You are on page 1of 28

HIKMAH

HALAL & HARAM


Oleh Anang Rikza Masyhadi

( . )
Dari Amir ia berkata: Aku mendengar dari Numan bin Basyir, ia
mengatakan: Aku mendengar Rasulullah S.a.w bersabda: Yang halal
sudah jelas, dan yang haram pun sudah jelas, diantara keduanya
adalah musyabbihat (hal-hal yang meragukan), dimana banyak
orang tidak mengetahuinya. Barangsiapa yang menjauhi hal-hal yang
musyabbihat maka ia telah menyelamatkan agama dan
kehormatannya, dan barangsiapa yang terjerumus di dalamnya, maka
ia seperti seorang penggembala yang menggembala di sekitar tempat
perlindungan ia khawatir akan masuk ke dalamnya. (Muttafaq alaih)

( . )
Dari Abu Hurairah r.a dari Nabi SAW beliah
bersabda: Akan datang kepada manusia
suatu zaman, dimana seseorang tidak lagi
mempedulikan apa yang diambilnya, apakah
berasal dari barang halal atau dari barang
haram (HR. Bukhari)
Mukaddimah
Masalah halal dan haram merupakan masalah paling awal
dalam kehidupan manusia.
Sebagai Pencipta, maka Allah lebih mengetahui apa yang baik
dan apa yang buruk untuk manusia, agar dapat mengemban
amanat kekhalifahan di muka bumi dengan baik. Agar bisa
bertahan hidup, Allah menyediakan makanan dan minuman;
agar tetap eksis, Allah menjadikan perkawinan diantara
manusia, dsb.
Maka, Allah tetapkan hukum-Nya yang berupa kerjakan dan
jangan lakukan; perintah dan larangan; dengan kata lain
halal dan haram


Contoh: Sebuah pabrik sepeda motor / mobil pasti akan melengkapi
setiap produknya dengan manual book (buku petunjuk pemakaian
dan perawatan). Apabila Anda membelinya, maka Anda harus
membaca dan mengikuti petunjuk tersebut jika Anda ingin motor /
mobil Anda awet.
Allah ketika menetapkan halal dan
haram, Dia memperhatikan
kemampuan dan kesanggupan
manusia untuk bertahan /
menghadapinya.
Maka, Allah, misalnya, tidak menetapkan hukum halal
dan haram pada udara, tetapi menetapkannya pada
makanan, minuman, dan lain sebagainya.

( . )
Untuk apa Halal dan Haram?
Bukti ke-Maha Adil-an Allah adalah bahwa Dia
telah membebaskan apa yang menjadi kebutuhan
hidup manusia dari kepemilikan hamba-hamba-
Nya.
Bayangkan andaikata udara yang kita hirup
boleh dimiliki oleh individu-individu; karena
manusia tidak bisa bertahan kecuali dalam
hitungan detik.
Sementara, air boleh dimiliki tetapi sangat
terbatas dan dibatasi oleh aturan-aturan yang
ketat; karena manusia masih bisa bertahan
beberapa hari tanpa air.
Sedangkan makanan, manusia masih bisa
bertahan dalam hitungan minggu, oleh
karenanya boleh dimiliki.

151

152

153

: 151 - 153
Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu
yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah
terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak
kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada
mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik
yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu
membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan
sesuatu (sebab) yang benar." Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya
kamu memahami(nya).

Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih
bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan
timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang
melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka
hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah
janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.

dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah
dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu
mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah
agar kamu bertakwa.
(Q, s. al-Anam / 6:151-153)

Apa saja yang diharamkan?

Jangan syirik

Jangan durhaka kepada orang tua


Jangan membunuh anak-anak kita karena takut


miskin / jangan membatasi rizki anak

Jangan mendekati perbuatan yang keji baik yang


nampak maupun yang tersembunyi

Jangan membunuh orang lain tanpa alasan yang


dibenarkan oleh syariat

Jangan memanfaatkan harta anak yatim secara


tidak benar

Jangan curang dalam jual-beli (takaran dan


timbangan)

Jangan dlolim terhadap orang lain


Jangan melanggar perjanjian dengan Allah


(penuhilah perintah-perintah-Nya)

Jangan mengikuti selain jalan Allah (seperti jalan


setan, orang kafir, dsb)
PERBANDINGAN HALAL &
HARAM

Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang


diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu
Anda tidak akan pernah mendapatkan di dalam Al-Quran,
ayat yang berbunyi atau senada sebaliknya, seperti
berikut ini:

"Marilah kubacakan apa yang dihalalkan untukmu oleh Tuhanmu



Yang dihalalkan Allah sangat banyak dan tak terhitung,
sedangkan yang diharamkan amatlah sedikit

( : 35 )
Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga
ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana
saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang
menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.


Halal (banyak; tak terhitung)
Haram (sedikit; cuma satu)

( : 22 )
Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah
itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah
merasai buah pohon itu, nampaklah bagi
keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya
menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan
mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang
kamu berdua dari pohon itu dan Aku katakan kepadamu:
"Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi
kamu berdua?" (Q, s. al-Araf/7:22)

Hai sekalian manusia, makanlah yang halal


lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu
adalah musuh yang nyata bagimu.
(Q, s. al-Baqarah/2:168)
Halal & Baik
?
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap
apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara
dusta "ini halal dan ini haram", untuk mengada-
adakan kebohongan terhadap Allah.
Sesungguhnya orang-orang yang mengada-
adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah
beruntung. (Q, s. An-Nahl [16] : 116)


{

}
{

}
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku tentang
rezki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu
jadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya)
halal." Katakanlah: "Apakah Allah telah
memberikan izin kepadamu (tentang ini) atau
kamu mengada-adakan saja terhadap Allah ?"
Q, s. Yunus [10] : 59
Mengapa kamu tidak mau memakan (binatang-binatang yang halal)
yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya, padahal
sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa yang
diharamkan-Nya atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu
memakannya. Dan sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar
benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu mereka
tanpa pengetahuan. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang lebih
mengetahui orang-orang yang melampaui batas.

{

}
Q, s. An-Naml [6] : 119
{

}


dan kamu memakan harta pusaka
dengan cara mencampur baurkan
(yang halal dan yang bathil),

(Q, s. Al-Fajr [89] : 19)

Ketika masih di surga, Adam dan Hawa hidup sangat
nyaman, berkecukupan, dan tertutup auratnya.
Di dalam Al-Quran disebutkan surga dunia dan surga akhirat.
Secara etimologis, jannah (surga) adalah tempat yang dapat
menutupi orang yang di dalamnya, dan memberinya apa yang
dibutuhkan dalam hidupnya sehingga ia tidak ingin keluar dari
dalamnya.
Jannah (surga) sering diartikan taman. Taman adalah tempat
yang banyak pepohonan. Jadi orang yang berada di taman, ia akan
terlindungi oleh pepohonan.

Dan berikanlah kepada mereka sebuah perumpamaan dua orang laki-laki,


Kami jadikan bagi seorang di antara keduanya (yang kafir) dua buah kebun
anggur dan kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon korma dan
di antara kedua kebun itu Kami buatkan ladang. (Q, s. Kahfi/18:32)
Karena melanggar aturan, yaitu dengan mengerjakan
perbuatan yang diharamkan atasnya, maka aurat
keduanya terbuka.
Renungkanlah ayat-ayat tadi, dan
gunakanlah untuk melihat fenomena
yang terjadi di tengah masyarakat
dewasa ini.
Bukankah orang-orang yang
mengerjakan haram pada
hakekatnya mereka telah
membuka aib dirinya sendiri?


,
( )
Tahrim (pengharaman) sesuatu atas kita,
sesungguhnya berfungsi untuk melindungi
dan menutup aurat kita, sehingga hidup
kita menjadi terhormat di mata manusia,
dan tentu saja di mata Allah.
Tahrim adalah demi kemaslahatan kita
TAHRIM DEMI KEMASLAHATAN?
RENUNGKAN !!! Ketika Allah mengatakan kepadaku,
jangan mencuri !, maka ketika itu Dia sedang
melarangku untuk mengambil hak milik orang lain. Namun,
pada waktu yang bersamaan, Dia juga melarang seluruh
dunia untuk mengambil hak milikku, sedangkan aku
hanyalah seseorang. Manakah yang paling maslahat dari
keduanya untukku:
1. Aku mencegah diriku untuk mengambil hak milik orang
lain?, atau
2. Mencegah seluruh orang untuk mengambil hak milikku?
DILARANG MENCURI !
Aku tidak boleh mencuri milik orang lain?
Orang lain tidak boleh mencuri milikku?
Lebih maslahat yang mana
untuk diriku?
RENUNGKAN !!! Ketika Allah melarangku untuk mengganggu
kehormatan orang lain, pada saat yang sama Dia juga
melarang seluruh dunia untuk mengganggu kehormatanku.
Mana yang lebih maslahat bagiku:
1. Aku tidak mengganggu istri orang lain? atau,
2. Orang lain tidak mengganggu istriku?
Akal sehat akan menjawab yang kedua:
yaitu bahwa aku tidak suka seluruh dunia
mengusik hak milik dan kehormatanku.
Apa maknanya?
Inilah dalil aqli (dalil melalui nalar
sehat) yang paling kuat bahwa
apa-apa yang diharamkan Allah
atas kita, sesungguhnya adalah
demi memelihara kemaslahatan
kita sendiri.

. ( )
Dari Jabir r.a ia berkata: Numan bin Qawqal datang
kepada Nabi dan bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana
pendapatmu jika aku mengerjakan shalat-shalat yang
diwajibkan, kemudian mengharamkan apa yang haram dan
menghalalkan apa yang haram, apakah (dengan begitu)
aku akan masuk surga? Nabi menjawab: Ya. (HR. Bukhari)
Lihat juga riwayat dari Muslim,
Shahih Muslim, hadits no. 76

Seburuk-buruk dari kalian adalah orang yang


menjual agamanya dengan dunianya, dan lebih
buruk lagi kalau ia menjual agamanya dengan
dunia orang lain.

( : 15 )
Maka sembahlah olehmu (hai orang-orang musyrik) apa
yang kamu kehendaki selain Dia. Katakanlah:
"Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang
yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada
hari kiamat." Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian
yang nyata. (Q, s. az-Zumar / 39:15)
Andaisaja .....
Aku hanya bisa membayangkan...
Andaisaja setiap orang mau mencegah dirinya
dari apa yang diharamkan Allah atasnya,
mungkin hidup terasa lebih damai, lebih
nyaman, dan tentu saja menjadi lebih bahagia.
Ketika aku sudah yakin bahwa semua orang
telah sadar dan tidak berhasrat untuk
mengerjakan yang haram, maka tidurku menjadi
lebih nyenyak....

You might also like