Professional Documents
Culture Documents
= 2.248,86 HP
Ditentukan luas penampang adalah 10 ft
2
/ HP
Jadi total heating surface = 22.488,66 ft
2
3. Perhitungan Kebutuhan Bahan Bakar
Bahan bakar yang digunakan adalah fuel oil. Dari Perry, 3ed., fig 5, diperoleh
NHV fuel oil no.1 = 19.750 BTU / lb
Density = 54,26 lb / cuft
Diambil efisisensi boiler = 75 %
Maka kebutuhan bahan bakar dapat dihitung :
m
f
=
Dalam hubungan ini :
m
f
= massa bahan bakar yang digunakan, lb / jam
Q = kapasitas boiler, Btu / jam
= efisiensi boiler
NHV = heating value, Btu / lb
m
f
=
= 5082,3 lb / jam
V
f
=
= 93,67 ft
3
/ jam
Spesifikasi Boiler
Tipe = Water tube boiler
Jumlah = 1 buah
Heating surface = 141,58 ft
2
Tekanan = 90 psia
Temperatur = 320,27
O
F
Bahan Bakar = fuel oil no.1
Rate bahan bakar = 93,67 ft
3
/ jam
3.2.4. Unit Pengadaan Tenaga Listrik
Kebutuhan tenaga listrik suatu industry dapat diperoleh dari :
- Suplai dari PLN
- Pembangkit tenaga listrik sendiri ( Generator Set )
Pada tugas pra-perancangan pabrik sorbitol, kebutuhan tenaga listrik dipenuhi dari PLN
dan generator. Generator yang digunakan yaitu generator arus bolakbalik dengan
pertimbangan tenaga listrik yang dihasilkan cukup besar dan tenaga dapat dinaikkan atau
diturunkan sesuai kebutuhan, dengan menggunakan generator transformator.
Generator AC yang digunakan jenis generator AC 3 phase dengan keuntungan :
- Tenaga listrik stabil
- Daya kerja lebih besar
- Kawat penghantar yang digunakan lebih sedikit
- Motor 3 phase harganya relatif murah dan sederhana
Kebutuhan listrik untuk pabrik meliputi :
1. Listrik untuk keperluan proses dan pengolahan air
2. Listrik untuk penerangan dan AC
3. Listrik untuk laboratorium dan instrumentasi
3.2.4.1 Kebutuhan Listrik untuk Keperluana Proses dan Pengolahan Air
Kebutuhan listrik untuk peralatan proses dan pengolahan air diperkirakan sebagai berikut :
Tabel 4.3 Kebutuhan Listrik untuk Proses
No Alat HP Jumlah HP
1 Pengaduk mixer 68 2 136
2 Pengaduk reactor 68 9 612
3 Pengaduk tangki decolorisasi 68 1 68
4 Pompa glukosa (P-01) 10 1 10
5 Pompa slurry umpan reaktor (P-02) 86 2 172
6 Pompa hasil pengendapan (P-03) 10 2 20
7 Pompa decolorisasi (P-04) 10 2 20
8 Pompa holding (P-05) 10 2 20
9 Pompa ion (P-06) 10 2 20
10 Pompa produk (P-07) 10 1 10
Jumlah 1088
Kebutuhan listrik untuk proses = 1088 Hp
Maka Power yang dibutuhkan = 1088 Hp x 0,746 kW/Hp= 811,648 kW
Kebutuhan listrik untuk utilitas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.4 Kebutuhan Listrik untuk Utilitas
No Alat HP Jumlah HP
1 Kompresor 2 1 2
2 Pompa filter tank 2 1 2
3 Pompa ion exchange 2 1 2
4 Pompa deaerator 2 1 2
5 Pompa umpan boiler 4 1 4
6 Pompa bahan bakar 5 1 5
7 Pompa air pendingin 5 2 10
8 Pompa hidran 10 2 20
9 Pompa air sanitasi 10 2 20
Jumlah 67
Kebutuhan listrik untuk utilitas = 67 Hp
Maka power yang dibutuhkan = 67 x 0,746 kW/Hp = 49,982 kW
Kenutuhan listrik untuk pengolahan air limbah diperkirakan = 20 Hp = 14,92 kW
Total kebutuhan listrik untuk proses dan utilitas = 876,55 kW
3.2.4.2. Kebutuhan Listrik untuk Penerangan dan AC
Besarnya listrik untuk keperluan penerangan dipakai standar dari buku Perry edisi 3 hal
1758
Tabel 4.5 Konsumsi Tenaga Listrik untuk Keperluan Penerangan
No Bangunan Luas (m
2
) ft
2
Cd (ft
2
) Lumen
1 Pos penjagaan 10 107,6 20 2152
2 Area parker 450 4842 10 48420
3 Laboratorium 200 2152.78 40 86111,2
4 Ruang control 50 538,19 40 21527,6
5 Ruang life 50 538,19 20 10763,8
6 Kantor 500 5381,96 40 215278,4
7 Aula 500 5381,96 30 161458,8
8 Musholla 100 1076,39 20 21527,8
9 Kantin 500 5381,96 30 161458,8
10 Poliklinik 30 322,92 20 6458,4
11 Perpustakaan 50 538,19 20 10763,8
12 Area unit proses 500 5381,96 30 161458,8
13 Area utilitas 100 1076,39 30 32291,7
14 Bengkel 250 2690,98 20 53819,6
15 Gudang 150 1614,59 20 32291,8
16 Limbah 100 1076,39 30 32291,7
17 Daerah perluasan 7000 75347,37 5 376736,85
18 Jalan dan taman 440 4736,12 5 23680,6
Jumlah 1458592,65
Untuk semua area dalam bangunan direncanakan menggunakan lamou fluorescent40
watt, dari Perry edisi 3 hal. 1758, lumen output tiap lampu instant daylight 40 watt adalah
1920 lumen.
Jumlah lumen di dalam ruangan = 945.070,8
Maka jumlah lampu yang dibutuhkan =
1920
8 , 070 . 945
= 492,2 buah = 493 buah
Untuk area parkir, taman, dan jalan, area perluasan pabrik dan unit pengolahan limbah di
gunakan lampu mercury 250 watt. Lumen output tiap lampu adalah 10.000 lumen.
Jumlah lumen di luar bangunan = 513.420,85
Maka jumlah lampu =
000 . 10
85 , 420 . 513
= 51,3 buah = 52 buah
Total kebutuhan daya listrik untuk penerangan :
= (40 x 493) + ( 250 + 52)
= 32720 W = 32,72 kW
Listrik untuk AC diperkirakan sebesar 10.000 watt = 10 kW
Listrik untuk instrumentasi dan lain lain diperkirakan = 10 kW
Sehingga,
Total kebutuhan daya listrik = 876,55 + 32,72 + 10 + 10
= 919,27 kW
Untuk keperluan kebutuhan listrik tersebut diperoleh dari generator, sebagai cadangan bila
listrik PLN mengalami gangguan.
Generator digunakan dengan efisiensi 80 %
Input generator =
8 , 0
27 , 919
= 1149,0875 kW
Ditetapkan input generator 1200 kW, sehingga untuk keperluan lain masih tersedia.
= (1200 1149,0875 ) x 0,8
= 40.73 kW
Spesifikasi generator :
Tipe = AC generator
Kapasitas = 1200 kW
Tegangan = 220/360 volt
Efisiensi = 80 %
Frekuensi = 50 Hz
Phase = 3 phase
Jumlah = 2 buah
Bahan bakar = solar
3.2.5. Unit Penyediaan Bahan Bakar
Untuk menjalankan generator dibutuhkan bahan bakar dengan spesifikasi sebagai
berikut :
- Jenis bahan bakar = Solar
- Heating value = 19.440 Btu/lb
- Spesific gravity solar = 0,8691
- solar = 54,26 lb/ft
3
- Effisiensi bahan bakar = 80 %
Kapasitas input generator = 1200 kW
= 1.200.000 W
=
029407 , 0
000 . 200 . 1
= 4.081.633 Btu/jam
Kebutuhan solar =
) 440 . 19 8691 , 0 8 , 0 (
633 . 081 . 4
x x
= 301,98 lb/jam
=
26 , 54
98 , 301
= 5,56 ft
3
/jam
3.2.6. Unit Pengadaan Udara Tekan
Udara tekan untuk menjalankan sistem instrumentasi di seluruh proses dan utilitas,
dihasilkan dari kompresor dan didistribusikan melalui pipa-pipa. Untuk memenuhi
kebutuhan digunakan satu buah kompresor. Kapasitas kompresor adalah 25 m
3
/menit dan
mempunyai tekanan 8 kg/cm
2
. Udara tekan yang dihasilkan harus bersifat kering, bebas
minyak dan tidak mengandung partikelpartikel lainnya.
3.2.7. Unit Pengolahan Limbah
3.2.7.1. Limbah Cair
Limbah cair yang dihasilkan pabrik sorbitol antara lain limbah padat (ampas),
limbah buangan sanitasi, air berminyak dari alatalat proses dan air sisa proses.
1. Unit Pengolahan Air Buangan Sanitasi
Air buangan sanitasi berasal dari seluruh toilet di kawasan pabrik dikumpulkan dan
diolah dalam unit stabilisasi dengan menggunakan lumpur aktif, aerasi dan disinfektan Ca-
hypochlorite.
2. Air Berminyak dari Mesin Proses
Air berminyak dari buangan pelumas pada pompa dan alat lain. Pemisahan
dilakukan berdasarkan perbedaan berat jenisnya. Minyak dibagian atas dialirkan ke
penampung minyak dan pengolahannya dengan pembakaran didalam tungku pembakar,
sedangkan air dibagian bawah dialirkan ke penampung akhir kemudian dibuang.
3. Air Sisa Proses
Limbah air sisa proses merupakan limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan proses
produksi, seperti air sisa regenerasi. Air sisa regenerasi dari unit penukar ion dan unit
demineralisasi dinetralkan dalam kolom penetralan. Penetralan dilakukan dengan
menggunakan larutan H
2
SO
4
jika pH air buangannya 7,0 dan menggunakan larutan
NaOH jika pHnya 7,0.
Air yang netral dialirkan ke penampung akhir bersama dengan aliran air dari
pengolahan yang lain dan blow down dari cooling tower.
3.2.7.2. Limbah Padat
Limbah padat berupa ampas padat, katalis bekas dan cake karbon aktif, untuk
penanganan masingmasing bahan pencemar dibedakan. Limbah slurry katalis bekas
ditampung dalam drum dan dapat digunakan lagi sebagai katalis. Sedangkan cake karbon
aktif ditampung dalam drum, dan secara berkala dikirim ke pabrik pengolahan limbah
padat.
3.2.8. Laboratorium
Laboratorium merupakan bagian penting dalam menunjang kelancaran proses
produksi dan menjaga mutu produk serta pengendalian pencemaran lingkungan, baik udara
maupun limbah cair. Laboratorium kimia merupakan sarana untuk penelitian bahan baku,
proses maupun produksi. Hal ini untuk meningkatkan dan menjaga kualitas atau mutu
produksi perusahaan. Analisa pengendalian mutu meliputi analisa bahan baku dan analisa
proses dan analisa kualitas produk.
Tugas laboratorium antara lain ;
1. Memeriksa bahan baku yang akan digunakan.
2. Menganalisa dan meneliti produk yang akan dipasarkan.
3. Memeriksa kadar zatzat yang menyebabkan pencemaran pada buangan pabrik.
3.2.8.1. Program Kerja Laboratorium
Dalam upaya pengendalian mutu produk pabrik sorbitol ini mengoptimalkan
aktivitas laboratorium untuk pengujuan mutu. Adapun analisa untuk unit utilitas meliputi :
- Air lunak proses kapur dan air proses penjernihan yang dianalisa pH, SiO
2
, Ca
sebagai CaCO
3
, sulfur sebagai SO
4-
, chlor sebagai Cl
2
dan zat padat terlarut.
- Air bebas mineral, analisa sama dengan penukar ion.
- BFW yang dianalisa pH, kesadahan, jumlah O
2
telarut dan kadar Fe.
- Air dalam boiler yang dianalisa meliputi pH, jumlah zat padat terlarut, kadar Fe,
kadar CaCO
3
, SO
3
, PO
4
=
, SiO
2
- Air minum yang dihasilkan meliputi pH, chlor sisa dan kekeruhan.
Laboratorium di pabrik ini dibagi menjadi 3 bagian :
1. Laboratorium pengamatan
2. Laboratorium analitik
3. Laboratorium penelitian pengembangan dan lingkungan.
3.2.8.2. Laboratorium pengamatan
Kerja laboratorium ini melakukan analisa fisika terhadap semua steam yang berasal
dari proses produksi maupun tangki serta mengeluarkan Certificate of Quality untuk
menjelaskan spesifikasi hasil pengamatan. Jadi, pemeriksaan dan pengamatan terhadap
bahan baku dan produk akhir.
3.2.8.3. laboratorium analitik
Kerja laboratorium ini melakukan analisa terhadap sifat-sifat dan kandungan
kimiawi bahan baku dan produk akhir.
3.2.8.4. Laboratorium Penelitian Pengembangan dan Lingkungan
Kerja laboratorium ini melakukan penelitian dan pengembangan terhadap
permasalahan kualitas material terkait dalam proses untuk mengingkatkan hasil akhir. Sifat
laboratorium ini tidak rutin dan cenderung melakukan penelitian baru untuk keperluan
pengembangan.
3.2.9. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Bahanbahan yang digunakan dalam pabrik cukup berbahaya, karena itu
diperlukan disiplin kerja yang baik. Kesalahan akan dapat mengakibatkan kecelakann bagi
manusia dan peralatan pabrik, misal kesakitan, kematian, kebakaran, keracunan dan
ledakan. Untuk itu setiap karyawan pabrik diberikan perlengkapan pakaian kerja seperti
helm, sarung tangan, masker dan lainlain.
Penanganan keselamatan kerja tidak lepas dari rancangan dan pelaksanaan
kontruksi. Untuk itu semua peralatan harus memenuhi standar rancangan bangun.
Keamanan kerja berkaitan dengan aktivitas suatu industri, perlu dipikirkan suatu
sistem keamanan yang memadai, karena menyangkut keselamatan manusia bahan baku,
produk dan peralatan pabrik.
Sistem keamanan dapat terwujud dengan beberapa hal seperti pemilihan lokasi,
tidak ada dampak lingkunagn negatif, tata letak peralatan pabrik dan kepatuhan karyawan
terhadap semua peraturan di dalam pabrik. Keamanan suatu pabrik kimia sangat
tergantung dari penanganan, pengendalian dan uasaha untuk mencegah bahaya yang
mungkin timbul.
Fasilitas pemadam kebakaran seperti fire hydrant perlu di tempatkan pada tempat
tempat yang strategis disamping itu disediakan pula portable fire fighting equipment pada
setiap ruangan dan tempattempat yang mudah dicapai.
AIR
Air untuk keperluan umum ( service water ) 1.025 kg / jam
Air pendingin ( cooling water ) 11.176 kg / jam
Air untuk process ( process water ) 8.954,98 kg / jam
Air umpan ketel ( boiler feed water ) 146.126,5 kg / jam
Total kebutuhan air 167.282,5 kg / jam
167,282 ton / jam
STEAM
Kebutuhan steam 3.507.036 kg / hari
Jenis Boiler Water Tube Boiler
LISTRIK
Kebutuhan listrik 1,15 Megawatt
Dipenuhi dari Pembangkit sendiri : 1,2 Megawatt
PLN : 1,15 Megawatt
BAHAN BAKAR
Jenis Solar
Kebutuhan 5,56 ft
3
/ jam
Sumber dari Solar