Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Susu telah menjadi bahan pokok pangan manusia. Susu diambil dari hewan yang
memiliki kelenjar susu seperti sapi, kambing, dan kerbau. Susu diyakini memiliki banyak
manfaat bagi tubuh. Susu dimasukkan sebagai salah satu bahan makanan yang dianjurkan
untuk dikonsumsi sebagai sumber protein yang penting bagi tubuh. Seiring dengan kebutuhan
manusia yang semakin bertambah, produksi susu semakin ditingkatkan.Tidak hanya produk
susu segar, tapi juga produk-produk olahan susu yang semakin bervariatif. Bentuk susu bisa
diolah dalam bentuk padat, gel, serbuk, dan bahkan dapat dibuat kerupuk. Variasi ini
memudahkan masyarakat untuk meningkatkan minat dalam mengonsumsi susu.
Dalam makalah ini berisi tentang jenis, komposisi, syarat umum, sifat khas, hasil olah,
manfaat, mutu dan kualitas susu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis-jenis susu.
2. Bagaimana komposisi dan nilai gizi susu?
3. Apa syarat umum susu sehingga layak untuk dikonsumsi?
4. Apa saja sifat khas yang dimiliki susu?
5. Apa saja produk hasil olahan susu?
6. Bagaimana manfaat susu bagi orang-orang yang mengonsumsinya?
7. Bagaimana mengtahui mutu dan kualitas susu?
C. Tujuan
Mengetahui jenis, komposisi, syarat umum yang baik, sifat khas, hasil olahan,
manfaat, dan mutu serta kualitas susu.
D. Manfaat
1. Menambah pengetahuan tentang susu
2. Menjadi salah satu sumber referensi bagi penulisan makalah berikutnya.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
Jenis Susu
1. Susu Sapi
Susu sapi disebut juga darah putih bagi tubuh karena mengandung banyak vitamin dan
berbagai macam asam amino yang baik bagi kesehatan tubuh.Tiap 100 Gram susu sapi
mengandung :
Kalori (Kkal) 61,00
Protein (g) 3,20
Lemak (g) 3,50
Karbohidrat (g) 4,30
Kalsium (mg) 143,00
Fosfor (g) 60,00
Besi (g) 1,70
Vitamin A (SI) 130,00
Vitamin B1 (tiamin)(mg) 0,03
Vitamin C (mg) 1,00
Air (g) 88,33
Menurut jenis sapi perah, susu sapi dibedakan menjadi enam. Komposisi rata-rata zat-
zat makanan yang terdapat dalam air susu dapat dilihat pada table berikut.
[1]
Jenis Bahan
kering
Protein Lemak Laktosa Mineral
FriesHolland
Ayrshire
BrownSwiss
Guernsey
Jersey
Zebu
12.20
13.10
13.30
14.40
15.00
13.30
3.10
3.60
3.60
3.80
3.90
3.40
3.50
4.10
4.00
5.00
5.50
4.20
4.90
4.70
5.00
4.90
4.90
5.00
0.70
0.70
0.70
0.70
0.70
0.80
Susu sapi mengandung sedikit sekali zat besi, mineral yang berfungsi penting dalam
pembentukan sel darah merah dan pertumbuhan. Pemberian susu sapi sepanjang tahun
pertama, meningkatkan resiko anemia akibat defisiensi zat besi yang berhubungan dengan
kelambatan perkembangan mental dan fisik. Untuk itu, susu sapi tidak baik dikonsumsi bayi.
3
2. Susu Kambing
Dewasa ini susu kambing mulai banyak diproduksi di Indonesia. Susu kambing
adalah susu yang dihasilkan oleh kambing betina setelah melahirkan, dalam jangka waktu 0-
3 hari dihasilkan susu kolostrum yang mengandung sangat banyak zat gizi jika dibandingkan
dengan susu sapi. Susu Kambing dapat menjadi alternatif bagi konsumen yang mempunyai
alergi terhadap susu sapi. Keistimewaan susu kambing diantaranya :
a) Kaya Protein, enzim, mineral, vitamin A, dan Vitamin B (riboflavin). Beberapa jenis
enzim juga terdapat dalam susu kambing, antara lain : Ribonuklease, Alkalin Fosfate,
Lipase, dan Xantin Oksidase. Sementara beberapa mineral yang terkandung dalam
susunkambing yaitu Kalsium, Kalium, Magnesium, Fosfor, Klorin dan Mangan.
b) Mengandung Antiantritis (inflamasi sendi).
c) Mempunyai khasiat untuk mengobati Demam Kuning, Penyakit Kulit, Gastritis
(gangguan lambung), Asma, dan insomnia (sulit tidur).
d) Molekul lemaknya kecil sehingga mudah dicerna.
e) Bila disimpan di tempat dingin, tidak merubah kualitas khasiatnya.
Ciri-ciri susu kambing murni yang dalam keadaan baik dapat mudah dikenal dari
fisiknya sebagai berikut :
1. Bila kondisi beku -18 derajat susu harus terlihat berwarna kekuning-kuningan
(kandungan kalsium tinggi)
2. Mudah cair dalam suhu ruang (kandungan air rendah)
3. Mudah diremas setelah dikeluarkan 30 menit dari freezer
4. Aroma susu tercium dengan rasa sedikit manis dan gurih
5. Krim susu dengan air menyatu dan tidak pecah/menggumpal
6. Bau khas kambing tidak tercium menyengat
Faktor yang menyebabkan susu kambing murni menjadi berubah diantaranya :
1. Susu sudah melebihi batas waktu penyimpanannya
2. Suhu tempat penyimpanan yang tidak standart/tidak stabil
3. Mengalami beberapa kali cair kemudian membeku kembali
4. Kebersihan kandang yang tidak terjaga serta pakan yang kurang berkualitas
5. Tercampur dengan kolostrum susu kambing pada awal masa kelahiran
Kolostrum adalah cairan pra-susu yang dihasilkan oleh induk mamalia dalam 0-48
jam pertama setelah melahirkan (pasca-persalinan). Kolostrum mensuplai berbagai faktor
kekebalan (faktor imun) dan faktor pertumbuhan pendukung kehidupan dengan kombinasi zat
4
gizi (nutrien) yang sempurna untuk menjamin kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan
kesehatan bagi pedhet yang baru lahir.
*Perbandingan Komposisi Kolostrum dengan Susu FH
Komponen Kolostrum
(%)
Kolostrum ke 2
& 3 (%)
Susu FH
(%)
Total Solid
Protein
Imunne globulin
Laktosa
22,3
18,8
13,1
2,5
10,5
5,5
1,0
4,0
8,6
3,25
0,09
4,6
B. Komposisi Susu
Komposisi secara normal, rata-rata susu mengandung lemak 3,9%; protein 3,4%;
laktosa 4,8%; abu 0,72%; air 87,10%; sitrat; vitamin A, B, C dan enzim.Terdapat perbedaan
komposisi air susu manusia dan berbagai jenis Ternak, hal tersebut dapat dilihat pada di
bawah ini. Demikian pula meskipun sama sama sapi perah, tetapi jika dari keturunan yang
berbeda, hasil dan komposisi susunya juga berbeda. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut. .
Komposisi Rata-rata Zat-zat Makanan dalam Air Susu dari Berbagai Jenis Ternak
Mamalia (%)
Jenis Bahan
kering
Protein Lemak Laktosa Mineral
Manusia
Sapi perah
Domba
Kambing
Kerbau
Sapi zebu
12.60
12.83
17.00
13.00
21.40
13.30
2.00
3.50
3.20.
3.70
5.50
3.40
3.50
3.80
3.20
4.00
10.50
4.20
6.80
4.90
4.70
4.45
4.50
5.00
0.30
0.73
0.90
0.85
0.85
0.80
Komposisi susu bervariasi dan tergantung pada banyak faktor. Faktor-faktor yang
mempengaruhi komposisi susu terutama spesies, variasi genetik dalam spesies, kesehatan,
lingkungan, manajemen, stadium laktasi, pakan dan umur.
1. Air
Susu mengandung air sebesar 87.90 %. Fungsinya sebagai pelarut bahan kering.
5
2. Lemak
Besar kecilnya butiran lemak ditentukan oleh kadar air di dalamnya. Makin banyak air
makin besar globuler (butiran lemak dalam susu) dan keadaan ini dikhawatirkan akan
menjadi pecah. Bila globuler pecah maka susu juga akan pecah. Dan susu yang pecah tidak
dapat dipisahkan lagi oleh krimnya, tidak dapat lagi dijadikan sebagai bahan makanan. Dan
akibatnya, susu akan menyerap bau di sekitar.Kadar lemak dalam susu sangatlah berarti
dalam penentuan nilai gizi susu itu sendiri. Buckle et al., (1987) menyatakan kerusakan pada
lemak dapat terjadi merupakan sebab dari perkembangan cita rasa yang menyimpang dalam
produk-produk susu, seperti :
a. Ketengikan, disebabkan karena hidrolisa dari gliserida dan pelepasan asam lemak
seperti butirat dan kaproat, yang punya bau keras, khas dan tidak menyenangkan.
b. Tallowness yang disebabkan karena oksidasi asam lemak tak jenuh.
c. Flavor teroksidasi yang disebabkan karena oksidasi fosfolipid.
d. Amis/bau seperti ikan yang disebabkan karena oksidasi dan reaksi hidrolisa.
3. Protein
Protein rata-rata dalam susu sebesar 3.20%, terdiri dari 2.70% casein (bahan keju),
dan 0.50% albumen. Beberapa hari setelah induk sapi melahirkan, kandungan albumin sangat
tinggi pada susu dan akan normal kembali setelah 7 hari.
[1]
4. Laktosa
Kadar laktosa dalam susu dapat dirusak oleh beberapa jenis kuman pembentuk asam
susu. Pemberian laktosa pada susu dapat menyebabkan mencret atau gangguan perut bagi
orang yang tidak tahan terhadap laktosa.
[1]
5. Vitamin dan enzim
Bila susu dipanaskan, dipasteurisasi atau disterilisasi maka 10-30% vitamin B1 akan
hilang, dan vitamin C akan hilang sebesar 20-60%.
[1]
C. Syarat Umum Susu Yang Baik
Saat masih berada di dalam kelenjar susu, susu dinyatakan steril. Namun, apabila sudah
terkena udara, susu sudah tidak bisa dijamin kesterilannya. Adapun syarat susu yang baik
meliputi banyak faktor, seperti warna, rasa, bau, berat jenis, kekentalan, titik beku, titik
didih,serta tingkat keasaman.
Warna susu bergantung pada beberapa faktor seperti jenis ternak dan pakannya.
Warna susu normal biasanya berkisar dari putih kebiruan hingga kuning keemasan. Warna
putihnya merupakan hasil dispersi cahaya dari butiran-butiran lemak, protein, dan mineral
6
yang ada di dalam susu. Lemak dan beta karoten yang larut menciptakan warna kuning,
sedangkan apabila kandungan lemak dalam susu diambil, warna biru akan muncul.
Susu terasa sedikit manis dan asin (gurih) yang disebabkan adanya kandungan gula
laktosa dan garam mineral di dalam susu. Rasa susu sendiri mudah sekali berubah bila
terkena benda-benda tertentu, misalnya makanan ternak penghasil susu, kerja enzim dalam
tubuh ternak, bahkan wadah tempat menampung susu yang dihasilkan nantinya. Bau susu
umumnya sedap, namun juga sangat mudah berubah bila terkena faktor di atas.
Berat jenis air susu adalah 1,028 kg/L. Penetapan berat jenis susu harus dilakukan 3
jam setelah susu diperah, sebab berat jenis ini dapat berubah, dipengaruhi oleh perubahan
kondisi lemak susu ataupun karena gas di dalam susu. Viskositas susu biasanya berkisar
antara 1,5 sampai 2 cP, yang dipengaruhi oleh bahan padat susu, lemak, serta temperatur
susu.
Titik beku susu di Indonesia adalah -0,520 C, sedangkan titik didihnya adalah 100,16
C. Titik didih dan titik beku ini akan mengalami perubahan apabila dilakukan pemalsuan
susu dengan penambahan air yang terlalu banyak karena titik didih dan titik beku air yang
berbeda.
Susu segar mempunyai sifat amfoter, artinya dapat berada di antara sifat asam dan
sifat basa. Secara alami pH susu segar berkisar 6,56,7. Bila pH susu lebih rendah dari 6,5,
berarti terdapat kolostrum ataupun aktivitas bakteri.
D. Sifat Khas Susu
Sifat fisik susu terutama dipengaruhi oleh komposisi susu yang banyak mengandung
air. Selain air susu juga mengandung lemak, protein, mineral, dan laktosa. Sifat susu yang
perlu diketahui adalah bahwa susu merupakan media yang baik sekali bagi pertumbuhan
mikrobia sehingga apabila penanganannya tidak baik akan dapat menimbulkan penyakit yang
berbahaya (zoonosis). Disamping itu susu sangat mudah sekali menjadi rusak terutama
karena susu merupakan bahan biologic.
Air susu selama didalam ambing atau kelenjar air susu dinyatakan steril, akan tetapi
begitu berhubungan dengan udara air susu tersebut patut dicurigai sebagai sumber penyakit
bagi ternak dan manusia. Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis, titik didih,
titik beku, panas jenis dan kekentalannya. Sedangkan sifat kimia susu yang dimaksud adalah
pH dan keasamannya.
Sifat Fisik Susu :
7
1. Warna air susu
Warna air susu dapat berubah dari satu warna kewarna yang lain, tergantung dari
bangsa ternak, jenis pakan, jumlah lemak, bahan padat dan bahan pembentuk warna. Warna
air susu berkisar dari putih kebiruan hingga kuning keemasan. Warna putihdari susu
merupakan hasil dispersi dari refleksi cahaya oleh globula lemak dan partikel koloidal dari
casein dan calsium phosphat. Warna kuning susu karena substansi karoten yang berasal dari
tanaman hijau sebagai pakannya. Bila lemak diambil dari susu maka susu akan menunjukkan
warna kebiruan.
Air susu yang baik adalah berwarna putih atau kekuningan, hal ini karena pengaruh
adanya hamburan dan absorbsi cahaya oleh globula-globula lemak dan micell-micell protein.
Air susu yang berwarna kemerah-merahan diduga berasal dari susu sapi yang menderita
mastitis. Susu yang berwarna kebiruan menunjukkan air susu telah dicampur dengan air yang
terlampau banyak, sedangkan air susu yang berlendir dan menggumpal menunjukkan bahwa
air susu tersebut telah rusak.
2. Rasa dan bau air susu
Susu yang baik memiliki rasa yang sedikit manis,rasa manis ini berasal dari laktosa.
Sedangkan rasa asin berasal dari garam-garam mineral flourida dan sitrat. Bau susu yang
normal seperti bau sapi. Sedangkan bau yang menyimpang dari susu normal dapat berasal
dari :
a. Penyebab fisiologis : bau dari badan sapi yang dipindahkan ke dalam susu, cita rasa
pakan sapi misalnya alfalfa, bawang merah, bawang putih, dan cita rasa algae yang
akan masuk ke dalam susu jika bahan-bahan itu mencemari pakan dan airminum sapi.
b. Penyebab enzimatis : menghasilkan bau tengik karena enzim lipase pada lemak susu.
c. Penyebab bakteri : terjadinya fermentasi lactosa menjadi asam laktat dan hasil-hasil
metabolisme yang berasal dan bersifat volatile. Sebab lainnya adalah dari bakteri yang
timbul sebagai akibat pencemaran dan pertumbuhan bakteri yang menyebabkan
peragian laktosa menjadi asam laktat dan hasil samping metabolik lainnya yang
mudah menguap.
d. Penyebabkimia : karena oksidasi lemaksusu.
e. Penyebab mekanis : karena absorbsi bau-bauan yang berasal dari lingkungan seperti
sabun, cat, larutan clorida.(bila susu mungkin menyerap cita rasa cat yang ada
disekitarnya.)
8
Bau air susu mudah berubah dari bau yang sedap menjadi bau yang tidak sedap. Bau ini
dipengaruhi oleh sifat lemak air susu yang mudah menyerap bau disekitarnya. Demikian juga
bahan pakan ternak sapi dapat merubah bau air susu.
3. Berat jenis air susu
Air susu mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada air. BJ air susu adalah 1.027-
1.035 dengan rata-rata 1.031. Akan tetapi menurut codex susu, BJ air susu adalah 1.028.
Codex susu adalah suatu daftar satuan yang harus dipenuhi air susu sebagai bahan makanan.
Daftar ini telah disepakati para ahli gizi dan kesehatan sedunia, walaupun disetiap negara atau
daerah mempunyai ketentuan-ketentuan tersendiri. Berat jenis harus ditetapkan 3 jam setelah
air susu diperah. Penetapan lebih awal akan menunjukkan hasil BJ yang lebih kecil. Hal ini
disebabkan oleh perubahan kondisi lemak dan adanya gas yang timbul di dalam air susu.
4. Kekentalan air susu (viskositas)
Seperti BJ maka viskositas air susu lebih tinggi daripada air. Viskositas air susu
biasanya berkisar 1,5 2,0 cP. Pada suhu 20C viskositas whey 1,2 cP, viskositas susu skim
1,5 cP dan susu segar 2,0 cP. Bahan padat dan lemak air susu mempengaruhi viskositas.
Temperatur ikut juga menentukan viskositas air susu. Sifat ini sangat menguntungkan dalam
pembuatan mentega.
5. Titik beku dan titik cair dari air susu
Pada codex air susu dicantumkan bahwa titik beku air susu adalah 0.500C. Akan
tetapi untuk Indonesia telah berubah menjadi 0.520C. Titik beku air adalah 0C. Apabila
terdapat pemalsuan air susu dengan penambahan air, maka dengan mudah dapat dilakukan
pengujian dengan uji penentuan titik beku. Karena campuran air susu dengan air akan
memperlihatkan titik beku yang lebih besar dari air dan lebih kecil dari air susu. Titik didih
air adalah 100C dan air susu 100.16C. Titik didih juga akan mengalami perubahan pada
pemalsuan air susu dengan air.
6. Daya cerna air susu
Air susu mengandung bahan/zat makanan yang secara totalitas dapat dicerna, diserap
dan dimanfaatkan tubuh dengan sempurna atau 100%. Oleh karena itu air susu dinyatakan
sangat baik sebagai bahan makanan. Tidak ada lagi bahan makanan baik dari hewani terlebih-
lebih nabati yang sama daya cernanya dengan air susu.
7. Sifat Pembentukan Krem
Bila susu dibiarkan dalam gelas beberapa waktu, terlihat selapis krem di permukaan
susu karena butir-butir lemak mengapung di atas. Susu permulaan masa laktasi mengandung
butir-butir lemak yang besar sehingga lebih cepat mengapung dari pada susu akhir masa
9
laktasi yang mengandung butir-butir lemak lebih kecil. Kecepatan mengapung krem diatas
permukaan dipengaruhioleh tiga factor yaitu jumlah lemak, ukuran atau diameter butir-butir
lemak dan suhu atau pemanasan. Susu segar yang didinginkan pada suhu 4
C akan
memberikan lapisan krem yang maksimal dan paling jelas. Homogenisasi akan merusak sifat-
sifat pembentukan krem. Sedangkan susu yang dipasteurisasi pada temperature 71,7
C akan
memperlihatkan kehilangan sifst-sifat pembentukan krem sama sekali.
Sifat Kimia Susu :
8. Keasaman dan pH Susu
Kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah jika dicelupkan dalam susu segar,
namun jika lakmus merah yang dicelupkan, lakmus juga akan berubah menjadi biru. hal
tersebut disebut sifat ampoter, artinya dapat bersifat asam dan basa sekaligus. Potensial ion
hydrogen (pH) susu segar terletak antara 6.5 6.7. Jika dititrasi dengan alkali dan kataliasator
penolptalin, total asam dalam susu diketahui hanya 0.10 0.26 % saja. Sebagian besar asam
yang ada dalam susu adalah asam laktat. Meskipun demikian keasaman susu dapat
disebabkan oleh berbagai senyawa yang bersifat asam seperti senyawa-senyawa pospat
komplek, asam sitrat, asam-asam amino dan karbondioksida yang larut dalam susu. Bila nilai
pH air susu lebih tinggi dari 6,7 biasanya diartikan terkena mastitis dan bila pH dibawah 6,5
menunjukkan adanya kolostrum ataupun pemburukan bakteri, oleh karena itu air susu segar
memiliki kisaran pH 6,6-6,7, nilai pH ini banyak dipengaruhi oleh kandungan fosfat, sitrat
dan protein yang ada dalam susu.
E. Hasil Olahan Susu
1. Susu Pasteurisasi
Susu yang dipanaskan untuk mencegah kerusakan karena mikroorganisme dan enzim.
Ada 2 cara pasreurisasi, yaitu pasteurisasi lama/Low Temperature Long Time (susu
dipanaskan pada suhu 65-70% selama 30 menit, tahan disimpan 3-6 hari pada suhu pendigin)
dan pasteurisasi sekejap/High Temperarure Short Time (susu dipanaskan pada suhu 8-95
C
selama 15-16 detik).
2. Susu Homogenisasi
Susu homogen adalah susu yang telah diproses untuk memecah butiran lemak, sehingga
setelah 48 jam penyimpanan pada suhu 10-15
C) dalam
waktu singkat.
10
4. Susu Kental Manis
Susu yang diperoleh dari peternakan distandarisasi dengan ditambahkan krim maupun
susu skim, sehingga perbandingan tetap dari lemak : benda padat bukan lemak menjadi 9 :
22. Susu kemudian dihangatkan, ditambahkan gula sehingga diperoleh konsentrasi gula
62,5% sebagai sukrosa dalam produk akhir. Selanjutnya adalah proses penguapan susu yang
sudah mengandung gula dengan menggunakan penguap hampa pada suhu mencapai 77
C.
Pada suhu 49
C fase cair dari produk yang dikentalkan menjadi jenuh dengan laktosa, dan
pada waktu didinginkan terjadi larutan jenuh dan kristalisasi. Setelah proses kristalisasi
selesai, susu kental didinginkan, kemudian dimasukkan ke dalam drum-drum penyimpanan
untuk diisikan ke dalam kaleng.
5. Susu Evaporasi
Susu evaporasi atau susu kental tawar mengandung solid 2,25 kali dari susu segar. Cara
pembuatannya hampir sama dengan susu kental manis, hanya saja tidak ditambahkan gula.
6. Yoghurt
Yoghurt adalah produk susu yang dibuat dengan cara fermentasi. Susu yang akan
difermentasi dipanaskan sampai 90