You are on page 1of 12

TINJAUAN TEORI

PENGERTIAN
Schistosomiasis adalah infeksi yang disebabkan oleh sejenis cacing trematoda
baik oleh cacing jantan maupun cacing betina yang hidup dalam pembuluh darah vena
mesenterica atau pembuluh darah vena kandung kemih dari inang selama siklus hidup
bertahun-tahun. Telur membentuk granulomata dan jaringan parut pada organ dimana
telur diletakkan.
Di dunia terdapat empat spesies Schistosoma yang merupakan penyakit parasitik
pada manusia, yaitu : Schistosoma haematobium, S. mansoni, S. japonicum dan S. mekongi.
Infeksi didapat melalui air yang mengandung bentuk larva yang berenang bebas
(serkaria) yang sebelumnya berkembang di tubuh keong. Telur S. haematobium
dikeluarkan dari tubuh mamalia, umumnya melalui urin, sedangkan spesies lain
melalui feces. Telur menetas di air dan melepaskan larva (mirasidium) memasuki
tubuh keong air tawar yang cocok sebagai inang. Setelah beberapa minggu, serkaria
muncul dari keong dan menembus kulit manusia, biasanya ketika orang sedang
bekerja,berenang atau melintasi air, serkaria kemudian memasuki aliran darah, dibawa
ke pembuluh darah paru berpindah ke hati, berkembang menjadi matang dan migrasi
ke pembuluh darah vena di rongga perut.

MORFOLOGI
Sistem ekskresi terdiri atas sel api, saluran pengumpul, dan dua saluran panjang
yang masuk menuju kandung kencing kecil dengan satu porus ekskresi di ujung.
(Brown. 1979) Ukuran tubuh cacing Schistosoma jantan lebih besar tetapi lebih pendek
dari pada cacing betina. Cacing jantan berukuran 9,5 19,5 mm x 0,9 mm (tergantung
dari spesiesnya) dan cacing betina 16,0 26,0 mm x0,3 mm (tergantung dari spesiesnya)
(Sudomo M. 2008)

SIKLUS HIDUP
Sewaktu mandi, berenang, bekerja atau mencuci pakaian, kulit manusia
berkontak dengan cercaria yang berenang bebas, melekatkan diri dan masuk ke dalam
sampai jaringan kapiler perifer setelah airmenguap pada permukaan kulit. Bilamana
tertelan dengan air cercaria menembus selaput lendir mulut dan leher. Cercaria
terbawa oleh darah aferen ke jantung sebelah kanan dan paru-paru. Mereka menerobos
kapiler paru-paru, terbawa ke dalam sirkulasi sistemik dan melewati sluran portal. Di
dalam system vena porta bagian hepar Trematoda ini mengambil makanan dan
tumbuh dengan cepat. Kira-kira 3 minggu sesudah infeksi kedalam kulit, cacing
dewasa mudah berpindah berlawanan dengan darah portal masuk ke dalam vena
mesenterium, kandung kencing dan panggul. Periode prepaten untuk S. mansoni adalah
7-8 minggu, S.haematobium 10-12 minggu dan S.japonicum 5-6 minggu. Cacing dewasa
dapat hidup selama 30 tahun pada manusia. (Brown. 1979)

GAMBARAN PENYAKIT
Manifestasi klinis Schistosomiasis secara umum mempunyai gejala klinis awal
yang sama, misalnya gatal-gatal pada saat serkaria telah masuk ke dalam kulit, kalau
serkaria yang masuk ke dalam kulit cukup banyak akan terjadi dermatitis. Kemudian
pada saat larva cacing melewati paru akan terjadi batuk berdahak dan demam.
Padastadium berikutnya akan terjadi gejala disentri atau urtikaria (pada infeksi S.
haematobium). Schistosomiasis mansoni, japonikum dan mekongi dapat menyebabkan
hepatomegali (pembengkakan hati) dan splenomegali (pembengkakan limpa). Pada
penderita schistosomiasis japonikum dan mekongi yang sudah parah akan menderita
asites yang diikuti dengan kematian. (Sudomo M. 2008)




DIAGNOSIS PENYAKIT
Diagnosis untuk penyakit Schistosomiasis adalah dengan cara pemerikasaan
tinja dan Pemeriksaan urine. Cara pemeriksaan tinja adalah Tinja yang keluar
seluruhnya harus dicampur baik-baik dengan 0,5% larutan glycerin dalam air dan
sesudah sedimentasi di dalam gelas runcing cairan yang terdapat di atas harus dituang.
Mencampur dan menuang harus dilakukan beberapa kali sampai hanya tertinggal sisa
sedikit yang diperiksa di bawah mikroskop. (Brown. 1979)
Dengan pemeriksaan urine. Urine yang dikeluarkan dalam sehari di sedimentasi
dalam gelas berbentuk kerucut. Kemudian ditambahkan air sebelum dipanasi 60
0
C
untuk membunuh infusoria kedalam sediment, miracidium yang bebas berenang yang
baru menetas dapat dilihat dengan cahaya tidak langsung dengan dasar hitam.
Menetasnya miracidium merupakan indeks telur yang masih hidup. (Brown. 1979)

TERAPI
Pengobatan schistosomiasis pada dasarnya adalah :mengurangi dan mencegah
kesakitan dan mengurangi sumber penular.
Praziquantel sangat efektif terhadap semua bentuk schistosomiasis, baik dalam fase
akut, kronik maupun yang sudah mengalami splenomegali atau bahkan yang
mengalami komplikasi lain. Obat tersebut sangat manjur, efek samping ringan dan
hanya diperlukan satu dosis yaitu 60 mg/kg BB yang dibagi dua dan diminum dalam
tenggang waktu 4-6 jam. (Tjay, Tan Hoan & Rahardja, Kirana.2007)

KONSELING
Konseling yang harus di berikan kepada masyarakat luas untuk melakukan
pencegahan penyakit. Sedangkan, Konselng untuk orang yang sudah terinfeksi
Schistosomiasis adalah efek samping obat, kontraindikasi, cara penggunaan dan dosis
obat yang tepat.


PENCEGAHAN
Memberi penyuluhan kepada masyarakat di daerah endemis tentang cara cara
penularan dan cara pemberantasan penyakit ini, antara lain :
Buang air besar dan buang air kecil dijamban yang saniter agar telur cacing tidak
mencapai badan-badan air tawar yang mengandung keong sebagai inang antara.
Pengawasan terhadap hewan yang terinfeksi S. japonicum perlu dilakukan tetapi
biasanya tidak praktis.
Memperbaiki cara-cara irigasi dan pertanian; mengurangi habitat keong dengan
membersihkan badan-badan air dari vegetasi atau dengan mengeringkan dan
mengalirkan air .
Memberantas tempat perindukan keong dengan moluskisida (biaya yang
tersedia mungkin terbatas untuk penggunaan moluskisida ini).
Untuk mencegah pemajanan dengan air yang terkontaminasi (contoh : gunakan
sepatu bot karet). Untuk mengurangi penetrasi serkaria setelah terpajan dengan
air yang terkontaminsai dalam waktu singkat atau secara tidak sengaja yaitu
kulit yang basah dengan air yang diduga terinfeksi dikeringkan segera dengan
handuk. Bisa juga dengan mengoleskan alkohol 70% segera pada kulit untuk
membunuh serkaria.
Persediaan air minum, air untuk mandi dan mencuci pakaian hendaknya
diambil dari sumber yang bebas serkaria atau air yang sudah diberi obat untuk
membunuh serkariannya. Cara yang efektif untuk membunuh serkaria yaitu air
diberi iodine atau chlorine atau dengan menggunakan kertas saring.
Membiarkan air selama 48 ?72 jam sebelum digunakan juga dianggap efektif.
Obati penderita di daerah endemis dengan praziquantel untuk mencegah
penyakit berlanjut dan mengurangi penularan dengan mengurangi pelepasan
telur oleh cacing.
Para wisatawan yang mengunjungi daerah endemis harus diberitahu akan risiko
penularan dan cara pencegahan.(Anonim.2009)














ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL DENGAN SCHISTOSOMIASIS
PADA NY. S UMUR KEHAMILAN 12 MINGGU DI PUSKESMAS
HANDAYANI


No. register :3456
Tanggal kunjungan : 10-09-2013
Tanggal pengkajian : 10-09-2013


I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS

Nama istri : Ny. S Nama suami : Tn. A
Umur : 20 thn Umur : 23 thn
Agama : islam Agama : islam
Suku : kaili Suku : kaili
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : petani
Alamat : jl.dewi sartika Alamat :jl.dewi sartika


B. ANAMNESE
Keluhan utama : Ibu mengatakan gatal-gatal pada bagian wajah,perut terasa
tidak nyaman, dan terdapat darah pada saat BAB
Riwayat keluhan utama : Ibu mengatakan keluhan di rasakan sejak 2 hari yang lalu

1. Riwayat kehamilan sekarang
GPA : G1P0A0
HPHT : ?-07-2013
TP : ?-04-2014
Umur kehamilan : 12 minggu
Imunisasi TT : 1x

2. Keluhan keluhan yang di rasakan :
Rasa lelah : ada
Mual muntah : ada
Nyeri perut : tidak ada
Panas menggigil : tidak ada
Sakit kepala berat : tidak ada
Penglihatan kabur : tidak ada
Rasa nyeri saat BAK : tidak ada
Pengeluaran cairan pervaginam : tidak ada
Rasa gatal pada vagina : tidak ada
Nyeri kemerahan renggang pada tungkai : tidak ada
Oedema : tidak ada
3. Riwayat kehamilan,persalinan,dan nifas yang lalu

N
O
UMUR
KEHAMILA
N
JENIS
PERSALINA
N
PENOLON
G
TAHUN
PERSALINA
N
TEMPAT
PERSALINA
N
A N A K
JK P
B
BB KEAD
AAN

1

HAMIL
SEKARANG


4. Riwayat menstruasi
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28-30 hari
Lamanya : 7 hari
Banyaknya : 2 kali ganti pembalut
Dismenorhoe : ya
Konsistensi : encer
5. Riwayat KB
Pernah ber-KB : tidak pernah
Jenis KB : tidak pernah
Rencana KB : ya


6. Riwayat kesehatan
Hipertensi : tidak ada
Diabetes militus : tidak ada
Anemia : tidak ada
HIV/AIDS : tidak ada
Malaria : tidak ada
Asma : tidak ada
TBC : tidak ada
Gangguan Mental : tidak ada
Lain lain : tidak ada
7. Pola sehari-hari
Pola istirahat dan tidur
1. Tidur siang : 12.00-15.00 WITA
2. Tidur malam : 22.00-05.00 WITA
Nutrisi
1. Pola makan : 3 kali dalam sehari
2. Nafsu makan : baik
3. Minum : 8 gelas/hari
4. Makanan pantangan : tidak ada
Pola eliminasi
1. BAK : 4-5 kali dalam sehari
2. BAB : 1-2 kali dalam sehari
Personal hygine
1. Frekuensi mandi : 2 kali sehari
2. Frekuensi sikat gigi : 2 kali sehari
3. Cuci rambut : 3 kali seminggu

A. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : baik
Kesadaran : compesmentis
Keadaan emosional : stabil
2. TTV
TD : 90/70 mmHg suhu : 36.5c
Nadi : 74x/menit resperasi : 20x/menit
TB : 150 cm
BB : 48 kg
LILA : 24 cm
a. Kepala
Kebersihan : bersih
Jenis rambut : bergelombang. Warna hitam
Benjolan : tidak ada
Nyeri tekan : tidak ada
b. Muka
Cloasma gravidarum : tidak ada
Oedema : tidak ada
Pucat : tidak ada
c. Mata
Kelopak mata : baik
Konjungtiva : anemis
Sklera : tidak ikterus
d. Telinga
Bentuk : simetris
Pengeluaran : tidak ada
e. Hidung
Sekresi : tidak ada
Polip : tidak ada
f. Mulut dan gigi
Stomatitis : tidak ada
Caries : tidak ada
g. Leher
Kelenjar thyroid : tidak ada pembengkakan
Pembesaran vena jugularis : tidak ada pembesaran
Pembesaran kelenjar limfe : tidak ada pembesaran
h. Dada
Jantung : normal
Paru : normal
i. Payudara
Simetris : ya( ki-ka)
Nyeri tekan : tidak ada
Pengeluaran : tidak ada
Areola : menghitam
Putting susu : menonjol
j. Abdomen
Bekas luka operasi : tidak ada
Pembesaran perut : sesuai umur kehamilan
Striae gravidarum : tidak ada
Linea nigra :tidak ada
Palpasi : - leopold I : TFU : 3 jr atas simpisis
- leopold II : teraba ballotement
- Leopold III : -
- Leopold IV : -
k. Ekstremitas
Oedema : tidak ada
Kekakuan sendi : tidak ada
Kemerahan : tidak ada
Varises : tidak ada
Refleks patella : (+)
l. Anogenital : tidak di lakukan pemeriksaan
B. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Urine : dilakukan pemeriksaan urine



KESIMPULAN
Ny.S, umur 20 tahun,G1P0A0 dengan umur kehamilan 12 minggu,janin hidup
intra uteri,dating dengan keluhan gatal-gatal pada bagian wajah,perut terasa
tidak nyaman, dan terdapat darah pada saat BAB.





II. DIAGNOSA MASALAH
NO DIAGNOSA MASALAH
DATA DASAR
1 GIP0A0,UK 12 minggu,
janin hidup intra uteri
DS : - ibu mengatakan hamil yang pertama
- Ibu mengatakan HPHT ?-07-2013
DO : - G1P0A0
- UK : 12 minggu
-TTV: TD: 90/70mmhg N: 74x/m R:20x/m
S:36,5c
-palpasi Leopold I: TFU: 3 jr ats symp
Leopold II: ballotement
Leopold III: -
Leopold IV: -
-
2. Schistosomiasis DS : - Ibu mengatakan gatal-gatal pada bagian
wajah,perut terasa tidak nyaman, dan terdapat darah
pada saat BAB sudah di rasakan sejak 2 hari yang lalu

DO : - Schistosomiasis

III. DIAGNOSA POTENSIAL
Terjadi abortus spontan

IV. TINDAKAN SEGERA
Pasang infuse, perbaiki KU,kolaborasi dengan dokter






V. INTERVENSI
NO TUJUAN RENCANA RASIONAL
1 Kehamilan
berlangsung
normal dengan
criteria :
-ku ibu baik
-ku janin baik
-observasi KU dan TTV

-anjurkan ibu mengonsumsi
makanan yang bersih dan
bergizi
-jelaskan hasil pemeriksaan
pada pasien dan keluarga
-berikan dukungan mental
pada pasien dan keluarga
-untuk mengetahui dan memantau
keadaan umum klien
- agar kebutuhan nutrisi ibu terpenuhi


-agar pasien dan keluarga mengetahui
keadaan kehamilan ibu saat ini
-agar pasien dan keluarga dapat
menerima dan menghadapi proses
kehamilan ibu saat ini
2 Schistosomiasis
-pasang infuse

- kolaborasi dengan dokter
-agar keseimbangan cairan elektrolit
dalam tubuh tetap terjaga
- untuk mempercepat proses
penyembuhan

VI. PELAKSANAA
Tgl 10-09-2013
Pukul: 11:30
1. Mengobservasi KU dan TTV
KU : sedang
TTV : TD: 90/70mmhg N: 74x/m R:20x/m S:36,5c
2. Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bersih dan bergizi
3. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada pasien dan keluarga pasien
4. Memberikan dukungan mental pada pasien dan keluarga pasien
5. Memasang infuse
6. Kolaborasi dengan dokter

VII. EVALUASI
Tgl 10-09-2013
Pukul : 12:00
1. Ibu mengetahui keadaan umum serta tanda tanda vital kehamilannya
2. Ibu mau untuk makan makanan yang bersih dan bergizi
3. Ibu dan keluarga mengetahui hasil pemeriksaan kondisi kehamilannya
4. Ibu dan keluarga menerima dan merasa siap akan keadaan kehamilannya
5. Infuse sudah terpasang
6. Lanjutkan terapi sesuai advis dokter

You might also like