You are on page 1of 17

Penawaran Paket

Penawaran paket pengadaan bibit yang tersedia adalah


1. Pembelian paket 400 bibit Rp. 8.000.000,-
2. Pembelian paket 200 bibit Rp 4.000.000,-
3. Pembelian paket 100 bibit Rp. 2.000.000,-
4. Pembelian paket 50 bibit Rp. 1.000.000,-
NB:
Dengan asumsi lahan sesuai bisnis analisa yang kami lampirkan adalah luas tanah 2.000
meter bisa dilakukan penawaran sesuai jarak ideal sebanyak 180 200 pohon.
Untuk luas tanah tersedia berikutnya, kami siap memberikan penawaran berikutnya
Harga diatas sudah termasuk garansi pembelian hasil panen dengan syarat dan ketentuan
sebagai berikut :
1. Pada saat menjual hasil panennya, harus disertakan/ dilampirkan sertifikat dan nota
pembelian ( Minimal pembelian 50 bibit ).
2. Inokulasi/ suntik harus ditempat kami juga
Sekilas Perusahaan Kebun Gaharu H. Djahuri Mijen Semarang Jawa Tengah Indonesia
Perusahaan Kebun Gaharu H. Djahuri Mijen Semarang Jawa Tengah Indonesia adalah
perusahaan dengan visi menjadi pengembang dan pemasar Gaharu tingkat Nasional
maupun Internasional, dengan visi tersebut perusahaan sudah siap untuk rantai
pengembangan dan pemasaran dari Hulu ke Hilir bagi semua Mitra pengembangnya.
Sedang salah satu misinya adalah mensejahterakan mitra pengembang atau membuka
peluang kepada masyarakat maupun Badan Pemerintah maupun Swasta untuk
berekonomi melalui budidaya tanaman Gaharu yang sudah menjadi andalan ekspor
Indonesia ke depan.
Untuk budidaya pembibitan sudah dilakukan di 15 Kabupaten di Jateng, dan untuk
Banten, DKI, Jabar, dan Jatim akan dilakukan ekspansi Bulan Januari 2012.
Sedang untuk sektor penjualan sudah dilakukan MOU dengan pihak dalam negeri
maupun dari luar negeri.
Sekilas Data Perusahaan Kebun Gaharu H. Djahuri Mijen Semarang Jateng Indonesia:
Kantor Pusat Kebun Gaharu H. Djahuri Mijen Semarang Jateng Indonesia ( Regional I )
Dusun Langensari,Kel. Wonolopo,Kec. Mijen Semarang Jateng 50215,Ph. 024-
70290031/085325377787
1. Direktur : Bp. Agus Jatmiko Aji, SE
2. Wakil Direktur : Bp. Udoyo S.
Kantor Wilayah Jateng ( Regional I ) : Jl. Pleburan 2/2a Semarang 50241,CP sama
Kantor Wilayah Banten ( Regional II ) : Proses
Kantor Wilayah DKI Jakarta ( Regional III ) : Proses dan kantor kantor wilayah lain dan
seterusnya.
Kontak Person Kami di Regional Jateng ( Sementara )
Bp. Agus Jatmiko Aji, SE
Ph. 024-70290031
Hp. 085325377787 (Telp/ SMS )
Pin BB : 266E8C35
YM/ Email : kebungaharudjahuri@yahoo.com
PENDAHULUAN
Pertanyaan yang sering muncul adalah apa yang dimaksud dengan Gaharu? Gaharu
adalah sejenis kayu dengan berbagai bentuk dan warna yang khas, memiliki kandungan
damarwangi, berasal dari pohon atau bagian pohon penghasil gaharu, sebagai akibat
dari proses infeksi yang terjadi secara alami atau buatan pada pohon Aguilaria sp (
Thymelaeceae ).
Pohon Gaharu ( Aquilaria spp. ) adalah species asli Indonesia. Beberapa species
gaharu komersial yang sudah mulai dibudidayakan adalah : Aquilaria, malaccensis, A.
microcarpa, A. beccariana, A. hirta, A. filarial, Gyryinops vertegii, serta Crassna asal
Kamboja.
Gaharu merupakan komoditi elit, langka dan bernilai ekonomi tinggi serta merupakan
produk ekspor. Tujuan ekspor adalah Negara Negara di Uni Emirat Arab, Arab Saudi,
Singapore, Taiwan, Jepang, Malaysia. Gaharu merupakan kebutuhan pokok bagi
masyarakat di Negara Negara Timur Tengah yang digunakan sebagai pengharum
untuk ritual keagamaan. Masyarakat di Asia Timur juga menggunakan sebagai hio.
Minyak gaharu merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat di Negara Negara Timur
Tengah yang digunakan sebagai pengharum untuk ritual keagamaan. Masyarakat di
Asia Timur juga menggunakannya sebagai hio. Minyak gaharu merupakan bahan baku
yang sangat mahal dan terkenal untuk industry kosmetika seperti parfum, sabun, lotion,
pembersih muka serta obat obatan seperti obat hepatitis, liver, antialergi, obat batuk,
penenang sakit perut, rhematik, malaria, asma, TBC, kanker, tonikum dan aroma terapi.
Pada tahun 1980 an hamper dihutan Indonesia mempunyai Pohon Gaharu. Semenjak
itulah Gaharu menjadi daya pikat para petani kayu dan pengekspor kayu. Karena dilihat
dari segi ekonomi lebih tinggi dari kayu kayu yang lain maka pada tahun itu marak
sekali penebangan secara illegal oleh pihak pihak yang tidak bertanggung jawab.
Maka dapat kita prediksi pda saat itu ekspor Gaharu di Indonesia dapat kita prediksi
pada saat itu nilai ekspor gaharu di Indonesia dapat mencapai sekitar 200 ton tiap
tahun.
Para pemburu gaharu ini tidak menanam kembali pohon gaharu yang telah mereka
tebang secara besar besaran dan sampai ini hamper di hutan Indonesia jumlah pohon
tersebut memasuki kelangkaana. Dan sering kita mendengar bahwa akhir akhir ini
telah banyak pembelakan kayu secara illegal hutan hutan Indonesia tanpa reboisasi.
Reboisasi adalah penanaman kembali hutan yang telah gundul yang bertujuan untuk
mengembalikan fungsi hutan sebagaimana mestinya. Fungsinya hutan yaitu sebagai
pelindung bumi. Maksudnya sebagai pelindung semua mahluk hidup yang ada dibumi
tinggal sekaligus rumah bagi hewan hewan yang mana di dalam hutan tersebut
banyak sekali sumber makanan untuk kelangsungan hidup. Selain itu hutan juga
bermanfaat bagi manusia terutama dalam masalah untuk kelangsungan hidup. Selain itu
hutan juga bermanfaat bagi manusia terutama dalam masalah udara dan air. Keadaan
udara di Indonesia akhir skhir ini telah menembus lapisan ozon. Lapisan ozon ini
dipengaruhi karena udara yang berada di daerah tersebut telah tercemar oleh zat zat
yang berbahaya. Misalnya asap pembakaran, asap kendaraan bermotor, dan lain
sebagainya. Hal ini disebabkan karena kelalaian para individu individu yang tidak
sadar akan pentingnya kelangsungan hidup generasi berikutnya. Kita juga mendengar
bahwa banyak sekali di daerah pegunungan terjadi tanah longsor hingga memakan
korban jiwa. Hal ini disebabkan tanah di pegunungan tersebut tidak dapat menampung
dan menahan air hujan dengan kapasitas tinggi. Karena tanah tersebut terlalu gembur
terkena air dan tidak adanya tumbuh tumbuhan yang menyerap air dan menahan
derasnya air hujan. Banjir bandang juga sering terjadi di area pegunungan bahkan di
area yang dataran rendah. Di pinggiran pantaipun kini diambang erosi yang mengancam
akan datangnya banjir.
Karena pentingnya fungsi hutan maka dapat dikatakan bahwa hutan itu sebagai paru
paru dunia. Hal ini juga di dukung dengan peran pohon pohon yang ada di hutan. Jika
semakin sedikit jumlah pohon di hutan maka akan semakin besar bahaya yang
mengancam dunia. Tidak lain semua karena ulah manusia yang tidak bertanggung
jawab. Dan sebagai penerus bangsa sangatlah sekali menjaga kelestarian hutan dan
fungsi yang semakin lama semakin terkikis oleh budaya manusia modern.
Oleh karena itu pada era ini pemerintah telah menggalakan adanya reboisasi di setiap
daerah yang rawan akan bahaya banjir. Reboisasi tidak hanya bertujuan untuk
menahan dari bahaya juga memberikan kehidupan yang lebih bermanfaat. Salah satu
jenis dari tumbuhan yang ada hidup di hutan gaharu. Gaharu dapat hidup di hutan dan
dengan kecanggihan teknologi gaharu dapat dibudidayakan. Mengingat pohon gaharu
mempunyai manfaat dan nilai ekonomi yang tinggi, serta termasuk dalam golongan
appendix II yaitu golongan spesies tumbuhan yang langkah, maka alangkah baiknya bila
kita dapat menjaganya sekaligus memanfaatkannya tanpa meninggalkan fungsi dari
reboisasi. Oleh karena itu semakin kita menghijaukan alam kita maka semakin hijau
pulau Negara kita yang pernah kita dengar dengan sebutan jamrud khatulistiwa. Kita
harus bangga sebagai bangsa Indonesia yang kaya akan kekayaan alamnnya dari
sabang sampai merauke. Jangan sampai kekayaan alam kita dikelolah oleh pihak asing.
SEKILAS TENTANG GAHARU
Sudah gaharu, cendana pula . Itulah pepatah menggambarkan bahwa kedua jenis
kayu tersbeut melambangkan kemakmuran. Yang dimaksud dengan pohon gaharu
adalah sebuah sebutan untuk kayu dari jenis Aquilaria sp ( Thymelaeaceae ) yang dapat
menghasilkan resin minyak berbau wangi dengan proses terinfeksi terlebih dahulu.
Gaharu sudah dikenal sejak abad ke-7 yang digunakan sebagai pengharum tubuh dan
ritual. Kemudian di abad ke 12 pemerintah Hindia Belanda dan Portugis telah mengenal
gaharu. Tahun 1980 an warga arab yang tinggal di Indonesia menggunakan gaharu
sebagai pengharum ruangan dan ritual.
Selain itu sebutan lain dari pohon ini yaitu karas untuk orang dayak, damar bagi orang
jawa, halim bagi orang lampung, galoop bagi orang melayu dan lain sebagainya. Pada
masa ini nama gaharu masih asing ditelinga kita dikarenakan kita belum mengenal apa
itu gaharu. Namun di Negara Timur Tengah, Uni Arab, Arab Saudi, Cina, Taiwan dan
Negara Negara lain yang memakai gaharu, sudah tidak asing lagi dengan nama ini. Di
Negara Negara Thailand pun pohon ini dinamakan pohon uang. Dan ada juga yang
menamai pohon ini pohon hantu. Karena gaharu ini merupakan komoditi bernilai tinggi
serta kebutuhan mereka dalam segala aspek kehidupan sehari hari. Mereka
mengetahui bahwa terdapat banyak manfaat dari gaharu ini sehingga mereka juga
menamakan pohon ini pohon yang paling mahal di dunia. Nenek moyang kita sudah
mengenal gaharu sejak dahulu tetapi tidak mengerti akan manfaat dan nilai ekonomi
yang tinggi. Mereka hanya bisa mengatakan bahwa pohon ini atau kayu ini mempunyai
bau yang harum seperti kayu cendana. Mereka juga memakai kayu ini sabagai
pengharum dalam upacara keagamaan. Karena keterbatasan informasi dari nenek
moyang kita dan jumlah pohon yang tersedia, maka gaharu sampai saat ini masih awam
di kalangan masyarakat.
Jenis Gaharu
Pohon Gaharu ini memiliki 3 marga dalam satu family Thymelaeaceae. Disebut sebagai
berikut :
1. Aquailaria : Terdiri dari 15 species diantaranya 6 species tersebar diseluuh pulau di
Indonesia kecuali pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
2. Gonystilus : Terdiri dari 20 species diantaranya 8 species tersebar di pulau Sumatra,
Kalimantan, Bali, Maluku, dan Papua.
3. Gyrynops : Terdiri dari 9 species diantaranya tersebar di wilayah timur Indonesia ( Nusa
Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Papua ).
Manfaat Gaharu
Di Negara Negara Timur Tengah dan beberapa Negara di Asia memanfaatkan gaharu
sebagai berikut :
1. Aktivitas kebudayaan Islam, Budha, Hindu.
2. Perayaan Keagamaan Kebanyakan di Negara Islam dan Arab.
3. Wangi parfum wanginya tahan lama banyak diminati di Negara Eropa seperti dengan
Yues Saint Laurent, Zeenat dan Amourage.
4. Aroma Terapi Menyegarkan tubuh, Perayaan dan Undangan.
5. Obat dan Kesehatan Biasa digunakan di Pengobatan Tradisional Khususnya di Negara
China dan Jepang.
6. Koleksi Pribadi Untuk ruangan besar khusus eksklusif.
7. Produk Kecantikan Sabun, Shampo yang harum semerbak.
Hasil dari Gaharu
Berikut ini adalah hasil proses pemanenan gaharu :
1. Gubal
Gubal adalah hasil dari inokulasi yang ada di dalam batang pohon gaharu. Gubal ini
biasa terbentuk setelah masa inokulasi dilakukakan sekitar 1 2 tahun. Gubal memiliki
tingkat kualitas mulai dari kualitas buaya sampai super king. Harga gubal per kilo saat ini
untuk kw super king sekitar 40 juta.


2. Minyak Gaharu/ Agarwood Oil
Minyak gaharu adalah hasil utama dari gaharu., minyak gaharu diperoleh dengan
proses penyulingan terlebih dahulu. Yaitu proses pemerasan pada resin gubal gaharu
dengan cara disuling. Minyak ini mempunyai harga jual tinggi serta keharumannya
banyak dimanati oleh konsumen asing. Berikut ini contoh minyak gaharu.

3. Souvenir
Selain minyak gaharu hasil dari proses pemanenan gaharu dapat berupa serpihan
serpihan kayu yang dapat diolah sebagai berikut :

4. Teh Gaharu
Hasil berikut ini merupakan khasiat dari daun gaharu yang dapat dijadikan sebagai teh
gaharu.

Minum teh hangat merupakan suatu kenikmatan tersendiri bagi kita, apabila disaat
cuaca dingin. Saat ini selain menghasilkan bahan untuk obat maupun minyak wangi
ternyata gaharu juga bisa dijadikan teh. Barangkali sebagian dari kita belum pernah
merasakan Teh Gaharu, berikut ini manfaat dan khasiat dari teh gaharu.
1. Membantu masalah insomnia/ sukar tidur
2. Membantu merendahkan tahap kolestrol
3. Membantu meredakan ketegangan tioksin dalam badan;
4. Membantu mengurangkan toksik dalam badan
5. Tanpa gula Tanpa Kafein Tanpa Asistanin
6. Mengatasi masalah pelawasan
7. Anti Oksidant
8. Mengurangkan kadar tekanan dalam darah dan gula yang tinggi
5. Abu Gaharu
Abu gaharu adalah hasil dari sisa proses terhadap pohon gaharu yang dipotong dan
dikelompokkan menurut bagiannya
6. Produk Kecantikan
Produk kecantikan adalah proses dari pengektrakan gaharu. Produduknya bisa berupa
sabun mandi, shampo, kosmetik dan produk kecantikan yang khasiatnya dapat
menyembuhkan tubuh
PROSES BUDIDAYA
Budidaya tanaman gaharu sudah mulai dilakukan di beberapa tempat, dan
menunjukkan prospek yang sangat baik. Pengelolaan tanamannnya tidak berbeda
dengan tanaman lainnyua. Perawatan yang intensif dapat memacu pertumbuhan
sehingga di Vietnam sudah bisa dilakukan inokulasi pada tanaman usia 4 ( empat )
tahun ).
PEMBIBITAN

Dalam proses budidaya ini terdiri dari proses penanaman :
1. Proses Pembibitan
Proses pembibitan biasanya dilakukan dalam jumlah bibit yang banyak. Hal ini
dikarenakan benih gaharu tidak sama dengan benih tanaman yang lain dalam proses
pembibitan. Butuh tenaga khusus dan ahli di bidangnya dalam melakukan pembibitan
gaharu. Langkah langkah pembibitan adalah sebagai berikut :
a. Pemilihan benih/ bibit unggul
b. Tempat bibit
c. Tanah
d. Pupuk
e. Tempat Pembibitan
f. Penyiraman / Pengairan
2. Proses Penanaman
Langkah langkah penanaman adalah sebagai berikut :
a. Pemilihan bibit yang baik dan siap tanam
b. Penempatan lokasi bibit yang baik
c. Pengaturan jarak tanam
d. Pembuatan lubang tanam
e. Penanaman lebih baik dilakukan pada pagi hari dan sore hari
f. Penanaman lebih baik awal musim penghujan
3. Proses Perawatan
Dalam proses ini terdapat tahap tahap sebagai berikut :
A. Masa 1 tahun pertama
Dalam masa ini dibutuhkan perawatan ekstra dan intensif. Karena umur bibit ini masih
dalam umur yang relatif rawan akan gangguan dari cuaca dan hama. Oleh karena itu
perawatannnya sebagai berikut :
- Pastikan bibit yang sudah tertanam memiliki perlindungan atau peneduh seperti
dibawah pohon pisang atau ketela.
- Lakukan pengairan 1 hari 2 kali, pagi, dan sore, bila hujan setiap hari turun, maka
tidak perlu dilakukan pengairan
- Pemupukan dilakukan pada saat penanaman awal dan dilakukan secara teratur
dalam jangka waktu 1 mingggu sekali. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang
dan organic.
- Bila bibit terkena hama, gunakanlah pestisida yang sesuai dengan hama yang
menyerang, hama yang biasa menyerang adalah hama kutu putih, belalang, dan ulat.
b. Masa 2 tahun
Masa di atas 1 tahun bibit gaharu sudah mempunyai kestabilan hidup, mulai dari akar
sampai daun. Karena masa ini adalah masa pertumbuhan yang konsisten maka masih
membutuhkan perawatan yang baik, yaitu pengairan serta pemupukan yang cukup.
c. Masa 3 tahun
Di masa ini bibit telah menjadi pohon dengan sempuna, akar sudah dapat mencari
nutrisi sendiri. Perawatan yang dilakukan adalah pemangkasan ranting yang dianggap
dapat menghambat pertumbuhan ke atas.
4. Masa panen
Masa dimana pohon gaharu sudah di inokulasi dan menghasilkan gubal. Masa ini
membutuhkan kurang lebih 4 sampai 7 tahun. Pertumbuhan pohon sangat dipengaruhi
oleh perawatan yang baik. Perawatan di masa ini adalah penjagaan dari bahan
pencurian. karena pohon ini telah memasuki masa panen dan menghasilkan gubal.
Untuk inokulasi dijelaskan pada bagian inokulasi.
PROSES INOKULASI
Inokulasi adalah pembuatan pelukaan dan memberikan bahan pemicu produksi resin
gaharu seperti cendawan dan bahan lainnya. Inokulasi ini salah satu hal yang sangat
penting dalam usaha gaharu. Karena resin gaharu sangat tidak mudah terjadi secara
alami, sehingga perlu campur tangan manusia seperti dengan Cendawaan yang biasa
diinokulasi seperti jenis Fusarium sp., Phialopora parasitica, Torula sp., Aspergillus
sp., Penicillium sp., Cladosporium sp., Epicoccum granulatum, Clymndrocladium sp.,
Sphaeropsis sp., Batryodiplodia theobromae, Trichoderma sp., Phomopsis sp.,
Chunninghamella echinulata.
Proses inokulasi dapat dilakukan dengan beberapa teknik sebagai berikut
1. Pemakuan
Proses ini adalah proses yang dilakukan secara tradisional. Proses ini membutuhkan
biaya yang cukupp banyak, karena memakai paku dalam pembuatan lubang atau
pelukaan. Kita bisa bayangkan berapa kilo paku yang dibutuhkan dalam pemakuan
tersebut tidak bisa maksimal untuk menghasilkan gubal. Karena hanya di area paku itu
saja yang terinfeksi
2. Penyuntikan
Proses ini proses yang lebih baik proses pemakuan dan hasil dari penelitian dibidang
gaharu. Karena proses ini dapat menghasilkan gubal hamper seluruh pohon atau
batang. Proses ini membutuhkan serum yang berasal dari jamur dan pohon cendawan
yang dimasukkan dengan cara pembuatan lubang di beberapa titik batang.
3. Insulin
Proses ini sama dengan proses penyuntikan. Menggunakan jamur dan cendawan
sebagai pemnmicu terjadinya gubal. Prosesnya pun hamper sama dengan penyuntikan
tetapi berbeda dalam pemasukan sereumnya. Di proses ini pembuatan lubang dilakukan
dibagian bawah atau atas pohon, kemudian serum tersebut digantungkan seperti infuse.
Proses pertumbuhan pohon akan membawa serum menjalar ke seluruh bagian pohon.
4. Vaksin
Vaksin adalah generasi baru dari inoklasi yang memicu terjadinya gubal pada pohon
gaharu. Vaksin ini dilakukan dengan cara metode pasak.
Beberapa ini contoh beberapa penerapan inokulasi :


Proses Pemanenan
Proses ini adalah proses yang ditunggu tunggu. Karena pada saat itulah kita dapat
memperkirakan beberapa hasil gaharu yang sudah kita tanam. Proses ini sebagai
berikut :
1. Gubal gaharu dan kemendangan diperoleh dengan cara menebang pohon penghasil
gaharu yang telah mati, sebagai akibat terjadinya akumulasi damar wangi yang
disebabkan oleh infeksi pada pohon tersebut
2. Pohon yang telah ditebang lalu dibersihkan dan dipotong potong atau dibelah
belah, kemudan dipilih bagian bagian kayunya yang telah mengandung akumulasi
damar wangi, dan selanjutnya disebut sebagai kayu gaharu
3. Potongan potongan kayu gaharu tersebut dipilih pilih sesuai dengan kandungan
damarnya, warnanya dan bentuknya
4. Agar warna dari potongan potongan kayu gaharu lebih tampak, maka potongan
potongan kayu gaharu tersebut dibersihkan dengan cara dikerok.
5. Serpihan serpihan kayu gaharu sisa pemotongan dan pembersihan atau
pengerokan dikumpulkan kembali untuk dijadikan bahan pembuat abu gaharu
Berikut ini contoh dari proses pemanenan.


ANALISA BISNIS BUDIDAYA GAHARU
BUDIDAYA GAHARU DENGAN LUAS LAHAN 10.000 m2
NO. ITEM BIAYA/UNIT TOTAL
1
Penataan lahan 10.000m2:
pembersihan gulma,bekas tanaman
lama sehingga siap tanam (tergantung
kondisi)
Rp. 10.000.000

2
Pembuatan lubang tanaman 30 x 30 x
30,@Rp 10.000,- x 1.108 batang
Rp. 11.080.000

3
Pengadaan bibit gaharu standart @Rp
15.000,- x 1.329 batang.Tinggi bibit
40cm(min) @Rp 15.000,- x 1.329
batang
Perhitungan:
10.000m2 24m2 = 9.976m2 : 9 m2
(33) = 1.108 batang
Cadangan: 1.329 1.108 batang = 221
Rp. 19.935.000

batang (20% dr 1.108 batang)
4
Pengadaan pupuk kandang
kambing/sapi kapur dolomit + NPK
perlubang @Rp 10.000,- x 1.108
batang
Rp. 11.080.000

5
Peneduh pelindung terik matahari
(paranet) tanaman@ Rp 7.500,- x
1.108 batang
Rp. 8.310.000

6
Tenaga ahli,konsultan & mandor
Rp. 25.000.000

7
Pembuatan bangunan semi permanen
dinding batako,atap harflex gelombang
kecil Uk. 24m2 sudah termasuk
gudang,kantor,MCK
Rp. 25.000.000

8
Pembuatan sumur gali sebagai sumber
air bersih sehat (Kedalaman Min. 30
mtr)
Rp. 30.000.000

9
Sewa lahan (Bila belum disediakan
investor) @10.000m2 x 7-8th
Rp. 100.000.000


TOTAL 1-9

Rp. 240.405.000
BUDIDAYA GAHARU Ls. 10.000m2
MASA PEMELIHARAAN INOKULASI PANEN
NO ITEM BIAYA/UNIT TOTAL
1
Pemeliharaan disiangi, dangir, pupuk
dan pemberian air per pohon perhari
Rp, 1.000,-

Tahun Pertama Rp. 1.000 x 360 hari x 1.108 batang
Rp. 398.880.000
Tahun Kedua Rp. 1.000 x 360 hari x 1.108 batang
Rp. 398.880.000
Tahun Ketiga Rp. 1.000 x 360 hari x 1.108 batang
Rp. 398.880.000
Tahun Keempat Rp. 1.000 x 360 hari x 1.108 batang
Rp. 398.880.000
Tahun Kelima Rp. 1.000 x 360 hari x 1.108 batang
Rp. 398.880.000
Tahun Keenam Rp. 1.000 x 360 hari x 1.108 batang
Rp. 398.880.000
JUMLAH
Rp. 2.393.280.000
2
Inokulasi perbatang + Obat Inokulan + Tenaga Ahli

@ Rp. 1.500.000 x 1.108 batang
Rp. 1.662.000.000
JUMLAH
Rp. 1.662.000.000
TOTAL 1-2

Rp. 4.055.280.000

PERHITUNGAN ANALISA PROFIT
NO ITEM BIAYA HASIL PANEN PROFIT
1
BIAYA AWAL (TABEL 1
dan 2)

Rp. 240.405.000 + Rp. 4.055.280.000
Rp. 4.295.685.000
2
PANEN Per Batang

@ Rp. 15.000.000 (Minimal) x 1.108 pohon
Rp. 16.620.000.000

3
Total Profit (Panen) dikurangi Total Biaya
Pendapatan/Profit yang didapat di tahun ke 7(minimal)



Rp. 12.324.315.000

Terbilang: Dua Belas Milyar Tiga Ratus Dua Puluh Empat Juta Tiga Ratus Lima
Belas Ribu Rupiah (Dihitung Harga Perhari ini)

You might also like