Professional Documents
Culture Documents
.
.
.
2. Lahan
a. dst
.
3. Dst
Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
1 Kualifikasi
a. Pendidikan
b. Jumlah Guru
c. Beban Kerja Guru
Semua
Pendidik
minimal S1
Rasio Guru
dan Siswa
maksimal 1 :
20
Minimal 24
Jam Tatap
Muka
52
orangguru
S1, 4 orang
S2 dan 1
orang S3
Rasio guru
dan siswa
1 : 14
Rata-rata
jumlah jam
tatap muka
per orang
adalah 20
Studi lanjutan
bagi guru
yang belum
S1
Analisis
struktur
kurikulum
2013 dalam
penyusunan
program
peminatan
dan lintas
minat untuk
kelas X
(pelaksana
18
No
.
Kondisi Ideal Kondisi Riil Kesenjangan
Tindak
Lanjut
c. dst
Jam
pelajaran
Kurikulum
2013)
2 Dst.
4) Tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan KTSP, difokuskan pada
pencapaian kompetensi Kurikulum 2013 yang terpadu berkaitan dengan
SKL, SI, Standar Proses, dan Standar Penilaian yang mencakup tiga
domain sikap, pengetahuan dan keterampilan.
5) Manfaat pengembangan KTSP sebagai acuan dalam implementasi
kurikulum.
6) Hasil yang diharapkan dari kegiatan pengembangan KTSP terkait dengan
pengembangan potensi peserta didik yang mencakup tiga domain sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
7) Unsur-unsur yang terlibat dan uraian tugasnya dalam pelaksanaan
pengembanganKTSP.
b. Tim Pengembang Kurikulum(TPK) menyusun rencana dan jadwal
pengembangan KTSP. Sebelum menyusun rencana dan jadwal kegiatan tersebut,
TPK melakukan kegiatan, antara lain:
1) Penyamaan persepsi terhadap Kurikulum 2013 berikut peraturan-peraturan
yang berlaku, antara lain PP No. 32 Tahun 2013, Permendikbud Nomor 54
Tahun 2013 tentang SKL, Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013 tentang
Standar Isi, Permendikbud Nomor 65 tentang Standar Proses,
Permendikbud Nomor 66 tentang Standar Penilaian, dan Permendikbud
Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum.
19
2) Pengumpulan data dan informasi yang berkaitan dengan keberhasilan dan
kendala pelaksanaan KTSP tahun sebelumnyaserta kemungkinan kendala
dalam pelaksanaan Kurikulum 2013.
3) Analisis kondisi riil sekolah terutama yang berkaitan dengan tenaga
pendidik dan sarana dan prasarana yang akan dijadikan dasar dalam
menyusun program peminatan dan lintas minat.
4) Penyusunan, review, dan revisi RPP yang mencakup kegiatan pembelajaran
dengan pendekatan saintifik, serta pencapaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.(lihat model Pengembangan RPP,Model
Pengembangan Penilaian, dan Analisis Hasil Belajar Peserta Didik).
5) Perencanaan pilihan pada mata pelajaran Wajib B, penambahan jam dan
mata pelajaran, sesuai hasil analisis kondisi riil sekolah atau berdasarkan
keputusan kepala daerah kab./kota atau provinsi masing-masing. Contoh
penambahan Bahasa Daerah, baik yang terintegrasi pada mata pelajaran
Seni dan Budaya atau berdiri sendiri.
6) Penyusunan program peminatan dan lintas minat untuk kelas Xberdasarkan
hasil analisis tenaga pendidik, kondisi sarana-prasarana, dan hasil angket
peserta didik kelas X tentang minat dan lintas minat (mekanisme dan
prosedur peminatan dan lintas minat secara terperinci akan dibahas di Bab
III).
c. Kepala sekolah, komite sekolah, dan TPK sekolah membahas rencana dan
jadwalkegiatan, untuk selanjutnya TPK melakukan revisi dan finalisasi.
d. Kepala sekolah menandatangani rencana dan jadwal kegiatan.
e. Tim Pengembang Kurikulum menyusun draf KTSP dengan mengacu kepada
hasil analisis dan revisi KTSP tahun sebelumnya, serta mengembangkannya
sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.
f. Guru menyusun RPP dengan mengembangkan kegiatan pembelajaran yang
menggunakan pendekatan saintifik dengan mencakup tiga domain sikap,
pengetahuan, dan keterampilan mengacu kepada silabus dan buku yang
diterbitkan oleh Kementerin Pendidikan (lihat E-Katalog untuk buku).
20
g. Kepala SMA, komite sekolah, TPK dan MGMP sekolah, serta pengawas
pembina mereview draf KTSP. Selanjutnya berdasarkan hasil review, TPK dan
MGMP sekolah melakukan revisi dan finalisasi dokumen KTSP.
h. Kepala SMA dan ketua Komite Sekolah menandatangani KTSP,
kemudianmengirimkannya ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
i. Kepala SMA menetapkan pemberlakuan KTSP dan mensosialisasikan kepada
semua warga sekolah dan stakeholders setelah ditandatangani oleh Kepala
Dinas Pendidikan Provinsi.
j. Tim Pengembang Kurikulum menggandakan dokumen KTSP.
2. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
Tim Pengembang Kurikulum (TPK) Kabupaten/Kota melakukan supervisi berupa
verifikasi dan validasiterhadap dokumen KTSP yang diajukan olehsekolah, dengan
menggunakan instrumen yang dapat dikembangkan oleh Dit. PSMA.
Jika Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dianggap sudah layak, maka TPK
Kabupaten/Kota memberikan rekomendasi Kepada Dinas Pendidikan
untukditeruskan ke DinasPendidikan Provinsi. Jika belum layak, dikembalikan ke
sekolah untuk diperbaiki.
3. Dinas Pendidikan Provinsi
Tim Pengembang Kurikulum provinsi melakukan validasi dokumen KTSP dengan
menggunakan instrumen yang sama, untuk selanjutnya ditandatangani oleh Kepala
Dinas Pendidikan Provinsi atau pejabat yang ditunjuk.
B. Sistematika Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Sistematika KTSP dapat digambarkan seperti tampak pada tabel 1berikut:
Sistematika
KTSP
Penjelasan
Cover Berisi judul, logo sekolah dan atau logo pemda,
21
Sistematika
KTSP
Penjelasan
tahunpelajaran, dan alamat sekolah.
LEMBAR
PENGESAHAN
Ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Ketua Komite
Sekolah, dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi atau
pejabat yang ditunjuk (lihat contoh KTSP).
KATA PENGANTAR Cukup jelas
DAFTAR ISI Cukup jelas
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang a. Berisi dasar pemikiran pengembangan KTSP serta
pemberlakuan Kurikulum 2013.
b. Untuk sekolah yang melaksanakan Sistem Kredit
Semester (SKS) uraikan pula tentang dasar pemikiran
pengembangan/pelaksanaan SKS tersebut.
B. Landasan Berisi landasan hukum pengembangan KTSP termasuk PP
No. 32 Tahun 2013 sebagai pengganti atas PP No. 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan berikut
Permendikbud yang mengiringinya (Permendikbud No. 54,
64, 65, 66, 69, dan 81A tahun 2013)
C. Tujuan Berisi Tujuan Pengembangan KTSP termasuk pencapaian
kompetensi yang mencakup tiga domain sikap,
pengetahuan, dan keterampilan
BAB II. TUJUAN
SATUAN PENDIDIKAN
A. Tujuan Pendidikan
Menengah
a. Sesuai dengan SKL untuk SMA yang mencakup tiga
domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
B. Visi a. Dirumuskan berdasarkan masukan dari warga sekolah
dan pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi
22
Sistematika
KTSP
Penjelasan
institusi di atasnya dan visi pendidikan nasional, dan
diputuskan dalam rapat dewan pendidik.Visi sekolah
harus mencerminkan domain Sikap,Pengetahuan dan
Keterampilan.
b. Cita-cita yang menggambarkan dan memberi inspirasi,
motivasi, dan kekuatan untuk kepentingan masa
mendatang.
c. Mengacu pada SKL Satuan Pendidikan (SMA) dan
Kompetensi Inti SMA yang mencakup kompetensi
Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan.
(Lihat Juknis analisis Standar Pengelolaan dan
Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang SKL)
C. Misi Sekolah a. Dirumuskan berdasarkan masukan dari warga sekolah
dan pihak yang berkepentingan, dan diputuskan dalam
rapat dewan pendidik
b. Memberi arah dalam mewujudkan visi sekolah sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional
c. Merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu
tertentu
d. Menjadi dasar program pokok sekolah
e. Menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan
mutu lulusan yang diharapkan oleh sekolah mencakup
tiga domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan
(Lihat Juknis analisis Standar Pengelolaan dan
Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang SKL)
D. Tujuan SMA ...... a. Menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai
dalam jangka waktu tertentu yang mencakup domain
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
b. Mengacu pada visi, misi, dan tujuan
23
Sistematika
KTSP
Penjelasan
pendidikannasional,visi dan misi daerah setempat, serta
relevan dengan kebutuhan masyarakat
c. Mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah
ditetapkan oleh sekolah dan Pemerintah
d. Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang
berkepentingan termasuk komite sekolah dan diputuskan
dalam rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala
sekolah.
(Lihat Juknis analisis Standar Pengelolaan dan
Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang SKL)
BAB III. STRUKTUR
DAN MUATAN
KURIKULUM
A. Kerangka Dasar Dapat disalin dari;
a. Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 halaman 5-6,
ditambah dengan landasan lain yang menjadi landasan
kerangka dasar yang sesuai dengan karakteristik daerah
atau sekolah, misalnya untuk penambahan muatan lokal
pada mata pelajaran wajib B.
b. Permendikbud no. 81 A tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum 2013.
Landasan Filosofis,
Landasan Teoritis,
dan
Landasan Yuridis.
B. Struktur Kurikulum a. Pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh
oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran,
termasuk muatan lokal, penambahan mata pelajaran,
peminatan, lintas minat dan pendalaman minat serta
kegiatan pengembangan diri.
b. Disusun berdasarkan kebutuhan dan minat peserta didik
dan sekolah terkait dengan upaya pencapaian SKL yang
24
Sistematika
KTSP
Penjelasan
mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan
sesuai dengan struktur kurikulum yang meliputi mata
pelajaran wajib dan mata pelajaran pilihan (peminatan
dan lintas minat dan pendalaman) untuk Kurikulum
2013, serta sesuai dengan penjurusan IPA, IPS, atau
Bahasa untuk Kurikulum 2006.
c. Mengatur alokasi waktu pembelajaran tatap muka
seluruh mata pelajaran minimal 42 jam pelajaran
perminggu.
d. Beban belajar tatap muka, penugasan terstruktur, dan
kegiatan mandiri, baik sistem paket maupun yang
melaksanakan SKS.
e. Beban belajar tambahan : Satuan pendidikan dapat
menambah beban belajar perminggu sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik.
f. Mencantumkan jenis mata pelajaran muatan lokal yang
dilaksanakan yang dapatdicantumkan pada mata
pelajaran wajib B, baik terintegrasi pada mata pelajaran
yang tersedia atau berdiri sendiri.
g. Bagi sekolah yang melaksanakan SKS uraikan tentang
struktur dan jam pelajaran, serta jumlah sks maksimal
dan minimal yang harus ditempuh oleh peserta didik
(lihat contoh di lampiran).
B. Muatan KTSP Muatan KTSP terdiri atas muatan kurikulum
pada tingkat nasional, muatan kurikulum pada
tingkat daerah, dan muatan kekhasan satuan
pendidikan.
1. Mata Pelajaran a. KTSP memuat sejumlah mata pelajaran yang harus
ditempuh peserta didik dalam satu jenjang pendidikan
25
Sistematika
KTSP
Penjelasan
selama tiga tahun mulai kelas X sampai dengan kelas
XII
b. Jumlah mata pelajaran:
1)Jumlah mata pelajaran di kelas X minimal 15 mata
pelajaran yang terdiri atas 6 mata pelajaran wajib
A, minimal 3 mata pelajaran wajib B, 4 mata
pelajaran peminatan, dan 2 mata pelajaran lintas
minat.
2)Jumlah mata pelajaran di kelas XI dan kelas XII
untuk semua peminatan Matematika dan Ilmu
Alam (MIA), peminatan Ilmu-Ilmu Sosial (IIS),
dan peminatan Bahasa dan Budaya (BaBu)
minimal 14 mata pelajaran yang terdiri atas 6 mata
pelajaran wajib A, minimal 3 mata pelajaran wajib
B, 4 mata pelajaran peminatan, dan satu mata
pelajaran lintas minat.
2. Muatan Lokal Berisi jenis, strategi pemilihan, dan pelaksanaan
muatan lokal yang diselenggarakan oleh sekolah,
dengan memperhatikan rambu -rambu/panduan
pengembangan muatan lokal
(Lihat juknis pengembangan muatan lokal dan
Permendikbud No. 69 Tahun 2013 dan Permendikbud 81 A
).
3. Kegiatan a. Berisi jenis, strategi pemilihan, dan pelaksanaan
26
Sistematika
KTSP
Penjelasan
Pengembangan
Diri
kegiatan pengembangan diri yang diselenggarakan oleh
sekolah, dengan memperhatikan rambu-
rambu/panduan kegiatan pengembangan diri.
(Lihat juknis pengembangan diri).
b. Pengembangan diri dapat terintegrasi dalam
pembelajaran (domain Sikap dan Keterampilan), serta
dikembangkan dalam kegiatan ekstrakurikuler dengan
wajib mengikuti kegiatan pramuka.
4. Pengaturan Beban
dan Pola Belajar
1) pengaturan pola belajar juga harus
memperhatikan 14 prinsip pembelajaran sesuai
Lampiran Permendikbud No. 65 Tahun 2013
halaman 1 2yang mencakup domain sikap,
pengetahuan, dan keterampilan .
2) Proses pembelajaran tentang materi yang
memuat fakta, konsep, dan prosedur dengan
menggunakan pendekatan saintifik (Scientific
Approach) dan penilaian autentik (authentic
assessment).
a. Bagi sekolah yang menyelenggarakan SKS beban
dan pola belajarnya mengacu kepada peraturan yang
berlaku (
(lihat Lampiran 4 Permendikbud nomor 81 A Tahun
2013 dan Pedoman Pelaksanaan SKS).
5. Ketuntasan Belajar a. Untuk pelaksana Kurikulum 2013 KKM merupakan
kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh
satuan pendidikan dengan mempertimbangkan
karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya
dukung, dan karakteristik peserta didik.
27
Sistematika
KTSP
Penjelasan
(lihat Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang
Penilaian, Model Analisis Hasil Belajar, dan Model
Pengembangan Penilaian).
6. Kriteria Kelulusan
dan Kenaikan
Kelas
Berisi tentang kriteria kenaikan kelas dan kelulusan, serta
strategi penanganan peserta didik yang tidak naik atau tidak
lulus yang diberlakukan oleh sekolah, dengan
memperhatikan:
a. ketentuan kenaikan kelas dan kelulusan melalui uji
pencapain kompetensi mengacu kepada Permendikbud
No. 66 Tahun 2013 untuk pelaksana Kurikulum 2013
(lihat juga Model Pengembangan Penilaian).
7. Kriteria peminatan,
lintas minat, dan
pendalaman minat
a. Untuk pelaksana Kurikulum 2013
1) Berisi tentang kriteria peminatan dan lintas minat,
serta tata cara pemilihan mata pelajaran lintas minat
sesuai hasil analisis kondisi riil sekolah (lihat
Panduan Peminatan, Lintas Minat, dan Pendalaman
Minat) untuk kelas X.
2) Berisi tata cara pemilihan dan strategi pelaksanaan
pendalaman minat sesuai dengan tuntutan
Kurikulum 2013.
8. Pendidikan
Kecakapan Hidup
Berisi tentang pendidikan kecakapan hidup yang
dilaksanakan di sekolah. Dapat berupa implementasi dari
mata pelajaran pada domain sikap, pengetahuan,
keterampilan.
9. Pendidikan
berbasis
Berisi tentang jenis, strategi pemilihan dan pelaksanaan
pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global disekolah,
28
Sistematika
KTSP
Penjelasan
keunggulan lokal
dan global
serta dapat mengembangkan potensi peserta didik yang
mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan
melalui pendekatan pembelajaran saintifik.
BAB IV.
KALENDERPENDIDIK
AN
Berisi tentang kalender pendidikan dan rencana kegiatan
yang akan dilaksanakan, dan disusun berdasarkan kalender
pendidikan yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan
setempat, disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik
sekolah, serta kebutuhan peserta didik dan masyarakat,
denganmemperhatikan aturan kalender pendidikan
sebagaimana tercantum dalam Standar Isi.
(Contoh kalender pendidikan terlampir).
Lampiran a. Hasil anlisis keterkaitan kompetensi dengan materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian,
serta contoh RPP (lihat Model Pengembangan RPP,
Model Penilaian, dan Analisis Hasil Belajar Peserta
Didik).
29
C. Pelaksanaan
1. Pengorganisasian
Pengembangan KTSP dilaksanakan oleh TPK, Kepala Sekolah, Komite Sekolah, dan
Guru, serta pengawas pembina dengan pendampingan atau bimbingan dan kerjasama
Dinas Pendidikan Kab./Kota, Dinas Pendidikan Provinsi, LPMP atau Dinas/Instansi
lain yang terkait. Kerjasama dengan dinas/instansi terkait dapat dilakukan untuk
menambah atau memperkaya muatan KTSP sesuai dengan karakteristik sekolah.
KTSP yang telah disusun dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab oleh setiap
pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah yang bersangkutan, dengan terlebih
dahulu disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah setelah divalidasi oleh Dinas
Pendidikan Kab./Kota dan Dinas Pendidikan Provinsi.
Kegiatan di Sekolah secara teknis dikoordinasikan oleh TPK Sekolah bekerjasama
dengan Komite Sekolah dan Pengawas Pembina sekolah, serta Dinas Pendidikan
Kab./Kota.
2. Pelaksanaan
Penyusunan KTSP dilaksanakan paling lambat satu bulan sebelum tahun pelajaran
baru, dimulai dengan mengevaluasi KTSP tahun sebelumnya seperti yang dijelaskan
di BAB III. Alur kegiatan tersebut secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:
v
Penyusunan
Draf KTSP
Finalisasi,Penilaian
dan Pemantapan
KTSP
Review
Revisi
Penandatanganan oleh Kepala
Sekolah dan Komite
Validasi/verifikasi oleh Pengawas Pembina
sekaligus rekomendasi oleh Kepala Dinas
Pendidikan Kab./Kota
Validasi oleh TPK Provinsi sekaligus
pengesahan oleh Kepala Dinas
Provinsi
Sosialisasi,
Implementasi KTSP Evaluasi
Analisis Konteks dan
Analisis Kondisi Riil
Sekolah
Analisis Permendikbud
No. 54, 64,66,69, dan
71 dan 81A
Evaluasi dan Analisis
KTSP tahun lalu
30
3. Koordinasi dan Supervisi
Kegiatan koordinasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan
Kab./Kota dan Provinsi berupa bimbingan dalam penyusunan KTSP dengan kegiatan
antara lain;
a.Penentuan jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal;
b.Penentuan jadwal penyusunan dan pendampingan;
c.Perumusan kalender pendidikan.
Kegiatan supervisi berupa verifikasi dan validasi KTSP oleh TPK Dinas Pendidikan
Kab./Kota dan validasi oleh Dinas Pendidikan Provinsi dengan menggunakan
instrumen seperti yang dijelaskan di BAB III.
Selain itu, sekolah melakukan evaluasi KTSP secara berkesinambungan dan berkala
yang dilakukan oleh sekolah (guru, Kepala Sekolah, dan Komite Sekolah) minimal
satu semester dua kali untuk Dokumen 1, dan oleh guru matapelajaran yang
melakukan evaluasi dan revisi RPP sesuai kebutuhan.
31
BAB IV
PENUTUP
Pada tahun pelajaran 2014-2015seluruhSMA harus melaksanakan Kurikulum
2013, sehingga semua SMA berkewajiban untuk mengimplementasikan semua
peraturan yang berkaitan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
sebagai Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasinya.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun sebagai bahan acuan
dalam pelaksanaan proses pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional Selain itu, pengembangan KTSP juga harus
mempertimbangkan prinsip pengembangan dan karakteristik kurikulum yang
berlaku, sehingga menunjang kepada pelaksanaan proses pendidikan yang
maksimal. Proses pendidikan tersebut harus dapat mengembangkan potensi
peserta didik sehingga mencapai perkembangan yang seimbang antara kebutuhan
fisik, psikis, dan spritual yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
Naskah ini disusun sebagai salah satu bahan untuk membantu pelaksana atau TPK
sekolah dalam menyusun KTSP dan melaksanakan peminatan dan lintas minat
sesuai dengan kondisi dan karakteristik sekolahnya masing-masing.
Untuk selanjutnya, kritikan dan saran demi peningkatan dan perbaikan sangat
diharapkan.
32
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standar Nasional Pendidikan (2010). Penduan Penyusunan KTSP. Jakarta
Depdiknas (2005). Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Pendidikan Nasional. Jakarta
Depdiknas (2003). Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003.
Jakarta.
Depdiknas. (2002). Pedoman Penyususunan Standar Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta.
Kemdikbud (2013). Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan. Jakarta
Kemdikbud (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun
2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan. Jakarta
Kemdikbud (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun
2013 tentang Standar Isi. Jakarta
Kemdikbud (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun
2013 tentang Standar Proses. Jakarta
Kemdikbud (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun
2013 tentang Standar Penilaian. Jakarta
Kemdikbud (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun
2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA.
Jakarta
Kemdikbud (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81a Thun
2013 tentang Implementasi Kurikulum. Jakarta
Direktorat Pembinaan SMA (2010). Petunjuk Teknis Penyusunan KTSP. Jakarta
Terry, George R. (1872). Principles Of Management. Sixth Edition. Richard D Irwin
Inc. Illinois.
Tim Redaksi Pustaka Yustisia. (2009). Undang-Undang BHP (Badan Hukum
Pendidikan No 9 Tahun 2009. Yogyakarta: Pustaka Yustisia
Tim Redaksi Fokusmedia. (2003). Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang
SISDIKNAS. Jakarta: Fokusmedia
William G. Cunningham (1982). Systemic Planning for Educatinal Change. California.
Mayfield Publishing Company.
1
2