You are on page 1of 30

SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (PKB)

ONLINE PADA KANTOR SAMSAT


KOTA DENPASAR
BAB 1.
Latar belakang
Pelayanan publik kepada masyarakat merupakan salah satu tugas atau fungsi
penting.Pelayanan publik merupakan unsur yang sangat penting dalam
penyelenggaraan pemerintahan karena menyangkut aspek kehidupan yang sangat
luas.Pelayanan prima dengan memanfaatkan teknologi informasi merupakan salah
satu syarat terselenggaranya kepemerintahan yang baik (good governance) dan
pemerintahan yang bersih (clean government) serta terwujudnya tranparansi dan
akuntabilitas telah menjadi ajang persaingan peningkatan pelayanan antar
instansi.Kantor Bersama SAMSAT (Sistem Administrasi Manungggal Satu Atap)
merupakan salah satu tempat pelayanan publik yang menangani pembayaran
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
(BBNKB) pengesahan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK) dan
Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) yang akan
selalu berubah menyesuaikan dengan kondisi perkembangan masyarakat yang
selalu menuntut adanya peningkatan pelayanan publik. Dunia teknologi informasi
yang selalu berkembang secara real time merupakan alternatif untuk
mengembangkan peningkatan pelayanan yang disinergikan untuk memberikan
akses kemudahan, kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu, akurasi data kepada
wajib pajak.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk membahas tentang
SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR
(PKB) ONLINE PADA KANTOR SAMSAT KOTA DENPASAR.








2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (disingkat Samsat),
Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (disingkat Samsat), atau dalam Bahasa
Inggris One Roof System, adalah suatu sistem administrasi yang dibentuk untuk
memperlancar dan mempercepat pelayanan kepentingan masyarakat yang kegiatannya
diselenggarakan dalam satu gedung. Contoh dari samsat adalah dalam pengurusan dokumen
kendaraan bermotor. Samsat merupakan suatu sistem kerjasama secara terpadu antara Polri,
Dinas Pendapatan Provinsi, dan PT Jasa Raharja (Persero) dalam pelayanan untuk
menerbitkan STNK dan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang dikaitkan dengan
pemasukan uang ke kas negara baik melalui Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik
Nama Kendaraan Bermotor, dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan
(SWDKLJJ), dan dilaksanakan pada satu kantor yang dinamakan "Kantor Bersama Samsat".
Dalam hal ini, Polri memiliki fungsi penerbitan STNK; Dinas Pendapatan Provinsi
menetapkan besarnya Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor (BBN-KB); sedangkan PT Jasa Raharja mengelola Sumbangan Wajib Dana
Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ).
Lokasi Kantor Bersama Samsat umumnya berada di lingkungan Kantor Polri setempat, atau
di lingkungan Satlantas/Ditlantas Polda setempat.
Samsat ada di masing-masing provinsi, serta memiliki unit pelayanan di setiap
kabupaten/kota.
2.2 Pengertian Pelayanan Publik
Pelayanan publik atau pelayanan umum dapat didefinisikan sebagai segala bentuk jasa
pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya
menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan
di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka
upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan organisasi yang menyelenggarakannya, pelayanan publik atau pelayanan umum
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Pelayanan publik atau pelayanan umum yang diselenggarakan oleh organisasi privat,
adalah semua penyediaan barang atau jasa publik yang diselenggarakan oleh swasta,
seperti misalnya rumah sakit swasta, PTS, perusahaan pengangkutan milik swasta.
2. Pelayanan publik atau pelayanan umum yang diselenggarakan oleh organisasi publik.
Yang dapat dibedakan lagi menjadi :
1. Yang bersifat primer dan,adalah semua penyediaan barang/jasa publik yang
diselenggarakan oleh pemerintah yang di dalamnya pemerintah merupakan
satu-satunya penyelenggara dan pengguna/klien mau tidak mau harus
memanfaatkannya. Misalnya adalah pelayanan di kantor imigrasi, pelayanan
penjara dan pelayanan perizinan.
2. Yang bersifat sekunder, adalah segala bentuk penyediaan barang/jasa publik
yang diselenggarakan oleh pemerintah, tetapi yang di dalamnya
pengguna/klien tidak harus mempergunakannya karena adanya beberapa
penyelenggara pelayanan.
2.3 Proses yang Ditangani Pihak SAMSAT
Berikut adalah proses-proses yang ditangani oleh pihak SAMSAT, yaitu :
1. BBN 1 (Kendaraan Baru)
Proses yang dilakukan penyerahan KTP, Faktur , Cek Fisik kendaraan.
Pengambilan Nomor Registrasi dan Nomor BPKB di TU SAMSAT.
Notice keluar beserta SSPD (Jumlah Total Pembayaran si wajib pajak Kendaraan
Baru).
Lalu dibayarkan ke BPKD, kemudian STNK dan SKPD yang dianggap sah akan
keluar.
Kepemilikan kendaraan baru telah sah

2. BBN 2 (Syarat untuk melakukan proses BBN 2 harus ada STNK dan BPKB)
Tukar Nama
Ganti Nomor Polisi
Ganti Alamat / Pindah Alamat
RUBENTINA (Rubah Bentuk Ganti Warna)
STNK hilang

3. Perpanjangan Pajak
Perpanjangan pajak 1 tahun hanya dengan stempel
Perpanjangan pajak 5 tahun, dengan melakukan tes fisik kendaraan terlebih dahulu
(Birokrasi)


2.4 Samsat online.
Adalah layanan Pengesahan STNK, Pembayaran PKB dan SWDKLLJ pada Kantor Bersama
SAMSAT dengan menggunakan sistem jaringan interkoneksi dan memungkinkan Wajib
Pajak melakukan transaksi tanpa terikat pada domisili atau wilayah
2.5 Sistem Dan Prosedur Layanan SamsatLink (Online)
1. Layanan SAMSAT Link dilaksanakan khusus untuk pengesahan STNK setiap tahun yang dilakukan
diluar wilayah Kantor Bersama SAMSAT bersangkutan
2. Layanan SAMSAT Link tidak melayani kendaraan blokir
3. Wajib Pajak dapat menguasakan kepada orang lain dengan Surat Kuasa
4. Layanan SAMSAT Link dilaksanakan sampai dengan pembayaran/pengesahan, apabila sampai batas
waktu pelayanan hari itu tidak dilakukan pembayaran, maka proses pembayaran dilakukan pada
Kantor Bersama SAMSAT asal atau domisili
5. Apabila terdapat gangguan komunikasi data, maka pelayanan dapat dilakukan dengan melakukan
perekaman data pada master link,setelah komunikasi data berfungsi maka proses data akan dilakukan
rekonsiliasi dengan data induk pada masing-masing Kantor Bersama SAMSAT
2.6 Tinjauan umum tentang Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
Pajak Kendaraan Bermotor adalah pajak yang dipungut oleh daerah atas kepemilikan
dan/ atau penguasaan kendaraan bermotor sedangkan yang dimaksud dengan kendaraan
bermotor adalah semua kendaraan beroda 2 atau lebih beserta gandengan nya yang
disemua jenis jalan-jalan darat dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau
peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu
menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan termasuk alat-alat berat
dan alat-alat besar lainnya yang bergerak.



BAB II
3.1 PERANCANGAN MODUL SISTEM
Perancangan modul Sistem Informasi Samsat adalah :
1. Modul Bea Balik Nama
2. Modul Pembayaran Pajak
3. Modul Administrasi
4. Modul Kepegawaian
5. Modul Laporan

Gambar Perancangan Modul

Mulai
Selesai
Modul PembayaranPaj ak
Modul Administrasi
Modul Kepegawai an
Modul BeaBal ik Nama
Modul Laporan




















3.1.1 Modul Bea Balik Nama

No. : 1 STANDAR OPERATING PROCEDURE
Halaman : 7 Judul
Pembuatan STNK Baru Revisi : 2

Definisi Melakukan pembuatan Surat Tanda Nomer Kendaraan yang baru.

Tujuan Mencetak Surat Tanda Nomer Kendaraan yang baru

Pelaksana Petugas pendaftaran , Petugas pendataan , Petugas korektor, Petugas
penerimaan PNBP, Petugas penyerahan , Petugas Arsip.

Prosedur


A.Petugas pendaftaran
1) Petugas pendaftaran bagian pelayanan formulir melaksanakan:
a) penyediaan dan pemberian formulir serta informasi yang diperlukan kepada pe mohon;
b) pembukuan semua formulir yang diterima, dan dikeluarkan serta sisanya setiap hari.
2) pemilik atau yang diberi kuasa, mengisi formulir permohonan dan melampirkan syarat- syarat
kelengkapan administrasi serta tanda bukti pendaftaran BPKB yang telah ditetapkan dan menyerahkan
kembali kepada petugas loket pendaftaran.
3) Petugas pendaftaran setelah menerima permohonan dan berkas persyaratan, melakukan kegiatan:
a) penelitian kelengkapan persyaratan;
b) pencocokan dan penelitian tanda bukti pendaftaran BPKB dengan berkas;
c) pengembalian tanda bukti pendaftaran BPKB kepada pemohon dengan memberikan stempel cap dan
paraf;
d) pemberian tanda bukti penerimaan pendaftaran STNK ke pemohon.
4) Setelah semua kegiatan diselesaikan, petugas pendaftaran menyerahkan berkas permohonan kepada
petugas pendataan.
5) Proses pendaftaran tersebut selesai + 5 menit
BB.Petugas pendataan
1) memasukkan data identitas pemilik dan Kendaraan Bermotor ke dalam sistem komputerisasi, apabila
antara BPKB dan STNK sudah on line cukup melakukan pemanggilan data dikomputer dengan
memasukkan nomor registrasi dan/atau nomor rangka kendaraan; 24
2) pemasukan data PNBP STNK dan TNKB;
3) Setelah menyelesaikan Prosedur), petugas pendataan menyerahkan berkas ke petugas Pemda dan PT
Jasa Raharja dalam rangka penetapan pajak dan SWDKLLJ untuk diterbitkan SSPD yang selanjutnya
berkas diserahkan ke petugas korektor Polri.
4) Proses pendataan tersebut selesai + 5 menit
C. Petugas korektor
1) menerima berkas dan SSPD dari Petugas Pemda;
2) melaksanakan koreksi terhadap hasil cetak SSPD dengan data identitas pemilik dan kendaraan;
3) setelah koreksi dilaksanakan, apabila dinilai benar petugas korektor membubuhkan paraf pada SSPD
dan apabila ada kesalahan diadakan pembetulan dan dicetak ulang;
4) penyerahan SSPD ke petugas Pemda untuk:
a) lembar kesatu untuk pemohon dalam rangka pembayaran PKB, BBN-KB, SWDKLLJ dan PNBP;
b) lembar kedua untuk diserahkan ke kasir sebagai bahan pengecekan silang.
5) Proses korektor tersebut selesai + 5 menit
D. Petugas penerimaan PNBP
1) menerima SSPD dari pemohon;
2) mencocokan data di SSPD dengan data dikomputer;
3) menerima pembayaran dari pemohon;
4) mengirim data pemohon yang sudah melunasi PNBP ke bagian pencetakan STNK dan TNKB;
5) pengembalian tindasan SSPD yang sudah diberi stempel lunas ke pemohon untuk digunakan
mengambil STNK, TNKB dan SKPD.
6) Setelah menyelesaikan Prosedur, petugas penerimaan PNBP melakukan pengelolaan untuk
penyetoran dana PNBP ke kas negara sesuai ketentuan perundang-undangan.
7) Proses pembayaran tersebut selesai + 5 menit
E. Petugas penyerahan
1) menerima berkas STNK dari petugas pembayaran dan menerima TNKB dari petugas TNKB serta
SKPD dari petugas Pemda;
2) mencetak dan menggabungkan STNK, TNKB dan SKPD selanjutnya mengumumkan melalui
pengeras suara dan/atau layar monitor;
3) menerima tanda bukti SSPD dari pemohon yang sudah di stempel petugas kasir;
4) menyerahkan STNK, SKPD dan TNKB kepada pemohon dengan buku tanda bukti penyerahan dan
arsip kepada petugas arsip;
5) Proses penyerahan tersebut selesai + 5 menit 25

F. Petugas arsip
1) menerima berkas arsip STNK dari petugas korektor dan tindasan SKPD dari petugas Pemda;
2) mengelola arsip sesuai ketentuan.
3) Proses pengarsipan tersebut selesai + 5 menit






















No. : 2 STANDAR OPERATING PROCEDURE
Halaman : 8 Judul
Perubahan STNK Revisi : 2

Definisi Melakukan perubahan STNK atas dasar permintaan pemilik
kendaraan

Tujuan Mencetak STNK baru

Pelaksana Petugas pendaftaran , Petugas pendataan , Petugas korektor,
Petugas penerimaan PNBP, Petugas penyerahan , Petugas
Arsip

Prosedur
A. Petugas pendaftaran
1) Petugas pendaftaran bagian pelayanan formulir melaksanakan:
a) penyediaan dan pemberian formulir serta informasi yang diperlukan
kepada pemohon;
b) pembukuan semua formulir yang diterima, dan dikeluarkan serta sisanya
setiap hari.
2) Pemilik atau yang diberi kuasa, mengisi formulir permohonan dan
melampirkan syarat-syarat kelengkapan administrasi serta tanda bukti
pendaftaran BPKB yang telah ditetapkan dan menyerahkan kembali kepada
petugas loket pendaftaran.
3) Petugas pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2), setelah menerima
permohonan dan berkas persyaratan, melakukan kegiatan:
a) penelitian kelengkapan persyaratan;
b) peminjaman arsip untuk dilakukan pengecekan silang dengan berkas
permohonan;
c) pencocokan dan penelitian tanda bukti pendaftaran BPKB dengan berkas;
d) pengembalian tanda bukti pendaftaran BPKB kepada pemohon dengan
memberikan stempel cap dan paraf;
e) pemberian tanda bukti penerimaan pendaftaran STNK ke pemohon;
f) pencocokan hasil pemeriksaan fisik Kendaraan Bermotor.
4) Setelah semua kegiatan diselesaikan, petugas pendaftaran menyerahkan
berkas permohonan kepada petugas pendataan.
5) Proses pendaftaran tersebut selesai + 5 menit
B. Petugas pendataan
1) pendataan identitas pemilik dan Kendaraan Bermotor serta perubahannya
ke dalam sistem komputerisasi, apabila antara BPKB dan STNK sudah on
line cukup melakukan pemanggilan data dikomputer dengan memasukkan
nomor registrasi dan/atau nomor rangka kendaraan;
2) pemasukan data PNBP STNK dan PNBP TNKB apabila ganti nomor
registrasi;
3) Setelah menyelesaikan Prosedur, petugas pendataan menyerahkan berkas
ke petugas Pemda dan PT Jasa Raharja dalam rangka penetapan pajak dan
SWDKLLJ untuk diterbitkan SSPD yang selanjutnya berkas diserahkan ke

petugas korektor Polri.
4) Proses pendataan tersebut selesai + 5 menit
C. Petugas korektor
1) menerima berkas dan SSPD dari Petugas Pemda;
2) melaksanakan koreksi terhadap hasil cetak SSPD dengan data identitas
pemilik dan kendaraan;
3) setelah koreksi dilaksanakan, apabila dinilai benar petugas korektor
membubuhkan paraf pada SSPD dan apabila ada kesalahan diadakan
pembetulan dan dicetak ulang;
4) penyerahan SSPD ke petugas Pemda untuk:
a) lembar kesatu untuk pemohon dalam rangka pembayaran PKB, BBN-
KB, SWDKLLJ dan PNBP;
b) lembar kedua untuk diserahkan ke petugas pembayaran sebagai bahan
pengecekan silang.
5) Proses korektor tersebut selesai + 5 menit
D. Petugas penerimaan PNBP
1) Melakukan :
a) penerimaan SSPD dari pemohon;
b) pencocokan data di SSPD dengan data dikomputer;
c) penerimaan pembayaran dari pemohon;
d) pengiriman data pemohon yang sudah melunasi PNBP ke bagian
pencetakan STNK dan TNKB untuk perubahan nomor registrasi;
e) pengembalian tindasan SSPD yang sudah diberi stempel lunas ke
pemohon untuk digunakan mengambil STNK, TNKB dan SKPD.
2) Setelah menyelesaikan Prosedur, petugas penerimaan PNBP melakukan
pengelolaan untuk penyetoran dana PNBP ke kas negara sesuai ketentuan
perundang-undangan.
3) Proses pembayaran tersebut selesai + 5 menit
E. Petugas penyerahan
1) penerimaan berkas STNK dari petugas pembayaran dan menerima TNKB
dari petugas TNKB untuk perubahan nomor registrasi serta SKPD dari
petugas Pemda;
2) pencetakan dan penggabungan STNK, TNKB untuk perubahan nomor
registrasi dan SKPD selanjutnya mengumumkan melalui pengeras suara
dan/atau layar monitor;
3) penerimaan tanda bukti SSPD dari pemohon yang sudah di stempel petugas
pembayaran;
4) penyerahan STNK, SKPD dan TNKB kepada pemohon dengan buku tanda
bukti penyerahan dan penyerahan arsip kepada petugas arsip;
5) Proses penyerahan tersebut selesai + 5 menit
F. Petugas arsip
1) penerimaan kembali berkas arsip STNK beserta perubahannya dari petugas
korektor dan tindasan SKPD dari petugas Pemda;
2) pengarsipan kembali sesuai ketentuan.
3) Proses pengarsipan tersebut selesai + 5 menit


No. : 3 STANDAR OPERATING PROCEDURE
Halaman : 11 Judul
Mutasi antara pulau / provinsi Revisi : 2

Definisi Melakukan pembayaran Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor mutasi ke luar provinsi/ pulau

Tujuan Mencetak STNK baru

Pelaksana Petugas pendaftaran , Petugas pendataan , Petugas
korektor, Petugas penerimaan PNBP, Petugas
penyerahan , Petugas Arsip

Prosedur
A. Petugas mutasi di STNK, setelah menerima berkas persyaratan mutasi dari petugas pendaftaran
mutasi BPKB, melakukan kegiatan:
1) melakukan penelitian persyaratan dan kelengkapan dokumen dengan data di komputer;
2) pendataan dan pencetakan surat keterangan pengganti STNK;
3) penelitian surat keterangan pengganti STNK dengan berkas;
4) pengajuan ke pejabat yang berwenang menandatangani surat keterangan pengganti STNK;
5) pemisahan surat keterangan pengganti STNK dari berkas;
6) penyerahan surat keterangan pengganti STNK ke bagian mutasi BPKB;
7) pengambilan arsip STNK untuk kelengkapan mutasi;
8) penggabungan arsip STNK dan berkas persyaratan mutasi.
B. Setelah semua kegiatan diselesaikan, petugas pendaftaran dan pendataan menyerahkan berkas
mutasi ke bagian mutasi di BPKB untuk digabungkan dengan berkas BPKB yang selanjutnya
dikirim sesuai alamat tujuan mutasi.
C. Proses mutasi tersebut selesai + 60 menit




















No. : 4 STANDAR OPERATING PROCEDURE
Halaman : 11 Judul
Bea Balik Nama STNK Baru/ Hilang Revisi : 2

Definisi Melakukan pembayaran Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor baru /
hilang

Tujuan Mencetak STNK dan Plat Kendaraan baru

Pelaksana Petugas pendaftaran , Petugas pendataan , Petugas korektor, Petugas
penerimaan PNBP, Petugas penyerahan , Petugas Arsip

Prosedur
A. Petugas pendaftaran
1) Petugas pendaftaran setelah menerima permohonan dan berkas persyaratan,
melakukan kegiatan:
a) penelitian berkas disesuaikan dengan persyaratan dan keabsahan;
b) pemberian tanda bukti penerimaan pendaftaran STNK hilang atau rusak ke
pemohon.
2) Setelah semua kegiatan diselesaikan, petugas pendaftaran menyerahkan berkas
permohonan kepada petugas pendataan.
3) Proses pendaftaran tersebut selesai + 5 menit
B. Petugas pendataan
1) Petugas pendataan melakukan :
a) pemanggilan data dikomputer dengan memasukkan nomor registrasi atau nomor
rangka Kendaraan Bermotor;
b) penelitian / pencocokan berkas dengan data di komputer;
c) pengecekan silang dengan data pelanggaran, data laka lantas, dan data tindak
pidana/curanmor;
d) pemasukan data PNBP STNK dan PNBP TNKB khusus yang rusak atau hilang;
2) Setelah menyelesaikan petugas pendataan menyerahkan berkas ke petugas Pemda
dan PT Jasa Raharja dalam rangka penetapan pajak dan SWDKLLJ untuk
diterbitkan SSPD yang selanjutnya berkas diserahkan ke petugas korektor Polri.
3) Proses pendataan tersebut selesai + 5 menit
C. Petugas korektor
1) menerima berkas dan SSPD dari Petugas Pemda;
2) melaksanakan koreksi terhadap hasil cetak SSPD dengan data identitas pemilik dan
kendaraan;
3) setelah koreksi dilaksanakan, apabila dinilai benar petugas korektor membubuhkan
paraf pada SSPD dan apabila ada kesalahan diadakan pembetulan dan dicetak ulang;
4) penyerahan SSPD ke petugas Pemda untuk:
a) lembar kesatu untuk pemohon dalam rangka pembayaran PKB, BBN-KB,
SWDKLLJ dan PNBP.
b) lembar kedua untuk diserahkan ke petugas pembayaran sebagai bahan
pengecekan silang.
5) Proses korektor tersebut selesai + 5 menit
D. Petugas penyerahan

1) Melakukan :
a) penerimaan berkas STNK dari petugas korektor;
b) penerimaan SKPD dari Pemda;
c) Setelah menerima informasi dari kasir bahwa pembayaran sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf d telah dilaksanakan, petugas penyerahan melakukan
pencetakan STNK;
d) penerimaan TNKB khusus untuk TNKB rusak atau hilang dari petugas TNKB;
e) pemisahan STNK dan SKPD dari berkas untuk diserahkan ke pemohon dengan
buku register penyerahan;
f) penggabungan tindasan STNK dan SKPD dengan berkas;
2) Setelah menyelesaikan Prosedur petugas penyerahan menyerahkan berkas ke bagian
arsip.
3) Proses penyerahan tersebut selesai + 5 menit
E. Kelompok Kerja Arsip melakukan kegiatan :
1) penerimaan berkas arsip dari kelompok kerja penyerahan.
2) pencatatan jenis / macam dokumen yang disimpan dalam map arsip.
3) penggabungan berkas arsip dengan arsip lama; dan
4) penyimpanan kembali pada tempat semula;
5) Proses pengarsipan tersebut selesai + 5 menit






























3.1.2 Modul Pembayaran Pajak

No. : 1 STANDAR OPERATING PROCEDURE
Halaman : 13 Judul
Pembayaran Pajak 1 tahun
Revisi : 2

Definisi Melakukan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor

Tujuan Mengesahkan pajak kendaraan bermotor

Pelaksana Staf Dispenda

Prosedur
1) Mengisi formulir permohonan.
2) Identitas :
a) Untuk perorangan :Surat jati diri yang sah +1 lembar fotokopi.
b) Untuk Badan Hukum : Salinan akte pendirian +1 lembar
fotokopi, keterangan domisili, surat kuasa bermaterai cukup dan
ditandatangani oleh Pimpinan serta dibubuhi cap Badan Hukum
yang bersangkutan.
c) Untuk Instansi pemerintah : Surat tugas / surat kuasa bermaterai
cukup dan ditandatangani oleh Pimpinan serta dibubuhi cap
Instansi yang bersangkutan.
3) STNK dan SKPD.
4) Fotokopi BPKB atau Surat keterangan dari Bank / Lembaga
Keuangan untuk BPKB yang masih dijadikan agunan Bank





















No. : 2 STANDAR OPERATING PROCEDURE
Halaman : 14 Judul
Pembayaran Pajak 5 tahun
Revisi : 2

Definisi Melakukan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor

Tujuan Mengesahkan pajak kendaraan bermotor dan mengganti
STNK dan Plat Kendaraan Bermotor

Pelaksana Staf Dispenda

Prosedur
1) Mengisi formulir permohonan.
2) Identitas :
a) Untuk perorangan :Surat jati diri yang sah +1 lembar fotokopi.
b) Untuk Badan Hukum : Salinan akte pendirian +1 lembar fotokopi,
keterangan domisili, surat kuasa bermaterai cukup dan
ditandatangani oleh Pimpinan serta dibubuhi cap Badan Hukum
yang bersangkutan.
c) Untuk Instansi pemerintah : Surat tugas / surat kuasa bermaterai
cukup dan ditandatangani oleh Pimpinan serta dibubuhi cap
Instansi yang bersangkutan.
3) STNK dan SKPD .
4) BPKB dan melampirkan fotokopi.
5) Hasil cek fisik kendaraan bermotor




















3.1.3 Modul Administrasi

No. : 1 STANDAR OPERATING PROCEDURE
Halaman : 16 Judul
Administrasi Revisi : 2

Definisi Merekap dan mengecek data data kendaraan dan pemilik
kendaraan

Tujuan Mendapatkan data dan transaksi yang ada di kantor samsat

Pelaksana Staf Kepegawaian Samsat

Prosedur
1.
2.
3.

Pembuatan database kendaraan dan pemilik kendaraan bermotor
Mencatat semua transaksi yang ada di samsat (BBN, Pembayaran Pajak,)
Melakukan accounting terhadap keuangan.





























3.1.4 Modul Kepegawaian

No. : 1 STANDAR OPERATING PROCEDURE
Halaman : 17 Judul
Kepegawaian Revisi : 2

Definisi Update data pegawai dan sistem

Tujuan Penyempurnaan sistem dan prosedur kinerja pegawai

Pelaksana Staf Kepegawaian Samsat

Prosedur
1.
2.
3.
Pembuatan database pegawai
Update data pegawai
Analisa terhadap kinerja pegawai, penerimaan, penempatan, gaji, tunjangan, absensi,
kesejahteraan pegawai.


3.1.5 Modul Laporan

No. : 1 STANDAR OPERATING PROCEDURE
Halaman : 17 Judul
Laporan Revisi : 2

Definisi Pembuatan Laporan Data data kegiatan yang ada di kantor
samsat

Tujuan Memonitoring dan evaluasi data dan kegiatan yang terjadi di
kantor samsat

Pelaksana Staf Kepegawaian Samsat

Prosedur
1.
2.
3.
.

Pembuatan laporan kegiatan/transaksi transaksi yang terjadi di kantor samsat
Pembuatan laporan Kepegawaian
Pembuatan laporan Keuangan








3.2. Diagram Berjenjang
Diagram berjenjang adalah alat dokumentasi program yang berbasis pada
fungsi, yaitu tiap-tiap modul di dalam sistem digambarkan oleh fungsi
utamanya.





























0
Sistem
Informasi
Samsat
1.0
Master Data
T
o
p

L
e
v
e
l
T
o
p

L
e
v
e
l
L
e
v
e
l

0
L
e
v
e
l

0
2.0
Registrasi
3.0
Bea Balik
Nama
5.0
laporan
4.0
Pembayaran
pajak
L
e
v
e
l

1
L
e
v
e
l

1
4.2.2 P
Penggantian
Plat Kendaraan
Bermotor
4.2.1 P
Penerbitan
STNK
1.3 P
Update
5.2 P
Laporan
BBN

4.2 P
Pajak 5 Tahun
3.2 P
BBN
Perubahan
STNK
1.2 P
Entry
5.1 P
Laporan
Kepegawaian
4.1 P
Pajak 1 Tahun
3.1 P
BBN
Motor Baru
2.1 P
Entry
1.1 P
Searching
1.4 P
Delete
L
e
v
e
l

2
L
e
v
e
l

2
3.3 P
BBN
Hilang/Rusak
3.6 P
BBN
Heregistrasi
Ke luar Provinsi
3.5 P
BBN/
Heregistrasi
Antar Kab/Kota
Dan mutasi luar
Provinsi
3.4 P
BBN/
Heregistrasi
Kendaraan dari
Dalam Kab/
Kota
5.3 P
Laporan
Pembayaran
Pajak
5.4 P
Laporan
Penerbitan
STNK dan
Penggantian
Plat Kendaraan
Bermotor
2.1 P
Validasi

Gambar Diagram Berjenjang
Diagram Berjenjang Sistem Informasi Samsat di Kota Denpasar dapat digambarkan
seperti diagram di atas yaitu:
1. Pada Top Level menggambarkan Sistem Informasi Samsat.
2. Pada Level 0 menggambarkan 5 (lima) proses yang ada pada Top Level yaitu proses
master data, proses registrasi, proses bea balik nama, proses pembayaran pajak dan
proses laporan.
3. Proses Master Data, pada Level 1 terdiri dari 4 proses yaitu: proses Proses Master
Data, Proses Entry, Proses Update dan Proses Delete.
4. Proses Registrasi pada Level 1 terdiri dari Proses Entry dan Proses Validasi.
5. Proses Bea Balik Nama, pada Level 1 terdiri dari Proses BBN Motor baru, BBN
perubahan STNK motor bekas, STNK hilang/rusak, BBN/Herregistrasi Kendaraan
dari dalam Kab/Kota, BBN /heregistrasi antar kab/kota dan Mutasi luar Provinsi,
dan BBN /heregistrasi ke luar Provinsi.
6. Proses Pembayaran Pajak pada Level 1 terdiri dari Proses Pajak 1 Tahun dan Proses
Pajak 5 tahun
7. Proses Pajak 5 Tahun, pada Level 2 terdiri dari Proses Penerbitan STNK Kendaraan
dan Proses Penggantian Plat Kendaraan Bermotor.
8. Proses Laporan, pada Level 1 terdiri dari Proses laporan Kepegawaian, Proses
laporan Bea Balik Nama, Proses Pembayaran Pajak, Proses laporan Penerbitan
STNK dan Plat Kendaraan Bermotor.

3.3. Diagram Konteks
Diagram konteks adalah arus data yang berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan
aliran-aliran data antara sistem dengan bagian-bagian luar (kesatuan luar). Kesatuan
luar ini merupakan sumber arus data atau tujuan data yang berhubungan dengan sistem
informasi tersebut. Diagram konteks memberikan batasan yang jelas mengenai
besaran-besaran entitas yang berada diluar sistem yang sedang dibuat, artinya diagram
ini mengggambarkan secara jelas batasan-batasan dari sebuah sistem yang sedang
dibuat.
Diagram konteks bisa disebut dengan Model sistem pokok (fundamental system model)
mewakili keseluruhan elemen software dengan masukan (input) dan keluaran (output)
yang diidentifikasi dengan anak panah masuk dan keluar memperlihatkan sumber
data. (Roger S Pressman, 1997)
Diagram Kontek sistem ini digambarkan seperti diagram di bawah:




























Gambar Diagram Kontek

Keterangan:
Pada diagram konteks diatas terdapat 5 (lima) entitas antara lain pemilik kendaraan,
Kepala Samsat, Kepegawaian, Kasir, Polri dan Dispenda.
Entitas (entity) adalah sebuah objek yang keberadaannya dapat dibedakan terhadap
objek lain.

Entitas dapat berupa orang, benda, tempat, kejadian, konsep dan memiliki sejumlah
atribut.


A
Pemilik
Kendaraan
Bermotor
E
Kepegawaian
B
POLRI
D
Kepala samsat
C
Dispenda
F
Kasir
0
Sistem Informasi
Kantor Samsat
Denpasar
Data
Pemilki
Kendaraan
Informasi
Data Pembayaran
Penerbitan STNK
dan Plat Kendaraan
laporan
Evaluasi dan
Kontrol
Validasi
Pembayaran
Pajak
Evaluasi
Dan Kontrol
Laporan Kegiatan
Evaluasi dan
Kontrol
Uang Pembayaran pajak
Administrasi
Dan gaji
Data Pegawai

Daftar Kejadian
Kejadian-kejadian yang akan terjadi pada system informasi ini adalah:
1. Pemilik Kendaraan Bermotor
Pemilik kendaraan akan mendaftar ke loket pendaftaran di kantor Samsat sesuai
dengan keperluannya masing-masing, misalnya: pembuatan STNK kendaraan
bermotor baru, perubahan STNK kendaraan bermotor bekas, STNK hilang/rusak,
bea balik nama mutasi kendaraan bermotor, pembayaran pajak tahunan dan lima
tahun.
Pemilik kendaraan mendapat informasi syarat dan teknis pembayaran pajak
kendaraan bermotor.
2. POLRI
Menerbitkan STNK dan Plat Kendaraandan menerima laporan tentang proses
penerbitan STNK dan Plat Kendaraan serta mengevaluasi dan mengontrol
prosesnya.
3. DISPENDA
Menentukan besarnya pajak kendaraan bermotor, menerima laporan dan dana
transaksi yang masuk, serta mengontrol dan mengevaluasi proses.
4. Kepala Samsat
Memonitor dan mengevaluasi semua kegiatan di kantor samsat serta menerima
laporan dari semua kegiatan yang ada.
5. Kepegawaian
Input data pegawai kedalam database serta administrasi dan gaji pegawai di kantor
Samsat
6. Kasir
Menerima uang pajak dan melaporkan serta menyetor ke Dispenda.

3.4. Data Flow Diagram (DFD)

DFD merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan
konsep dekomposisi yang dapat digunakan untk penggambaran analisa maupun
rancangan sistem mudah di komunikasikan oleh professional sistem kepada pemakai
dan pembuat program.
DFD dapat dibuat menjadi beberapa level misalnya Level 0, Level 1 dan level 2.



3.4.1. Data Flow Diagram Level 0














































E
Kepegawaian
A
Pemilik
Kendaraan
Bermotor
F
Kasir
B
POLRI
2.0
Registrasi
3.0
Bea balik nama
4.0
Pembayaran
Pajak
5.0
Laporan
D
Kepala
Samsat
1.0
Master Data
C
Dispenda
D *
Dispenda
Data Penetapan
Besarnya Pajak
Data Kepegawaian
Data Pemilik
Kendaraan
Data Plat
Kendaraan
Data STNK Kendaraan
Data BBN
Data Penerbitan STNK
Data Penggantian Plat Kendaraan
Data Pembayaran pajak
Laporan
Uang Pembayaran pajak
Evaluasi dan Kontrol
Penetapan Besarnya
pajak
Validasi
Data Pegawai
Validasi
Penetapan Besarnya
pajak
Data
Kepegawaian
Data Pemilik
Kendaraan
Validasi
Data Pemilik Kendaraan
Data Pemilik Kendaraan
Data Plat
Kendaraan
Data Bea balik nama
Data STNK
Kendaraan
Data Penggantian Plat
Kendaraan Bermotor
Data Pemilik Kendaraan
Data Pemilik Kendaraan
Data Pemilik Kendaraan
Data Penerbitan STNK dan Plat
Kendaraan
Data Penerbitan STNK dan Plat
Kendaraan
Evaluasi dan Kontrol
Laporan
Laporan
Evaluasi dan Kontrol
Info data Pembayaran
Administrasi dan Gaji
Data Pembayaran pajak
Pembayaran
Evaluasi dan Kontrol
Data
Data
data
Data Penggantian Plat
Kendaraan
Data Penerbitan
STNK
Data Penerbitan
STNK
Bea Balik nama
D6
D9
Pembayaran
Pajak
D2 Kepegawaian
D9
Pembayaran
Pajak
D1
Penetapan
Besarnya pajak
D1 Penetapan
Besarnya pajak
Info data Pembayaran
Data Pemilik Kendaraan
Data Pemilik Kendaraan
Bea Balik nama
D6
Data Penetapan
Besarnya Pajak
Pembayaran
D2 Kepegawaian
Data Plat Kendaraan
Data STNK Kendaraan
D4
Plat Kendaraan
Bermotor
Penerbitan STNK
Kendaraan
Bermotor
D7
Penggantian
Plat Kendaraan
Bermotor
D8
D3
Pemilik Kendaraan
Bermotor
D3
Pemilik Kendaraan
Bermotor
D4
Plat Kendaraan
Bermotor
D5
STNK Kendaraan
Bermotor
STNK Kendaraan
Bermotor
D5
Penerbitan STNK
Kendaraan
Bermotor
D7
Penggantian
Plat Kendaraan
Bermotor
D8
Gambar Data Flow Diagram Level 0

Data Flow Diagram level 0 untuk sistem informasi samsat terdiri dari 6 entitas
yaitu: Pemilik Kendaraan, POLRI, Dispenda, Kepala Samsat,Kepegawaian, dan
kasir. DFD ini juga terdiri dari 5 proses, yaitu proses master data, proses
registrasi, proses bea balik nama, proses pembayaran pajak dan proses laporan.
Setiap entitas keluar masuk pada proses yang berbeda yang dapat kita lihat pada
diagram sehingga menghasilkan 9 data store yaitu: Data Penetapan Besarnya
Pajak, Data Kepegawaian, Data Pemilik Kendaraan, Data Plat Kendaraan, Data
STNK Kendaraan, Data Bea Balik Nama, Data Penerbitan STNK, Data
Penggantian Plat Kendaraan dan Data Pembayaran Pajak. Dari data yang
dihasilkan akan dilaporkan ke entitas yang sesuai dengan bidangnya masing-
masing.





DFD level 0 diatas di uraikan menjadi beberapa level 1 seperti berikut ini.

3.4.2. DFD level 1 Proses Master Data
























A
Pemilik Kendaraan
Bermotor
C
Dispenda
E
Kepegawaian
1.1 P
Searching
1.3 P
Update
1.4 P
Delete
Data salah
Data Lengkap
Data Pemilik
Kendaraan
Data
Kepegawaian
Data tidak
lengkap
Data Lengkap
Data Lengkap
Data Lengkap
Data Lengkap
Data Lengkap
Data Lengkap
Data Lengkap
Data Lengkap
Data Penetapan
Besarnya Pajak
1.2 P
Entry
Data
D1
Penetapan
Besarnya pajak
D2 Kepegawaian
D3
Pemilik Kendaraan
Bermotor

Gambar DFD level 1 dari Proses Master Data

Pada DFD Level 1 dari Proses Master Data saat Proses searching data yang
didapat akan di entry. Jika data lengkap langsung masuk data store masing-
masing, jika data tidak lengkap akan di update kemudian masuk data store, jika
data salah akan didelete dan ketika data sudah lengkap akan dimasukkan ke data
Store.

3.4.3 DFD level 1 Proses Registrasi

















Gambar DFD level 1 dari proses Registrasi

Pada DFD Level 1 Proses Registrasi, proses entry data Pemilik Kendaraan akan
menghasilkan 3 data store yaitu data store data Pemilik Kendaraan, data store Data
Plat Kendaraan dan data store data STNK Kendaraan.














A
Pemilik
Kendaraan
Bermotor
F
Kasir
2.1 P
Entry
Data Pemilik Kendaraan
Data Plat Kendaraan
Data STNK
Kendaraan
Data Pemilik Kendaraan
2.1 P
Validasi
Validasi
Data
Pemilik
Kendaraan
D5
STNK Kendaraan
Bermotor
D4
Plat Kendaraan
Bermotor
D3
Pemilik Kendaraan
Bermotor

3.4.4 DFD level 1 Proses Bea Balik Nama













































gambar DFD Level 1 Proses Bea balik Nama

A
Pemilik Kendaraan
Bermotor
B
POLRI
F
Kasir
3.2 P
BBN
Perubahan STNK
3.3 P
BBN
STNK hilang/rusak
3.4 P
BBN/Heregistrasi
Kendaraan dari
Dalam Kab/Kota
3.5 P
BBN/Heregistrasi
Antar Kab/Kota
Dan mutasi luar
Provinsi
3.6 P
BBN/Heregistrasi
ke luar Provinsi
3.1 P
BBN
Motor
Baru
Data Pemilik
Kendaraan
Data Plat
Kendaraan
Data STNK
Kendaraan
Info data pembayaran
Penerbitan STNK dan Plat
Kendaraan
Validasi
Data Bea balik nama
Data Penggantian
Plat Kendaraan
Data Penerbitan
STNK
Pembayaran
Pembayaran
Bea Balik nama
D6
Pembayaran
STNK Kendaraan
Bermotor
D3
Pemilik Kendaraan
Bermotor
D4
Plat Kendaraan
Bermotor
Penerbitan STNK
Kendaraan
Bermotor
D7
Penggantian
Plat Kendaraan
Bermotor
D8
D5
A
Pemilik
Kendaraan
Bermotor
C
Dispenda
F
Kasir
4.1 P
Pajak 1 Tahun
4.2
Pajak 5 Tahun
Info data Pembayaran
Penetapan Besarnya
pajak
Validasi
Data Plat Kendaraan
Data STNK Kendaraan
Data Penetapan Besarnya pajak
Data Pemilik Kendaraan
Data Plat Kendaraan
Data STNK Kendaraan
Data Penetapan Besarnya pajak
Data Pemilik Kendaraan
Data Pembayaran pajak
Data Pembayaran Pajak
Pembayaran Pajak
B
POLRI
Penerbitan STNK dan Plat
Kendaraan
D1
Data Penetapan
Besarnya pajak
Validasi
Info data Pembayaran
Data Penerbitan STNK dan Plat
Kendaraan
D9
Pembayaran
Pajak
Pembayaran
D4
Plat Kendaraan
Bermotor
D5
STNK Kendaraan
Bermotor
D3
Pemilik Kendaraan
Bermotor
Pembayaran Pajak
Pembayaran
Pada DFD Level 1 Proses Bea balik Nama terdiri dari 6 proses yang berbeda
tergantung dari permintaan pemilik kendaraan yaitu: BBN Motor baru, BBN
perubahan STNK motor bekas, STNK hilang/rusak, BBN/Herregistrasi
Kendaraan dari dalam Kab/Kota, BBN /heregistrasi antar kab/kota dan Mutasi
luar Provinsi, dan BBN /heregistrasi ke luar Provinsi.
Dari proses Bea Balik Nama akan menghasilkan data store Bea Balik Nama,
Penerbitan STNK dan data Penggantian Plat Kendaraan.






3.4.5 DFD level 1 Proses Pembayaran Pajak































Gambar DFD Level 1 proses Pembayaran Pajak

Pada proses ini dibedakan menjadi proses Pembayaran Pajak 1 tahun, dan
Pembayaran Pajak 5 tahun.
Proses ini menghasilkan data store Pembayaran Pajak.
Proses Pembayaran Pajak 5 Tahun dapat diturunkan ke level 2 yaitu Proses
Penerbitan STNK dan Proses Penggantian Plat Kendaraan.

3.4.6 DFD level 2 Proses Penerbitan STNK baru





























Gambar DFD level 2 dari proses Penerbitan STNK baru

Pada DFD level 2 ini terdapat 2 proses yaitu Proses Penerbitan STNK baru yang
mengasilkan data store Penerbitan STNK dan Proses Penggantian Plat Kendaraan
yang menghasilkan data store Penggantian Plat Kendaraan.


4.2.1 P
Penerbitan STNK
4.2.2 P
Penggantian
Plat
Kendaraan
C
Dispenda
B
POLRI
F
Kasir
Data Plat Kendaraan
Data Penetapan Besarnya pajak
Data Pemilik Kendaraan
Data STNK Kendaraan
Pembayaran pajak
Data Penetapan Besarnya
pajak
Data Penerbitan STNK
Data
Penerbitan
STNK
Validasi
Data Penggantian
Plat Kendaraan
D1
Penetapan
Besarnya pajak
Data
Penggantian
Plat Kendaraan
D8
Penggantian
Plat Kendaraan
D7 Penerbitan STNK
Data Penetapan Besarnya
pajak
Pembayaran pajak
Validasi
Data STNK Kendaraan
Data Plat Kendaraan
Data Penetapan Besarnya pajak
Data Pemilik Kendaraan
Pembayaran
Pembayaran
A
Pemilik
Kendaraan
Bermotor
D3
Pemilik Kendaraan
Bermotor
D4
Plat Kendaraan
Bermotor
D5
STNK Kendaraan
Bermotor
3.4.7. DFD level 1 Proses Laporan

































Gambar DFD Level 1 Proses Laporan

Pada Proses Laporan semua data diambil dari data store , kemudian di laporkan .
1. Laporan Kepegawaian, BBN, Pembayaran Pajak dan Penerbitan STNK dan
Plat kendaraan dilaporkan ke Kepala Samsat.
2. Laporan BBN dilaporkan ke POLRI karena pada proses BBN terjadi proses
penerbitan STNK dan Plat Kendaraan baru.
3. Laporan Pembayaran pajak dilaporkan ke Dispenda dan POLRI karena pada
pembayaran pajak 5 tahun juga terjadi proses penerbitan Plat dan STNK baru.
4. Laporan Penerbitan STNK dan Plat Kendaraan di laporkan ke POLRI.
5. Laporan Kepegawaian berupa administrasi dan Penggajian pegawai kantor
Samsat.
6. Kepala samsat Mengevaluasi dan mengontrol Lap. Kepegawaian, Lap. BBN,
Lap. Pembayaran pajak dan lap. Penerbitan STNK dan Plat Kendaraan.
7. POLRI mengontrol dan mengevalusi Lap. BBN, lap. Pembayaran pajak serta
Lap. Penerbitan STNK dan Penggantian Plat Kendaraan.
5.1 P
Lap
Kepegawaian
5.2 P
Lap
Bea Balik nama
5.3 P
Lap
Pembayaran Pajak
D
Kepala samsat
E
Kepegawaian
C
Dispenda
B
POLRI
5.4 P
Lap
Penerbitan
STNK dan
Plat Kendaraan
Bermotor
Administrasi
Dan gaji
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Evaluasi
dan Kontrol
Evaluasi
dan Kontrol
Evaluasi
dan Kontrol
Evaluasi dan Kontrol
Data STNK Kendaraan
Data Plat Kendaraan
Data
Pemilik kendaraan
Data STNK Kendaraan
Data Plat Kendaraan
Data Pemilik kendaraan
Data Pembayaran pajak
Data Penetapan Besarnya
pajak
Data
PenerbitanSTNK
Data Penggantian
Plat Kendaraan
Evaluasi
dan Kontrol
Evaluasi
dan Kontrol
Evaluasi
dan Kontrol Evaluasi
dan Kontrol
D1
Penetapan
Besarnya pajak
D2 Kepegawaian
Bea Balik nama
D6
D9
Pembayaran
Pajak
Laporan
Data Bea balik
Nama
D5
STNK Kendaraan
Bermotor
D4
Plat Kendaraan
Bermotor
D3
Pemilik Kendaraan
Bermotor
Penerbitan STNK
Kendaraan
Bermotor
D7
Penggantian
Plat Kendaraan
Bermotor
D8
8. Dispenda Mengevaluasi dan mengontrol Lap. Pembayaran Pajak.

3.5 ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD)
Langkah terakhir pada desain sistem adalah pembutan Entity Relationship Diagram
(ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD), merupakan penggambaran komponen himpunan
entitas yang ingin dilibatkan dalam sebuah basis data, dan bagaimana hubungan yang
terjadi diantara objek-objek tersebut.
Atribut adalah karakteristik dari entitas atau relasi yang menyediakan penjelasan detail
tentang entitas atau relasi tersebut. Nilai atribut merupakan suatu data aktual atau
informasi yang disimpan pada suatu atribut di dalam suatu entitas atau relasi.























Pemilik
Kendaraan
Bermotor
Plat Kendaraan
Bermotor
STNK Kendaraan
Bermotor
Bea Balik Nama
Penetapan
Pembayaran
Pajak
Pembayaran
Pajak
PenggantianPlat
Kendaraan
Bermotor
Penerbitan STNK
Kendaraan
Bermotor
Memproses
Mendapatkan
Mendapatkan
Melakukan
Memperoleh
Memiliki
Memiliki
No
Warna
No
Masa_berlaku
No_Plat
Nama
No_STNK
Jenis_Pajak
No_reg
Warna
Melakukan
Memproses
Besar_Pajak
Jenis_BBN
Masa_berlaku
No_STNK
No_BBN
Memproses
Kepegawaian Melayani
1
N 1
N
N 1
1
1 1
1
1
N
N
N
N
1
1
N
1
1
Nama NIP
No_Plat
1







Gambar Entity Relationship Diagram (ERD)
Pada ERD ini dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Satu Pemilik kendaraan:
Memiliki banyak Plat Kendaraan
Memiliki banyak STNK Kendaraan
Memperoleh banyak Penetapan Besarnya Pajak
Melakukan banyak Bea Balik Nama
Melakukan banyak Pembayaran Pajak
Mendapatkan banyak Penerbitan STNK
Mendapatkan banyak Penggantian Plat Kendaraan Bermotor.

2. Satu Bea Balik Nama memperoses satu Penerbitan STNK dan satu Penggantian Plat
Kendaraan Bermotor.
3. satu Pembayaran Pajak memperoses satu Penerbitan STNK dan satu Penggantian
Plat Kendaraan Bermotor.
4. Satu Kepegawaian melayani banyak Pemilik Kendaraan Bermotor.

You might also like