You are on page 1of 41

Dedi Suryadi smandatas

2009/2010
1
GEOGRAFI Kls/Smt : X / 2
Oleh :
Drs. DEDI SURYADI
STANDAR KOMPETENSI :
3.2. Menganalisis atmosfer dan dampaknya
terhadap kehidupan di muka bumi
KOMPETENSI DASAR :
3. Menganalisis unsur-unsur geosfer
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
2
INDIKATOR :
MATERI PEMBELAJARAN :
A t m o s f e r
- Ciri-ciri lapisan atmosfer
- Unsur- unsur cuaca
1. Mengungkapkan kembali ciri-ciri lapisan
atmosfer dan pemanfaataannya
2. Menganalisis dinamika unsur-unsur cuaca dan iklim
(penyinaran, suhu, angin, awan kelembaban, curah
hujan)
3. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
penyinaran matahari
4. Membuat laporan tentang pengukuran suhu udara,
tekanan udara kelembaban udara, kecepatan angin
5. Menghitung kelembaban udara
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
3
Apa yang dimaksud Atmosfer ?
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
4
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
5
Lapisan I - Troposfer
Lapisan terbawah dari atmosfer bumi
Terletak pada ketinggian 0 - 18 km di atas permukaan bumi.
Memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan mahkluk hidup di muka bumi
Terjadi peristiwa-peristiwa seperti cuaca dan iklim
80% dari seluruh massa gas yang terkandung dalam atmosfer terdapat pada
lapisan ini
Memiliki ciri khas : suhu (temperatur) udara menurun sesuai dengan
perubahan ketinggian, yaitu setiap naik 100 meter dari permukaan bumi, Suhu
(temperatur) udara menurun sebesar 0,5C
Lapisan II - Stratosfer
Terletak pada ketinggian antara 18 - 49 km dari permukaan bumi.
Ditandai dengan adanya proses inversi suhu, artinya suhu udara
bertambah tinggi seiring dengan kenaikan ketinggian.
Tidak ada lagi uap air,awan ataupun debu atmosfer
Pesawat-pesawat yang menggunakan mesin jet terbang pada lapisan ini.

Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
6
Lapisan III - Mesosfer
Terletak pada ketinggian antara 49 - 82 km dari permukaan bumi.
Merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-benda
angkasa luar lainnya.
Ditandai dengan penurunan suhu (temperatur) udara, rata-rata 0,4C per
seratus meter
Temperatur terendah di mesosfer kurang dari -81C,
Lapisan IV - Termosfer/Ionosfer
Terletak pada ketinggian antara 82 - 800 km dari permukaan bumi.
Tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat memberikan efek pada
perambatan/refleksi gelombang radio, baik gelombang panjang maupun
pendek
Kenaikan temperatur dapat berlangsung mulai dari - 100C hingga ratusan
bahkan ibuan derajat celcius
Lapisan yang paling tinggi dalam termosfer adalah termopause
Temperatur termopause konstan terhadap ketinggian, tetapi berubah dengan
waktu karena pengaruh osilasi
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
7
Lapisan IV - Eksosfer/Desifasister
Terletak pada ketinggian antara 800 - 1000 km dari permukaan
bumi
Merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat
meninggalkan
atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi
Merupakan tempat terjadinya gerakan atom-atom secara tidak
beraturan
Disebut pula dengan ruang antar planet dan geostasioner.
Lapisan ini sangat berbahaya, karena merupakan tempat
terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar
UNSUR-UNSUR CUACA DAN IKLIM
1. Suhu Udara
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat
untuk mengukur suhu udara atau derajat panas disebut
thermometer. Biasanya pengukuran dinyatakan dalam skala
Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Suhu udara tertinggi
di muka bumi adalah di daerah tropis (sekitar ekuator) dan makin
ke kutub, makin dingin.
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
8
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara
suatu daerah adalah:
a. Lama penyinaran matahari.
b. Sudut datang sinar matahari.
c. Relief permukaan bumi.
d. Banyak sedikitnya awan.
e. Perbedaan letak lintang.
Untuk mengetahui temperatur rata-rata suatu tempat digunakan
rumus:
h
Tx = To 0,6 x
100
Keterangan:Tx = temperatur rata rata suatu tempat (x) yang
dicari To = temperatur suatu tempat yang sudah diketahuih =
tinggi tempat (x)
Contoh:
Temperatur permukaan laut = 27 C. Kota X tingginya 1500 m (di
Indonesia).
Tanya: Berapa temperatur rata rata kota X?


Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
9
h
Jawab: Tx = To 0,6 x
100
1500
=27 0,6 x
100
=27 0,6 x 15
=27 9
=18 C

2. Tekanan Udara
Kepadatan udara tidak sepadat tanah dan air. Namun udarapun
mempunyai berat dan tekanan. Besar atau kecilnya tekanan udara,
dapat diukur dengan menggunakan barometer. Orang pertama yang
mengukur tekanan udara adalah Torri Celli (1643). Alat yang
digunakannya adalah barometer raksa. Tekanan udara menunjukkan
tenaga yang bekerja untuk menggerakkan masa udara dalam setiap
satuan luas tertentu. Tekanan udara semakin rendah apabila semakin
tinggi dari permukaan laut. Satuan ukuran tekanan udara adalah
milibar (mb).
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
10
Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang sama
tekanan udaranya disebut isobar. Bidang isobar ialah bidang yang
tiap-tiap titiknya mempunyai tekanan udara sama. Jadi perbedaan
suhu akan menyebabkan perbedaan tekanan udara.
Daerah yang banyak menerima panas matahari, udaranya akan
mengembang dan naik. Oleh karena itu, daerah tersebut bertekanan
udara rendah. Ditempat lain terdapat tekanan udara tinggi sehingga
terjadilah gerakan udara dari daerah bertekanan tinggi ke daerah
bertekanan udara rendah. Gerakan udara tersebut dinamakan angin.
ANGIN
Angin adalah udara yang bergerak. Ada tiga hal penting yang
menyangkut sifat angin yaitu:
a. Kekuatan angin
b. Arah angin
c. Kecepatan angin
Menurut hukum Buys Ballot, udara bergerak dari daerah yang
bertekanan tinggi (maksimum) ke daerah bertekanan rendah
(minimum), di belahan bumi utara berbelok ke kanan sedangkan di
belahan bumi selatan berbelok ke kiri.
Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin
disebut anemometer.
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
11
Arah angin dipengaruhi oleh tiga faktor:
1) Gradient barometrik
2) Rotasi bumi
3) Kekuatan yang menahan (rintangan)
Menurut hukum Stevenson, kekuatan angin berbanding lurus
dengan gradient barometriknya. Gradient baromatrik ialah
angka yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari dua
isobar pada tiap jarak 15 meridian (111 km).
1000 mb
A
B Q
P
990 mb
80 km
150 km
Jadi angin yang bertiup dari A ke B lebih kuat daripada angin
yang bertiup dari P ke Q.
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
12
Sistem Angin
1) Angin Passat Angin passat adalah angin bertiup tetap
sepanjang tahun dari daerah subtropik menuju ke daerah
ekuator (khatulistiwa).
Lihat gambar 6: a) Angin Passat Timur Laut bertiup di belahan
bumi Utara. b) Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi
Selatan.
2) Angin Anti Passat Udara di atas daerah ekuator yang mengalir ke
daerah kutub dan turun di daerah maksimum subtropik
merupakan angin Anti Passat. Di belahan bumi Utara disebut Angin
Anti Passat Barat Daya dan di belahan bumi Selatan disebut Angin
Anti Passat Barat Laut. Pada daerah sekitar lintang 20o - 30o LU dan
LS, angin anti passat kembali turun secara vertikal sebagai angin
yang kering.
3.Angin Muson (Monsun) Angin muson ialah angin yang berganti
arah secara berlawanan setiap setengah tahun. Umumnya pada
setengah tahun pertama bertiup angin darat yang kering dan
setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah.
4. Angin siklon adalah angin yang gerakannya berputar ke dalam,
mengelilingi daerah tekanan minimum.
5. Angin anti siklon adalah angin yang gerakannya berputar ke luar,
dengan tekanan maksimum di pusatnya.
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
13
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
14
Angin Monsun Asia-Australia

Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
15
4. Angin Siklon
5. Angin Anti Siklon
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
16
Angin Lokal
Di samping angin musim, di Indonesia juga terdapat angin lokal
(setempat) yaitu sebagai berikut:

Angin?
Darat
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
17
Angin ?
Laut
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
18
Angin ?
Gunung
Angin ?
Lembah
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
19
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
20
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
21
3. Kelembaban Udara
Di udara terdapat uap air yang berasal dari penguapan samudra
(sumber yang utama). Sumber lainnya berasal dari danau-danau,
sungai-sungai, tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya. Makin tinggi suhu
udara, makin banyak uap air yang dapat dikandungnya. Hal ini berarti
makin lembablah udara tersebut. Alat untuk mengukur kelembaban
udara dinamakan hygrometer atau psychrometer.
Ada dua macam kelembaban udara:
1) Kelembaban udara absolut, ialah banyaknya uap air yang
terdapat di udara pada suatu tempat. Dinyatakan dengan
banyaknya gram uap air dalam 1 m udara.
2) Kelembaban udara relatif, ialah perbandingan jumlah uap air
dalam udara (kelembaban absolut) dengan jumlah uap air
maksimum yang dapat dikandung oleh udara tersebut dalam suhu
yang sama dan dinyatakan dalam persen (%).
Contoh:
Dalam 1 m udara yang suhunya 20o C terdapat 14 gram uap air (basah
absolut = 14 gram), sedangkan uap air maksimum yang dapat
dikandungnya pada suhu 20o C = 20 gram.



Jadi kelembaban relatif udara itu
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
22
4. Curah Hujan
Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam
waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut
Rain gauge. Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan.
Hujan ialah peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat
yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi. Garis pada peta
yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai curah hujan
yang sama disebut Isohyet
Klasifikasi hujan
a. Berdasarkan ukuran butirannya ,hujan dibedakan menjadi:
1) hujan gerimis/drizzle, diameter butir-butirannya kurang dari 0,5
mm;
2) hujan salju/snow, terdiri dari kristal-kristal es yang temperatur
udaranya berada di bawah titik beku;
3) hujan batu es, merupakan curahan batu es yang turun di dalam
cuaca panas dari awan yang temperaturnya di bawah titik beku;
dan
4) hujan deras/rain, yaitu curahan air yang turun dari awan yang
temperaturnya di atas titik beku dan diameter butirannya kurang
lebih 7 mm.
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
23
b.Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan atas:
1) Hujan Frontal
2) Hujan Zenithal/ Ekuatorial/ Konveksi/ Naik Tropis
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
24
3) Hujan Orografis
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
25
5. Awan
Bentuk-bentuk Awan
Bentuk awan bermacam macam tergantung dari keadaan cuaca dan
ketinggiannya. Tapi bentuk utamanya ada tiga jenis yaitu, yang
berlapis-lapis dalam bahasa latin disebut stratus, yang bentuknya
berserat-serat disebut cirrus, dan yang bergumpal-gumpal disebut
cumulus (ejaan Indonesia: stratus, sirus, dan kumulus).
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
26
Jenis-jenis awan
1. Stratus
Letaknya rendah, berwarna abu-abu dan pinggirnya bergerigi
dan menghasilkan hujan gerimis salju.
2. Kumulus
Letaknya rendah, tidak menyatu / terpisah-pisah. Bagian
dasarnya berwarna hitam dan di atasnya putih. Awan ini biasanya
menghasil -kan hujan
3. Stratokumulus
Letaknya rendah, berwarna putih atau keabua-abuan. Bentuknya
bergelombang dan tidak membawa hujan.
4. Kumulonimbus
Letaknya rendah sperti menara, berwarna putih dan hitam, . .
membawa badai.
5. Nimbostratus
Letaknya tidak terlalu tinggi, gelap, lapisannya pekat, bagian
bawah bergerigi serta membawa hujan atau salju.
6. Altostratus
Ketinggian sedang, awan berwarna keabu-abuan, tipis, mengan-
dung hujan.
7. Altokumulus
Ketinggian sedang, putih atau abu-abu, bergulung-gulung atau
melingkar seperti makaroni.
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
27
8. Sirus
inggi, putih atau sebagian besar putih seperti sutra tipis, bergaris-
garis
9. Sirostratus
Tinggi, putih seperti cadar, bisa juga seperi untaian, luas menutupi
langit
10. Sirokumulus
Tinggi, tebal, putih, terpecah-pecah, mengandung butir-butir es
kecil.

Berikut ini adalah ketinggian jenis awan utama yang diukur dari
bagian dasar
1.Stratus, di bawah 450 m
2.Kumulus, Stratokumulus dan Kumulonimbus berada di ketinggian
450 - 2000 m
3.Nimbostratus, 900 - 3000 m
4.Altostratus dan Altokumulus berada di ketinggian 2000 - 7000m
5.Sirus, Sirostratus dan Sirokumulus berada di ketinggian 5000 -
13.500 m
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
28
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
29
Iklim Matahari
Yaitu iklim yang didasarkan atas perbedaan panas matahari yang
diterima permukaan bumi. Daerah-daerah yang berada pada
lintang tinggi lebih sedikit memperoleh sinar matahari, sedangkan
daerah yang terletak pada lintang rendah lebih banyak menerima
sinar matahari, berdasarkan iklim matahari terbagi menjadi: iklim
tropik; iklim sub tropik; iklim sedang dan iklim dingin.
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
30
Iklim Koppen
Wladimir Koppen seorang ahli berkebangsaan Jerman membagi
iklim berdasarkan curah hujan dan temperatur menjadi lima tipe
iklim :
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
31
Iklim A, yaitu iklim hujan tropis, dengan ciri temperatur bulanan
rata-rata lebih dari 18 oC, suhu tahunan 20 oC 25 oC dengan
curah hujan bulanan lebih dari 60 mm.
klim B, yaitu iklim kering/gurun
Dengan ciri curah hujan lebih kecil daripada penguapan, daerah ini
terbagi menjadi Iklim stepa dan gurun.
Iklim C, yaitu iklim sedang basah
Dengan ciri temperatur bulan terdingin -3 oC - 18 oC, daerah ini
terbagai menjadi :
Cs (iklim sedang laut dengan musim panas yang kering)
Cw (iklim sedang laut dengan musim dingin yang kering)
Cf (iklim sedang darat dengan hujan dalam semua bulan)
Iklim D, yaitu iklim dingin
Dengan ciri temperatur bulan terdingin kurang dari 3 oC dan
temperatur bulan terpanas lebih dari 10 oC, daerah ini terbagi
menjadi Dw, Df
Dw adalah iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang kering
Df adalah iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang lembab.
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
32
Iklim E, yaitu iklim kutub.
Dengan ciri bulan terpanas temperaturnya kurang dari 10 oC Daerah ini
terbagi menjadi :

ET Iklim tundra

DF Iklim salju
Iklim Schamidt - Ferguson
Schmidt dan Ferguson membagi iklim berdasarkan banyaknya
curah hujan pada tiap bulan yang dirumuskan sebagai berikut :
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
33
Di Indonesia terbagi menjadi 8 tipe Iklim :
A. kategori sangat basah, nilai Q = 0 14,3 %
B. kategori basah, nilai Q = 14,3 33,3 %
C. kategori agak basah nilai Q 33,3 60 %
D. kategori sedang, nilai Q = 60 100 %
E. kategori agak kering, nilai Q = 100 167 %
F. kategori kering, nilai Q = 167 300 %
G. kategori sangat kering, nilai Q = 300 700 %
H. kategori luar biasa kering, nilai Q = lebih dari 700 %
Klasifikasi Iklim Oldeman
Oldeman membagi iklim menjadi 5 tipe iklim yaitu :
Iklim A. Iklim yang memiliki bulan basah lebih dari 9 kali berturut-
turut

Iklim B. Iklim yang memiliki bulan basah 7-9 kali berturut-turut

Iklim C. Iklim yang memiliki bulan basah 5-6 kali berturut-turut

Iklim D. Iklim yang memiliki bulan basah 3-4 kali berturut-turut
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
34
berdasarkan urutan bulan basah dan kering dengan ketententuan
tertentu diurutkan sebagai berikut:

Bulan basah bila curah hujan lebih dari 200 mm

Bulan lembab bila curah hujan 100 200 mm

Bulan kering bila curah hujan kurang dari 100 mm

A : Jika terdapat lebih dari 9 bulan basah berurutan.

B : Jika terdapat 7 9 bulan basah berurutan.

C : Jika terdapat 5 6 bulan basah berurutan.

D : Jika terdapat 3 4 bulan basah berurutan.

E : Jika terdapat kurang dari 3 bulan basah berurutan.
Pada dasarnya Kriteria bulan basah dan bulan kering yang dipakai
Oldeman berbeda dengan yang digunakan oleh Koppen atau pun
Schmidt Ferguson Bulan basah yang digunakan Oldeman adalah
sebagai berikut: Bulan basah apabila curah hujan lebih dari 200 mm.
Bulan lembab apabila curah hujannya 100 - 200 mm. Bulan kering
apabila curah hujannya kurang dari 100 mm.
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
35
Klasifikasi Iklim Yunghunh
Pembagian iklim didasarkan pada ketinggian tempat yang
ditandai dengan jenis vegetasi, zone iklimnya adalah terbagi
lima zone:
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
36
Zone iklim panas.Ketinggian 0 700 m, suhu rata-rata tahunan lebih
22 C ( padi, jagung, tebu dan kelapa).


Zone iklim sedang.Ketinggian 700-1500m, suhu rata-rata tahunan
antara 15 22 C ( kopi, the, kina dan karet).


Zone iklim sejuk.Ketinggian.1500 2500, suhu rata-rata tahunan 11 C
15 C (cocok tanaman holtikultura).


Zone iklim dingin.Ketinggian 2500 400m, dengan suhu rata-rata
tahunan 11 C (zone ini tumbuhan yang ada berupa lumut).


Zone iklim salju tropis. Ketinggian lebih dari 400m dari permukaan
laut, di daerah ini tidak terdapat tumbuhan.

Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
37
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
38
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
39
Curah hujan Kota X 1998-2000

Curah hujan Kota X 1998-2000

Bulan
1998 1999 2000 Jml Rata-rata
Jan 343 345 310
Pebruari 360 260 245
Maret 200 275 175
April 150 184 120
Mei 100* 93* 30*
Juni 75* 60* 0*
Juli 50* 44* 0*
Agustus 40** 112 84*
September 112 153 125
Oktober 225 244 200
Nopember 280 275 275
Desember 310 322 350
JBB 8 9 8 25 8,33
JBK 2 1 3 6 2,0
JBL 2 2 1 5 1,67

Curah hujan Kota X 1998-2000
Coba hitun nilai Q nya dan Kota X
termasuk iklim.?
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
40

Bulan
1998 1999 2000 Jml Rata-rata
Jan 343 345 310
Pebruari 360 260 245
Maret 200 275 175
April 150 184 120
Mei 100* 93* 30*
Juni 75* 60* 0*
Juli 50* 44* 0*
Agustus 40** 112 84*
September 112 153 125
Oktober 225 244 200
Nopember 280 275 275
Desember 310 322 350
JBB 8 9 8 25 8,33
JBK 2 1 3 6 2,0
JBL 2 2 1 5 1,67
TUGAS!!!!!
Dedi Suryadi smandatas
2009/2010
41

You might also like