You are on page 1of 27

TATA TERTIB UJIAN SIDANG KARYA TULIS ILMIAH

A. PERSYARATAN UJIAN
Ujian sidang dapat dilakukan jika :
1. Teruji telah mendapat persetujuan dari pembimbing dibuktikan dengan
ditandatanganinya lembar persetujuan pembimbing, bahwa proposal telah layak
disidangkan
2. Persetujuan hanya diberikan kepada mahasiswa yang telah melakukan bimbingan
minimal 4 (empat) kali bimbingan pada lembar konsultasi karya tulis ilmiah, dan telah
menyerahkan surat bebas adiministrasi dari bagian keuangan
3. Telah menyerahkan draf minimal 1 ( hari) 24/jam sebelum pelaksanaan ujian dan
dimasukkan ke dalam map plastic warna hijau
4. Dihadiri oleh semua anggota tim penguji, pada kasus-kasus tertentu jika penguji
berhalangan hadir setelah waktu ditetapkan, maka dilakukan penggantian penguji
dengan prosedur : ketua/sekretaris melaporkan kejadian ke Ketua Prodi dan atau
PUDIR I selanjutnya setelah mendapat persetujuan Direktur dilakukan dilakukan
penunjukkan penguji pengganti.

B. TATA TERTIB TERUJI DAN PENGUJI :
1. TERUJI :
a. Hadir pling lambat 15 menit diruangan ujian sebelum ujian dilaksanakan
b. Persiapan kelengkapan dan kebutuhan ujian diruangan disiapkan oleh panitia
(seksi perlengkapan)
c. Berpakaian putih-putih,rapi dan memakai jas almamater, menggunakan jilbab
putih bliz orange dan kap bagi mahasiswi, bagi laki-laki rambut dirapikan dan
pendek
d. Menunjukkan sikap sopan selama berlangsungnya ujian

2. PENGUJI :
a. Hadir paling lambat 10 menit sebelum ujian dilaksanakan
b. Menunjukkan sikap penghargaan kepada teruji, tidak melakukan hal-hal yang
dapat menggangu konsentrasi dan cemas kepada teruji
c. Hanya dapat menggunakan haknya atas waktu yang telah ditetapkan, kecuali pada
kasus tertentu jika membutuhkan tambahan waktu sebelumnya meminta
persetujuan dari Ketua penguji/pembimbing pertama dan tambahan waktu
diberikan hanya 1 (satu) kali.
d. Memperhatikan dengan seksama selama penyajian oleh teruji.

C. PROSEDUR UJIAN
Ujian berlangsung selama : 50 menit untuk uji sidang proposal dan 60 menit sidang hasil.

Alokasi Waktu :
a. Pembukaan ( 5 menit )
b. Penyajian 10 menit
c. Diskusi/Tanya jawab : 10 menit/penguji untuk sidang proposal : 30 menit dan 15
menit/penguji untuk uji sidang hasil : 45 menit
d. Musyawarah Penguji : 5 Menit
e. Resume/Pembacaan hasil uji sidang oleh ketua/pembimbing pertama : 5 menit


Prosedur UJIAN :
1. Pembukaan oleh moderator
a. Menanyakan kesiapan mental dan fisik teruji untuk mengikuti uji sidang
b. Membacakan prosedur dan penggunaan waktu setiap sesi
2. Sesi Penyajian : ( LCD/OHP)
3. Sesi diskusi :
a. Hanya dapat memulai setelah dipersilahkan oleh moderator
b. Materi Tanya Jawab/Diskusi berkaitan dengan konsten isi, focus diskusi/tanya
jawab pada ujian sidang proposal adalah mempertajam metodologi/arah
penelitian.
c. Untuk hal-hal tertentu diluar waktu yang telah disiapkan jika ada hal yang ingin
diperjelas/diklarifikasi oeh PENGUJI sebelumnya meminta persetujuan dari
moderator.

4. Sesi Musyawarah Tim Penguji
a. Setelah selesai sesi Tanya jawab, penguji melakukan musyawarah untuk
menentukan layak atau tidak layaknya proposal dilanjutkan ke tahap selanjutnya
yaitu penelitian dan atau hasil penelitian diterima
b. Mahasiswa yang dinyatakan layak diperbolehkan melaksanakan penelitian apabila
sudah memperbaiki proposal penelitian berdasarkan masukan dari PENGUJI
c. Mahasiswa yang dinyatakan tidak layak untuk dilanjutkan penelitian, diberikan
kesempatan untuk memperbaiki proposal dalam waktu (3) hari setelah ujian
proposal untuk melakukan ujian proposal kembali;
d. Mahasiswa yang dinyatakan harus ganti judul/topic, diberikan kesempatan untuk
kembali mengajukan outline penelitian ke akademik. Tata cara pengajukan judul
sama seperti pertama kali mengajukan judul

D. PENILIAN
1. Penguji memiliki bobot nilai yang sama, nilai diberikan dalam bentuk angka mutu
yang berkisar antara 0,00 sampai dengan 4,00, rentang nilai masing-masing penguji
tidak lebih dari 0,5.
2. Perbandingan penilaian, seminar proposal dan seminar hasil Nilai akhir KTI adalah :
Sidang Proposal 40 % dan sidang Hasil 60 %.

Demikian tata tertib ini dibuat untuk dilaksanakan demi tertibnya pelaksanaan ujian
sidang Karya Tulis Imiah (KTI).



Palopo, 19 Juli 2010


DISETUJUI, PANITIA,
DIREKTUR SEKRETARIS,



Hj.MAHRIANI,S,Sit.M.Kes SYAMSUDDIN,S.Kep.M.Kes
PKT. PEMBINA PKT. PENATA TK I







RENCANA INDUK PENGEMBANGAN
( R I P )
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
SAWERIGADING PEMDA LUWU

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar untuk mengembalikan potensi
individu manusia sebagai salah satu sumberdaya yang efektif. Keberhasilan pembangunan
suatu bangsa sanat tergantung pada keberhasilan bangasa itu dalam membangun
suberdaya manusianya.Kekayaan alam yang berlimpah yang dimiliki suatu bangsa
belumlah menjamin bahwa bangsa itu akan berhasil dalam melaksanakan pembngunan
bangsanya. Banyak bukti yang menujukkan, bahwa suatu bngsa yang miskin kekeyaan
alamnya namun dapat menigkatkan kualitas manusianya ka bangsa tersebut menjadi
bangsa yang maju .
Globalisasi pada abad 21, mendorong bangsa dan negara di dunia memasuki era
ekonomi berbasis pengetahuan (knowlegde-based economy) dengan ciri masyarakat
unggul yang berbasis pengetahuan (knowlegde-based society). Dalam lingkungan
ekonomi dan masyarakat berbasis pengetahuan tersebut, pengembangan pendidikan tinggi
menjadi sangat penting dan strategis. Bagi bangsa Indonesia, pembangunan pendidikan
nasional bertujuan mengangkat harkat dan martabat yang kuat dan berwibawa agar
menjadi warga negara Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing, selaras dengan Visi
Pendidikan Nasional Tahun 2025 untuk mewujudkan Insan Indonesia Cerdas dan
Kompetitif (Insan Kamil/Insan Paripurna).
Empat faktor yang menentukan kemajuan suatu bangsa adalah inovatif dan kreatif,
link dan network, kemampuan teknologi, dan ketersediaan sumber daya alam. Dari empat
faktor di atas, peran sumber daya manusia (SDM), link dan network, serta kemampuan
teknologi memberikan kontribusi yang paling dominan, oleh karena itu peran pendidikan
tinggi menjadi sangat strategik.
Proses pelaksanaan reformasi yang berkembang saat ini, dengan kondisi masyarakat
majemuk, desentralisasi ekonomi dan politik, telah mendorong berkembangnya otonomi
daerah dan demokratisasi. Kondisi ini mempengaruhi Kawasan Luwu Raya sebagai
bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dimana STIKES Sawerigading
Pemda Luwu berada.
Masyarakat Luwu, sebagai bagian dari masyarakat Indonesia yang majemuk,
menghadapi perubahan-perubahan dalam lingkungan eksternal dan internal. Pada lingkup
eksternal, perubahan yang terjadi meliputi aspek ekonomi, sosial politik, budaya,
teknologi, demografi, sedangkan pada lingkup internal perubahan yang terjadi meliputi
perubahan organisasi dan manajemen perguruan tinggi yang responsif pada perubahan
eksternal mendesak.
Pembangunan memerlukan kehadiran manusia yang berkualitas dengan disertai
berbagai macam keahlian dan dalam jumlah yangterus menerus menigkt sesuai dengan
yang dibutuhkan.Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) dengan tegas menyatakan
bahwa sistem pendidikan perlu disesuaikan dengan pembangunan disegala bidang yang
memerlakn jenis-jenis keahlian dan keterampilan serta dapat menigkatkan produktivitas,
kreativitas, dan evisiensi kerja. Dalam hal ini berbagai tingkat dan jenis pendidikan yang
perlu diperluas dan ditingktkan sesuai jens pendidikan dengn maksud mempercepat
dipenuhinya kebutuhan tenaga yang cakap dan terampil bagi pengembangan di segala
bidang.
Wilayah regional Sulawesi Selatan adalah salah satu daerah yang memiliki potensi
cukup tinggi dan tersebar keberbagai daerah yang sangat membtuhkan tenaga-tenaga
yang memiliki keahlian serta dedikasi dan moral yang tinggi selanjutnya siap terjun untuk
melaksanakan pembangunan. Tenaga-tenaga seperti ini hanya dapat diperoleh melalui
pendidikan dan perguruan tinggi.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Sawerigading Pemda Luwu sungguh
menyadari bahwa penyelengaraan pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah
saja akan tetapi juga merupakan tanggung jawab pemerintah saja akan tetapi juga
merupakan tanggung jawab seluruh Rakyat Indonesia. Hal tersebut dipertegas lagi dalam
undang undag nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dimana
salahsatu pasalnya menegaskan bahwa peran swasta dalam pendidikan nasional sangat
diharapkan dalamrangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Oleh sebabnya itu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Sawerigading Pemda
Luwu senantiasa berusaha meningkatkan pengabdian melalui peningkatan mutu, peran
dan tanggung jawab serta senantiasa, peran dan tanggung jawab serta senantiasa berusaha
memperluas jaringan jangkauan disiplin ilmu melalui penyelenggaraan harus memiliki
sifat dinamis, fleksibel, dan tanggap terhadap perubahan kebutuhan lingkungan. Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Sawerigading Pemda Luwu dalam meletakkan
programnya senantias berpedoman terhadap pada relevansi insitusional dan pembangunan
serta estimasi masa depan.
Relevansi insutisional artinya program pendidikan yang dilaksanakn menghasilkan
tenaga-tenaga pembangunan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan di
Regional Sulawesi serta pada khususnya dan Kawasan Indonesia Timur pada
umumnya.Estimasi masa depan artinya tingkat kebutuhan tenaga terdidik dan bidang ilmu
senantiasa diperlukan dalam pelakanaan pembangunan beresinambungan dalam rangka
menuju masyarakat adil dan makmurberdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945.
Dari asumsi dasar inilahSekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Sawerigading
Pemda Luwu menyusun Rencana Induk Pengembangan (RIP) baik dalam
mengestismasikan kebutuhan yang datang maupun merancang kemungiknan
pengembangan masa depan.Tekad dan keinginan ini yang dilandasi oleh beberapa
pertimbangan mendasar yang sangat penting, yakni :
1. Turut serta melaksanakan Tri Darma Perguruan tinggi yakni, Pendidikan dan
pengajaran, penelitian, dan Pengabdian masyrakat yag adl dan makmur berdasarkan
pancasila dan UUD 1945.
2. Membantu pemerintah dalam pembangunan pendidikan khusunya bidang kesehatan
dan sekaligs menujang kebutuhsn tenaga perawat dan bidang yang profesional,
danterampil dalam pembangunan kesehatan di tingkat daerah maupun nasional.
3. Membantu para lulusan Sekolah Menengah Umum (SMU), Sekolah Menengah
Kejuruan, lulusan akademi sederajat Dll, Yang berminat melanjutkat pendidikan pada
jenjang yang lebih tinggi dibidang keperawatan, kesehatan masyarakat dan gizi.
4. Bahwa kebutuhan akan alumni perguruan tinggi yang akan terus meningkat di era
mendatang.
Rencana Induk Pengembangan (RIP) ini disusun dalam rangka pendirian Peguruan
tinggi yang mengasuh program studi keperawatan, kesehatan masyarakat dan
gizi.kenyataannyasebagaimana tergambar dalam Rencana Induk Pengembangan (RIP) ini
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Sawerigading Pemda Luwu diharapkan
masalah-masalah yang dihadap perguruan tinggi lain. Namun bagi Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (STIKES) Sawerigading Pemda Luwu dengan berbagai kemampuannya
selama ini tidaklah menghadapi mengaami hambatan yang berarti, bahkan permasalahan
tersebut dipndang sebagai suatu tantangan dengan yang dengan segera membutuhkan
pemecahan , sebagai manivestasi dan pengabdian bangsa dan Negara.
Untuk tercapainya sasaran diatas, maka dalam pembinaan dan pengembangan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Sawerigading Pemda Luwu akan melakukan kegiatan
antara lain :
1. Pendidikan dan pengajaran melalui proses pembentukan manusia susila
berkepribadian dan bermoral pancasila, mampu mandiri di dalam bidang ilmu
pengetahuan dan penciptaan lapangan kerja.
2. Dibidang penelitian dan ilmu pengetahuan, baik yang berkaitan dengan
pengembangan ilmu itu sendiri maupun penelitian yang langsung berkaitan dengan
pengembanan ilmu itu sendiri maupun penelitian yang langsung berkaitan dengan
pemecahan masalah sekarang maupun masa-mas akan dating.
3. Dibidang pengabdian dan pelayanan kepada masyrakat dengan prioritas kepada
masyrakat pedesaan, pada usaha-usaha kesehatan dan informasi diberbagai sector
kegatan masyrakat.
4. Pelestarian kebudayaan nasional, regional, dan daerah serta penerapan ilmu
pengetahuan dan hasil penelitian diarahkan kepada usaha pengkatan kesejahteraan
masyrakat umum, pelestarian lingkungan hidup untuk kesejahteraan umat manusia.

B. Maksud dan Tujuan
Rencana Induk Pengembangan Tahun 20102015, yang selanjutnya disebut RIP
STIKES Sawerigading Pemda Luwu adalah dokumen perencanaan pembangunan periode
5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2010 sampai dengan 2015, yang ditetapkan dengan
maksud memberikan arah sekaligus menjadi acuan civitas akademika, karyawan, dan
pemangku kepentingan untuk mewujudkan visi, misi, dan arah pembangunan yang
disepakati bersama, sehingga seluruh upaya yang dilakukan oleh civitas akademika,
karyawan, dan pemangku kepentingan bersifat sinergis koordinatif dan saling melengkapi
dalam satu pola sikap dan pola tindak.
Tujuan penyusunan Rencana Induk Pembangunan (RIP) STIKES Sawerigading
Pemda Luwu tahun 2010 s/d 2015 adalah untuk mensinergiskan antara program program
serta upaya penigkatan status dan pengembangan program studi dengan pemasalahan
pada setiap bidang, sekaligus mengadaptasikan keseluruhan perencanaan pada setiap
bidang relevan dengan kebutuhan masyrakat pembangunan. Demikian pula berusaha
mengemistimasikan penerimaan mahasiswa baru dimasa datang , sekaligus telah dapat
diperkirakan jumlah iuran yang dapat dihasilkan dari sarana yang tersedia maupun
dierlukan dalam penambahannya disertai dengan prasarananya. Demikian pula
penyusunan program-program yang akan dilaksanakan dalamrangka membiyai
keseluruhan opresional perguruan tinggi.
Oleh sebab itu, peran aktif Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES)
Sawerigading Pemda Luwu sebagai selah satu lembaga perguruan tinggi swasta dalam
pembangunan nasional regional, maupun daerah harus tercermin dalam Rencana Induk
Pembangunan (RIP) ini, hal tersebut didasarkan pada:
1. Pengabdian Untuk mengisi mewujudkan dan melestarikan pembangunan nasional
sebagai langkah kongkrit dari pengamalan pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945.
2. Menyelenggaraakan sub system Perguruan tinggi yang relevan dengan tuntutan
pembangunan kesehatan.
3. Akselerasi pebangunan pendidikan dalam kaitannya dengan konsep pendidikan
nasional yang dikemas terus menerus.
4. Pengembangan/penigkatan citra pendidikan tinggi swasta yang bertanggung jawab
dan konsisten yang semata-mata didasari semangat pengabdian yang tulus.
5. Pengembangan/peningktan oleh warsa fan kars para sarjana-sarjana intelektual di
Sulawesi Selatan untuk saling asah dan asuh dibidang pendidikan sebagai komponen
dari system pendidikan nasional.
6. Menjawab himbauan/tantangan pembangunan kesehatan daerah Sulawesi Selatan
pada khususnya dan Kawasan Timur Indonesia pada umumnya akan sangat
dibutuhkan tenaga-tenaga intelektual yang mampu dipersiapkan menerima transfer
of technology and transfer of modern education di dalam pembangunan nasional.
C. Landasan
Perencanaan Pengembangan STIKES Sawerigading Pemda Luwu yang
diwujudkan dalam bentuk RIP STIKES Sawerigading Pemda Luwu periode Tahun 2010
2015 mengacu pada:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 20052025;
4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional 20052009, Menuju
Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka Panjang 2025.
7. Strategi Jangka Panjang Pendidikan Tinggi (Higher Education Long Term Strategy)
Tahun 20032010;
D. Tata Urut
RIP STIKES Sawerigading Pemda Luwu periode Tahun 20102015disusun dalam tata
urut sebagai berikut:
I. Pendahuluan
II. Kondisi Umum
III. Visi dan Misi
IV. Sasaran, Arah, Tahapan, dan Prioritas Pembangunan Jangka Panjang Universitas
Lampung Tahun 20052025
V. Penutup
E. Langkah-Langkah persiapan.
Dalam upaya untuk memperkaya konsepkonsep, landasan, pemikiran, maka perlu
mengadakan persiapan secara terukur dan berkesinambungan melalui sistem pendidikan,
maka STIKES Sawerigading Pemda Luwumelakukan langkah-langkah strategis sebagai
berikut :
1. Pendekatan kebutuhanan keperluan masyarakat dalam pembangunan. Ini berarti
bahwa penyusunan perencanaan dan persiapan kegiatan dioreintasikan pada
pemenuhan kebutuhan dan keperluan masyrakat dan pembangunan akan tenaga
terdidik, cakap, termpil dan berbudi luhur berdasarkan Pancasila. Sedang program
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat benar-benar sesuai dengan kebutuhan
dan keperluan masyrakat serta kelancaran pembangunan.
2. Pendekatan program, hal mana berarti bahwa keseluruhan kegiatan yang dirancang
akan dikembangkan dan dituangkan kedalam sebuah Rencana Induk Pembangunan
(RIP) STIKES Sawerigading Pemda Luwu, Rencana Induk Pembangunan (RIP)
tersebut memuat jenis-jenis program pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyrakat, termasuk program pengadaan sarana/prasarana , tenga pengajar, tanga
adminitrasi pembiayaan kegiatan tersebut dilakukan dengn tetap mempertimbangkan
prinsip-prinsip alokasi sumber daya secara optimal.
3. Pedekatan yang bertitik tolak pada pemahaman bahwa investasi yang ditanamkan
didalam proyek-royek pendidikan adalah biyaya keperluan social, sehingga setiap
investasi yang ditanamkan didalam penylenggaraan pendidikan pada STIKES
Sawerigading Pemda Luwu senantiasa diharapkan untuk mendapatkan manfaat
yangsebesar besarnya bagi kepentingan masyarakat.
4. Pendekatan selanjutnya adalah pedidikan, pendekatn efisiensi, pemanfaatan
sumberdaya secara hasil guna. Artinya baha sumber daya yang dimiliki walaupun
masih amat terbatas namun diharapkan dapat menghasilkan iuran yang maksimal.
Keempat pendekatan tersebut di atas dapat dilakukan secara bersama ataupun
terkombinasi, dapat pula digunakan secara tunggal pada situasi dan kodisi, wktu, serta
tempat ketentuan atau kesempatan yang digariskan.




























BAB III
DASAR PERENCANAAN
A. Pokok Pikiran
1. Di dalam GBHN telah tertuang kebijakan pembangunan nasional. Dari
pelaksanaan Repelita ke Repelita hingga dewasa ini, masyrakat Indonesia telah
ketingkat kesejahteraan yang lebih baik. Namun demikian, tidak berarti bahwa
tuntutan pembangunan masyrakat dan kebutuhsn pembangunan akan menurun,
melainkan menujukkan kecendrungan semakin menigkkat menujukkan
terdapatnya masalah baru yang memerlukan penanganan secara khusus. Masalah
tersebut semakin terasa baik secara nasional maupun regional. Untuk skala
regional kita temui masaah-masalah domain yang tercermin pada masalah yang
berkaitan dengan lingkungan hdup pedesaan, pemerataan pendidikan dan
pembangunan sector informal, pemanfaatan sumberdaya , penerapan teknologi,
masalah sarana dan prasarana komunikasi, masalah penerapan teknologi pedesaan.
Masalah-masalah tersebut di atas adalah merupakan tantangan yang memerlukan
jawaban yang tepat.
Sebagai salah satu Lembaga Pendidikan, STIKES Sawerigading Pemda
Luwu yang berada di Sulawesi Selatan sekaligus diperhadapkan pada
tantangan ini untuk mencarikan jalan keluaratas jawaban permasalahan
tersebut. Dalam kaitan itu STIKES Sawerigading Pemda Luwu sangat
menyadari perannya untuk mengarahkan perhatian pada pengembangan
sebesar-besarnya sumberdaya kesehatan pada tingkat optimal melalui
penyelengaraan pendidikan, penyelengaraan kegiatan penelitian dan
pelayanan kepada masyrakatsecara tepat guna.
2. Dalam kaitannya dengan elaksanaan ketetapan MPR-RI No II/MPR/1983
tentang Garis Garis Besar Haluan Negara, maka dalam gagsan penetapan
kembali system penidikan di Indonesia temasukpendidikan tinggi, maka
dengan setiap bentuk pendidikan berusaha bagaimana mengembangkan
anak didik sebagai manusia pelaku, pekerja, dan pemikir.
3. Oleh karena setiap program pendidikan yang diselenggarakan oleh
Perguruan Tinggi mencantumkan corak dan isi pendidikan yang
dilaksanakan menjadi elemen kunci (privat element) dan enempti posisi
strategis. Karena itu tujuaan prencanaan disejajaran dengan program-
program pendidikan yang akan dilaksanakan baik bentuk maupun isinya
memiliki sifat dinamis, kenyal (fleksibel), tanggap terhadap perubahan
lingkungandan senantiasa up to date ( dipengaruhi) :
a. Relevansi instisionsl : artinya program pendidikan haruslah memenuhi,
mendukung, sejalan dengan kemampuan yang dilaksanakan untuk
mencapai suatu atau lebih dari kebijaksanaan dari STIKES
Sawerigading Pemda Luwu.
b. Relevansi pembangunam artinya : jenisjenis program pendidikan
maupun isi program pendidikan tersebut haruslah menghasilkan out-
put yang diperlukan pembangunan.
c. Relevansi social : artinya ada tidaknya peminat dari masyrakat untuk
menjadi kosumen terhadap iuran program pendidikan, yang nantinya
dapat diukur dari jumlah peminat masuk dan penyebaran dari alumni
pada berbagai sekor pembangunan.
Berdasarkan atas pokok-pokok pikiran diatas disusunlah tujuan
perencanaan STIKES Sawerigading Pemda Luwu dengan sasaran yang
hedak dicapai daam lima tahun mendatang.

3.2. Tujuan perencanaan STIKES Sawerigading Pemda Luwu
1. Pembangunan program pendidikan DIII-SI keperawatan DIII
kebidanan baik jenis maupun isinya waktu lima tahun mendatang
untuk memenui relevansi insitusional pembangunan.
2. Turut serta menyelenggarakan pendidikan tinggi untuk menghasilkan
tenaga ahli yang memiliki kemmpuan professional yang tinggi serta
memiliki kepribadian yang berdasarkan falsafah pancasila.
3. Membentuk manusia susila yang penuh semangat heroism dan
patriotisme dan ras tanggung jawab dalam melanjutkan semangat cita-
cita perjuangan kemerdekaan 1945 dalam upaya mewujudkan
tercapainya masyrakat yang adil an makmur dan masyrakat Indonesia
2010.
4. Membantu pemerintah khususnya pemerintah daerah kabupaten Luwu
dalam hal penyediaan sarana penyelenggaraan pendidikan tinggi
dengan penuh ras tnggung jawab akan mas depan bangsa dan Negara.
5. Membantu pemerintah menyipkan tenaga tenga yang mapu mandiri
dalam mengunakan, memilhara dan memajukan ilmu pengetahuan
serta cakap dan termpil untuk lapangan pekerjaan dan pendidikan
tinggi .
6. Membantu pemerintah dan masyrakat utuk menyapkan tenaga yang
cakap terampil dalam pengambilan keputusan.
7. Mencetak kader-kader pembangunan yang diperlikan dalam era
sebelum dua puluh tahun yang akan datang.
Secara khusus pengembangan STIKES Sawerigading Pemda Luwu
bertujuaan untuk:
1. Membentuk manusia yang cakap dan termpil kepribadian luhur,
manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berjiwa
Pancasila dan taat pada Undang-Undang 1945.
2. Mencetak tenaga ahli yang cakap dan terampil yang memiliki
kemandirian yang tinggi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan
pada umumnya dan ilmu keperawatan dan kebidanan pada
khususnya.
3. Menghasilkan tenaga ahli yang cakap engan pengetahuaan yang
luas dalam menanalisa, prencanaan, pelaksanaan, pelasanaan dan
pengendalian kegiatan pemerintah terutama yang menyangkut
aspek kesehatan.
4. Mennghasilkan tenaga-tenga ahli dan terampil yang dapat
membantu pemerintah di dalam mengupayakan untuk meciptakan
kesempatan kerja, baik bagi dirinya maupun kepada masyrakat luas
pada umumnya.
3.3. Tujuan Perencanaan STIKES
Sasaran yang hendak dicapai adalah :
a. Menghasilkan tenaga Keperawatan dan Kebidanan yang cakap dalam
bidangnya, yang berjiwaPancasila dan Unang-Undang Dasar 1945
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berkepribadian sebagai
generasi pembangunan.
b. Menghasilkan sarjana dan ahli madya yang yang dapat diandalkan
serta ahli dalam bidangnya dan siap dalam roses perbaikan
Keperawatan dan Kebidanan serta kesehatan pada umumnya serta setia
pada almamaternya.
c. Menghasilkan sarjana dan ahli madya yang mampu untuk menjadi
pelaksana dan mendeteksi permasalahan pembangunn kesehatan.
d. Menghasilkan sarjana dan ahli madya yang berkemmpuan tinggi untuk
menantisipasi, menganalisa dan mencari jalan pemecahan serta
memiliki kemampuan perubahan masa yang akan datang dibidangnya.
e. Menghasilkan tenaga ahli yang memiliki sifat pengabdian yang tinggi
kepada masyrakat, bangsa dan Negara dalam upaya mewujudkan cita-
cita dan semangat 17 Agustus 1945
Didasari bahwa corak dan isi pendidikan sangat tergantung
kepada program-program pendidikan disejajarkan serta di
singkronkandengan program program pendidikan yang telah di
rencanakan yang senantiasa diupayakan agar program-program
pendidikan pada STIKES Sawerigading Pemda Luwu baik dari jenis
maupun isinya harus senantiasa sesuai dengan tujuan dari pada
pendidikan STIKES Sawerigading Pemda Luwu.
Sebagai imlikasi dari tujuan, sasaran dan relevansi program
pendiikan direncanakan oleh STIKES Sawerigading Pemda Luwu
maka diprogramkan sebagai berikut :
a. Pengembangan program SI bidang ilmu Keperawatan dan DIII
kebidanan yang memenuhi relevansi pengembangan ilmu
pengetahuan dimasa depan.
b. Dalam kaitannya dengan relevansi pembangunan menghasilkan
tenaga-tenaga ahli yang terampil dari iuran SI dan Diploma DIII
yang akan mengelola sumber daya manusia, sumber daya alam,
metode kerja sumber daya utama dalam perawatan dan kebidanan.
c. Pengembangan penelitian dan pengabdian keada masyrakat,
sehingga dalam tahun-tahun mendatang dapat menyumbangkan
tenaga dan pemikiran dalam perencnaan dan pengembangan dalam
bidang kesehatan.
Di dalam aplikasi tujuan perencanaan tersebut di atas kesasaran-
sasaran yang direncanakan hendak dicapai dalam kurun waktu5
(lima) tahunmendatang adalah :
1. Merekrut tenaga-tenaga pengajar yang berkualifikasi dan
kemampuan akadeik dalam penyelenggaraan pendidikan
bidang kesehatan.
2. Mengembngkan sarana laboratorium, yang langsung mengajar
cara belajar yang efektif.
3. Pemenuhan alat-alat pendidikan maupun fungsi-fungsi
penujang pendidikan maupun kualitas yang bertujuan
memperbaiki pelaksanaan pendidikan.
4. Menigkatkan diskui dan publikasi iliah dikalangan perguruan
tinggi negri dan swata.
5. Mencari dana di luar sumber-sumber di luar STIKES
Sawerigading Pemda Luwuyang dapat menujukkan riset yang
diperlukan untuk meningkatkan pendidikan.
6. Mewujudkan terbentuknya tenaga pendidik yang ckap terampil
dan jujur agar dapat memenuhui kebutuhan tenaga pendidik
dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan serta
menanamkan rasa kesadaran yang tinggi terhadap pentingnya
sekolah sebagai wadah pengembangan ilmu pengetahuaan.
7. Pengembangan pengelolaan sumber daya manusia yang
merupakan pola ilmiah pokok pada STIKES Sawerigading
Pemda Luwu yang akan dinyatakan dalam progran pendidikan,
penelitian dan pengbdian masyrakat yang kemudian
digabungkan dengan disiplin ilmu lain melalui pendekatan
idisipliner.
8. Mengembangkan demokrasidalam pendidikan dan
kepemimpinan dengan cara memberikan kesempatan kepada
anggota masyrakat akademik untuk mengambil bagian aktif
dalam perencanaan pendidikan dan atau pengembangan
STIKES Sawerigading Pemda Luwu
9. Mengembangkan hasil-hasil penelitian dalam rangka lebih
menyempurnakan sistem pendidikan baik tingkat regional
maupun nasional.



BAB IV
RENCANA PENGEMBANGAN

4.1 Bidang Pendidikan
a. STIKES Sawerigading Pemda Luwuyang mempersiapkan ketenagaan
keperawatan dan kebidanan dengan program SI dan Diploma III, dimana
sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional untuk program
SI harus di tempuh antara antara 8 s.d 12 semester dan diploma minimal 6
semester. Dimana baban studi atau nilai kredit komulatif sekurang-kurangnya
140 Sistem Kredit Semester (SKS) dan sebanyak-banyaknya 160 SKS untuk
SI dan 110 SKS untu program DIII, dan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 2
melalui tahapa-tahapan proses belajar mengajar dan evaluasi tertentu dari
semester ke semester.
b. Kurikulum
Kurikulum program SI keperawatan dan DIII Kebidanan STIKES
Sawerigading Pemda Luwu disusun berdasarkan program studi pendidikan
yang di ikhtiarkan dalam kurikulum (sebagaimana terlampir). Dalam
Kurikulum tersebut pada semester awal, mahasiswa harus mengambi Mata
Kuliah Dasar Umum (MKDU) dengan jumlah kredit 10 SKS. Sedangkan
semester selanjutnya (genap) jumlah kredit yang ditawarkan kepada
mahasiswa antara 18 s.d 24 SKS, dan perbaikan kredit tersebut didasarkan
terhadap Indeks Prestasi yang mampu diperoleh siswa pada semester awal.
Dari pelaksanaan kegiatan tersebut di atas, diharapkan dosen pembimbing
dalam menyelenggarakan pendidikan atas dasar SKS benar-benar dapat
berperan aktif dalam proses belajar-mengajar,karena peran mereka ini sangat
menentukan terhadap keberhasilamn mahasiswa.
Pada semester awal, hampir hampir tidak ditemui handicap dalam
penyelengaraan pendidikan atas dasar sistem kredit semester, karena
perangkat mata kuliah yang bersarat penyajiannya dipaketkan, lagi pula,
dengan mahasiswa yang jumlahnya relatif terbatas dan homogen dalam
perencanaan studinya, dosen tetap sebanyak 12 orang dianggap cukup untuk
menangani mahasiswa bimbingannya.
Jika diproyeksikan untuk 5 (lima) tahun mendatang dari tahun ketahun
mendatang, jumlah mata kuliah dengan beban studi yang masing-masing kian
meningkat, maka sampai semsester delapan (tahun ke IV) semua matakuliah
S-I sudah dapat disajiakn termasuk KKLP dan skripsi.
Dari pelaksanaan proses belajar mengajar tersebut di atas diharapkan dapat
meningkatkan mutu pendidikan, sekaligus jumlah out-put dapat meningkat
dari tahun ke tahun.
c. Keadaan Mahasiswa
Adapun keadaan STIKES Sawerigading Pemda Luwu tergambar dalam
uraian sebagai berikut :
1. Proyeksi Permintaan Masuk
Sesuai dengan misi STIKES Sawerigading Pemda Luwu
menyelegarakan pendidikan dan pengajaran program SI Keperawatan dan DIII
Kebidanan. Berdasarkan data pada permulaan tahun akademik 2009/2010
amino masyrakat sangat besar terutama pada para lulusan SLTA dan
sejenisnya, lulusan diploma keperawatan untuk masuk pada STIKES
Sawerigading Pemda Luwu, dengan demikian dapat diproyeksikan permintaan
masuk tahun akademik 2009/2010 sampai dengan tahun 2013/2014 sebagai
berikut :
Tabel. 1.Proyeksi permintaan masuk
STIKES Sawerigading Pemda Luwu
Tahun Akademik 2009/2010 s.d 2013/2014
TAHUN
AKADEMIK
PROGRAM S1 KEPERAWATAN
dan DIII KEBIDANAN
JUMLAH
2009/2010 120 120
2010/2011 140 260
2011/2012 170 430
2012/2013 200 630
2013/2014 250 880

Proyeksi tersebut hanyalah diperhitungkan pertambahan minimal rata-rata,
yakni 21%
2. Proyeksi Penerimaan Mahasiswa Baru
Berdasarkan proyeksi permintaan masuk terdapat pada butir (1) di atas,
dan setelah diperhitungkan dengan kapasitas ruang kuliah sesudah diadakan
ujian saringan masuk maka dapat diproyeksikan jumlah mahasiswa baru yang
diterima tahun akademik 2009/2010 sampai dengan 2013/2014 sebagai berikut
:
Tabel. 2. Proyeksi Penerimaan Mahasiswa Baru
STIKES Sawerigading Pemda Luwu
Tahun Akademik 2009/2010 s.d 2013/2014
TAHUN AKADEMIK PROGRAM SI
KEPERAWATAN dan
DIII KEBIDANAN
JUMLAH
2009/2010 120 120
2010/2011 120 240
2011/2012 160 400
2012/2013 160 560
2013/2014 160 720

Proyeksi jumlah mahasiswa baru yang akan diterima semakin bertambah,
maka oleh karena, maka oleh karena itu pengembangan prasarana daya
tampung seperti ruang kuliah, perpustakaan dan lain-lainnya akan bertambah
secara bertahap pula.
d. Keadaan Dosen
Jumlah dosen tetap dan tidak tetap maupun dosen luar biasa yang
dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar tersebut dalam 5 (lima) tahun
mendatang akan tergambar dalam tabel berikut :
Tabel. 3. Proyeksi Estimasi Perkembangan Pemanfaatan Dosen
STIKES Sawerigading Pemda Luwu
Tahun Akademik 2009/2010 s.d 2013/2014
T a h u n D O S E N (orang)
Jumlah Yayasan Kopertis Tidak
Tetap
2009/2010 s.d. 2010/2011
2011/2012 s.d. 2012/2013
2013/2014 s.d. 2014/2015
2015/2016 s.d. 2016/2017
2017/2018 s.d. 2018/2019
8
12
18
20
27
0
2
5
7
10
17
15
22
20
15
25
29
45
47
52


4.2.Bidang Penelitian
1. Bidang penelitian yang dikembangkan mliputi :
a. Bidang yang ditentukan oleh Ditrektorat Pendidikan tinggi.
b. Bidang kesehatan khususnya tentang pengembangan, tenaga perawat dan
bidan.
c. Penelitian perorangan mahasiswa dalam bentuk insitusional dan mandiri
dalam bentuk skripsi.
2. Untuk memperoleh mutu penelitian yang cukup memadai diperlikan tenaga-
tenaga penelitian yang ahli dan terampil dalam kaitan tersebut perlu ditngkatkan
kemampuan dosen-dosen tetap di dalam melaksanakan penelitian sehingga hasil-
hasil penelitian yang dilksanakan cukup bermutu. Mata kulaih metodologi yang
disajiakn pada setiap program studi diharapkan dapat menumbuhkkan kemampuan
pada mahasiswa untuk segera mandiri melakukan penelitian dalam
mempersiapkan karya ilmiah terutama skripsi.
3. Konsep Perkembangan Bidang Penelitian, meliputi :
a. Meningkatkan kemampuan para dosen melalui penataran, latihan-latihan dan
seminar-seminar penelitian.
b. Mengundang peneliti-peneliti senior Universitas Hasanuddin, dari lembaga-
lembaga kesehtan yang berkompoten.
c. Mengikut setakan dosen-dosen dalam lembaga penelitian baik penelitian yang
diselenggarakan lembaga yangbersangkutan maupun kerjasama dengan
lembaga lain.
d. Penelitian yang diprioritaskan adalah penelitian yang bersifat mengembangkan
ilmu dan meningkatkan kemampuan peneliti dalam menghasilkan karya tulis
yang erat kaitannya/relevansinya dengan kebutuhan masyrakat pembangunan.
4.3.Bidang Pengabdian Kepada Masyrakat
STIKES Sawerigading Pemda Luwu akan mengembangkan kegiatan di bidang
pengabdian kepada masyrakat yang mengarah kepada sasaran-sasaran pokok berikut :
a. Penigkatan sumber daya manusia.
b. Penigkatan mutu lembaga dan melaksanakan kegiatan-kegiatan pengabdian dan
pelayanan kepada masyrakat, maka STIKES Sawerigading Pemda Luwuakan
mengrmbangkan program kepada masyarakat dalam bentuk :
1. Kursus-kursus
2. Percontohan
3. Penyuluhan
4. Bantuan keahlian
5. Pengelolaan pengabdian kepada masyrakat terutama kebijaksanaan penugasan
kepada akademik.

























BAB V
RANGKUMAN AKADEMIK


5.1.Data Rencana Pengembangan
1. Keadaan Dosen
Keberadaan dosen bagi suatu Perguruan Tinggi Swasta berbeda dengan
Perguruan Tinggi Negeri, karena dosen bagi perguruan tinggi swasta itu
senkdiri dari dosen yayasan, dosen luar biasa. Dimana dalam
melaksanakkan tugasnya di Pergurun Tinggi Swasta, menduduki dosen
tetap dan dosen tidak tetap. Populasi pengembangan dosen STIKES
Sawerigading Pemda Luwu sebagaiman telha dipaparkan terlebih dahulu.
Keseluruhan dosen yang dimanfaatkan tersebut tergambar sebagaiman
terlampir.
Tabel. 4. Proyeksi Pemanfaatan Tenaga Pengajar Pada
STIKES Sawerigading Pemda Luwu
Berdasarkan Pangkat Dan golongan
No. Pangkat Jumlah Orang/Tahun
2009 2013
1
2
3
Guru Besar
Lektor Kepla
Lektor
-
1
8
1
4
12
4 Asisten Ahli 11 20

Dari gambaran tersebut di atas, diproyeksikan bahwa setiap dosen akan
menghadapi sebanyak 20 orang mahasiswa. Namun dalam pelaksanaanya,
utamanya kategori pembina terhadap dosen-dosen yang berpangkat lektor
kepala ke bawah, sehingga seorang dosen akan menghadapi 30 orang
mahasiswa.
2. Populasi kampus yang terdiri dari lembaga-lembaga/biro/unit Pelaksana
Teknis/Instalai, Kantor Pusat dilihat dalam tabel beikut:
Tabel. 5. Populasi Lembaga/Biro Instansi Kantor Pusat
STIKES Sawerigading Pemda Luwu
Kantor Pusat/Lembaga/Unit
Pelaksanaan Teknis
Pejabat/Dosen/Staf
Ahli
Pegawai
2009 2013 2009 2013
1. Kantor Pusat
2. LPPM
3. Laboratorium
4. Pusat kumputasi
5. Perpustakaan
6
1
2
1
1
6
1
6
4
1
12
3
3
3
3
16
4
12
6
6
5.2.Konsep Kegiatan
Sebagai lembaga perguruan Tinggi Swasta, STIKES Sawerigading
Pemda Luwu berupaya untuk mengarah pada suatu kegiatan berpola
yang memberikan warna atau identitas yang menampung suasana
kehidupan integral Nasional dan Bernegara.
Adapu pola pembangunan yang dilaksankan oleh STIKES
Sawerigading Pemda Luwu diarahkan kepada :
1. Menemukan ciri khas dan identitas dalam suatu atau beberapa
bidang ilmu pengetahuaan, teknilogi yang akan menjadi arah
pembangunan dan pengembangan ilmiah yang berwatak
perjuangan dan pengabdian yang tulus dan ikhlas kepada Bangsa.
Sesuai dengan kondisi lingkungan dan keadaan daerah Sulawesi
Selatan, maka oreantasi pendidikan diusahakan untuk diarahkan
pada studi ilmu kesehatan.
2. Berusaha untuk memenuhi standar Pendidikan Nasional
sebagaimana yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan dinilai
oleh masyarakat.
3. Berusaha menigkatkan kemampuan yang cukup tinggi, baik dalam
jumlah kegiatan usaha-usaha pengembangan ilmu pengetahuaan,
teknologi, penelitian serta pelayanaan kepada masyarakat maupun
keadaan bangsa dan negara.
4. Mengupayakan kerjasanma dengan Lembaga Pendidikan Tinggi
lainnyayang lebih efisiendan produktif dengan maksud tercapainya
peningkatan mutu pendidikan pada lembaga-lembaga Perguruan
Tinggi Swasta pada khususnya.
5. Mencapai tingkat evektivitas yang tinggi dalam hal pemakaian
sumbersumber ilmu pengetahuaan, teknologi melalui kerjasama
dengan Perguruan Tinggi lainnya yang relevan serta lembaga-
lembaga, instansi-instansi baik pemerintah maupun swasta.
6. Mengembangkan kebudayaan Nasional.
7. Pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi yang tepat guna untuk
pembangunan kesehatan.

5.3.Rencana Pengembangan STIKES Sawerigading Pemda Luwu
Berdasarkan kebijakan Pimpinan Daerah Pemda Luwu, maka
pengembangan STIKES Sawerigading Pemda Luwu sampai dengan
tahun 2013 yang akan datang mengalami perkembangan dalam
penataan fasilitas akademik, sebagai kelanjutan perkembangan
sebelum tergambar dalam tabel berikut :
Tabel. 6. Sarana dan Prasarana Perkuliahan dan Administrasi
STIKES Sawerigading Pemda Luwu
Tahun 2009 2013
No S a s a r a n Luas ( m
2
)
2009 2013
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Ruang Kuliah
Ruang Pimpinan
Ruang P3M
Ruang Jurusan & Dosen
Ruang Administrasi
Ruang Mushallah
Ruang Perpustakaan
Ruang Laboratorium
Ruang Komputer
Lapangan Parkir dan Olah raga
1.360
80
80
80
50
104
80
80
80
1.200
2.670
50
80
80
50
104
80
80
80
1200





B A B VI
RENCANA BIAYA

6.1.Umum
Dalam rangka penyelengaraan kegiatan Tri Daharma Perguruan Tinggi yang
meliputi kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyrakat, STIKES
Sawerigading Pemda Luwu memerlukan dukungan biaya yang nantinya diharapkan
sebagai sumber, seperti : bantuan Pimpinan Daerah Luwu, SPP, BPP, biaya
pendaftaran, partisipasi, pembangunan kampus, bantuan pemerintah, bantuan bea
siswa, bantuan pihak ke tiga (donatur) dan sumber-sumber lainnya.
Berikut secara rinci anggaran pendapatan dan proyeksi pengeluaran STIKES
Sawerigading Pemda Luwu

6.2.Proyeksi Angaran Pendapatan
1. Biaya Kuliah
Biaya kulaih atau lebih dikenal dengan SPP adalah merupakan sumber utama dari
suatu Perguruan tinggi Swasta termasuk STIKES Sawerigading Pemda Luwu.
Penetapan besarnya pembayaran SPP didasarkan pada penetapan dari hasil
pertemuan pimpinan Perguruan Tinggi Swasta se opertis Wilayah IX. Sehingga
untuk tahun akademik 2009/2013 penetapan SPP adalah Rp. 1.500.000 untuk
setiap tahunnya. Yang kemudian ditambahkan dengan biaya praktikum pada
laboratorium serta sekolah-sekolah yang ditempati untuk mengadakan praktek
mengajar sebesar 25% untuk setiap tahunnya.
2. Biaya Partisipasin Pembangunan.
Di samping SPP, STIKES Sawerigading Pemda Luwu juga memungut BPP
sebesar Rp. 2.500.000bagi mahasiswa baru pada tahun pertama. Ini diharapkan
kiranya pengembangan Kampus STIKES Sawerigading Pemda Luwu tidak
mengalami kesulitan dengan adanya sumber dana ini.
3. Biaya Pendaftaran
Setiap calon mahasiswa baru yang memasuki Perguruan Tinggi dikenakan biaya
pendaftaran, yang juga besarnya ditetepkan berdasrkan kesepakatan Pimpinan
Perguruan Tinggi Swata pada pertemuan yang dilaksanakan BM-PTSI Wilayah
IX pada setiap tahun memasuki tahun pelajaran baru.
Kelebihan jumlah dana tersebut akan dipergunakan dalam rangka operasional
Perguruan Tinggi Swasta. Selanjutnya kenaikan penerimaan dari sektor
penerimaan mahasiswa baru dapat ditambah sebesar 10% untuk lima tahun
mendatang.
4. Bantuan Pemerintah
Sumber keuangan lainnya yang cukup potensial adalah bantuan pemerintah baik
pemerintah pusat melalui Kopertis Wilayah IX maupun Pemerintah Daerah dalam
rangka pengembangan Perguruan Tinggi Swasta.
5. Bantuan Bea Siswa
STIKES Sawerigading Pemda Luwu akan berusaha menyelengarakan suatu sistem
Dalam beberapa dekade terakhir pertumbuhan institusi pendidikan kesehatan
khususnya keperawatan berkembang dengan sangat pesat. Pertumbuhan dalam hal jumlah
jika tidak dibarengi dengan peningkatan mutu penyelenggaraan tidak hanya berdampak
buruk pada institusi penyelenggara akan tetapi dampak terbesarnya pada masyarakat
pengguna jasa pelayanan kesehatan. Secara nasional jika pelayanan kesehatan dilakukan
oleh tenaga dengan kompetensi klinik dan penguasaan iptek yang kurang akan
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Hal ini mengindikasikan bahwa
pembenahan dan pengembangan institusi pendidikan sebagai lembaga yang paling
bertanggung jawab dalam menyediakan tenaga kesehatan yang profesional mutlak
diperlukan.
Pendidikan merupakan usaha sadar untuk mengembangkan potensi dasar manusia
sebagai pilar utama pembangunan sutau bangsa. Kualitas
Proses penataan profesi keperawatan meliputi penataan pendidikan, pelayanan
kesehatan/keperawatan, perkembangan IPTEK keperawatan dan penataan profesi, bersifat saling
berhubungan, interdependent, saling mempengaruhi dan saling berkepentingan. Sehingga untuk
memenuhi tuntutan masyarakat akan pelayananan kesehatan yang berkualitas maka
pengembangan pendidikan tenaga perawat merupakan prioritas. Peningkatan mutu pelayanan
kesehatan sangat ditentukan oleh mutu pelayanan yang diberikan oleh perawat sebagai bagian
integral dari pelayanan kesehatan, yang pada gilirannya akan mempengaruhi dan menentukan
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan. Hal ini diakibatkan karena tenaga perawat
merupakan tenaga kesehatan terbesar , terdepan (front line), terlama, dan terjangkau sampai
kepelosok terpencil, sehingga kualitas (SDM) perawat dalam memberikan pelayanan menentukan
citra dan kualitas pelayanan kesehatan secara umum. Tenaga kesehatan khususnya tenaga
perawat dibutuhkan disemua tatanan pelayanan kesehatan baik dalam negeri maupun
luar negeri.
Oleh karena itu Akper Sawerigading hadir untuk menjawab tuntutan kebutuhan
tersebut.Dalam perjalanannya intitusi pendidikan Akper Sawerigading telah berupaya
untuk terus menerus melakukan pembenahan terhadap semua komponen sistem
pendidikan dalam upaya menuju terselenggaranya pendidikan yang berkualitas sebagai
jaminan out put yang bermutu.
B.

You might also like