You are on page 1of 5

Point Guard (PG) biasanya disebut posisi 1, yaitu playmaker.

Tugasnya kebanyakan
mencari ruang untuk teman yg lain agar bisa mendapat skor. Kelebihan yg harus ada,
yaitu passing, speed, dribling dan shooting 3p. Contoh : Steve Nash, Chris Paul dan Mario
Wuysang.

Tambahan :
Pada sebuah tim basket yang baru beranjak naik, posisi ini sangat-sangat penting. Karena
pemain posisi ini dari aspek keterampilan dan pengetahuan tentang Bola basket sangat akan
membantu pelatih dalam menyalurkan sistem main yang si pelatih percaya
Kepemimpinan seorang point guard adalah mutlak, ini akan ditunjang dengan skill si pemain
ini. Agak sulit memang kalau sebuah tim basket dipimpin oleh pemain point guard yang pas-
pasan. Begitu dia mencoba membahas sesuatu tentang big man di timnya, hentak semua
pemain dalam tim akan berkata Bawa bola kedepan aja koe gak becus, koe mau ngatur kita
main basket, lagi!
Atau saat pemain ini ngomong mengingatkan untuk semua temannya supaya sprint balik
bertahan . Turn over mu sekarung gitu! Apa bedanya dengan kita gak pada balik jaga?
Pemain posisi ini sungguh sangat lebih basket dari posisi #3 (umumnya) di lapangan. Hanya
bakat alamiah saja yang membedakannya seperti tinggi badan dan besarnya. Shooting, passing,
menjaga dan membuat angka. Semua menjadi tugasnya dengan satu kelebihan lain. Posisi ini
adalah kepanjangan tangan pelatih dilapangan. Jadi pengetahuannya tentang game dan alur
permainan yang sedang terjadi mesti pada halaman yang sama dengan pelatihnya


Shooting Guard (SG) atau posisi 2, lebih dibutuhkan untuk mencetak skor atau membuat
poin. Tangguh menerobos defense tim lawan dan sangat dibutuhkan untuk membuat poin.
Contohnya Dwayne Wade.
Tambahan
Nah kalau yang abis masukin bola itu emang kerjaannya lebih banyak nih. Cepat dan lagi
lincah! Tapi dia fokus ke shooting, dan umumnya penembak terbaik memang bermain di posisi
ini. Kemampuan dribbling yang baik membuat dia menjadi pilihan kedua buat membawa bola
dan memimpin serangan cepat
Masuk menusuk ke dalam untuk mencetak angka dalam transisi serangan ataupun juga saat set
(penjagaan lawan sudah siap 5 orang) . Dish ke box A dan B (kiri-kanan low post) sering dia
lakukan karena big man lawan akan berotasi mengambil jaga pemain ini. Open teman big-nya,
dish! Untuk bertahan? Udah jadi jaminan mutu kalau kecepatan dan kelincahan menjadi modal
dalam penjagaan. Salah satu penjaga terbaik di tim biasanya seorang guard
Tembakan 3 angka menjadi makanan posisi ini di lapangan. Pernah saya saksikan ada shooting
guard lokal kita yang memasukan 10 3pt dari 11 kali percobaan. Saya pikir (mungkin saya
salah) ini masih menjadi rekor nasional sampai sekarang. Mengingat ini, menarik sekali
bagaimana tim dia menopang dan mendukung dia hingga bisa melakukan attempt sebanyak itu
dari luar garis 3 angka. Pelatihnya yang set itu atau memang point guard timnya yang selalu
membuka peluang buat shooting guard yang lagi panas saat itu



Small Forward (SF) atau posisi 3, hampir sama dengan no 2, bedanya saat defense dia
harus bisa rebound, karena posisi dia saat defense agak di belakang sehingga defense-nya
harus lebih baik. Contoh : Melo Anthony dan Amin Prihantono.
Tambahan :
Lazimnya juga pemain yang bermain di posisi ini mempunyai badan yang paling atletis.
Berlari mengisi jalur pada serangan cepat dan menyelesaikannya dengan kuat. Mencetak angka
dari hampir mana saja di lapangan basket. Pokoknya pemain basket bangetlah dia ini. Shooting
jago, dribble bisa juga, daya jelajah sampai Merauke! Jadi tinggal pelatihnya saja mau dia
fokus dimana tugas dan tanggung jawabnya
Kelemahan posisi ini biasanya lebih ke ego pemainnya. Karena bakat dia, posisi ini sering
terlalu bernapsu untuk mencetak angka atau juga terlalu ingin berbuat banyak dengan bola
ditangannya
Memang juga kebanyakan pelatih mau bola ditangannya. Kemampuan passing dan menggiring
bola menjadikan dia mencipta banyak kemungkinan positifnya daripada negatifnya. Kalau
tidak mencetak angka, dia bisa melakukan umpan yang matang buat teman satu regunya.
EH! Itu lucu banget tuh yang kecil, lari-lari tau-tau udah nembak aja dia. Sambil tertawa
kecil, sayang-cantik-elok-rupawan lawaskoe bertepuk tangan
Power Forward (PF) atau posisi 4, lebih condong pada defense. Dia adalah teman Center,
jadi harus kuat dalam blok out, rebound dan jangan lupa inside scoring saat offense.
Contoh : Amare Stoudermire n Lolik.
Tambahan :
Kekuatan otot dan tanggung jawab rebound beda-beda tifis dengan pemain Center. Dasar
perbedaan hanya di keterampilan dan kelincahan bergeraknya. Hingga sejatinya pemain ini
juga bisa di match-kan dengan menjaga pemain Center lawan. Modal besar dan tinggi yang 11-
12 (gak jauh beda) membuat keuntungan tersendiri karena kecepatan pemain ini.
Entah karena slow twitch dan fast twitch di otot yang beda, pemain ini banyak juga yang sama
tinggi dan besar dengan pemain Center. Tapi kelincahan dan kecepatannya sangat jauh dengan
teman Center-nya.
Center (C) atau posisi 5, pemain terakhir yang ada di kotak defense, sama seperti posisi 4
,tetapi center harus lebih kuat, bisa defense dan offensive rebound, serta aerial
shootingnya. Contoh : Dwight Howard dan Ronny Gunawan.
Tambahan :

Daerah sekitar bawah keranjang di Bolabasket adalah salah satu daerah yang paling keras di
olahraga. Tidak gampang bagi seorang Center untuk memasukkan bola walau sudah dekat. Dia
akan di hajar (dorong, tekan, tarik dsb.) dulu baru dia bisa melenggang memasukkan bola.
Ini sebabnya badan bagian atas posisi ini harus mutlak kuat sekali kalau tidak tebal. Semua
shoulder s muscle group sebaiknya diukir seperti David Robinson (Spurs retired). Hingga
memudahkan dia untuk mencetak 71 angka pada suatu game. Lebih sempurna lagi kuat dan
tebal seperti O neal (Cavaliers). Hingga memperbesar % field goal bagi regunya. Press tuh
shoulder sampe bengkak!
Kelincahan pemain ini tertantang karena juga porsi tubuhnya itu. Pemain posisi ini cenderung
lebih lambat dalam berlari. Makanya dia akan lebih banyak menjadi trailer pada serangan
cepat. Cek transisi serangan Lakers, Gasol banyak assist ke Kobe dari 2nd break untuk alley
oop dunk.
Karena posisinya yang kebanyakan dekat dengan keranjang, yang menjaga pemain ini selalu
tidak akan membiarkan Center lain untuk mendapatkan bola. Kemungkinan besar Big man
lawan akan mencetak angka kalau dia dapat bola dekat ring. Alhasil pergulatan berebut posisi
akan selalu terjadi di bawah keranjang. Lagi-lagi otot berbicara menyatakan siapa yang lebih
kuat dibawah basket.
Kamu pasti jarang banget liat dia dribble kan? Karena keterampilannya mengiring bola yang
pas-pasan, jadi tugas membawa bola bukan tanggung jawab dia. Kalau dia yang bawa bola bisa
esok lusa baru sampai ring lawan!
Sementara itu tidak kurang banyak juga Center yang ahli assist. Karena daerah bermainnya
juga sangat menarik dan menghisap penjagaan lawan (memancing double bahkan tripple
team). Hingga teman satu tim akan banyak terbuka di luar ataupun di sisi seberang.
Dari sisi tugas dan tanggung jawab pemain ini terlihat seperti baru belajar main basket. Kerja
deket-deket ring, jarak tembak yang tidak jauh dari simpai, Tidak mengolah bola banyak-
banyak dan sebagainya. Tiba-tiba..

You might also like