WA ODE ASFIYAI SAHRUL K1A110009 L. M. ARRASYDUN AL MAGHARIBI K1A110052
Bahasan Konsep Kejadian PJK Menurut Trias Epidemiologi Upaya surveilans dan screening PJK Upaya Promotif dan Preventif PJK
Konsep Kejadian PJK Menurut Trias Epidemiologi Host: seiring dengan bertambahnya usiaresiko meningkat (40-60 th), pria, hipertensi, diabetes melitus, obesitas, merokok, alkohol, jarang berolahraga, terdapat riwayat keluarga, hiperkolesterolemia Agent: nikotin (yg menyebabkan pelepasan katekolamin), homosistein (karena def as. Folat, vit B6, B12),lemak (kolesterol, TG), makanan tinggi kalori Environment: lingkungan dengan aktifitas kurang, stress psikososial.
Upaya Surveilans dan Screening PJK Surveilans Epidemiologi Laporan Rutin Kasus PJK Screening PJK Orang dengan faktor resiko, yaitu: keluarga dengan umur muda, profil serum kolesterol yang abnormal, merokok, hipertensi, DM
Dengan tes stressing jantung
Exercise cardiac stress test (ECST) Physiologic stress testing Upaya Promotif dan Preventif PJK Promotif Yayasan Jantung Indonesia mencanangkan slogan Panca Kesehatan Jantung
eimbang gizi nyahkan Rokok indari Stress tasi tekanan darah tinggi eratur berolahraga Preventif Primordial: membiasakan pola hidup sehat, menghindari faktor resiko Primary: Health promotion: S E H A T Specific protection: Melakukan pengendalian risk faktor, yaitu: (1) Hiperlipidemia, (2) Hipertensi, (3) merokok, (4) Obesitas, (5) gaya hidup kurang aktif, (6) DM, (7) stress psikososial, (8) Hiperhormosisteinemia
Secondary: Early diagnosis and prompt treatment: Screening , surveilans epidemiologi Aspirin, Heparin, Trombolitik IV Nitrogliserin sublingual, iv Obat penyeka beta-adrenergik Revaskularisasi Tertiary (Rehabilitation and disability limitation): Rehabilitasi jantung (American Heart Assiciation and The Task Force on Cardiovascular of the National Heart, Lung, and Blood Institute) adalah proses untuk memulihkan dan memelihara potensi fisik, psikologis, sosial, pendidikan, pekerjaan pasien. Usaha-usaha yang dilakukan, antara lain: Diberi pentunjuk diet yang tegas sesuai dgn kebutuhan Pengobatan lanjutan Pengawasan faktor resiko Bimbingan dan edukasi selama masa peralihan