You are on page 1of 5

MEMINIMALISASI GANGGUAN BELAJAR DENGAN PROSES BELAJAR

AKTIF DENGAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM PEMBELAJARAN


(Implikasi dari Peran Gr Menr! Te"ri Bela#ar $manisme%
Ole& ' K&airn A!&i(a) S*Farm*) Ap!
(Ma&asis+a Ma!a Klia& La(anan Bim,in-an Bela#ar)
Pr"-ram AKTA I. Uni/ersi!as A0&mad 1ani Ban#armasin) 2345%
PENDAHULUAN
Seorang pendidik perlu memahami dan menerapkan teori-teori belajar selaras
dengan kondisi psikologis peserta didik dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Hal ini menjadi penting karena keberhasilan peserta didik dalam pencapaian tujuan
belajarnya juga sangat ditentukan oleh kesesuaian dalam mengaplikasikan teori-teori
belajar yang ada (Khairani, 2011.
Selain teori belajar beha!ioristik dan teori kogniti", teori belajar humanisme
juga penting untuk dipahami. #isalnya menurut pandangan humanisme orang belajar
karena ingin mengetahui dunianya, indi!idu memilih sesuatu untuk dipelajari,
mengusahakan proses belajar dengan caranya sendiri, dan menilainya sendiri tentang
apakah proses belajarnya berhasil (Khairani, 2011. $alam pelaksanaannya, teori
humanisme ini antara lain tampak juga dalam pendekatan belajar yang dikemukakan
oleh %usubel. &andangannya tentang belajar bermakna atau 'Meaningful learning( yang
juga tergolong dalam aliran kogniti" ini, mengatakan bah)a belajar merupakan asimilasi
bermakna. #ateri yang dipelajari diasimilasikan dan dihubungkan dengan pengetahuan
yang telah dimiliki sebelumnya. *aktor moti!asi dan pengalaman emosional sangat
penting dalam peristi)a belajar, sebab tanpa moti!asi dan keinginan dari pihak si
pelajar, maka tidak akan terjadi asimilasi pengetahuan baru ke dalam struktur kogniti"
yang telah dimilikinya (+udiningsih, 200,.
#asalah agar guru beralih peran dari hanya 'mengajar( menjadi seorang
"asilitator dalam pembelajaran ini, ber"okus pada membantu guru untuk menjauh dari
pembelajaran dalam lingkungan yang pasi". $imana semua peserta didik secara akti"
terlibat dalam pembangunan pengetahuan mereka. $alam hal ini, kita terlalu sering
mendengar keluhan dari para guru bah)a mereka tidak berhasil mengajarkan
pembelajaran dengan cara mereka sendiri, karena adanya kebutuhan untuk
mempersiapkan sis)a mereka untuk menjadi sukses pada ujian-ujian yang akan
dihadapi. Kenyataannya adalah bah)a terlalu banyak guru tidak mengubah gaya
mengajar mereka dalam beberapa tahun, bahkan mungkin sebelum ujian datang. -ntuk
itu, para pendidik harus bersedia untuk maju dan menjadi "asilitator pembelajaran, serta
para pendidik harus menghindari pikiran-pikiran bah)a kita perlu berhenti berusaha
untuk mengatasi perilaku buruk di kelas, dan bukan mengatasi akar penyebab perilaku
mengganggu tersebut. +anyak peserta didik yang bertindak mengganggu kelas karena
bosan, maka perlu adanya lingkungan pembelajaran yang akti" karena pelajaran akan
menjadi lebih menantang bagi sis)a sehingga akan menciptakan lingkungan belajar
yang optimal (.lapper, 200/.
ISI
0mplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama proses
pembelajaran yang me)arnai metode-metode yang diterapkan. &eran guru dalam
pembelajaran humanistik adalah menjadi "asilitator bagi para peserta didik sedangkan
guru memberikan moti!asi, kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan
peserta didik. 1uru mem"asilitasi pengalaman belajar kepada peserta didik dan
mendampingi peserta didik untuk memperoleh tujuan pembelajaran. (Sumanto, 1//2.
&eserta didik berperan sebagai pelaku utama (student center yang memaknai
proses pengalaman belajarnya sendiri. $iharapkan peserta didik memahami potensi diri,
mengembangkan potensi dirinya secara positi" dan meminimalkan potensi diri yang
bersi"at negati". 3ujuan pembelajaran lebih kepada proses belajarnya daripada hasil
belajar. %dapun proses yang umumnya dilalui adalah 4
1. #erumuskan tujuan belajar yang jelas
2. #engusahakan partisipasi akti" peserta didik melalui kontrak belajar yang bersi"at
jelas, jujur dan positi"
5. #endorong peserta didik untuk mengembangkan kesanggupan peserta didik untuk
belajar atas inisiati" sendiri
,. #endorong peserta didik untuk peka berpikir kritis, memaknai proses pembelajaran
secara mandiri
6. &eserta didik di dorong untuk bebas mengemukakan pendapat, memilih pilihannya
sendiri, melakukan apa yang diinginkan dan menanggung resiko dari perilaku yang
ditunjukkan
7. 1uru menerima peserta didik apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran peserta
didik, tidak menilai secara normati" tetapi mendorong peserta didik untuk
bertanggungja)ab atas segala resiko perbuatan atau proses belajarnya
8. #emberikan kesempatan murid untuk maju sesuai dengan kecepatannya
2. 9!aluasi diberikan secara indi!idual berdasarkan perolehan prestasi peserta didik.
(#ulyati, 2006
&sikologi humanistik memberi perhatian atas guru sebagai "asilitator. +erikut
ini adalah berbagai cara untuk memberi kemudahan belajar dan berbagai kualitas
"asilitator, yaitu4
1. *asilitator sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan suasana a)al, situasi
kelompok, atau pengalaman kelas
2. *asilitator membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan-tujuan
perorangan di dalam kelas dan juga tujuan-tujuan kelompok yang bersi"at umum
5. $ia mempercayai adanya keinginan dari masing-masing peserta didik untuk
melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi dirinya, sebagai kekuatan
pendorong, yang tersembunyi di dalam belajar yang bermakna tadi.
,. $ia mencoba mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk belajar yang paling
luas dan mudah diman"aatkan para peserta didik untuk membantu mencapai tujuan
mereka
6. $ia menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang "leksibel untuk dapat
diman"aatkan oleh kelompok
7. $i dalam menanggapi ungkapan-ungkapan di dalam kelompok kelas, dan menerima
baik isi yang bersi"at intelektual dan sikap-sikap perasaan dan mencoba untuk
menanggapi dengan cara yang sesuai, baik bagi indi!idual ataupun bagi kelompok
8. +ilamana cuaca penerima kelas telah mantap, "asilitator berangsur-sngsur dapat
berperanan sebagai seorang peserta didik yang turut berpartisipasi, seorang anggota
kelompok, dan turut menyatakan pendangannya sebagai seorang indi!idu, seperti
peserta didik yang lain
2. $ia mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam kelompok, perasaannya dan juga
pikirannya dengan tidak menuntut dan juga tidak memaksakan, tetapi sebagai suatu
andil secara pribadi yang boleh saja digunakan atau ditolak oleh peserta didik
/. $ia harus tetap )aspada terhadap ungkapan-ungkapan yang menandakan adanya
perasaan yang dalam dan kuat selama belajar
10. $i dalam berperan sebagai seorang "asilitator, pimpinan harus mencoba untuk
menganalisa dan menerima keterbatasan-keterbatasannya sendiri
($akir, 1//5
.iri-ciri guru yang "asilitati" adalah 4
1. #erespon perasaan peserta didik
2. #enggunakan ide-ide peserta didik untuk melaksanakan interaksi yang sudah
dirancang
5. +erdialog dan berdiskusi dengan peserta didik
,. #enghargai peserta didik
6. Kesesuaian antara perilaku dan perbuatan
7. #enyesuaikan isi kerangka berpikir peserta didik (penjelasan untuk mementapkan
kebutuhan segera dari peserta didik
8. 3ersenyum pada peserta didik
(Syaodih, 2008.
PENUTUP
$ari pemaparan singkat di atas dapat disimpulkan bah)a pembelajaran dalam
hal ini sekolah tidak dapat lepas dari peran guru sebagai "asilitator dalam penyampaian
materi, sesuai implikasi dari teori belajar menurut pandangan humanisme.
&ro"esionalisme seorang guru sangatlah dibutuhkan guna terciptanya suasana proses
belajar mengajar yang akti" serta e"isien dan e"ekti" dalam pengembangan sis)a yang
memiliki kemampuan beragam. 1uru perlu memberi kemudahan "asilitator dalam
menyampaikan in"ormasi. Sebaliknya pebelajar (sis)a yang memperoleh kemudahan
dalam menerima in"ormasi akan belajar bergairah dan termoti!asi. $engan kata lain
sis)a belajar dengan akti" dengan sendirinya tanpa mengantungkan perintah dari guru,
yang sesuai dengan prinsip belajar dari teori humanisme bah)a belajar adalah
'memanusiakan manusia(.
REFERENSI
+udiningsih, %. 200,. Belajar dan Pembelajaran. &enerbit :inika .ipta, ;ogyakarta.
.lapper, 3. .. 200/. Moving Away From Teaching And Becoming A Facilitator Of
Learning. PAILAL !(2.
$akir. 1//5. "asar#dasar Psi$ologi. <akarta4 &ustaka &elajar.
Khairani, #. 2011. Psi$ologi Belajar% ;ogyakarta 4 %s)aja &ressindo.
#ulyati. 2006. Psi$ologi Belajar% ;ogyakarta4 .=. %ndi >""set.
Soemanto, ?. 1//2. Psi$ologi Pendidi$an. <akarta4 &3. :aja1ra"indo &ersada.
Syaodih, @ A Sukmadinata. 2008. Landasan Psi$ologi Proses Pendidi$an. .et. 0=,
+andung4 :emaja :osdakarya.

You might also like