You are on page 1of 20

TUGAS UNIT OPERASI I: PROSES MEKANIK

JAW CRUSHER





Disusun Oleh:
Citra Nuramelia 21030112130079
Intan Medinah 21030112130081
Moch. Zainal Fathoni 21030112130052
Syarief Basyarahil 21030112130150
Tommy Darmawan 21030112140138

Dosen Pengampu:
Noer Abyor Handayani, ST., MT.


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014









BAGIAN I
SIZE REDUCTION
















Size Reduction
Di antara segala macam bentuk dan ukuran yang mungkin ditemukan pada zat padat,
bentuk yang paling penting dari sudut pandangan kimia teknik ialah partikel partikel halus.
Pemahaman mengenai karakteristik massa zat padat butiran sangat penting dalam perancangan
proses dan peralatan yang diperlukan untuk menangani arus yang mengandung zat padat.
Size Reduction adalah suatu metode atau cara pemecahan material (partikel) solid
dengan jalan menghubungkan secara langsung antara material (partikel) yang satu dengan yang
lain atau antara partikel dengan suatu bagian alat yang digerakkan dengan mesin.
Tujuan Size Reduction yaitu:
1. Untuk menghasilkan partikel-partikel solid dengan ukuran tertentu atau
menghasilkan permukaan partikel yang spesifik.
2. Untuk memecahkan bagian-bagian mineral atau kristal dari senyawa kimia yang
kompleks dalam bentuk padatan atau ukuran tertentu.

Karakteristik Partikel Zat Padat
Partikel zat padat secara individu dikarakteristikkan dengan ukuran, bentuk, dan
densitasnya. Partikel zat padat homogen mempunyai densitas yang sama dengan bahan
bongkahan. Partikel partikel yang didapatkan dengan memecahkan zat padat campuran,
misalnya bijih yang mengandung logam, mempunyai berbagai densitas, biasanya mempunyai
densitas yang berbeda dari bahan lindaknya. Untuk partikel yang bentuknya beraturan, misalnya
yang berbentuk bola dan kubus, bentuk dan ukurannya dapat dinyatakan dengan mudah. Tetapi
partikel yang bentuknya tak beraturan (seperti butir butir pasir dan serpih mika), istilah ukuran
(size) dan bentuk (shape) tidak begitu jelas dan harus didefinisikan secara acak.

Pemecahan dan Penghalusan Zat Padat
Istilah pemecahan dan penghalusan zat padat (size reduction) meliputi semua cara yang
digunakan dimana partikel zat padat dipotong dan dipecahkan menjadi kepingan kepingan
yang lebih kecil. Di dalam industri pengolahan, zat padat diperkecil dengan berbagai cara yang
sesuai dengan tujuannya yang berbeda beda pula. Bongkah bongkah biji mentah
dihancurkan menjadi ukuran yang lebih mudah ditangani bahan kimia sintesis digiling menjadi
tepung; lembaran lembaran plastik dipotong potong menjadi kubus kubus atau ketupat
ketupat kecil. Produk produk komersial biasanya harus memenuhi spesifikasi yang sangat ketat
dalam hal ukuran maupun bentuk partikel pertikelnya menyebabkan reaktivitas zat padat itu
meningkat; pemecahan itu juga memungkinkan pemisahan komponen yang tidak dikehendaki
dengan cara mekanik.
Ukuran Size Reduction yang komersial atau umum adalah sebagai berikut:
1. COARSE SIZE REDUCTION, yaitu size reduction untuk material-material yang kasar
dengan ukuran feed antara 2 96 inch atau lebih.
2. INTERMEDIATE SIZE REDUCTION, yaitu size reduction untuk material-material yang
sedang dengan ukuran feed 1 3 inch.
3. FINE SIZE REDUCTION, yaitu size reduction untuk materialmaterial yang halus dengan
ukuran feed 0,25 0,5 inch.
Cara umum yang dipakai untuk memecahkan material pertikel solid:
1. Compression (penekanan), dipakai untuk pemecahan partikel dengan ukuran besar, kasar
dan keras.
2. Impact (pemukulan), dipakai untuk menghasilkan produk yang berukuran sedang atau
medium.
3. Attrition (benturan), dipakai untuk partikel yang halus dengan tujuan untuk menghasilkan
produk yang berbentuk powder.
4. Cutting (pemotongan), dipakai untuk menghasilkan produk yang besar dan panjangnya
tertentu.
Peralatan-peralatan Size Reduction adalah:
1. Crusher : umumnya untuk memecah material-material yang besar/ bongkahan-bongkahan
besar atau keras menjadi material dengan ukuran yang lebih kecil.
2. Primary Crusher : untuk menghasilkan material dengan ukuran 6 10 inch diameter.
3. Secondary Crusher : untuk menghasilkan material dengan ukuran inch diameter.
Yang membedakan mesin-mesin (peralatan) Size Reduction adalah umpannya. Berdasarkan jenis
bahannya, alat Size Reduction dibedakan menjadi:
1. Bahan keras : batu kapur, karang, batu menggunakan Jaw Crusher dan Gyratory Crusher
2. Bahan lunak : batu bara, gips, es, kapur, tanah liat. (yang dibuat untuk membuat batu
tanur.) menggunakan Brodford Breaker (batu bara), Tooth Roll Crusher (gips, es, batu
bara), Hammer Mill (batu bara dan bahan-bahan yang berserat). Selain itu ada Ball Mill,
Bawl Mill, Grade Mill, Rod Mill, Tube Mill.
3. Bahan sedang yang umpannya diantara keras dan lunak menggunakan Cone Crusher,
Crushing Roll.
Mengecilnya bahan-bahan disebabkan oleh :
1. Gesekan antar bahan.
2. Kerja mekanis akibat tekanan ataupun akibat tertimpa bahan semisal, bola-bola logam
Kadar air yang akan diperkecil ukurannya dengan crusher mempunyai kadar air 3-4%.
Bila > 4% akan menimbulkan lengket pada gigi crusher, kecuali memang disengaja untuk
menghasilkan bahan yang halus, bahan justru mengandung air > 50%.
Kondisi operasi :
1. Closed Circuit Operation: Jika bahan setelah keluar, masuk lagi hingga diperlukan
beberapa kali dikenakan kerja mekanis sebelum bahan itu memenuhi syarat untuk keluar
2. Open Circuit Operation: Jika bahan setelah proses langsung keluar.


























BAGIAN II
JAW CRUSHER

















Jaw Crusher
Jaw crusher adalah sebuah alat penghancur yang konstruksinya sangat sederhana, dengan
tenaga yang besar mampu menghancurkan batu hingga ukuran 20 - 60 cm dengan kapasitas
antara 10 - 200T/H. Dengan konstruksinya yang sangat sederhana, jaw cusher tidak
membutuhkan perawatan yang rumit. Sehingga banyak perusahan yang bergerak di bidang
pertambangan terutama pertambangan batu banyak menggunakan jaw crusher sebagai alat
penghancur yang pertama (Primary Crusher) ataupun yang kedua (Scondary Crusher).
Jaw crusher dalam prinsip kerjanya adalah alat ini memiliki 2 buah rahang dimana salah
satu rahang diam dan yang satu dapat digerakan, sehingga dengan adanya gerakan rahang tadi
menyebabkan material yang masuk ke dalam kedua sisi rahang akan mengalami proses
penghancuran. Material yang masuk diantara dua rahang akan mendapat jepitan atau kompresi.
Ukuran material hasil peremukan tergantung pada pengaturan mulut pengeluaran (setting), yaitu
bukaan maksimum dari mulut alat peremuk. Produk peremukan akan berukuran 85 % minus
ukuran bukaan maksimum, sedangkan ukuran umpan masuk adalah 85 % x gape.
Kegunaan Jaw Crusher adalah untuk memecahkan bongkah bongkah yang sangat kasar.
Proses pemecahan dengan alat pemecah yang melawan bagian yang tidak bergerak, gerakannya
seperti rahang yang sedang menguyah. Penghancuran akan terjadi apabila crusher melampaui
batas plastis dari material yang dihancurkan.Untuk memperoleh ukuran dari produk yang
diinginkan dapat diperoleh dengan cara mengatur bukaan (feed).

Komponen dalam jaw crusher

Bagian-bagian yang penting dalam jaw crusher diantaranya adalah:
1. Fixed Jaw: adalah bagian yang tidak bergerak berfungsi untuk menahan pada saat bagian
yang lain bergerak menekan batuan.
2. Guard Sheet: adalah dinding yang bergerak dan bersifat kasar yang digunakan untuk
menumbuk dan menghancurkan bahan.
3. Movable jaw: adalah bagian yang bergerak yang memberikan tumbukan kepada batu
yang akan dihancurkan sehingga batu dapat pecah, rahang jaw ini dapat bergerak karena
excentric shaft yang menggerakkan pitman arm yang sebagai tepat dipasangnya jaw
plate ini.
4. Excentrick Shaft: adalah poros yang berputar dan menyebabkan alat bergerak. Berfungsi
sebagai penggerak pitman yang menggerakkan dua buah jaw tersebut (Movable Jaw)
5. Pitman Arm: berfungsi sebagai tempat dimana dua buah jaw tersebut diletakkan, pitman
arm ini biasa juga disebut Togle Block.
6. Toggle Plate: adalah seperti baut pecah, digunakan mengerakkan alat penghancur.
7. Adjust Seat: adalah bagian yang digunakan untuk mengatur naik turunnya dinding
penghancur.
8. Adjustable wedge: adalah bagian penyesuai gerakan pada saat alat bekerja.
9. Spring: adalah digunakan untuk menggerakkan toggle plate.
10. Fly wheel: adalah roda yang berputar pada saat bekerja dan berfungsi untuk
menggerakkan dan memutar excentric shaft
11. Frame: adalah bagian pelindung luar atau penutup.
12. Bearing: adalah bagian yang berfungsi sebagai bantalan bagi eccentric shaft.
13. Belt pulley wheel: adalah sabuk yang menggerakkan roda dan di hubungkan ke motor penggerak

Pemilihan material breaking jaw:
Breaking jaw dibuat dari material yang berbeda tersedia untuk aplikasi yang berbeda
Manganese steel: adalah material yang strukturnya menjadi terkompresi pada tekanan dan
lama-lama menjadi keras (cold hardening)
Stainless steel: direkomendasikan jika material feed tidak terlalu keras dan dapat
mengakibatkan korosi
Tungsen carbide: merupakan material yang paling tahan abrasi dan material murni.
Material ini memberikan working life yang meningkat bahkan dengan material hingga7-8
skala Mohs
Zirconium oxide: sebagian yttrium-stabilized digunakan sebagai material keramik untuk
preparasi yang bebas logam, misalkan untuk dental atau clinical ceramics dan optical
glasses. Keuntungan selanjutnya adalaha tidak ada perubahan warna akibat abrasi
Heavy-metal-free steel: optimal digunakan untuk preparasi sampel dari material yang
akan diberikan untuk analisis logam berat dan untuk material yang tidak terlalu abrasif
seperti limbah konstruksi, soil samples, dan road surfacing


Cara Kerja
Cara kerja jaw crusher adalah, batu yang akan dipecah dimasukkan melalui feed opening
bagian movable jaw yang bergerak (Jaw Plate) kedepan ataupun yang kebelakang yang turun
naik, akibat dari excentric shaft yang digerakkan oleh Fly Wheel, yang sumber penggeraknya
adalah motor listrik. Batu tadi dihancurkan oleh kedua buah rahang jaw karena gerakan moveble
jaw. Batu yang telah hancur keluar melalui discharge opening. Discharge opening ini dapat
diatur dengan menyeting atau menyetel baut adjustment. Ukuran batu yang dipecah tergantung
dari ukuran jaw crusher ini atau feed opening, tanpa menyebabkan melompatnya batu keluar
pada waktu dipecahkan, tentu hal ini juga tergantung dari kekerasan batu yang dipecah.
Pengisian dengan batu-batu yang terlampau kecil dalam pekerjaan pemecahan oleh jaw crusher,
selain tidak ekonomis juga akan menyebabkan keausan pada jaw bagian bawah.
Jaw crusher bekerja dengan mengandalkan kekuatan elektromotor. Daya dari
elektromotor di transmisikan ke eccentric shaft pada frame jaw crusher melalui sabuk karet (v-
belt). Gerakan berputar eccentric shaft diubah menjadi gerakan maju mundur swing jaw oleh
toggle plate. Toggle plate mengikat swing jaw dengan toggle seat pada frame. Selain itu, toggle
plate juga berfungsi sebagai pengaman/ safety pada unit jaw crusher. Jika material input jaw
crusher terlalu keras maka akan berbahaya bagi komponen jaw crusher terutama jaw plate yang
harganya relatif mahal. Toggle plate akan patah jika material input jaw crusher lebih dari 250
Mpa. Hal ini dilakukan sebagai safety agar jaw plate -yang harganya lebih mahal daripada toggle
plate- tidak rusak. Untuk mendapatkan ukuran aggregate sesuai dengan keinginan dapat
dilakukan dengan mengatur setting block. Bila setting block dimajukan, maka jarak antara fixed
jaw dengan swing jaw menjadi lebih pendek atau lebih dekat, begitu juga sebaliknya.

Jenis Jaw Crusher
Berdasarkan porosnya jaw crusher terbagi dalam dua macam:
1. Jaw crusher system Blake: poros di atas
2. Jaw crusher system Dodge: poros di bawah


(Konstruksi blake (kiri) dan dodge (kanan) jaw crusher)

Dari ketiga jenis sistem yang digunakan pada jaw crusher terdapat perbedaan yaitu:
1. System blake; dengan rahang penghancur yang dapat dipindahpindahkan memiliki
poros/titik engsel berada diatas yang memberikan pergerakan terbesar kepada bongkahan/
umpan paling kecil.
2. System dodge; dengan rahang penghancur yang dapat dipindah-pindahkan memiliki
poros/titik engsel berada di bawah sehingga memberikan pergerakan terbesar kepada
bongkahan/umpan paling besar,
3. Ukuran produk pada Blake Jaw lebih heterogen dibandingkan dengan Dodge Jaw yang
relatif seragam
4. Kapasitas Dodge Jaw jauh lebih kecil dari Blake Jaw pada ukuran yang sama.
5. Pada Dodge Jaw sering terjadi penyumbatan.

1. Blake Jaw Crusher System
Blake Jaw Crusher banyak dipakai dalam dunia industri dengan kapasitas produksi
kurang lebih 7 ton/jam. Namun untuk lebih jelasnya performa data dari Jaw crusher system
Blake dapat dilihat pada table 8-8(R.H Perry CEH sec.8)
Blake Jaw Crusher ini memiliki suatu rahang penghancur yang bergerak/dapat dipindah-
pindahkan yang berupa plat penghancur,berbentuk sperti kerutan/ berombak-ombak dan tetap
pada posisi yang vertikal dengan sudut yang tepat pula, terikat pada suatu rahang terayun yang
terhubung dengan tangkai yang diam didalam sisi bingkai/kerangka. Pergerakannya akan
sempurna dengan suatu kerja dari sendi engsel yang bergerak naik turun dari tangkai kedua yang
dibawa oleh tangkai eksentrik serta pergerakan yang vertikal pula yang dihubungkan secara
horizontal oleh rahang dengan dua plat atau toggle. Dengan kata lain suatu eksentrik
menggerakkan batang yang dihubungkan dengan 2 toggle, toggle yang satu dipakukan pada
kerangka dan satu lagi ke rahang ayun, titik pivot terletak pada bagian atas rahang gerak/ diatas
kedua rahang pada garis tengah bukaan rahang.

Cara Kerja Blake Jaw Crusher:
Pada Blake Jaw Crusher, umpan dimasukkan kedalam rahang berbentuk V yang terbuka
ke atas. Satu rahang tetap dan tak bergerak serta rahang yang lain membetuk sudut antar 20o
30o dan dapat bergerak maju mundur yang digerakkan oleh sumbu eksentrik, sehingga
memberikan kompresi yang besar terhadap umpan yang terjepit diantara kedua rahang. Muka
rahang ini mempunyai alur dangkal yang horizontal. Umpan besar yang terjepit antara bagian
atas rahang dipecah dan jatuh keruang bawahnya yang lebih sempit dan dipecah lagi.
Pada mesin ini terdapat baut pecah yang berfungsi sebagai penahan apabila terdapat
material solid dengan ukuran yang lebih besar dan keras maka baut pecah ini akan pecah dengan
sendirinya tetapi tidak akan merusak keseluruhan dari pada alat Jaw Crusher System blake ini.
Serta Jaw Crusher System Blake ini memiliki standar minimum sudut rahang yaitu 27 derajat,
dengan perbandingan pengurangan dan penambahan pengaturan sudut minimum yang
direkomendasikan dan dengan pelat cekung perengkah yang lurus.

Keuntungan Jaw Crusher Blake System :
1. Poros / titik engsel yang berada diatas rahang menyebabkan bagian bawah bergarak maju
mundur sehinga jarang terjadi penyumbatan pada lubang outputnya.
2. Bagian bawah yang bergerak menghasilkan hasil yang maksimal.

B. Dodge Jaw Crusher System
Dodge Jaw Crusher ini banyak dipakai dalam industri dengan kapasitas produksi
ton/jam -1 ton/jam. Namun untuk lebih jelasnya performa data dari Jaw Crusher System Blake
dapat dilihat pada table 8-9 (R.H perry CEH sec.8). Dodge Jaw Crusher/ rahang penghancur
sistem dodge ini memiliki keuntungan yang serupa dengan rahang penghancur sistem blake dan
sistem dodge ini bermanfaat untuk produksi berkapasitas rendah dengan kerja yang
menghasilkan suatu produk seragam didalam ukuran yang lebih kecil disbanding, namun
sekarang alat ini jarang digunakan. Jaw Crusher System Dodge ini juga memiliki sistem
penghancuran dengan rahang eksentrik yang memiliki mesin tunggal dengan rahang ayunan
yang terletak di posisi pelat yang strategis untuk penghancuran bongkahan/ umpan oleh suatu
tangkai dengan tegangan pengausan lebih besar yang disebabkan oleh gerakan ini dan
mengarahkan pergerakan berupa goncangan kapada batas bantalan poros/bearing dengan
penggunaan untuk material yang mudah patah/pecah namun perbandingan pengurangan dan
penambahan besarnya material juga mungkin diperhatikan yang bermanfaat untuk
menyederhanakan sirkuit tonase yang rendah dengan menggerakkan langkah-langkah kerja yang
lebih sedikit. Hambatan yang mungkin dialami ketika kerusakan rahang terjadi selama proses
kerja berlangsung. Supaya rahang tidak cepat ruask ataupun aus maka rahang ini biasannya
dilapisi oleh bahan yang tahan getaran dan kompresi. Misalnya manganese stell. Untuk
mendapatkan usaha dan pergerakan yang teratur maka digunakan sebuah roda penggerak yang
terbuat dari besi tuang pejal.

Cara Kerja Dodge Jaw Crusher:
Dodge Jaw Crusher ini memiliki sistem kerja yang pada umumnya sama dengan Blake
Jaw Crusher dengan titik engsel yang berada dibawah sedangkan bagian atasnya yang bergerak
maju mundur.

Keuntungan Dodge Jaw Crusher :
Titik engsel yang berada dibawah dan bagian atasnya yang bergerak maju mundur
menghasilkan output yang seragam/ uniform,namun proses kerjanya lebih lamban daripada
Blake System Jaw Crusher serta berkapasiatas rendah.

Tipe Jaw Crusher Pada Penghancuran Batu Bara
Ada dua tipe jaw crusher yang dapat ditemui pada penghancuran batubara :
1. Single-toggle machine
2. Double-toggle machine

Keduanya sering digunakan sebagai Blake Crusher yang dicirikan adanya jaw bagian
atas yang bergerak. Single-toggle mesin memiliki jaw ayun yang dikurung pada batang
Eccentric, yang dibuat lebih ringan, lebih kompak dibanding double-toggle machine. Jaw ayun
bergerak berlawanan dengan jaw tetap tidak hanya karena aksi plat toggle tetapi juga
karenapergerakan vertical seperti perputaran Eccentic. Gerakan eliptikal ini membantu
menggerakan batuan melewati plat jaw dan menghancurkan batu. Single-toggle machine lebih
baik digunakan pada batubara yang rapuh dan material bershale karena biaya pemasangan dan
tenaga lebih kecil.
Pada Double-toggle machine, jaw ayun bergerak bolak-bailk yang disebabkan pergerakan
vertikal pitman. Hal ini disebabkan pergerakan naik turun front toggle yang dihubungkan ke jaw
ayun. Bagian back toggle menyebabkan pitman bergerak ke samping. Double-toggle machine
harganya 50% lebih besar dibanding single-toggle machine pada ukuran yang sama dan
umumnya dipilih untuk menghancurkan material yang liat, keras dan rapuh.
Komponen alat single toggle jaw crusher

A: Swingstock
B: Main frame
C: Cheek plates
D: Fixed jaw
E: Swing jaw
F: Toggle plate & beam
G: Tension rod assembly
H: Bearings
I: Bearing mounts
J: Eccentric shaft
K: Flywheel

Komponen alat double toggle jaw crusher

Klasifikasi Jaw Crusher Berdasarkan Fungsinya
Jika diklasifikasikan menurut fungsinya, jaw crusher terbagi menjadi jaw primer, jaw sekunder,
dan jaw tersier.
1. Jaw primer yang sering dinyatakan dengan PE, berfungsi untuk memecah batu dengan
ukuran besar yang berasal dari unit pengumpan. Ciri utama dari jaw primer adalah bentuk
mulut jaw hampir persegi karena panjang dan lebar mulut hanya berselisih sedikit.
Sebagai contoh jaw PE 400x600 memiliki ukuran mulut 400 mm 600 mm.
2. Jaw sekunder yang sering dinyatakan dengan PEX, berfungsi untuk memecah batu yang
sudah dipecah oleh jaw primer. Ciri utama dari jaw sekunder adalah bentuk mulutnya
persegi panjang. Sebagai contoh jaw PEX 250x1200 memiliki ukuran mulut 250 mm dan
1200 mm. Dalam prakteknya, jaw PEX juga sering dipakai sebagai tertiary crusher.
3. Jaw tersier yang sering dinyatakan dengan PEV, berfungsi untuk memecah material dari
oversize vibrating screen. Bentuk dari jaw PEV mirip dengan jaw sekunder. Kalau ingin
membedakannya hanya bisa dilihat pada nameplate nya.


Gaya Yang Bekerja Pada Jaw Crusher
Pecahnya batuan dari jaw crusher karena adanya :
1. Daya tahan batuan lebih keci dari gaya yang menekan
2. Nip angle
3. Resultante gaya yang arahnya ke bawah

Gaya-gaya yang ada pada jaw crusher, adalah :
1. Gaya tekan (aksi)
2. Gaya gesek
3. Gaya gravitasi
4. Gaya yang menahan (reaksi)
Arah-arah gaya tergantung dari kemiringan atau sudutnya. Resultante gaya akhir arahnya
harus ke bawah, yang berarti material itu dapat dihancurkan. Tapi jika gaya itu arahnya ke atas
maka material itu hanya meloncat-loncat ka atas saja.

Faktor-faktor yangmempengaruhi efisiensi jaw crusher :
1. Lebar lubang bukaan
2. Variasi dari throw
3. Kecepatan
4. Ukuran umpan
5. Reduction ratio (RR)
6. Kapasitas yang dipengaruhi oleh jumlah umpan per jam dan berat jenis umpan
Reduction ratio merupakan perbandingan antar ukuran umpan dengan ukuran produk.
Reduction ratio yang baik untuk ukuran primary crushing adalah 4 7, sedangkan untuk
secondary crushing adalah 14 20 dan fine crushing (mill) adalah 50 -100.

Kapasitas Jaw Crusher
Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan energi Jaw Crusher :
1. Ukuran feed
2. Ukuran produk
3. Kapasitas mesin
4. Sifat batuan
5. Persen waktu yang tidak terpakai
Kapasitas mesin peremuk jaw crusher dibedakan menjadi kapasitas desain dan kapasitas
nyata. Kapasitas desain merupakan kemampuan produksi yang seharusnya dicapai oleh mesin
peremuk tersebut, sedang kapasitas nyata merupakan kemampuan produksi mesin peremuk
sesungguhnya yang didasarkan pada sistem produksi yang diterapkan. Kapasitas desain diketahui
dari spesifikasi yang dibuat oleh pabrik pembuat mesin peremuk dan kapasitas nyata didapatkan
dengan cara pengambilan conto produk yang dihasilkan.
Kapasitas Crusher menurut Taggart :
T = 0,6 L. S
Keterangan :
T = kapasitas (ton/jam)
L = Panjang lubang penerimaan (inchi)
S = Lebar lubang pengeluaran (inchi)


























BAGIAN III
APLIKASI JAW CRUSHER

















Jaw crusher digunakan untuk penghancuran cepat & lembut dan pre-crushing dari bahan
mediumhard, keras, rapuh dan sulit. Berbagai bahan yang bisa digunakan, efisiensi serta
keselamatan membuat jaw crusher ideal untuk preparasi sampel di laboratorium dan pabrik-
pabrik industri. Jaw crusher banyak digunakan pada glass & ceramics (glass, oxide ceramics),
material konstruksi (basalt, bricks, cement clinker, chamotte), analisis lingkungan (electronic
components, soil, construction waste), material research, mineralogy & metallurgi (alloy, coal,
coke, feldspar, granite, ores, quartz, rocks, silicon, slag), dll.

1. Liberation Characteristics of Coal Middlings Comminuted by Jaw Crusher and Ball Mill
Jaw crusher dapat menghancurkan batu bara dari ukuran 200mm-150mm menjadi kurang
dari 20mm dengan kadar air maksimal 30%. Pembebasan mineral produk yang di hancurkan oleh
jaw crusher lebih baik dari pada ball mill. Mineral sendiri membuat batu bara yang berkualitas
baik memiliki kandungan abu yang relative tinggi, sehingga perlu di bebaskan dengan size
reduction untuk meningkatkan recovery. Tetapi efek dari pembebasan mineral tersebut di
abaikan.
Hal ini dilakukan karena batu bara banyak digunakan sebagai bentuk energi yang luar
biasa sehingga di kembangkanuntuk memaksimalkan recovery batu bara. Tetapi, karena mineral
membuat batu bara memiliki kandungan abu yang tinggi sehingga tidak cocok untuk permintaan
kualitas penjualan. Pembebasan mineral dengan cara size reduction ini akan membebaskan
mineral sehingga menghasilkan batu bara bersih.

2. Influence of Some Rock Strength Properties On Jaw Crusher Performance In Granite
Quarry
Tujuan ini untuk mengetahui efek batuan terhadap jaw crusher. Diambil sebagai sampel
adalah marmer, dolamit, batu kapur, dan granit. Hasilnya adalah, berdasarkan kekuatan, granit
memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu 101.67 Mpa (berdasarkan Uncconfined Compressive
Strength) dan dolamit memiliki nilai rata-rata terkecil 30.56 Mpa. Berdasarkan waktu, granit
dapat terpecah dalam 21 detik, sedangkan dolomit terpecah dalam 5 detik. Parameter kekuatan
ini akan menunjukkan jenis batuan yang memiliki pengaruh kurang pada kinerja crusher di
tambang, dan ini membantu manager tambang dalam pemilihan peralatan crusher batu yang
tepat.
DAFTAR PUSTAKA

Ambica. Jaw crusher. Ambica Crushtech PVT LTD. India
Anonim. 2011. Jaw Crusher. http://sulukae.blogspot.com/2011/05/jaw-crusher.html. diakses
pada 6 April 2014
Anonim. 2013. Jaw Crusher. http://domas09.blogspot.com/2013/02/jaw-crusher.html. diakses
pada 6 April 2014
Ariyanto, Eko. 2013. Unit Pemecah (Crushing): Jaw Crusher.
http://stonecrusher87.blogspot.com/2013/12/unit-pemecah-crushing-jaw-crusher.html.
diakses 9 April 2013
Endahwati, Luluk. 2009. Alat Industri Kimia. UPN Press. Surabaya
Mandala, Sodikin. 2011. Crusher. http://sodikin-mandala.blogspot.com/2011/03/crusher.html.
diakses pada 6 April 2014
Olaleye BM. 2009. Influence of Some Rock Strength Properties On Jaw Crusher Performance In
Granite Quarry. Nigeria
Olaleye BM. 2009. Liberation Characteristics of Coal Middlings Comminuted by Jaw Crusher
and Ball Mill. Nigeria
Osborn. 2013. Jaw Crusher. Astec Industries Co. South Africa

You might also like