PRESERVASI ELEMEN BANGUNAN BERSEJARAH DI KOTA BANDA ACEH
DENGAN VISUALISASI DAN REKONSTRUKSI 3 DIMENSI
(Kasus: Ornamen bersejarah pada kolom Mesjid Baiturrahim Ulee Lheue) Irfandi dan Irwansyah
ABSTRAK
Pemahaman tentang masa lalu dapat diketahui dari peninggalan bersejarah yang masih ada hingga sekarang. Salah satunya adalah bangunan bersejarah yang memiliki elemen- elemen bangunan yang merupakan objek sangat penting dalam upaya mengungkapkan informasi dan fakta sejarah. Untuk itu bangunan bersejarah tersebut harus dilindungi melalui tindakan preservasi. Upaya preservasi bangunan bersejarah selama ini yang dilakukan baru sebatas merawat secara umum bangunan dan dokumentasi secara visualisasi 2 dimensi (data analog), sehingga data dokumentasi tersebut tidak memadai dalam upaya preservasi tersebut. Upaya preservasi yang efektif bagi bangunan bersejarah ini dapat dilakukan dengan metode reverse engineering dengan visualisasi digital dan rekonstruksi 3 dimensi (3D) objek arsitektur bersejarah tersebut. Metode ini mampu memindai secara digital dan mendokumentasikan secara detil, rinci dan lebih akurat elemen bangunan bersejarah yang rumit dalam bentuk 3D. Kerumitan pada elemen bangunan bersejarah ini merupakan bagian sangat penting dalam dokumentasi pekerjaan preservasi bangunan bersejarah. Berdasarkan data digitalisasi 3D ini kemudian dapat dilakukan rekonstruksi kembali terhadap objek pada bangunan bersejarah tersebut dengan memanfaatkan perangkat pemindai 3D (trimatra). Penerapan metode ini dapat meningkatkan upaya preservasi bangunan bersejarah secara lebih efisien dan multiguna sehingga nantinya fakta sejarah masih dapat terjaga, termasuk menghadirkan kembali bangunan yang sudah rusak atau hilang berdasarkan data visual 3D.
Key word: Preservasi Bangunan Bersejarah, Pemindai 3D, Reverse Engineering, CAD