You are on page 1of 3

Faktor Resiko Pola Makan

Sedikit penelitian yang fous pada faktor ini selain merokok dan minum serta hubungannya
dengan OPC. Akan tetapi, ada beberapa bukti bahwa daging, sayur, dan asupan vitamin
mungkin berpengaruh terhadap OPC. Sebuah studi case control pada konsumsi daging di
Uruguay hampir .!!! kasus menun"ukkan peningkatan yang signifikan terkait kemungkinan
menderita OPC #O$% &.'(, )(* C+ ,.,-.'.!-/ dengan asupan tinggi daging merah. 0eberapa
studi "uga menemukan efek protektif yang signifikan dari asupan serat pada OPC #O$% !.,),
O$% !.!/.
Pola konsumsi vitamin C dari makanan 1 2(mg3minggu "uga melindungi sub"ek dari resiko
OPC #O$%!.&)/. Studi lain "uga menemukan bahwa vitamin C memiliki efek protektif yang
serupa #O$% !.'&/. 4amun, satu studi lain menemukan bahwa vitamin C melindungi dari
OPC, tapi perlu dicatat bahwa efek vitamin C sulit dipisahkan dari efek asupan buah dan
sayuran. 5itamin 6 suplemen "uga berhubungan dengan penurunan resiko OPC secara
signifikan #O$% !.(/. studi lain telah menun"ukkan bahwa konsumsi buah #O$% !.,/, makan
mentah #O$% !.&/, sayuran masak #O$%!.-/, dan ikan #O$% !.(/ menurunkan resiko dan
berefek protektif terhadap OPC. 7asil serupa "uga ditemukan di antara - kasus di shanghai,
China, dimana resiko tersebut berkurang seiring bertambahnya asupan "eruk, asam, dan
sayuran kuning gelap, dan lobak putih. Penulis menemukan bahwa pria dalam ketegori
dengan asupan buah dan sayuran tertinggi memiliki O$ sekitar !.(.!.2 saat dibandingkan pria
dengan konsumsi buah dan sayur yang lebih sedikit.
Asupan vitamin 8 "uga memiliki efek negative terhadap OPC #O$%!.2'/. studi yang sama
menemukan bahwa O$ untuk OPC pada perokok berat yang kurang asupan vitamin 8 adalah
-!. dan O$ sebesar 9.( pada peminum alcohol berat dengan asupan rendah vitamin 8. bila
dilihat sebagai suatu kesatuan, penelitian ini memberikan bukti kuat bahwa faktor makan
memiliki peran sangat penting dalam perkembangan OPC.
Faktor Resiko Lain
:ebih sedikit lagi penelitian yang memeriksa faktor selain tembakau, alcohol, dan makanan
serta hubungannya dengan perkembangan OPC. Studi berdasarkan hubungan keluarga
menemukan rasio kemungkinan yang tidak signifikandikaitkan dengan kanker apapun di
keluarga. Akan tetapi, sedikit peninggian O$ sebanyak -.' untuk OPC ditemukan diantara
anggota keluarga yang saudara perempuannya menderita kanker. Asosiasi ini mungkin
dikarenakan faktor lain yang tidak diperhitungkan. ;aktor resiko dari peker"aan "uga telah
diteliti di literatur. 7uebner et al #-)),/ melakukan studi case control berdasar populasi di
empat area Amerika dan menemukan peningkatan resiko OPC pada pria sebagai pemasang
karpet #O$% 2.2/. Akan tetapi, studi ini hanya melihat ,& kasus dan kontrol, yang
memberikan keterbatasan pada kekuatan penelitian.
Pembeda OPC
Pembeda Rasial
<eskipun banyak literatur mengenai faktor resiko OPC sedikit lama, beda halnya dengan
penelitian pembeda OPC. =enis penelitian ini di literatur tampak masih baru. 0anyak literatur
menun"ukkan adanya perbedaan pad kematian, insidensi, dan kkeberlangsungan hidup antara
kulit hitam dan putih di Amerika Serikat. Contohnya, >oodwin et al #,!!9/ menun"ukkan
adanya beban yang tidak seimbang antara kulit putih dan kulit hitam mengenai insidensi dan
ketahanan hidup OPC. <ereka berargumen bahwa meskipun penyebab utama perbedaan
tidak diketahui, perbedaan mungkin muncul dari beberapa reaksi dan hubungan berbagai
komponen seperti akses ke pelayanan kesehatan, kualitas pelayanan, pola makan,
kepercayaan budaya, dll. 4amun, penulis meminta penelitian lebih lan"ut untuk men"elaskan
perbedaan OPC kulit putih dan hitam dengan lebih rinci. :ebih "auh lagi, <orse dan ?err
#,!!'/ menemukan bahwa meskipun insidensi dan kematian pria dan wanita kulit hitam dan
putih menurun dari tahun -)2(.,!!,, masih terdapat perbedaan antara kulit hitam dan putih.
Penulis menemukan angka kematian pria kulit hitam 9,* lebih tinggi dari kulit putih.
8alam keadaan serupa, penelitian kelan"utan hidup OPC di ;lorida menemukan bahwa kulit
hitam memiliki rasio kematian yang lebih tinggi.dibanding kulit putih. Penemuan yang
menarik dari studi ini adalah perbedaan ketahanan hidup. 8i penelitian lain, ditemukan
afrika.amerika memiliki tingkat bertahan hidup setelah lima tahun lebih rendah sebesar
,2.'* dibanding kulit putih dengan angka (,*. Pembeda rasial dari penelitian ini yang
paling besar ditemukan pada pasien dengan umur dibawah '!. African.American dan kulit
putih putih. Salah satu alasan pembeda ini ada karena interaksi gen yang lebih kuat amtara
merokok dan konsumsi alcohol pada kulit hitam.
Pembeda OPC Lainnya
Sebagai tambahan, dampak status asuransi kesehatan pada stadium diagnosis OPC ditemukan
cenderung mengarah kepada diagnosis stadium akhir. Scharge dan 7alpen #,!!2/
menemukan bahwa pasien dengan OPC lan"ut saat terdiagnosis lebih sering tidak
diasuransikan dengan O$ -.&2 dibanding dengan pasien yang memiliki asuransi pribadi.
7asil serupa "uga ditemukan pada pasien yang ditanggung oleh Medicaid, yang datang
dengan tumor.tumor besar, dan dengan penyebaran kelen"ar limfe yang lebih banyak. Studi
ini menghadirkan pembedaan berdasarkan status asuransi. 8imana, tidak berasuransi atau
dalam Medicaid meningkatkan kecenderungan munculnya OPC stadium lan"ut dan lebih
parah, sehingga meningkatkan resiko keselamatan yang lebih randah.
Intervensi
Se"umlah studi lain "uga menemukan perbedaan ras untuk OPC diantara penduduk amerika
kulit hitam dan putih. $ekomendasi yang dibuat oleh penulis untuk mengurangi pembeda
OPC baik insidensi, kematian, keselamatan, termasuk diagnosis dini dan peran aktif dari
dokter gigi utuk mengurangi merokok dan penggunaan alcohol diantara pasien.pasien
mereka. <orse dan ?err #,!!'/ berpendapat bahwa dokter gigi harus membantu dalam
penurunan insidensi OPC dan kematian dengan cara membantu pasien berhenti merokok dan
menghilangkan penyalahgunaan alcohol. <ereka "uga brpendapat nahwa keberlan"utan hidup
relatif dapat diperbaiki melalui deteksi dini OPC. 7orowit@ et al #,!!!/ mensurvey dokter
gigi dan menemukan sebagian besar dokter gigi #9'*/ tidak melalukan pemeriksaan kanker
mulut pada pasien. Penemuan ini memacu penulis untuk menyimpulkan bahwa para dokter
gigi memegang peran penting dalam penentuan stadium awal OPC dan menentukan pasien
mana yang beresiko menderita OPC. Studi ini "uga menun"ukkan perlunya menyediakan
dokter gigi dengan edukasi ilmu terbaru mengenai pencegahan dan deteksi OPC.
Sebuah ulasan oleh Aruman et al #,!!,/ mengenai bukti di literatur untuk intervensi OPC
menyimpulkan bahwa tidak ada bukti yang cukup untuk keefektifitasan intervensi berbasis
populasi untuk deteksi dini OPC. Studi ini menun"uk pada celah di literatur terkait intervensi
pada deteksi dini pre kanker dan OPC.
Rekomendasi dan hasil yang diharapkan
<emperbaiki insidensi, mortalitas, dan angka kehidupan OPC membutuhkan pendekatan
structural berbagai tingkat yang mengarah pada lingkungan, dokter gigi, komunitas, dan
individual. 8okter gigi perlu mendorong pasiennya untuk berhenti merokok dan
menggunakan alcohol. Sebagai tambahan, doter gigi "uga dapat diberi kompensasi bila
mampu mengurangi angka perokok diantara populasi pasiennyaB ini akan men"adi insentif
bagi dokter gigi untuk bergerak di populasi pasiennya. Silverman #,!!-/ berpendapat bahwa
usaha haru dimaksimalkan untuk meningkatkan deteksi awal dari lesi terlokalisir dan pre
kanker, dipadukan dengan konseling CagresifD untuk kecanduan tembakau dan penggunaan
alcohol untuk memperbaiki hasil OPC.
<engurangi angka perokok melalui undang.undang dalam pelarangan merokok nasional "uga
dapat mengurangi OPC, melihat tingginya hubungan merokok dengan OPC. Pengurangan
alcohol "uga perlu ditargetkan. =umlah took yang men"ual alcohol dapat dikurangi dengan
cara membuat alcohol hanya tersedia di apotek. ?ebi"akan ini "uga dapat diterapkan pada
rokok.
Kesimpulan
$ingkasan ini membuka informasi menarik mengenai literatur tentang OPC. Aerdapat
beberapa bias yang dapat terlihat dalam literatur. 0anyak sitasi artikel penelitian yang
mengikutkan studi populasi eropa. Populasi di 4egara selain 6ropa perlu diperiksa untuk
memastikan generalisasi relatif dari hasil yang didapat. =uga, sebagian besar studi adalah
studi case control, dan bukan studi prospektif cohort. +ni men"adi keterbatasan dalam
penggeneralisasian dan penentuan penyebab yang dapat ditarik dari penelitian tersebut. Akan
tetapi, sebagian besar studi menemukan hasil yang serupa terutama pada kekuatan hubungan
dari beberapa faktor resiko #tembakau, alcohol, dan pola makan/ terkait OPC. 8esain studi di
penelitian masa mendatang seharusnya prospektif cohort dengan ukuran sampel yang besar
yang mampu menyediakan hubungan faktor resiko terhadap perkembangan OPC.

You might also like