You are on page 1of 6

Asuransi Unit Link, Merupakan Solusi Terbaik?

Tidak terasa tahun 2007 telah hampir berlalu, namun kita masih ingat beberapa kejadian
yang telah terjadi di tanah air diantaranya berbagai musibah beruntun seperti semburan
lumpur panas, flu burung, demam berdarah, banjir, gempa bumi dan tanah longsor hingga
musibah pada transportasi darat, laut dan udara seperti terbakarnya pesawat Boeing 737-
400 aruda !ndonesia sesaat sebelum mendarat di "ogjakarta#
Manajemen Resiko
Dalam kehidupan manusia, faktor resiko adalah sesuatu yang pasti terjadi. Mulai dari resiko
kehilangan aset atau harta, resiko sakit, cacat total hingga resiko kehilangan jiwa atau
meninggal. Penyebabnya bisa secara alamiah (karena sakit) maupun karena kecelakaan dan
ironisnya kita tidak pernah tahu kapan risiko itu akan terjadi. Namun, manusia masih dapat
melakukan pengelolaan risiko yaitu dengan memindahkan risiko kepada pihak lain (dalam
hal ini perusahaan asuransi) merupakan salah satu cara.
ika kita berbicara resiko akan kematian kita akan langsung terbayang asuransi jiwa. !a
setiap manusia pasti akan mengalaminya, bagi mereka yang memiliki keluarga tentu ingin
memberi proteksi yakni suatu kepastian apabila yang bersangkutan dipanggil oleh "ang
#halik maka keluarga yang ditinggalkan tetap menjalankan kehidupan dengan layak antara
lain sandang pangan terus dipenuhi, anak tetap sekolah hingga tingkat yang tertinggi dan
sebagainya.
Asuransi Jiwa
$suransi iwa merupakan salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk memindahkan
risiko, di mana apabila terjadi risiko kematian pada seseorang maka ahli warisnya akan
memperoleh sejumlah dana yang disebut %ang Pertanggungan. Dalam industri asuransi jiwa
di &ndonesia saat ini, dikenal jenis asuransi tradisional misalnya term life (asuransi jiwa
berjangka)' whole life (asuransi jiwa seumur hidup), endowment (asuransi jiwa tradisional
dengan kombinasi tabungan), serta polis asuransi jiwa unit linked atau in(estment linked.
$suransi jenis unit linked ini sangat populer dan hampir semua perusahaan asuransi besar
memiliki produk ini bahkan beberapa perusahaan asuransi asing yang ada di &ndonesia hanya
menjual produk jenis unit linked tanpa menjual produk asuransi tradisional lainnya. $suransi
jiwa unit linked selain memberikan manfaat proteksi asuransi jiwa, juga sekaligus
memberikan kesempatan untuk berpartisipasi secara langsung dalam in(estasi khususnya
dalam reksadana.
Asuransi Jiwa Unit Linked
enis polis ini sangat digemari oleh perusahaan asuransi dan para pemegang polis (saat ini),
terlihat dari pertumbuhan industri asuransi jiwa di tanah air jenis unit linked merupakan
kontributor premi yang terbesar bagi banyak perusahaan asuransi jiwa. &ni adalah situasi yang
kondusif bagi perusahaan asuransi karena dengan produk ini secara jangka panjang akan
lebih mempercepat pertumbuhan rasio )*+ (risk base capital) yang merupakan rasio resiko
berbanding modal dengan minimum angka yang disyaratkan oleh pemerintah melalui Ditjen
perasuransian adalah sebesar ,-./. Perusahaan asuransi yang banyak menjual produk unit
linked dapat dipastikan akan memiliki )*+ yang tinggi karena perusahaan asuransi tidak
menjaminan nilai tunai maupun nilai in(estasi yang diin(estasikan oleh nasabah, seluruh
resiko kinerja dana in(estasi menjadi tanggungan nasabah itu sendiri.
Produk ini memang sangat praktis karena memudahkan nasabah dan calon nasabah. Pada
produk jenis ini nasabah tidak perlu repot untuk mengunjungi dua perusahaan yakni
perusahaan asuransi dan perusahaan pengelola in(estasi reksadana yakni manajer in(estasi,
karena dengan produk ini proteksi dan in(estasi sudah dikemas menjadi satu kesatuan.
Nasabah yang relatif berkantong tipis pun dapat dengan mudah mendapatkan proteksi dan
melakukan in(estasi karena dapat dilakukan dengan jumlah nilai in(estasi yang relatif sedikit.
*anyak unit linked yang menerima nilai in(estasi hanya )p.,00 ribu perbulan bahkan kurang
dari nilai itu1. Produk ini pun memiliki likuiditas karena nilai in(estasi sejauh mencukupi
dapat diambil oleh nasabah setiap saat bahkan setelah periode tertentu nilai in(estasi ini dapat
dipergunakan untuk membayar premi dasar sehingga nasabah dapat melakukan cuti premi.
Dengan adanya aneka kemudahan tersebut di atas, seorang pembaca yang bijak perlu
mengetahui lebih dalam apakah hal tersebut sudah merupakan pilihan terbaik2 ika
dibandingkan dengan membeli produk yang terpisah (antara asuransi pada satu sisi dengan
in(estasi reksadana di sisi yang lain), manakah yang dapat memberikan manfaat maksimal
bagi kita2 Mari kita sama3sama telaah lebih lanjut.
Pertama3tama, perlu disadari bahwa sejalan dengan kemudahan yang ditawarkan oleh produk
unit linked, terdapat biaya3biaya yang dibebankan kepada nasabahnya seperti *iaya $suransi
(sesuai dengan usia dan jenis kelamin nasabah), *iaya $dministrasi dan *iaya Pengelolaan
&n(estasi. *erikut ini adalah penjelasan biaya pada unit linked4
,. *iaya Pengelolaan &n(estasi
%mumnya perusahaan asuransi ada yang membebankan biaya ini di muka sebelum
dana masuk ke dalam porsi in(estasi. *iaya ini dapat berupa *iaya $wal (biasanya
sebesar ./ dari dana yang diin(estasikan) dan ada juga yang menggunakan metode
bid3offer price yaitu dana yang masuk akan dibagi dengan harga jual (offer price)
serta dana yang keluar atau ditarik oleh nasabah akan dikali dengan harga beli (bid
price). "elisih dari bid3offer price biasanya sebesar ./ (umumnya dihitung dari offer
price). *agi nasabah yang ingin menarik in(estasinya dari unit linked yang
menggunakan metode bid3offer price mutlak harus menghitung tingkat pertumbuhan
yang sedang terjadi sejak dana tersebut masuk, dikurangi selisih bid3offer price.
Perusahaan asuransi juga membebankan *iaya Pengelolaan Dana oleh Manajer
&n(estasi yang besarnya ber(ariasi antara 0../ 3 -/ pertahun dan sudah
diperhitungkan dalam harga unit. 5ingkat biaya ini tergantung dari jenis in(estasi
yang dipilih oleh nasabah (reksa dana pendapatan tetap, saham atau campuran),
besarnya dana yang dikelola, serta keuntungan yang diinginkan oleh perusahaan
asuransi jiwa.
-. *iaya %nit 6inked Premi 5unggal
Pada pembayaran premi tunggal atau single premium (yaitu pembayaran premi hanya
satu kali dan tidak ada kewajiban pembayaran di tahun berikut namun jika ingin
menambah diperbolehkan), biasanya polis jenis ini juga membebankan biaya seperti
*iaya Polis yang besarnya tetap (tidak dipengaruhi oleh besar atau kecilnya %ang
Pertanggungan), *iaya $dministrasi untuk menutup biaya awal polis dan *iaya
Mortalita yang besarnya tergantung jenis kelamin, usia masuk serta besarnya %ang
Pertanggungan. #ondisi kesehatan pemegang polis juga turut mempengaruhi besarnya
biaya ini.
%ang Pertanggungan yang dijamin adalah sebesar ,.0/ dari in(estasi awal, jika tidak
ada penarikan dana dikemudian hari oleh nasabah. Namun apabila terjadi penarikan
dana di kemudian hari, %ang Pertanggungan akan berkurang. "ejalan dengan lamanya
waktu in(estasi, apabila pertumbuhan dana in(estasi telah melebihi %ang
Pertanggungan maka jika terjadi risiko kematian, manfaat yang didapat oleh ahli
waris sebesar nilai in(estasi. "ebaliknya, jika nilai in(estasi ternyata lebih kecil dari
%ang Pertanggungan maka manfaat yang didapat ahli waris adalah sebesar %ang
Pertanggungan, dengan catatan jika perkembangan nilai in(estasi tidak lebih kecil
dari biaya3biaya yang telah disebutkan diatas.
7. *iaya %nit 6inked Premi *erkala
$suransi jenis ini pembayaran premi dilakukan berkala dan memiliki jangka waktu
tertentu. "eperti asuransi polis premi tunggal, polis jenis ini juga membebankan *iaya
Pengelolaan &n(estasi, *iaya $wal dan8atau *iaya Penebusan bagi unit linked yang
menggunakan bid3offer price. *esarnya masing3masing biaya seperti yang sudah
disebutkan diatas. *iaya Polis juga dikenakan, besarnya tetap (tidak dipengaruhi oleh
besar atau kecilnya %ang Pertanggungan) dan ada *iaya $suransi yang dikenakan
untuk menutupi biaya mortalita yang besarnya (ariatif (tergantung usia masuk, jenis
kelamin, besarnya %ang Pertanggungan serta faktor kesehatan).
Patut dicermati bahwa umumnya dana yang berasal dari premi dasar tidak
diin(estasikan pada tahun pertama, dengan demikian seluruh dana nasabah pada tahun
pertama dipergunakan untuk menutupi biaya penjualan, administrasi, asuransi dan
keuntungan yang diinginkan oleh perusahaan asuransi jiwa.
Namun demikian ada sebagian kecil dari produk unit linked di &ndonesia yang
mengalokasikan in(estasi pada tahun pertama sebesar -0/3,00/ dari premi dasar di
tahun pertama. "ekilas terlihat menarik, namun setelah dilakukan penelitian ternyata
biaya3biaya yang dibebankan kepada nasabah tidak sedikit, sebagai ilustrasi seorang
calon nasabah akan membayar premi dasar yang lebih besar jika calon nasabah
tersebut membeli produk unit linked yang mulai mengalokasikan in(estasi sejak tahun
pertama dibandingkan dengan unit linked yang tidak mengalokasikan in(estasinya
pada tahun pertama (lihat tabel ,).
Asuransi Tradisional dan Reksadana
Marilah kita cermati lebih dalam mengenai produk asuransi tradisional term life dengan jenis
!)5 (!early )enewable 5erm) yang memiliki %ang Pertanggungan yang tinggi namun
dengan premi yang relatif sangat rendah. *iaya yang terdapat pada asuransi ini adalah *iaya
$suransi yang dikenakan untuk menutupi biaya mortalita, besarnya (ariatif (tergantung usia
masuk, jenis kelamin, %ang Pertanggungan serta faktor kesehatan) dibayarkan secara berkala
dalam bentuk premi serta dipastikan meningkat setiap tahun, sejalan dengan pertambahan
usia nasabah. 9alaupun demikian, peningkatannya relatif kecil dan apabila dikombinasikan
dengan in(estasi melalui reksadana maka hal ini sangat berpotensi untuk mempercepat nilai
akumulasi in(estasi reksadana tersebut. "ebagai contoh seorang pria tidak merokok usia 7:
tahun, uang pertanggungan )p , Milyar, kisaran premi yang dibayar per tahun adalah )p 7..
juta hingga )p ; juta (hanya menabung sebesar )p -:- ribu < )p 77; ribu perbulan). Pada
periode yang sama juga dilakukan in(estasi pada reksadana. &n(estasi dilakukan secara
berkala (setiap bulan atau setiap tiga bulan) hingga target nilai uang di masa mendatang
tercapai (lihat tabel -).
Kebutuhan Keuangan !inan"ial #eeds$
Dari contoh tabel diatas jelas terlihat asuransi unit 6inked secara jangka panjang tidak
menghasilkan pertumbuhan in(estasi yang optimal, proteksi atau uang pertanggungan juga
tidak optimal, padahal kita harus sadari bahwa untuk menghitung besarnya uang
pertanggungan, hendaknya kita mengerti akan nilai ekonomis pada diri kita dikombinasikan
dengan tujuan keuangan dari diri kita misalnya kebutuhan proteksi dana pendidikan, proteksi
atas penghasilan dll., lalu tentukan berapa besar nilai uang yang akan digantikan jika terjadi
risiko kelak. Dalam menghitung jumlah in(estasi yang akan kita lakukan, hitunglah proyeksi
target minimal nilai uang yang akan didapat sesuai kebutuhan keuangan kelak (future (alue)
serta tentukan target return minimal yang akan didapat setiap tahunnya.
Membangun %angsa
Mereka yang memiliki income dan masih diberikan anugerah kesehatan oleh !ang Maha
#uasa, asuransi dan in(estasi adalah suatu keharusan, apakah dengan unit linked ataupun
dengan cara membeli asuransi dan reksadana secara terpisah. Masing3masing memiliki
kelebihan dan kekurangan. Dengan demikian kita memberikan kontribusi dalam
mempercepat proses pertumbuhan dan ketahanan ekonomi negara yang kita cintai bersama
yaitu &ndonesia )aya.

You might also like