a. Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan, yang meliputi aspek :
1) Meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk senantiasa berperilaku hidup sehat 2) Penanaman perilaku/kebiasaan hidup sehat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar 3) Pelatihan dan penanaman pola hidup sehat agar dapat diemplementasikan dalam kehidupan sehari- hari
b. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di sekolah antara lain dalam bentuk : 1) Pelayanan kesehatan, termasuk Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) 2) Pemeriksaan penjaringan kesehatan peserta didik 3) Pemeriksaan berkala 4) Pengobatan ringan dan P3K maupun P3P 5) Pencegahan penyakit (imunisasi), Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), Pendidikan Kecakapan Hidup Sehat (PKHS) atau Life Skills Education 6) Penyuluhan kesehatan dan konseling 7) Pengawasan warung sekolah 8) Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) 9) Pencatatan dan pelaporan tentang keadaan penyakit dan status gizi dan hal lainnya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan 10) Rujukan kesehatan ke Puskesmas 11) Pengukuran tingkat kesegaran jasmani
c. Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat, baik fisik, mental, sosial maupun lingkungan yang meliputi : 1) Pelaksanaan 7K (kebersihan, keindahan, kenyamanan, ketertiban, keamanan, kerindangan, kekeluargaan) 2) Pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan termasuk bebas asap rokok 3) Pembinaan kerjasama antar masyarakat sekolah (guru, murid, pegawai sekolah, orang tua murid dan masyarakat sekitar)
PROGRAM KEGIATAN UKS
Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat (Trias UKS)
A. Pendidikan Kesehatan 1. Tujuan Pendidikan Kesehatan Tujuan Pendidikan kesehatan ialah agar peserta didik : a. Memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk cara hidup sehat dan teratur; b. Memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat; c. Memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan; d. Memiliki kebiasaan hidup sehari-hari yang sesuai dengan syarat kesehatan; e. Memiliki kemampuan dan kecakapan (Life Skills) untuk berperilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari; f. Memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan secara harmonis (Proporsional); g. Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pengutamaan pencegahan penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan dalam kehidupan sehari-hari; h. Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar (narkoba, arus informasi, dan gaya hidup yang tidak sehat); i. Memiliki tingkat kesegaran jasmani yang memadai dan derajat kesehatan yang optimal serta mempunyai daya tahan tubuh yang baik terhadap penyakit.
2. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Pelaksanaan pendidikan kesehatan diberikan melalui : a. Kegiatan kurikuler Pelaksanaan pendidikan kesehatan melalui kegiatan kurikuler adalah pelaksanaan pendidikan pada jam pelajaran. Pelaksanaan pendidikan kesehatan sesuai dengan Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP) khususnya pada standar isi yang telah diatur dalam Peraturan Mendiknas Nomor 22 Tahun 2006 pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Pelaksanaanya diberikan melalui peningkatan pengetahuan penanaman nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat dan peningkatan keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan.
Materi pendidikan kesehatan mencakup : 1) Menjaga kebersihan diri 2) Mengenal pentingnya imunisasi 3) Mengenal makanan sehat 4) Mengenal bahaya penyakit diare, demam berdarah, dan influenza 5) Menjaga kebersihan lingkungan (sekolah dan rumah) 6) Membiasakan membuang sampah pada tempatnya 7) Mengenal cara menjaga kebersihan alat reproduksi 8) Mengenal bahaya merokok bagi kesehatan 9) Mengenal bahaya minuman keras 10) Mengenal bahaya narkoba 11) Mengenal cara menolak ajakan menggunakan narkoba 12) Mengenal cara menolak perlakuan pelecehan seksual, dan 13) Memahami cara menghadapi berbagai bencana alam
b. Kegiatan ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan diluar jam pelajaran biasa (termasuk kegiatan pada waktu libur) yang dilakukan di sekolah ataupun diluar sekolah dengan tujuan antara lain untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan siswa serta melengkapi upaya pembinaan manusia Indonesia seutuhnya.
Kegiatan ekstrakurikuler mencakup kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat (UKS). 1) Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan antara lain : a) Wisata siswa b) Kemah (persami) c) Ceramah, diskusi d) Lomba-lomba antar kelas maupun antar sekolah e) Bimbingan hidup sehat f) Warung sekolah sehat g) Apotik hidup h) Kebun sekolah
2) Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan (sekaligus merupakan upaya pendidikan) bimbingan hidup sehat berupa : a) Penyuluhan keterampilan, latihan keterampilan antara lain : - Dokter Kecil - Kader Kesehatan Remaja - Palang Merah Remaja - Saka Bakti Husada/ Pramuka/ Santri Husada b) Membangun kegiatan posyandu pada masa liburan sekolah 3) Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat a) Kerja bakti kebersihan b) Lomba sekolah sehat c) Lomba yang berhubungan dengan masalah kesehatan lingkungan d) Pembinaan kebersihan lingkungan mencakup pemberantasan sumber penularan penyakit e) Piket sekolah seperti dalam pelaksanaan 7K
B. Pelayanan Kesehatan Pelayanan kesehatan adalah upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan terhadap peserta didik dan lingkungannya. 1. Tujuan Pelayanan Kesehatan Tujuan pelaksanaan kesehatan ialah : a. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan hidup sehat dalam rangka membentuk perilaku hidup sehat b. Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit dan mencegah terjadinya penyakit, kelainan dan cacat c. Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat penyakit/ kelainan pengembalian fungsi dan peningkatan kemampuan peserta didik yang cidera/ cacat agar dapat berfungsi optimal.
2. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Pelaksanaan pelayanan kesehatan dilakukan melalui : a. Kegiatan Peningkatan (Promotif) Kegiatan peningkatan (promotif) dilaksanakan melalui kegiatan penyuluhan kesehatan dan latihan keterampilan yang dilaksanakan secara ekstrakurikuler, yaitu : 1) Latihan keterampilan teknis dalam rangka pemeliharaan kesehatan, dan pembentukan peran serta aktif peserta didik dalam pelayanan kesehatan, antara lain : Dokter Kecil Kader Kesehatan Remaja Palang Merah Ramaja, dan Saka Bhakti Husada/ Pramuka 2) Pembinaan sarana keteladanan yang ada di lingkungan sekolah antara lain : Pembinaan warung sekolah Lingkungan sekolah yang terpelihara dan bebas dari faktor pembawa penyakit 3) Pembinaan keteladanan berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
b. Kegiatan Pencegahan (Preventif) Kegiatan pencegahan dilaksanakan melalui kegiatan peningkatan daya tahan tubuh, kegiatan pemutusan mata rantai penularan penyakit dan kegiatan penghentian proses penyakit pada tahap dini sebelum timbul penyakit, yaitu : 1) Pemeliharaan kesehatan yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus untuk penyakit-penyakit tertentu, antara lain demam berdarah, kecacingan, muntaber. 2) Penjaringan (screening) kesehatan bagi anak yang baru masuk sekolah 3) Pemeriksaan berkala kesehatan setiap 6 bulan 4) Mengikuti (memonitor/memantau) pertumbuhan peserta didik 5) Imunisasi peserta didik kelas I dan kelas VI di sekolah dasar/ madrasah ibtidaiyah 6) Upaya pencegahan penularan penyakit dengan jalan memberantas sumber infeksi dan pengawasan kebersihan lingkungan sekolah dan perguruan agama 7) Konseling kesehatan remaja di sekolah dan perguruan agama oleh kader kesehatan sekolah, guru BP dan guru agama, dan puskesmas oleh dokter puskesmas atau tenaga kesehatan lain
c. Kegiatan Penyembuhan dan Pemulihan (Kuratif dan Rehabilitatif) Kegiatan penyembuahan dan pemulihan dilakukan dengan melalui kegiatan mencegah komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit atau untuk meningkatkan kemampuan peserta didik yang cidera atau cacat agar dapat berfungsi optimal, yaitu : 1) Diagnosa diri 2) Pengobatan ringan 3) Pertolongan pertama pada kecelakaan dan pertolongan pertama pada penyakit, dan 4) Rujukan medik
3. Metoda Pelayanan Kesehatan Pelayanan kesehatan di sekolah, dilakukan sebagai berikut : a. Sebagian kegiatan pelayanan kesehatan dapat didelegasikan kepada guru apabila di sekolah sudah ada guru yang telah ditatar atau dibimbing tentang UKS oleh puskesmas. Kegiatan yang dapat didelegasikan itu adalah kegiatan promotif, preventif, dan kuratif sederhana yang dilakukan pada saat terjadi kecelakaan atau penyakit. Dalam hal ini kegiatan tersebut selain menjadi kegiatan pelayanan, juga menjadi kegiatan pendidikan. Kegiatan pelayanan kesehatan ini diawasi oleh puskesmas b. Sebagian lagi kegiatan pelayanan kesehatan hanya boleh dilakukan oleh petugas puskesmas dan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan secara terpadu (antara Kepala Sekolah dengan petugas puskesmas). Pelayanan Kesehatan Puskesmas, diberikan bagi peserta didik yang dirujuk dari sekolah (khusus untuk kasus yang tidak dapat diatasi di sekolah).
C. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat Program pembinaan lingkungan sekolah sehat mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Program Pembinaan Lingkungan Sekolah a. Lingkungan Fisik Sekolah meliputi :
1) Penyediaan air bersih; 2) Pemeliharaan dan penampungan air bersih; 3) Pengadaan dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah; 4) Pengadaan dan pemeliharaan air limbah; 5) Pemeliharaan WC/ jamban/ urinoir; 6) Pemeliharaan kamar mandi; 7) Pemeliharaan kebersihan dan kerapihan ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, dan ruang ibadah; 8) Pemeliharaan kebersihan dan keindahan halaman dan kebun sekolah (termasuk penghijauan sekolah); 9) Pengadaan dan pemeliharaan warung/ kantin sekolah; dan 10) Pengadaan dan pemeliharaan pagar sekolah
b. Lingkungan Mental dan Sosial Program pembinaan lingkungan mental dan sosial yang sehat dilakukan melalui usaha pemantapan sekolah sebagai lingkungan pendidikan (Wiyatamandala) dengan meningkatkan pelaksanaan konsep ketahanan sekolah (7K), sehingga tercipta suasana dan hubungan kekeluargaan yang akrab dan erat antara sesama warga sekolah. Selain peningkatan pelaksanaan konsep 7K program pembinaan dilakukan dalam bentuk kegiatan antara lain : 1) Konseling kesehatan 2) Bakti sosial masyarakat sekolah terhadap lingkungan 3) Perkemahan 4) Penjelajahan, heking/ darmawisata 5) Teater, musik, olahraga 6) Kepramukaan, PMR, Dokter Kecil dan kader Kesehatan Remaja, dan 7) Karnaval, bazar, lomba.
2. Pembinaan Lingkungan Keluarga Pembinaan Lingkungan Keluarga bertujuan a. Meningkatkan pengetahuan orang tua peserta didik tentang hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan; dan b. Meningkatkan kemampuan dan partisipasi orang tua peserta didik dalam pelaksanaan hidup sehat. Pembinaan lingkungan keluarga dapat dilakukan antara lain dengan : a. Kunjungan rumah yang dilakukan oleh pelaksana UKS; b. Ceramah kesehatan yang dapat diselenggarakan di sekolah dengan bekerja sama dengan dewan sekolah, atau dipadukan dengan kegiatan di masyarakat
3. Pembinaan Masyarakat Sekitar a. Pembinaan dengan cara pendekatan kemasyarakatan dapat dilakukan oleh kepala sekolah/ madrasah dan pondok pesantren, guru, pembina UKS. Misalnya dengan jalan membina hubungan baik/ kerjasama dengan masyarakat/ LKMD/ dewan kelurahan, ketua RT/ RW, dan organisasi-organisasi kemasyarakatan lainnya; b. Penyelenggaraan ceramah tentang kesehatan dan pentingnya arti pembinaan lingkungan sekolah sebagai lingkungan belajar yang sehat. Untuk ini masyarakat diundang ke sekolah. Pembicara dapat dimintakan dari Puskesmas, pemerintah daerah setempat, nara sumber lainnya misalnya dari LSM; c. Penyuluhan massa baik secara tatap muka maupun melalui media cetak dan audio visual; d. Menyelenggarakan proyek panduan di sekolah/ madrasah/ pondok pesantren
Program pelayanan kesehatan bagi anak sekolah dasar diupayakan dalam kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik, tumbuh kembang secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Namun dalam pelaksanannnya belum mencapai hasil yang diharapkan, akibat berbagai kendala yang berasal dari pengelola program, fasilitas serta kurangnya peran serta anak didik. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei yang bersifat deskriptif dengan maksud untuk mengetahui gambaran pelaksanaan program UKS di Sekolah Dasar Kota Medan tahun 2003. Sebagai sampel terpilih 7 Sekolah Dasar di Kecamatan Medan Amplas. Hasil penelitian menunjukkan kegiatan pembinaan dokter kecil sebesar 57.1%, sampel yang mempunyai dana sehat dan kantin sekolah sebesar 57.1%. seluruh sampel yang diteliti telah melakukan pengangkatan guru UKS di sekolahnya, hanya sebesar 42,9% sampel yang membuat surat penunjukan dalam bentuk surat keputusan, seluruh sampel tidak pernah melakukan pelatihan guru UKS. Sampel yang melakukan perencanan kegiatan UKS sebesar 71,4%, seluruh sampel yang membuat rencana kegiatan UKS menuangkan rencana yang disusun tersebut dalam tulisan. Fasilitas yang dimiliki sampel dalam pelaksanaan program UKS hanya obat-obatan (85,7%), frekuensi kegiatan UKS sebesar 71,4% dilakukan sebanyak 5 kali dalam sebulan, sebesar 57,1% sampel mengalokasikan waktu untuk pemberian materi UKS selama 40 menit, tingkat absensi anak didik sebagian besar pada kategori tinggi (diatas 80%) serta tingkat pengetahuan anak didik tentang program UKS yang dilaksanakan di sekolah sebangain besar pada kategori sedang. Seluruh sampel mempunyai bangunan sekolah yang jaraknya cukup jauh dengan tempat sampah atau tempat yang menimbulkan bau, seluruh sekolah dasar yang diteliti memiliki kontraksi bangunan sekolah yang sesuai dengan jumlah anak didik, seluruh sekolah memiliki ventilasi udara dalam setiap ruangan belajar. Seluruh sampel memiliki air bersih yang cukup, sebesar 85,7% sekolah memiliki tempat cuci cangan, seluruh sekolah memiliki fasilitas penerangan listrik, seluruh sekolah dasar yang diteliti memiliki sarana pembuangan air kotor dan air hujan, seluruh sampel memiliki kamar mandi dan WC sekolah, seluruh sampel mempunyai tempat pembuangan sampah, seluruh sampel yang diteliti memiliki warung atau kantin sekolah. Seluruh sampel memiliki halaman sekolah dan kebun sekolah. Disimpulkan program UKS di Kota Medan belum berhasil, karena sebagian besar indikator keberhasilan belum ada yang mencapai hasil 80%. Disarankan peningkatan kemampuan dan ketrampilan guru UKS, kerjasama lintas program dan lintas sektor serta pembaharuan materi kegiatan UKS dimasa yang akan datang.
SMP Dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di SMP Negeri 1 Kedokanbunder, perlu ditingkatkan pula kesehatan di lingkungan sekolah. Untuk itu Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sangatlah penting. Oleh karena itu perlu adanya prakarsa kegiatan / pelatihan yang meliputi pembinaan, pengembangan dengan menumbuhkembangkan dalam bimbingan dan penghayatan serta menanamkan pelaksanaan prinsip hidup sehat di lingkungan SMP Negeri 1 Kedokanbunder. Upaya pembinaan dan pengembangan UKS menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah, Guru, Peserta didik dan masyarakat. Adapun Dasar Hukumnya adalah : 1. Undang-undang No. 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak 2. Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan 3. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri RI. No. 1/U/SKB/2003, No. 1067/Menkes/SKB/VII2003, MA/230 A/2003, dan No. 26 tahun 2003 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah 4. Keputusan Gubernur Jawa Barat tanggal 30 Agustus 2001 No. 188/179/KPTS/013/2004 tentang Pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah TUJUAN UKS Tujuan Umum Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis serta optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. Tujuan Khusus Memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatanpeserta didik yang di dalamnya mencakup : 1. Memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat serta peserta didik berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan. 2. Sehat, baik fisik, mental maupun sosial. 3. Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan narkotika, obat- obatan dan bahan berbahaya, alcohol, rokok, dan sebagainya. SASARAN UKS Sasaran UKS adalah peserta didik dari Taman Kanak-kanak, tingkat pendidik dasar sampai menengah 9TK, SD, SMP, SMU/SMK) dan pondok pesantren termasuk peserta didik di perguruan agama beserta lingkungannya. SASARAN PEMBINAAN UKS Adapun sasaran pembinaan UKS adalah sebagai berikut: 1. Peserta didik 2. Pembina teknis (guru dan petugas kesehatan) 3. Pembina non teknis (pengelola pendidikan dan karyawan sekolah) 4. Sarana dan prasarana pendidikan serta pelayanan kesehatan 5. Lingkungan sekolah, keluarga dan lingkungan masyarakat sekitar radius 500 m PERSYARATAN SEKOLAH UKS 1. Mempunyai SK Tim Pelaksana UKS 2. Mempunyai guru atau petugas yang pernah ditatar UKS 3. Mempunyai ruang UKS 4. Mempunyai kader Tiwisada / KKR yang sudah ditatar 5. Melaksanakan kegiatan TRIAS UKS ADMINISTRASI UKS DI SEKOLAH Di sekolah Register penimbangan, register absensi sakit murid, dan register pemeriksaan kesehatan, Segala kegiatan yang dilaksanakan dalam UKS ini dicatat dan dibukukan secara tertib dan teratur. Buku-bukuadministrasi tentang kegiatan UKS ini antara lain : 1. Buku pemeriksaan kesehatan Buku ini berisi tentang nama siswa beserta keluhan dan obatnya. Buku pemeriksaan kesehatan diisi setiap hari, Namur siswa yang sakit tidak dicatat semua. 2. Buku daftar pasien Buku daftar pasien berisi tentang daftar nama pasien yang sakit, kelas dan keterangan untuk minta obat, istirahat atau pulang. 3. Buku daftar absensi siswa sakit Buku daftar absensi siswa sakit berisi daftar nama-nama siswa yang sakit setiap bulannya. 4. Buku rujukan siswa sakit Buku ini digunakan jika ada siswa sakit yang tidak bisa ditangani di UKS SMP N 1 Kedokanbunder, biasanya siswa dirujuk ke Rumah Sakit atau klinik terdekat. 5. Buku penerimaan barang Buku ini memuat tentang daftar barang yang masuk di UKS SMPN 1 Kedokanbunder baik yang berupa barang subsidi maupun mandiri. 6. Buku agenda surat masuk dan surat keluar Buku agenda surat masuk berisi tentang surat yang masuk dan surat yang dikeluarkan oleh UKS SMPN 1 Kedokanbunder 7. Buku inventaris UKS Buku inventaris UKS berisi tentang daftar barang yang ada di UKS SMPN 1 Kedokanbunder. 8. Buku belanja obat Buku ini berisi tentang obat yang baru dibeli beserta stok sebelumnya. 9. Buku permintaan surat dokter Buku permintaan surat dokter berisi tentang daftar nama anak yang meminta surat dokter, baik surat keterangan sehat maupun surat keterangan sakit. 10. Buku pengukuran TB dan penimbangan BB Buku ini berisi tentang hasil penimbangan BB dan pengukuran TB siswa kelas satu yang dilaksanakan setiap 4 bulan sekali. 11. Buku laporan kegiatan UKS Setiap akhir semester dan setiap tengah semester UKS perlu membuat laporan semua kegiatan yang diadakan oleh UKS. 12. Buku tamu Setiap tamu dari luar yang berkunjung ke UKS SMPN 1 Kedokanbunder mengisi buku tamu yang disediakan. 13. Selain di buku, administrasi kegiatan UKS juga dibuat dalam bentuk agenda kegiatan yang ditempel di dinding dan juga data yang berupa; program tahunan kegiatan UKS, struktur organisasi dan alur pengobatan. Di Ruang UKS Rekapitulasi penimbangan, rekapitulasi absensi sakit murid, buku rujukan, register imunisasi, buku obat-obatan, register pemeriksaan kesehatan, buku keigatan kader/pelayanan kesehatan, daftar infentaris UKS, bukut tamu, struktur organisasi tim UKS, program kerja tahunan, KMS, arsip pencatatan dan pelaporan dll. OBAT-OBATAN DI RUANG UKS Betadhine, Splk/bidai, Verban, Plester, Tensoplas/band aid. obat gosok, minyak kayu putih, kasa steril, oralit, paracetamol, boorwater, tetes mata, revanol, termometer, dll. PERSYARATAN RUANG UKS Sarana dan prasarana kesehatan Sarana dan prasarana kesehatan yang ada di ruang UKS antara lain : 1. Dipan lengkap dengan kasur, sprei, bantal dan sarung bantal 2. Almari obat yang berisi obat-obatan dan perawatan rawat luka 3. Timbangan beserta alat pengukur tinggi badan 4. Tensimeter, stetoskop dan termometer 5. Tandu 6. Wastafel dan kamar mandi Tempat tidur lengkat, alat ukur tinggi badan, alat ukur berat badan, kotak obat/almari obat, meja dan kursi, alat kebersihan (sapu, kemucing, kain pel, handuk kecil, tempat sampah, waskom, dll), Snellen chart, poster-poster UKS, data-data kegiatan UKS, Ventilasi cukup, dll. RUANG LINGKUP UKS Ruang lingkup UKS adalah ruang lingkup yang tercermin dalam Tri Program Usaha Kesehatan Sekolah (TRIAS UKS) meliputi: 1. Pendidikan Kesehatan 2. Pelayanan Kesehatan 3. Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat Pelaksanaan Trias UKS Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah [UKS] di Sekolah dilaksanakan melalui tiga program pokok yang meliputi 1. Pendidikan Kesehatan; 2. Pelayanan Kesehatan; 3. Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat 1. Pendidikan Kesehatan Pendidikan Kesehatan diberikan disekolah melalui : a. Pelajaran Pendidikan kesehatan Pelajaran Pendidikan Kesehatan Terintregrasi pada pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, IPA sehingga tidak merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri b. Pembinaan Perilaku Hidup Sehat Pembinaan Perilaku Hidup bersih dan Sehat dimulai dari diri sendiri atau kebersihan perorangan, ( seperti gosok gigi yang baik dan benar, kebiasaan cuci tangan pakai sabun, kebersihan diri ) dan lingkungan ( misalnya : membuang sampah pada tempatnya, melakukan pemilahan sampah, merawat tanaman , dll ). Dampak dari terwujudnya perilaku hidup bersih dan sehat adalah kehadiran siswa dan guru yang selalu optimal ( 99%) c. Penyuluhan Kesehatan Penyuluhan Kesehatan dari siswa ke siswa dilaksanakan pada kegiatan upacara atau langsung dari kelas kelas yang lain , dengan materi tumbuh kembang remaja, NAPZA, HIV / AID dan penyakit menular yang lainnya, Gizi Remaja, Kesehatan jiwa remaja , kehamilan, haid dan KRR Pada anak usia SLTP (remaja), masalah kesehatan yang dihadapi biasanya berkaitan dengan perilaku berisiko seperti penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya), Kehamilan yang Tak Diingini, Abortus yang tidak aman, Infeksi Menular Seksual termasuk HIV/AIDS, Kesehatan reproduksi Remaja, Kecelakaan dan trauma lainnya. Penyuluhan kesehatan sangat penting dilakukan agar siswa tidak terjerumus pada hal hal yang tidak berguna. Disamping Penyuluhan yang berkaitan dengan masalah remaja juga dilakukan penyuluhan yang berkaitan penyakit yang banyak berkembang di masyarakat, misalnya : Mencret / Diare, Demam Berdarah serta P3K d. Ceramah tentang kebersihan pribadi Penampilan yang bersih, sehat , segar , ceria dapat memunculkan rasa percaya diri Ceramah tentang kebersihan diri diberikan secara berkala melalui kegiatan upacara, diharapkan semua siswa menjadi anak yang sehat e. Pelatihan guru UKS Sekolah senantiasa mengikutsertakan Pelatihan guru UKS baik yang diselenggarakan ditingkat kabupaten , propinsi maupun di tingkat Pusat. Penunjukan guru UKS secara bergilir diharapkan pemahaman pentingnya UKS bagi sekolah dan anak didik akan menyeluruh di semua guru 2. Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan yang dilaksanakan oleh Tim Pembina UKS dan Kader UKS meliputi : pemeriksaan kesehatan ssecara rutin di kelas misalnya rambut, kulit, kuku, telinga dan gigi , pemeriksaan berkala oleh guru dan PUSKESMAS, pembinaan kebersihan lingkungan ( misalnya pelaksanaan kerja bakti pada jam krida ,Pengelolaan sampah, kebersihan tempat cuci tangan, kamar mandi dan WC dsb ), membina kebersihan perorangan, pemeriksaan berkala / periodik 6 bulan sekali, pemeriksaan berkala 1 tahun sekali bagi guru, pemberian rujukan jika ada siswa sakit yang tidak mampu ditangani oleh kader serta alih teknologi pengetahuan kesehatan baik oleh guru maupun kader agar ketrampilan dan pengetahuan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 3. Lingkungan Sekolah Sehat Tidak hanya ruang UKS dan warga sekolah saja yang harus bersih dan sehat, tetapi lingkungannya harus bersih dan sehat . Oleh sebab itu perlu adanya pokja pokja yang di pimpin oleh Kader Kesehataan Remaja. Pokja pokja yang ada di sekolah meliputi : warung sehat yang didalam terdapat kegiatan konsultasi gizi, kebersihan kamar mandi dan WC, Kebun sekolah, Pembibitan, Pengelolaan sampah dan kompos, Perikanan, Perkebunan, Adiwiyata, Perpustakaan , Local Education Center, Laboratorium IPA, Laboratorium Komputer, Laboratorium Bahasa, Multi Media, Koperasi , sarana ibadah , sanitasi dan juga radius 500 m . Kader Kesehatan Remaja ( KKR ) dibina oleh guru Pembina dan juga oleh dinas instansi terkait secara kontinyu dan berkelanjutan. Dengan adanya KKR dari masing masing pokja maka kebersihan lingkungan dan perawatan selalu terjaga. Sehingga perilaku hidup bersih dan sehat tersebar disemua peserta didik dan disemua tempat Selain dilingkungan sekolah jangkauan pemasyarakatan UKS juga diharapkan meluas ke masyarakat maupun di lingkungan rumah peserta didik Pembinaan UKS UKS melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah, menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan aman, memberikan pendidikan kesehatan di sekolah, memberikan akses terhadap pelayanan kesehatan, ada kebijakan dan upaya sekolah untuk mempromosikan kesehatan dan berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Dengan demikian UKS sudah menjadi tanggung jawab bersama baik dari Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Departemen Pendidikan, Kepolisian, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan , Dinas Pengairan dan dinas-dinas yang lain . Juga keterlibatan dari kelurahan kecamatan , Bupati selaku Kepala Pemerintah Daerah, PKK serta Dharmawanita Pembinaan dari terprogram secara bergilir dan terjadwal dengan baik. Keterlibatan dinas dinas terkait diharapkan juga memperluas jangkauan pemasyarakatan UKS. Yang menarik pelaksanaan UKS di SMP Pelaksanaan UKS di SLTP lebih difokuskan pada pencegahan perilaku berisiko yang biasanya sering dilakukan remaja sesuai dengan ciri dan karakteristiknya yang selalu ingin tahu, suka tantangan dan ingin coba-coba sesuatu hal yang baru serta penanganan akibatnya. Untuk mengantisipasi hal tersebut sekolah telah memberikan perhatian khusus terhadap masalah kesehatan remaja antara lain dengan membuka Pusat Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK KRR) yang secara proaktif mendorong dan meningkatkan keterlibatan dan kemandirian Siswa dalam memelihara dan meningkatkan status kesehatannya. RUANG LINGKUP PEMBINAAN UKS 1. Penyusunan perencanaan 2. Penyusunan program 3. Pelaksanaan program 4. Pengendalian program 5. Penilaian dan penelitian 6. Teknologi termasuk organisasi, ketenagakerjaan, sarana, dan prasarana, serta pembiayaan. Kegiatan di ruang UKS Kegiatan yang ada di ruang UKS SMPN 1 Kedokanbunder adalah sebagai berikut : 1. Pelayanan kesehatan (rawat luka, mengukur tekanan darah, memberikan obat-obatan ringan) 2. Penimbangan BB dan pengukuran TB, LL 3. Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan oleh petugas