A. TUJUAN Mahasiswa memahami dan mampu mengevaluasi prestasi motor listrik dilihat dari hubungan torsi dengan kecepatan putaran motor dan efisiensinya.
B. DASAR TEORI Motor induksi adalah suatu mesin listrik yang merubah energi listrik menjadi energi gerak dengan menggunakan gandengan medan listrik dan mempunyai slip antara medan stator dan medan rotor. Motor induksi merupakan motor yang paling banyak kita jumpai dalam industri.( http://forum.viva.co.id /iptek/1345914-prinsip-kerja-motor-3-fasa.html)
Gambar 9. Motor Induksi 3 Fasa (http://t0t0x.wordpress.com/2012/05/03/hubungan-bintang- delta-pada-motor-listrik-3-fasa/)
Motor AC 3 phase bekerja dengan memanfaatkan perbedaan fasa sumber untuk menimbulkan gaya putar pada rotornya. Jika pada motor AC 1 phase untuk menghasilkan beda phase diperlukan penambahan komponen Kapasitor, pada motor 3 phase perbedaan phase sudah didapat langsung dari sumber seperti terlihat pada gambar arus 3 phase berikut ini: (http://insyaansori.blogspot.com /2013/04/motor-listrik-3-fasa.html )
Gambar 10. Grafik arus 3 fasa (http://insyaansori.blogspot.com/2013/04/motor-listrik-3-fasa.html ) Pada gambar di atas, arus 3 phase memiliki perbedaan phase 60 derajat antar phasenya. Dengan perbedaan ini, maka penambahan kapasitor tidak diperlukan. 1. Konstruksi Motor Listrik 3 Fasa Motor induksi tiga fasa memiliki dua komponen dasar yaitu stator dan rotor, bagian rotor dipisahkan dengan bagian stator oleh celah udara yang sempit (air gap) dengan jarak antara 0,4 mm sampai 4 mm. Tipe dari motor induksi tiga fasa berdasarkan lilitan pada rotor dibagi menjadi dua macam yaitu rotor belitan (wound rotor) adalah tipe motor induksi yang memiliki rotor terbuat dari lilitan yang sama dengan lilitan statornya dan rotor sangkar tupai (Squirrel-cage rotor) yaitu tipe motor induksi dimana konstruksi rotor tersusun oleh beberapa batangan logam yang dimasukkan melewati slot-slot yang ada pada rotor motor induksi, kemudian setiap bagian disatukan oleh cincin sehingga membuat batangan logam terhubung singkat dengan batangan logam yang lain. (http://insyaansori.blogspot.com /2013/04/motor-listrik-3-fasa.html )
Gambar 11. Kontruksi Motor Induksi 3 Fasa (http://circuitbooks.wordpress.com/2012/10/13/motor-induksi-3-fasa/ ) Kecepatan sinkron motor induksi adalah kecepatan perputaran medan magnet stator, bergantung pada jumlah kutub stator dan frekuensi sumber daya 3 fasa. Jumlah kutub ini menentukan kecepatan berputarnya medan stator. Makin banyak jumlah kutub maka makin kecil kecepatan sinkronnya, dan sebaliknya. Kecepatan sikron motor induksi.
Dimana
= kecepatan sinkron (rpm)
= frekuensi sumber AC (Hz) = jumlah kutub Slip merupakan perbedaan antara kecepatan rotor dengan kecepatan rotor, yaitu =
% Dimana
= kecepatan sinkron, rpm
= kecepatan rotor, rpm
Alur konversi daya listrik menjadi daya mekanis adalah sebagai berikut INPUT DAYA LISTRIK RUGI TEMBAGA STATOR DAYA DIPINDAHKAN MELALUI CELAH UDARA RUGI TEMBAGA ROTOR DAYA MEKANIS YANG DIHASILKAN RUGI ROTASI (TERMASUK GESEK) OUTPUT DAYA MEKANIS
OUTPUT DAYAMEKAN = INPUT DAYALISTRIK RUGI TEMBAGA STATOR RUGI TEMBAGA ROTORRUGI ROTASI Secara umum, karakteristik mekanis motor induksi diperoleh pada tegangan dan frekuensi sumber yang tetap. Gambar 12 menunjukkan karakteristik umum hubungan kecepatan dengan torsi motor induksi.
Gambar 12. hubungan kecepatan dengan torsi motor induksi Tanpa beban mekanis, motor induksi beroperasi pada kecepatan sinkron. Pada kenyataannya motor induksi telah mendapat beban mekanis dari bantalan dan beban gesek. Bersamaan dengan meningkatnya beban, kecepatan rotor melambat, sesuai dengan kurva pada Gambar 13 (normal range). Pada daerah ini torsi yang dapat dihasilkan sebanding dengan slip yang terjadi. Jika motor dibebani lebih maka akan mencapai torsi maksimum. Jika beban terus ditambah, maka kecepatan motor induksi makin melambat dan kemampuan motor induksi untuk mengatasi beban menurun sampai berhenti (stall). Di titik ini diperoleh torsi start motor induksi.
EF EF EF N R S T IF IF IF
Gambar 13. Normal range
Daya listrik untuk sumber tiga fasa adalah Daya 3 fasa = daya fasa 1 + daya fasa 2 + daya fasa 3 3 = 1 + 2 + 3
= 1
1 cos 1 + 2
2 cos 2 + 3
3 cos 3
Untuk tegangan dan beban setimbang pada setiap fasa, maka 3 = 3