You are on page 1of 7

Tentang Bilyet giro

Bilyet giro adalah sarana atau alat memindahkan dana dari rekening giro rupiah kepada
rekening yang lainnya ( tahapan, tapres, giro ). Bilyet giro hanya dapat dibayar dengan cara
pemindah bukuan ( tidak bisa dibayar tunai ). Bilyet giro tidak bisa dipindahtangankan (
pemindahtanganan pada bilyet giro hanya untuk orang yang namanya tercantum pada bilyet giro
tersebut ).
Fungsi bilyet giro adalah sebagai berikut :
A. bilyet giro sebagai surat barharga.
Suatu surat tagihan dapat dikategorikan sebagai surat berharga apabila memenuhi syarat-
syarat pokok tertentu yaitu :
Bahwa nilai surat tagihan atas hutang tersebut adalah sesuai dengan perikatan
dasarnya atau sebagai alat bukti terhadap hutang yang telah ada
Bahwa surat tagihan itu, dapat diperalihkan atau sebagai alat untuk diperdagangkan.
Sebagai alat pembayaran. Bagaimana dengan bilyet giro yang berfungsi sebagai
surat berharga? Di dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 4/670 UPPB/pb B
tanggal 24 Januari 1972, perihal bilyet giro memang disebut sebagai surat berharga.
B. bilyet giro sebagai alat pembayaran kredit.

Masa penawaran dan daluwarsa
Tanggal efektif
Tanggal efektif tidak sama dengan tanggal penarikan
Tanggal efektif merupakan tanggal mulai berlakunya perintah pemindahbukuan
Tanggal efektif harus dalam tenggang waktu penawaran
Bila tanggal efektif tersebut tidak dicantumkan maka tanggal penarikan bilyet giro tersebut
sebagai tanggal efektif
Bilyet giro yang diterima oleh teller sebelum tanggal efektif harus ditolak oleh teller
Tenggang waktu penawaran
Tenggang waktu adalah 70 hari terhitung sejak tanggal penarikan
Bilyet giro yang diterima teller setelah tanggal berakhirnya tenggang waktu penawaran,
dapat diproses oleh teller sepanjang dana masih tersedia dan tidak dibatalkan oleh penarik
Daluwarsa
Setelah lewat waktu 6 bulan terhitung mulai tanggal berakhirnya tenggang waktu
penawaran
Dalam pencairan dana bilyet giro, Bilyet giro TIDAK bisa diambil tunai, yg bisa adalah di setor kliring
kan ke rekening di Bank yg sama atau bank lain (+ongkos transfer). Jadi anda harus ke bank anda
(atau cabang), kemudian mengisi bukti setoran kliring, dan menyetorkan bilyet giro tsb.
Hal hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan bilyet giro :
1. Keaslian dari bilyet giro
Bagian kiri warkat terdapat logo percetakan
Pastikan tidak ada perubahan data seperti perubahan nominal dalam angka dan huruf
Pada bagian belakang nomor seri akan terasa cetakan timbul
Pada cetakan timbul, maka warna dari nomor seri warkat tanpa dari belakang hitam
kemerah merahan
Area penulisan informasi yang diberikan invisible ink akan berpedar seperti kolom,
tanggal, kolom penerima dana, jumlah nominal dalam angka & huruf serta kolom nomor
rekening dan nama bank
Ciri fisik bilyet giro, ukuran kertas adalah 7 x 2 inci dan berwarna biru kehijau
hijauan.
2. Kelengkapan pengisian bilyet giro
Nama penerima tanggal dan tempat penarikan bilyet giro
3. Kebenaran pengisian bilyet giro
Setiap penambahan atau perubahan pada bilyet giro harus sudah ditandatangani oleh
penarik
Penulisan nilai nominal huruf dan angka harus sama
Tanda tangan / stempel perusahaan ( jika perusahaan ) harus sesuai dengan specien
yang ada di bank
Penulisan dan penandatangan dilakukan oleh pemilik rekening dengan menggunakan
ballpoint atau mesin ketik manual.
Syarat formal bilyet giro :
1. Terdapat nama bilyet giro dan nomor seri
2. Nama dan tempat bank tertarik / kepada siapa perintah itu ditujukan
3. Nama pihak yang harus menerima pemindah bukuan
4. Jumlah dana yang dipindahkan dalam angka maupun huruf
5. Tanda tangan penarik dan cap jika penarik adalah badan usaha
6. Tempat dan tanggal penarik
7. Tanggal efektif berlakunya bilyet giro
8. Nama bank dimana pihak penerima memelihara rekeningnya



Beberapa factor pendorong para nasabah menggunakan bilyet giro antara lain :
1. Kewajiban menyediakan dana baru timbul setelah tanggal efektif tiba ( jatuh tempo ).
2. Pelaksanaan amanat sampai pada tujuan dan dapat di batalkan. Bilyet giro merupakan surat
berharga dimana surat tersebut merupakan surat perintah nasabah untuk memindah
bukukan sejumlah dana dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang
disebutkan namanya pada bank yang sama atau pada bank yang lainnya. Dengan demikian
pembayaran dana bilyet giro mempunyai dua tanggal dalam teksnya yaitu tanggal
penerbitan dan tanggal efektif ( jatuh tempo). Sebelum tanggal efektif tiba bilyet giro sudah
dapat diedarkan sebagai alat pembayaran kredit, bilyet giro tidak dapat dipindahtangankan
melalui endosemen, karena didalamnya tidak ada klausula yang menunjukan cara
pemindahannya. Pembayaran suatu transaksi dipandang sudah selesai apabila pemindah
bukuan yang dimaksud dalam bilyet giro itu sudah dilaksanakan oleh Bank. Didalam bilyet
giro orang yang menerbitkan adalah pihak yang harus membayar. Menerbitkan surat
berharga disini maksudnya adalah penerbit memerintahkan bank dimana ia menjadi
nasabah untuk memindah bukukan sejumlah uang dari rekeningnya kepada rekening pihak
ketiga yang disebutkan namanya. Pihak yang menerima bilyet giro ini disebut pemegang
atau penerima, sedangkan Bank sebagai pihak yang memerintahkan melakukan pemindah
bukuan disebut tersangkut.

Unsur unsur bilyet giro adalah sebagai berikut :
1. Perintah pemindah bukuan bilyet giro harus tanpa syarat.
2. Penarik bilyet giro haruslah menjadi nasabah bank.
3. Tertarik bilyet giro aalah bank yang memelihara atau menyimpan dana panarik.
4. Penerima bilyet giro haruslah menjadi nasabah bank.
5. Pembayaran bilyet giro tidak dapat dilakukan dengan uang tunai (cash), akan tetapi berupa
pemindah bukuan dana dari rekening giro penarik kepada rekening giro penerima.
6. bilyet giro bentuknya adalah atas nama.
7. bilyet giro tidak dapat dipindahtangankan melalui endosement.
pihak yang tersangkut dalam sebuah transaksi bilyet giro antara lain yaitu :
1. Penarik/penerbit, yaitu orang yang menebitkan bilyet giro yang dalam unsur bilyet giro
telah disebutkan haruslah nasabah bank.
2. Tertarik/tersangkut, yaitu bank yang diberi perintah tanpa syarat untuk memindahbukukan
sejumlah dana, di mana penarik memiliki rekening giro untuk menyimpan dananya.
3. Penerima dana, yaitu orang yang diberi hak untuk menerima pembayaran berupa
pemlndahbukuan dana yang namanya tercantum pada surat bilyet giro tersebut.
4. Bank penerima dana, yaitu bank yang menerima pemindahbukuan sejumlah dana, di mana
penerima dana mempunyai rekening giro atau bank nasabah penerima dana. Akan tetapi
bank tertarik kadangkadang juga dapat bertindak sebagai bank penerima dana, apabila
pihak penerima dana dan penarik menjadi nasabah bank yang sama.

Bilyet giro tidak dapat dipindahtangankan dengan endosement, sebab Bilyet giro bukan surat
berklausula atas pengganti yang pemindahtangannya dilakukan melalui endocement atau bukan
surat atas tunjuk/pembawa yang dapat dipindahtangankan dengan biasa yaitu dengan penyerahan
surat belaka. Klausula atas pembawa atau atas pengganti memang tidak dijumpai dalam batasan
penger tian Bilyet giro di atas. Di samping itu karena Bilyet giro merupakan surat atas nama, maka
Bilyet giro tidak bisa dipindahtangankan melalui endosement seperti tercantum dalam deflnisi Bilyet
giro, pada kalimat terakhir "tidak dapat dipindahtangankan endocement".


Ketentuan mengenai pasal pasal yang menyangkut tentang kejahatan pemalsuan bilyet giro :

Pemalsuan bilyet giro adalah termasuk pemalsuan surat yang dalam KUHP diatur dalam bab
XII buku II, khususnya pasal 265 an pasal 264 KUHP.

(ayat 1) :
Barang siapa membuat secara tidak benar atau memalsu surat yang dapat menimbulkan
sesuatu hak, perikatan atau pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai bukti dari pada
sesuatu hal, dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain pakai surat tersebut seolah
olah isinya benar dan tidak palsu, diancam, jika pemakaian tersebut dapat menimbulkan kerugian,
Karena pemalsuan surat, dengan pidana penjara paling lama enam tahun.

(ayat 2) :
Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa dengan sengaja memakai surat yang
isinya tidak benar atau yang dipalsu, seolah-olah benar dan tidak dipalsu, jika pemakaian surat itu
dapat menimbulkan kerugian.

Unsur-unsur tindak pidana dart pasal 263 KUHP tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
Pasal 265 ayat 1, unsurunsurnya meliputi :
a. Barang siapa membuat surat palsu, atau Memalsukan surat Yang dapat :
Menerbitkan suatu hak,
Menerbitkan suatu perjanjian (perikatan)
Menimbulkan pembebasan suatu hutang, atau
Diperuntukkan guna menjadi bukti ataa sesuatu hal dengan maksud Untuk memakai atau
menyuruh orang lain memakai surat itu Beulah-olah asli dan tidak palsu.
Pemakaian atau penggunaan surat itu menimbulkan kerugian.
Paaal 265 ayat 2, unsurnya meliputt :
Barang siapa memakai surat palsu atau yang dipalsukan, seolah-olah surat itu asli dan tidak
dipalsukan.
Apabila pemakaian surat itu dapat menimbulkan kerugian.
Dengan sengaja Pemalsuan bilyet giro dengan demikian dapat dikatakan merupakan
perbuatan pidana pemalsuan surat apabila memenuhi unaur~unsur dart paaal 263 (1) atau
(2) KUHP.

Pemalsuan bilyet giro dapat diuraikan sebagai berikut :
A. Perbuatan :
1. membuat surat : ialah membuat /menciptakan/mencetak warkat/formulir bilyet giro secara
palsu yang seolah olah aslinya.
2. Memalsukan surat : ialah perbuatan menghapus/menambah/mengganti tanpa hak terhadap
kalimat, kata angka, tanda tangan di dalam formulir bilyet giro yang asli atau yang telah
ditarik secara sah.

You might also like