You are on page 1of 23

PERITONITIS

S. Hasjim
SMF Bedah RSI Aisyiyah Malang
anatomi
anatomi
anatomi
fisiologi
Luas permukaan peritoneum 1,7 m2,
terdiri atas viseral dan parietal
Kedua sisi permukaan bertindak
sebagai membrana semipermeabel
dalam pertukaran air dan elektrolit
Kavum peritonii mengandung < 50
ml transudat steril
Kaya kelenjar limfe untuk pertahanan
fisiologi
Omentum
Dua lapis peritoneum viseral
Kaya pembuluh darah dan kelenjar limfe
Bergerak ke daerah infeksi dan inflamasi
untuk mengontrol dan melokasisir
Bergerak ke daerah iskemi untuk suplai
aliran darah kolateral
Menutup organ viskus yang perforasi
patogenesis
Kontaminasi bakteri dan kimiawi ke
dalam rongga peritoneum:
Peritonitis bakteria
(supurativa/purulenta)
Peritonitis kimiawi
etiologi
Kimiawi:
Asam lambung
Empedu
Urine
Darah
Enzim pankreas
Bakterial:
Perforasi organ
berongga karena
berbagai sebab
Abses organ intra
dan retro-
peritoneal
diagnosis
Anamnesis
Datang sebagai akut abdomen dengan keluhan
nyeri perut
Perjalanan nyeri dan intensitas nyeri
bergantung pada penyebab peritonitis, durasi
dan tingkat infeksinya
Perlu digali kemungkinan-kemungkinan
penyebab:
Riwayat infeksi
Riwayat gastritis
Penyakit sistim bilier dan pankreas
Riwayat trauma abdomen
Riwayat iskemia organ berongga
Pada bayi/neonatus: riwayat NEC
diagnosis
Anamnesis
Kemungkinan-kemungkinan penyebab:
Riwayat infeksi
appendisitis, adneksitis, divertikulitis, tubo-ovarial
abses (TOA), PID, abses hepar, abses perinefrik, tifus
abdominalis, TBC
Riwayat gastritis
perforasi ulkus gastro-duodenal
Penyakit sistim bilier dan pankreas
batu empedu, cholesistitis, cholangitis, akut
pankreatitis
Riwayat trauma abdomen
perforasi organ berongga
Nekrosis organ viseral karena iskemia
strangulasi (hernia inkarserata, torsio organ
berongga)
diagnosis
Anamnesis
Perjalanan nyeri:
Appendisitis, adneksitis, divertikulitis, tubo-ovarial abses
sesuai dengan perjalanan infeksi peritonitis lokalis
(nyeri perut kanan bawah) menyebar ke seluruh perut
Tifus abdominalis hari ke 3-4
Perforasi ulkus gastro-duodenal kimiawi
Nyeri tajam dan mendadak dimulai di perut kiri atas
Trauma abdomen perforasi organ berongga
Nyeri perut beberapa 1 24 jam pasca trauma
abdomen
Perforasi karena strangulasi organ viseral
didahului dan/ disertai gejala-gejala ileus obstruksi
diagnosis
Pemeriksaan fisik
Febris : dimulai sub febris
intermitten yang terus naik sampai
menjadi febris kontinua, kadang-
kadang disertai menggigil
Tanda-tanda syok: penurunan
kesadaran, takikardia, takipnea,
hipotensi, oliguria, dehidrasi
diagnosis
Pemeriksaan fisik
Febris : dimulai sub febris
intermitten yang terus naik sampai
menjadi febris kontinua, kadang-
kadang disertai menggigil
Tampak letargia, pada anak: tidak
mau bergerak, kaki posisi fleksi
Tanda-tanda syok: penurunan
kesadaran, takikardia, takipnea,
hipotensi, oliguria, dehidrasi
diagnosis
Lokal abdomen
Distensi abdomen dan penurunan bising
usus paralitik usus
Neonatus dan bayi : edema dinding
abdomen dan skrotum/vulva
Nyeri tekan dinding perut
Tanda rangsang peritoneal: defans
muskuler (muscle rigidity), rebound
tenderness, voluntary guarding untuk
mengurangi nyeri akibat rangsangan pada
peritoneum
diagnosis
Lokal abdomen
NGT : hijau (penurunan
tonus pilorus) fekal (sepsis,
penurunan tonus valvula bauhini)
Colok dubur :
Sepsis tonus spinkter ani
menurun
Nyeri tekan pada seluruh jam
diagnosis
Laboratorium
Lekositosis shift to the left
Hematokrit meningkat dehidrasi
Gangguan keseimbangan elektrolit
karena dehidrasi, muntah dan
ekstravasasi cairan ke ekstrasel
Gangguan fungsi ginjal karena
dehidrasi dan sepsis
diagnosis
Pencitraan
USG
Sensitifitas 80%
Skreening untuk penyakit pankreas dan
sistim bilier,
Sangat membantu untuk menemukan
lokasi abses intra dan retro-peritoneal
serta abses di pelvis

diagnosis
Pencitraan
Foto abdomen 3 posisi
Gambaran ileus paralitik (penebalan
dinding usus, akumulasi cairan dan
udara intra luminer air fluid level dan
step ladder pattern)
Cairan bebas cavum peritoneum
Udara bebas di cavum peritoneum
Garis lemak pre-peritoenal menghilang

diagnosis banding
Akut abdomen lainnya
Sepsis sistemik
penatalaksanaan
Persiapan operasi
Resusitasi cairan
Larutan kristaloid, sesuai dengan tingkat
dehidrasi
Pasang kateter untuk monitor produksi urine.
Pasang pipa lambung (NGT) untuk
dekompresi lambung dan mencegah
muntah aspirasi pneumoni
Antibiotik spektrum luas + aminoglikosid
penatalaksanaan
Tujuan operasi
Menghilangkan sumber infeksi dan
pengotoran
Drainase dan dilusi pengotoran
Mencegah sindroma kompartemen
rongga abdomen
penatalaksanaan
Pasca operasi
Jaga keseimbangan cairan dan
elektrolit
Kebutuhan nutrisi tercukupi
Antibiotik untuk mengatasi infeksi
(aminoglikosid dan spektrum luas)
Mencegah sepsis berkembang
MOD MOF Triad of Death
Innalillahi wa inna illaihi roojiuun

You might also like