keadaan tidak sadar yang bersifat sementara yang diikuti oleh hilangnya rasa nyeri di seluruh tubuh akibat pemberian obat anestesi. Metode ini cocok untuk dilakukan pada operasi yang berlangsung lama 3 . Pasien menjalani operasi VP-Shunt yang tergolong operasi yang berlangsung lama, oleh karena itu digunakan teknik anastesi umum. a. Premedikasi Premedikasi merupakan pemberian obat sebelum induksi anastesi dengan tujuan untuk melancarkan induksi, rumatan dan bangun dari anastesi 6 . Pemberian obat premedikasi memiliki beberapa tujuan, yaitu: menimbulkan rasa nyaman bagi pasien, yang meliputi 6 : bebas dari rasa takut, tegang, dan khawatir: bebas nyeri dan mencegah mual muntah mengurangi sekresi kelenjar dan menekan refleks vagus memudahkan atau mempelancar induksi mengurangi dosis obat anestesia mengurangi rasa sakit dan kegelisahan pasca bedah Pada pasien ini dilakukan premedikasi berupa fentanyl 200 mcg dan midazolam 2 mg, sekitar 30 menit sebelum dilakukan induksi. Fentanil merupakan opioid agonis turunan fenil piperidin. dan memiliki potensi 100 x lebih kuat dibandingkan morfin. Pada balance anestesi diberikan loading dose 2-8 mcg/kgbb dilanjutkan dengan infus 0,5-3 mcg/kgbb/jam. Dengan dosis 2-10 mcg iv biasanya digunakan untuk mencegah gejolak kardiovaskular pada tindakan laringoskopi intubasi. Fentanil bekerja pada talamus, hipotalamus, system retikular dan neuronnya. Dengan demikian rangsangan sakit tidak mencapai kortikal. Daya kerja analgesik 45 menit-2 jam 6 . Fentanil dapat menyebabkan hipotensi, bradikardi, depresi nafas dan apnoe. Fentanil juga menyebabkan aliran darah otak, kecepatan metabolisme otak, dan tekanan intrakranial menurun, pusing, penglihatan kabur, miosis (mengecil), mual, emesis, pengosongan lambung terlambat, spasme traktus biliaris 6 . Depresi nafas dapat diatasi dengan memberikan obat antagonis narkotik-analgesik seperti nalokson, tapi dosis nalokson mungkin perlu ditambah atau diulang karena depresi pernafasan dapat berlangsung lebih lama dari masa kerja nalokson (0,1-0,4 mg IV waktu paruh 20 menit). Bradikardi dapat dicegah dengan SA 6 . Pasien ini seharusnya diberikan premedikasi fentanil sebanyak 140 560 mcg. Pada pasien ini telah diberikan fentanil sebanyak 200 mcg. Hal ini berarti bahwa pemberian fentanil telah sesuai dosis terapeutik sebagai premedikasi. Midazolam merupakan obat induksi tidur jangka pendek atau premedikasi, pemeliharaan anestesi, bekerja cepat, dan karena transformasi metabolitnya cepat dan lama kerjanya singkat, bekerja kuat menimbulkan sedasi dan induksi tidur. AOA 30 detik-1 menit IV, Efek puncak : IV 3-5 menit, DOA 15- 80 menit IV/IM. Premed 0,03 -0,04 mg/kg iv, Sedasi 0,5-5 mg (0,025 -0,1 mg/kg) iv, Induksi anestesi 0,1 -0,4 mg/kgbb IV (50-350 mcg/kg). Pada pasien yang mengalami nyeri sebelum tindakan pembedahan, dewasa 0,07 0,10 mg/kgBB, disesuaikan dengan umur dan keadaan pasien. Dosis lazim adalah 5 mg 6 . Mekanisme kerja midazolam adalah dengan meningkatnya fungsi saluran ion klorida yang menyebabkan hiperpolarisasi pada membran sel melalui neurotransmitter inhibitor GABA. Tereksposnya midazolam pada pH darah menyebabkan perubahan struktunya dari obat yang larut dalam air menjadi obat yang larut pada lemak yang mampu menembus sawar darah otak 6 . Midazolam dapat menyebabkan Tekanan darah akan menurun. Penurunan tekanan darah sistolik maksimum 15%, perubahan ini kemungkinan dari vasodilatasi perifer dimana cardiac output tidak berubah. Midazolam menyebabkan depresi pernafasan yang minimal, terutama bila telah diberikan opioid untuk premedikasi 6 . Pasien ini seharusnya diberikan premedikasi midazolam sebanyak 2 3 mg. Pada pasien ini telah diberikan midazolam sebanyak 2 mg. Hal ini berarti bahwa pemberian fentanil telah sesuai dosis terapeutik sebagai premedikasi. b. Induksi dan Intubasi Propofol merupakan cairan emulsi isotonik yang berwarna putih. Emulsi ini antara lain terdiri dari gliserol, fosfatid dari telur, sodium hidroksida, minyak kedelai dan air. Sifatnya yang sangat larut lemak sehingga dengan mudah obat ini menembus blood brain barrier dan didistribusikan dalam jaringan otak. mekanisme kerjanya dengan menghambat transmisi neuron yang dihantarkan oleh GABA 3 . Dosis propofol untuk pasien dewasa yaitu 2-2,5 mg/kg BB. Injeksi intravena pd dosis terapetik memberikan efek hipnotif cepat, biasanya dalam waktu 40 detik dari awal pemberian injeksi. Pada pemberian dosis induksi, pemulihan kesadaran berlangsung cepat, pasien akan bangun setelah 4-5 menit. Untuk pasien dengan cedera neurologis, propofol memberikan efek protektif saraf. propofol terbukti baik mempertahankan atau mengurangi tekanan intrakranial tinggi pada pasien cedera 3 . Efek samping penggunaan propofol yakni nyeri saat injeksi, myklonus, apneu, penurunan tekanan darah arterial dan yang jarang adalah trombophlebitis. Efek samping yang paling signifikan adalah penurunan tekanan darah sistemik. propofol dapat menurunkan tekanan darah hingga 30 % melalui penghambatan aktifitas simpatis semhingga terjadi penurunan systemic vascular resisten (SVR). Efek inotropik negatif dari propofol dapat dihasilkan dari penurunan kalsium intraselular akibat hambatan influks kalsium trans sarkolema. Pada pemberian dosis besar dapat timbul apneu selama 30-90 detik, penurunan respon ventilasi terhadap CO2 menurun dan juga terjadi depresi diafragma, volume tidal dan frekwensi pernafasan menurun. Propofol adalah depresan pernafasan yang kuat. Opiat yang diberikan bersamaan dengan propofol kemungkinan akan memperbesar efek depresi nafas yang terjadi 3 . Pasien ini, induksi propofol seharusnya diberikan adalah 140 175 mg karena pasien memiliki BB 70 Kg. Pada pasien ini ternyata diberikan propofol dengan dosis 200 mg, berarti pemeberian propofol telah melebihi dosis terapetik untuk induksi. Roculax merupakan aminosteroid monoquaternary OBNM nondepolarizing. Dosis roculax sebagai induksi adalah 0,6 1,0 mg/KgBB dengan OOA 1-2 menit dan DOA 30-40 menit. Jika dosis sebesar 0,6 mg/KgBB i.v., maka dalam waktu 1 menit akan dicapai suatu kondisi yang cukup untuk melakukan intubasi ETT pada hampir semua pasien 6 . Hambatan pada obat ini terjadi karena serabut otot mendapat rangsangan depolarisasi yang menetap, sehingga otot kehilangan respon kontraksi yang akan menyebabkan kelumpuhan otot. Selain untuk fasilitas intubasi, obat ini juga dapat membuat relaksasi lapangan operasi, menghilangkan spasme laring, dan refleks jalan nafas 3 . Pasien ini, dosis roculax yang seharusnya diberikan adalah 42 70 mg karena pasien memiliki BB 70 Kg. Pada pasien ini telah diberikan roculax dengan dosis 40 mg, berarti pemeberian propofol telah sesuai dengan dosis terapetiknya. Isofluran merupakan cairan volatil yang tidak mudah terbakar dengan bau eter yang menyengat, refleks faring dan laring dengan cepat menghilang sehingga memudahkan tindakan intubasi endotrakeal. Obat ini dapat menurunkan tekanan darah. Isofluran digunakan terutama sebagai komponen hipnotik dalam pemeliharaan anastesi umum. Disamping efek hipnotik, isofluran juga mempunyai efek analgetik ringan dan relaksasi otot ringan 5 . Untuk mengubah cairan isofluran menjadi uap, diperlukan alat penguap (vaporizer) khusus isofluran. Dosis untuk induksi, konsentrasi yang diberikan pada udara inspirasi adalah 2,0 3,0% bersama-sama dengan N 2 O. Untuk pemeliharan dangan pola nafas spontan, konsentrasinya berkisar antara 1,0 2,5% sedangkan untuk nafas kendali berkisar antara 0,5 1,0% 3 . Keuntungan dari isofluran adalah induksi cepat dan lancar, pemulihannya lebih cepat tidak menimbulkan mual dan muntah, tidak mudah meledak atau terbakar. Kelemahan isofluran adalah batas keamanan sempit, analgesia dan relaksasinya kurang sehingga harus dikombinasikan dengan obat lain 3 .