You are on page 1of 3

Laporan Pendahuluan Praktikum

Kompres hangat pada Tengkuk


Anisa
Dara Mustika
Hanun Isna Mutia
Niken Anggraeni
Kartika Rosalia Indah
Sawiti Retno Utami
Tri Kurniawati
Wafi Nubli Izazi
Mata Kuliah Keperawatan Gerontik I Kelas C
Mahasiswa FIK UI

1. Deskripsi/ definisi
Kompres hangat merupakan salah satu tindakan untuk mengurangi rasa nyeri
dengan menstimulasi kutaneus. Stimulasi Kutaneus adalah stimulasi kulit yang
dilakukan untuk menghilangkan nyeri (Potter & Perry, 1997). Stimulasi kutaneus
dapat menyebabkan pelepasan endofrin, sehingga memblok transmisi stimulus nyeri.
Penggunaan stimulasi kutaneus dapat mengurangi persepsi nyeri dan membantu
mengurangi ketegangan otot (Potter & Perry, 1997).
Efek pemberian panas pada bagian tubuh yang tegang dan nyeri dapat
meningkatkan aliran darah. Apabila panas digunakan dalam waktu 1 jam atau lebih
maka aliran darah akan menurun akibat refleks vasokontriksi karena tubuh berusaha
mengontrol kehilangan panas pada area tersebut. Pengangkatan dan pemberian terapi
panas lokal secara periodik akan mengembalikan efek vasodilatasi (Potter & Perry,
1997).

2. Tujuan/ kegunaan
Membantu klien lansia dalam peningkatan sirkulasi darah di tengkuk
Menurunkan ketegangan otot pada klien lansia
Menurunkan rasa nyeri pada tengkuk
Meningkatkan kenyamanan

3. Indikasi
Klien lansia dengan tingkat kecemasan atau nervous yang tinggi maupun stres
Klien lansia dengan hipertensi.
Klien lansia dengan tengkuk yang tegang dan nyeri

4. Kontra indikasi
-
5. Komplikasi
-
6. Alat-alat yang diperlukan
Handuk
Baskom
Air Hangat
Alas atau perlak

7. Pengetahuan terkait yang diperlukan (anatomi, fisiologi, patofisiologi, dll)
(Terlampir)

8. Hal khusus (termasuk prinsip-prinsip) yang harus diperhatikan
Perhatikan posisi, tempat, dan suasana saat memberikan kompres hangat,
posisi, suasana, dan tempat harus nyaman.
Perhatikan suhu yang dapat ditoleransi klien
Perhatikan durasi saat pengompresan, lakukan pengompresan selama 20 menit
dan ganti kompresan setiap 5 menit atau sesuai program
Berikan kompres hangat setiap klien merasa nyeri di tengkuk

9. Protokol prosedur
1. Inspeksi kondisi kulit pada bagian tengkuk
2. Kaji sensitivitas klien terhadap sensasi suhu
3. Kaji kembali durasi kompres dan suhu yang diinginkan
4. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
5. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien
6. Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman dengan posisi tubuh sejajar.
7. Letakan alas kedap air dibawah area tubuh yang akan dikompres.
8. Cuci tangan
9. Tuangkan air hangat kira-kira 43
0
-46
0
C ke dalam wadah atau baskom
10. Celupkan handuk ke dalam air hangat
11. Letakan handuk tersebut pada tengkuk selama 20 menit
12. Ganti kompresan setiap 5 menit atau sesuai program
13. Tanyakan secara periodik jika klien merasa tidak nyaman atau merasa adanya
sensasi terbakar. Observasi area kulit.
14. Ispeksi kembali daerah tengkuk yang dikompres
15. Catat respon, lokasi, dan lamanya pemberian kompres. Catat suhu air yang
digunakan untuk mengompres.

10. Keamanan (untuk pasien dan perawat)
Anjurkan klien untuk rileks dan tenang.
Posisikan klien senyaman mungkin sehingga klien dapat rileks ketika
pengompresan dilakukan.
Observasi bagian tengkuk klien.
Kaji tingkat nyeri yang dirasakan klien
Kaji respon klien sebelum dan sesudah tindakan kompres hangat pada
tengkuk.
Periksa catatan mengenai hal lainnya yang berhubungan dengan klien saat
melakukan teknik kompres hangat pada tengkuk

11. Hal yang harus dilaporkan dan didokumentasikan
Identitas diri klien: nama, umur, jenis kelamin, intervensi yang sedang
dilakukan.
Hasil pengkajian sistem sirkulasi.
Tingkat nyeri klien.
TTV (cenderung menurun akibat adanya relaksasi): RR dan HR

Refrensi:

Potter, P.A. & Perry, A.G. (1997). Fundamentals of nursing: Concepts, process, and
practice. 4
th
Ed. St. Louis, Ml: Elsevier Mosby.

You might also like