You are on page 1of 6

MAKALAH EKOMOMI ISLAM

ASUMSI RASIONALITAS DALAM EKONOMI ISLAM

















Di susun Oleh:
Dian Sagita (01121002071)
Fathan Arizky (01121002112)
Yeyen Agustira (01121002132)

EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA

BAGIAN 1
PENDAHULUAN
Asumsi rasionalitas adalah angapan bahwa manusia berperilaku secara
rasional (masuk akal),dan tidak akan sengaja membuat keputusan yang akan
menjadikan mereka lebih buruk.Perilaku rasional dapat mempunyai dua makna yaitu
metode dan hasil.Dalam makna metode,perilaku rasional berarti action selected on the
basis of reasoned thought rather than out of habit,prejudice,or emotion(tindakan yang dipilih
berdasarkan pikiran yang beralasan,bukan berdasarkan kebiasaan ,prasangka,atau
emosi).Dalam makna hasil,perilaku rasional berarti action the actually succeeds in
achieving desired goals (tindakan yang benar-benar dapat mencapai tujuan tang ingin
dicapai).

A. Asumsi Rasionalitas
Jenis Rasionalitas
Ada dua jenis rasionalitas,yakni:
a) Self interest rationality(rasionalitas kepentingan pribadi)
Menurut Edgeworth adalah setiap pihak digerakan hanya oleh self
interest.Self intrerest mencakup tujuan-tujuan yang berhubungan dengan
prestise,persahabatan,cinta,kekuasaan,menolong sesama,penciptaan karya
seni,dan banyak lagi.Self interest yang tercerahkan dimana individu-individu
dalam rangka untuk mencapai sesuatu yang menjadikan mereka lebih baik
,pada sat yang sma membuat orang-orang yang disekelilingnya menjadi lebih
baik pula.
b) Present-aim rasionality
Teori utilitas modern yang aksiomatris tidak berasumsi bahwa manusia
bersikap mementingkan kepentingan pribadinya(self interested).Teori ini
berasumsi bahwa manusia menyesuaikan preferensinya dengan sejumlah
aksioma:secara kasarnya preferensi-preferensi tersebut harus konsisten.




B. Aksioma-Aksioma Pilihan Rasional
Terdapat tiga sifat dasar
a. Kelengkapan (Completeness)
Individu dihadapkan pada situasi,A dan B,maka ia dapat menentukan secara
pasti salah satu dari tiga kemungkinan berikut ini :
A lebih disukai daeripada B
B lebih disukain daripada A
A dan B keduanya sama-sama disukai
b. Transitivitas (Transitivity)
Jika bagi seorang A lebih disukai daripada B dan B lebih disukai daripada
C,maka baginya A harus lebih disukai daripada C.Asumsi ini menyatakan
bahwa pilihan individu bersifat konsisten secara internal.
c. Kontinuitas (Continuity)
Jika bagi seseorang A lebih disukai daripada B,maka situasi-situasi yang
secara cocokmendekati A,harus juga lebih disukai daripada B.


C. Aumsi-asumsi Lainnya tentang Preferensi
a. Kemonotonan yang kuat (Strong Monotonicity)
Bahwa lebih banyak lebih baik.
b. Local Nonsatiation
Asumsi ini menyatakan bahwa seseorang lebih menyukai yang rata-rata
daripada yang ekstrim.Strict convexity merupakan generalisasi dari
asumsi neoklasik tentang diminishing marginal rates of subtitution.



BAGIAN 2
PERSFEKTIF ISLAM TENTANG ASUMSI RASIONALITAS
A.Perluasan Konsep Rasionalitas (untuk Transitivitas)
Self interest rationality yang diperkenalkan oleh Edgeworth adalah konsep
yang lebih baik dalam artian kita berasumsi bahwa individu mengejar banyak
tujuan,bukan hanya memperbanyak kekayaan secara moneter.Sayangnya konsep
ini terlalu longar sehingga tindakan apa pun dari seseorang dapat dijustifikasi
sebagai rasional hanya karena ia mengklaim bahwa tindakannya di dorong oleh self
interest-nya.
Transitivitas adalah syarat minimal konsistensi .Jika tidak mensyaratkan
transitivitas maka sesungguhnya ia tidak mensyaratkan apa pun.Contohnya ,salah
satu aksioma adalah kelengkapan terhadap pasangan alternatif apa pun dari A dan
B,kita dapat memilih A daripada b,B daripada A,atau sama saja antara A dan B .
Dalam nilai Islam terdapat dua cara dalam mendistribusikan pendapatan
.Iuran wajib (zakat) ,dan iuran sukarela(infak).Dalam kebanyakan kasus,sektor suka
rela tidak dapat secara mutlak dijelaskan bahwa tindakan sukarela ini memenuhi
persyaratan transitivitas .
1. Persyaratan Transitivitas
Andaikan seseorang dihadapkan pada pilihan antara A dan B ,ia
memilih A.Bila dihadapkan pada pilihan B dan C ,ia memilih B.Dihadapkan
pada pilohan antaran C dan A ,ia memilih C.Rumus alternatifnya sebagai
berikut :
Simbol Alternatif
Ab Memilih A jika B merupakan Satu-satunya alternatif yang
ada
Ba Memilih B jika A merupakan Satu-satunya alternatif yang
ada
Bc Memilih B jika C merupakan Satu-satunya alternatif yang
ada
Cb Memilih C jika B merupakan Satu-satunya alternatif yang
ada
Ca Memilih C jika A merupakan Satu-satunya alternatif yang
ada
Ac Memilih A jika C merupakan Satu-satunya alternatif yang
ada

Maka orang ini akan memilih Ab daripada Ba,Bc daripada Cb,dan Ca
daripada Ac.Dalam hal ini tidak terdapat intransitivitas.Perhatikan bahwa Ca
bukan Cb.
Sekilas awal kelihatannya pilihan tersebut intransitif,karena kita hanya
melihat tiga pilihan :
1. A
2. B
3. C
Tetapi untuk orang lain ,ia melihat empat pilihan :
1. Ab
2. BC
3. Cb
4. Ca








2. Utilitas dan Infak

Pada utilitas Farhan yang lebih baik jika ia menbelanjakan
uangnyauntuk Infak (sedekah) .Definisi Fungsi Utilitas sebagai
Uf=U(Mf,Mz),di mana:
Uf=Utilitas Farhan
Mf=Uang yang dimiliki Farhan
Mz=Uang yang dimiliki Zahid
Slope kurva utilitas Farhan negatif karena menurut farhan ,infak adlah hal
yang baik.Slope negatif juga berarti bahwa Farhan mengurangi pendapatyannya
agar pendapatan Zahid bertambah.Berapa jumlah pendapatan yang beersedia
diserahkan oleh Farhan tergantung pada budget line .Titik A adalah solusi optimal
untuk Farhan.

B. Perluasan Spektrum Utilitas (untuk Strong Monotonicity & Local
Nonsatiation)
Asumsi Lebih banyak lebih baik hanya benar jika kita harus memilih
antara X halal dan Y halal.Tidak benar jika harus memilih antara X halal dan Y
haram,atau X haram dan Y halal,atau X haram dan Y haram.Nilai Islam tentang halal
dan haram membuat kita harus memperluas spektrum utilitas.
a. Melonggarkan Persyaratan Kontinuitas (untuk kontinuitas )
Kita asumsikan bahwa permintaan Y haram dalam keadaan
darurat.Permintaan terhadap babi merupakan permintaan yang kontinu
,melainkan diskrit.Permintaanya adalah titik(point demand).Berapapun
harga daging babi pada saat itu ,permintaannya Qp,yakni sejumlah
tertentu daging babi untuk memenuhi kebutuhan kelangsungan hidup.
b. Perluasan Horison Waktu
Presfektif Islam tentang waktu tidak di batasi hanya pada masa
kini.Islam memandang waktu sebagai horison .Karena itu,analisis statis
sebagaimana dikenal oleh ekonom-ekonom klasik tidak memadai untuk
menerangkan perilakau ekonomi dalam perfekstif Islam.Dalam persfektif
Islam ,waktu sangat penting dan sangat bernilai.Nilai waktu tergantung
pada bagaimana seseorang memanfaaatkan waktunya.Dalam Islam
waktulah yang bernilai sedangkan uang tidak memiliki nilai waktu.
c. Komoditas yang seharusnya tidak di diskon
Keberatan pertama bukan tujuan teori metode harga pasar,tetapi di
tujukan pada cara-cara penerapan metode tersebut dalam praktik.Menurut
teori setiap komoditi seharusnya di diskonto msing0masing komoditasnya
.Tetapi dalam praktiknya semua komoditas secara umum dikumpulkan
kemudaian didiskon pada tingkat yang sama.Semua komoditas didiskon
pada tingkat yang disebut sebagai tingkat bungarill yang merupakan
rerata tertimbang dari masing-masing tingkat bunga dari berbagai
komoditas(weighted average of the own interest rates of various
commodities).Sumber daya langka tidak dapat di ubah menjadi sumber
daya masa depandalam jumlah yang lebih besar,dan karenanya sumber-
sumber daya ini memiliki tingkat diskon tersendiri sebesar 0 atau
sekitarnya.Derek Parfits ,yakni bahwa kesejahteraan seharusnya tidak
didiskon.joh Broome berkesimpulan bahwa penyelamatan jiwa juga
seharusnya tidak didiskon.
Kedua bahwa pada proyek ,sebagian besarbdari pihak yang tidak
berkepentingan tidak terwakili dalam pasar.Ahli-ahli ekonomi
menganjurkan beberapa komoditas yang eharusnya tidak didiskon .Uang
bukanlah komoditas .Time value of money mengatakan bahwa $1 hari
mempunyai nilai yang lebih besar daripada $1 besok karena $1 hari ini
dapat diinvestasikan untuk mendapatkan return yang positif.Investasi
selalu memiliki dua kemungkinan untung atau rugi.Karenanya return dapat
saja positif ,dapat pula negatif .

You might also like