You are on page 1of 11

HOMEOSTASIS

Homeo = sama ; Stasis = tetap


Keadaan yang tetap dari lingkungan
dalam sel ( = internal environment
= millieu interieur )
W.B. Cannon
Sistem Saraf Pusat
Sistem Pernafasan
ORGAN Sistem Pencernaan
Sistem Sirkulasi
(Kardiovaskuler)
JARINGAN Sistem Urinarius
Sistem Saraf Tepi
SEL Sistem Endokrin
Sistem Muskuloskeletal

Lingkungan dalam sel
Sekitar 60 % berat badan manusia
merupakan cairan
Cairan tubuh : - Cairan Intraseluler
- Cairan Ekstraseluler :
* Cairan interstisial
(Cairan ekstravaskuler)
* Cairan intravaskuler
Cairan interstisial merupakan lingkungan
dalam sel fungsi sel normal bergantung
pada tetapnya (constancy) dari cairan
interstisial
Hal-hal yang berpengaruh terhadap fungsi
sel :
- Tersedianya energi didapat dari
metabolisme zat nutrisi
- Tersedianya oksigen
- Konsentrasi air, garam dan elektrolit
- Keadaan keasaman (pH)
- Suhu
- Konsentrasi zat-zat sisa
- Konsentrasi karbondioksida
- Dll.
Mekanisme homeostatik adalah berbagai
proses fisiologik yang berfungsi
memulihkan keadaan normal, setelah
terjadi gangguan.
Banyak mekanisme pengatur itu bekerja
pada prinsip umpan balik negatif (negative
feedback mechanism) penyimpangan
dari suatu patokan normal akan dideteksi
oleh suatu sensor, dan sensor akan
mengirimkan sinyal untuk mencetuskan
perubahan-perubahan kompensatorik yang
terus berlangsung sampai titik patokan itu
tercapai kembali

Sel Interstisial Kapiler

Sirkulasi


Pengaturan fungsi tubuh : - Sistem Saraf
- Sistem Hormonal
Pusat pengaturan : Otak
HORMON
Merupakan salah satu jenis sistem
komunikasi antar sel
Pembawa pesan (messenger) berupa
hormon yang dihasilkan oleh kelenjar yang
tidak mempunyai saluran dan disebarkan
lewat sirkulasi darah ke sel-sel sasaran
Hormon mengatur proses metabolik
Bentuk kimia hormon : amina, asam amino,
polipeptida, protein, steroid

Hipotalamus Hipofise Kelenjar lain



Corticotropin Releasing Hormone Corticotropin (ACTH)
Thyrotropin Releasing Hormone Thyrotropin (TSH)
Growth Hormone Releasing Hormone Growth Hormone
Growth Hormone Inhibiting Hormone Follicle Stimulating Hormone
Luteinizing Hormone Releasing Hormone (FSH)
Gonadotropin Releasing Hormone Luteinizing Hormone (LH)
Prolactin Inhibiting Hormone Prolactin
Prolactin Releasing Hormone
Tiroid
Pankreas
Adrenal
Gonad
Lain-lain
Asidosis dan alkalosis respiratorik
Peningkatan P
CO2
arteri akibat
berkurangnya ventilasi akan menyebabkan
asidosis respiratorik
Penurunan P
CO2
akibat ventilasi yang
bertambah akan menyebabkan alkalosis
respiratorik
Kompensasi ginjal : Kecepatan reabsorpsi
HCO
3
-
sebanding dengan P
CO2

menyebabkan sekresi H
+
bertambah
Alkalosis metabolik
Bila kadar H
+
berkurang karena
penambahan basa atau kehilangan asam
maka akan terjadi alkalosis metabolik
kadar HCO
3
-
plasma dan pH meningkat
Kompensasi respiratorik berupa penurunan
ventilasi P
CO2
meningkat
Kompensasi ginjal : sekresi H+ yang lebih
besar akan digunakan untuk meningkatkan
reabsorpsi HCO
3
-
.


Asidosis metabolik
Bila asam yang lebih kuat dari HHb dan
pendapar lain ditambahkan ke dalam darah,
maka akan terjadi asidosis metabolik
Kompensasi respiratorik akan berusaha
meningkatkan pH dengan menurunkan P
CO2
Kompensasi ginjal : sel tubulus ginjal akan
mensekresi H
+
ke cairan lumen dengan cara
pertukaran dengan Na
+
untuk setiap H
+

yang disekresi satu Na
+
dan satu HCO
3
-

akan ditambahkan ke dalam darah

You might also like