You are on page 1of 15

TERAPI

ANTIRETROVIRAL
Ottiara Febriannisa Akbariah
09-148
Dengan penggunaan obat ini, ada harapan HIV
tidak ditemukan lagi di dalam darah kita,
walaupun masih ada virus di tempat
persembunyian lain di tubuh kita.
Tetapi, agar menjadi paling efektif, kita harus
memakai sedikitnya tiga obat sekaligus, yang
dikenal sebagai terapi antiretroviral atau ART.
Terapi ini harus dipakai terus-menerus agar
tetap efektif.
Obat antiretroviral (ARV) membantu dengan
menghambat proses pembuatan HIV dalam
sel CD4, dengan demikian mengurangi jumlah
virus yang tersedia untuk menularkan sel CD4
baru.
Akibatnya sistem kekebalan tubuh kita
dilindungi dari kerusakan dan mulai pulih
kembali, seperti ditunjukkan oleh peningkatan
dalam jumlah sel CD4 kita
Kriteria untuk mulai ART
Depkes menetapkan kriteria untuk mulai ART:
1. Stadium penyakit HIV 4: Mulai ART tanpa
memperhatikan jumlah CD4 atau TLC
2. Stadium penyakit HIV 3: Mulai ART bila jumlah
CD4 di bawah 350, atau tidak diketahui
3. Stadium penyakit HIV 2: Mulai ART bila jumlah
CD4 di bawah 200 atau TLC di bawah 1.200
4. Stadium penyakit HIV 1: Hanya mulai ART bila
jumlah CD4 ditentukan di bawah 200
Manfaat ART Keterbatasan ART
Morbiditas dan mortalitas menurun Tidak menyembuhkan, obat harus
diminum seumur hidup. Efektif sebagian
besar, tetapi tdk semua pasien. Prognosis
jangka panjang tidak diketahui
Penekanan virus terus menerus selama
beberapa tahundapat dicapai oleh cukup
banyak pasien
Dibutuhkan kepatuhan yg sangat tinggi,
pemantauan ketat
Pasien yang menerima ART tetap
produktif
Efek samping dapat mengurangi mutu
hidup
Sistem kekebalan tubuh mulai pulih dan
mengurangi kebutuhan profilaksis thdp
infeksi oportunistik
Infeksi oportunistik masih tetap terjadi
terutama jika terapi dimulai dgn CD4 yg
rendah
Mengurangi penularan HIV dari ibu ke
anak
Penularan ibu ke anak masih tetap terjadi
Mengurangi biaya rawat inap Biaya terus menerus untuk obat dan
pemantauan terapi
Ketersediaan ART mendorong org HIV
untuk meminta tes dan mengungkapkan
status HIV nya
Layanan bermutu dan terjangkau
dibutuhkan untuk konseling dan tindak
lanjut medis
3 Golongan ART
1. Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor
(NRTI) menghambat proses perubahan RNA
menjadi DNA.
2. Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor
(NNRTI) menghambat proses perubahan RNA
menjadi DNA tetapi berbeda dengan NRTI
3. Protease Inhibitor (PI) menghambat enzim
protease yang memotong rantai panjang as.
Amino menjadi protein yg lebih kecil
Nama
generik
Nama Lain Nama Merek Takaran
3 TC lamivudine Hiviral, Epivir 1 tablet 150mg, 2 x/ hari
AZT/ ZDV Zidovudine Reviral, Retrovir 1 tablet 300mg, 2x/ hari
d4T Stavudin Stavex 1 kapsul 30mg, 2x/ hari
ddl Didanosin Videx Berat badan 60 kg: 2 tablet 200mg,
1X/hari
Berat badan <60kg: 2 tablet 125mg,
1X/hari
Berat badan <60kg: 2 tablet 125mg,
1X/hari
Nevirapine NVP Neviral, Nevirex 1 tablet 200mg, 2X/hari
Nelfinavir NFV Viracept, Nelvex 1 tablet 250 mg
Tenofovir TDF Viread 1 tablet 300mg, 1X/hari
AZT + 3TC Duviral,
Combivir
1 kaplet 2X/hari
Lopinavir/r LPV/r Kaletra Aluvia 2 tablet 200mg, 2X/hari
Nama obat antiretroviral di Indonesia
Pemantauan Pengobatan ART
Kepatuhan minum obat
Gejala baru yang timbul akibat efek samping
obat maupun dari perjalanan penyakit itu
sendiri

Pemantauan dilakukan 1 bulan sesudah
dimulai pengobatan dan dilanjutan tiap 3
bulan sekali
Keberhasilan ART
1. Secara klinis
Berat badan
Tidak terkena infeksi opportunistik
Anamnesis gejala yg berhubungan dgn HIV disertai
pemeriksaan fisik
2. Pemeriksaan Lab
Tes Darah Lengkap
SGPT/ SGOT
Kreatin
Gula darah
Kolesterol
Trigliserid
Kegagalan ART
1. Menerima regimen yang sama sekali tidak
efektif
2. Viral load masi terdeteksi setelah 4-6 bulan
terapi atau viral load terdeteksi lagi setelah
beberapa bulan tak terdeteksi
3. Jumlah CD4 terus menurun setelah di tes 2x
dengan interval beberapa minggu
4. Terjadi infeksi opportunistik atau BB
drastis
EDUKASI HIV

You might also like