You are on page 1of 31

1

Dewi Siti Oktavianti


Bentuk seperti kupu-kupu dan terletak pada leher
bagian bawah di sebelah anterior trakea
Terdiri dari 2 lobus lateral yang dihubungkan oleh
sebuah istmus
Panjang 5 cm,lebar 3 cm,berat 30 gr
Aliran darah sangat tinggi (5 ml/mnt/gram tiroid)
yaitu 5 kali aliran darah ke dalam hati
Hormon yang dihasilkan : Tiroksin (T4) dan
triiodotironin (T3) keduanya disebut hormon
tiroid, kalsitonin (menurunkan kadar kalsium
plasma dgn meningkatkan jumlah kasium dalam
tulang)
Merupakan as amino dgn sifat unik yg mengandung
mol iodium yg terikat pd struktur as.amino
Kedua hormon ini disintesis dengan keadaan
terikat dengan protein dalam sel-sel kel.tiroid,
pelepasannya kedalam aliran darah hanya jika
diperlukan saja
Kurang lebih 75 % hormon tiroid terikat dengan
globulin pengikat-protein, hormon tiroid yg lain
terikat dgn albumin dan prealbumin pengikat
tiroid
Iodida dikonsumsi dari makanan dan diserap
dalam darah di GIT

Kelenjar tiroid mengambil iodium (dlm bentuk
ion iodida) dari darah

Memekatkannya dlm sel-sel kelenjar tsb

Molekul iodium akan bereaksi dgn tirosin

Hormon tiroid
Meningkatkan aktivitas metabolik selular
Meningkatkan transpor aktif ion melalui
membran sel
Efek terhadap pertumbuhan
Meningkatkan metabolisme tubuh
Meningkatkan BMR
Menurunkan BB
Meningkatkan sistem kardiovaskuler

Konsentrasi hormon tiroid dalam darah turun
Penurunan suhu tubuh

Menstimulasi hipotalamus melepaskan TRH (Thyroid
Releasing Hormone)

Merangsang Hipofise mengeluarkan TSH (Thyroid
Stimulating hormone)

T3 dan T4

Mempercepat proses metabolisme
seluler tubuh

9
Hipotiroidisme adalah Defisiensi produksi hormon
tiroid oleh kelenjar tiroid mengakibatkan suatu
keadaan klinis
Hipotiroid : suatu keadaan dimana kelenjar
tiroid kurang aktif dan menghasilkan terlalu
sedikit hormon tiroid.
kelainan fungsi tiroid terbanyak
insidens 1:3000-5000 kelahiran
wanita 2x > sering

10
Causa:
defek kongenital (aplasia/hipoplasia kelenjar),
atau yang didapat (acquired) karena hilangnya
jaringan kelenjar setelah terapi hipertiroidisme

defek sintesa hormon karena pengaruh
autoimun, infeksi, defisiensi yodium endemik,
atau obat-obatan anti tiroid
Causa:
defisiensi TSH yang menyebabkan insufisiensi
dari stimulasi terhadap kelenjar tiroid yang
normal. Defisiensi TSH terjadi karena faktor
hipofisa atau hipotalamus.

Catatan: Beberapa penulis membagi
hipotiroidisme menjadi primer, sekunder dan
tersier. Sekunder (faktor hipofisa) bila TSH yang
kurang, dan tersier (faktor hipotalamus) bila
TRH yang kurang.

resistensi perifer terhadap hormon tiroid
13
hipotiroidisme primer:
jaringan kelenjar tiroid yang hilang menyebabkan
berkurangnya produksi hormon tiroid, akibatnya
TSH meningkat dan menyebabkan goiter
(pembesaran pd kelenjar tiroid)
Pada aplasia kelenjar tiroid tidak akan ditemukan
goiter

Pada hipotiroidisme sekunder:
TSH berkurang hipofisa gagal memproduksi TSH,
sering karena nekrosis atau tumor hipofisa.
15
Hipotiroidisme dapat terjadi akibat :
1. malfungsi kelenjar tiroid,
2. hipofisis, atau hipotalamus
Penyakit Hashimoto, terjadi akibat adanya
otoantibodi yang merusak jaringan kelenjar
tiroid.
Penyebab kedua tersering adalah pengobatan
terhadap hipertiroidisme. Baik yodium,radioaktif
maupun pembedahan cenderung menyebabkan
hipotiroidisme.
16
Karsinoma Tiroid
Gondok endemik adalah hipotiroidisme
akibat defisiensi iodium dalam makanan.
- Gondok adalah pembesaran kelenjar
tiroid. Pada defisiensi iodium terjadi
gondok karena sel-sel tiroid menjadi aktif
berlebihan dan hipertrofik dalarn usaha
untuk menyerap semua iodium yang
tersisa dalam darah
17
1. Kelambanan, perlambatan daya pikir, dan
gerakan yang canggung lambat
2. Penurunan frekuensi denyut jantung,
pembesaran jantung (jantung
miksedema)&penurunan curah jantung
3. Penurunan kecepatan metabolisme,
penurunan kebutuhan kalori, penurunan nafsu
makan dan penyerapan zat gizi dari saluran
cerna

18
5. Konstipasi
6. Perubahan-perubahan dalam fungsi
reproduksi
7. Kulit kering dan bersisik serta rambut kepala
dan tubuh yang tipis dan rapuh
8. Pembengkakkan dan edema kulit, terutama
di bawah mata dan di pergelangan kaki

UP TAKE RADIOAKTIF (RA)
Untuk mengukur kemampuan kelenjar tiroid dalam
menangkap iodida

Persiapan :
Klien puasa 6 8 jam
Jelaskan tujuan prosedur

Pelaksanaan :
Klien diberi radioaktif Iodium (I) oral sebanyak 50
microcuri
Ukur radioaktif yang tertahan dengan alat pengukurdiatas
kelenjar tiroid
Dapat juga diukur dengan clearence (I) melalui ginjal
dengan mengumpulkan urine 24 jam

Serum TSHs
normal : 0,3 5,0 mU/L
pada hipotiroid akan (>5,0 mU/l)

Hormon Tiroid Total / TT4 dan TT3
normal T4 : 4,5 11,7 g/dl
T3 : 0,8 1,8 g/dl
pada hipotiroid akan


21
Koma miksedema adalah situasi yang mengancam
nyawa yang ditandai oleh eksaserbasi (perburukan)
semua gejala hipotiroidisme
Tanda & Gejala Koma Miksedema :
1. Hipotermi tanpa menggigil,
2. Hipotensi,
3. Hipoglikemia,
4. Hipoventilasi,
5. Penurunan kesadaran hingga koma
Apabila tidak diberikan HT dan stabilisasi semua
gejala Kematian
harus segera sejak diagnosis ditegakkan dengan L-thyroxine:
Umur 0-3 bulan 10-15 g/kgBB/hari
3-6 bulan 8 -10 g/kgBB/hari
6-12 bulan 6 - 8 g/kgBB/hari
1-3 tahun 4 - 6 g/kgBB/hari
3-10 tahun 3 4 g/kgBB/hari
10-15 tahun 2- 4 g/kgBB/hari
> 15 tahun 2 3 g/kgBB/hari

Tujuan utama: mengembalikan penderita ke metabolisme yang
normal (eutiroid)

Highlight
Keterlambatan diagnosis mengakibatkan mereka mengalami
hambatan pertumbuhan (cebol), gangguan intelegensia (IQ
rendah), gangguan pendengaran, dan psikomotor.
23
1. Riwayat kesehatan klien dan keluarga.
Sejak kapan klien menderita penyakit tersebut
dan apakah ada anggota keluarga yang menderita
penyakit yang sama.
2. Kebiasaan hidup sehari-hari seperti
a. Pola makan
b. Pola tidur (klien menghabiskan banyak waktu
untuk tidur).
c. Pola aktivitas.
3. Keluhan utama klien, mencakup gangguan pada
berbagai sistem tubuh
24
Pemeriksaan fisik mencakup :
a. Penampilan secara umum; amati wajah klien
terhadap adanya edema sekitar mata,
wajah bulan dan ekspresi wajah kosong serta
roman wajah kasar.
Lidah tampak menebal dan gerak-gerik klien
sangat lamban. Postur tubuh keen dan pendek.
Kulit kasar, tebal dan berisik, dingin dan pucat.
25
b. Nadi lambat dan suhu tubuh menurun:
c. Perbesaran jantung
d. Disritmia dan hipotensi
e. Parastesia dan reflek tendon menurun
Pengkajian psikososial klien sangat sulit membina
hubungan sasial dengan lingkungannya, mengurung
diri/bahkan mania.

26
1. Intoleran aktivitas berhubungan dengan.
kelelahan dan penurunan proses kognitif
2. Konstipasi berhubungan dengan penurunan
gastrointestinal
3. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan
depresi ventilasi
4. Perubahan proses pikir b/d gangguan metabolisme dan
perubahan status kardiovaskuler serta pernapasan
5. Kurangnya pengetahuan tentang program pengobatan
untuk terapi penggantian tiroid seumur hidup

Ny S umur 44 th, dtg k poliklinik dgn keluhan
capai dan lelah sepanjang hari terutama
dirasakan pada pagi dan siang hari, merasa lebih
sehat pada malam hari, hingga kerja tdk dpt
konsentrasi dan lambat. OS jga mengeluh berat
badan bertambah terus walaupun sudah diet,
sering konstipasi walaupun sudah mengkonsumsi
makanan yg berserat, dan menorrhagia. OS
merasa kedinginan sedangkan orang lain merasa
panas dan gerah. Kulitnya menjadi kering,
rambut mudah patah, leher seolah membengkak,
kelopak mata terasa berat seperti mengantuk.
Pemeriksaan Fisik :
KU : tampak sakit sedang, compos mentis
Tanda vital : - Suhu : 36,1 C
- Nadi : 56 X/menit
- Tinggi Badan : 154 cm
- Berat Badan : 68 kg
Kulit : teraba kasar dan kering
Kepala : tidak ada kelainan
Leher : teraba pembesaran difus kelenjar tiroid,
konsistensi lunak, dan nyeri tekan (-)
Thoraks : bentuk dan pergerakan simetris
Paru-paru:VBS normal. Tdk terdengar suara
tambahan. Jantung:dalam batas normal,
terdengar suara detak jantung perlahan
Abdomen : datar, lembut, tidak ada nyeri
tekan, hepar dan lien tidak teraba
Ekstremitas tidak ada oedem maupun clubbing
fingers. Reflex KPR dan APR menurun
Pemeriksaan Laboratorium:
Hb : 12,5 g/dl Leukosit : 7500/mm3
Trombosit : 280000/mm3 LED : 14mm/jam
Hitung jenis : 0/1/0/65/31/3 %
Glukosa darah sewaktu : 80 mg/dl
Serum TSHs : 6,0 mU/l
Serum TT4 : 3,9 /dl Kolesterol total : 280 mg/dl
Serum TT3 : 0,6 ng/ml
EKG : Low Voltage pada QRS kompleks

PERTANYAAN :
1. BUAT ANALISA DATA
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN
30
31

You might also like