Bentuk seperti kupu-kupu dan terletak pada leher bagian bawah di sebelah anterior trakea Terdiri dari 2 lobus lateral yang dihubungkan oleh sebuah istmus Panjang 5 cm,lebar 3 cm,berat 30 gr Aliran darah sangat tinggi (5 ml/mnt/gram tiroid) yaitu 5 kali aliran darah ke dalam hati Hormon yang dihasilkan : Tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) keduanya disebut hormon tiroid, kalsitonin (menurunkan kadar kalsium plasma dgn meningkatkan jumlah kasium dalam tulang) Merupakan as amino dgn sifat unik yg mengandung mol iodium yg terikat pd struktur as.amino Kedua hormon ini disintesis dengan keadaan terikat dengan protein dalam sel-sel kel.tiroid, pelepasannya kedalam aliran darah hanya jika diperlukan saja Kurang lebih 75 % hormon tiroid terikat dengan globulin pengikat-protein, hormon tiroid yg lain terikat dgn albumin dan prealbumin pengikat tiroid Iodida dikonsumsi dari makanan dan diserap dalam darah di GIT
Kelenjar tiroid mengambil iodium (dlm bentuk ion iodida) dari darah
Memekatkannya dlm sel-sel kelenjar tsb
Molekul iodium akan bereaksi dgn tirosin
Hormon tiroid Meningkatkan aktivitas metabolik selular Meningkatkan transpor aktif ion melalui membran sel Efek terhadap pertumbuhan Meningkatkan metabolisme tubuh Meningkatkan BMR Menurunkan BB Meningkatkan sistem kardiovaskuler
Konsentrasi hormon tiroid dalam darah turun Penurunan suhu tubuh
Menstimulasi hipotalamus melepaskan TRH (Thyroid Releasing Hormone)
Merangsang Hipofise mengeluarkan TSH (Thyroid Stimulating hormone)
T3 dan T4
Mempercepat proses metabolisme seluler tubuh
9 Hipotiroidisme adalah Defisiensi produksi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid mengakibatkan suatu keadaan klinis Hipotiroid : suatu keadaan dimana kelenjar tiroid kurang aktif dan menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid. kelainan fungsi tiroid terbanyak insidens 1:3000-5000 kelahiran wanita 2x > sering
10 Causa: defek kongenital (aplasia/hipoplasia kelenjar), atau yang didapat (acquired) karena hilangnya jaringan kelenjar setelah terapi hipertiroidisme
defek sintesa hormon karena pengaruh autoimun, infeksi, defisiensi yodium endemik, atau obat-obatan anti tiroid Causa: defisiensi TSH yang menyebabkan insufisiensi dari stimulasi terhadap kelenjar tiroid yang normal. Defisiensi TSH terjadi karena faktor hipofisa atau hipotalamus.
Catatan: Beberapa penulis membagi hipotiroidisme menjadi primer, sekunder dan tersier. Sekunder (faktor hipofisa) bila TSH yang kurang, dan tersier (faktor hipotalamus) bila TRH yang kurang.
resistensi perifer terhadap hormon tiroid 13 hipotiroidisme primer: jaringan kelenjar tiroid yang hilang menyebabkan berkurangnya produksi hormon tiroid, akibatnya TSH meningkat dan menyebabkan goiter (pembesaran pd kelenjar tiroid) Pada aplasia kelenjar tiroid tidak akan ditemukan goiter
Pada hipotiroidisme sekunder: TSH berkurang hipofisa gagal memproduksi TSH, sering karena nekrosis atau tumor hipofisa. 15 Hipotiroidisme dapat terjadi akibat : 1. malfungsi kelenjar tiroid, 2. hipofisis, atau hipotalamus Penyakit Hashimoto, terjadi akibat adanya otoantibodi yang merusak jaringan kelenjar tiroid. Penyebab kedua tersering adalah pengobatan terhadap hipertiroidisme. Baik yodium,radioaktif maupun pembedahan cenderung menyebabkan hipotiroidisme. 16 Karsinoma Tiroid Gondok endemik adalah hipotiroidisme akibat defisiensi iodium dalam makanan. - Gondok adalah pembesaran kelenjar tiroid. Pada defisiensi iodium terjadi gondok karena sel-sel tiroid menjadi aktif berlebihan dan hipertrofik dalarn usaha untuk menyerap semua iodium yang tersisa dalam darah 17 1. Kelambanan, perlambatan daya pikir, dan gerakan yang canggung lambat 2. Penurunan frekuensi denyut jantung, pembesaran jantung (jantung miksedema)&penurunan curah jantung 3. Penurunan kecepatan metabolisme, penurunan kebutuhan kalori, penurunan nafsu makan dan penyerapan zat gizi dari saluran cerna
18 5. Konstipasi 6. Perubahan-perubahan dalam fungsi reproduksi 7. Kulit kering dan bersisik serta rambut kepala dan tubuh yang tipis dan rapuh 8. Pembengkakkan dan edema kulit, terutama di bawah mata dan di pergelangan kaki
UP TAKE RADIOAKTIF (RA) Untuk mengukur kemampuan kelenjar tiroid dalam menangkap iodida
Persiapan : Klien puasa 6 8 jam Jelaskan tujuan prosedur
Pelaksanaan : Klien diberi radioaktif Iodium (I) oral sebanyak 50 microcuri Ukur radioaktif yang tertahan dengan alat pengukurdiatas kelenjar tiroid Dapat juga diukur dengan clearence (I) melalui ginjal dengan mengumpulkan urine 24 jam
Serum TSHs normal : 0,3 5,0 mU/L pada hipotiroid akan (>5,0 mU/l)
Hormon Tiroid Total / TT4 dan TT3 normal T4 : 4,5 11,7 g/dl T3 : 0,8 1,8 g/dl pada hipotiroid akan
21 Koma miksedema adalah situasi yang mengancam nyawa yang ditandai oleh eksaserbasi (perburukan) semua gejala hipotiroidisme Tanda & Gejala Koma Miksedema : 1. Hipotermi tanpa menggigil, 2. Hipotensi, 3. Hipoglikemia, 4. Hipoventilasi, 5. Penurunan kesadaran hingga koma Apabila tidak diberikan HT dan stabilisasi semua gejala Kematian harus segera sejak diagnosis ditegakkan dengan L-thyroxine: Umur 0-3 bulan 10-15 g/kgBB/hari 3-6 bulan 8 -10 g/kgBB/hari 6-12 bulan 6 - 8 g/kgBB/hari 1-3 tahun 4 - 6 g/kgBB/hari 3-10 tahun 3 4 g/kgBB/hari 10-15 tahun 2- 4 g/kgBB/hari > 15 tahun 2 3 g/kgBB/hari
Tujuan utama: mengembalikan penderita ke metabolisme yang normal (eutiroid)
Highlight Keterlambatan diagnosis mengakibatkan mereka mengalami hambatan pertumbuhan (cebol), gangguan intelegensia (IQ rendah), gangguan pendengaran, dan psikomotor. 23 1. Riwayat kesehatan klien dan keluarga. Sejak kapan klien menderita penyakit tersebut dan apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama. 2. Kebiasaan hidup sehari-hari seperti a. Pola makan b. Pola tidur (klien menghabiskan banyak waktu untuk tidur). c. Pola aktivitas. 3. Keluhan utama klien, mencakup gangguan pada berbagai sistem tubuh 24 Pemeriksaan fisik mencakup : a. Penampilan secara umum; amati wajah klien terhadap adanya edema sekitar mata, wajah bulan dan ekspresi wajah kosong serta roman wajah kasar. Lidah tampak menebal dan gerak-gerik klien sangat lamban. Postur tubuh keen dan pendek. Kulit kasar, tebal dan berisik, dingin dan pucat. 25 b. Nadi lambat dan suhu tubuh menurun: c. Perbesaran jantung d. Disritmia dan hipotensi e. Parastesia dan reflek tendon menurun Pengkajian psikososial klien sangat sulit membina hubungan sasial dengan lingkungannya, mengurung diri/bahkan mania.
26 1. Intoleran aktivitas berhubungan dengan. kelelahan dan penurunan proses kognitif 2. Konstipasi berhubungan dengan penurunan gastrointestinal 3. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan depresi ventilasi 4. Perubahan proses pikir b/d gangguan metabolisme dan perubahan status kardiovaskuler serta pernapasan 5. Kurangnya pengetahuan tentang program pengobatan untuk terapi penggantian tiroid seumur hidup
Ny S umur 44 th, dtg k poliklinik dgn keluhan capai dan lelah sepanjang hari terutama dirasakan pada pagi dan siang hari, merasa lebih sehat pada malam hari, hingga kerja tdk dpt konsentrasi dan lambat. OS jga mengeluh berat badan bertambah terus walaupun sudah diet, sering konstipasi walaupun sudah mengkonsumsi makanan yg berserat, dan menorrhagia. OS merasa kedinginan sedangkan orang lain merasa panas dan gerah. Kulitnya menjadi kering, rambut mudah patah, leher seolah membengkak, kelopak mata terasa berat seperti mengantuk. Pemeriksaan Fisik : KU : tampak sakit sedang, compos mentis Tanda vital : - Suhu : 36,1 C - Nadi : 56 X/menit - Tinggi Badan : 154 cm - Berat Badan : 68 kg Kulit : teraba kasar dan kering Kepala : tidak ada kelainan Leher : teraba pembesaran difus kelenjar tiroid, konsistensi lunak, dan nyeri tekan (-) Thoraks : bentuk dan pergerakan simetris Paru-paru:VBS normal. Tdk terdengar suara tambahan. Jantung:dalam batas normal, terdengar suara detak jantung perlahan Abdomen : datar, lembut, tidak ada nyeri tekan, hepar dan lien tidak teraba Ekstremitas tidak ada oedem maupun clubbing fingers. Reflex KPR dan APR menurun Pemeriksaan Laboratorium: Hb : 12,5 g/dl Leukosit : 7500/mm3 Trombosit : 280000/mm3 LED : 14mm/jam Hitung jenis : 0/1/0/65/31/3 % Glukosa darah sewaktu : 80 mg/dl Serum TSHs : 6,0 mU/l Serum TT4 : 3,9 /dl Kolesterol total : 280 mg/dl Serum TT3 : 0,6 ng/ml EKG : Low Voltage pada QRS kompleks
PERTANYAAN : 1. BUAT ANALISA DATA 2. DIAGNOSA KEPERAWATAN 3. RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN 30 31