You are on page 1of 1

ABSTRAK

Wirayanti, Prilyana Mukti. 2014. Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dengan Strategi REACT
Pada Materi Keliling dan Luas Lingkaran Untuk Siswa SMP Kelas VIII. Skripsi. Jurusan Matematika, FMIPA,
Universitas Negeri Malang. Pembimbing: Indriati Nurul Hidayah, S.Pd, M.Si.

Kata kunci: lembar kegiatan siswa, strategi REACT, keliling dan luas lingkaran.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru matematika di SMP Brawijaya Smart School
Malang, LKS yang digunakan saat ini masih berupa ringkasan materi dan latihan-latihan soal sehingga LKS
hanya digunakan untuk latihan soal saja. Pada LKS yang digunakan terdapat konsep-konsep yang sudah
jadi yaitu berupa rumus keliling dan luas lingkaran. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat
membantu siswa untuk mengkonstruk dan menggunakan pengetahuan dalam matematika adalah
strategi REACT.
Strategi REACT terdiri dari Relating (menghubungkan), Experiencing (mengalami), Applying
(menerapkan), Cooperating (bekerja sama), dan Transferring (mentransfer). Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
dengan strategi REACT adalah lembar kegiatan siswa yang menggunakan strategi REACT sehingga
terdapat kegiatan Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, dan Transferring dalam lembar kegiatan
siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dengan strategi REACT
pada materi keliling dan luas lingkaran untuk siswa SMP kelas VIII.
Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ini menggunakan tahap-tahap model pengembangan
Thiagarajan. Model Thiagarajan terdiri dari empat tahap yaitu (1) tahap pendefinisian (define), (2) tahap
perancangan (design), (3) tahap pengembangan (develop), dan (4) tahap penyebaran (disseminate).
Namun, pelaksanaan penelitian dan pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ini hanya sampai pada
tahap ketiga.
Berdasarkan hasil validasi LKS oleh dosen dan guru, LKS yang dikembangkan dinyatakan valid dengan
rata-rata persentase 95% dan RPP dinyatakan valid dengan rata-rata persentase 95%. Untuk uji
kepraktisan diperoleh bahwa LKS yang dikembangkan praktis dengan rata-rata persentase
85% sedangkan hasil uji keefektifan menunjukkan bahwa setiap siswa memperoleh nilai evaluasi lebih
dari atau sama dengan 75 yang merupakan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) sehingga LKS yang
dikembangkan efektif untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

You might also like