You are on page 1of 4

iv

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Discharge planning merupakan suatu proses terintegrasi yang terdiri
dari fase-fase yang ditujukan untuk memberikan asuhan keperawatan yang
berkesinambungan. ( Raden dan Tafft, 2009). Perencanaan pasien pulang
bertujuan untuk memandirikan pasien di rumah sehingga pelaksanaan dan
pendokumentasian perencanaan pulang diperlukan komunikasi yang efektif
dan tepat yang diharapkan tercapainya tujuan.
Discharge planning yang berjalan belum optimal dapat mengakibatkan
kegagalan dalam program perencanaan perawatan pasien di rumah yang akan
berpengaruh terhadap tingkat ketergantungan pasien, dan tingkat keparahan
pasien saat di rumah.
Dengan adanya mahasiswa praktik manajemen keperawatan
diharapkan pelaksanaan discharge planning di ruang PARU RSUD BANGIL
KABUPATEN PASURUAN dapat dilakukan lebih baik lagi, sehingga tujuan
yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal.
Pelaksanaan discharge planning di ruang paru rsud bangil kabupaten
bangil sudah berjalan sejak tahun 2006 setelah rumah sakit terakreditasi dan
terus berjalan sampai sekarang yang dilakukan oleh perawat ruangan.
discharge planning juga sudah tersedia dan merupakan bagian dari data rekam
medis. Namun pelaksanaan discharge planning kadang-kadang di lakukan,
karena masih kurangnya factor pendidikan dari perawat itu sendiri.

1.2. TUJUAN
1.2.1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek profesi manajemen
keperawatan diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan dan
mengaplikasikan manajemen keperawatan serta mampu memberikan
pelayanan asuhan kepada klien sesuai standar, fungsi, tugas peran,
dan tanggung jawab sebagai perawat secara profesional.
v

1.2.2. Tujuan Khusus
a. Setelah melaksanakan praktik manajemen keperawatan di Ruang
Paru RSUD Bangil mahasiswa mampu :
1. Mampu melakukan pengkajian terhadap pelaksanaan
asuhan keperawatan yang dilaksanakan di Ruang Paru.
2. Mampu menganalisis lingkungan suatu ruang perawatan
dan menghitung kebutuhan tenaga keperawatan disuatu
ruangan keperawatan.
3. Mampu menganalisis atau mengidentifikasi permasalahan
manajemen keperawatan yang ada diruang Paru RSUD
Bangil.
4. Mampu menentukan prioritas masalah berdasarkan
permasalahan yang teridentifikasi.
5. Mampu melaksanakan kegiatan yang direncanakan.
6. Mampu mengevaluasi hasil kegiatan yang direncanakan.
7. Melaksanakan seminar evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan
manajemen keperawatan diruang Paru.
b. Setelah mengangkat materi tentang discharge planning di Ruang
Paru di harapkan :
1. Perawat mampu menyampaikan tindakan apa yang akan di
lakukan kepada pasien sebelum melakukan tindakan.
2. Perawat tidak lupa mengontrak waktu dengan pasien sebelum
melakukan tindakan dan meminta pasien untuk bekerjasama
saat perawat melakukan tindakan.
3. Perawat mampu menyampaikan hal yang penting yang harus
di jalankan serta pantangan yang tidak boleh dilakukan oleh
pasien selama perawatan.
4. Perawat mampu memberikan health education kepada pasien
terkait status gizi, penyebab nyeri, dll.
5. Perawat mampu menjelaskan informed concent kepada
pasien dan menumbuhkan rasa percaya pasien kepada tenaga
kesehatan.
vi

6. Mampu meningkatkan kinerja perawat agar lebih
komunikatif dalam berinteraksi langsung dengan pasien
sebagai salah satu terapi untuk penyembuhan.

1.3. MANFAAT
1.3.1. Bagi Mahasiswa
1. Dapat mengaplikasikan konsep manajemen keperawatan dalam
tatanan praktek klinik, pengembangan wawasan pengetahuan
atau teori manajemen melalui penerapan fungsi manajemen.
2. Dapat mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan penerapan
model metode penugasan keperawatan di ruang Paru.
3. Dapat menganalisis masalah dengan metode SWOT dan
menyusun rencana strategi.

1.3.2. Bagi Perawat
1. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal
2. Terbinannya hubungan antar perawat dengan perawat, perawat
dengan tim kesehatan yang lain,perawat dengan pasien dan
keluarga.
3. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan displin diri perawat.
4. Meningkatkan kemampuan komunikasi antara perawat dan
pasien.
5. Menjalin hubungan kerjasama dan tanggungjawab antara pasien
dan perawat.
6. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang
berkesinambungan
7. Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna
8. Perawat mampu lebih komunikatif.

1.3.3. Bagi Pasien dan Keluarga
1. Pasien dan keluarga mendapatkan pelayanan yang memuaskan.
vii

2. Tingkat kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan
tinggi.
3. Pasien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada
yang belum terungkap.
4. Membantu pasien lebih mandiri dan terkoordinir.
5. Menumbuhkan persepsi pasien dan membantu pasien lebih
tersugesti dalam psoses penyembuhannya.

1.3.4. Bagi Rumah Sakit
Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara
komprehensif.

You might also like