You are on page 1of 10

1

Nama anggota :
- Riyanda
- Sandra Fauzia
- Siti Giantiani
- Toni Abdul Rahman
- Vita Suci Juliani
- Yonara Anandari
- Dewi Scinta
- Rizka Fauzia F

Kelompok 5 , 2FA2

KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

1. Peranan organ ginjal, paru-paru, jantung, kulit, kelenjar adrenal, kelenjar paratiroid
dalam regulasi keseimbangan cairan dan elektrolit darah.
Jawab :
Ginjal
Ginjal merupakan organ yang memiliki peran cukup besar dalam
pengaturankebutuhan cairan dan elektrolit. Hal ini terlihat pada fungsi ginjal, yakni
sebagai pengatur air, pengatur konsentrasi garam dalam darah. pengatur keseimbangan
asam basa darah, dan ekskresi bahan buangan atau kelebihan garam. Proses pengaturan
kebutuhan keseimbangan air ini, diawali oleh kemampuan bagianginjal seperti glomerulus
sebagai penyaring cairan. Rata-rata setiap satu liter darahmengandung 500 cc plasma
yang mengalir melalui glomerulus, 10 persennya disaringkeluar. Cairan yang tersaring
(filtrat glomerulus), kemudian mengalir melalui tubulirenalis yang sel-selnva menyerap
semua bahan yang dibutuhkan. Keluaran urine yangdiproduksi ginjal dapat dipengaruhi
oleh ADH dan aldosteron dengan rata-rata 1ml/kg/ bb/jam. Mekanisme rasa dahaga oleh
ginjal:
a. Penurunan fungsi ginjal merangsang pelepasan renin, yang pada akhirnyamenimbulkan
produksi angiotensin II yang dapat merangsang hipotalamus untuk melepaskan substrat
neural yang bertanggungjawab terhadap sensasi haus.
b. Osmoreseptor di hipotalamus mendeteksi peningkatan tekanan osmotik
danmengaktivasi jaringan saraf yang dapat mengakibatkan sensasi rasa dahaga

2



ADH dikeluarkan bilamana konsentrasi garam tubuh terlalu tinggi, atau bila volume
darah atau tekanan darah terlalu rendah. ADH merangsang ginjal untuk menahan atau
menyerap air kembali dan mengedarkannya kembali kedalam tubuh. Jadi, semakin
banyak air dibutuhkan tubuh, semakin sedikit yang dikeluarkan. Bila terlalu banyak air
keluar dari tubuh, volume darah dan tekanan darah akan turun. Sel-sel ginjal akan
mengeluarkan enzim renin. Renin mengaktifkan protein di dalam darah yang dinamakan
angiotensin kedalam bentuk aktifnya angiotensin. Angiotensin akan mengecilkan diameter
pembuluh darah sehingga tekanan darah akan naik. Disamping itu angiotensin mengatur
pengeluaran hormon aldosteron dari kelenjar adrenalin. Aldosteron akan mempengaruhi
ginjal untuk menahan natrium dan air. Akibatnya bila dibutuhkan lebih banyak air, akan
lebih sedikit air dikeluarkan tubuh.


Kulit
Kulit merupakan bagian penting dalam pengaturan cairan yang terkait
dengan proses pengaturan panas. Proses ini diatur oleh pusat pengatur panas yang disarafi
oleh vasomotorik dengan kemampuan mengendalikan arteriol kutan dengan cara
vasodilatasi dan vasokonstriksi. Proses pelepasan panas dapat dilakukan dengan
cara penguapan. Jumlah keringat yang dikeluarkan tergantung pada banyaknya darah
yangmengalir melalui pembuluh darah dalam kulit. Proses pelepasan panas lainnya
dilakukan melalui cara pemancaran yaitu dengan melepaskan panas ke udarasekitarnya.
Cara tersebut berupa cara konduksi, yaitu pengalihan panas ke benda yangdisentuh dan
cara konveksi, yaitu dengan mengalirkan udara yang telah panas ke permukaan yang lebih
dingin.Keringat merupakan sekresi aktif dari kelenjar keringat dibawah pengendalian
3

saraf simpatis. Melalui kelenjar keringat ini, suhu dapat diturunkandengan cara pelepasan
air yang jumlahnya kurang lebih setengah liter sehari.Perangsangan kelenjar keringat
yang dihasilkan dapat diperoleh dari aktivitas otot,suhu lingkungan, melalui kondisi tubuh
yang panas.
Paru
Organ paru berperan dalam pengeluaran cairan dengan menghasilkaninsensible water loss
kurang lebih 400 ml/hari. Proses pengeluaran cairan terkaitdengan respons akibat
perubahan terhadap upaya kemampuan bernapas.

Jantung dan Pembuluh Darah
Kerja pompa jantung mensirkulasi darah melalui ginjal di bawah tekanan yang
sesuaiuntuk menghasilkan urine. Kegagalan pompa jantung ini mengganggu perfusi ginjal
dankarena itu mengganggu pengaturan air dan elektrolit.


Kelenjar adrenal


Memproduksi hormon Aldosteron krn rangsangan dari Agiostensin Na retansi
retensi air.

Kelenjar Paratiroid
Pengaturan konsentrasi kalsium dilakukan hormon kalsitonin yang dihasilkan oleh
kelenjar tiroid dan hormon paratiroid. Jika kadar kalsium rendah maka hormon paratiroid
dilepaskan sehingga terjadi peningkatan reabsorpsi kalsium pada tulang dan jika terjadi
peningkatan kadar kalsium maka hormon kalsitonin dilepaskan untuk menghambat
4

reabsorpsi tulang. Jadi di elektrolit Kalsium Hormon paratiroid berfungsi untuk
meningkatkan serum ,kalsitonin menurunkan kadar serum. Jumlah normal 4-5mEq/Lt.
Di elektrolit pospat hormon paratiroid berfungsi untuk menurunkan kadar serum dengan
meningkatkan sekresi ginjal.

2. Sebutkan jenis gangguan keseimbangan asam basa beserta gejala yang muncul dan cara
mengatasinya
Jawab :



Gangguan keseimbangan asam basa dikelompokkan dalam 2 bagian utama yaitu:
1. Respiratorik
Kelainan respiratorik didasarkan pada nilai pCO2 yang terjadi karena ketidakseimbangan
antara pembentukan CO2 di jaringan perifer dengan ekskresinya di paru
2. Metabolic
Kelainan metabolic berdasarkan nilai HCO3-, BE, SID (strong ions difference), yang
terjadi karena pembentukan CO2 oleh asam fixed dan asam organic yang menyebabkan
peningkatan ion bikarbonat di jaringan perifer atau cairan ekstraseluler.
Kelompok ini dibagi kedalam empat kondisi yaitu asidosis dan alkalosis. Disebut asidosis
bila konsentrasi H+ meningkat, maka pH turun sedangkan alkalosis bila konsentrasi H+
turun, maka pH naik. Dari konsep tersebut, didapatkan empat kondisi, yaitu :
1) ASIDOSIS METABOLIK
Asidosis metabolik adalah kondisi dimana keseimbangan asam-basa tubuh
terganggu karena adanya peningkatan produksi asam atau berkurangnya produksi
bikarbonat. Kondisi ini akhirnya menyebabkan asidemia atau keasaman darah, dimana pH
arteri turun hingga di bawah 7,35. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat mempengaruhi sistem
saraf pusat dan menyebabkan koma dan bahkan kematian.
gangguan
keseimbangan
asam basa
respiratorik
asidosis
alkalosis
metabolic
asidosis
alkalosis
5

Penyebab
Asidosis metabolik disebabkan oleh peningkatan produksi asam atau
mengkonsumsi makanan atau zat yang dapat dikonversi menjadi asam. Kondisi ini juga
disebabkan oleh hilangnya bikarbonat seperti dalam kasus diare dan asidosis tubulus
ginjal. Faktor lain, akumulasi asam laktat merupakan alasan lain di balik asidosis
metabolik. Akumulasi asam laktat terjadi karena tidak tersedianya cukup oksigen untuk
melakukan metabolisme karbohidrat, seperti dalam kasus gagal jantung dan syok. Malaria
juga bertanggung jawab pada munculnya kondisi ini kerena menghancurkan sel darah
merah dan dengan demikian mengurangi tingkat oksigen dalam tubuh. Kondisi ini pada
gilirannya mengakibatkan akumulasi asam laktat yang dikenal sebagai asidosis laktik.
Kelainan metabolik juga dapat menyebabkan asidosis. Penggunaan lemak, alih-
alih karbohidrat, untuk menciptakan energi seperti dalam kasus diabetes mellitus, dapat
mengakibatkan produksi asam berlebihan. Asidosis metabolik bisa terjadi pula saat ginjal
gagal mengeluarkan asam melalui urine yang merupakan gejala dari gagal ginjal.
Gejala
Asidosis metabolik biasanya ditandai dengan pernapasan yang cepat. Gejala-gejala
asidosis metabolik tidak selalu spesifik tergantung dari penyebab yang mendasarinya.
Nyeri dada, sakit kepala, jantung berdebar, otot dan nyeri tulang, kelemahan otot, dan
sakit perut adalah beberapa gejala umum.
Asidosis laktik kadang-kadang ditandai dengan tekanan darah rendah dan anemia.
Karena kondisi ini dapat mempengaruhi sistem saraf pusat, penderita mungkin mengalami
kecemasan dan kantuk progresif. Mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan penurunan
berat badan adalah beberapa gejala lainnya. Dalam kondisi ekstrim, dapat menimbulkan
komplikasi berat seperti stupor, koma, dan kejang.
Pengobatan
Pengobatan asidosis respiratorik bertujuan untuk meningkatkan fungsi dari paru-
paru.Obat-obatan untuk memperbaiki pernafasan bias diberikan kepada penderita
penyakit paru-paru seperti asma dan emfisema. Dokter biasanya melakukan tes darah
seperti gas darah arteri dan analisis jumlah sel darah untuk mendiagnosa kondisi ini.
Pengobatan asidosis metabolik akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Jika
pH darah turun hingga di bawah 7,1, pemberian bikarbonat secara intravena mungkin
diperlukan untuk menetralisir asam.
Pada kasus yang berat, dialisis diperlukan untuk mengobati asidosis
metabolik.Ventilasi mekanis juga bisa digunakan untuk meringankan masalah
6

pernapasan. Memantau dan mengendalikan faktor yang menyebabkan asidosis metabolik
adalah cara terbaik mencegah memburuknya kondisi. Seperti misalnya, mengendalikan
penyebab seperti diabetes dapat membantu mengontrol asidosis metabolik pada pasien
diabetes. Asidosis metabolik (metabolic acidosis) sering merupakan gejala dari beberapa
penyakit serius seperti gagal ginjal, gagal jantung, dan diabetes.
2) ASIDOSIS RESPIRATORIK
Asidosis respiratorik adalah kondisi medis dimana paru-paru tidak dapat
mengeluarkan semua karbondioksida yang dihasilkan dalam tubuh.Hal ini mengakibatkan
gangguan keseimbangan asam-basa dan membuat cairan tubuh lebih asam, terutama
darah. Terdapat dua jenis asidosis respiratorik yaitu:
1. Akut
Kondisi ini mengacu pada kegagalan tiba-tiba pada sistem pernapasan sehingga
memicu asidosis. Hal ini dipicu oleh depresi sistem pernapasan pusat yang disebabkan
berbagai alasan.
2. Kronis
Asidosis kronis mungkin merupakan kondisi sekunder untuk kondisi lain seperti
penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). PPOK akan meliputi penyakit bronchitis dan
emphysema, dua penyakit di mana saluran udara menyempit sehingga menyebabkan
kesulitan bernafas. Jenis asidosis ini juga ditemukan menyertai sindrom hipoventilasi
obesitas. Ini adalah kondisi medis di mana orang begitu gemuk sehingga tidak dapat
bernapas normal atau cukup. Hal ini akan mewujud pada peningkatan karbon dioksida
dan penurunan kadar oksigen
Penyebab
Ada beberapa penyebab asidosis respiratorik, yang meliputi:
Penyakit yang berkaitan dengan saluran napas seperti penyakit paru obstruktif
kronis atau asma.
Masalah yang terkait dengan dada yang menyebabkan melemahnya paru-paru.
Penyakit yang mempengaruhi saraf dan otot yang bertugas memberi perintah ke
paru-paru untuk berkontraksi.
Obat-obatan yang mempengaruhi pernafasan seperti benzodiazepin, terutama
ketika diiringi dengan konsumsi alkohol.
Obesitas berat sehingga membuat seseorang kesulitan bernapas.

7

Gejala
Sebagian gejala asidosis respiratorik mungkin mirip dengan gejala penyakit lain.
Gejala-gejala asidosis meliputi kebingungan, lesu, sesak napas, mengantuk, dan mudah
lelah.
Beberapa gejala lain termasuk kulit hangat, hipertensi paru, denyut jantung tidak teratur,
refleks tendon berkurang, batuk, mengi, mudah marah, dll.
Pengobatan
Pengobatan masalah ini harus difokuskan pada akar penyebab yang mendasarinya.
Untuk asidosis respiratorik yang dipicu oleh penyakit paru-paru, pengobatan akan
mencakup obat broncho-dilator untuk memperbaiki ganggaun jalan napas. Saat tingkat
oksigen darah turun, pemberian suplai oksigen terbukti membantu.
Merokok secara tidak langsung menyebabkan asidosis respiratorik (respiratory acidosis),
sehingga menghindari rokok akan membuat derajat kesehatan semakin meningkat.
3) ALKALOSIS METABOLIK
Cairan tubuh memiliki keseimbangan pH artinya, cairan tubuh memiliki unsur
asam dan basa yang harus dijaga dalam kondisi seimbang. Terganggunya keseimbangan
akan mempengaruhi tubuh dan berpotensi mengakibatkan komplikasi serius. Tingkat basa
cairan tubuh yang tinggi akan menyebabkan alkalosis metabolik (alkalosis metabolic),
sedangkan kelebihan asam akan menyebabkan asidosis metabolik (metabolic acidosis).
Alkalosis adalah kondisi dimana pH cairan tubuh, terutama darah, memiliki
kandungan basa berlebih. Dalam kondisi ini tingkat pH dari jaringan tubuh lebih tinggi
dari kisaran pH normal. Peningkatan basa disebabkan oleh naiknya konsentrasi serum
bikarbonat (HCO3). Ini adalah gangguan yang disebabkan oleh hilangnya atau turunnya
ion hidrogen yang dipicu meningkatnya kadar bikarbonat dalam tubuh. Secara sederhana,
alkalosis disebabkan oleh hilangnya hidrogen (H +) atau meningkatnya bikarbonat
(HCO3).
Penyebab
Alkalosis metabolik disebabkan oleh kelebihan alkali (basa) yaitu bikarbonat
dalam darah. Kisaran normal pH darah adalah 7,36-7,44, yang berarti darah cenderung
bersifat basa. Sebagai pengingat, pH 7,0 dianggap netral, pH di atas 7,0 bersifat basa,
sedangkan di bawah 7,0 adalah asam.
8

Penyebab metabolik alkalosis diantaranya adalah:
1. Kehilangan asam
Kehilangan asam (atau kehilangan hidrogen) bisa terjadi akibat muntah atau
melalui buang air kecil. Muntah menyebabkan hilangnya asam klorida dalam tubuh.
2. Penggunaan obat tertentu
Penggunaan obat tertentu dan obat diuretik juga dapat menyebabkan buang air
kecil berlebihan. Kondisi ini akan memicu alkalosis hipokalemia akibat hilangnya kalium
dari tubuh.
3. Diare
Diare juga bisa menyebabkan alkalosis akibat tubuh kehilangan klorida.
4. Obat Alkalotic
Obat Alkalotic tertentu seperti yang diberikan untuk mengobati ulkus peptikum
dan hyperacidity juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan asam-basa.
5. Kontraksi ruang ekstraselular
Kontraksi ruang ekstraselular terjadi karena asupan obat diuretik yang
menyebabkan alkalosis metabolik.
6. Hipokalemia
Hipokalemia juga dapat dikaitkan dengan alkalinitas yang berlebihan dalam tubuh.
Gejala
Pernapasan lambat merupakan gejala utama dari alkalosis metabolik. Pernapasan
lambat berpotensi menyebabkan Apnea, yaitu tidak bernapas sama sekali untuk interval
waktu tertentu. Kondisi ini memicu perubahan warna pada kulit sehingga menjadi
kebiruan atau keunguan. Detak jantung juga akan berlangsung lebih cepat yang disertai
penurunan tekanan darah.
Gejala lain alkalosis metabolik meliputi mati rasa dan kesemutan, berkedut,
kejang otot, mual, muntah, dan diare. Penderita juga mengalami kebingungan dan pusing,
sedang pada kasus berat mengakibatkan koma dan kejang.
9

Pengobatan
Pengobatan alkalosis metabolik akan tergantung dari penyebabnya. Pengobatan
terutama ditujukan untuk mengembalikan keseimbangan pH dalam tubuh. Untuk itu,
tubuh harus terhidrasi dengan baik terlebih dahulu.
Obat-obat untuk mengembalikan larutan kimia yang hilang mungkin akan
diberikan. Ketika alkalosis disebabkan karena hiperventilasi, penderita akan diberi lebih
banyak suplai oksigen untuk mengatasi masalah ini. Obat yang mengatur detak jantung,
tekanan darah bisa pula diberikan, tergantung pada penyebabnya.
Penting untuk segera menangani alkalosis metabolik karena jika dibiarkan dapat
menyebabkan risiko dan komplikasi seperti gagal jantung dan koma.

4) ALKALOSIS RESPIRATORIK
Alkalosis Respiratorik adalah suatu keadaan dimana darah menjadi basa karena
pernafasan yang cepat dan dalam menyebabkan kadar karbondioksida dalam darah
menjadi rendah.
Penyebab
Pernafasan yang cepat dan dalam disebut hiperventilasi, yang menyebabkan
terlalu banyaknya jumlah karbondioksida yang dikeluarkan dari aliran darah. Penyebab
hiperventilasi yang paling sering ditemukan adalah kecemasan.
Penyebab lain dari alkalosis respiratorik adalah:
- rasa nyeri
- sirosis hati
- kadar oksigen darah yang rendah
- demam
- overdosis aspirin.
Gejala
Alkalosis respiratorik dapat membuat penderita merasa cemas dan dapat
menyebabkan rasa gatal disekitar bibir dan wajah. Jika keadaannya makin memburuk,
bisa terjadi kejang otot dan penurunan kesadaran.

10

Pengobatan
Biasanya satu-satunya pengobatan yang dibutuhkan adalah memperlambat
pernafasan. Jika penyebabnya adalah kecemasan, memperlambat pernafasan bisa
meredakan penyakit ini. Jika penyebabnya adalah rasa nyeri, diberikan obat pereda nyeri.
Menghembuskan nafas dalam kantung kertas (bukan kantung plastik) bisa membantu
meningkatkan kadar karbondioksida setelah penderita menghirup kembali karbondioksida
yang dihembuskannya.
Pilihan lainnya adalah mengajarkan penderita untuk menahan nafasnya selama
mungkin, kemudian menarik nafas dangkal dan menahan kembali nafasnya selama
mungkin. Hal ini dilakukan berulang dalam satu rangkaian sebanyak 6-10 kali. Jika kadar
karbondioksida meningkat, gejala hiperventilasi akan membaik, sehingga mengurangi
kecemasan penderita dan menghentikan serangan alkalosis respiratorik.

You might also like