You are on page 1of 12

38

EFEKTIVITAS PELATIHAN PERENCANAAN KARIR


UNTUK MENINGKATKAN KEJELASAN ARAH PILIHAN BIDANG
MINAT KARIR PADA MAHASISWA SEMESTER III FAKUTAS PSIKOLOGI
Alfi Purnamasari
Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelatihan perencanaan karir untuk
meningkatkan kejelasan arah pilihan bidang minat karir pada mahasiswa semester III Fakultas
Psikologi. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan desain pre test post test control
group design. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian adalah skala yang dikenakan 3
kali pada subyek, yaitu selama pre test (sebelum pelatihan), post test 1 (sesudah pelatihan)
dan post test 2 (2 minggu setelah pelatihan). Selain itu dilakukan juga analisis kualitataif
terhadap hasil FGD dan lembar wawasan karir (pre test), hasil evaluasi pelatihan dan hasil
observasi pelatihan (post test 1) serta hasil in depth interview (post test 2).
Subyek penelitian adalah 44 mahasiswa semester III Fakultas Psikologi Universitas
Ahmad Dahlan Yogyakarta, yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 22 orang anggota kelompok
eksperimen dan 22 orang anggota kelompok kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1). ada perbedaan yang sangat signifikan dalam
kejelasan arah pilihan bidang minat karir pada kelompok eksperimen antara pre test, post
test 1 dan post test 2 (f = 109,320 dan p < 0,01); (2). ada perbedaan yang sangat signifikan
dalam kejelasan arah pilihan bidang minat karir pada kelompok eksperimen antara pre test
dan post test 1 (t = -6.263 dan p <0,01,
x
pre test = 157.05, dan post test 1 =
172.05); (3). ada perbedaan yang sangat signifikan dalam kejelasan arah pilihan bidang
minat karir pada kelompok eksperimen antara post test 1 dan post test 2 (t = -9.557 dan
p < 0,01, post test 1 = 172.05 dan post test 2 = 174); (4). ada perbedaan yang sangat
signifikan dalam gained score 1 antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol antara
pre test dan post test 1 (z = -5.693, p < 0.01, gained score 1 kelompok eksperimen =
15.45, gained score 1 kelompok kontrol = 0.36); (5). ada perbedaan yang signifikan
dalam gained score 2 antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol antara post test 1
dan post test 2 (z = -1.990, p < 0.05, gained score 2 kelompok eksperimen = 2.86,
gained score 2 kelompok kontrol= 1.50). (6). pelatihan perencanaan karir memberikan
sumbangan sebesar 65 % dalam meningkatkan kejelasan arah pilihan bidang minat karir.
Kata-kata kunci : pilihan karir, pelatihan
Humanitas : Indonesian Psychological Journal Vol. 3 No. 1 Januari 2006 : 38 - 49
39
Abstract
The research was aimed to examine the effectiveness of career planning in making a firm
career choice of the third semester of psychology students. The research was conducted experimentally
using the pre test post test group design. The measurements were based on a scale which were carried
out three times on the subjects, i.e. at the pre test, the post test-1 (after training), and the post test-
2 (two weeks after the measurement). Furthermore, a qualitative analysis was done derived from
the FGD (Focus Group Discussion) results and the career information forms distributed at the pre
test, the training evaluation, and the observation during the training at the post test 1, and the
result of in-depth interview during the post test-2.
The subjects of this study were 44 students of Faculty of Psychology, Ahmad Dahlan
University, Yogyakarta, which were splitted into a control group (22 students) and a experimental
group (22 students).
The results show that: (1) there is a very significant difference in choice of career intention
of the experimental group observed in the pre test, the post test-1, and the post test-2 (F =
109,320, p < 0,05) (2) there is a very significant difference in choice of career intention of the
experimental group observed in the pre test, the post test 1 (t = -6.263 dan p < 0.01,
x
pre
test = 157.05, and
x
post test-1 = 172.05), (3) there is a very significant difference in choice
of career intention of the experimental group observed in the post test-1, the post test-2 (t = -
9.557 dan p < 0,01,
x
post test-1 = 172.05 dan
x
post test-2 = 174), (4) there is a very
significant difference between the experimental group dan the control group in the gained score-1
(z = -5.693, p < 0.01,
x
gained score-1 of the experimental group = 15.45,
x
gained
score-1 of the control group = 0.36), (5) there is a significant difference between the experimental
group dan the control group in the gained score-2 (z = -1.990, p < 0.05,
x
gained score-2 of
the experimental group = 2.86,
x
gained score-2 of the experimental group = 1.50), (6) the
career planning training gives a contribution 65% in fixing choice of career intention (eta
squared = 0.650).
Key words : career choice, training
Pendahuluan
Angka pengangguran dari tahun ke
tahun mengalami peningkatan yang cukup
pesat. Berdasarkan hasil pendataan yang
dilakukan oleh Badan Pusat Statistik pada
tahun 2003 diperoleh hasil bahwa jumlah
pengangguran yang merupakan lulusan
perguruan tinggi jumlahnya cukup besar, yaitu
217.307 orang (Biro Pusat Statistik, 2003). Hal
tersebut kemungkinan disebabkan karena
lulusan perguruan tinggi saat kuliah belum
membuat suatu perencanaan karir yang baik,
sehingga tidak dapat merencanakan jalur
karirnya.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan
individu mengalami kesulitan untuk
menghadapi dunia kerja, yaitu sedikit sekali
individu yang mempunyai persiapan untuk
menghadapi masalah yang berhubungan
dengan dunia kerja, mengalami kebingungan
untuk memilih karir karena mempunyai
beberapa macam ketrampilan yang berbeda
serta tidak memperoleh bantuan saat
menghadapi masalah yang berhubungan dengan
pekerjaan (Hurlock, 1996).
Kesesuaian antara jenis pekerjaan dengan
karakteristik pekerjaan merupakan hal yang
sangat diharapkan oleh semua orang yang
Efektivitas Pelatihan Perencanaan Karir ......... (Alfi Purnamasari)
40
bekerja, khususnya bagi individu yang baru atau
akan memasuki dunia kerja. Pada masa-masa
orientasi karir, individu selalu diharapkan
pertimbangan mengenai kecocokan antara
karakteristik pribadi dengan pekerjaan yang
dipilih, baik dalam hal minat, bakat maupun
nilai-nilai pribadi yang dianut , karena dengan
kecocokan antara jenis pekerjaan dengan
karakteristik kepribadian, sangat besar
kemungkinan bagi individu untuk mencapai
kesuksesan dalam karir. Kecocokan antara jenis
pekerjaan dengan karakteristik kepribadian
merupakan langkah awal yang harus dipenuhi
bagi individu untuk dapat mencapai
kesuksesan dalam bekerja (Byrne dan
Reinhart, 1989).
Jordaan dan Heyde (1979) berpendapat
bahwa kejelasan arah pilihan karir menunjuk
pada tingkat kejelasan dan kepastian
preferensi pekerjaan seseorang. Menurut
Crites (1969) arah pilihan karir adalah
pemilihan karir yang tidak dibuat berdasarkan
fantasi atau khayalan, namun berdasarkan
minat, kapasitas dan nilai-nilai yang dianut
oleh seseorang yang dicapai oleh seseorang
setelah mengeksploitasi dunia dengan jalan
mengelaborasi serta mengklarifikasi minat,
bakat, kemampuan serta nilai-nilai pribadi
yang dianut, setelah terlebih dahulu mengalami
perkembangan karir dalam jangka waktu yang
cukup panjang.
Bidang minat karir dalam ilmu psikologi
adalah suatu cabang ilmu psikologi yang
membahas tentang materi yang lebih spesifik.
Bidang minat karir psikologi ada empat yaitu
psikologi klinis, psikologi pendidikan,
psikologi industri dan organisasi serta psikologi
sosial.
Secara singkat dapat disimpulkan bahwa
kejelasan arah pilihan bidang minat karir
adalah suatu tingkat perkembangan karir
dimana individu telah mempunyai tingkat
kejelasan pilihan bidang minat karir
berdasarkan berbagai macam pertimbangan
(kondisi pribadi dan kondisi bidang minat karir)
serta mau berkomitmen untuk mencapai
pilihan bidang minat karirnya.
Aspek-aspek kejelasan arah pilihan
bidang minat karir menurut Crites (1969)
adalah : mengeksplorasi kondisi pribadi,
mengeksplorasi bidang minat karir,
kecenderungan untuk mencapai keadaan yang
menyempit dalam pilihan bidang minat karir,
menentukan arah pilihan bidang minat karir,
kesediaan untuk mempertahankan arah pilihan
bidang minat karir yang sudah dibuat,
keyakinan bahwa pilihan bidang minat karirnya
akan tercapai serta kepastian dan spesifikasi
bidang minat karir
Mahasiswa fakultas psikologi sebaiknya
sudah mempunyai kejelasan arah pilihan
bidang minat karir yang tinggi sedini mungkin
sejak semester awal, mulai semester III.
Semester III merupakan waktu yang paling
tepat bagi mahasiswa untuk menentukan
kejelasan arah pilihan bidang minat karir
karena pada semester V mahasiswa harus
sudah menempuh mata kuliah pilihan yang
relevan dengan bidang minat karir yang
diinginkan.
Mahasiswa fakultas psikologi yang
mempunyai kejelasan arah pilihan bidang
minat karir yang tinggi tidak akan mengalami
kesulitan dalam menentukan langkah-langkah
yang diambil dalam mencapai kesuksesan
dalam berkarir. Sebaliknya mahasiswa fakultas
psikologi yang mempunyai kejelasan arah
pilihan bidang minat karir yang rendah akan
mengalami kesulitan yang tercermin dari
ketidakmampuan dalam menentukan bidang
minat karir, mata kuliah pilihan, judul skripsi
sesuai bidang minat karir, mengikuti aktivitas
di luar kuliah yang relevan dengan pilihan
bidang minat karir yang diinginkan serta
mengembangkan ketrampilan dan keahlian
yang dibutuhkan dalam dunia kerja.
Berdasarkan berbagai macam pendapat
dari para ahli dapat disimpulkan bahwa ada
beberapa faktor yang mempengaruhi arah
pilihan bidang minat karir, yaitu : konsep diri,
Humanitas : Indonesian Psychological Journal Vol. 3 No. 1 Januari 2006 : 38 - 49
41
usia, keberhasilan terhadap perkembangan
karir pada tingkat perkembangan sebelumnya,
perencanaan karir, kepribadian, kematangan
karir, perkembangan intelektual, dukungan
keluarga, pengalaman dan persiapan menuju
dunia kerja serta faktor demografis
Bluestein (1988) menyatakan bahwa
salah satu faktor yang mempengaruhi arah
pilihan bidang minat karir adalah perencanaan
karir. Menurut Wolman, Johnson dan Bottoms
(1975), sebagian besar mahasiswa merasa
membutuhkan bantuan dalam perencanaan
karir, di antaranya dalam membuat sebuah
keputusan karir yang paling tepat untuk
dirinya. Pelatihan perencanaan karir
diharapkan dapat membantu mahasiswa
semester III untuk meningkatkan kejelasan
arah pilihan bidang minat karir dengan jalan
memberikan wawasan karir psikologi dan
membantu mahasiswa mengeksplorasi potensi
diri sehingga mampu menentukan pilihan
bidang minat karir yang obyektif dan realistik
serta dapat meningkatkan kejelasan arah
pilihan bidang minat karir
Pelatihan perencanaan karir dirancang
berdasarkan teori experiental learning yang
menyatakan bahwa pelatihan mampu
mengubah struktur kognitif, sikap serta
ketrampilan yang dimiliki oleh peserta. Melalui
pelatihan pertama-tama peserta diarahkan
untuk menyadari pentingnya suatu
ketrampilan dikuasai dan menyadari
komponen-komponen atau langkah-langkah
yang perlu dilakukan supaya suatu ketrampilan
dapat dikuasai dengan baik (Johnson dan
Johnson, 2001). Pelatihan melibatkan aktivitas
yang nyata, dimana setelah mendapatkan
materi dan ketrampilan peserta diminta untuk
mempraktekkan materi dan ketrampilan yang
diperolehnya Pelatihan perencanaan karir
meliputi berbagai macam aktivitas yang
melibatkan peserta secara langsung, misalnya
selain menggunakan metode ceramah juga
mengisi lembar kerja, diskusi, presentasi serta
permainan.
Pelatihan perencanaan karir disusun
menurut teori perencanaan karir yang
dikemukakan oleh Splete dan Pietrofesa
(1975), yaitu :
1. Memahami proses pengambilan keputusan
karir, dengan mempertimbangkan :
a. faktor-faktor psikologis dan sosiologis
b. kesiapan dalam membuat keputusan
karir
c. aspirasi
d. persepsi
2. Pemahaman diri
3. Pengetahuan tentang karir, yang
menyangkut hal-hal sebagai berikut :
a. Tugas-tugas yang harus dilakukan
dalam suatu jenis pekerjaan
b. Persyaratan kerja
c. Pendidikan
d. Training atau pelatihan khusus
4. Mempertimbangkan alternatif pilihan
karir dan dampaknya baik secara fisik,
intelektual dan emosional
5. Memilih, merencanakan dan bertindak
untuk mencapai pilihan karir yang
diinginkan.
Berdasarkan kerangka berpikir yang
dikemukakan oleh Splete dan Pietrofesa
(1975) , pelatihan perencanaan karir disusun
menjadi tujuh sesi, yaitu wawasan karir,
eksplorasi diri, eksplorasi bidang minat karir,
analisa potensi dan rencana karir, analisa
masalah karir dan problem solving, pembuatan
keputusan karir serta menyusun jadwal
kegiatan.
Pelatihan perencanaan karir berusaha
membantu individu untuk memahami kondisi
pribadinya (sifat / kepribadian, bakat dan
minat serta kelebihan dan kekurangan yang
dimilikinya) serta memberikan gambaran
tentang berbagai bidang minat karir yang ada
dalam ilmu psikologi. Melalui pelatihan
perencanaan karir individu diajak untuk
berpikir realistis dengan jalan membandingkan
antara karakteristik personal yang dimiliki
dengan karakteristik setiap bidang minat karir
Efektivitas Pelatihan Perencanaan Karir ......... (Alfi Purnamasari)
42
dengan tujuan agar individu yang bersangkutan
mampu mengarahkan karirnya dengan tepat
secara optimal dengan memilih bidang minat
karir yang sesuai dengan minat dan
kemampuannya.
Materi tentang wawasan karir dapat
diperoleh peserta melalui materi ceramah
Perencanaan karir. Pada sesi ini trainer akan
memberikan gambaran tentang pentingnya
membuat sebuah perencanaan karir agar karir
yang diinginkan dapat tercapai sesuai dengan
tujuan karir. Sesi ini juga akan memberikan
pengetahuan kepada peserta tentang cara
melakukan perencanaan karir dan seberapa
besar manfaat perencanaan karir bagi
perkembangan karir seseorang.
Sesi eksplorasi diri merupakan sesi
kedua dalam pelatihan perencanaan karier.
Pada sesi eksplorasi diri, peserta diminta untuk
mengeksplorasi kondisi pribadinya dengan
jalan mengelaborasi minat, bakat, sifat-sifat,
keterampilan yang dimiliki, kelebihan-
kelebihan serta kelemahan-kelemahan diri,
harapan keluarga, konflik yang terjadi dalam
keluarga dan kondisi keluarga. Pada sesi ini
peserta diberikan materi ceramah tentang
Eksplorasi diri. Sesi eksplorasi diri mampu
meningkatkan aspek pertama dari kejelasan
arah pilihan bidang minat karir, yaitu
eksplorasi kondisi pribadi.
Pada sesi eksplorasi bidang minat karir
peserta pelatihan diberikan materi ceramah
Eksplorasi bidang minat karir, supaya
peserta mampu menyadari pentingnya
mengetahui seluk beluk setiap bidang minat
karir. Pada sesi eksplorasi bidang minat karir
peserta pelatihan yang pada awalnya kurang
mempunyai wawasan karir tentang berbagai
macam bidang minat dalam ilmu psikologi
diharapkan dapat menambah pengetahuannya
melalui materi Wawasan karir di bidang
psikologi.
Melalui sesi eksplorasi bidang minat
karir trainer mencoba menjelaskan tentang
setiap bidang minat karir dalam ilmu psikologi,
materi yang akan dipelajari dalam setiap bidang
minat, kemungkinan mata kuliah yang bisa
diambil mahasiswa yang memilih suatu bidang
minat karir tertentu, jumlah SKS untuk setiap
mata kuliah pilihan, berbagai macam jenis
lapangan pekerjaan yang tersedia bagi setiap
bidang minat karir serta jenis ketrampilan dan
tipe kepribadian yang cocok untuk setiap
lapangan pekerjaan dalam setiap bidang minat
karir. Peserta juga diharapkan mampu
menentukan harapan, keinginan dan tujuan
hidupnya atau dengan kata lain peserta mampu
menentukan visi dan misi. Sesi eksplorasi
bidang minat karir mampu meningkatkan
aspek kedua dari kejelasan arah pilihan bidang
minat karir, yaitu eksplorasi bidang minat karir.
Pada sesi analisa potensi diri dan
rencana karir, peserta diberikan materi
ceramah Analisa potensi dan rencana karir.
Peserta diminta untuk mempertimbangkan
kecocokan antara kondisi pribadi dengan
kondisi bidang minat karir yang diminatinya
dan diminta untuk memilih dua bidang minat
karir yang diminati. Setelah memilih suatu
bidang minat karir, peserta diminta untuk
memilih dua bidang minat karir yang menurut
mereka paling cocok. Sesi meninjau rencana
dan kemampuan mampu meningkatkan aspek
ketiga proses penentuan kejelasan arah pilihan
bidang minat karir, yaitu kecenderungan untuk
mencapai keadaan yang menyempit dalam
pilihan bidang minat karir
Pada sesi antisipasi masalah karir dan
problem solving, peserta diberi materi ceramah
Antisipasi masalah karir dan problem solving.
Peserta diminta untuk mempertimbangkan
harapan-harapan yang diinginkan dalam
pilihan bidang minat karir serta hambatan-
hambatan yang kemungkinan akan dihadapi
oleh individu dalam proses mencapai bidang
minat karir yang diinginkan. Hambatan-
hambatan yang dipertimbangkan adalah
hambatan yang berasal dari dalam diri sendiri
(hambatan internal) dan hambatan yang
Humanitas : Indonesian Psychological Journal Vol. 3 No. 1 Januari 2006 : 38 - 49
43
berasal dari luar diri (hambatan eksternal).
Peserta diminta untuk mempertimbangkan
kesesuaian antara hambatan yang akan ditemui
dengan potensi diri.
Sesi antisipasi masalah karir dan problem
solving mampu meningkatkan aspek keempat
kejelasan arah pilihan bidang minat karir, yaitu
kesediaan untuk mempertahankan pilihan
bidang minat karir serta aspek keenam, yaitu
keyakinan bahwa pilihan bidang minat karirnya
akan tercapai. Sesi antisipasi masalah karir dan
problem solving juga melibatkan proses diskusi
peserta dalam kelompok kecil untuk membahas
masalah dalam contoh kasus yang diberikan.
Setelah peserta mempertimbangkan
kecocokan antara kondisi pribadi dengan
kondisi bidang minat karir yang diminatinya,
peserta diminta untuk membuat sebuah
keputusan karir dengan jalan memilih salah
satu dari dua bidang minat karir yang paling
sesuai. Sesi keenam, yaitu sesi pembuatan
keputusan karir menyajikan pula materi
ceramah Pembuatan keputusan karir yang
mampu meningkatkan aspek kelima dalam
kejelasan arah pilihan bidang minat karir, yaitu
menentukan pilihan bidang minat karir.
Pada sesi menyusun jadwal kegiatan,
peserta diberi materi ceramah Menyusun
rencana kegiatan. Peserta sudah diminta
untuk menyusun langkah-langkah yang harus
dilakukan untuk dapat mencapai pilihan
bidang minat karirnya dengan jalan membuat
jadwal rencana aksi untuk mewujudkan pilihan
bidang minat karir. Rencana aksi tersebut
diharapkan tidak hanya direncanakan saja
namun juga dapat terealisasi melalui sebuah
perilaku yang nyata, sehingga peserta diminta
untuk menuliskan beberapa langkah yang akan
segera dilakukan setelah pelatihan berakhir
dalam proses mencapai pilihan bidang minat
karirnya. Kemungkinan besar usaha peserta
untuk merealisasikan rencana membutuhkan
bantuan dari berbagai pihak, misalnya : ibu
kost, keluarga, sahabat saudara, dosen, kakak
kelas dan lain sebagainya. Rencana aksi juga
dibuat dalam urutan prioritas langkah-langkah
pencapaian pilihan bidang minat karir. Sesi
menyusun jadwal kegiatan mampu
meningkatkan aspek ketujuh kejelasan arah
pilihan bidang minat karir, yaitu kepastian dan
spesifikasi karir.
Berdasarkan berbagai teori yang telah
dikemukakan di atas, maka diajukan hipotesis
sebagai berikut : Pelatihan perencanaan karir
efektif untuk meningkatkan kejelasan arah
pilihan bidang minat karir pada mahasiswa
semester III fakultas psikologi. Mahasiswa
semester III fakultas psikologi yang mengikuti
pelatihan perencanaan karir mempunyai
kejelasan arah pilihan bidang minat karir yang
lebih tinggi daripada mahasiswa semester III
fakultas psikologi yang tidak mengikuti
pelatihan perencanaan karir.
Metode Penelitian
1. Variabel tergantung : kejelasan arah pilihan
bidang minat karir
2. Variabel bebas : pelatihan perencanaan
karir
Penelitian bertujuan untuk melihat
efektivitas pelatihan perencanaan karir untuk
meningkatkan kejelasan arah pilihan bidang
minat karir pada mahasiswa semester III
fakultas psikologi.
Rancangan penelitian yang digunakan
adalah pre test post test control group design.
Pengukuran dilakukan selama 3 kali, yaitu pre
test, post test 1 (setelah pelatihan) dan post test 2
(2 minggu setelah pelatihan). Tekhnik analisis
yang digunakan yaitu (1) anava amatan ulang,
untuk melihat perbedaan dalam 3 kali
pengukuran; (2) uji-t, untuk melihat perbedaan
antar pengukuran; (3) eta squared, untuk
melihat efektivitas pelatihan; (4) analisis
kualitatif : lembar wawasan karir, hasil FGD,
lembar evaluasi hasil pelatihan, hasil oservasi
pelatihan dan hasil in depth interview.
Alat ukur yang digunakan dalam
penelitian adalah Skala Arah Pilihan Bidang
Efektivitas Pelatihan Perencanaan Karir ......... (Alfi Purnamasari)
44
Minat, lembar wawasan karir, hasil FGD,
lembar evaluasi hasil pelatihan, lembar
observasi pelatihan serta hasil in depth interview.
Subyek penelitian adalah mahasiswa semester
III Fakultas Psikologi Universitas Ahmad
Dahlan (UAD) Yogyakarta, yang tertarik untuk
mengikuti pelatihan perencanaan karir serta
belum pernah mengikuti pelatihan
perencanaan karir dan setelah diseleksi
ternyata ada 44 orang yang memenuhi
persyaratan dan kemudian dibagi 2 menjadi 22
orang anggota kelompok eksperimen dan 22
orang kelompok kontrol. Syarat yang
ditentukan adalah skor dalam Skala Arah
Pilihan Bidang Minat Karir di bawah mean
empirik. Variabel dalam penelitian adalah
perencanaan karir sebagai variabel bebas dan
kejelasan arah pilihan bidang minat karir
sebagai variabel tergantung.
Pelatihan perencanaan karir
dilaksanakan selama 2 hari berturut-turut dan
setiap harinya berlangsung selama kurang lebih
8 jam. Pelatihan terbagi menjadi sesi, yaitu
wawasan karir, eksplorasi diri, eksplorasi
bidang minat karir, analisa potensi dan rencana
karir, analisa masalah karir dan problem solving,
pembuatan keputusan karir serta menyusun
jadwal kegiatan. Pelatihan menggunakan
berbagai macam metode yang meliputi metode
ceramah (20,54 %), games (4,46 %), diskusi
(21,43 %), mengisi lembar kerja (16,07 %),
presentasi (16,07 %) dan talk show ( 21,43 %).
dengan diselingi ice breaking dan energizing.
Hasil Analisis dan Pembahasan
Berdasarkan uji validitas Skala Arah
Pilihan Bidang Minat Karir, dari aitem total
sejumlah 56 aitem, terdapat 41 aitem sahih dan
15 aitem gugur dengan rbt bergerak antara
3,079 sampai dengan 0,7104. Berdasarkan uji
reliabilitas diperoleh koefisien Alpha (a)
sebesar 0,9165.
Berdasarkan hasil analisis lembar
wawasan karir serta hasil FGD diperoleh
kesimpulan bahwa wawasan karir sebagian
besar peserta masih sangat terbatas, mahasiswa
kurang dapat memahami dirinya dan informasi
karir psikologi yang dimiliki masih sangan
kurang, sehingga perlu ditingkatkan melalui
kegiatan pelatihan. Oleh karena itu pelatihan
akan melibatkan metode ceramah serta
mendatangkan praktisi melalui kegiaran talk
show untuk menambah wawasan karir peserta.
Berdasarkan hasil uji normalitas
sebaran, diketahui bahwa sebaran variabel
kejelasan arah pilihan bidang minat karir pada
saat pre test (K-S-Z = 0,127, p > 0,05), post
test 1 (K-S-Z = 0,090, p > 0,05) dan post test 2
(K-S-Z = 0,090, p>0,05) adalah normal.
Namun dalam gain score 1 (K-S-Z = 0,198, p
< 0,05) dan gain score 2 (K-S-Z = 0,197, p <
0,001) sebarannya tidak normal.
Berdasarkan hasil uji homogenitas
sebaran, diketahui bahwa varians kejelasan
arah pilihan bidang minat karir pada saat pre
test (Levene Statistic = 0,027, p > 0,05), post
test 1 (Levene Statistic = 0,591, p > 0,05), post
test 2 (Levene Statistic = 0,979, p > 0,05)
adalah homogen. Namun dalam gain score 1
(Levene Statistic = 40,894, p < 0,05) dan gain
score 2 (Levene Statistic = 4,533, p < 0,05)
variansnya tidak homogen.
Hasil uji hipotesis dengan menggunakan
anava amatan ulangan menunjukkan bahwa
nilai F sebesar 109,320 dan p<0,01,
menunjukkan bahwa ada perbedaan arah
pilihan bidang minat karir yang sangat
signifikan pada kelompok eksperimen dalam
pre test, post test 1 dan post test 2.
Hasil uji perbedaan arah pilihan bidang
minat karir dengan menggunakan uji-t antara
pada pre test dengan post test 1 pada kelompok
eksperimen menunjukkan nilai t sebesar
9,557 dan nilai p < 0,05, yang menunjukkan
ada perbedaan dalam arah pilihan bidang minat
karir yang sangat signifikan pada kelompok
eksperimen antara pre test dan post test 1. Rerata
kelompok eksperimen pada pre test sebesar
Humanitas : Indonesian Psychological Journal Vol. 3 No. 1 Januari 2006 : 38 - 49
45
157,05 dan pada post test 1 sebesar 172,05.
Rerata skor arah pilihan bidang minat karir
pada kelompok eksperimen pada post test 1
lebih besar daripada rerata pada saat pre test.
Hasil uji perbedaan arah pilihan bidang
minat karir dengan menggunakan uji-t antara
pada post test 1 dengan post test 2 pada
kelompok eksperimen menunjukkan nilai t
sebesar 6,263 dan nilai p < 0,05. Hal tersebut
menunjukkan bahwa ada perbedaan dalam
arah pilihan bidang minat karir yang sangat
signifikan antara kelompok eksperimen pada
post test 1 dan post test 2. Rerata skor arah pilihan
bidang minat karir pada kelompok eksperimen
pada post test 1 sebesar 172,05 dan pada post
test 2 sebesar 174. Rerata kelompok
eksperimen pada post test 2 lebih besar daripada
mean pada post test 1.
Rerata hipotetis skor Skala Arah Pilihan
Bidang Minat Karir adalah 123. Rerata empiris
kelompok eksperimen dalam pre test adalah
157,05 dan kelompok kontrol sebesar 157,36.
Rerata empiris kelompok eksperimen dalam
post test 1 adalah 172,05 dan kelompok kontrol
sebesar 157,73. Rerata empiris kelompok
eksperimen dalam post test 1 adalah 174,91 dan
kelompok kontrol sebesar 158,86. Rerata
empiris kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol dalam pre test , post test 1 dan post test 2
berada di atas rerata hipotesisnya.
Hasil analisis lembar evaluasi pelatihan
menunjukkan bahwa semua peserta mampu
merasakan manfaat dari pelatihan, terutama
dalam hal memahami potensi diri dan
menambah wawasan karir di bidang psikologi.
Berdasarkan hasil observasi selama rangkaian
kegiatan pelatihan berlangsung, peningkatan
skor dalam skala berhubungan dengan
keaktifan dan kesungguhan peserta dalam
mengikuti pelatihan. Peserta yang terlibat aktif
dalam kegiatan pelatihan menunjukkan
peningkatan skor yang cukup berarti dan
merasakan manfaat pelatihan yang lebih besar
daripada peserta yang pasif.
Hasil analisis gain score dengan
menggunakan Mann-Whitney Test antara
kelompok eksperimen dengan kelompok
kontrol pada pre test dengan post test 1
menunjukkan nilai z sebesar 5,693 dan nilai
p < 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa
ada perbedaan dalam gained score 1 (pengukuran
antara pre test dengan post test 1) yang sangat
signifikan antara kelompok eksperimen
dengan kelompok kontrol. Rerata gained score
arah pilihan bidang minat karir pada kelompok
eksperimen sebesar 15,45 dan kelompok
kontrol sebesar 0,36. Rerata gained score arah
pilihan bidang minat karir pada kelompok
eksperimen lebih besar daripada kelompok
kontrol.
Hasil analisis dengan menggunakan
Mann-Whitney Test antara kelompok
eksperimen dengan kelompok kontrol pada
post test 1 dan post test 2 menunjukkan nilai z
sebesar 1,990 dan nilai p < 0,05. Hal tersebut
menunjukkan bahwa ada perbedaan dalam
gained score 2 (pengukuran antara post test 1
dengan post test 2) yang signifikan antara
kelompok eksperimen dengan kelompok
kontrol. Rerata gained score arah pilihan bidang
minat karir pada kelompok eksperimen sebesar
2,86 dan kelompok kontrol sebesar 1,50.
Rerata gained score arah pilihan bidang minat
karir pada kelompok eksperimen lebih besar
daripada kelompok kontrol.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh
nilai eta squared sebesar 0,650, sehingga dapat
disimpulkan bahwa pelatihan perencanaan karir
memberikan sumbangan sebesar 65 % dalam
meningkatkan arah pilihan bidang minat karir.
Berdasarkan in depth interview diperoleh
data bahwa semua peserta mendapatkan
manfaat dari pelatihan yang diikuti, di
antaranya meningkatkan rasa percaya diri,
membantu memahami diri, meningkatkan
kepercayaan diri, menambah wawasan karir,
membantu menentukan pilihan bidang minat
karir serta menambah relasi.
Efektivitas Pelatihan Perencanaan Karir ......... (Alfi Purnamasari)
46
Selain mengalami perubahan dalam skor
arah pilihan bidang minat karir, peserta pelatihan
juga mengalami perubahan dalam pilihan bidang
minat karir. Pada anggota kelompok eksperimen
ada 4 peserta yang pilihannya tetap, 10 orang
peserta mengalami perubahan serta 8 orang
mampu memilih salah satu dari 2 pilihan bidang
minat karirnya. Hal tersebut kemungkinan
disebabkan karena efek dari pelatihan
perencanaan karir. Selain itu dilihat dari skor
dalam arah pilihan bidang minat karir semua
peserta pelatihan mengalami peningkatan
dengan rerata gained score sebesar 15,450.
Skor arah pilihan bidang minat karir pada
anggota kelompok eksperimen mengalami
peningkatan antara post test 1 dan post test 2
(rerata gained score sebesar 2,860) kemungkinan
disebabkan karena selama 2 minggu beberapa
peserta pelatihan sebagian sudah melaksanakan
beberapa langkah dalam spesifikasi karir,
sehingga dengan melaksanakan langkah-langkah
tersebut arah pilihan bidang minat karirnya
kemungkinan dapat meningkat.
Diskusi
Pelatihan perencanaan karir membantu
mahasiswa untuk mengeksplorasi kondisi
pribadi (rencana masa depan, sifat/ kepribadian,
minat, kelemahan, bakat serta kondisi keluarga)
serta mengeksplorasi berbagai bidang minat
karir sehingga peserta mampu membuat sebuah
pilihan bidang minat karir yang sifatnya obyektif
dan realistik. Pelatihan berdasarkan pada prinsip
experiental learning sehingga peserta dapat
mengaplikasikan secara langsung ketrampilan
yang diperoleh dalam pelatihan dalam setting
kelompok.
Sesi-sesi dalam pelatihan disusun agar
dapat meningkatkan kejelasan arah pilihan
bidang minat karir peserta pelatihan. Sesi
wawasan karir berusaha memberikan
pemahaman pada peserta tentang pentingnya
membuat sebuah perencanaan karir, langkah-
langkah perencanaan karir serta pentingnya
menentukan kejelasan arah pilihan bidang
minat karir bagi mahasiswa fakultas psikologi
semester III. Sesi ini bertujuan agar peserta
mempunyai pandangan yang positif tentang
perencanaan karir dan pentingnya menentukan
kejelasan arah pilihan bidang minat karir.
Sesi eksplorasi diri bertujuan untuk
mengajak peserta pelatihan untuk
mengeksplorasi kondisi pribadi, yang meliputi
rencana masa depan, sifat, kepribadian, minat,
potensi (kelemahan dan kelebihan) serta kondisi
keluarga. Peserta dalam sesi ini melakukan
eksplorasi diri sehingga lebih mampu
memahami kondisi pribadinya.
Sesi eksplorasi bidang minat karir
bertujuan untuk memberikan wawasan kepada
peserta tentang berbagai bidang minat karir
psikologi, materi yang dipelajari dalam setiap
bidang minat karir, mata kuliah wajib dan
pilihan dalam setiap bidang minat karir serta
lapangan pekerjaan yang tersedia dalam setiap
bidang minat karir. Peserta dalam sesi ini
melakukan eksplorasi bidang minat karir
sehingga wawasan karir tentang berbagai
bidang minat karir bertambah.
Sesi analisa potensi dan rencana karir
bertujuan untuk mempersempit pilihan bidang
minat karir peserta dengan jalan meminta
peserta memilih 2 bidang minat karir yang
paling disukai beserta menguraikan alasan
pemilihan serta kelebihan dan kelemahan yang
mendukung atau menghambat pencapaian
pilihan karir. Sesi ini mampu membentuk
kecenderungan peserta untuk mencapai
keadaan yang menyempit dalam pilihan bidang
minat karir.
Sesi analisa masalah karir dan problem
solving bertujuan untuk membantu peserta
menyadari kemungkinan hambatan yang akan
dihadapi (hambatan internal dan eksternal)
dalam mencapai pilihan karir beserta mencoba
menemukan cara penyelesaian masalah yang
terbaik berdasarkan 2 pilihan bidang minat
karir. Sesi ini ini mampu meningkatkan
Humanitas : Indonesian Psychological Journal Vol. 3 No. 1 Januari 2006 : 38 - 49
47
keinginan peserta untuk mempertahankan
pilihan bidang minat karir yang dibuat dan
mengembangkan keyakinan bahwa pilihan
bidang minat karirnya akan tercapai.
Sesi pembuatan keputusan karir
merupakan saat dimana peserta harus
menentukan salah 1 dari 2 bidang minat karir
berdasarkan berbagai macam pertimbangan.
Pertimbangan utama yang digunakan dalam
membuat keputusan adalah kecocokan antara
kondisi pribadi dengan karakteristik bidang
minat karir. Pada sesi ini peserta harus mampu
menentukan pilihan bidang minat karir, serta
mengembangkan keyakinan bahwa pilihan
bidang minat karirnya akan tercapai.
Sesi menyusun jadwal kegiatan
menuntut peserta untuk sesegera mungkin
merealisasikan rencana karirnya melalui
menyusun dan membuat prioritas langkah-
langkah pencapaian tujuan karir. Peserta dalam
sesi ini berusaha untuk menentukan kepastian
dan spesifikasi karir.
Pelatihan perencanaan karir
memadukan berbagai macam metode yang
bertujuan untuk mengurangi kejenuhan peserta
dalam mengikuti pelatihan. Metode ceramah
akan menambah wawasan peserta dan secara
kognitif akan merubah cara pandang peserta
terhadap pentingnya perencanaan karir serta
wawasan karir psikologi. Materi eksplorasi diri
juga akan dapat membantu peserta untuk lebih
memahami dirinya. Selain itu peserta mencari
kemungkinan hambatan yang dihadapi dalam
pencapaian tujuan karir beserta menemukan
cara penyelesaian masalahnya. Setelah peserta
memutuskan sebuah pilihan karir peserta juga
membuat spesifikasi sebagai langkah-langkah
konkrit pencapaian tujuan karir. Semua
langkah-langkah yang tersusun dalam berbagai
sesi dalam pelatihan mendukung peningkatan
kejelasan arah pilihan bidang minat karir
peserta pelatihan.
Mahasiswa semester III Fakultas
Psikologi yang tidak mengikuti pelatihan
perencanaan karir kurang mempunyai
perencanaan karir yang baik. Kurangnya
perencanaan karir yang baik menyebabkan
mahasiswa kurang mengetahui kecocokan
antara kondisi pribadi dengan karakteristik
bidang minat karir yang diinginkannya.
Mahasiswa juga kurang dapat mengeksplorasi
kondisi pribadi serta karakteristik bidang
minat karir yang diinginkannya. Kondisi
pribadi mencakup kondisi internal (kondisi
dalam diri) serta kondisi eksternal (kondisi di
luar diri).
Mahasiswa yang kurang memahami
kondisi pribadinya tidak mengenali sifat /
kepribadian yang dimilikinya, bakat yang harus
diasah, minatnya terhadap aktivitas-aktivitas
tertentu serta kelebihan dan kelemahan yang
dimilikinya. Mahasiswa yang kurang
memahami kondisi pribadinya juga kesulitan
untuk memahami situasi lingkungan (keluarga
dan lingkungan sosial) sehingga kurang
memahami harapan keluarga dan lingkungan
sosial.
Mahasiswa yang tidak mengikuti
pelatihan perencanaan karir juga kurang
memiliki gambaran tentang berbagai macam
bidang minat karir yang ada dalam ilmu
psikologi, sehingga tidak mengetahui materi
yang dibahas dalam setiap bidang minat karir,
mata kuliah wajib dan mata kuliah pilihan
sesuai bidang minat karir yang diinginkan serta
lapangan kerja yang tersedia.
Kurangnya pengetahuan tentang kondisi
pribadi dan karakteristik bidang minat karir
menyebabkan mahasiswa mengalami kesulitan
untuk memilih bidang minat karir yang
diinginkan, sehingga pada semester
selanjutnya saat mahasiswa harus menentukan
kejelasan arah pilihan bidang minat karirnya,
mahasiswa mengalami kesulitan. Kesulitan
yang dihadapi oleh mahasiswa dapat muncul
dalam bentuk kebingungan untuk menentukan
mata kuliah pilihan, kesulitan mengikuti
aktivitas di luar kuliah yang relevan dengan
Efektivitas Pelatihan Perencanaan Karir ......... (Alfi Purnamasari)
48
bidang minat karir yang diinginkan, kesulitan
untuk memilih judul skripsi sesuai dengan
bidang minat karir yang diinginkan serta kurang
dapat mengasah keterampilan dan keahlian
yang dibutuhkan dalam dunia kerja sesuai
bidang minat karir yang ingin ditekuninya.
Mahasiswa yang mengalami kesulitan-
kesulitan tersebut mempunyai kejelasan arah
pilihan bidang minat karir yang rendah,
sehingga kurang dapat menentukan arah
pencapaian karir yang jelas dan dalam
aktivitas-aktivitas akademik mereka juga
banyak menghadapi kesulitan.
Mahasiswa semester III yang mengikuti
pelatihan perencanaan karir akan mempunyai
perencanaan karir yang baik, karena mampu
memahami kondisi pribadi dan mempunyai
gambaran yang luas tentang berbagai macam
bidang minat karir dalam ilmu psikologi.
Mahasiswa dapat memahami karakteristik
personalnya dengan baik, sehingga mengetahui
sifat, kepribadian, bakat dan minat serta
kelebihan dan kekurangan yang ada pada
dirinya. Mahasiswa semester III yang mengikuti
pelatihan perencanaan karir juga mempunyai
gambaran yang luas tentang berbagai macam
bidang minat karir dalam ilmu psikologi yang
meliputi materi yang akan dipelajari dalam
setiap bidang minat karir, mata kuliah dalam
setiap bidang minat karir, beban SKS untuk
setiap mata kuliah pilihan, materi yang
dipelajari untuk setiap mata kuliah pilihan
sesuai dengan pilihan bidang minat karirnya
serta lapangan kerja yang tersedia.
Mahasiswa semester III yang mengikuti
pelatihan perencanaan karir tidak mengalami
kesulitan saat harus memilih suatu bidang
minat karir yang cocok bagi dirinya, sehingga
mudah menentukan mata kuliah pilihan,
mengikuti aktifitas di luar kuliah yang relevan
dengan bidang minat karir yang diinginkan,
memilih judul skripsi sesuai dengan bidang
minat karir yang diinginkan serta dapat
mengasah keterampilan dan keahlian yang
dibutuhkan dalam dunia kerja sesuai bidang
minat karir yang ingin ditekuninya. Mahasiswa
semester III yang mengikuti pelatihan
perencanaan karir akan mempunyai kejelasan
arah pilihan bidang minat karir yang tinggi,
sehingga dapat menentukan kejelasan arah
pencapaian karir yang jelas dan dalam
aktifitas-aktifitas akademik mereka tidak
banyak menghadapi kesulitan.
Berdasarkan materi yang diberikan dalam
pelatihan yang tercakup dalam setiap sesi
pelatihan, mahasiswa semester III yang
mengikuti pelatihan perencanaan karir akan
mempunyai kejelasan arah pilihan bidang
minat karir yang tinggi. Hal tersebut
berdampak mahasiswa tidak mengalami
kesulitan dalam memilih mata kuliah pilihan,
memilih aktivitas di luar kuliah yang relevan
dengan pilihan karirnya, menentukan judul
skripsi sesuai bidang minat karir yang
diinginkan serta mengasah ketrampilan dan
keahlian yang dibutuhkan dalam bidang minat
karir yang diinginkan.
Kesimpulan Dan Saran
Berdasarkan hasil analisis data yang
telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa :
1) Pelatihan perencanaan karir efektif untuk
meningkatkan kejelasan arah pilihan
bidang minat karir pada mahasiswa
semester III Fakultas Psikologi.
2) Ada perbedaan dalam kejelasan arah
pilihan bidang minat karir pada mahasiswa
semester III Fakultas Psikologi yang
mengikuti pelatihan perencanaan karir
dengan mahasiswa semester III Fakultas
Psikologi yang tidak mengikuti pelatihan
perencanaan karir. Kejelasan arah pilihan
bidang minat karir pada mahasiswa
semester III Fakultas Psikologi yang
mengikuti pelatihan perencanaan karir
lebih tinggi daripada mahasiswa semester
III Fakultas Psikologi yang tidak
Humanitas : Indonesian Psychological Journal Vol. 3 No. 1 Januari 2006 : 38 - 49
49
mengikuti pelatihan perencanaan karir.
3) Sumbangan efektif pelatihan perencanaan
karir terhadap arah pilihan bidang minat
karir sebesar 65 %, sehingga dapat
disimpulkan bahwa efektivitas pelatihan
perencanaan karir 65 % dalam
meningkatkan arah pilihan bidang minat
karir.
4) Hasil analisis data kualitatif menunjukkan
bahwa peserta merasa mendapatkan
banyak manfaat dari pelatihan, terutama
dalam hal pemahaman diri dan wawasan
karir psikologi.
Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti
menyarankan hal-hal berikut :
1). Bagi mahasiswa semester III, disarankan
untuk mengikuti pelatihan perencanaan
karir, supaya dapat memahami diri dan
mendapatkan wawasan karir tentang
berbagai bidang minat karir.
2). Bagi lembaga atau fakultas diharapkan
dapat memberikan pelatihan perencanaan
karir pada mahasiswa semester III yang
lain.
3). Bagi dosen atau pendidik, diharapkan
dapat memberikan wawasan tentang
berbagai bidang minat karir psikologi serta
membantu mahasiswa untuk dapat
mengenali dirinya, supaya kejelasan arah
pilihan bidang minat karir dapat
meningkat.
4). Bagi psikolog atau konselor karir,
pelatihan perencanaan karir ini dapat
dijadikan sebagai suatu contoh atau model
dalam usaha membantu mahasiswa
semester III yang mengalami kesulitan
dalam menentukan kejelasan arah pilihan
bidang minat karir.
5). Bagi para peneliti selanjutnya, diharapkan
dapat melakukan penelitian sejenis dengan
memperhatikan berbagai variabel lain yang
mempengaruhi arah pilihan bidang minat
karir mahasiswa, subyek penelitian yang
berbeda serta metode pelatihan yang lebih
bervariasi.
Daftar Pustaka
Bluestein. 1988, A Canonical Analysis of
Career Choice Crystallization and
Vocational Maturity, Jour nal of
Counselling Psychology, Volume 35, 294-
297.
Crites, J.O. 1969, Vocational Psychology. The
Study of Vocational Behavior and
Hurlock, E.B. 1996, Psikologi Perkembangan.
Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan (terjemahan), Surabaya : PT
Erlangga.
Johnson, D.W dan Johnson, F.P. 2001, Joining
Together Group Theory and Group Skills,
Boston : Allyn and Bacon
Jordaan, J.D dan Heyde, M.D. 1979, Vocational
Maturity During The High School Years,
New York : Teachers College Press.
Pietrofesa, J. J dan Splete, H. 1975, Career
Development : Theory and Research, New
York : Grune and Stratton
Wollman, J, Johnson, D.A dan Bottoms, J.C,
1975, Meeting Career Needs in Two Years
Institues, Personnel and Guidance Journal,
53, 676-679.
Efektivitas Pelatihan Perencanaan Karir ......... (Alfi Purnamasari)

You might also like