You are on page 1of 72

1!br0ken!!

Theosa Dinar
Kejadiannya baru kemaren pagi, ketika itu saya ada ujian jam 11.45. Akan tetapi, saya belum
sempat ngeprinnt bahan ujian buat saya pelajari buat jam 11.45 nanti. Alhasil pagi2 jam6 saya
sudah kalang kabut untuk ngeprint dan sebelnya printer saya abis tintanya. :C. Sya pun langsung
telp paar saya untuk pinjem printer na, sayangnya printernya pun lag rusak. Sebal rasanya,
kerena dia tidak bisa diandalkan disaat genting sprti ini. !ia mena"arkan jasanya untuk
mengambil bahan ujian tsb di k#st saya dan langsung memprint nya ditempat temannya.
Karna,terlanjur sebal dan saya pikir itu akan butuh "aktu lbh lama, saya men#lak ta"aran tsb.
Saya pun men#ba alternati$ lain dengan meminta t#l#ng anak k#st untuk meminjam printer na,
"alaupun sya tahu printernya rada %sensiti$% !ia pun mau meminjamkan printer na pada saya.
!an benar, tnyt ketika ngeprint, printer na berjalan lambat. saya pun akhir na tidak berhasil
ngeprint deng smpurna karna ditengah jalan, printer na ngadat. Saya pun akhir na mn#ba untuk
rela& sebentar dan merasa mnyesal krn tidak menerima ta"aran pertama paar saya untuk
membantu ngeprint ditempt temennya krna saya lagi panik dan sebal. Akhirnya, saya pun
men#ba telpn paar saya kembali dan mengatakan saya setuju dengan ta"arannya. !ia pun
langsung ke k#st saya dan 15 ment setelah itu saya pun bisa membaa bahan ujian saya dengan
tenang.
!isini, karena terlanjur sebal dan panik saya pun akhirnya malah memilih alternati$ yang tidak
begitu baik dan malah men#lak alternati$ yang sebenarnya amat baik dan menguntungkan saya.
'erasaan m##dy sangat mempengaruhi saya dalam pr#ses neg#siasi yanng berlangsung kmern
2!br0ken!! Danang Arif Hidayat
(ias yang saya alami terjadi sekitar seminggu yang lalu. Ketika kami sedang berkumpul di Kali
C#de melakukan re$reshing sambil sharing dengan teman)teman, ketika itu kami membiarakan
masalah internet dan karena t#pik yang begitu menarik kami melupakan minuman yang kami
pesan sebelumnya. 'erbinangan santai kami mulai memasuki pembahasan kemungkinan usaha
le"at internet tetap dalam suasana santai. Ketika malam mulai larut saya merasa kantuk, dan di
tengah perbinangan saya tidak sengaja menumpahkan angkir k#pi milik teman saya yang tepat
berada di depan kami. Karena tinggal sedikit maka tidak sampai mengenai pakaian teman yang
lain, hanya saja suasana tiba)tiba menjadi tenang. Saya merasa tidak enak kepada teman)teman,
sehingga saya tanpa bertanya kepada teman saya berinisiati$ memesan seangkir k#pi lagi
sebagai ganti k#pi yang saya tumpahkan. A"alnya teman saya men#lak, namun setelah saya
paksa teman saya akhirnya menerima ta"aran saya)t#h k#pi yang saya tumpahkan sudah dingin.
*amun karena suasana masih agak tenang, tanpa banyak bertanya saya berinisiati$ membeli
sebungkus r#k#k untuk memulai perbinangan lagi, karena "aktu itu r#k#k yang ada tinggal
beberapa batang.
+idak lama setelah itu teman)teman memutuskan untuk berpindah tempat)ke k#s masing)masing.
Karena itu saya merasa agak tersinggung. Setelah saya pikir ternyata memang keadaan saat itu
sudah larut malam dan teman)teman juga sudah mulai merasa kantuk)sama seperti saya.
+indakan yang saya lakukan pada saat itu karena saya merasa tidak enak dan berusaha meng#bati
kesalahan dengan mengganti k#pi yang saya tumpahkan dan meniptakan suasana baru dengan
membeli r#k#k sebagai teman berbinang ,kebiasaan kami ketika meng#br#l pasti menghisap
r#k#k-. .al itu sebenarnya tidak penting, sebab teman)teman sebenarnya juga sudah merasa
kantuk dan ingin pulang. /ni merupakan kesalahan saya tidak bertanya kepada teman mengenai
pendapat dan kepentingan mereka.
3!br0ken!! Rosanti Budi Rahayu
Aku berunding dengan temanku masalah tugas. .ari ini aku harus mengumpulkan tugas *06)ku,
yang baru kusadari pagi tadi jam 11. Aku bertanya pada temanku, meminta pendapatnya tentang
apa yang seharusnya kutulis. Kami berneg#siasi ukup lama dan panjang. (ahkan bertele)tele.
Saat itu pikiranku sedang benar)benar buntu, bahkan untuk mengingat neg#siasi apa saja yang
telah kulakukan selama berminggu)minggu ini saja, aku tak mampu. 2ungkin hal ini disebabkan
karena aku terlalu stress dengan ujian 2/! kemarin. +emanku menyarankan untuk mengerjakan
tugas ini dengan khayalan saja, mengarang indah, berb#h#ng, erita $ikti$, dsb, karena
menurutnya hal ini dirasa lebih mudah daripada aku harus mengingat)ingat neg#siasi yang telah
kulakukan. +api aku langsung men#lak karena selain aku tidak ingin berb#h#ng, kemampuan
berimajinasiku pagi ini juga sedang tidak bagus. Aku sangat kebingungan. *amun temanku tetap
memberi ide)ide alternati$ yang pada dasarnya sama, tetap menyuruhku untuk membuat erita
$ikti$. Aku mulai jenuh, b#san, dan selanjutnya kita malah memperdebatkan hal)hal yang
seharusnya tidak kuperdebatkan saat ini. Deadline sudah satu jam lagi dan aku belum menulis
satu katapun. Ketika aku kembali mengajukan pertanyaan lagi tentang apa yang seharusnya
kutulis, p#sisi temanku tetap sama, memberi masukan dan ide yang sama. Kemudian aku
men#ba membingkai apa yang kuinginkan dan apa yang dia mau. Aku menegaskan jika tidak
ingin menggunakan idenya itu, aku hanya ingin tidak ada keb#h#ngan dalam tugas ini namun
dapat menyelesaikan tugas ini sebelum deadline. Kemudian kami sama)sama ber$ikir. Akhirnya
temanku memberi satu s#lusi agar aku menulis perdebatan di pagi ini saja. Aku tidak perlu
berb#h#ng dan aku tidak perlu memeras #takku untuk mengingat)ingat kejadian yang sama
sekali tidak terlintas dalam pikiranku. Aku hanya ukup menulis apa yang sudah kuperdebatkan
saat ini. !an untuk menulis ini, aku juga tidak memerlukan "aktu yang panjang. Kamipun
sepakat. Aku senang sekali atas ide temanku, ide tentang tugasku ini. +erima kasih teman....
Analisa perundingan
A"alnya dalam perundingan ini terjadi deadlock dimana kami sama)sama bertahan pada p#sisi
masing)masing dan tidak terjadi perubahan terhadap apa yang dirundingkan. Strateginya
contending. Setelah framing yang dilakukan, perundingan berubah menjadi problem solving.
Sempat terjadi eskalasi yang tidak rasi#nal dimana kami malah
memperdebatkan3memperpanjang perdebatan dengan hal)hal yang seharusnya tidak kami
rundingkan saat ini. *amun hasil yang kami dapatkan adalah "in)"in.
4!br0ken!! Shiela Riezqia Khaolani, 06/S/!"##$$/$!##0
Sejak hari Selasa ,4 *#4ember 2115- keluarga besar saya berlibur ke Semarang dan
dilanjutkan pergi ke '#n#r#g# dan *ga"i untuk menjenguk kedua adik saya yang sedang
bersek#lah di sana. 2ereka menelep#n saya dan mengatakan bah"a mereka akan pergi ke
*ga"i hari 6um7at ,8 *#4ember 2115- dan dilanjutkan ke '#n#r#g# kees#kan harinya.
!engan sedikit memaksa, kedua #rangtua saya meminta saya agar ikut dengan mereka pergi ke
*ga"i dan '#n#r#g# karena mereka tahu bah"a saya sudah selesai ujian tengah semester pada
hari Kamis ,6 *#4ember 2115-. Keduanya berkata bah"a saya pasti sangat rindu kepada kedua
adik saya dan 9arah, adik saya yang perempuan membutuhkan saya untuk datang ke sek#lahnya.
9arah menelep#n saya dan mengatakan bah"a ia membutuhkan kehadiran saya dengan
memba"a kamera digital yang saya miliki ,untuk dipakai dalam aara pentas seni di
sek#lahnya-.
Saya sangat hectic dan memiliki mood yang buruk minggu ini karena meski sudah selesai :+S,
beberapa pekerjaan dan sebuah penelitian masih menanti saya untuk dikerjakan dengan segera
,minggu depan deadline!!-. :ntuk itu, saya langsung mengatakan kepada #rangtua saya dan
9arah bah"a saya tidak bisa datang kesana dan tidak akan meninggalkan ;#gyakarta hinggu dua
minggu kedepan.
2eski demikian, dengan seribu satu argumen yang sangat meyakinkan ditambah dengan
<kekuasaan= dan <"iba"a=mereka sebagai #rang tua dan gaya khas manja se#rang anak bungsu
,seperti: a. =Kamu kan sudah lama tidak ke sek#lah adikmu>>= b. <+eteh harus datang, jangan
lupa kameranya, kal# gak, +eteh gak sayang sama aku>>-, mereka masih memaksa saya untuk
datang. Saya pun berkata, <'#k#knya aku gak bisa kemana)mana dua minggu ini, aku sibuk>>=.
+api mereka masih <memaksa= selama beberapa saat dan hal ini membuat saya agak kesal.
Sadar kalau kekakuan berpikir dan kekesalan saya tidak akan memberikan jalan keluar, saya
pergi ke Cirle K untuk membeli es krim ,biasanya makan es krim akan sangat membantu saya
ber$ikir :-. Setelah mengahabiskan es krim, saya ber$ikir dan menenangkan hati sebentar, lalu
menelep#n 9arah lagi dan menanyakan tanggal berapa pentas seni sek#lahnya diadakan. /a
menja"ab tanggal 2? *#4ember. 0alu saya menelep#n kedua #rangtua saya dan mengatakan
bah"a saya akan tetap pergi ke *ga"i dan '#n#r#g#, tetapi tidak minggu ini, melainkan dua
minggu kemudian, sekitar tanggal 21)2? *#4ember 2115. Saya pun mengatakan pada mereka
bah"a saya akan menghadiri pentas seni 9arah dengan tak lupa memba"akan kamera. @rangtua
saya pun menyetujuinya ,<+idak apa)apa, asalkan kamu benar)benar berkunjung ke sek#lah
adikmu=, ujar Ayah-. 9arah juga akhirnya tidak keberatan, dia malah tambah senang karena saya
tidak sekedar akan memba"akan kamera, tapi men#nt#n pentasnya.
!alam neg#siasi ini, dapat dianalisis bah"a Shiela memiliki heuristics berupa mood yang buruk
dan rigid thinking. 2eski demikian, ia akhirnya sadar kalau hal ini tak akan memberikan jalan
keluar. /a pun men#ba untuk menggali in$#rmasi yang lebih banyak dari 9arah mengenai pentas
seninya serta men#ba menari #psi yang sekiranya dapat diterima #leh kedua belah pihak.
!alam hal ini, Shiela menerapkan strategi pr#blem s#l4ing dengan taktik expanding the pie
,memperluas sumberdaya "aktu dengan tidak pergi ke sek#lah 9arah minggu ini, melainkan
diundur sampai dua minggu berikutnya-. Aaya berk#n$lik yang digunakan adalah C#llab#rating.
5!br0ken!! arif riz%y &a%htiar
!alam heuristis, salah satu bias yang sering dihadapi adalah $raming ,pembingkaian-. 2inggu
ini, neg#siasi yang terpenting dalam kehidupan saya akan berhubungan dengan hal tersebut.
Barph#ne saya rusak, padahal saya biasa belajar menggunakan earph#ne karena saya tidak
memiliki speaker untuk 'C di kamar k#s dan satu)satunya pemutar musik hanya tersedia di
handph#ne saya. 2aka saya berangkat ke t#k# peralatan k#mputer di daerah Aejayan.
+ujuan saya adalah membeli earph#ne.
Kepentingan saya adalah mendapatkan earph#ne murah karena saya belum mendapat kiriman
uang, dengan kualitas yang baik.
!isana saya dihadapkan dengan dua pilihan.
a!br0ken!! Barph#ne merk Creati4e. Kualitasnya ampuh. Suaranya paling jernih dibandingkan
earph#ne merk lain. +ersedia dalam berbagai pilihan "arna. .arganya 11C ribu rupiah.
b!br0ken!! Barph#ne merk S#ny. Suaranya memang tidak sejernih pilihan A ,earph#ne merk
reati4e-. Selain itu, hanya tersedia pilihan "arna putih. +etapi, harga speaker ini yang paling
sesuai dengan k#ndisi keuangan saya. .arganya 25 ribu rupiah.
!engan $raming bah"a kepentingan saya yang utama adalah mendapatkan earph#ne yang murah
dengan kualitas baik supaya saya tetap bisa belajar n#rmal, saya memutuskan untuk membeli
earph#ne dengan merk S#ny ,pilihan (- alih)alih membeli earph#ne merk Creati4e ,pilihan A-.
Keputusan tersebut saya nilai yang paling memenuhi kebutuhan saya dan menghindarkan diri
saya kehilangan uang lebih banyak untuk memenuhi keinginan ,bukan kepentingan utama- saya.
6!br0ken!! 'aria atri(ya )* 0+/$#,-"+/S/$$-0,
'ada hari Selasa, 4 *#4ember 2115 saya ditelep#n #leh teman saya, dia meminta t#l#ng pada
saya untuk menemaninya pergi ke Ambarukm# 'laDa ,Amplas-, karena sedang malas saya
men#laknya. Saya mengatakan padanya kalau saya masih ada ujian bes#k, tapi saya tidak
mengatakan jam berapa. Saya memang ada ujian bes#k, tapi ujiannya dimulai jam dua siang, jadi
sebenarnya kalau saya mau, saya bisa menemani teman saya belanja, dan belajar bes#k pagi.
+api kemudian saya berpikir, kenapa tidak saya menemaninya ke amplasE Saya sedang suntuk
dan butuh re$reshing. Saya mulai berneg#siasi, saya mau menemaninya bila ia mau membayari
#ngk#s bis saya dan mentraktir saya makan siang. A"alnya saya berpikir, setidaknya saya akan
ditraktir di mister bas#, karena disana yang paling murah.
Akhirnya kami pergi dan dia membayari #ngk#s saya, sampai disana dia mengajak makan
terlebih dahulu, setelah dia mengambil A+2 di ba"ah saya berpikir kita akan berbel#k ke kiri,
kearah mister bas#, ternyata teman saya malah berbel#k ke kanan. Saya bingung dan di esalat#r
saya bertanya, <memangnya kita mau makan dimanaE = dan dia menja"ab dengan santai <'iDDa
.ut.= Saya berpikir, "ah teman saya ini mulai b#r#s, dia memang begitu, nanti diakhir bulan dia
akan menangis kepada teman)temannya untuk dipinjami uang.
Sampai di piDDa hut teman saya mena"ari saya maam)maam dari garlic cheese bread hingga
salad, tapi saya men#lak karena tidak ingin dia b#r#s. Selagi makan saya bertanya padanya <lagi
banyak duit yaE= dengan tersenyum dia menja"ab <iya.= !an dia mulai bererita kalau ibunya
mengirimkan uang untuk membeli baju untuk aara ka"inan sepupunya *#4ember ini., dan
ibunya mengirimkan uang ?11.111, yang menurut dia terlalu banyak, jadi sebagian dibuat jajan.
!i titik ini saya mulai menyesal tahu begitu saya tadi memesan garlic cheese dan salad, kalau
perlu minum frappucino sekalian.
'#sisi teman saya, ingin ditemani ke Amplas. '#sisi saya, ingin bermalas)malasan. Kepentingan
saya re$reshing dan mendapat makan gratis. Kepentingan teman saya membeli baju. +aktik yang
saya lakukan dia"al ialah k#mpensasi spesi$ik, agar saya dapat re$reshing, pergi ke mal dan
makan gratis sementara teman saya dapat membeli baju di mal. Saya pikir a"alnya saya bisa
menjebak teman saya dalam illus#ry #n$lit, karena dia tidak tahu bah"a saya sebenarnya dapat
pergi ke mal tanpa mengganggu "aktu belajar saya, jadi ia tak perlu memberi k#mpensasi
apapun. +api akhirnya saya yang terjebak dalam anh#ring dan insu$$iient adjustment karena
tidak mengetahui k#ndisi teman saya yang sebenarnya, dan hanya terpat#k pada k#ndisi
keuangan teman saya biasanya. !an "aktu pulang untuk menambah keuntungan saya
berdasarkan k#ndisi keuangan teman saya, saya meminta dibelikan Bread talk dan teman saya
setuju.
!alam situs at.&ula.edu3thinker3deisi#ns3heuristuis33 terdapat pengajaran tentang ara berpikir,
pengambilan keputusan dan pemakaian pana indera. Situs ini memberitahu kita tentang apa
yang biasanya dipertimbangkan setiap #rang ketika mengambil keputusan. !alam problem
solving ada tiga tes yang dilakukan yaitu algorithms, heuristics, dan analogy. !i algorithms saya
berhasil menebak $#rmula dalam blak b#&. !alam algorithms harus menari ja"aban yang
benar)benar tepat, begitu pula problem solving kita membutuhkan ja"abn yang benar)benar
tepat. Falaupun kita membutuhkan "aktu yang lama untuk mengetahui ja"abannya. !i
heuristics saya juga dapat menyelesaikannya dengan baik, saya dapat memindahkan biji, ayam,
dan rubah dengan urutan yang benar. 2enurut saya disini mengajarkan bah"a untuk
menyelesaikan masalah kadang kita harus memilih apa yang harus diselesaikan terlebih dahulu,
yang mana yang menjadi pri#ritas kita dan "alaupun mengambil jalan memutar yang terpenting
kita dapat menyelesaikan semuanya. !alam anal#gi saya tidak menemukan simualsi apapun.
Simulasi yang saya lakukan selanjutnya ialah representativeness heuristics, dimana kita
diberitahukan tentang k#mp#sisi pekerjaan suatu k#ta, kemuadian kita menebak apa pekerjaan
dari sese#rang berdasarkan iri)iri yang diajukan. !isini kita diajak berpikir bah"a dalam
mengambil keputusan biasanya manusia akan menari in$#rmasi lain yang membantunya untuk
memutuskan sesuatu, namun terkadang in$#rmasi ini membuat kita lupa akan petunjuk a"al
yang telah diberikan.
Availability heuristics. !i a"al kita diberikan sebuah erita tentang se#rang "anita yang menang
l#tere, dan kita akan diberikan pertanyaan mengenai erita itu, disini kita diajarkan bagaimana
menemukan in$#rmasi yang sesuai dan masih segar diingatan.
Simulation heuristics. Kita akan diberikan dua buah erita tentang kekalahan sebuah tim basket
kemudian diperintahkan untuk menempatkan diri dan memilih diantara dua kekalahan itu yang
paling menyakitkan hati anda, apakah yang kalah hanya dengan satu p#in atau yang kalah
dengan banyak p#inE !an saya memilih yang kalah dengan satu p#in, disini kita dilatih apakah
kita bisa menempatkan diri ke dalam p#sisi yang hanya ada dalam bayangan kita dan
memperkirakan hasilnya.
Anchoring and adjustment heuristics. Kita akan diberikan pertanyaan dan diberitahukan suatu
in$#rmasi tentang pertanyaan itu, dan ternyata ja"aban saya terpat#k pada in$#rmasi yang
diberikan. Saya memakai ja"aban itu sebagai pat#kan padahal belum tentu pat#kan itu benar.
Saya menggunakannya karena tidak mengerti mengenai hal yang ditanyakan.
raming effects. Ada beberapa pernyataan dan kita diperintahkan untuk memilih mana framing
yang tepat untuk setiap pernyataan, "alaupun keduanya memiliki makna yang sama. (agaimana
kita menetukan $raming untuk setiap masalah dan tidak terjebak memakai framing yang sama
dalam setiap masalah, karena setiap masalah mempunyai karakteristik yang berbeda, dan
membutuhkan framing yang berbeda.
!amblers fallcy. !isini kita akan menebak apakah yang menul dari sebuah k#in yang dit#skan
apakah yang munul kepala atau ek#rE +erkadang manusia mengambil keputusan berdasarkan
beberapa pertimbangan, namun saat situasinya seperti berjudi, dan tak ada yang bagaimana
hasilnyaE 2anusia akan menggunakan suara hatinya tanpa memakai pertimbangan)
pertimbangan.
7!br0ken!! .itya Hanu/ A* 0+/$#0$0+/S/$!"!0
!alam mengerjakan tugas B'/ ,Bk#n#mi '#litik /nternasi#nal-, kel#mp#k saya memerlukan
sebuah handyam untuk syuting. (erhubung angg#ta kel#mp#k saya tidak ada yang memiliki
handyam, maka saya memutuskan untuk meminjam handyam teman saya. '#sisi saya
meminjam handyam. Kepentingan saya syuting untuk mengerjakan tugas B'/. Saat saya
mengutarakan kepentingan saya pada teman saya, ternyata teman saya men#lak karena
handyamnya sedang dipakai. +api kemudian saya menggunakan taktik menyerang tekanan
"aktu dengan mengatakan bah"a kel#mp#k saya adalah kel#mp#k pertama yang maju pada
presentasi kel#mp#k. 6adi hanya mempunyai "aktu 2 minggu untuk mengerjakan tugas syuting
ini. Saya juga mengutarakan alasan persuati$ dengan mengatakan bah"a teman)teman yang lain
tidak ada yang mempunyai handyam dan bes#k kel#mp#k saya sudah harus memulai pr#ses
syuting. Kemudian saya memperpanjang "aktu neg#siasi untuk meng#rek in$#rmasi tentang
p#sisi dan kepentingan teman saya, apa yang sedang ingin ia lakukan dan apakah ia masih
mempunyai handyam yang lain.
Setelah melalui beberapa perakapan, saya mengetahui p#sisi dan kepentingannya. +ernyata
p#sisi teman saya membutuhkan teman untuk menemaninya pergi ke rumah rekannya di (antul.
Kepentingannya mengambil barang yang tertinggal di rumah rekannya. Selain itu, teman saya
menyebutkan bah"a rekannya mempunyai kamera digital yang bisa digunakan untuk merekam.
Kemudian saya mena"arkan diri untuk menemaninya pergi ke rumah rekannya di (antul dan
saya dibantu untuk meminjam kamera digital milik rekannya tersebut. +eman saya setuju
terhadap usulan saya. Akhirnya masalah ini selesai dengan taktik pemeahan masalah
k#mpensasi spesi$ik. Karena teman saya mendapatkan teman untuk pergi ke rumah rekannya di
(antul untuk mengambil barang yang tertinggal, dan saya mendapatkan kamera digital sebagai
ganti tidak mendapatkan handyam untuk syuting tugas B'/.
8!br0ken!! 'elati D* Ayuningtyas $!"-!
*eg#siasi yang saya lakukan minggu ini ketika saya akan pergi untuk menjenguk teman saya dan
disaat yang sama lain paar saya mengajak saya untuk pergi makan ie ream. Karena saya dan
paar saya jarang sekali bertemu, jadi paar saya ingin sekali bertemu dan makan ie ream
bersama saya karena hanya hari itu kami bisa bertemu. 6adi, kepentingan paar saya adalah
bertemu dan makan ie ream dengan saya, dan dengan tekanan "aktu bah"a hanya hari itu
kami dapat bertemu. !an kepentingan saya saat itu adalah menjenguk teman yang sakit, karena
saat itu ada barengan dengan teman dan kebetulan saya ada di rumah, tidak di 6#gja. A"alnya
saya memutuskan untuk menjenguk teman saya dan menunda bertemu dengan paar saya, tapi
paar saya tidak mau dan malah marah. :ntungnya suasana hati saya pada saat itu tidak ikutan
buruk, kemudian saya memberikan problem solving sebelum saya pergi menjenguk teman, paar
saya bisa bertemu dengan saya di rumah meski hanya sebentar, sekaligus bisa mengantar saya ke
tempat dimana saya dan teman G teman saya berkumpul, dengan menunda pergi makan ie
ream. !engan sedikit andaan akhirnya paar saya setuju dengan kompensasi spesifik kita dapat
bertemu namun tidak pergi makan ie ream. 0alu hari berikutnya, ternyata paar saya datang
dengan memba"a ie ream, jadi kami bertemu dan makan ie ream meski di rumah. Sehingga
kepentingan semua pihak terpenuhi, bridging.
9!br0ken!! 11T AKAD )* * $$060
Saat ini di k#san, saya mendapat amanah sebagai '6 ,penanggung ja"ab- lantai 2. (aru beberapa
bulan, saya langsung mendapat tugas pertama yaitu mengurusi masalah k#mp#r. Selama ini,
k#san saya menggunakan k#mp#r minyak. 'adahal semenjak beberapa bulan yang lalu, minyak
tanah menjadi langka di pasaran. .al itu ukup membuat para penghuni lantai 2 kelimpungan
,karena kebanyakan memang h#bi memasak-.
2enyikapi masalah tersebut, '6 lantai ?, sebut saja A, mena"arkan agar kami beralih
menggunakan k#mp#r gas saja. *ah, agar biaya yang dikeluarkan untuk membeli k#mp#r gas
menjadi lebih ringan, dia mena"arkan agar penghuni lantai 2 patungan saja dengan lantai ?. !an
dia mengusulkan k#mp#r gas itu nantinya ditaruh di lantai ?.
'ada a"alnya saya tetap kekeuh men#lak usulan tersebut karena saya tidak peraya dengan para
penghuni lantai ? ,di k#san saya, penghuni lantai ? memang terkenal pemalas, hanya mau
menang sendiri, dan agak sulit jika diminta iuran dll.-. Saya merasa, usulan tersebut hanya akan
menguntungkan mereka saja. 6ika k#mp#r gas ditaruh di lantai ?, maka penghuni lantai ? akan
lebih leluasa untuk menggunakannya dan itu bakal berakibat gas akan lebih banyak dihabiskan
penghuni lantai ? daripada penghuni lantai 2. !an menurut saya hal itu tidak adil. Sehingga
neg#siasi mengenai k#mp#r gas dengan lantai ? akhirnya ditunda selama beberapa hari.
Bs#knya, mbak k#s saya usul bagaimana jika lantai 2 beralih ke k#mp#r gas saja. +etapi
k#mp#rnya nanti ditaruh di lantai 2 saja.
Saya baru menyadari ternyata saya telah terjebak reactive devaluation. Kalau dipikir)pikir, usul
yang dil#ntarkan A dengan yang dil#ntarkan mbak k#s saya sebenarnya sama saja, yaitu lantai 2
dan ? patungan untuk membeli k#mp#r gas. *amun, karena dari a"al neg#siasi saya sudah
menaruh uriga pada para penghuni lantai ?, maka usul dari mereka langsung saya t#lak mentah)
mentah. :ntunglah saya epat menyadari kesalahan saya tersebut dan melanjutkan neg#siasi lagi
dengan '6 lantai ?. (eberapa saat kemudian dihasilkan keputusan, lantai 2 bersedia patungan
untuk membeli k#mp#r dengan lantai ?.
0alu bagaimana dengan peletakan k#mp#rnyaE 2au ditaruh di lantai 2 atau lantai ?E 2asalahnya
di lantai 2 tidak ada tempat yang ukup luas untuk menaruh k#mp#r gas. *ah, bagaimana
aranya agar penghuni lantai 2 dapat menga"asi penggunaan k#mp#r gasE
+iba)tiba dalam #tak saya terlintas sebuah ide emerlang. Seingat saya, di k#san teman, mereka
menerapkan sistem pasabayar. 6adi setiap kali menggunakan k#mp#r gas, harus membayar
charge Hp511,11. 6adi saya mengusulkan, bagaimana jika k#mp#r gas tetap ditaruh di lantai ?
tetapi untuk penggunaan k#mp#r memakai sistem pasabayar tadi, untuk memudahkan
penga"asan. Hupanya A dan penghuni lantai ? lainnya mau menerima usul saya tersebut.
*eg#siasi k#mp#r gas yang saya lakukan dengan '6 lantai ? akhirnya sukses dan berakhir
dengan problem solving. Saya dapat mempertahankan kepentingan kami yaitu pr#p#si#nalitas
,apa yang kami bayar sesuai dengan yang kami gunakan-. (egitu juga dengan A, sebagai "akil
penghuni lantai ? dapat mempertahankan kepentingannya untuk membeli k#mp#r gas patungan
dengan lantai 2.
10!br0ken!! Destania Sagitarisheylla 0+/ $#0,,-/ S/ $!"#,
!ua hari yang lalu saya diajak berkumpul dengan kedua partner buddy saya, Hi# dan *ara, untuk
membiarakan buah tangan apa yang akan kami berikan kepada teman)teman buddy bimbingan
kami pada saat perpisahan di malam keakraban nanti. Karena pemberitahuan ini mendadak maka
kami pun kebingungan, belum lagi malam keakraban tersebut .)2 dari hari kami berkumpul.
+entu saja kami harus menari sesuatu yang sekira nya bisa siap saat hari .. A"alnya saya
mengusulkan untuk memberikan gelang khusus bertuliskan nama)nama angg#ta (uddy kepada
mereka mengingat gelang adalah barang yang "nisex yang bisa dipakai e"ek maupun #"#k.
*amun kendalanya adalah kami tidak tau tempat memesan gelang khusus itu dan "aktu nya pun
terbatas mengingat kami memiliki angg#ta yang berjumlah 16 #rang.. Salah satu teman saya
mengusulkan gantungan kuni, namun lagi)lagi kami terbentur dengan kendala yang sama yaitu
masalah "aktu dan tempat. Karena kami kebingungan, kami pun menanyakan pendapat dari
beberapa (uddy lain mengenai apa yang akan mereka berikan kepada angg#ta nya. 2ereka
bilang bah"a mereka akan memberikan 'in dengan desain yang berbeda tiap (uddy nya dan
menyarankan kami untuk melakukan hal serupa karena pembuatan 'in hanya sebentar dan ada
salah satu teman kami, /k#, yang bisa dimintai t#l#ng untuk membuat 'in tersebut. Kami pun
sependapat dan akhirnya kami menghubungi /k# untuk memesan 'in)pin tersebut.
.euristi yang ada di kejadian tersebut adalah Availability atau ketersediaan. .al itu disebabkan
karena kami kebingungan maka mulailah menanyakan pendapat dari kel#mp#k lain. Karena
mereka memang ingin memesan barang berupa 'in maka mereka pun menyarankan hal yang
serupa. !an karena kami tidak punya banyak pilihan dan memang banyak yang menyarankan hal
tersebutmaka kami pun sepakat untuk memesan 'in juga.
11!br0ken!! aradhi%a 2alih $!+""
.euristi: Finner7s Curse
*eg#siasi ini sebenarnya terjadi sudah lama, saat masih menjadi mahasis"a baru. Kejadiannya
adalah membeli barang di 2ali#b#r#, mirip dengan kejadian pak 2#htar membeli tas.
Saat ke 2ali#b#r# saya tertarik pada gantungan kuni berentuk "ayang. Saat saya tanya
harganya ke /bu penjualnya saya diberi harga 5.111 rupiah ,nilai a"al dari si penjual-. +a"aran
yang saya ajukan adalah 2.111 rupiah. 6elas neg#siasi ini mempunyai range yang p#siti$. Setelah
ta"ar mena"ar dengan al#t akhirnya saya mendapatkan gantungan dengan harga ?.111 rupiah.
Saya merasa senang karena dari perhitungan saya harga yang dilepas enderung ke arah saya,
Bh, ternyata, saat saya jalan lagi ada penjual yang menjual barang yang sama. Kali ini
penjualnya bapak)bapak. Karena ingin tahu saya iseng bertanya berapa harga gantungannya. Si
bapak mena"arkan harga ?.111 rupiah. Saya ta"ar sekali, minta harga 2.111 dan dilepas. Saya
langsung merasa menyesal dan kesal, kenapa tidak membeli di bapak itu saja. 0ebih murah dan
ta"ar)mena"arnya gampang.
+ips mena"ar di 2ali#b#r#:
1!br0ken!! pertama ajukan ta"aran 13? harga
2!br0ken!! rata)rata barang dilepas I harga penjual, kalau bisa mena"ar dengan baik bisa
kurang.
3!br0ken!! penjual laki)laki lebih gampang dalam neg# harga.
4!br0ken!! jangan terpaku pada 1 penjual
Selamat (elanja>
12!br0ken!! Sandra De3i Arifiani 0+/$#+#60/S/$$#0$
2inggu lalu teman saya, A, berulang tahun. @leh karena itu, saya dan teman saya, (,
berke"ajiban m#ral memberi kad#, karena sudah tradisi kami. +api karena "aktu itu tanggal tua,
maka kami pun sepakat memberikan satu kad# saja, tapi patungan. 6adi yang biasanya budget
harga 61)81 per #rang bisa jadi harga C1)111 dua #rang. (eberapa hari sebelum hari ., kami pun
berenana membeli kad# tersebut,agar kad# tersebut dapat diberikan pas pada "aktu hari ulang
tahun teman A. *amun, ternyata karena kesibukan saya dan teman ( yang ukup padat, kami
tidak dapat pergi bersama untuk membeli kad#, bahkan sampai sehari sebelum ulang tahun
teman A, kami belum bisa bertemu. 'adahal, kees#kan malamnya kami diundang makan)makan
ulang tahun teman A. +epat siang harinya, teman ( menelep#n dan mengatakan bah"a ia sudah
ada di t#k# kad# dan sudah menemukan kad# yang ##k dengan harga yang murah. !ia bilang
bagaimana kal# dia yang beli kad# tersebut dan saya tinggal membayar patungannya. *amun,
saya men#lak karena kad# yang dia maksud tidak ukup #orthed bila diberikan jadi kad# dari
dua #rang karena harganya munkin sekitar 41 dua #rang. Saya pun mengusulkan bagaimana kal#
kami memberi kad#nya menyusul sehingga kami dapat menari yang lebih bagus. !i lain pihak,
sebenarnya teman A bilang bah"a kad#nya tidak ingin digabung, dan ternyata saya juga sudah
dikirim bulanan juga. +api teman saya bilang dia sudah beli dan sedang dibungkus, jadi saya
mengusulkan bagaimana kal# saya beli hadiah sendiri tapi digabung kemasannya, sehingga dia
tetap bisa membeli kad# yang dia pilih. Akan tetapi, karena merasa tidak enak dengan
kesepakatan a"al kami yaitu membeli bersama, akhirnya teman ( membatalkan pembelian kad#
dan berenana memberi kad#nya menyusul menunggu saya bisa menari bersama.
Analisis :
'#sisi saya dan teman ( sama yaitu membeli kad# untuk teman A. .euristi dan bias neg#siasi
yang terlihat adalah #inner curse dan k#n$lik semu3 $llusory conflict. +eman ( merasa tidak enak
karena membatalkan perjanjian pertama dan mengikuti kemauan saya untuk menunda sampai
"aktu kami bisa pergi bersama 'adahal, dengan dia tetap membeli kad# tersebut, saya juga tidak
apa)apa, karena sebenarnya keinginan saya beli sendiri)sendiri. !alam hal ini teman (
menganggap dia dan saya bertikai tentang kad# itu, padahal sebenarnya tidak.
13!br0ken!! 4azid 50+/$#0,$0/S/$!","6
Kredit Tanpa Agunan
(eberapa hari yang lalu saya mengajukan sebuah perm#h#nan kepada kakak saya untuk
membantu saya membeli sebuah perlengkapan sepeda m#t#r untuk keperluan m#di$ikasi semata.
2emang tidak terlalu penting, namun saya sangat menginginkan hal tersebut sejak lama. Saya
pun meminta kakak saya bukan untuk membelikannya bulat)bulat, akan tetapi hanya sekedar
menalangi biaya yang harus saya keluarkan, karena benda tersebut memang agak mahal. 2aksud
saya, karena dia sudah berpenghasilan, maka dia pasti memiliki tabungan yang lebih, dan
selanjutnya saya bisa menyiil pelunasannya sebanyak sepertiga bagian dalam tiga kali
kesempatan yang saya perkirakan dalam tiga bulan sudah dapat saya lunasi. Saya berkata kepada
kakak saya maksud saya tersebut sekaligus memberikan tenggat "aktu hingga minggu depan
,22311-, dan saya sangat memaksa. Kakak saya berkata dapat membantu saya dengan
menggunakkan kartu kreditnya, namun berita buruknya kartu kredit beliau sudah menapai limit
pada pertengahan bulan yang sama, sehingga tidak dapat dipakai sampai bulan berikutnya, beliau
menyarankan agar saya menunda maksud saya tersebut hingga bulan selanjutnya. *amun saya
memaksa agar beliau menggunakan ara lain, seperti uang tunai yang ia pegang, beliau berkata
bah"a uang tersebut untuk menggaji karya"annya, beliau adalah se#rang "iras"asta"an pada
nyatanya, sehingga jarang sekali memegang uang tunai. Saya pun berkilah dengan mengatakan
bah"a bulan depan harganya sudah naik hampir setengahnya, memang sedikit berlebihan, karena
saya sangat memaksa saat itu. 'ada akhirnya, mungkin beliau sedikit kesal dan berkata bah"a
saya harus menari #rang lain untuk memuaskan kehendak saya itu. !ia benar)benar tidak dapat
mengerti kenapa saya begitu keras kepala, ujarnya. 2aka sampai saat ini, saya tidak dapat
me"ujudkan keinginan saya tersebut.
(ias yang men#nj#l dalam erita diatas berupa rigid thinking atau berpikir kaku. !emikian
karena pada saat itu saya terlalu memaksakan kehendak dan tidak mendengarkan apa yang ingin
kakak saya sampaikan berikut s#lusi yang mungkin saja dapat menjadi jalan keluar yang lebih
baik dan pada akhirnya saya pun dapat me"ujudkan keinginan saya. *amun karena saya terlalu
keras kepala dan memaksa, maka saya pun tidak mendapatkan apa)apa sama sekali.
14!br0ken!! Su%/a3ani Bela
6umat lalu, saya mendapat giliran menjaga penda$taraan peserta sebuah seminar dimana saya
menjadi salah satu panitianya. .ari itu, datang se#rang bapak yang hendak menda$tar, sementara
ku#ta kita sudah penuh. Saya tidak berani mena"arkan "aiting list karena memang diminta
atasan menutup penda$taran mengingat masih banyak anak)anak mata kuliah B'/ dan /su Al#bal
yang belum masuk list. 'adahal d#sen kedua mata kuliah tersebut sudah terlanjur me"ajibkan
mahasis"anya mengikuti seminar itu. (apak tersebut marah dan memaksa namanya dimasukkan
ke da$tar peserta. (eliau mengajukan segudang bujukan agar bisa mendapat tiket. (eliau juga
menunjuk spae k#s#ng di da$tar peserta yang sebenarnya sudah dib##king #rang ,saya tidak
tahu siapa yang b##king dan siapa panitia yang ngeb##king)in-. Argumen bapak itu kemudian
adalah bah"a beliau yakin pasti ada barang satu peserta saja yang tidak akan datang ke seminar
dan masa tidak memberi spae untuk pihak 0S2 yang sudah jauh)jauh datang ,beliau mengira
seminar ini mengistime"akan anak ./-. Saya men#ba sabar, dan akhirnya mena"arkan bapak
itu masuk "aiting list. (apak itu men#lak. Akhirnya, saya menjelaskan bah"a yang bisa saya
ta"arkan adalah memasukkan bapak itu ke "aiting list dengan menjelaskan adanya ke"ajiban
anak B'/ dan /su Al#bal mengikuti seminar itu. Kalau memang ketika hari terakhir ada peserta
yang belum bayar tidak k#n$irm, bapak itu akan dihubungi. (apak itu tetap men#lak dengan
alasan tidak mau kerja dua kali. Saya mengatakan bah"a bapak tersbut bisa membayar di 4enue.
Akhirnya bapak itu setuju. !an ternyata memang dihari terakhir ada yang batal ikut sehingga
beliau bisa masuk.
6ika dianalisa, neg#siasi ini termasuk pr#blem s#l4ing. 2emang sepanjang neg#siasi bapak
tersebut enderung #ntending dengan taktik utamanya adalah persuasi4e arguments. *amun
demi bisa pr#blem s#l4ing, saya men#ba mismathing dengan tetap sabar dan mena"arkan
beberapa k#nsesi.
15!br0ken!! Ri/a 'einita 0+/$#060"/S/$$000
'ekan ini di kampus sedang dilangsungkan ujian tengah semester. Saya mem$#kuskan diri untuk
k#nsentrasi belajar dan berharap tidak sesuatu hal yang mengganggu k#nsentrasi saya. +api
ternyata, saya dikabari #leh #rang tua saya bah"a saudara)saudara mereka ,tante dan #m saya- akan
datang ke j#gja minggu ini. Saya lumayan kaget karena renana kedatangan keluarga saya sangat
mendadak dan di saat yang tidak tepat. Saya #t#matis mengajukan pr#tes terhadap #rang tua saya
dan mengusulkan agar kedatangan mereka diundur saja karena perasaan saya mengatakan bah"a
kedatangan mereka akan mengganggu jam belajar saya. :rusan)urusan seperti transp#rtasi dan
penginapan pasti akan melibatkan saya. (elum lagi urusan jalan)jalan, yang pastinya saya akan
diminta menjadi t#ur guide. Selain itu saya juga telah memiliki janji dengan teman)teman saya.
Setelah mengajukan pr#tes itu, #rang tua saya men#lak usulan saya dengan alasan keluarga saya
sudah $i& dengan urusan tiket dan tidak bisa dibatalkan lagi. Saya seara tegas mengajukan rasa
keberatan saya apabila dalam masa ujian ini saya harus diganggu. @rang tua saya sebenarnya
mengerti tapi memang reana itu tidak mungkin dibatalkan lagi. Sebagai gantinya, #rangtua saya
berjanji akan membiarakan masalah ini dengan keluarga saya. Saya masih merasa keberatan karena
menurut saya itu tidak akan berpengaruh banyak. +api #rang tua saya berjanji dan menjamin bah"a
jam beajar saya tidak akan terganggu. *amun, mereka meminta bantuan saya untuk memb##king
h#tel yang dekat dengan pusat "isata"an, seperti mali#b#r#, sehingga mereka bisa menapai
tempat itu tanpa harus saya antar. Saya bersedia karena merasa itulah bagian yang harus saya terima
untuk mendapatkan kepentingan saya.
'#sisi saya disini adalah "aktu kedatangan keluarga diundur dengan kepentingan "aktu
belajar tidak terganggu, dan p#sisi #rangtua saya keluarga tetap datang dengan kepentingan tiket
sudah tidak bisa dibatalkan. +aktik beruding yang saya pakai adalah k#mpensasi spesi$ik dimana
saya memb##kingkan h#tel dekat mali#b#r# sehingga keluarga saya dapat menuju kesitu tanpa
merep#tkan saya dan "aktu belajar tidak terganggu. Selain itu saya juga mengalami illus#ry
#n$lit dimana hal yang saya takutkan ternyata tidak ada sama sekali. Akhirnya saya dapat
menemukan penyelesaian yang pr#blem s#l4ing dan masing)masing pihak merasa nyaman
16!br0ken!! 'eyrina 7itrariz%i / $!"0, fati/ah /arylin
K#s)k#san saya merupakan salah satu dari sekian banyak k#san di j#gja yang meng#perasikan
internet seara Fi9i. Sepulang dari libur lebaran, saya mendapati lapt#p saya tidak mampu
meng#perasikan internet. Saya pikir ada kesalahan pada lapt#p saya. +ernyata setelah bertanya
kepada teman k#s lain, mereka mengalami hal yang sama. Sayapun k#mplain ke teman k#s yang
mengurusi peng#perasian internet. Setelah diteliti #lehnya, ia menyimpulkan bah"a
kerusakannya ada pada r#uter. /a pun memutuskan untuk menghubungi petugas yang mengurusi
pemasangan internet pada "aktu itu. Bs#knya petugas datang dan menari letak kerusakan.
Setelah dilihat lagi ternyata kerusakan ada pada antena pemanar. @leh karenanya, petugas harus
naik ke genteng untuk memperbaiki kerusakannya. Karena tidak memba"a tangga, si petugas
iDin untuk pulang dan berjanji akan kembali kees#kan harinya untuk memperbaiki antena
pemanar. Setelah ditunggu berhari)hari, si petugas tidak datang)datang juga. Alhasil, anak)anak
k#san, termasuk saya, memutuskan untuk menelep#n si petugas. Saya berkata pada petugas
bah"a kebutuhan internet merupakan kebutuhan yang sangat mendesak pada saat ini,
dikarenakan saya sedang ujian dan Jpanen7 tugas, sehingga saya sangat membutuhkan internet
agar bisa mendapatkan in$#rmasi sebanyak)banyaknya. Saya yang memang gaptek dan tidak
mau tahu inti kerusakannya terus memaparkan alasan)alasan agar petugas epat memperbaiki
internet di k#san saya. 2enganggapi permintaan saya, si petugas berkata bah"a teknisi yang ada
tidak menukupi, #leh karenanya kami harus menunggu giliran untuk diperbaiki. !an sayapun
menerima alasan tersebut... setelah ditunggu)ditunggu lagi, petugas tetap tidak datang juga.
Karena sudah tidak sabar, saya kembali menelep#nnya dan menganam akan melap#rkan si
petugas kepada b#snya apabila ia terus beralasan dan tidak segera memperbaiki kerusakan
internet di k#san saya. Bntah karena ketakutan atau apa, akhirnya kees#kan harinya ia datang ke
k#san saya.
!alam kasus di atas, perunding merupakan tunggal)jamak. Karena dalam erita di atas,
petugas internet memiliki beberapa la"an, yaitu saya dan teman)teman saya. !engan p#sisinya
sebagai perunding tunggal, ia ukup tangguh dalam menyampaikan alasan)alasan kepada la"an)
la"annya. 'ada a"al perundingan, saya ukup baik dengan mengutarakan alasan)alasan yang
masuk akal ,persuasive arguments-, namun ternyata la"an sama sekali tidak menanggapi.
Setelah ukup bersabar menunggu selama beberapa hari, akhirnya saya memutuskan untuk
kembali berunding dengannya namun kali ini dengan taktik menganam ,threat- apabila
permintaan saya tidak dikabulkan. +ampaknya pada perundingan kedua la"an bersedia bersikap
k##perati$ dengan saya.,rahasia-.
!+* A/alina 8uthfiani $!+0"
(eberapa hari pada minggu lalu, saya dan teman G teman di k#s mengalami kejadian
menegangkan yang selanjutnya memba"a kami untuk berneg#siasi dengan ibu k#s. Kejadiannya
adalah pada saat teman k#s saya menyalakan k#mp#r, tiba G tiba selang k#mp#r gas terbakar dan
terjadilah keributan karena "arga k#s panik mematikan apinya untuk menegah api merambat ke
tabung. :ntungnya hanya selang k#mp#r yang terbakar dan kami berhasil mengamankan
tabungnya. 'ada saat kami menelep#n ibu k#s untuk melap#rkan kejadian tadi, beliau menyuruh
kami untuk meminta petugas penyalur gas untuk memeriksa gas karena beliau yakin terjadi
keb##ran gas. *amun saat petugas gas datang dan memeriksa tabung, ternyata tidak ada yang
b##r "alaupun umur tabung tersebut sudah berumur 21tahun dan berkarat. Kesimpulannya,
k#mp#r rusak karena selang yang menuju ke k#mp#r tersumbat akibat tidak pernah dibersihkan.
+idak ada ara lain selain meminta dibelikan k#mp#r baru seepatnya karena musim hujan telah
tiba dan biasanya anak k#s malas untuk membeli makan saat hujan sehingga lebih memilih
memasak di rumah. Setelah ditelep#n, ternyata ibu k#s tidak kunjung datang ke k#san untuk
mengeek dan berbiara dengan anak k#s. (aru 2 hari kemudian ibu k#s datang dan saya
me"akili anak k#s yang saat itu kebetulan sedang banyak yang keluar untuk berneg#siasi.
Sebenarnya saya malas sekali untuk berneg#siasi dengan ibu k#s karena dalam pikiran saya, saya
tahu dimana G mana yang namanya ibu k#s itu tugasnya adalah memaksimalkan pemasukan dan
meminimalkan pengeluaran, jadi untuk meminta k#mp#r gas baru rasanya mustahil. 6adilah saya
mengungkapkan tuntutan anak G anak k#s untuk meminta dibelikan k#mp#r gas baru, dan ibu
k#s menaggapi tuntutan kami. Saya minta dibelikan k#mp#r baru untuk menegah terulangnya
kejadian terbakar itu, beliau melihat hanya selangnya saja yang terbakar, jadi beliau pikir tidak
perlu membeli k#mp#r baru, ukup membeli selang baru dan dipasangkan. 'endapat ibu k#s
membuat saya semakin tidak peraya padanya karena saya berpikir bah"a beliau
mengesampingkan keselamatan anak G anak k#s demi meminimalisir pengeluaran. Saya
memberi pendapat untuk membeli k#mp#r yang tidak bermerek saja atau dengan ara kredit
kalau bisa, tapi ibu k#s tetap tidak menerima. Akhirnya, keputusan terakhir ukup melegakan
kami, yaitu k#mp#r direparasi ke tukang, dan jika masih tidak bisa dipakai maka kami akan
dibelikan k#mp#r gas baru. K#mp#r pun dapat direparasi dan digunakan kembali tanpa masalah.
!ari neg#siasi tersebut p#sisi anak k#s adalah mendapat k#mp#r gas baru, sedangkan p#sisi ibu
k#s sebagai la"an neg#siasi adalah tidak membelikan k#mp#r baru. Kepentingan anak k#s
adalah mendapat $asilitas untuk memasak, sedangkan kepentingan ibu k#s adalah memberi
$asilitas pada anak k#s namun dengan biaya yang minimal. Asumsi $i&ed pie membuat saya
berpendapat bah"a apapun keputusan"a la"an pasti akan merugikan saya. Selain itu, reati4e
de4aluati#n juga terlihat mebatasi saya hingga saya mende4aluasi usul la"an saya dan
mengurangi keperayaan saya pada la"an. 'adahal jika dilihat dari kepentingan masingg)
masing, sebenarnya kedua pihak memiliki kesamaan nilai ,#mm#n 4alue-, namun terdapat
hambatan k#gniti$ sebelum perunding berneg#siasi. Falaupun sempat mis mathing di a"al,
namun akhirnya dalam pr#ses neg#siasi kedua pihak mathing dengan sama G sama menurunkan
tuntutan untuk menuju pr#blem s#l4ing.
16!br0ken!! Azhar 9rfansyah
Suatu siang, saya menyadari sesuatu yang sangat menyangkut hajat hidup saya di j#gja. masa
k#s)k#san hampir habis> maka, saya menelep#n ayah saya agar masa k#s)k#san dapat
diperpanjang ,dik#san yang lama-. namun ternyata ayah saya punya renana lain.. ayah saya
ingin saya ngek#s ditempat temannya. saya men#lak dan bersikeras agar bisa mener#skan
ngek#s ditempat yang lama atau kalaupun pindah, saya tidak mau ditempat temannya yang ayah
saya ta"arkan. namun ayah saya juga sama %baja%nya. dia bilang tempat temannya itu aman dan
strategis untuk belajar.
saya berpendapat bah"a k#san yang dita"arkan ayah saya terlalu jauh jaraknya ketimbang k#san
saya yang sekarang dan tidak bebas> ,saya penggemar pulang malam,.. urusan #rganisasi> bukan
dugem>-. ayah saya bilang kepada saya bah"a seharusnya saya mengh#rmati 0ek *art#, teman
ayah yang sudah menarikan alamat k#s yang sekarang sedang menjadi k#ntr#4ersi. karena saya
sedang tidak enak badan saat berdebat dengan ayah saya,.. makanya saya mengalah saja.
Ada dua heuristik sekaligus yang terjadi dalam neg#siasi yang saya lakukan. akumulasi
irrasi#nal ,menurut saya-, dan m##d.. ayah saya mempertimbangkan peng#rbanan yang sudah
dilakukan temannya, sementara menurut saya hal tersebut tidak uash dipertimbangkan.. karena
ini kan menyangkut hidup saya di j#gja, bukan hidup temannya itu. pun karena saya sedang tidak
enak badan dan mempengaruhi m##d saya.. saya jadi terlalu malas untuk melanjutkan neg#siasi
dan memilih yielding )ADhar 18, 22??4.
17!br0ken!! Angga Rendityan 1832515C63S'321CC5
Kemarin saya membeli masker untuk naik m#t#r. 'ada saat saya tanya harga masker tersebut
kepada penjualnya dia mengatakan bah"a harga masker tersebut adalah Hp. 15.111,). Saya
langsung mena"ar masker tersebut Hp. 5.111,) dan penjual tersebut langsung mau. !ari
pembelian masker tersebut saya merasa menyesal karena saya merasa bah"a saya bisa mendapat
masker tersebut dengan harga yang lebih murah.
'#sisi saya adalah membeli dengan harga Hp.5.111,) dan kepentingan saya adalah agar saya bisa
menghemat pengeluaran saya. 6enis perundingan adalah bargaining di mana hasilnya "in)l#se ,/
think / "in-. *amun ternyata saya mengalami "inner7s urse karena setelah saya bertanya pada
teman saya harga masker tersebut hanya sekitar Hp. 5.111,). 'ada dasarnya saya tidak kalah
karena saya mendapatkan kesepakatan tetapi hasil yang saya dapat tidak maksimal.
18!br0ken!! Do/pet 8ouis .uitton 5Ba:a%an;6
'engalaman bias .euristi yang pernah saya alami adalah ketika saya berneg#siasi dengan
pedagang tas dan d#mpet di pasar +anah Abang ,+enabang- sekitar tiga bulan yang lalu. Saya
berniat membelikan #leh)#leh untuk mama saya yang menginginkan d#mpet 0#uis Kuitt#n
,bajakanL-. Saya berbelanja ditemani #leh kakak sepupu yang me"anti)"anti saya agar berani
mena"ar semurah)murahnya di +anah Abang, setidaknya 13? harga yang dita"arkan. Saya
muter)muter keliling bl#k lantai 6 pasar +enabang, dan para pedagang pasar mengatakan bah"a
m#del d#mpet yang mama saya inginkan ternyata sudah tidak musim lagi alias <s# last year=
banget sehingga sudah tidak banyak pedagang yang jual. Saya mulai bingung harus menari
kemana lagi. Kata ibu)ibu pedagang, saya disuruh ke 'asar 2angga !ua, karena disana ada
beberapa t#k# yang masih menjual d#mpet tersebut. *amun hal itu menjadi tidak mungkin
karena jauhnya l#kasi 2angga !ua dan saya sungkan jika harus minta t#l#ng kakak sepupu ke
2angga !ua. +idak putus asa, saya kembali muter)muter sampai mblusuk ke bl#k)bl#k keil
pasar. !an saya menemukan d#mpet yang mama saya inginkan. Saya mena"ar pertama kali
seharga 81 ribu rupiah, karena setahu saya di Surabaya harga d#mpet yang sama dibandr#ll 141)
151 ribu. Hesp#n yang diberikan #leh si pedagang ukup mengagetkan, <ya b#leh mas=. !ia
mengabulkan pena"aran saya. Saya senang karena saya tidak perlu susah payah lagi muter)
muter untuk hunting d#mpet inaran mama saya. Saya bererita ke kakak sepupu saya tentang
harga d#mpet tersebut dan ia bilang, <Kamu tuh dek, nggak pinter na"ar>= dan saya bertanya,
<lh# kenapa mbakE=, kakak sepupu saya bilang, <kamu itu nggak nyari tau dulu in$# harga
d#mpetnya berapa, dan kamu gampang banget nyerah sama si ibu)ibu pedagang. Seenggaknya
kamu kan na"ar dulu 13? harga yang dita"arin.= Saya bilang, <lha d#mpet yang diari uma ada
di satu t#k# itu mbak, aku nggak punya pilihan. 2akanya aku na"ar setengahnya dan ibunya
bilang iya. ;a udah, aku juga nggak ngerasa rugi.= Setelah itu, kakak saya menjelaskan kalau
harga d#mpet itu bisa lebih murah. Aneh rasanya ketika kita melakukan pena"aran pertama dan
ibu)ibu itu langsung mengiyakan. .arusnya saya uriga, jangan)jangan memang tuntutan a"al
saya kurang maksimal. Setelah itu, saya baru menyesal karena kata kakak sepupu, harganya bisa
sekitar 45 G 61 ribuan, karena pasar +enabang kan pusat gr#sir. !imana)mana pusat gr#sir pasti
mena"arkan harga yang lebih murah.
Analisa : bias heuristi yang saya alami adalah Finner7 Curse, 9raming, Ketersediaan, serta
'at#kan A"al dan penyesuaian. <inner=s (urse dialami ketika saya puas akan neg#siasi d#mpet
dengan ibu)ibu pedagang yang langsung mengiyakan pena"aran pertama saya. (#d#hnya, saya
tidak uriga dan langsung deal dengan neg#siasi tersebut. e/&ing%aian isu, ketika saya sudah
putus asa muter)muter menari d#mpet yang diari dan tidak berhasil menemukan, $raming saya
tentang isu d#mpet tersebut berubah, dari yang a"alnya hal$)$ull ,$raming p#siti$-, menjadi hal$)
empty ,$raming negati$-. Saya merasa, ketika barang yang diari tidak banyak dijumpai alias
langka, tentu harganya akan lebih mahal. Saya berpikir untuk menurunkan pena"aran saya
menjadi I dari harga d#mpet karena anggapan tersebut, sehingga saya tidak jadi mena"ar 13?
dari harga, dan justru mena"ar I harga saja. 7a%tor %etersediaan infor/asi yang minim,
dimana saya hanya mendapat in$#rmasi dari mama saya ,yang bilang kalau harga d#mpet di
Surabaya sekitar 141)151 ribuan-. Saya tidak berhasil mendapatkan in$#rmasi tentang harga
d#mpet karena para pedagang hanya memberitahu bah"a d#mpet yang saya ari sudah nggak
dijual lagi, sehingga saya belum sempat mengumpulkan in$#rmasi ,dari harga)harga yang
seharusnya mereka ta"arkan kepada saya, saya tentu bisa mengkalkulasi berapa harga yang
semestinya yang bisa saya ta"arkan kepada pedagang. (erhubung belum ada neg#siasi dengan
para pedagang yang sebelumnya, saya jadi tidak tahu harga yang pantas bagi sebuah d#mpet
yang saya ari-. 'at#kan a"al dan penyesuaian. Saya terlalu terpaku pada pat#kan a"al harga
d#mpet yang diberitahukan #leh mama saya. ;akni antara 141)151 ribuan. !an saya tidak
mampu membuat penyesuaian yang tepat tentang harga berapa yang saya inginkan. *eg#siasi
diatas bisa dikatakan matching dia"al, sehingga kemudian tidak terjadi neg#siasi lanjutan dari
neg#siasi a"al yang saya lakukan. 'engabaian in$#rmasi dari kakak sepupu saya juga menjadi
$akt#r penunjang kegagalan neg#siasi dengan ibu)ibu pedagang. Saya tidak peraya kalau saya
bisa mena"ar hingga 13? harga pena"aran. Saya juga tidak melakukan (A+*A ,pergi ke pasar
2angga !ua, sesuai dengan anjuran ibu)ibu pedagang yang bilang kalau mungkin st#k d#mpet
yang saya ari masih dijual disana-.
19!br0ken!! )ila utri erdana 0+/$#0-++/S/$!",0
!alan satu kesempatan "ind#"sh#pping, saya dan ka"an saya menyempatkan untuk melihat)
lihat k#leksi batik di salah satu gerai batik ternama di salah satu mall. Saya dan ka"an saya
memang tidak berniat membeli, karena kami tahu harga batik berkualitas pastinya mahal. !i
sela)sela memilah)milah baju batik,mata saya tertuju pada satu dress yang menurut saya sangat
menarik. 2#del dan #raknya mampu menarik perhatian saya. Sempat terpikir untuk membeli,
namun saya urungkan karena harga yang ukup mahal. Karena sangat tertarik dengan batik itu,
akhirnya saya meluangkan "aktu untuk mengunjungi gerai batik yang sama di 2ali#b#r#. Saya
ingin membandingkan harganya. +enyata sama saja. Saya ukup kee"a, namun hasrat untuk
memiliki sangat besar. Saya eritakan keinginan saya ini pada nenek saya, kebetulan beliau
sangat mengetahui seluk beluk harga dan kualitas batik. Atas saran beliau, saya dianjurkan untuk
tidak membeli karena memang mahal dan saya dianjurkan membeli batik di pasar saja. Asalkan
sabar dan teliti dalam memilih, saya akan mendapatkan setara dengan C baju batik dengan m#del
dan m#ti$ yang hampir mirip, namun pastinya dengan kualitas yang jauh berbeda. !an saya
menuruti saran beliau, dan saya berhasil mendapatkan batik yang hampir mirip dengan harga
yang jauh lebih rendah. !alam transaksi ini saya malakukan ta"ar mena"ar dengan pedagang.
+untutan a"al pedagang sebesar Hp. 111.111, limit saya sebesar Hp. 51.111, dan saya berhasil
mendapatkan dengan harga Hp.?5.111.
'#sisi saya yaitu ingin memiliki baju batik merk <K=. Kepentingan saya yaitu ingin mendapatkan
baju dengan m#del dan m#ti$ sama namun dengan harga yang murah. !alam k#ndisi diatas saya
berhasil menghindari <#inner curse=, yaitu memiliki batik merk <K= namun ternyata di lain
tempat ada batik yang berbeda, harga jauh lebih murah dan dengan m#del M m#ti$ yang hampir
serupa. Saya megantisipasi #inner curse ini dengan bertanya dengan pihak yang lebih ahli,
dalam hal ini nenek saya. !alam memper#leh kepentingan dengan pedagang, saya memat#k
limit harga sebesar Hp. 51.111, g#al saya sebesar Hp. ?5.111. Sementara tuntutan pedagang
sebesar Hp. 111.111. 2enurunkan tuntutannya hingga batas Hp. 41.111. !an saya berhasil
mendapatkan denagn harga Hp.?5.111 dengan taktik <take it #r lea4e it= dengan alasan uang saya
hanya tersisa Hp.?5.111. Saya puas berhasil mendapatkan batik yang saya inginkan dengan harga
yang jauh lebih rendah dari eskalasi a"al saya atas batik merk <K=, serta saya berhasil
menghindari terjadinya #inner curse.
20!br0ken!! 7lo3eria
Lupa tutorial NRK...
+u#rial kel#mp#k *HK saya biasa dilakukan setiap Kamis pagi jam 5 di taman.
Karena hari Habu s#re saya ada rapat kegiatan di luar kampus sampai maghrib dan semalaman
saya ngerjain tugas salah satu mata kuliah yang harus dipresentasikan kees#kan harinya ,hari
Kamis jam 12 siang-, maka saya benar)benar lupa kalau paginya ada tur#rial *HK. Kakak tut#r
saya itu sampai me)misscall saya beberapa kali dan meng)sms saya, menanyakan kenapa saya
belum datang juga dan sampai saat itu ,padahal sudah jam setengah 11- saya masih ditunggu
untuk hadir tu#rial. Fah, saya langsung bingung dan panik sekali> Apalagi saat itu saya belum
mandi dan daerah k#s saya yang berada di 6alan Kaliurang tiba)tiba mati lampu> 2ana tugas
yang saya kerjakan sampai semalam suntuk itu belum diprint juga> Akhirnya saya memutuskan
untuk tidak hadir tut#rial dulu saat itu. Saya langsung sms kakak tut#r itu dengan kalimat
panjang sekali yang isinya adalah betapa saya telah menyesal karena lupa ada tut#rial pagi itu
ditambah kalau k#s saya juga mati lampu. Saya juga bilang kalau saya siap mendapat hukuman
apa pun, bahkan kalau disuruh ngerjain tugas berat kayak ngerangkum bab apa aja, saya pun
bersedia> /ntinya saya benar)benar menyesal dan tidak mau nilai tut#rial saya berkurang karena
ketidakhadiran saya tersebut. Karena belum puas juga, maka saya telep#n langsung kakak tut#r
saya dan lagi)lagi saya kembali mengutarakan rasa penyesalan saya kepada beliau dan meminta
maa$ berkali)kali.
!isaat saya telah <siap= ,baa: pasrah- menerima <hukuman= apa pun dari kakak tut#r saya itu,
beliau dengan bijaknya mengatakan bah"a saya dan 2 #rang teman yang tidak hadir tut#rial saat
itu dapat mengikuti tut#rial lagi hari Sabtu pagi jam 5. (eliau tampaknya juga tidak <semarah=
yang saya pikirkan, bahkan beliau terdengar santai)santai saja. Fah, saya senang sekali
mendengar itu> +api, saya jadi malu dengan kakak tut#r saya itu karena beliau dengan bijaknya
mengatakan bah"a saya dan 2 #rang teman yang tidak hadir tut#rial saat itu dapat mengikuti
tut#rial lagi hari Sabtu pagi jam 5. (eliau tampaknya juga tidak <semarah= yang saya pikirkan,
bahkan beliau terdengar santai)santai saja. Fah, saya senang sekali mendengar itu> +api, saya
jadi malu sendiri kenapa tadi saya sebegitu <takutnya= terhadap kakak tut#r saya itu yang
ternyata beliau sama sekali <tidak bermasalah= dengan ketidakhadiran saya itu.
(erdasarkan erita saya di atas, maka dapat dianalisis bah"a dalam berunding dengan kakak
tut#r, kami memilih jalan penyelesaian yang problem solving dan menari s#lusi yang #in%#in.
+eknik yang kami gunakan dalam memeahkan permasalahan ini adalah dengan teknik
expanding the pie, di mana kakak tut#r saya yang baik itu memilih untuk mengganti "aktu
tut#rial saya di lain hari, yaitu hari Sabtu pagi. Kakak tut#r saya juga melakukan bridging karena
penggantian "aktu di lain hari itu juga bersama dengan dua #rang angg#ta kel#mp#k tut#rial
lainnya yang tidak datang saat itu seperti saya.
!i a"al perundingan, karena kami sama)sama matching, maka penyelesaian masalah juga sangat
epat. !alam perundingan dengan kakak tut#r saat itu, saya menderita illusory conflict. .al ini
karena saya dihinggapi perasaan sangat bersalah dan juga karena saya sangat mengh#rmati
beliau sehingga saya mengajukan banyak k#nsesi yang sebenarnya tidak perlu atauh bahkan
terdengar begitu berlebihan sebagai bentuk <penebusan d#sa=. Bntah mengapa saya sering sekali
dihinggapi illusory conflict dalam setiap perundingan yang saya lakukan dan sebagain besar
karena saya takut ka"an berunding saya itu marah terhadap saya. /tulah yang menyebabkan saya
jarang mendapat hasil yang #ptimal dalam berunding.
21!br0ken!! Dea Kurnia3an * 22221
K#n$lik Semu dan Bskalasi yang +idak Hasi#nal
!ua minggu yang lalu saya memiliki pilihan untuk pulang ke;#gyakatta menggunakan kereta,
pesa"at atau bus. Kepentingan saya adalah untuk menggunakan jalur transp#rtasi dengan harga
yang pantas, sesuai dengan e$isiensi "aktu yang diperlukan. Saya harus sudah ada di ;#gja hari
senin pagi, tetapi saya berharap memiliki "aktu yang ukup untuk beristirahat sebelum masuk
kuliah pada senin paginya.
(iaya yang kira)kira akan saya perlukan untuk bus sekitar Hp 225.111,11 kereta eksekuti$ Hp
241.111,11 dan untuk pesa"at sekitar Hp. 255.111,11. !engan kereta atau bis saya harus
berangkat pada minggu malam jika ingin sampai senin pagi. !engan pesa"at terbang saya dapat
berangkat minggu malam dan sampai di ;#gya pada hari yang sama sehingga memiliki "aktu
untuk beristirahat.
2elihat keadaan yang sama hadapi, akhirnya pilihan jatuh pada pesa"at dengan harga yang
masuk akal. Saat saya sudah berada di tempat pembelian tiket, mereka ternyata tidak mempunyai
jad"al untuk keberangkatan minggu s#re atau malam, padahal dipagi harinya saya masih
memiliki urusan untuk diselesaikan. 6ad"al pesa"at berikutnya adalah senin dini hari, dengan
perkiraan saya dapat tiba di ;#gya sebelum jam 15.11.
Sebenarnya dengan melihat "aktu keberangkatan dan kedatangan yang ada, saya dapat
membatalkan tiket pesa"at dan menggunakan kereta atau bus dengan biaya yang lebih murah,
tetapi karena telah terlanjur ada di tempat pembelian tiket pesa"at dan banyak meminta
in$#rmasi. 'ilihan untuk mengambil alternati$ lain sulit untuk terpikirkan. Kesalahan saya adalah
bertahan pada eskalasi yang tidak rasi#nal dalam mengambil keputusan dan dipengaruhi #leh
k#n$lik semu dari perasaan tidak enak kepada petugas #unter jika tidak jadi membeli tiket.
Keputusan akhir saya adalah menggunakan pesa"at pada hari senin dini hari dengan biaya
sebesar Hp.2CC.111,11. lebih mahal dari pat#kan harga sebelumnya.
22!br0ken!! 4uliana utri Anggraini / $!6-!
Kuis !ipl#masi
*eg#siasi terpenting saya yang sampai saat ini masih teringat adalah ketika mel#bi salah satu
d#sen pengampu matakuliah !ipl#masi, tak lain dan tak bukan adalah 'ak HiDal 'anggabean.
Saat itu adalah hari 6umat, kuliah pengganti kelas !ipl#masi di ruang multimedia. .ari 6umat
bagi saya adalah hari libur kuliah, karena sudah tidak ada kelas yang diambil pada hari itu,
sehingga saya man$aatkan hari itu sebagai hari kerja saya untuk jaga gerai di '#syandu
2ali#b#r# 2all. *ah, karena bertepatan dengan adanya kelas pengganti !ipl#masi jam 8 pagi,
saya tidak berenana menukarkan shi$t 1 saya dengan shi$t lain pada hari itu, karena anggapan
saya kelas !ipl#masi pagi itu hanya digunakan untuk pengganti kuis yang kemarin sempat
tertunda karena 2as .ana$i sakit. +ernyata kuliah "aktu itu diisi dengan diskusi di luar kelas
terdiri dari kel#mp#k sekitar 5 #rang dengan pertanyaan yang diberikan #leh 'ak HiDal.
:ntungnya saya telah mengirimkan S2S kepada Super4is#r #n duty bah"a saya akan telat
masuk kerja, dan batas "aktu keterlambatan yang diberikan hanya sampai jam C, dan apabila
lebih dari jam segitu saya dinyatakan 2A*AK/H>>>
2endekati jam setengah C saya mulai gelisah memandangi jam di .' saya. Sehingga ketika
tugas kel#mp#k saya selesai, saya memberanikan diri menghadap 'ak HiDal dan
mempertanyakan apakah saya b#leh mengikuti kuis mendahului yang lain atau tidak. Semula
'ak HiDal tampak sangar tidak memperb#lehkan saya untuk kuis duluan. *amun ketika beliau
bertanya saya kerja dimana dan kenapa harus buru)buru kuisnya, saya menjelaskan duduk
pers#alannya seara detail kepada beliau. Saya bilang bah"a saya ada shi$t di 2ali#b#r# 2all
sementara tadi sudah ijin telah dan "aktu keterlambatan yang diberikan kepada saya hanya
sampai jam C padahal "aktu itu sudah menunjukkan "aktu 5.?5 dan saya belum mengerjakan
kuis ditambah dengan perjalanan dari kampus ke 2ali#b#r# yang memakan "aktu kurang lebih
11 menit. Saya juga menambahkan bah"a kelas ini adalah kelas pengganti yang seara tidak
langsung mempengaruhi jad"al kerja saya pada hari 6umat, tidak hanya itu, saya mena"arkan
k#nsesi kepada beliau akan mengerjakan kuisnya di tempat tersendiri. Sehingga mendengar
penjelasan saya tadi, 'ak HiDal lalu memperb#lehkan saya mengerjakan kuis serta diberikan ijin
untuk meninggalkan kelas duluan. Akhirnya sesampainya di tempat kerja, saya tidak terlambat
dan dapat mengerjakan kuis !ipl#masi.
'ada neg#siasi di atas saya menggunakan gaya &ontending dengan menggunakan taktik
persuasive argument sekaligus time pressure agar la"an mau mendengarkan #psi yang kita
ta"arkan. Sehingga kepentingan dan p#sisi yang saya inginkan, saya dapatkan semuanya
"alaupun karena keterbatasan "aktu untuk mengerjakan s#al kuis, saya mele"atkan 2 n#m#r
dari pertanyaan yang diajukan dalam kuis.
23!br0ken!! ris(ha Retno ) )9'> 0+/$#,!+0/S/$$$!$
'ada bulan @kt#ber dan *#4ember banyak teman saya yang berulang tahun. Sayangnya
kedua e4ent tersebut bertepatan dengan ujian mid semester ganjil. Akibatnya "aktu kami semua
tersita #leh ujian dan sedikit kerep#tan menyiapkan surprise untuk kedua teman saya tersebut.
Karena sempitnya "aktu, kami memutuskan menunda perayaan ulang tahun teman kami yang
pertama. Seara tidak langsung saya diangkat menjadi k#nsept#r untuk meranang perayaan
ulang tahun mereka dan menyiapkan kad#. !iputuskan saya dan 2 #rang teman saya pergi ke
AmplaD untuk menari kad#. 'ermasalah yang dihadapi adalah saya tidak punya kendaraan
untuk ke AmplaD, ditambah lagi uaa akhir)akhir ini tidak bersahabat ,hujan terus setiap hari-.
Saya memutuskan untuk menelp#n teman saya yang lain, sebut saja A. Selama ditelp#n saya
men#ba berneg#siasi dengan A untuk mengantar saya membeli kad#. K#nsesi yang saya
ta"arkan adalah membelikan makan siang untuknya ,biasanya si A baru ma" mengantar kal#
ada k#nsesi yang diberikan-. Kesepakatan terapai, A mau mengantar saya, pergilah kami ber4
ke AmplaD. Saat menari kad#, teman saya memberi usulan untuk memberikan kad# berupa t#pi
tetapi saya langsung men#lak ide tersebut karena saya kurang peraya pada teman saya itu.
+eman saya yang berulangtahun itu sangat menyukai militer, jadi kami memutuskan untuk
membelikan tas berm#ti$ army yang tetap girlie. :ntuk teman yang kedua kami saling beradu
pendapat menentukan kad# yang tepat, setelah mengerahkan seluruh kemampuan berneg#siasi
dan menggunakan persuasi4e argument, saya berhasil menyakinkan teman2 untuk memberikan
kad# berupa jam beker yang berm#del klasik. Karena tidak menemukan barang yang diari, kami
memutuskan menari kad# tersebut di tempat lain. Setelah menemukan semua kad#, kami pergi
ke kad# kita untuk membungkus kad# tersebut. 0agi2 saya yang menentukan bagaimana m#del
yang luu untuk membungkus kad# tersebut. 9inally, berakhirlah perjalanan kami hari minggu
itu dengan menguras banyak tenaga dan em#si, h#? tapi hasil yang didapat sepadan dengan yang
kami k#rbankan N-
Analisis: saya terjebak Hepresentati4eness pada saat berunding dengan A. +ernyata setelah kami
meng#br#l dapat saya ketahui bah"a A mau men#l#ng saya tanpa saya traktir makan siang.
+etapi saya terlanjur berpikir bah"a dia pasti minta ditraktir, dari pengalaman saya sebelumnya.
Kemudian saya terjebak reati4e de4aluati#n saat teman saya memberikan usul yang sebenarnya
kal# dipikir ulang tidak jelek)jelek sekali. +etapi karena saya terlanjur kurang peraya dengannya
jadi saya ennderung men#lak usul yang dia ajukan.
24!br0ken!! ?lyza&eth B* )asution 1832584C43S'32245C
Sendal dari Tanah Bata%
Selasa, 14 *#4ember 2115 kemarin, +ante Bnde ,se#rang mahasis"a S2 yang satu tinggal satu
k#s dengan Christy, teman sejurusan saya- mengajak saya dan dua #rang teman ,Christy dan
@lga- untuk makan malam di salah satu tempat makan yang sudah lama ingin saya #ba. Saya
tahu pasti kalau kali ini akan ditraktir makan #leh +ante Bnde. (enar saja, makan malam saya
tidak memangkas uang saya yang sudah amat teramat sangat tipis ,a"al bulan tidak menjamin isi
kant#ng anak k#s-.
Setelah makan, kami meng#br#l sebentar. Kebetulan kami makan di daerah 2ali#b#r#, di depan
.#tel 2elia 'ur#sani. Saya teringat pada sandal saya yang putus lalu mengajak teman)teman
untuk singgah sebentar di 2ataram, siapa tahu ketemu sandal yang pas. 2umpung kami sedang
di daerah 2ataram dan belum terlalu malam. H#mb#ngan setuju. Kami berangkat.
Sandal yang pas sebenarnya sudah saya temukan di beberapa t#k# a"al yang kami datangi tapi
seperti biasa, harga tidak ##k. 2alam itu, m##d saya memang sedang baik)baiknya. Saya tidak
memaksakan sandal tersebut dengan harga yang saya kehendaki. Kalau penjualnya tidak mau,
saya langsung tinggal saja. *amun pada t#k# terakhir, saya menemukan sandal lain yang
ternyata lebih pas. Saya mulai mena"ar. 'enjual membuka harga Hp 45.111,) saya ta"ar Hp
25.111,). !ia men#lak. Saat sedang asyik ta"ar mena"ar, saya menyadari satu hal. 'enjual itu
dari Sumatera :tara>>> 2asih suku (atak namun berbeda dengan saya. Saya mulai mena"ar
dengan menggunakan bahasa (atak yang sebenarnya sangat pas)pas)an. Saya ta"ar Hp ?1.111,)
ternyata dia tetap tidak mau. Saya lantas tinggal saja. +iba)tiba dia memanggil. Saya berhasil
mendapatkan sandal baru>> !an seperti dugaan, +ante Bnde yang membayarnya.
'#sisi saya mendapatkan sandal seharga Hp ?1.111,) O '#sisi penjual menjual seharga Hp
?5.111,). *eg#siasi kali ini saya nilai berhasil. Seperti yang dikatakan dalam 'euristics, m##d
juga menentukan hasil neg#siasi. !alam kejadian di atas, saya sedang berada dalam m##d yang
baik. 2##d yang baik biasanya akan memudahkan neg#siat#r berneg#siasi. Selain itu, upaya
menairkan suasana ,misal dengan mengajak ng#r#l dengan bahasa daerah- ternyata juga
mempengaruhi. Saling melempar lelu#n ,dalam kasus ini, dengan berbahasa (atak- akan
membantu menairkan suasana, sehingga neg#siasi tidak menjadi kaku. !engan demikian, hasil
#ptimal dapat diapai.
25!br0ken!! Se%ar Sari 0+/$#,0#+/S/$$!6"
Kembali ke *0..> 'ada *eg#siat#r7s 0#g kali ini saya akan kembali meneritakan tentang
kegiatan saya di #rganisasi yang akan berlangsung bes#k 2inggu. :ntuk kesekian kalinya
bahasan saya menyangkut kegiatan ini. Karena setiap saya di depan k#mputer, akan menulis *0,
saya ber$ikir)$ikir, apa ya yang akan saya tulis. 9akt#r Availability> Karena yang sedang
kepikiran masalah lustrum, #rganisasi, l#mba, dsb yang berkaitan dengan pr#ses persiapan
peringatan lustrum #rganisasi saya, maka yang saya tulis ya tentang itu. Apalagi neg#siasinya
aneh)aneh. 2aa$ ya para pembaa sekalian, sem#ga tidak b#san membaa *0 saya. 2ungkin
bisa sebagai diary perundingan menuju satu aara..hehe.
(eberapa "aktu lalu, saya mengajukan sp#ns#r ke sebuah rumah makan di ;#gyakarta. Cukup
terkenal memang. Saat itu saya menemui marketing rumah makan tersebut untuk membiarakan
masalah sp#ns#r, k#ntraprestasi, dan sebagainya. 2arketing rumah makan tersebut kemudian
menelp#n sang #"ner rumah makan. Kemudian malamnya saya disuruh menemui langsung sang
#"ner di rumahnya. :sut punya usut ternyata sang #"ner adalah al#n legislati$. Fah, kha"atir
sekali saya.. Karena #rganisasi saya adalah #rganisasi independen yang dijaga kebersihannya
dari kepentingan p#litik g#l#ngan dan kita sama)sama berusaha menjalani sesuatu dengan jujur
dan bersih, meliputi pr#sedur yang legal. Saya teringat ketua #rganisasi saya menyatakan kalau
sekarang sedang genar)genarnya masa kampanye, kita harus berhati)hati terhadap itu.
Saat itu saya berbinang)binang dengan beliau. (eliau menyatakan bersedia membantu
penyelenggaraan aara kami. *ah, tapi beliau juga menyatakan kalau beliau menggunakan nama
pribadi saja ,d#natur-, bukan atas nama rumah makan pimpinan beliau. Saya semakin yakin
dengan intuisi saya, jika beliau ingin <membantu= kami, bukan sekedar membantu. +api akan
ada kepentingan lain, yaitu diharapkan para angg#ta #rganisasi saya men#bl#s namanya di bilik
pemilu nanti. ;ah seperti al#n legislati$ lainnya, yang sedang genar)genarnya berkampanye,
bahkan memberi suap agar dipilih. +erbayang juga di benak saya bah"a jangan)jangan uang
yang dia berikan ke kami adalah uang hasil k#rupsi yang tentunya tidak legal ,mengingat beliau
sekarang juga sudah duduk di kursi pemerintahan- seperti yang banyak diberitakan media.
Apalagi beberapa hari sebelumnya juga, keluarga saya mendapatkan kiriman makanan dan
ampl#p uang dari al#n legislati$ yang berkampanye. (eliau menyatakan nyata)nyata bah"a itu
kampanyenya.
Karena pikiran)pikiran saya tersebut, maka saya men#lak dengan tegas ta"aran bantuan pribadi
tersebut. 'adahal beberapa setelah hari itu, saya ber$ikir)$ikir sebenarnya bisa juga saya menari
peluang dari perundingan saya. 2isalnya adalah dengan saya mengenal beliau, siapa tau bisa
menjadi jalan pembuka jika saya ingin meminta bantuan tr#phy dari instansi dimana beliau
bekerja. Atau jika saya mau berunding lebih sabar dan tidak serta merta menyudahi perundingan,
maka saya bisa mendapatkan bantuan bukan atas nama beliau, tapi atas nama rumah makan,
sehingga tidak ada kepentingan)kepentingan lain, lebih netral.
.euristi yang mempengaruhi saya adalah (epresentativeness ,kemiripan-. Karena saya
menari)ari kemiripan dan kemudian menyimpulkan sesuatu dimirip)miripkan dengan kejadian
masa lampau. Sehingga jalan pikiran saya terpengaruh #leh kemiripan yang saya simpulkan. .al
tersebut memengaruhi pemilihan taktik dan keputusan saya, yaitu dengan menyudahi
perundingan. 'adahal mungkin akan ada peluang baik bagi saya jika saya mau menggali lebih
dalam.
26!br0ken!! )i(% Sandy Santioago
2inggu lalu, saya mengalami neg#siasi yang ukup serius dengan teman satu band saya. .al ini
dikarenakan sehari sebelumnya pada saat kami latihan band, teman saya menyadari kalau sikap
saya uring)uringan selama latihan. +entu saja perilaku itu bukan tanpa sebab. /ni terjadi karena
ada salah se#rang angg#ta band kami yang baru saat itu mengikuti latihan, kemudian dia
langsung saja mengubah banyak aransemen dari lagu yang kami mainkan. +erang saja saya tidak
senang, sebab saya baru mengenal #rang itu dan dia langsung bertingkah. Kees#kan harinya,
teman saya pun menanyakan kepada saya bagaimana sebaiknya kami menyikapi perilaku
angg#ta baru tersebut. Saya, yang karena sudah terlanjur kesal dan pada saat itu disibukkan #leh
tugas ujian yang harus segera diselesaikan, bersikap tidak begitu k##perati$ dalam neg#siasi
tersebut. Akhirnya neg#siasi kami pada hari itu pun mengalami kebuntuan.
!alam perundingan ini, terdapat kandungan heuristi atau bias dalam neg#siasi yang ukup
besar. :nsur yang paling jelas saya tangkap ialah saya mengalami m##d states dan rigid thinking
dalam neg#siasi dengan teman saya tersebut. Sejak sehari sebelumnya, m##d saya kurang begitu
baik, sehingga pada saat diajak berunding, ke)bete)an saya masih terus berlanjut sehingga saya
menjadi tidak k##perati$. Selain itu pula adanya pemikiran yang kaku, yang enderung
memberikan #psi yang sempit dan sangat terbatas, semakin menambah keruh pr#ses neg#siasi
yang kemudian menggiring neg#siasi pada kebuntuan tersebut.
27!br0ken!! 2R?TTA R9SA<9D4 5RAHAS9A6
28!br0ken!! Hafiz 9/andaru
2embeli sandal..
Suatu saat saya sedang berjalan)jalan di mali#b#r#, saya melihat sebuah sandal yang ukup
unik. 0alu saya menanyakan harga sandal tersebut kepada penjualnya. 'ertama dia mena"arkan
harga 25.111, lalu saya mena"arnya 11.111. !ia berkata bisa kurang, tetapi paling jadinya
18111. yasudah karena saya terlanjur suka dengan sandal tersebut.
Ketika saya sampai di b#g#r, saya melihat sandal yang sama persis dengan yang saya punya
dan harganya hanya 11.111. Saya menyesal telah membeli sandal tersebut di j#gja, padahal saya
tadinya bangga telah mendapatkan harga yang ukup murah, tapi ternyata di b#g#r ada yang
lebih murah.
!ari ilustrasi di atas p#sisi saya adalah membeli sandal. Kepentingan saya adalah
mendapatkan harga yang ukup murah. Aaya berk#n$lik yg saya gunakan adalah ak#m#dasi.
Demand saya adalah 11.111, goal saya adalah 18111, limit saya adalah 21.111. lalu saya
melakukan mismatcing dengan pedagang. +erakhir saya terkena #inners curse karena terlalu
peraya diri dengan harga yg dita"arkan
$"* R9@K9 )1R 7A1@9A 0+/$#-+00/S/$$0+0
Senin, 28 @kt#ber 2115. .ari yang tidak akan kulupakan. 2engapa begituE Ada kejadian unik
yang terjadi pada hari itu. 'agi itu, sekitar pukul sembilan pagi, kukayuh sepedaku menuju
kampus dengan penuh semangat. Seperti biasa, aku senantiasa meletakkan keamata di sela atau
kant#ng baju jika tidak memerlukannya ,sunguh kebiasaan buruk-. Saking semangatnya
mengayuh sepeda karena tidak mau terlambat memenuhi janji, kaamataku jatuh. Kaget aku.
!engan segera, kuputar arah sepedaku untuk mengambilnya, seraya berharap jangan sampai ada
yang aat. +idak kusangka, dari arah yang berla"anan melaju m#t#r dengan keepatan lumayan
tinggi. Aku belum sempat menyet#p. Sekilas terbesit $irasat, <6angan)jangan m#t#r ini akan
melindas kaamataku=. (eberapa sek#n kemudian. Aku berteriak dalam hati, <6angaaaaan>>=.
9irasatku benar)benar terjadi. Aku pun menjerit sedikit histeris, <;a Allaaah, kaamataku>>=
+angkai kaamataku patah dan lensanya peah. .iks.
'emilik m#t#r itu rupanya menyadari kalau ada e"ek yang menjadi k#rban setelah m#t#rnya
melesat tadi. !ia pun berhenti dan meminta maa$. Sekaligus berujar, <;a 2bak, nanti saya ganti.
Aapapa, nanti saya ganti>>=. .uhh, pikirku. 0umayan juga kalau ada yang mau mengganti. Aku
pun mendekatinya, melanjutkan pr#ses neg#siasi. +ernyata, dia terburu)buru karena sudah
terlambat beberapa menit ujian mid semester. Akhirnya kita bertukar n#m#r hape dan me)
mending jalannya neg#siasi.
S#renya kita berneg#siasi. Sebenarnya seara l#gika, pemilik m#t#r itu tidak sepenuhnya
bersalah. +etapi, karena sejak a"al dia menyanggupi akan bertanggung ja"ab, aku pun semakin
semangat. !ari pr#ses neg#siasi kuketahui bah"a pernyataan akan mengganti kaamata itu
hanya reaksi sp#ntan karena terburu)buru. *amun aku tetap mendesak pertanggungja"abannya
dan mena"arkan bagaimana jika kesepakatannya 51)51. !ia sanggup membantu asalkan harga
kaamata tidak terlalu mahal dengan menguraikan beberapa alasan.
Akhirnya, aku menyarankan agar ke #ptiknya bersama dengan begitu bisa disepakati harga
kaamata mana yang pas, sehingga bisa disesuaikan dengan budget masing)masingL.
;eah, akhirnya, aku bisa mendapat kaamata baru dengan bantuan setengah harga. (ahkan,
lebihhh) Sang Sutradara memang .ebat dalam menuliskan skenari# kehidupan.
Analisis>
Aku p#sisi: meminta pertanggungja"aban ,bantuanOred- la"an neg#siasi ,51)51- kepentingan:
membutuhkan kaamata dengan segera, tidak ada adangan uang buat kejadian tidak terduga
,kaamata rusak-
0a"an neg#siasi membantu, asal harganya tidak terlalu mahal kepentingan: uang akhir bulan
terbatasO
Aaya berk#n$lik> collaborating. Strategi : bridging, karena tuntutan semua pihak terpenuhi.
!engan pergi ke #ptik bersama maka dapat dipilih harga kaamata mana yang paling sesuai
dengan budget masing)masing sehingga kepentingan kedua belah terpenuhi yaitu mendapat
kaamata dengan segera, dibantu pembiayaannya dan juga harga kaamata yang terjangkau
budget.
; 'engalaman .euristi atau (ias K#gnisi
(erdasarkan pengalaman, bias k#gnisi yang biasa kualami adalah ketersediaan *availability+,
yaitu mengindahkan, memutuskan, atau menggunakan contoh atau sekenario berdasarkan fakta
dan informasi yang diingat atau segar dalam ingatan. 2isalnya saja, mengikuti tren m#del
pakaian atau sepatu terbaru yang sering dilihat di tele4isi atau yang sedang Jin, digunakan #leh
teman)teman. Ketika sedang berbelanja pakaian atau sepatu, dalam memutuskan m#del mana
yang kupilih, kadangkala pertimbangan itulah ,tren terbaru )) yang sering dilihat dan segar dalam
ingatan- yang kugunakan, daripada pertimbangan kebutuhan atau ke##kan.
-0* )8 A6 Bhas/ara ra/udita 5$!#0+6
*ggak tau kenapa, beberapa "aktu yang lalu saya kepikiran untuk membeli ka#s batik. 6adi
beberapa hari yang lalu saya pergi ke daerah 2ali#b#r# untuk membeli ka#s batik. 'ertama saya
men#ba menarinya di 'asar (eringhardj#. +api setelah menari kesana)kemari saya tidak
berhasil menemukan ka#s yang ##k. (erhubung saya sudah lelah dan "aktu juga terbatas, saya
kemudian men#ba untuk menari ka#s tersebut di 2ir#ta (atik. !isana saya akhirnya
menemukan beberapa ka#s yang saya ingini. +api ukuran ka#s yang ada di t#k# itu semuanya
allsi-e, dan saya tidak dapat memastikan apakah ka#s itu akan muat atau tidak. Saya lalu
menanyakan dimana letak kamar ganti kepada petugas disana, untuk men#ba ka#s tersebut.
*amun si petugas itu bilang bah"a khusus untuk ka#s tidak dapat di#ba terlebih dahulu. Ketika
ditanya alasannya, petugas itu bilang kalau hal itu memang sudah kebijakan disana. Saya pun
kemudian bingung, padahal sudah menemukan ka#s yang ##k tapi tidak yakin apakah ukup
atau tidak. Karena tidak ingin melepaskan kesempatan, saya men#ba berunding dengan petugas
itu. Saya mengajukan pena"aran: saya minta diiDinkan untuk men#ba salah satu ka#s tersebut,
sebagai gantinya saya berjanji akan membeli ka#s yang sudah saya #ba itu. !engan demikian
saya jadi mendapat pat#kan ukuran yang ukup bagi saya, jika kebesaran maka saya tinggal
menari ka#s lain yang lebih keil dan jika kekeilan maka ari ka#s yang lebih besar. 2emang
ka#s yang dibeli nanti jadinya akan berlebih satu ,yang di#ba tadi- tapi itu bisa saya berikan ke
kakak atau ayah saya. ;ang terpenting saya mendapatkan ka#s yang ##k dan ukup ukurannya.
:ntung saja petugas itu dapat menerima pena"aran yang saya ajukan.
+aktik yang saya gunakan dalam perundingan kali ini adalah cost cutting ,mem#t#ng biaya-.
!imana saya men#ba meringankan beban yang akan ditanggung pihak lain ketika memenuhi
keinginan atau pena"aran yang saya ajukan. Saya meringangkan beban si petugas ,yang
mungkin akan dimarahi #leh atasannya jika melanggar peraturan dengan mengijinkan ka#s itu
di#ba- dengan berjanji pasti akan membeli ka#s yang sudah saya #ba tersebut. !alam hal ini
saya mengekspl#rasi kepentingan dan underlying concern yang saya miliki sampai ke le4el
dimana kepentingan kami berdua bertemu. Sehingga pihak la"an akhirnya setuju dengan
pena"aran yang saya ajukan. .asil yang didapat pun merupakan sebuah #in%#in solution.
Alasan kenapa saya tetap bersikukuh melakukan perundingan dengan si petugas di 2ir#ta (atik
dan bukannya men#ba menari di tempat lain adalah karena saat itu saya tidak memiliki
alternati$ terbaik lain ,(A+*A- di luar perundingan tersebut. Sehingga saya memutuskan untuk
tetap memperjuangkan keinginan saya di dalam perundingan itu, sembari menari hasil terbaik
bagi kedua belah pihak ,pr#blem s#l4ing-.
31!br0ken!! D?S9 RBS9TA
2inggu lalu saya pergi bersama teman saya untuk bertemu, kami adalah teman "aktu duduk di
bangku S2A dan dia datang ke 6#gja untuk berlibur beberapa hari . Saya dan teman saya
berenana bertemu dan pergi belanja bersama seharian penuh, tetapi pada malam harinya saya
sudah ada janji dengan saudara saya untuk menemani pergi makan malam. Saya mengutarakan
hal tersebut kepada teman saya, dan melalui neg#siasi yang ukup al#t dan karena memang
"aktu yang mendesak maka saya memberikan usulan bah"a saya dan teman saya akan pergi
hingga s#re hari lalu pada malam harinya saya pergi makan malam dengan saudara saya, dan
kees#kan harinya saya akan menemani teman saya belanja dan jalan)jalan. Karena pada
kees#kan harinya saya memang tidak ada renana sama sekali. :ntungnya teman saya mau
menerima usulan saya tersebut dan dia tidak keberatan untuk bertemu pada kees#kan harinya.
Alasan saya bersedia menambah "aktu untuk bertemu dan jalan dengan teman saya tersebut
karena saya merasa tidak enak kepada teman saya, karena tidak bisa menjalankan renana
dengan sesuai.
!alam neg#siasi yang saya lakukan diatas, saya menggunakan taktik /e/e(ah%an /asalah
yaitu /e/per&esar %ue 5eCpanding the pie6 dimana saya memperluas "aktu untuk
menjalankan kepentingan saya dan teman saya tanpa mengesampingkan janji saya dengan
saudara saya. !alam neg#siasi tersebut terdapat K#n$lik semu ,/llusi#nary C#n$lit- dimana saya
merasa tidak enak lepada teman saya dan saya berusaha menggantikannyay pada kees#kan
harinya, tetapi padahal teman saya tidak keberatan jika saya tidak menambah "aktu untuk
bertemu dan pergi bersama.
-$* 5anony/6
*eg#siasi kali ini adalah mengenai neg#siasi yang saya lakukan dengan pedagang batik di pasar
Kle"er S#l#. 'ada suatu hari yang erah itu, saya menemani ibu saya berbelanja di pasar Kle"er
S#l#. Saya bersedia ikut karena saya bermaksud untuk membeli kemeja batik sebagai hadiah
untuk teman yang akan berulang tahun. Sembari ibu berbelanja, saya memutuskan untuk menari
sendiri batik untuk hadiah tersebut. Sebenarnya saya sadar bah"a saya tidak begitu pandai untuk
mena"ar dan sempat terbersit pikiran untuk meminta t#l#ng ibu. +etapi, daripada saya b#san
menunggu ibu, mending saya berjalan sendiri. Akhirnya saya sampai di sebuah t#k#, kemudian
melihat G lihat batiknya. Saya merasa ##k dengan salah satu m#del yang dita"arkan.
Kemudian saya iseng G iseng saja untuk mena"ar. 'edagangnya mengatakan harga untuk batik
tersebut adalah 51111 rupiah. Kemudian saya ta"ar menjadi 21111 rupiah. 'edagang tersebut
men#lak dan kemudian saya mena"ar 25111 rupiah yang masih dia t#lak. Selanjutnya saya
ta"ar dengan harga ?1111 rupiah, dia tampak berpikir dan kemudian men#lak. Saya kemudian
pergi, tetapi tiba G tiba dia memanggil dan memb#lehkan batiknya di beli dengan harga ?1111
rupiah. Saya sebenarnya sudah tidak berhasrat lagi, tetapi kemudian tetap saya beli karena itu
tandanya neg#siasi saya berhasil dan saya berhasil mena"ar suatu barang. +etapi, setelah
berjalan meninggalkan t#k# tersebut saya berpikir bah"a mungkin saya masih bisa mendapatkan
dengan harga yang lebih murah di tempat lain. +ernyata benar perkiraan saya. Kata ibu, batik
tersebut seharusnya bisa dibeli dengan harga 21111 rupiah atau paling mahal 25111 rupiah saja.
!alam neg#siasi tersebut, saya sebetulnya sudah merasa menjadi pemenang karena berhasil
mena"ar. +etapi, pada kenyataannya saya yang kalah setelah tahu dari ibu bah"a harga yang
bisa diper#leh bisa lebih rendah lagi. !alam neg#siasi ini saya mengalami #inner,s curse
, kutukan pemenang -. Saya sudah bermaksud melupakannya, tetapi tetap masih teriang G iang
apalagi ditambah dengan saya diterta"akan ibu karena salah mena"ar harga.
ReDie3 cat.xula.edu/thinker/decisions/heuristics
2ateri atau pembahasan yang ada di dalam cat.xula.edu.thinker.decisions.heuristics ini
membahas bagaimana sese#rang memiliki keenderungan untuk melakukan bias k#gniti$ dalam
membuat keputusan. (ias k#gniti$ ini sering kali mempengaruhi sese#rang dalam berneg#siasi.
!alam pembahasan lebih lanjut, menerangkan bah"a ada enam bias yang terjadi pada pembuat
keputusan.
'ertama, yaitu bisa representativeness yang dalam pembahasannya mengambil pr#$il pr#$ess#r
dan supir truk sebagai #nt#h simulasinya. (epresentativeness ini merupakan bias ketika
sese#rang melihat bah"a hal yang sedang dineg#siasikan sekarang mirip dengan neg#siasi yang
pernah dilakukan sebelumnya sehingga mereka memiliki keenderungan untuk mengambil
keputusan yang sama, padahal telah mereka telah diberi petunjuk mengenai $akta yang terjadi
dalam kasus terbaru ini. !alam bias ini menunjukkan bah"a setiap #rang mengambil keputusan
berdasar dengan pada pengalamannya sebelumnya.
Kedua, adalah bias availability yang dibahas dengan beberapa pertanyaan singkat, yang
sebelumnya telah diberikan in$#rmasi. Availability ini menunjukkan keenderungan pembuat
keputusan yang seringkali mengabaikan beberapa in$#rmasi penting yang telah lalu kemudian
hanya menggunakan in$#rmasi terbaru yang didapatnya sebagai re$erensinya.
Ketiga, bias simulation heuristic, pembuat keputusan enderung untuk $#kus pada penapaian
hasil jangka pendek dibanding jangka panjang. Sebagai #nt#h adalah dua strategi permainan
b#la basket.
Keempat, bias anchoring and adjustment. 2enunjukkan akan adanya keenderungan pembuat
keputusan dalam memutuskan sesuatu tanpa mengumpulkan seluruh in$#rmasi, sehingga hasil
yang didapatkan pun kurang #ptimal. 'adahal $ungsi in$#rmasi itu sangatlah penting bagi setiap
neg#siat#r.
Kelima, adalah bias frami. !alam "eb ini memberikan simulasi berupa beberapa k#ndisi, yang
mana harus dipilih #leh kita sesuai dengan pandangan 3 frame yang kita miliki. ;ang nantinya
akan menghasilkan data berupa seberapa sering #rang tersebut akan terlibat dalam framing
heursistic.
Keenam, bias gambler,s fallacy. (ias ini menunjukkan bagaimana se#rang pembuat keputusan
memiliki keenderungan untuk mengubah G ubah keputusan yang telah dibuatnya. Selain itu,
pembuat keputusan juga memiliki keenderungan untuk mengubah keputusannya, ketika ia
selalu salah membuat keputusan. 'adahal, sejatinya dalam analisis matematis, ukuran
keberhasilan menapai sesuatu dalam pembuatan keputusan didasarkan pada persentase
pr#babilitas.
--* B%taDi Andaresta 0+/$#,#$/S/$$$0,
*eg#siasi berkenaan dengan heuristi yang pernah saya alami terjadi tiga minggu yang lalu. Saat
itu saya baru saja kembali dari kegiatan sur4ei l#kasi makrab bersama beberapa panitia. (aru
saja tiba di k#s, salah se#rang teman sesama panitia mendadak datang dan meminta saya
menemaninya menari jam tangan di AmplaD. Sebenarnya saya agak keberatan karena masih
lelah. *amun kebetulan saya memang dikejar deadline untuk menari resp#nden dalam
penulisan salah satu makalah kel#mp#k. !an resp#nden yang saya ari hanya dapat ditemui di
pusat)pusat keramaian pada hari Sabtu dan 2inggu saja. Akhirnya saya setuju menemaninya
dengan atatan ia harus bersedia membantu saya menari dan membuat janji inter4ie" dengan
resp#nden yang sesuai dengan kriteria saya. Saya juga menambahkan bah"a hanya bisa
menemaninya hingga pukul 6 s#re saja. +eman saya setuju dengan dua ketentuan yang saya
ajukan. Sayangnya #rang)#rang yang saya inar sebagai resp#nden justru baru munul menjelang
pukul 6. Karena saya tahu akan membutuhkann banyak "aktu, saya meminta teman saya untuk
lebih lama di AmplaD. bahkan mungkin bisa sampai jam C. Karena kha"atir teman saya punya
agenda lain, saya menanyakan apakah dia keberatan, ada "aktu luang hingga jam berapa, sudah
apek atau belum, dan sebagainya. !ia hanya menja"ab pertanyaan)pertanyaan saya dengan
ja"aban <nggak=, <terserah=, <biasa aja=, dan semaamnya. Akhirnya perundingan singkat
itupun seperti menguntungkan saya karena ia mengikuti apa yang saya inginkan.
Sayangnya, belakangan saya baru sadar bah"a apa yang sedari tadi kami lakukan selama
perundingan sangat mismathing. /a selalu membalas k##perasi saya dengan sikap k##perati$
juga. .al itu akhirnya membuat saya tetap merasa tidak enak hati dengannya. !an saya rasa
itulah "innerPs urse bagi saya. +api pada saat yang sama saya juga berpikir mengenai illusi#ry
#n$lit yang terjadi pada diri saya. Karena sebenarnya menjelang pukul 6 ia belum juga
menemukan jam tangan yang sesuai sehingga menunda "aktu kepulangan justru akhirnya bisa
membuat ia puas memilih berulang)ulang untuk menentukan pilihan yang lebih menguntungkan.
9ni )8 # B%taDi
Se#rang teman akan berulang tahun. Saya dan se#rang teman lainnya berenana membuat
kejutan berupa kue dan kad# dengan biaya ditanggung bersama ,iuran- untuknya. Saat hari .,
kami berdua pergi ke sebuah t#k# kue. !i sana saya tertarik pada sebuah kue berbentuk persegi
dengan krim #kelat dan bertabur bubuk #kelat di atasnya. 2enurut saya kue #kelat tersebut
terkesan simple dan manis, terjangkau harganya serta dapat ditambahkan tulisan uapan di
atasnya. *amun teman saya justru tertarik pada kue berbentuk persegi panjang yang dipenuhi
krim putih dan p#t#ngan beraneka maam buah di atasnya. 2enarik memang, bahkan terkesan
me"ah. +api tidak bisa ditambahi tulisan di atasnya karena penuh dengan buah. !an harganya
51Q lebih mahal dari kue #kelat sebelumnya. /a berkeras ingin membeli kue itu karena harga
bukan masalah besar baginya. Saya men#ba menahan keinginannya dengan mena"arkan sisa
uang yang berlebih bisa digunakan untuk membeli kad# yang lebih baik dari renana a"al.
*amun ia tetap men#lak. /a meminta saya untuk memesan kue pilihannya pada pramuniaga,
karena ia enderung pemalu. !engan memasang muka kesal saya berkata hanya akan memesan
kue krim #kelat dan jika ia terus memaksa saya, saya akan pulang dan tidak mau menemaninya
berkeliling menari kad#. !ia langsung melunak dan mengikuti kemauan saya. 'ada akhirnya
dia tidak merasa terpaksa lagi karena belakangan dia justru senang dapat membelikan kad# yang
memang lebih baik dari renana semula.

Sebenarnya %epentingan %a/i &erdua sa/a, yakni ingin memberikan kejutan ultah untuk
teman. *amun ia menitikberatkan pada kue yang lebih menarik daraipada kad# yang lebih
spesial, sementara saya lebih memilih kue yang sederhana namun dengan kad# yang istime"a
karena nantinya barang tersebut akan dapat disimpan. !i sinilah kepentingan yang sama ini
memiliki tuntutan yang &er&eda. Saya sempat melakukan persuasiDe argu/ent dengan
membujuknya memilih kue yang lebih murah ,pilihan saya- agar dapat menyi#sakan uang
berlebih untuk anggaran membeli kad#, namun tidak berhasial. Akhirnya saya pun terpaksa
melakukan threat dengan menganam pulang jika ia tetap ng#t#t pada pilihannya. :ntungnya,
belakangan dia justru senang dan tidak menyesal mengikuti kemauan saya. .eheheheL
-,* 9ndah D3i 0+/$#0!6+/S/$!0",
ESepatu KuliahF
Saat ini, saya sedang menginginkan sepatu baru untuk kuliah, tetapi budget yang saya punya
tidak terlalu banyak, dan karena sekarang musim hujan jadi saya berniat untuk membeli sepatu
yang terbuat dari karet yang anti air. 2enurut in$#rmasi dari teman)teman saya sepatu m#del itu
sekarang sudah jarang dan harganya pun mungkin sudah tidak seperti dulu, kemungkinan akan
lebih mahal karena barangnya sudah langka. Akhirnya, pada hari 2inggu kemarin menurut
in$#rmasi teman saya, dis melihat sepatu itu di daerah 2ataram. 'ada hari itu juga, saya dan
ketiga teman saya pergi ke mataram untuk membeli sepatu itu.
Setibanya disana, memang sepatu itu hanya ada di satu t#k# dan harganya pun memang jauh
lebih mahal dibanding pada saat barang itu masih banyak. +etapi karena saya membutuhkannya
dan keadaan sudah mendesak, akhirnya saya menyetujui harga yang diberikan penjual itu, dan
dalam hal ini saya tidak mempunyai pilihan lain lagi..
Sehari setelah saya membeli sepatu itu, saya pergi ke daerah babarsari untuk membeli juie dan
menhisi bensin, dan pada saat itu saya mele"ai beberapa t#k# sepatu dan sendal, dan ternyata
saya melihat banyak pilihan sepatu yang saya inginkan di beberapa t#k#, dan pada saat saya
mena"ar harganya, ternyata harganya jauh lebih murah dari pada sepatu yang sudah saya beli
itu. 2ungkin bukan reDek saya, tetapi nyesel karena "aktu itu saya terburu.
2enurut abstraksi diatas, pada saat saya membeli sepatu p#sisi saya adalah membeli sepatu,
dengan kepentingan untuk kuliah dan anti air apabila kehujanan. Sedangkan bagi si penjual
p#sisinya adalah barangnya laku dengan kepentingan mendapatkan keuntungan yang besar.
!alam hal ini, saya dan penjual melakukan mating, yaitu k##rdinasi dibalas dengan k##rdinasi.
*amun, dalam kenyataannya terjadi "inners #urse atau kutukan bagi pemenang bagi diri saya.
Karena di akhir neg#siasi saya mendapatkan penyesalan.
-#* Ryan 2ilang urna/a 0+/$#,$"0/S/$$$60
Kejadian ini terjadi beberapa hari yang lalu. Saudaraku membeli sepatu Adidas ,Aspal-
dengan harga Hp 111.111,11. Katanya harga pertamanya Hp 125.111,11 kemudian dia
mena"arnya menjadi Hp 111.111,11 namun harga turun menjadi Hp 111.111,11 dan terjadilah
kesepakatan. !ia <pamer= bah"a dia sudah untung dengan transaksi tersebut. Kemudian dia aku
ajak ke 6alan 2ataram. !ia menyesal setengah mati, sepatu yang sama persis dijual dengan
dengan harga pertama Hp C5.111,11 dan kira)kira bias turun pada kisaran Hp 85)51 ribu.
Konsep dasar
*eg#siasi diatas adalah &ompromissing, p#sisi saudaraku adalah mena"ar harga sepatu
menjadi Hp 111.111,11. Kepentingannya adalah gagaimana membeli sepatu semurah mungkin.
Sedangkan bagi penjual p#sisinya adalah Hp 125.111,11 dan kepentingannya adalah mendapat
laba sebesar mungkin. Setelah saling menurukan ta"aran akhirnya terjadi kesepakatan di nilai
Hp 111.111,11 hasil tersebut adalah mediocre%mediocre. Demand saudaraku adalah Hp
111.111,11 sedangkan limit)nya Hp 125.111,11 sedangkan !oal Hp 111.111,11)115.111,11.
Konsep &aru
'ada neg#siasi di atas terjadi bias pembuatan keputusan ,heuristic-. Saudaraku "alaupun
mendapatkan k#nsesi dia mengalami #inner,s curse. !ia mengalami hal tersebut karena dia
menpunyai in$#rmasi yang kurang. Sehingga kekuatan ta"ar)mena"arsebagai k#nsumen
berkurang. 'adahal kemungkinan yang lain lebih baik ,(A+*A-.
Si/ulasi
(erdasarkan tugas mengunjungi situs <at.&ula.edu3thinker3deisi#n3heuristis=, didapat
bah"a heuristic merupakan bias yang membuat sese#rang mengambil keputusan tidak #bjekti$.
!alam situs ini terdapat 6 simulasi yang menggambarkan bias tersebut.
1!br0ken!! RepresentatiDeness heuristi(
; Kita kedang teralu terpaku pada data yang merepresentasikan hal seara umum padahal kita
harus mengamati kasus satu persatu. !i#nt#hkan saat ada data 11Q #rang adalah pr#$ess#r
dan C1Q s#pir truk, maka saat ada 11 #rang maka kita enderung hanya memilih 1 #rang
sebagai pr#$ess#r tanpa melihat karakteristiknya.
2!br0ken!! ADaila&ility heuristi(
; Apa yang signi$ikan akhir)akhir ini maka akan mempengruhi keputusan kita. Sese#rang yang
baru membaa berita seser#rang diserang hiu maka akan mudah menganggap bah"a hiu
sering menyerang manusia.
3!br0ken!! Si/ulation heuristi(
; .asil yang kita bayangkan akan mudah mempengaruhi keputusan kita. Kenapa kita lebih
menyesal saat kalah tipis di akhir babakE Karena kita lebih dekat mengasumsikan
kemenangan.
4!br0ken!! An(horing and ad:ust/ent heuristi(
; 6angan terpaku pada pat#kan dan penyesuaan seara kaku. !ata pat#kan yang diberikan
kepada kita sebagai pat#kan akan mempengaruhi keputusan kita.
5!br0ken!! 7ra/ing effe(ts
; (ingkai apa yang kita berikan pada suatu masalah. Apakah negati4e atau p#siti$E Apakah
pendapatan ataukah kehilanganE
6!br0ken!! 2a/&ler=s falla(y
; !ata yang lalu selalu mempengaruhi hasil di masa depan. !i#nt#hkan bah"a saat kita
disuruh menebak k#in yang munul ,kepala atau ek#r- maka hasil yang munul sebelumnya
menjadi auan kita. 'adahal peluang munulnya kepala atau ek#r seara matematis tetap
51:51 tak perduli hasil sebelumnya.
-6* Angga Kusu/o
'antol hu:an G )asi Telor Bur:o
+iada hari tanpa hujan yang selalu membasahi k#ta ;#gya ini. 'agi siang ukup panas, s#re
malam hujan mulai turun dan a"et lagi. !uh, dari jaket hingga sepatu basah semua.
.ari Habu tanggal 5 *#4ember 2115 jam 1C.?1 aku berenana untuk men#nt#n k#nser
Student Symph#ni (and di +(;. Aku berenana berangkat dari k#san jam setengah 8 malam.
*amun, aku masih ada pertemuan di 'urna (udaya sehingga membuatku pulang agak mepet
dengan "aktu maghrib.
Ketika urusan selesai, tiba)tiba hujan turun dengan derasnya. Aku berusaha tetap tenang.
*amun karena hujan aku tertahan di 'urna (udaya hingga jam 6.15. Sedikit reda, aku terabas
saja. 6am setengah 8 sampai k#san tetapi hujan turun dengan derasnya. Aku harus tetap
berangkat pikirku. Kemudian aku melihat ada mant#l hujan yang tergantung di sebelah kamarku
dan itu kepunyaan temanku. S#ntak aku langsung kepikiran untuk meminjamnya. Setelah
bertanya pada temanku dan menjelaskan tujuanku, dia keberatan karena dia akan memakainya
untuk pergi. 0alu aku bertanya kemana dia akan pergi. +ernyata dia ingin membeli makan sahur.
Aku berneg#siasi dengannya, mena"arkan kepadanya untuk membelikan dia nasi tel#r burj#,
namun dia memberikan resp#n negati$ karena aku pasti pulang malam. 'antang menyerah
batinku. Aku ta"arkan lagi untuk kutraktir makan sahurnya sekalian. Akhirnya, dia terg#da
ta"aranku dan dia sepakat untuk meminjamkan aku mant#lnya.
0alu aku bisa pergi men#nt#n dan sepulang dari situ aku membelikan makan sahur untuknya.
Falhasil, kepentingan kami sama)sama terapai.
!alam hal ini, yang menjadi kepentinganku adalah aku ingin men#nt#n k#nser dan
kepentingannya adalah pergi membeli makan sahur. Aku menggunakan strategi problem solving
sebagai bentuk penyelesaian masalah dan taktik non specific compensation dengan
mena"arkannya traktiran makan sahur di luar isu perundingan agar dipinjamkan mant#l.
-+* pi:ar ra/adhani
(eberapa hari yang lalu #rang tua saya menelep#n dan meminta saya untuk pulang ke rumah
pada Sabtu bes#k karena ada aara keluarga yang sangat penting di hari 2inggu. Sebenarnya
saya akan sangat amat senang untuk menyetujuinya namun hari 6umat ada aara makrab dan
baru kembali pada hari Sabtu. Ayah saya meminta saya untuk langsung berangkat ke Semarang
pada hari Sabtu sepulangnya dari makrab dan hari 2inggu malam bisa kembali ke 6#gja. *amun
menurut saya itu akan sangat melelahkan, selain itu masih banyak tugas yang harus saya
selesaikan minggu ini. Aara keluarga tersebut sangat penting, akhirnya ayah saya memutuskan
bah"a mau tidak mau saya harus pulang hari Sabtu seperti renana sebelumnya. Setelah dipikir)
pikir akhirnya saya mengatakan bah"a saya akan berusaha menyelesaikan tugas)tugas sebelum
makrab sehingga nantinya tidak ada beban tugas lagi setelah makrab dan bisa pulang ke rumah
dengan tenang. +api saya juga meminta kepada ayah saya agar diperb#lehkan untuk pulang pada
hari 2inggu pagi saja karena ingin beristirahat dan masalah kembali ke 6#gja, menurut saya
tidak masalah jika saya pulang hari Senin subuh dan langsung berangkat kuliah. Ayah saya
menyetujui ide tersebut.
'#sisi ayah saya adalah meminta saya pulang pada hari Sabtu dan kepentingannya adalah
agar agar saya tetap bisa hadir dalam aara keluarga tanpa harus b#l#s kuliah. '#sisi saya adalah
memutuskan utnuk pulang pada hari 2inggu saja dan kepentingan saya adalah beristirahat dan
mengerjakan tugas. *eg#siasi dilakukan dengan problem solving, memahami p#sisi dan
kepentingan masing)masing pihak dan menggunakan taktik expanding the pie dengan
memperluas apa yang sedang diperdebatkan, yaitu "aktu kepulangan saya ke rumah. Salah satu
heuristic yang sempat terjadi dalam neg#siasi ini adalah mood states. Karena sedang dalam
situasi lelah dan banyak tugas ditambah lagi ujian yang belum selesai, mood saya menjadi jelek
dan kesal karena ,menurut saya- menambah pikiran saja. Sehingga ayah saya juga menjadi kesal
karena saya bersikap ketus dan bertanya)tanya tentang kegiatan saya selama ini di 6#gja yang
akhirnya memutuskan bah"a saya mau tidak mau harus pulang hari Sabtu. :ntunglah setelah
dapat menguasai perasaan, saya dapat mengajak ayah saya untuk berunding kembali dengan
hasil yang menguntungkan dua belah pihak.
-0* 8ulu Hurratu Aini 0+ / $#0,-0 / S / $!"#$
*eg#siasi saya kali ini yaitu neg#siasi antara saya dan #rangtua saya. @rangtua saya ingin pergi
ke 6akarta, saya dan adik)adik saya ikut serta. *amun di hari .)nya saya memutuskan untuk
tidak ikut karena ingin pergi n#nt#n dengan teman)teman saya. A"alnya #rangtua saya tidak
menginDinkan, terutama karena adik saya yang paling keil, tidak ingin ikut juga apabila saya
tidak ikut. @rangtua saya mengiDinkan saya tidak ikut asal saya di rumah menjaga adik. Saya
tidak mau karena jelas saya ingin n#nt#n. +api #rangtua tetap sama pilihannya, saya ikut atau
tidak ikut tapi menjaga adik di rumah, meskipun saya sudah meberi argumen seperti apapun.
Akhirnya saya memutuskan untuk tidak ikut dan memba"a adik ikut n#nt#n juga. !an #rangtua
sayapun mengiDinkan.
/su kali ini mengenai ikut atau tidak ikut. Kepentingan saya ingin n#nt#n dan kepentingan
#rangtua saya ada yang menjaga adik. 2enurut saya ini termasuk bridging, karena kepentingan
kedua pihak terpenuhi meskipun saya harus memba"a adik ikut serta. +etapi dari sisi #rangtua
saya, mereka memakai taktik +ake it #r 0ea4e it. !an hasilnyapun pr#blem s#l4ing. +idak ada
unsur heuristi dalam neg#siasi ini.
-"* 2?RA8D1S DA)9ST4A KA8BKA 1TRA 18325?C113S'322115
*eg#siasi ini terjadi pada Senin ? *#4ember 2115. Ketika itu, saya mengadakan perjanjian
dengan teman saya untuk bertemu hari itu di kampus. Saya bilang kepadanya untuk menunggu
pada pukul 11 karena pada "aktu itu saya sedang mengurus pembuatan tugas B'/ dengan teman)
teman kel#mp#k B'/. *amun kemudian teman saya tersebut sampai di kampus dan mendesak
saya untuk segera bertemu dengannya. Saya yang sedang membuat tugas dengan teman)teman
langsung menghubungi dia yang sedang berada di parkiran m#t#r untuk menunggu, at least
selama 15 menit lantas akan saya temui dia. *amun teman saya berpendapat lain. !ia merasa
bah"a saya tidak niat untuk bertemu dengannya, dan kemudian dia bilang bah"a dia akan
pulang saja ke rumah, dan dia benar)benar pulang setelahnya tanpa menunggu 15 menit saja
"alaupun saya tahu bah"a dia tidak ada kesibukan lain.
Analisis
+erjadi k#n$lik semu atau illus#ry #n$lit antara kami berdua, dimana yang memiliki illus#ry
#n$lit sebenarnya adalah teman saya. Kami memang memiliki #mm#n 4alue yang sama, yaitu
pertemuan antara kami berdua, tetapi hal itu tidak terjadi. !ia menyangka bah"a saya berk#n$lik
dengan karena 4alue tersebut tidak dia dapatkan karena menyangka saya tidak mau bertemu
dengannya. *amun bagi saya, bertemu atau tidak itu bukan masalah, saya memang ingin
bertemu dengannya, namun bagi saya, jika dia tidak ingin bertemu dengan saya, itu bukanlah
masalah besar. .anya saja tidak mengira bah"a dia akan benar)benar menyangka bah"a itu
merupakan k#n$lik antara kami.
,0* Diah Ayu Karti%a 50+/$#0,,$/S/$!"#-6
*eg#siasi kali ini berlangsung antara saya dan kakak ,lagi-. Situasinya begini, beberapa hari
yang lalu kakak saya berenana untuk pulang ke rumah kami di Cileg#n dan tidak akan balik
6#gja sampai semester baru dimulai, kira)kira sampai sekitar 6anuari 211C nanti. 6adi mama
memaksa kakak untuk memba"a semua barang)barangnya yang ada di kamar k#s seperti buku,
baju, pajangan, dll. !aripada ditinggal hanya membuat debu menumpuk. Sebenarnya barang)
barang besar seperti m#nit#r, kipas angin ,yang ditempel ke dinding, jadi bisa dibilang barang
besar-, m#t#r dan juga kasur seharusnya ikut diba"a pulang. :ntuk m#t#r dan kasur mama
menyuruh saya mengirim ke Cileg#n melalui paket. Sedangkan m#nit#r dan kipas angin
menyuruh kakak untuk memba"a serta beserta dirinya saat pulang. *amun, karena kakak
pulangnya naik kendaraan umum, dan alasan dia adalah sudah ukup banyak memba"a barang
yang terdiri dari kardus besar, sedang sampai keil ,isinya barang)barang dia yang ada di k#s-
belum lagi memba"a travel bag, jadi dia meminta saya untuk mengikutkan kipas angin dan
m#nit#r beserta paket yang akan saya kirimkan. +erang saja saya mengajukan keberatan. (erarti
kerep#tan saya akan bertambah dengan adanya dua barang besar tersebut. !isisi lain Kakak terus
menerus meminta persetujuan saya untuk ikut mengirim kedua barang tambahan tersebut.
Karena "aktu keberangkatan kakak yang memang mepet ,kira)kira ? jam lagi- maka saya
mengajukan syarat kepada kakak untuk membujuk mama agar mau menaikan uang jajan saya
dan memberikan =k#misi tambahan= untuk kesediaan saya memaketkan kedua barang yang
seharusnya menjadi tanggung ja"ab dia. Kakak tahu bah"a saya sudah lama ber#k#l dalam
tahap membujuk kenaikan uang jajan, namun belum berhasil juga. Sebenarnya dipikir)pikir lagi
tidak berpengaruh juga memaketkan tambahan barang berupa m#nit#r dan kipas angin, t#h pada
akhirnya saya akan memanggil tukang angkut barang yang banyak bertebaran di 6#gja sini,
berupa m#bil pikup, untuk memba"a m#t#r dan kasurnya nanti, selain itu semua biaya
pemaketan dan angkut mengangkut juga ditanggung #leh mama sehingga saya hanya bertugas
menaruh semua barang ke tempat pemaketan dan menjamin semuanya sampai dirumah dalam
keadaan utuh. Setelah berpikir sejenak, akhirnya kakak menyetujui kedua syarat yang saya
minta. 6adi saya langsung menutup neg#siasi saat itu juga. Kapan lagi bisa mendapatkan sekutu
untuk kenaikan uang jajan dan =k#misi= dengan tugas yang sama seperti tugas a"al.
Analisisnya, hasil dari perundingan diatas seharusnya berupa "in)"in s#luti#n, karena kakak
dapat apa yang dimauinya ,"alaupun harus berk#rban sedikit- dan saya juga dapat apa yang saya
inginkan. *amun, disini juga terdapat k#n$lik semu, karena kakak menganggap memaketkan
barang tambahan tersebut adalah beban buat saya, sehingga dia mau menyetujui syarat saya
dengan alasan syarat tersebut sebanding dengan apa yang dimintanya kepada saya. 'adahal
mengirim 1 barang besar ataupun 4 sekalipun, sama saja. +#h pada akhirnya saya akan
memanggil bantuan tukang angkut barang. 6adi pekerjaan saya tidak bertambah. !isini, hasil
neg#siasi terapai juga dibantu dengan adanya tekanan "aktu. !an gaya berunding yang dipakai
berupa colaborate dengan strategi problem%solving.
,!* 7ariz 2hadati> 06/!"#-6"/S/$!,0#
+anggal 5 kemarin saya ama kiki dan kharisma ke 6BC, niatnya sih mau ngakti$in /22 (r##m
sekalian nanya)nanya dulu s#alnya saya masih bingung ama sistem /22. *ah sampai di 6BC
sebelumnya saya berkeliling dulu mengitari seluruh stand pameran sebagai m#dal buat saya
neg#siasi nantinya. Akhirnya setelah berkeliling saya mendapati ada ? stand yang mena"arkan
paket /22, tapi dari tiga stand tersebut dua stand terlihat ramai dan hanya satu yang lumayan
lengang dan saya memutuskan ke stand yang lengang tersebut. Saya kemudian menanyakan
in$#rmasi /22 tersebut selengkap)lengkapnya dan akhirnya saya memutuskan untuk membelinya
dan ingin langsung diakti$in dan disettingin di lapt#p saya s#alnya saya gak ngerti apabila
melakukannya sendiri. Bh tapi mas)masnya gak mau, katanya dia gak punya banyak "aktu.
Sebenarnya saya bisa saja pergi ke stand yang lain ,mas)nya bete)in sih- ditambah saya punya
(A+*A ,masih ada dua stand lain dan stand tersebut ternyata bisa bantu menyettingkan-,
berhubung mood saya "aktu itu lagi bagus dan senang jadi saya memutuskan untuk bersabar
s#alnya ketimbang saya harus ngantri s#alnya stand yg lain kan ramai banget. Saya kemudian
langsung melakukan neg#siasi dengan merayu mas)nya untuk membantu saya. Karena saya
sudah apek merayu dan ternyata mas)nya tetep gak mau akhirnya karena saya tahu ada stand
yang satunya yang bisa sekaligus bisa dimintai disettingin, saya langsung mengatakan kepada
mas)nya untuk mempertimbangkan keputusannya s#alnya saya hanya mau beli kalau mas)nya
mau bantuin saya untuk menyettingkannya dilapt#p saya dan saya akan beralih ke stand lain
yang bisa membantu saya menyettingin /22)nya. 2as)nya mulai agak kepikiran tapi masih
terlihat "ajah ragu dan kemudian saya langsung bilang saya akan beli dua ,s#alnya kiki mau
juga- apabila mas)nya mau membantu saya, s#alnya saya males ke dua stand lainnya s#alnya
terlalu ramai dan ngantri banget, sekaligus mengatakan kan lumayan mas, ketimbang sepi yg
beli, kan lumayan dapet dua yang kejual dengan hanya menyettingin sebentar dilapt#pku. !an
akhirnya mas)nya setuju.
!ari #nt#h neg#siasi diatas bisa dilihat ada dua kepentingan yang diinginkan #leh perunding
yakni kepentingan saya beli /22 sekaligus minta disettingin /22)nya langsung di lapt#p, mas)
nya tidak mau menyettingin s#alnya gak punya banyak "aktu. !ia"al perundingan mas)nya
terlihat enggan menyettingkan dengan alasannya tersebut, sebenarnya saya bisa saja pergi ke
stand yang lain s#alnya saya sudah punya in$#rmasi bah"a dua stand tersebut bisa membantu
menyettingkannya langsung di lapt#p kita ,feasibility tracking-, tapi saya enggan s#alnya terlalu
ramai dan ngantri banget, #leh karena itu saya melakukan mismatching dia"al agar neg#siasi
bisa dimulai s#alnya mas)nya dia"al udha *C duluan jadi saya gak mungkin *C sehingga
matching, kalau saya matching perundingan akan deadl#k dan gagal. Aaya perundingan diatas
adalah k#mpetisi dengan strategi contending dengan taktik menganam dan positional
commitmen ,akan beralih ke stand yang lain dan hanya mau membeli apabila mas)nya bersedia
membantu- dan gaya k#lab#rasi dengan strategi problem solving dengan taktik k#mpensasi n#n)
spesi$ik ,mas)nya mau meluangkan "aktunya dan saya akan menghargainya dengan membeli
dua starter pack)nya. 'erundingan diatas juga dipengaruhi #leh /ood states s#alnya hati saya
lagi senang sehingga bisa bersikap lebih sabar ,kal# lagi bete mungkin ngeliat sikap mas)nya
yang agak s#mb#ng gitu mending ditinggal pergi deh-.
,$* D9'AS AR4A A'B1D9 KAT9' 5D9B1AT RAHAS9A 4A**6

,-* ridho prasetyo
+ak punya tiket
'ada pelaksanaan seminar krisis gl#bal di :C sabtu, 24 #kt#ber 2115 yang lalu, terjadi neg#siasi
yang b#leh dikatakan ukup menarik. saya dan beberapa rekan ./ P15, P18, dan P16 kebetulan
menjadi panitianya dan menentukan ketentuan aaranya. dalam ketentuan di seminar tersebut
disebutkan bah"a bagi peserta yang ingin mengikuti "ajib memiliki tiket masuk yang bisa
didapatkan di l#bi ./ dengan range "aktu tertentu.
"aktu menunjukkan pukul 15.?1 yang berarti bah"a aara telah berlangsung skitar ?1 menit.
ketika itu di depan :C3dimeja pager ayu,tempat dimana peserta menyerahkan tiket dan
mendapatkan seminar kit sebelum masuk ke ruang seminar- terjadi neg#siasi antara teman saya
sebut saja A ,./P15-, ( ,./P16- yang bertugas menjadi pager ayu dan se#rang peserta bapak)
bapak ,usia kisaran 45 tahun keatas- yang mendesak masuk ingin mengikuti seminar padahal
tidak memiliki tiket. kedua %pager ayu% tersebut sebenarnya sudah men#ba menjelaskan
%...maa$ pak, kalau gak punya tiket ya gak bisa masuk...>%, namun sang bapak tetap bersikukuh
ingin masuk dengan alasan baru membaa p#sternya sehari sebelumnya dan alasan %..."#ng saya
uma 1 #rang k#R, masa nggak ada tempat buat 1 kursi saja...% . teman)teman saya itupun
menja"ab lagi bah"a sebagian peserta memang datang terlambat, tapi pasti akan datang. sang
bapak tetap ngeyel hingga para pager ayu itu pun menyerah, desperate ,mungkin membatin %
..."#ng iki k#R ngeyel tenan...%- dan akhirnya memutuskan memanggil saya yang kebetulan
dalam kepanitiaan menjadi ketua3k##rdinat#r pelaksana. saya pun datang menghampiri, dengan
bahasa yang santun saya katakan bah"a saya yang menjadi ketua panitia disini, dan %pura)pura%
mengatakan apakah ada yang bisa saya bantu..E, sang bapak pun menerangkan kembali.saya pun
men#ba menerangkan yang tidak jauh berbeda dengan yang teman2 pager ayu sampaikan.
namun anehnya sang sang bapak setuju untuk abut....>
analisis:
entah kenapa ketika saya menerangkan, bapak itu sedikit bisa memahami ,hingga akhirnya
sepakat untuk pergi..- dibanding ketika kedua teman saya tadi. mungkinkah karena jabatan saya
yang k##rdinat#r3ketua panitia dibanding temen2 pager ayu tadi yang mungkin dianggap tidak
tahu apa23gak signi$ikan kedudukannyaE jika ya mungkin ini yang dinamakan Heati4e
!e4aluati#n, dimana pada dasarnya alasan yang diberikan sama namun berbeda akt#rnya. kata)
kata saya mungkin dianggap lebih diperayai #leh sang bapak daripada kedua pager ayu tadi.
,,* IHR9ST4 RA.9TA K1'?SA) 0+/$#0+-0/S/$$0$+
Pergi ke Dokter Gigi
A"an mendung menutupi k#ta 6#gja di kamis s#re minggu lalu. A"an mendung sama seperti
menggambarkan diri saya yang sedang sakit gigi. Karena rasa sakit yang tak tertahankan lagi
saya memutuskan untuk pergi ke d#kter gigi. Saat itu saya langsung menelp#n teman saya untuk
meminta t#l#ng mengantar saya ke d#kter gigi. Kemudian teman saya mengatakan mau
mengantar saya tetapi setelah dia mengirim tugasnya di "arnet. !ia mengatakan akan mengantar
saya ke d#kter gigi sekitar jam 8 malam. +etapi karena rasa sakit yang tak tertahankan maka saya
membujukanya untuk segera mengantar saya ke d#kter. !an akhirnya dia memutuskan
mengantar saya dulu dan kemudian mengirim tugasnya setelah mengantar saya. Setelah pulang
dari d#kter gigi saya mengatakan kepadanya akan membelikan bensin sebagai pengganti bensin
yang digunakan untuk mengantar saya dan sebagai k#mpensasi karena dia terlambat mengirim
tugas. .al ini saya lakukan karena merasa tidak enak hati telah merep#tkan teman saya. +etapi
ternyata teman saya ini tidak merasa direp#tkan dan dia dengan senang hati mau membantu saya.
0agi pula ternyata batas akhir dari pengumpulan tugasnya adalah hari jumat sehingga dia tidak
merasa dirugikan dengan mengantar saya lebih dahulu.
!alam neg#siasi kali ini p#sisi saya adalah pergi ke d#kter gigi s#re itu juga sedangakan p#sisi
teman mengantar sekitar jam 8. Kepentingan saya adalah memeriksakan gigi saya yang sakit ke
d#kter, sedangkan kepentingan teman saya adalah mengirimkan tugas. +aktik yang saya gunakan
untuk membujuk teman saya adalah taktik persuasive arguments. !alam neg#siasi kali ini juga
saya terjebak dalam illusory conflict, dimana saya membayangkan bah"a saya telah merugikan
dan merep#tkan teman saya tetapi ternyata k#n$lik yang saya bayangkan itu tidak pernah ada.
,#* Dyah anggraeni
!alam keluarga, biasanya kami meluangkan "aktu untuk berlibur diakhir tahun. /ni terkait
dengan uti kerja ayah dan ibu yang bisa diper#leh akhir tahun. 2inggu kemarin, kami
sekeluarga mendiskusikan tujuan liburan tahun ini. Saya dan adik sya menginginkan untuk
menghabiskan liburan di (andung. *amun, keingian kami ini berbeda dengan keinginan ibu
yang menginginkan liburan tahun ini dihabiskan di 6akarta saja. +ujuan ibu, selain bisa liburan di
6akarta, ibu juga ingin mengunjungi adik ibu yang ada di 6akarta.
+adinya, dalam diskusi saya adan adik tetap kukuh menginginkan ke (andung ,ini karena tahun
lalu kami sudah menghabiskan liburan di 6akarta-,dan ibu menginginkan ke 6akarta. .ingga,
saya dan adik berusaha untuk membujuk, namun tetap tidak berhasil. Sedangkan alternati$ untuk
menghabiskan "aktu di kedua tempat sulit untuk di"ujudkan mengingat "aktu uti ayah dan ibu
yang terbatas.
Kees#kannya, saya memper#leh ide, untuk mengajak adik ibu dan suaminya liburan bersama
kami sekeluarga di (andung. !engan alternati$ ini, saya pikir kup mengak#m#dasi keinginan
bersama. /bu dapat bertemu dengan bibi. Saya dan adikpun bisa berlibur di (andung.
!alam neg#siasi tersebut, p#sisi saya dan adik adalah ingin ke (andung, sedang ibu ingin ke
6akarta. Kepentingan saya dan adik, ingin menghabiskan liburan di (andung,suasana baru-
karena tahun lalu kami sekelurga sudah menghabiskan "aktu libur di 6akarta. '#sisi ibu adaah
ingin ke 6akarta, dengan kepentingan menginjungi bibi. !alam neg#siasi diatas kami sempat
terjebak dalam heuristi3 bias neg#siasi. !imana kedua pihak sempat ber$ikir dengan rigid. Kami
pun berasumsi se#lah hal yang diperebutkan adalah $i&ed pie , dimana, bila saya adan adik
menang,ibu tidak bisa bertemu bibi di 6akarta begitu pula sebaliknya-
2engambil jeda sejenak dalam neg#siasi bagi saya terbukti e$ekti$ untuk mere$resh pikiran agar
tidak terjebak dalam bias neg#siasi. Akhirnya, keputusan yag diambil dapat mengak#m#dasi
kepentingan bersama ,pr#blem s#l4ing- dan kami pun merasa puas dengan hasil keputusan
tersebut.
,6* Ra%h/a3ati ?ndah raDitasari 0+/$#00+0/S/$!006
Karena saya beberapa minggu terakhir ini tidak mengalami neg#siasi yang berarti, maka saya
akan berbagi erita tentang salah)asumsi atau jika b#leh mengutip 2adsen 'irie, sesat) pikir.
Seringkali, saya mengalami dilema bias atau heuristics dalam kehidupan sehari)hari. Anggapan
atau asumsi yang masih diragukan 4aliditasnya terkadang menjadi pertimbangan utama. Salah
satu bias yang menurut saya paling sering saya temui adalah representativeness atau kemiripan.
(ias ini menjadi misleading ketika saya mengaitkan satu peristi"a dan menari kemiripannya
dengan peristi"a lain hingga tidak lagi melihat detail yang membedakannya.
,mari simak dengan seksama erita berikut-
(eberapa hari lalu saya menjalin k#ntak melalui ;2> dengan salah satu teman saya yang belajar
di *anyang dan mengambil jurusan manajemen bisnis. Saya pikir saya dapat berk#nsultasi dan
meng#rek in$#rmasi yang lebih mendalam lagi tentang krisis $inansial gl#bal yang mendera
dunia perek#n#m#nian saat ini. Setelah sekian lama berdebat mengenai krisis tersebut, saya
kemudian mel#ntarkan sebuah pernyataan yang kemudian dibantah keras #lehnya dan
mengharuskan dia untuk mengklari$ikasi ,kuliah singkat,sebenarnya- atas kesalahan yang saya
katakan. Saya katakan ke dia kalau krisis seperti ini tampaknya seperti sejarah yang berulang,
yaitu krisis ek#n#mi 2alaise yang juga mendera AS tahun 1C?1)an. !ia membantah bah"a telah
terjadi salah kaprah di masyarakat mengenai krisis saat ini. @rang Jsenang7 melihat $en#mena
sejarah berulang kembal, padahal tidak. 6ika dilihat dari angka detilnya, krisis saat ini Jjauh lebih
baik7 dan bisa ditangani dan bahkan telah diantisipasi #leh beberapa ahli ek#n#m dunia. !ia pun
meny#d#rkan data)data berupa angka dan menjelaskan kepada saya bagaimana ini adalah
$en#mena yang berbeda. +eman saya itu kemudian mendiagn#sa saya mengidap <base%rate
fallacy0 dimana saya tidak memperhatikan actual numbers dari sebuah kejadian. Sehingga,
keputusan atau kesimpulan yang didapat menjadi bias karena penilaian hanya berdasarkan
kemiripan yang ada.
Saya menjadi lebih mengerti mengenai k#nsep representativeness ini setelah mengikuti
dem#3simulasi yang ada di "eb 1avier "niversity. !isitu, k#nsep ini dijelaskan dengan simulasi
mengenali pengemudi truk dan pr#$ess#r. Sebelum mengikuti simulasi, diberi petunjuk bah"a
disuatu k#ta, p#pulasi pengemudi truklebih besar dari pr#$ess#r. *amun, setelah mengikuti
simulasi, hasil yang didapat tidak sesuai dengan data statistik yang ada. 'adahal bisa saja setelah
diberi petunjuk, saya akan memilih pengemudi truk lebih banyak dari pr#$ess#r. @leh karenanya,
tidak menghiraukan angka yang ada inilah yang kemudian disebut base%rate fallacy. K#nsep
lainnya yang ada adalah Availability, Simulation, Anchoring and adjustment, raming effects,
dan !ambler,s fallacy.
48. alya /irza
; /Din kendaraan
2usim hujan merupakan musim yang merep#tkan. KenapaE Cuian susah kering, sering
kehujanan, sepatu basah, dan yang paling parah adalah sering terpeleset saat sedang berkendara.
!i suatu pagi, saya dibangunkan #leh suara ayah saya yang marah karena m#bil hampir dua
minggu belum di ui. Akhirnya terbangunlah saya dari mimpi yang indah dan bergegas ke
halaman untuk nyui m#bil. Saya berd#a agar hari ini hujannya malam saja. +ernyata perkiraan
saya salah. Siang itu hujan datang dengan sangat lebat dan saat itu saya harus segera berangkat
ke kampus untuk tut#rial dan mengerjakan tugas kel#mp#k. Saya minta iDin kepada ayah saya
bah"a m#bil akan saya pakai. +api, ayah saya langsung mengatakan +/!AK>> !engan alasan
m#bilnya baru saja di ui dan bensinnya tidak ada. Saya sudah mengira bah"a reaksi yang
diberikan sesuai dengan dugaan saya. 0alu saya memaksa dan mengatakan bah"a kepentingan
saya sangat mendesak karena barang ba"aan saya terlalu banyak ,lapt#p, buku)buku perpus
yang tebal sekali-. +erlebih lagi jas hujan tentu tidak bisa menjamin lapt#p saya akan bebas dari
hujan karena bentuk jas hujan sudah tidak memadai. Akhirnya saya mengajukan k#mpensasi
spesi$ik dimana setelah m#bil saya gunakan akan saya ui kembali. !an terjadilah kesepakatan.
; '#sisi dan kepentingan
p#sisi saya disini adalah bisa menggunakan kendaraan. Kepentingannya adalah saya tidak mau
mengambil resik# dengan mempertaruhkan keselamatan barang)barang ba"aan saya. Selain itu,
menggunakan m#bil tentu akan mempermudah m#bilisasi saya.
; +aktik berunding dan analisis perundingan
A"alnya saya membuat negotiation script karena saya sudah mengenal bagaimana ara ayah
saya berneg#siasi dan bisa membayangkan bagaimana neg#siasi akan berjalan sehingga strategi)
strategi bisa saya renanakan. !imulai dengan matching, yaitu sama)sama menggunakan taktik
contending dan saya juga menggunakan persuasive arguments dimana saya menyatakan alasan)
alasan kuat untuk mendukung taktik neg#siasi saya. 0alu saya mengajukan k#mpensasi spesi$ik
sebagai bentuk rasa tanggung ja"ab setelah memakai yaitu dengan menui m#bil lagi setelah
saya gunakan.
,0* 'uha//ad A%&ar
R?)?2BS9AS9
Setelah neg#siasi dengan ADhar dan Hidh# minggu lalu saya sepakati dan saya akhirnya
menempelkan p#ster dengan k#mpensasi tiket seminar dan makanan K/', ternyata ADhar
melanggar perjanjian karena ia lupa membelikan tiket untuk saya. 'arahnya lagi saya baru tahu
setelah saya datang ke tempat seminar. Saya pun em#si luar biasa, tetapi saya men#ba bertanya
alasannya. /a bilang ia sangat sibuk sehingga lupa dan tidak dapat mengabari saya karena .'nya
hilang. 0alu saya menuntut hak saya dengan sangat lembut tetapi pasti. 2eski tahu dirinya salah,
ia tetap berneg#siasi dengan strategi bertindak lamban ,inaction- dengan dalih bah"a saya dapat
masuk tanpa tiket setelah aara berlangsung satu jam dan hanya b#leh duduk di ba"ah lantai,
bukan duduk di kursi seperti peserta pada umumnya, bersama dengan #rang)#rang lain yang
tidak membayar tiket. Setelah mendengarkan alasannya yang panjang akhirnya saya menurunkan
tuntutan ,concession%making- yang tadinya mendapatkan tiket agar bisa masuk karena pintu
masuk dijaga ketat menjadi masuk tanpa tiket dengan memaparkan alasan yang sebenarnya
kepada penjaga pintu masuk dengan ADhar sebagai juru biaranya. Akhirnya kami berdua pun
sama)sama menggunakan strategi memeahkan masalah ,problem solving- dengan sama)sama
melihat kepentingan kami masing)masing. ADhar tahu bah"a kepentingan saya adalah dapat
mengikuti seminar tanpa harus punya tiket, sementara saya paham bah"a ia saat itu sedang sibuk
sehingga tidak mungkin saya menyuruhnya untuk menelep#n peserta seminar satu persatu untuk
bertanya apakah ada peserta yang tidak jadi datang sehingga tiketnya bisa dibeli kembali. Kami
berdua pun sama)sama tahu betapa pentingnya menjaga kualitas hubungan kami, sehingga
neg#siasi kami berjalan dengan baik tanpa adanya k#n$lik yang mengarah kepada kekerasan dan
tanpa menggunakan kata)kata kasar.
Heuristi(s dan &ias dala/ negosiasi
Caat keputusan yang saya pernah alami terg#l#ng kepada kateg#ri Ketersediaan ,Availibilty+
atau dalam situs re$erensi 'ak Samsu HiDal 'anggabean diberi istilah Availibilty 'euristic.
Situasinya adalah adalah ketika saya sedang menemani ibu berbelanja di pusat perbelanjaan
m#dern saya dihadapkan pada pilihan untuk memasukkan /nd#mie atau 2ie Sedap ke dalam
keranjang belanja ibu saya. 'ilihan tersebut harus saya ambil dengan epat karena memang
"aktu yang mendesak. Sudah bertahun)tahun keluarga saya setia mengk#nsumsi /nd#mie, tetapi
pada saat itu saya justru memasukan 2ie Sedap ke dalam keranjang belanja. Saya pun sempat
ragu kenapa saya begitu. Setelah saya ingat kembali dan saya pertimbangkan ternyata saya baru
saja ,mungkin baru beberapa hari yang lalu sebelum saya berbelanja- melihat iklan pr#duk
tersebut dan terg#da untuk meniipinya karena iklannya sangat sering ditayangkan di tele4isi
sehingga seara tak sengaja tersimpan dalam mem#ri #tak saya untuk membelinya ketika ada
kesempatan. 'ada "aktu itu, iklan pr#duk /nd#mie memang tak pernah saya lihat lagi selama
kurang lebih satu bulan, sehingga saya sama sekali tidak ingin membeli /nd#mie. +erlebih saya
juga sudah jarang makan mie pada saat saya diharuskan mengambil keputusan tersebut.
,"* Blga Audita A* 0+/$#6+$6/S/$$-""
(eberapa "aktu yang lalu saya akan pergi ke sebuah pameran k#mputer. Saya meminta teman
satu gereja saya, sebut saja A, untuk menemani saya dan ia pun menyanggupi karena kebetulan
ia juga tidak ada aara lain. *amun, pada hari yang sudah kami sepakati, A tiba)tiba menelep#n
dan memberitahu saya kalau ternyata tidak bisa menemani saya satang ke pameran k#mputer
tersebut karena ada urusan mendadak yang tidak bisa ditinggalkan. A minta maa$ terpaksa
membatalkan janjinya pada saya. Bntah kenapa "aktu itu em#si saya langsung meluap dan
melampiaskannya pada A dengan mengatakan kata)kata yang kasar padanya. A ukup kaget
mendengar kemarahan saya "aktu itu, namun A tetap men#ba mena"arkan s#lusi lain dengan
mengatakan akan benar)benar menemani saya dan mentraktir makan sebagai permintaan maa$
kalau saya mau menunda untuk pergi ke pameran k#mputer sampai kees#kan harinya. (ukannya
meluluh dengan ta"aran yang diajukan A, yang sebenarnya sangat menguntungkan saya t#h saya
tidak terburu)buru karena pameran masih lama berlangsung, saya tetap bertahan dengan renana
saya semula untuk pergi hari itu juga dan tetap memaksa A untuk menepati janjinya menemani
saya. Sekali lagi A men#ba menjelaskan alasannya kenapa dia benar)benar tidak bisa menemani
saya pergi hari itu, tapi saya tidak mau mendengarnya dan langsung menutup telep#nnya. Karena
sudah kesal dan kee"a pada A yang tiba)tiba membatalkan janji, akhirnya saya memutuskan
untuk membatalkan keinginan saya datang ke pameran k#mputer. (eberapa hari kemudian, saya
mendengar kalau ternyata alasan A membatalkan janjinya pada saya adalah karena kakaknya
masuk rumah sakit dan ia harus menemani kakaknya itu. Saya benar)benar menyesal sudah
marah)marah dan tidak mau mendengarkan alasan A malah langsung menutup telep#n dari A.
Kalau saja "aktu itu saya tidak em#si#nal, saya pasti bisa mendapatkan hasil neg#siasi yang
lebih #ptimal tanpa harus meng#rbankan hubungan baik saya dengan A.
'#sisi saya adalah pergi dengan A pada hari yang sudah kami sepakati sejak a"al, kepentingan
saya adalah untuk membeli kad#. '#sisi A adalah tidak jadi pergi menemani saya pada hari yang
kami sepakati, kepentingannya adalah menemani kakaknya di rumah sakit. Strategi yang saya
gunakan adalah contending dengan taktik harrasment. .asil neg#siasi #in%lose dengan
kekalahan di pihak saya karena akhirnya saya tidak jadi datang ke pameran k#mputer sesuai
keinginan saya. !ari neg#siasi saya di atas bisa dilihat bah"a suasana hati pihak yang berunding
mempengaruhi hasil perundingan menjadi tidak #ptimal dan suasana hati saya ,mood states-
yang buruk membuat saya jadi berpikir kaku ,rigid thinking- dengan tidak mau mendengarkan
alasan dan ta"aran s#lusi dari la"an berunding, padahal s#lusi la"an sebenarnya sangat
menguntungkan saya. Suasana hati saya yang buruk juga membuat saya tidak bisa memikirkan
(A+*A yang mungkin menguntungkan saya, misalnya saja mengajak teman lain untuk pergi
dengan saya jadi kepentingan saya terapai tanpa perlu bertengkar dengan A, sedangkan A juga
bisa tetap menemani kakaknya tanpa terlalu merasa bersalah pada saya karena t#h saya bisa pergi
ke pameran k#mputer "alaupun tanpanya.
#-* Ko/ang Ratih Tun:ungsari
)egosiator=s 8og 6 5Heuristi%6
'ada hari 2inggu malam, salah se#rang teman saya di #rganisasi, Cakra, meng)sms saya
untuk mengajak bertemu di suatu tempat. Kepentingan dia meng)sms tersebut untuk menagih
uang iuran yang telah saya kumpulkan dari teman)teman angg#ta #rganisasi. *amun saya
men#lak ta"aran tersebut dengan alasan saya ingin di k#s saja karena perlu mempersiapkan
ujian serta belum menari materi ujian kuliah)kuliah yang lain. Kemudian, saya mengajukan usul
untuk memberikan uang iuran tersebut lain hari setelah saya selesai ujian. *amun, usulan saya
tersebut dit#lak #leh Cakra. !ia sangat memerlukan uang iuran tersebut, karena #rganisasi
sedang sangat memerlukan dana dalam "aktu yang epat. !an saya mena"arkan pilihan lain
untuk memberikan uang tersebut di k#san saya saja, namun Cakra mem#h#n agar bertemunya di
sebuah tempat makan, karena dia belum makan malam pada saat itu. !an saya pun menanyakan
tempat makan yang kira)kira ##k untuknya, ternyata dia ingin makan di tempat dekat k#san
saya saja. Saya usulkan di 2ie Kidi saja. *amun saya meminta maa$ sebelumnya padanya,
karena tidak sempat menemaninya makan, karena harus menari bahan ujian dulu di Kidi *et,
yang terletak tepat disebelah 2ie Kidi. Cakra menanyakan perihal kepentingan belajar saya yang
sedikit terhambat karena harus memba"akannya uang iuran ke 2ie Kidi. Saya sebenarnya tidak
mempermasalahkan jam belajar, karena masih bisa saya pelajari nanti saja karena masih bisa
mempersiapkannya dengan lebih matang pada hari senin ,ujian saya hari Selasa-. !engan sedikit
begurau, saya meminta Cakra untuk mentraktir saya karena telah mengurangi "aktu belajar saya
dan memang kebetulan "aktu itu saya belum makan juga. Karena merasa tidak enak dan kasihan
,karena jam 5 malam masih belum makan- pada saya, akhirnya Cakra mentraktir saya makan di
Kidi, dan tentu saja saya tidak enak men#laknya, padahal, saya tidak ditraktir makan pun
sebenarnya tidak apa)apa. Karena jika ditraktir, akhirnya saya juga harus menemaninya makan.
Apalagi saya mau menari bahan ujian di internet. *amun sebenarnya pertemuan tersebut
sebenarnya tidak benar)benar menyita "aktu saya. 2asih ada hari Senin bes#k untuk melakukan
persiapan, karena hari 2inggu memang saya persiapkan untuk menari bahan ujian. 6ika
memang sudah ditraktir, siapa yang bisa men#lakE
K#nteks berunding: hubungan masa depan karena Cakra merupakan k##rdinat#r seksi bidang
yang saya jalankan di #rganisasi ,adanya kekuasaan-. /su yang dibiarakan: ingin mengajak
bertemu, ingin menagih uang segera, ingin makan, ingin diam di k#s, ingin belajar di k#s, ingin
menari materi ujian. '#sisi saya: ingin diam di k#s. '#sisi Cakra: ingin mengajak bertemu.
Kepentingan saya: untuk mempersiapkan ujian dan menari bahan ujian. Kepentingan Cakra:
menagih uang kas segera, makan malam. Saya men#ba untuk berunding dengan k#lab#rati$
agar tujuan akhirnya bisa problem solving dengan mena"arkan #psi)#psi agar kepentingan
masing)masing pihak tetap terapai. +aktik berunding: saya sempat menggunakan teknik
expanding the pie untuk melanggengkan kepentingan saya, namun ternyata, kepentingan Cakra
berbeda ,ingin menagih uangnya segera-, sehingga saya merubah teknik menjadi bridging pada
kepentingan Cakra untuk makan dan menagih uang, serta saya bisa menari bahan ujian dengan
menarikan Cakra tempat makan yang disebelahnya ada "arnet. Analisis mengenai heuristik:
sebenarnya Cakra sedikit terkena dengan k#n$lik semu. Sehingga penyelesaian menjadi seperti
k#mpensasi spesi$ik atau cost%cutting. 'adahal tidak benar)benar seperti itu, saya sebenarnya
hanya melakukan teknik bridging untuk menari tugas di "arnet dengan kepentingan Cakra serta
teknik expanding the pie untuk kepentingan saya untuk ingin belajar di k#s pada saat itu. *amun
di mata Cakra, dia malah berusaha meringankan beban saya dengan mentraktir saya makan
supaya saya mau memba"akannya uang iuran. Seharusnya Cakra menanyakan lagi in$#rmasi
mengenai kapan saya ujian sehingga dia bisa menghindari k#n$lik semu ,illusorry conflict- yang
membuatnya merasa bersalah. !alam hal ini, Cakra bisa dikatakan belum menggali in$#rmasi
sehingga terjadilah misinterpretasi yang /enye&a&%an (a(at %eputusan*
#,* (andra rah/an
(eberapa hari yang lalu, teman saya berniat untuk membeli k#mputer baru. Karena dia tidak
mengerti tentang k#mp#nen k#mputer, maka dia mengajak saya untuk menemaninya belanja
k#mputer di sebuah pameran yang diselenggarakan di 6BC. Saya men#lak karena masih banyak
tugas kuliah yang belum saya kerjakan. *amun dia tetap memaksa saya untuk menemaninya,
"alaupun saya terus men#lak. Sampai akhirnya dia agak mem#h#n untuk menemaninya
membeli k#mputer dan mena"arkan untuk ditraktir makan siang . Karena saya merasa tidak
enak akhirnya saya bersedia untuk menemaninya ke 6BC, dengan syarat saya ditraktir makan
siang di suatu tempat makan. !ia pun bersedia untuk mentraktir saya. Akhirnya kami sepakat.
'#sisi saya men#lak untuk ikut, p#sisi teman saya minta ditemani. Kepentingan teman saya tidak
ingin pergi sendirian karena tidak mengerti seluk)beluk k#mputer. Kepentingan saya
mengerjakan tugas kuliah. 'ada a"alnya resp#n saya adalah mismathing, namun resp#n
akhirnya adalah mahing. 0a"an neg#siasi saya menerapkan taktik k#mpensasi n#nspesi$ik
kepada saya, dengan mena"arkan sesuatu diluar isu perundingan ,traktir-. 'erundingannya dapat
dig#l#ngkan problem solving.
##* Assed 8ussa% 5 0+ / $#,$-! / S / $$$-- 6
2inggu ini, neg#siasi mengenai pembagian kerja trial job magang terjadi. Kami berlima, sebagai
mahasis"a magang, tentunya masih memiliki banyak kegiatan masing)masing. (erkaitan dengan
hal itu, tentunya pembagian kerja sementara ini selalu mempertimbangkan kegiatan yang kami
miliki. *amun layaknya karya"an baru, kami juga masih memiliki keenderungan memilih serta
berusaha mendapatkan pengerjaan hal)hal penting. 'ada minggu inilah terdapat satu event
penting yang harus di)handle. Kami kemudian berkumpul guna membagi tugas masing)masing,
yang tentu saja berbeda kadar kepentingan, tanggung ja"ab, serta daya yang dibutuhkan. 'ada
a"alnya, kami kebingungan menentukan pembagian tugas karena masih mengkaitkannya dengan
gengsi bagian kerja yang diper#leh. 'ada tahap ini, kami hampir terjebak dalam asumsi fixed%pie.
:ntungnya, k##rdinat#r magang kami memberikan penerahan dengan mel#ntarkan ide agar
kami berpikir expanding the pie. K##rdinat#r kami tersebut mengatakan bah"a masih akan ada
banyak kerjaan yang akan kami selesaikan, sehingga tiap #rang sebenarnya akan bisa
mendapatkan giliran dan pembagian kerja yang sama. Saran k##rdinat#r ini juga berarti
menjembatani kepentingan kami masing)masing. Selain itu, saran tersebut menghindarkan kami
berlima dari mood%state dan reactive devaluation, yang dapat mempengaruhi hubungan pers#nal
kami.
Assed 8ussa% 5 0+ / $#,$-! / S / $$$-- 6
'enjelasan dan simulasi yang terdapat pada cat.xula.edu.thinker.decisions.heuristics ingin
menunjukkan bagaimana sese#rang memiliki keenderungan untuk melakukan bias k#gniti$
dalam pembuatan keputusan. (ias k#gniti$ inilah pula yang sering mempengaruhi sese#rang
dalam berneg#siasi. 2ink "eb ini selanjutnya menunjukkan enam bias yang biasa terjadi pada
para pembuat keputusan. Keenam bias tersebut adalah representativeness, availability,
simulation, anchoring and adjustment, framing, serta gambler,s fallacy. (ias representativeness
pada "eb ini mengambil pr#$il pr#$ess#r dan supir truk sebagai simulasinya. (epresentativeness
merupakan bias ketika sese#rang melihat bah"a hal yang dineg#siasikan sekarang mirip dengan
beberapa neg#siasi sebelumnya sehingga enderung akan mengambil keputusan yang sama,
padahal telah diberikan petunjuk mengenai $akta yang terjadi pada kasus terbaru ini.
Selanjutnya, bias availability disimulasikan dengan beberapa pertanyaan singkat, yang
sebelumnya telah diberikan in$#rmasi. 'ada bias ini, pembuat keputusan seringkali mengabaikan
beberapa in$#rmasi penting yang telah lalu kemudian hanya menggunakan in$#rmasi terbaru
sebagai rujukannya. +erdapat pula bias yang disebut dengan simulation heuristic, yang melihat
keenderungan pembuat keputusan untuk memilih hasil jangka pendek dibanding jangka
panjang. Simulasi mengenai dua strategi permainan b#la basket menjadi ara menguji
pengunjung "eb atas keenderungan melakukan bias ini.
(ias berikutnya yang ingin ditampilkan adalah anchoring and adjustment. (ias ini merupakan
keenderungan manusia dalam memutuskan sesuatu tanpa mengumpulkan seluruh in$#rmasi
terlebih dahulu, sehingga hasil yang didapatkan pun kurang #ptimal. 'ermainan yang diberikan
sebagai simulasi adalah beberapa kasus yang meminta pengunjung "eb menentukan tindakan
selanjutnya. Selain itu, framing juga menjadi salah satu keenderungan heuristi k#gniti$. Feb
ini memberikan simulasi berupa beberapa k#ndisi, yang mana harus dipilih pengunjung sesuai
pandangan 3 frame yang ia miliki. Sebagai #nt#h, apakah kita akan lebih menyukai pernyataan
5Q #rang tidak mendapat sesuatu ataukah C5Q #rang mendapatkannya. (agaimana sese#rang
memilih frame tertentu, dalam banyak simulasi, selanjutnya akan menghasilkan data berupa
seberapa sering #rang tersebut akan terlibat dalam framing heursistic.
;ang terkahir, gambler,s fallacy diberikan sebagai simulasi bias k#gniti$ pembuat keputusan.
(ias ini ingin menunjukkan bagaimana se#rang pembuat keputusan memiliki keenderungan
mengubah)ubah keputusannya atas suatu masalah yang sama. 'embuat keputusan juga memiliki
keenderungan untuk mengubah keputusannya, terhadap suatu masalah yang sama, ketika ia
selalu salah mmebuat keputusan. 'adahal, dalam analisa matematis, keberhasilan menapai
sesuatu dalam pembuatan keputusan didasarkan pada persentase pr#babilitas.
/tulah enam bias yang sering mempengaruhi sisi k#gniti$ manusia dalam membuat keputusan.
Selanjutnya, "eb ini juga membimbing kita, melalui sebuah k#nklusi di akhir simulasi, untuk
mampu menekan bias)bias tersebut sehingga mampu menjalankan neg#siasi dengan baik.
#6* Syarifah Asriani
.ari senin kemarin,saya memiliki janji dengan teman se)k#s)an saya untuk menemaninya ke
sh#pping menari buku sebagai bahan makalahnya jam C pagi kebetulan saya juga ingin ari)ari
buku untuk bahan paper saya. Saya menerima ajakan teman saya karena saya ingat bah"a hari
itu saya tidak ada ujian tertulis di kampus dan hanya diganti tugas yang dikirim le"at email.
'ada hari minggu malam sebelumnya, tepatnya sekitar jam 11 malam saya mendapat sms dari
teman saya untuk datang kekampus jam C.?1 untuk mengisi absensi. (es#knya,hari seninnya-,
saya pergi kekampus jam 5.?1 pagi karena jarak antara k#s saya dengan kampus memakan "aktu
sekitar setengah jam lebih dan karena hujan deras dan keasikkan meng#br#l dengan teman)teman
saya baru pulang kek#s jam setengah dua siang dan langsung tidur siang dikamar k#s saya,saya
benar)benar lupa kalau saya punya janji dengan teman saya. Saya baru ingat kalau saya punya
janji dengan teman saya pada saat saya mau makan malam. Saya merasa sangat tidak enak dan
merasa bersalah karena telah melupakan janji yang telah saya buat. 2alam itu saya langsung
mendatangi kamar k#s teman saya untuk minta maa$ tapi dia tidak ada. Saya sempat berpikir
untuk membantunya menari bahan le"at internet dan mena"arkan diri untuk membantunya
dalam hal lain sebagai k#mpensasi dari kesalahan saya sambil . *amun,saat itu saya langsung
teringat dengan mata kuliah neg#siasi yang mempelajari mengenai heuristi,illus#ry
#n$lit-,saya langsung berpikir apakah saya hampir terjebak dalam ilus#ri k#n$likEKarena itu
untuk memastikannya, saya harus bertanya sebelumnya apakah dia marah atau tidakE +api saya
tidak mau bertanya kepada teman saya langsung,tapi saya bertanya kepada teman k#s saya yang
lain dan bertanya apakah teman saya yang memiliki janji dengan saya itu marah atau tidak
dengan saya dan bagaimana ekspresinya saat saya ternyata sudah pergi kekampus lebih duluE
!an ternyata ja"aban yang saya terima ukup melegakan saya. Karena ternyata tidak lama saya
pergi kekampus teman saya yang memiliki janji dengan saya itu ternyata dijemput paarnya dan
pergi bersama paarnya dan juga menitip pesan kepada teman2 k#s untuk saya bah"a dia minta
maa$ karena tidak jadi pergi kesh#pping bersama saya karena mau pergi bersama
paarnya.2endengar itu saya sangat senang dan saya tidak terjebak dalam ilus#ry k#n$lik.
.euristi :k#n$lik semu
#+* Shelley 4uniarti/ $!+6#
*eg#siasi kali saya dan teman saya berneg#siasi tentang pengembalian atatan. 6adi, teman saya,
anggap saja A, tersebut memimjam atatan saya padahal bes#knya adalah hari ujian untuk mata
kuliah tersebut. 6arak antara k#st saya dengan A ukup jauh sehingga saya meminta dia saja yang
mengembalikan ke k#st saya dan dia juga menginginkan p#sisi yang sama yaitu saya yang
mengambil atatan tersebut ke k#st dia. Kepentingan kami sama karena jarak antara k#st kami
ukup jauh dan lagi uaa juga ternyata tidak mendukung karena agak mendung sehingga
ditakutkan nanti di tengah jalan akan hujan. Kebetulan hari itu saya juga ada janji dengan teman
saya yang lain, sebut saja (, untuk bersama dengan dia. Karena kepentingan kami sama)sama
mengenai jarak yang jauh maka saya meminta teman saya untuk menitipkan saja atatan saya ke
( karena dia mau ke k#st saya. A tentu saja setuju karena jarak k#stnya dengan ( sangat dekat
dibandingkan bila dia harus ke k#st saya. 2aka perundingan pun selesai dan kepentingan kami
sama terpenuhi yaitu tidak perlu pergi jauh)jauh.
2ismathing terjadi di a"al perundingan untuk membuat terjadinya neg#siasi. Sekilas perundingan
tidak akan dapat berjalan dengan baik karena kami sama)sama berkeras pada p#sisi kami
,#ntending- yang benar)benar berla"anan dan pada tengah perundingan kami sama)sama
mengurangi tuntutan kami ,mathing- sehingga saya tidak perlu ke k#snya dan dia tidak perlu ke
k#st saya. Saya ingin dia ke tempat saya begitu pula dia ingin saya yang ke tempatnya. Karena
kami juga sama)sama menghargai hubungan kami maka kami berusaha menari pemeahan
dengan pr#blem s#l4ing. +aktik yang dipakai lebih ke pada bridging dengan menjembatani dua
kepentingan kami yang sebenarnya sama. (ridging tersebut dapat terlaksana karena ada teman
saya C yang dapat menjembatani kepentingan kami yaitu k#st C dekat dengan teman saya dan
dia memang akan ke k#st saya hari itu. 6adi, dengan penambahan isu tentang C tersebut
perundingan ini dapat berakhir dengan pr#blem s#l4ing.
#0* Septyanto 2alan 5 0+ / $#,$0! / S / $$$#!6
*eg#siasi yang saya alami minggu ini enderung umum, transaksi jual beli. Saya sudah lama
berkeinginan untuk membeli rak buku untuk menampung buku)buku saya yang selama ini saya
tempatkan seara tidak berperi)buku)an di rak sepatu. @leh karena itu saya mengajak teman saya
untuk membeli rak buku, agar kami bisa memba"anya dengan berb#nengan m#t#r. Akhirnya
diputuskan bah"a kami akan membeli rak di depan 3ogja $nternational 'ospital, yang kebetulan
menjadi tempat berjualan para pengrajin mebel kayu.
Setelah kami menemukan barang yang ##k di satu ki#s, transaksi pun berjalan. 'enjual
memasang harga Hp. 81.111,11 untuk satu rak buku tiga tingkat dari kayu biasa, saya mena"ar
Hp.51.111,11. 'enjual men#lak, akan tetapi pada tahap ini saya membaa gelagat penjual yang
kelihatannya akan menyerah pada harga Hp.61.111,11. Saya berhenti untuk berpikir sejenak,
bisa)bisa saya terjebak #inner,s curse, meskipun harga telah turun dari pat#kan semula. :ntuk
mengantisipasi hal tersebut, sebelumnya saya telah melakukan pengumpulan informasi mengenai
harga rak kayu, hal tersebut ditinjau dari bahan baku kayu yang ada. 2engingat rak yang
dita"arkan terbuat dari kayu biasa ,dari p#h#n Seng#n dan sejenisnya-, saya mengganti sasaran
dengan mena"ar rak yang terbuat dari kayu p#h#n 2ah#ni ,yang n#tabene lebih kuat- seharga
Hp. 61.111,11. Karena strategi saya, si penjual menyetujui transaksi tersebut. Saya kurang lebih
telajh memprediksikan tidak mungkin penjual akan mundur dari pr#ses neg#siasi, mengingat
transaksi dengan pembeli ,saya- hampir menapai $inal. Sehingga, meskipun saya mengganti
#bjek, penjual tetap setuju. Saya mendapat rak baru, penjual dagangannya laku, dan yang paling
penting saya terhindar dari #inner,s curse.
S Sebelumnya, teman saya juga seakan berpihak pada penjual dengan membujuk saya untuk
menyetujui pena"aran pertama, kelihatannya dia tidak sabar untuk pulang. Saya meminta da
untuk bersabar. .al ini juga saya pikirkan untuk menghindarkan saya dari mood state.
#"* '* Aditya Julianto $$,$!
!alam beberapa kali melakukan neg#siasi dengan sese#rang, saya pernah mengalami bias dan
heuristik dalam neg#siasi. .al ini saya alami ketika saya masih duduk di bangku S2'. Saat itu
ada se#rang gadis yang saya suka dan dia merupakan adik kelas saya. (erbagai maam usaha
saya lakukan untuk mendapatkan n#m#r telep#n rumahnya ,saat itu .' masih jarang dimiliki
anak S2'-. Akhirnya saya mendapatkan n#m#r telep#nnya dari teman dekat saya yang
kebetulan kenal dengan gadis ini.
Setelah mendapatkan n#m#r telep#nnya, dengan perasaan senang, saya segera menatatnya dan
berenana untuk menelep#nnya malam itu juga untuk berkenalan. 2alam pun tiba, dan dengan
perasaan yang ukup tegang, saya memberanikan diri untuk menelep#nnya. Setelah tersambung,
saya memperkenalkan diri dan sedikit berbiara tentang kegiatan di sek#lah hari itu. Kemudian
setelah selesai kami pun berenana untuk bertemu di sek#lah kees#kan harinya.
'ada malam kees#kan harinya, saya kembali menelep#nnya dan mulai akrab satu sama lain.
Kemudian saya mel#ntarkan keinginan saya untuk berkunjung ke rumahnya suatu "aktu dan
menanyakan di mana ia tinggal. *amun, ia hanya memberikan daerah di mana ia tinggal yang
kalau saya ari saya tidak akan pernah mendapatkan alamatnya. Akhirnya pada hari itu saya
mengakhiri telep#n menelep#n itu dengan sedikit kesal karena tidak bisa mendapatkan
alamatnya dan kemudian berpikir bagaimana ara untuk mendapatkan alamat rumahnya.
(ertanya ke teman)temannya pun banyak yang tidak tahu dan yang tahu hanyalah teman yang
dulu satu sek#lah dengannya saja dan ia juga tidak mau memberitahukan pada siapapun.
Kemudian saya punya ara untuk mendapatkan alamat rumahnya. Sebelum menelep#n, saya
#ba susun naskah perakapan yang mungkin akan terjadi ketika saya menelep#nnya malam itu.
Saya membuat berbagai maam kemungkinan alasan dan reaksi yang akan ia lakukan dan
bagaimana saya mela"an untuk membuat ia menyerah dan memberitahukan alamatnya pada
saya.
2alam pun tiba, dengan naskah yang sudah dipersiapkan sebelumnya saya sudah siap untuk
menelep#nnya dan mendapatkan alamat rumahnya. Kemudian, setelah tersambung, ternyata
naskah yang saya tulis tidak dapat bekerja dengan baik karena rupanya ia memiliki <skenari#=
yang lebih baik. !alam naskah itu, saya menulis dengan gaya pembiaraan yang sama
sebelumnya, yaitu dengan k#ndisi saya yang banyak biara. *amun sayangnya, pada aara
telep#n menelep#n kali ini ia yang lebih banyak biara dan akhirnya ia yang menguasai
pembiaraan. .asilnya, sama seperti sebelumnya, saya gagal mendapatkan alamat rumahnya.
60* <ahyuningsih/$!##+
Ketika kembali dari liburan a"al semester ini, saya menggunakan bus sebagai sarana transp#rtasi
untuk kembali ke 6#gja. +ernyata bus tersebut mengalami keterlambatan hingga ? jam, padahal
kees#kkan harinya saya sudah harus masuk kuliah. 6ad"al kedatangan saya yang seharusnya jam
5 pagi, m#l#r hingga diperkirakaan sampai jam C.
Sejak a"al menjejakkan kaki di bus, saya berniat bah"a sesampainya di terminal saya akan
naik #jek sampai ke k#s. (enar saja, saya sampai di 6#gja jam 5.?1 pagi, padahal hari itu saya
kuliah jam C.?1. ketika sampai di terminal sesuai renana saya, saya akan naik #jek. 'engendara
#jek mendatangi saya dan mena"arkan jasanya. Saya bertanya berapa #ngk#s hingga ke k#s saya
di ka"asan sa"it sari. (apak #jeknya berkata 25 ribu, saya mena"ar 21 ribu. A"alnya saya
kaget dengan ta"aran pertama si bapak. *amun karena terdesak saya mena"ar sekenanya saja.
!an si bapak menuruti pena"aran yang saya berikan.
'ada a"alnya saya merasa baik G baik saja dengan kesepakatan yang saya buat dengan si
bapak #jek. !engan naik #jek saya bisa lebih epat sampai di k#s dibandingkan bila saya harus
naik bus k#ta. .anya saja saya merasa kurang nyaman naik #jek karena saat itu saya memba"a
arrier ukuran sangat besar , apalagi dibanding dengan ukuran tubuh saya -.
Sesampainya di k#s, saya mulai berpikir ulang k#k rasanya tadi kurang nyaman ya naik #jek.
@ngk#snya juga sepertinya tidak "ajar. Saya lantas bertanya pada teman, sebenarnya berapa sih
#ngk#s standar naik #jek. 0alu saya bererita bah"a saya naik #jek 21 ribu dari 6#mb#r hingga
k#s. +eman saya bilang bah"a 21 ribu kemahalan, apalagi dengan #jek. +eman saya bertanya
kenapa saya tidak naik taksi saja, #ngk#snya paling sama saja dengan saya naik #jek bahkan
lebih nyaman. @...# benar juga.
+ernyata kesepakatan yang terlalu epat dengan bapak #jek menyebabkan saya mendapatkan
"inner7s urse. Ketersediaan in$#rmasi saya hanya mengenai #jek dan bus. Saya melupakan
in$#rmasi lain yang sebenarnya saya tahu bah"a ada taksi. *amun karena sedari a"al saya
berpat#kan pada #jek maka taksi saya abaikan. Selain itu, m##d yang kurang baik sejak malam
,bus terlambat hingga ? jam- membuat pengaruh terhadap perundingan dengan bapak #jek
berjalan tanpa ada ide G ide segar yang dapat menghindarkan saya dari kutukan pemenang itu.
+ekanan "aktu ,mepet jam kuliah padahal hari itu adalah hari pertama masuk- yang saya miliki
juga membuat hasil perundingan yang saya dapatkan se#lah G #lah adalah yang paling baik.
'adahal saya bisa mendapatkan alternati$ yang lebih baik, jika mau menari dan menggali
in$#rmasi yang lebih banyak. Skrip neg#siasi yang telah ter)set dalam pikiran ,naik #jek saja-
membuat saya tertambat pada satu skrip tanpa memikirkan jalan yang lebih kreati$ lagi. Finner7s
urse yang saya alami merupakan akumulati$ bias G bias heuristi dalam perundingan,
penyebabnya tidak hanya satu melainkan banyak $akt#r.
6!* Ari )oDi <ardana
'e/&eli Ielana di Bali 5<inner=s Iurse6
(eberapa tahun yang lalu sek#lah saya mengadakan liburan kenaikan kelas ke (ali. +entu saja
ada yang kurang jika saya tidak berbelanja dan memba"a pulang #leh)#leh dari sana. 2aka saya
putuskan untuk membeli elana pendek ketika r#mb#ngan tur mengunjungi 'asar Suk#"ati.
(ertemulah saya dengan penjual yang mena"arkan elana pendek "arna merah dengan harga ?1
ribu. Saya mena"ar elana tersebut menjadi 21 ribu. Sang penjual langsung meniyakan ta"aran
saya. !alam benak saya berpikir ternyata mena"ar itu mudah. (eberapa hari yang lalu ketika
'ak HiDal menjelaskan tentang heuristi saya baru tersadar kalau saya telah terkena kutukan
pemenang. Saya merasa 7tertipu7 karena mungkin elana pendek tersebut dapat saya per#leh
dengan harga diba"ah 15 ribu. +ernyata benar apa yang dijelaskan #leh 'ak HiDal, yang saya
perlukan hanya riset selama beberapa menit tentang kisaran harga elana pendek. 2elalui riset
saya dapat menentukan demand, limit dan goal. 6ika kesemuanya telah saya ketahui dari a"al,
saya dapat memper#leh elanan pendek dengan harga lebih murah. Keuntungan saya maksimal.
,A*F-
6$* )ARA 9)DRA *S 1832545863S'322??6
.ari itu tanpa sengaja kaamata saya peah. Sebenarnya hal ini sudah saya perkirakan
mengingat usianya telah 5 tahun dan k#ndisinya usang plus berkarat di sana)sini, sehingga hari
itu bautnya #p#t dan lensanya terjun bebas lalu peah. ;ang menjadi masalah utama adalah hal
ini terjadi hanya seminggu sebelum ujian dan saat tanggal tua sehingga masalah yang timbul
adalah saya harus epat menggantinya sementara uang yang ada tidak menukupi. Saya lalu
berinisiati$ menghubungi #rangtua untuk meminta uang tambahan agar siangnya saya bisa
langsung membuat yang baru di #ptik ,harus epat2 karena untuk membuat yang baru minimal
butuh 1 minggu-.
!i sinilah masalah munul, #rangtua saya men#lak untuk mengirimkan uang tambahan dengan
alasan bah"a bulan ini saya telah menghabiskan ukup banyak uang serta saya sudah ukup
sering memeahkan kaamata ,representati4eness-. Saya men#ba berargumen bah"a hal ini
merupakan kepentingan yang mendesak karena seminggu lagi saya harus menghadapi ujian .
Saya juga mengiyakan bah"a saya sering memeahkan kaamata karena tingkah saya yang
sembr#n# dan teled#r, namun kali ini saya berargumen bah"a kesalahan bisa dibilang tidak
sepenuhnya di pihak saya karena kaamata saya memang sudah seharusnya diganti akibat usang.
'#sisi saya adalah mendapatkan kaamata baru untuk menghadapi ujian sedangkan #rangtua
men#lak mengirimkan uang dengan alasan tidak peraya pada saya.
A"alnya saya dan #rangtua sama)sama ng#t#t mengingat suasana hati kami sangat buruk ,m##d
states-. 2engingat bila neg#siasi ini gagal maka kerugian saya lebih besar, maka saya
memutuskan untuk mengalah saja. Sebenarnya saya heran kenapa #rangtua saya sekeras itu
,rigid thinking-, namun setelah beberapa saat saya sadar bah"a beberapa hari yang lalu adik saya
mengalami masalah dengan m#t#rnya yang rusak, sehingga mungkin hal itu juga mempengaruhi
em#si #rangtua saya saat menemui permasalahan ini.
2engingat hal yang menjadi tuntutan #rangtua saya adalah masalah uang dan keperayaan, maka
saya men#ba menari alternati$ di kedua masalah ini. Saya mengajukan alternati4e untuk
mengganti lensa yang peah saja sedangkan $ramenya akan saya ganti saat saya pulang nanti.
!engan ara ini maka biaya yang dikeluarkan dapat dikurangi, selain itu dengan mengganti
$rame saat saya pulang nanti maka #rangtua saya dapat melihat langsung seperti apa k#ndisi
kaamata saya agar mereka peraya bah"a kaamata ini memang perlu diganti. Akhirnya
permintaan saya dikabulkan #leh #rangtua sehingga menghasilkan s#lusi yang "in)"in ,biaya
dapat dikurangi serta saya tetap bisa menghadapi ujian-. !alam menapainya, saya
menggunakan gaya pr#blem)s#l4ing dengan strategi pr#4iding in$#rmati#n, saling memberi
k#nsesi dan e&panding the pie,dengan mengganti kaamata saat pulang-
6-* 'aysa Ayu
@lah raga baik untuk kesehatan kita. !alam tubuh yang sehat terdapat ji"a yang sehat. /nilah
$alsa$ah hidup yang saya dan se#rang teman k#st anut dalam tiga minggu terakhir. Kami rajin
ber#lah raga di lapangan dekat k#st tiga kali seminggu ,itu kalau kami berhasil bangun pagi>-.
Kami lakukan bentuk #lah raga apapun sesuai dengan kata hati kami. +erkadang kami lari,
kadang bersepeda, kadang juga melakukan senam ga jelas. Apapun yang membuat kami
berkeringat dan segar bugar.
.ari Selasa yang lalu, terpikir #leh saya untuk mengembangkan jenis #leh raga yang kami
lakukan. (#san kalau hanya melakukan hal itu)itu saja. +erlebih lagi, berlari tidak membuat saya
beruuran keringat sehingga tidak terlalu terasa kalau saya sedang ber#lah raga. 2engingat di
k#st ada yang memiliki b#la 4#li, akhirnya saya mengusulkan untuk &er/ain Doli. 'artner #lah
raga saya tidak terlalu setuju. /a beralasan bah"a ia tidak bisa main 4#li terlebih kami hanya
berdua saja. Saya katakan padanya bah"a saya juga tidak bisa bermain 4#li, ini hanya permainan
keil)keilan saja. *amun, partner saya tetap tidak tertarik untuk bermain 4#li, ternyata ia lebih
senang &erlari seperti &iasa. 'ada dasarnya, kepentingan kami tidak berbeda yakni hanya ingin
&erolah raga dan &er%eringat. Akhirnya saya memberikan s#lusi bagaimana kalau kami lari
seperti &iasa se&agai pe/anasan, setelah itu %a/i &er/ain Doli. 'artner saya langsung
menyetujuinya.
'ada akhirnya kami berangkat ke lapangan seperti biasa. Sesampainya di lapangan kami
melakukan sedikit pemanasan lalu kami lanjutkan dengan lari keliling lapangan. Setelah
memenuhi tuntutan teman k#st saya, kami bermain 4#li sesuai dengan tuntutan saya. 2eskipun
pada akhirnya kami lebih pantas dikatakan bermain lempar tangkap dengan sedikit m#di$ikasi
karena ternyata tak satupun dari kami yang bisa bermain 4#li dengan baik. @lah raga hari Selasa
kemarin merupakan a"al dari sedikit perubahan yang kami lakukan. !an kami pun ketagihan
untuk selalu melakukan permainan itu tiap kami ber#lah raga. Sem#ga selanjutnya kami dapat
mengembangkan permainan sehingga #lah raga bukan lagi sesuatu yang memb#sankan. +ubuh
sehat, hati senaaaang........ TUVUT
Kesi/pulan
/su: #lah raga
+untutan saya: bermain 4#li, +untutan la"an: berlari seperti biasa
.asil: "in)"in ,pr#blem s#l4ing: bridging-
.euristi
Simulasi heuristi yang terdapat dalam http:33at.&ula.edu3thinker3deisi#ns3heuristi3
mere$leksikan sejauh mana saya mengalami beberapa heuristi seperti representativeness
heuristic, availability heuristic, simulation heuristic, anchoring and adjustment heuristic,
framing effects, serta gambler,s fallacy. Seperti yang sudah diketahui bah"a heuristi merupakan
bias yang sering dijumpai dalam bertindak, maka tak dapat dipungkiri kalau semua #rang seara
sadar maupun tidak bisa saja mengalaminya.
!ari keenam heuristi tersebut, yang paling sering saya alami ialah representativeness heuristic,
availability heuristic, dan fraing effects. Kemiripan suatu hal baik itu #rang, barang, ataupun
suatu kejadian yang sebenarnya berbeda, seringkali membuat saya memperlakuannya sama.
'adahal sesuatu yang mirip belum tentu sama, sehingga tidak dapat diperlakukan dengan ara
yang sama pula. (agaimanapun suatu hal harus dipandang dan diperlakukan seara tepat tanpa
ada bayang)bayang kemiripan dengan suatu hal lain. :ntuk mengatasi hal ini, biasanya saya
tidak terburu)buru dalam menilai sesuatu, menari perbedaannya sehingga saya yakin bah"a hal
tersebut berbeda dengan sesuatu yang mirip dengannya.
Selanjutnya availability heuristic. Saya ukup sering mengalami hal ini. Bntah mengapa kejadian
yang terjadi belum lama merupakan sesuatu yang ukup mempengaruhi saya dalam bertindak.
2ungkin karena hal itu merupakan sesuatu yang segar dalam ingatan. Apalagi kalau kejadiannya
berulang)ulang dalam jangka "aktu tertentu, hal itu sangatlah mempengaruhi saya. :ntuk
mengatasi heuristi yang satu ini, saya berusaha menghadapi sesuatu yang tidak m#n#t#n
ataupun berulang dalam jangka "aktu yang lama. Saya berusaha untuk melakukan sesuatu seara
selang seling sehingga saya tidak terpaku pada satu hal saja.
!an yang terakhir ialah framing heuristic. Saya akui heuristi yang satu ini ukup memberikan
pengaruh terhadap keberhasilan kita atas suatu hal. Sayangnya, yang sering saya alami ialah
pembingkaian kehilangan3 negati$3 hal$ empty. 2isalnya dalam menghadapi ujian, saya
seringkali takut gagal daripada ingin mendapatkan nilai bagus. :ntuk menyiasati hal ini,
biasanya saya meyakinkan diri saya ,berulang)ulang- bah"a saya mampu untuk mendapat hasil
yang bagus sesuai dengan usaha maksimal yang telah saya lakukan.
!emikianlah beberapa heuristi yang lumayan sering saya alami. ;ang terpenting, untuk
menghindari heuristi)heuristi tersebut ialah dengan tidak mendisk#n in$#rmasi yang ada.
Karena bagaimanapun juga heuristi seringkali terjadi pada situasi yang tidak pasti serta
didasarkan atas in$#rmasi yang terbatas.
6,* 'aulDi Dzi%rana 'uha//ad
'ada hari Habu, saya pergi ke kampus, bertemu dengan saudari *essa, yang meminta saya untuk
membuatkan 4ide# pembuka buat seminar krisis $inansial gl#bal.
<2#l, t#l#ng buatin 4ide# d#ngE= Katanya.
Saya membalas tanpa pikir panjang <.mm, kamu ariin materinya, aku yang ngeditin aja, biar
epet selesai=.
!ia membalas <@ke, ntar tak ariin deh=
Selesai.
'embahasan:
'ada a"alnya, *essa membuka ta"aran pertama: meminta saya membuatkan 4ide#. +api, ketika
saya menurunkan ta"aran jadi PmengeditP saja, *essa #ke)#ke saja. 2engapaE 2ungkin karena
ada kata)kata Pbiar epet selesaiP, kan ni aara buru)buru, jadi musti epet selesai ,"alaupun ini
gak ada hubungannya- tapi lebih mungkin lagi karena dalam perundingan ini aku membuat
temp# epat. 6adi, akhirnya, aku deh yang menang...
Falau pada akhirnya aku sendiri yang nyari 4ide#nya ,s#alnya materinya dia gak ukup-.
6#* fauzia ariani
/ni neg#siasi saya yang menurut saya paling aneh. Suatu hari di minggu ini, sese#rang mengS2S
saya, bilang membutuhkan sese#rang yang bisa berbahasa /talia. Saya bilang saya bisa. 0alu
laki)laki bernama Agung ini menelep#n, mengatakan butuh se#rang penerjemah bahasa /talia
untuk bisnisnya, karena mendapat buyer dari /talia. !ia mengatakan bah"a $ee penerjemah di
tempat saya bekerja terlalu mahal, sehingga dia ingin memakai jasa saya tanpa perantara. +api,
dia bilang, sebenarnya dia butuh penerjemah laki)laki. Saya sp#ntan merek#mendasikan se#rang
interpreter bahasa /talia lain, sebut saja ADan, yang n#tabene laki)laki. 0alu dia menanyakan $ee
saya dan ADan. Saya bilang, $ee ADan biar dia yang memberitahu sendiri. Saya sendiri,
berhubung saya belum pernah menjadi interpreter #n4ersati#n k#mersial, saya bilang bah"a
saya baru menjadi interpreter satu kali, itu pun saat itu 4#lunteer, sehingga saya tidak berani
pasang harga ,saya merasa b#d#h setelah mengatakan ini, terlalu jujur..-. Saya sadar betul jam
terbang saya sebagai interpreter masih jauh di ba"ah ADan. Saya bilang nanti lihat ADan saja,
harga saya akan di ba"ah itu ,ini juga membuat saya gulity setelah mengatakannya>-. Setelah
berneg#siasi dengan ADan, Agung menelep#n saya lagi dan bilang $ee)nya masih terlalu mahal
juga buatnya, Hp611.1113hari. !ia bilang, interpreter bahasa /talia)nya dulu 51W3hari, tapi tidak
mau memakai lagi karena ada masalah. Saat saya tanya kapan pekerjan dimulai, ternyata tgl 25
@kt#ber, sampai 11 hari ke depan. !engan $ee ADan yang belum terlalu deal untuk Agung, dia
bertanya $ee saya dan sepertinya berpikir memakai jasa saya. !engan penekanan perbedaan jam
terbang, saya bilang saya rasa $ee saya ?51)411ribu saja. Sebenarnya saya guilty karena
seharusnya saya lebih jual mahal, tapi saya pikir saya sudah melakukan tindakan tepat karena
prinsip jujur, tidak memb#h#ngi k#nsumen. Kenyataannya, memang ADan jauh lebih
berpengalaman menjadi interpreter. 2ungkin saya harusnya hanya menemukan kata yang lebih
tepat. +api seara halus saya men#lak ketika saya diminta bekerja dengannya, dengan alasan
"aktu kerja bertepatan dengan masa mid semester. Sebenarnya lebih dari itu, karena alasan
m#ral bah"a saya tidak ingin heating dengan ADan. Kan saya tadi melihat standar $ee ADan
dulu, baru saya tentukan $ee saya. Saya tidak mau terlihat se#lah saya ingin menjatuhkan ADan.
6ika saya mau, sebenarnya mungkin bisa dineg#, saya iDin saat ujian mid saya dimulai dan
kembali kerja setelah jam mid selesai. Karena ADan juga sedang di luar k#ta dan baru pulang
tanggal 26, saya bilang saya mungkin bisa menggantikan ADan 1)2 hr sementara dia belum
pulang, tapi saya tekankan saya hanya pengganti saja ,baa:bukan pesaing yang sedang berusaha
mengambil j#b #rang lain:!-. Karena itu saya meyakinkan agar dia tetap memakai jasa ADan,
dengan bilang padanya bah"a saya tahu ADan sudah pernah menjadi interpreter dimana saja, dan
memang dia sudah bisa dilabeli high Ruality. Kualitas terjamin> Sehingga harga sekian memang
pantas. Akhirnya Agung mengerti dan men#ba meneg# buyer)nya agar deal dengan $ee ADan.
AnalisisXX
'#sisi Agung: 51W3hr atau kira2 Hp451.111.
'#sisi saya : ngikut ADan karena tidak tahu harga
Kepentingan Agung : penerjemah, tidak terlalu mahal
Kepentingan saya : kepuasan k#nsumen, bersaing sehat, pegang prinsip jujur, harga pantas3sesuai
A#al Agung : Hp 451.111
A#al saya : mengg#lkan ADan dengan Hp 611.111O saya sendiri Hp 411.111.
0imit saya : Hp ?51.111
+aktik neg#siasi: saya enderung #ntending dengan persuasi4e argument, baik ketika saya
<mempr#m#sikan= ADan maupun ketika saya <menjual= diri. *amun saya juga berupaya
menghargai prinsip $airness dengan jujur masalah jam terbang dan $ee, sehingga argumen saya
tidak terkesan menyerang ,#ntend-. Saya tahu k#nsumen tidak banyak pilihan ,tidak ada
(A+*A)#st #$ $ailure ukup besar baginya, kembali ke penerjemah lamanya yang bermasalah
atau tidak ada sama sekali-, sehingga sebenarnya p#sisi ta"ar kami sebagai penerjemah ukup
kuat. 2ungkin karena itu juga, ADan mengambil langkah p#siti#nal #mmitment dengan Agung.
Agung sendiri sudah melakukan $easibility dan punya beberapa re$erensi mengenai $ee
penerjemah, sehingga bagi saya, seharusnya Agung ukup mengerti bah"a harga yang
dita"arkan ADan pantas. Karena itu, saya hanya perlu meyakinkan Agung dengan persuasi4e
argument saya untuk bisa mengg#lkan ADan. 6ika dengan ADan tidak g#l, kemungkinan jasa saya
yang akan dipakai, padahal saya sendiri lebih suka ADan yang dipakai karena alasan m#ral yaitu
rasa bersalah jika melakukan heating terhadap ADan. !alam hal ini, saya sebenarnya enderung
"ithdra"al, menarik diri dari perundingan. Kegagalan perundingan dengan saya ,dengan
argumen sedang masa ujian- adalah kemenangan saya.
Selain itu, terjadi bias neg#siasi di sini. 6ika saya menggantikan ADan untuk 1)2 hr, sebenarnya
Agus <menang= karena bisa membayar penerjemah lebih murah, namun saya juga merasa
<menang= karena saya memang berharap untuk tidak dipakai ,atau jika dipakai hanya untuk
menggantikan ADan sementara "aktu-, dan untuk $ee)nya, saya juga merasa <menang= karena
menurut saya pribadi, dengan pengalaman saya yang belum banyak di bidang penerjemahan
langsung, harga sekian itu ukup. Sedikit penyesalan, bah"a mungkin saya bisa sedikit lebih
banyak mengambil untung dengan mena"arkan $ee saya selisih lebih sedikit dengan $ee ADan,
yaitu Hp 511.111, tapi ketika saya ingat)ingat lagi tentang beda jam terbang, ya...mungkin
keputusan ta"aran yang saya ambil lebih $air. Saya rasa saya terkena "inner7s urse....
66* /arta tintya
Kemarin saya dikabari kakak saya kalau kep#nakan saya masuk rumah sakit. Saya dikabari
sekitar jam 5 pagi, sedangkan saya baru membaa sms itu jam 8 pagi. 'adahal hari itu saya ada
dua tugas yang harus diselesaikan. Akhirnya saya putuskan untuk mengabari kakak saya akan
bergantian menjaga kep#nakan saya nanti jam 11 pagi. !engan estimasi "aktu, jam 5 saya sudah
siap G siap, jam C saya sudah mengirimkan tugas ke email teman saya, lalu perjalanan ke rumah
sakit butuh "aktu 45 menit karena saya naik kendaraan umum. Sesampainya di rumah sakit, saya
bilang kepada kakak kalau nanti jam 2 siang saya pergi ke kampus karena saya ada janji pentng
dengan teman. Karena saya kasihan melihat kep#nakan saya yang tidak mau ditinggal pergi,
maka saya berjanji untuk kembali bes#k setelah kuliah "alaupun saya sedang apek sekali harus
b#lak balik. (es#knya setelah kuliah pagi saya ke rumah sakit lagi, saat saya mau pamit pergi
kuliah s#re kakak saya memanggil saya. Karena kakak saya tahu saya apek harus b#lak balik
seperti ini kakak sayapun memberi uang tambahan untuk saya. Fah betapa senangnya saya,
dapat uang lalu kep#nakan saya sudah b#leh pulang hari ini..
!ari erita di atas terdapat bias dalam neg#siasi yaitu perunding tidak mengungkapkan kalau
dirinya sedang lelah untuk b#lak G balik seperti itu. 6enis bias seperti ini menurut saya
dig#l#ngkan ke dalam eskalasi yang tidak rasional karena perunding ber$ikir sudah apek,
bes#k harus b#lak balik lagi kalau kep#nakannya belum sembuh, tambah #ngk#s lagi untuk itu.
+etapi kenyataannya bias yang dialami dalam perundingan ini dalam meng#rbankan "aktu,
tenaga, uang menjadi peng#rbanan yang tidak sia G sia karena ternyata coon value perunding
menguntungkan, perunding mendapat kabar bahagia kep#nakannya sudah bisa pulang dan
mendapat uang jajan tambahan.
6+* 7ati/a 'arylin
Akhir pekan nanti akan diadakan makrab pada tanggal 8)5 *#4ember. 'ada a"alnya saya
berenana untuk ikut makrab tersebut, malahan saya sempat menda$tar untuk menjadi 0@ di
aara makrab tersebut. 6adi sejak sebulan lebih sebelum aara tersebut, saya mengutarakan
keinginan saya kepada #rangtua saya. *amun setelah saya mengutarakan maksud saya, #rangtua
saya melarang saya mengikutinya karena kira)kira pada tanggal tersebut akan ada aara dirumah
saya dan saya harus menghadirinya. Sehingga saya memutuskan untuk tidak mengikuti aara
tersebut, dan membatalkan keikutsertaan saya pada ketua panitia. Setelah beberapa minggu
kemudian ternyata aara yang tadinya akan dilangsungkan pada tanggal 5 *#4ember diajukan
beberapa minggu sebelumnya #leh #rangtua saya karena alasan keluarga. Kemudian saya ber$ikir
dapat tetap mengikuti makrab karena tidak ada lagi alasan bagi kedua #rangtua saya untuk
melarang saya. Setelah saya meminta iDin untuk kedua kalinya, ternyata #rangtua saya kembali
men#lak keinginan saya. Setelah saya tanyakan alasannya, ternyata karena 2 minggu ini saya
sedang :+S, sehingga minggu kemarin saya tidak pulang ke S#l#. 6ika saya ikut makrab pada
akhir minggu :+S maka saya tidak akan sempat pulang ke S#l#. Kemudian saya meyakinkan
#rangtua saya bah"a makrab merupakan salah satu aara yang ukup penting, tapi #rangtua saya
tetap tidak mau menerima. (agi mereka, akan lebih baik jika saya pulang daripada saya
mengikuti makrab, disamping itu #rangtua saya juga tidak terlalu memperayai aara makrab
tersebut. Setelah berneg#siasi dengan ukup al#t dan dengan sedikit merayu kedua #rangtua
saya, akhirnya saya meyakinkan mereka dan berjanji bah"a setelah makrab berakhir, saya akan
langsung pulang ke S#l# pada hari Sabtunya. Falaupun agak berat, akhirnya #rangtua saya
bersedia menerima ta"aran saya tersebut, dan memperb#lehkan saya mengikuti makrab.
osisi saya adalah /engi%uti /a%ra&, sementara posisi orangtua saya tida% ingin saya
mengi%uti /a%ra&. Kepentingan saya adalah /engi%uti a(ara %a/pus &ersa/a te/anK
te/an saya, sementara %epentingan orangtua saya adalah agar saya pulang %e ru/ah. 'ada
akhirnya hasil negosiasi kami adalah pro&le/ solDing dengan taktik yang digunakan
%o/pensasi spesifi%. (agi saya, dalam neg#siasi tersebut, kedua #rang tua saya mengalami
rigid thinking !berpikir kaku" karena selama neg#siasi mereka seringkali tidak mau
mendengarkan alasan dan pembelaan diri saya dengan sering menggunakan kata <p#k#knya=.
9ni )8 # 5seperti %eterangan yang ditulis pengiri/nya6 #$ oktober
!* Dyah Anggraeni
!i k#s saya, banyak anak k#s yang tinggal disitu memba"a sepeda m#t#r sebagai sarana
m#bilitas. *amun, kesulitan yang selama ini kami hadapi adalah tempat parkir yang sempit.
Sedangkan jumlah m#t#r di k#s sangatlah banyak ditambah dengan adanya dua anak k#s yang
memba"a m#bil sebagai alat m#bilitas mereka. Apabila kedua m#bil sudah masuk garasi, m#t#r
tidak bisa masuk lagi ke garasi.
Akhirnya, kami sepakat untuk mendiskusikan hal tersebut bersama)sama seluruh penghuni k#s
yang berm#t#r ataupun yang berm#bil. (agi angg#ta k#s yang memba"a m#t#r, mereka
menginginkan m#t#r mereka tetap bisa diparkir di dalam garasi. *amun, dengan ukuran garasi
yang tetap keil, hal ini berarti menuntut anak k#s yang berm#bil untuk mengurangi $asilitas
mereka dengan bersedia memakirkan m#bil mereka di luar. Akhirnya, anak k#s pemilik m#bil
bersedia untuk mengalah sementara "aktu. Atau, para pemilik m#t#r menunjukkan perilaku yang
#$$ensi4e dengan menuntut bagian yang lebih, sehingga menyebabkan la"an harus mengurangi
bagian mereka. Sedang anak k#s yang memiliki m#bil menunjukkan perilaku yang de$ensi4e.
*amun, penyelesaian ini hanya bersi$at sementara. 2engetahui pers#alan yang kami hadapi,
akhirnya saya dan teman)teman men#ba meminta pemilik k#s untuk bersedia untuk
memperluas area parkir dengan mengurangi bagian teras kami untuk dibangun sebagai perluasan
area parkir. 'embangunannya pun sekarang sedang dalam pengerjaan. 'enyelesaian yang
dilakukan pemilik k#s terg#l#ng e&panding the pie, dengan menambah area yang diperebutkan.
!alam hal ini, p#sisi pemilik m#t#r adalah ingin m#t#r mereka bisa masuk garasi, begitu pula
dengan pemilik m#bil. !engan kepentingan yang sama, yaitu agar kendaraan mereka aman
terparkir. *amun, hal ini terganjal dengan area parkir yang tidak ukup. 'enyelesaian sementara
yang bersi$at #$$ensi4e)de$ensi4e yang ditempuh untuk sementara "aktu lebih bersi$at
bargaining dalam menyelesaikan masalah. *amun, dengan kesediaan pemilik k#s untuk
menambah area parkir, telah meniptakan penyelesaian yang bersi$at pr#blem s#l4ing bagi kami
semua.
$* 2?RA8D1S DA)9ST4A KA8BKA 1TRA 0+/$#-"00/S/$$!!0 #% oktober
*eg#siasi ini terjadi pada tanggal 15 @kt#ber 2115. Kala itu teman saya datang ke rumah dengan
harapan bisa menjenguk saya yang belum bisa kuliah karena masih dalam pr#ses penyembuhan
kaki saya yang retak. 'ada beberapa #br#lan kami, kami kemudian bersitegang karena satu
masalah, yaitu :S( $lashdisk saya yang dia pinjam, ternyata belum lama ini dia
menghilangkannya, padahal banyak sekali atatan kuliah dan slide)slide kuliah yang penting
yang harus saya gunakan untuk membuat tugas kuliah. !ia bilang bah"a dia telah menari
kemana)mana, namun dia tidak menemukannya. +entu saja saya tidak senang dengannya, dan
saya menyuruh dia untuk menarinya lagi, namun dia bertahan dengan argumen yang sangat
lemah bah"a dia sudah putus asa untuk menarinya dan tidak akan menarinya lagi dan
membiarkan hal ini, dan mena"arkan s#lusi bah"a dia akan meminjamkan $lashdisk)nya kepada
saya jika saya ingin menggunakan $lashdisk. Saya tetap bertahan bah"a saya tidak memerlukan
$lashdisk miliknya, saya ingin $lashdisk saya kembali beserta isinya. Akhirnya dalam kesempatan
itu saya kembali menyarankan agar dia sekali lagi menari kemana $lashdisk saya menghilang,
dan saya katakan tidak perlu meminjamkan $lashdisk, tetapi jika kemudian tidak juga ditemukan,
maka saya meminta dia untuk menarikan bahan kuliah saya yang hilang tersebut tanpa perlu
mengganti $lashdisk saya. !ia pada mulanya malah tidak enak dengan saran saya ini, dan
berkeinginan untuk mengganti $lashdisk saya tersebut dengan yang lebih baik, namun setelah
saya tidak mau, kemudian dia menyetujuinya dan juga akan berusaha menari bahan kuliah saya.
Analisis
*eg#siasi ini pada a"alnya merupakan sebuah mismathing, tidak ada yang menyatukan kami
dalam pr#blem ini. Sebab saya meminta pena"aran yang tinggi dengan menyuruh teman saya
menari kembali $lashdisk saya, namun dia tidak mau. .al ini menjadikan kami tidak
mendapatkan titik temu. Akhirnya neg#siasi ini menjadi mathing karena ketika saya
mena"arkan ta"aran tinggi untuk menebus semuanya dengan menarikan bahan kuliah saja
tanpa mengusahakan mengganti $lashdisk ,karena lebih penting bahan kuliah-, yang disimpulkan
dengan persetujuan teman saya tersebut untuk mengikuti pena"aran saya.
-* Anggi ' 5$!6606 #& oktober
Kamis malam, ada urusan penting yag harus saya selesaikan. Karena perlu m#bilitas yang besar
saya menitipkan tas saya kepada teman dekat saya, A. :rusan saya selesai le"at jam malam k#s
pada umumnya, dan p#sisi saya saat itu berada di kamar k#s teman saya yang lain, (, yang
gerbang k#snya akan segera dikuni. Saya membutuhkan tas saya tapi saya tidak bisa pergi ke
tempat k#s teman yang saya titipi tas tersebut karena jam malam k#s teman saya. Akhirnya saya
menelep#n A meminta tas saya diantarkan, karena l#kasi k#s A dan ( yang dekat dan k#s A yang
tidak ada jam malamnya. +api A yang saat itu sebenarnya telah tidur tidak mau. Sekali lagi saya
meminta t#l#ng, dia mengatakan saya b#leh datang saat itu untuk mengambil tasnya, tapi ia tetap
tidak mau mengantarkan. Alasannya, ia telah tidur. Akhirnya saya menutup telep#n seara
sepihak. Henana saya, jika ia menelep#n balik satu kali akan saya reject, dan jika ia menelep#n
lagi baru saya angkat. (A+*A saya, jika akhirnya memang tidak menelep#n lagi saya lah yang
akan kesana bes#k pagi)pagi, tanpa perlu membiarakan renana itu dengannya. +ernyata ia
menelep#n lagi, dua kali, dan terapailah kesepakatan. Strategi saya adalah menggunakan
anaman : positional commitment. Saya berniat tidak melanjutkan neg#siasi ini jika teman saya
tidak mau, sementara k#nsekuensi yang memberatkan dia adalah ini akan mempengaruhi
hubungan jangka panjang kami.

You might also like