Professional Documents
Culture Documents
C
)
Julian Date
Tmax
Tmin
T07.30
T13.30
T17.30
4
dan di musim kemarau suhu udara tinggi, kelembaban rendah. Temperatur dan kelembaban
umumnya penting dalam lingkungan daratan dan sangat erta hubungannya, sehingga diakui sebagai
bagian yang paling penting dari iklim.
Adanya nilai yang sangat jauh berbeda dengan nilai lainnya atau yang biasa disebut sebagai
pencilan dikarenakan kemungkinan adanya kesalahan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat.
Kesalahan ini biasa disebut juga sebagai kesalahan paralaks. Nilai yang jauh berbeda pada
pengukuran suhu adalah pada Tmin julian date ke-35 yaitu 3C dan julian date ke-292 yaitu 13,7C,
serta suhu pukul 07.30 julian date ke-327 yaitu 2,6C. Sementara nilai yang jauh berbeda pada
pengukuran kelembaban adalah pada kelembaban pukul 07.30 julian date ke-328 yaitu 8%.
Grafik 2 Grafik kelembaban udara kota Bogor stasiun klimatologi Baranangsiang tahun 2012.
Curah hujan adalah ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar selama
periode tertentu yang diukur dengan satuan tinggi (mm) di atas permukaan horizontal bila tidak
terjadi evaporasi, runoff, dan infiltrasi. Curah hujan 1 mm artinya dalam luasan satu m
2
pada tempat
yang datar tertampung air setinggi satu mm atau tertampung air sebanyak satu liter. Curah hujan di
Indonesia dibagi atas 3 tipe, yaitu tipe ekuatorial, tipe monsun, dan tipe lokal. Tipe curah hujan
ekuatorial proses terjadinya berhubungan dengan pergerakan zona konvergensi ke arah utara dan
selatan mengikuti pergerakan semu matahari, sedangkan tipe monsun lebih dipengaruhi oleh adanya
tiupan angin musim (Angin Musim Barat), dan tipe lokal lebih dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
fisik setempat, yakni adanya bentang perairan sebagai sumber penguapan dan pegunungan atau
gunung-gunung yang tinggi sebagai daerah tangkapan hujan.
Dari data iklim curah hujan stasiun klimatologi Baranangsiang tahun 2012 tersebut diketahui
bahwa curah hujan di wilayah Kota Bogor cukup tinggi, dengan kisaran curah hujan 50-700
mm/bulan. Curah hujan tertinggi berada pada bulan November dengan nilai 650 mm. Sedangkan
yang terendah adalah pada bulan Juli yang hanya mencapai nilai 61 mm. Hal ini cukup wajar,
mengingat bulan November masuk ke dalam musim penghujan, sedangkan pada bulan Juli
merupakan musim kemarau. Curah hujan ini masuk ke dalam tipe ekuatorial, yang terjadi karena
pergerakan zona korvegensi ke arah utara dan selatan yang mengikuti gerak semu matahari. Zona
konvergensi merupakan pertemuan dua massa udara yang berasal dari dua belahan bumi, kemudian
udaranya bergerak ke atas. Angin yang bergerak menuju satu titik dan kemudian bergerak ke atas
disebut konvergensi, dan tempat terjadinya konvergensi disebut daerah konvergensi. Posisinya
relatif sempit dan berada pada lintang rendah yang dikenal dengan nama Inter-tropical Convergence
Zone (ITCZ) atau Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT). ITCZ juga dikenal dengan nama
ekuator panas (heat equator) atau front ekuator (equatorial front) (Subarna 2002).
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
1
1
4
2
7
4
0
5
3
6
6
7
9
9
2
1
0
5
1
1
8
1
3
1
1
4
4
1
5
7
1
7
0
1
8
3
1
9
6
2
0
9
2
2
2
2
3
5
2
4
8
2
6
1
2
7
4
2
8
7
3
0
0
3
1
3
3
2
6
3
3
9
3
5
2
3
6
5
K
e
l
e
m
b
a
b
a
n
U
d
a
r
a
(
%
)
Julian Date
T07.30
T13.30
T17.30
5
Grafik 3 Grafik curah hujan kota Bogor stasiun klimatologi Baranangsiang tahun 2012.
Penyajian data suhu udara dan kelembaban udara ditampilkan dalam bentuk grafik garis atau
line, karena data tersebut termasuk tipe data kontinu atau berkelanjutan. Sementara dat curah hujan
disajikan dalam bentuk grafik batang, karena data curah hujan merupakan data diskret yang nilainya
bisa 0 (nol).
KESIMPULAN
Data iklim diperlukan untuk mendapat informasi yang tepat mengenai fenomena iklim yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Kota Bogor terletak di wilayah dataran tinggi dan dekat dengan
pegunungan, sehingga memiliki suhu yang cukup rendah serta kelembaban udara yang tinggi. Curah
hujan di kota Bogor juga cukup tinggi mencapai kisaran 50-700 mm/bulan.
DAFTAR PUSTAKA
Gambaran Umum. 2012. [Internet]. [diakses 2014 Sep 10]. Tersedia pada:
https://sites.google.com/site/profilbogorkab/gambaran-umum
Handoko. 1986. Pengamatan Unsur-unsur Cuaca di Stasiun Klimatologi Pertanian. Bogor (ID):
Jurusan Geofisika dan Meteorologi. FMIPA-IPB.
Lakitan B. 1994. Dasar-dasar Klimatologi. Jakarta (ID): PT. Raja Grafindo Persada.
Profil Daerah Kabupaten Bogor. 2014. [Internet]. [diakses 2014 Sep 10]. Tersedia pada:
http://jabarprov.go.id/index.php/pages/id/1041
Profil Daerah Kota Bogor. 2014. [Internet]. [diakses 2014 Sep 10]. Tersedia pada:
http://jabarprov.go.id/index.php/pages/id/1058
Tukidi. 2010. Karakter Curah Hujan di Indonesia. Jurnal Geografi. 7(2):136-145.
Umar M R. 2010. Penuntun Praktikum Ekologi Umum. Makasar (ID): Universitas Hasanudin.
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
140,00
160,00
1
1
3
2
5
3
7
4
9
6
1
7
3
8
5
9
7
1
0
9
1
2
1
1
3
3
1
4
5
1
5
7
1
6
9
1
8
1
1
9
3
2
0
5
2
1
7
2
2
9
2
4
1
2
5
3
2
6
5
2
7
7
2
8
9
3
0
1
3
1
3
3
2
5
3
3
7
3
4
9
3
6
1
C
u
r
a
h
H
u
j
a
n
(
m
m
)
Julian Date