Fungsi utama dari metabolisme karbohidrat adalah untuk menghasilkan energi
dalam bentuk senyawa yang mengandung ikatan fosfat yang tinggi. Energi tersebut didapatkan dari glukosa yang disuplai ke dalam sel-sel tubuh dari karbohidrat. Agar kebutuhan tiap-tiap sel, tiap-tiap organ bahkan kebutuhan seluruh tubuh terpenuhi, dalam bermacam-macam kondisi nutrisi maupun dalam keadaan patologis, maka jalur metabolik harus ada di bawah kontrol yang terkoordinasi. Pengaturan metabolisme ini menjaga kebutuhan tubuh (terutama otak) akan glukosa serta menjaga kadar glukosa dalam darah agar tetap konstan. 1. PADA SAAT KELAPARAN
Dalam kondisi normal (tidak kelaparan), karbohidrat akan diubah menjadi bentuk yang lebih sederhana (monosakarida) hingga akhirnya akan diserap di dalam usus halus dalam bentuk glukosa. Glukosa nantinya akan diubah menjadi energi melalui proses glikolisis dilanjutkan dengan proses oksidasi piruvat menjadi asetil koA, dan terakhir akan melalui Siklus Asam Sitrat. Energi akan digunakan untuk metabolisme sel-sel tubuh, jika semua kebutuhan energi telah terpenuhi, tetapi masih ada glukosa yang tersisa, maka glukosa akan diubah menjadi glikogen sebagai cadangan makanan dan disimpan paling banyak di hati dan otot. Begitu seterusnya siklus tersebut berjalan. Pada saat kelaparan, tubuh kekurangan asupan glukosa sehingga melalui proses metabolisme energi, tubuh akan berusaha untuk bisa menghasilkan cukup glukosa bagi jaringan (terutama bagi otak). Upaya pemenuhan glukosa tersebut dapat dilakukan dengan cara mengubah simpanan glikogen dalam tubuh menjadi glukosa dan menguraikan protein menjadi asam-asam amino yang nantinya akan diubah menjadi glukosa lewat proses yang dikenal sebagai glukoneogenesis. Dengan cara menggunakan glikogen, protein, serta lemak untuk membentuk glukosa kembali, otak serta jaringan- jaringan tubuh dapat hidup dan bekerja sesuai dengan fungsi masing-masing. PROSES METABOLISME KARBOHIDRAT DALAM BERBAGAI KONDISI TUBUH 2. Pada diabetes mellitus
Diabetes meilitus merupakan suatu kondisi dimana tubuh tidak mampu menguraikan kelebihan glukosa yang ada dalam darah yang disebabkan karena kekurangan hormone insulin ataupun karena resisten hormon itu sendiri. Keadaan kelebihan glukosa yang berada dalam aliran darah menyebabkan tubuh kehilangan keseimbangan cairan yang berdampak pada gejala-gejala klinis seperti adanya substansi glukosa dalam urin sebagai tindakan proteksi dari tubuh dalam menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh.
3. Pada keadaan tinggi karbohidrat
CARA AGAR METABOLISME KARBOHIDRAT DALAM TUBUH BERJALAN DENGAN BAIK