You are on page 1of 2

Beban operasi yang berlebihan pada sebuah motor, sebenarnya tidak hanya merusak motor itu sendiri

tapi juga mekanisme yang digerakkannya. Jenis-jenis beban yang dapat mengakibatkan kerusakan
elektrik adalah overvoltage, voltage drop, imbalance dan kegagalan fasa yang mengakibatkan berbagai
macam penarikan arus. Selain itu, ada juga short circuit yang dapat menyebabkan arus mencapai level
yang bisa merusak beban. Sementara kerusakan mekanik terjadi karena rotor terkunci; dan beban
berlebih baik yang panjang maupun singkat yang mengarah pada peningkatan arus yang disedot oleh
motor, dan karenanya menimbulkan panasberlebih. Kerusakan ini tentu menimbulkan kerugian yang
tidak sedikit jumlahnya. Sebab, kerusakan tersebut mengarah pada kerugian produksi, kerugian bahan
baku, perbaikan alat produksi, kualitas produksi yang jelek dan keterlambatan dalam delivery. Tidak
hanya itu, kerusakan tersebut juga bisa menimbulkan persoalan serius terhadap keselamatan orang baik
yang secara langsung maupun tidak langsung melakukan kontak dengan motor tersebut.

Untuk menghindari masalah ini, maka diperlukan tindakan pencegahan pada motor. Sayangnya,
alat proteksi motor yang ada di pasaran saat ini masih terbatas pada perlindungan terhadap overload dan
short circuit saja, sementara untuk yang lainnya tidak begitu banyak, kata Freddy Suhartono, Manager
Pemasaran ED Product PT Schneider Indonesia. Oleh karena itu, katanya, Schneider Electric
meluncurkan solusi proteksi yang dijadikan satu, mulai dari proteksi bebanberlebih hingga lock rotor,
yaitu Te Sys T.

TeSys T adalah sistem manajemen motor yang memberikan fungsi proteksi, pengukuran dan monitoring
pada motor baik yang berfasa tunggal maupun 3-fasa. Fungsi proteksi TeSys T antara lain terhadap
panas yang overload, ketidak seimbangan fasa dan kegagalan fasa, proteksi perlindungan motor melalui
alat penduga PTC, arus balik fasa, earth faults, perlindungan terhadap waktu starting yang panjang dan
motor stalling, fluktuasi beban dan variasi Cos . Sementara fungsi pengukuran (nilai-nilai rms) antara
lain: arus pada 3-fasa; voltase pada 3 fasa, temperatur motor, arus bumi. Ada juga penghitungan nilai,
seperti arus rata-rata, frekuensi dan- Cos , power, konsumsi power, dan lain-lain.
TeSys T menawarkan:
kinerja tinggi dalam proteksi multifungsi dengan sistem otomasi yang independen;
unit HMI lokal untuk pembacaan, penampilan dan modifikasi parameter-parameter yang dimonitor,
diagnostik, dan lain-lain;
konfigurasi aplikasi dengan menggunakan software PowerSuite;
sambungan ke sistem otomasi melalui jaringan komunikasi.

Dengan TeSys T, kemacetan proses atau produksi yang tidak pada waktunya yang terkait dengan motor
bisa diantisipasi melalui analisa yang prediktif terhadap keadaan. TeSys T ini sangat cocok untuk
lingkungan yang keras atau sektor-sektor industri yang sangat menghindari downtime karena dampak
yang ditimbulkannya amat mahal, seperti industri minyak dan gas, industri kimia, pengolahan air, industri
logam, pertambangan dan mineral, farmasi, mikroelektronik, bandara, dan lain-lainnya.
Dengan demikian, penggunaan TeSys T pada panel-panel kontrol motor memungkinkan untuk:
meningkatkan ketersediaan instalasi untuk beroperasi; meningkatkan fleksibilitas desain proyek hingga
implementasi. meningkatlan produktivitas melalui ketersediaan informasi yang diperlukan dalam
menjalankan sistem. Fault tripping juga karena itu berkurang hingga menjadi minimum.
Sistem manajemen motor TeSys ini terintegrasi secara baik dengan perlatan low voltage Schneider
Electric, seperti Okken, Blokset dan Prisma.

You might also like