You are on page 1of 5

Sintesis dan Karakterisasi Dari Suatu Rangkaian CdSe Nanokristal Berukuran Sangat Kecil

yang Distabilkan oleh Thiol



Abstrak
Sebagai perluasan ke arah penggunaan bahan kimia berair untuk preparasi dari semikonduktor
material berukuran II-VI kuantum, suatu rangkaian dari thiol yang tertutup oleh kristalin CdSe
nanopartikel telah disintesis dalam pelarut menggunakan mercapto-alcohol (2-
mercaptoethanol, 1-thioglycerol) dan asam merkapto (thioglycolic acid, thiolactic acid)
sebagai pengstabil. Partikel CdSe yang berukuran lebih kecil (diameter 1,4 2,2 nm)
didapatkan menggunakan tioalkohol sebagai lapisan pelindung; penggunaan thioacid sebagai
pengstabil menghasilkan partikel CdSe yang lebih besar (diameter 2,1 3,2 nm).
Nanopartikel CdSe dipisahkan dari pelarut sebagai padatan yang dapat dipisahkan dengan
ukuran distribusi yang kecil menggunakan fraksinasi selektif terhadap ukuran dan telah
dikarakterisasi dengan absorpsi UV-Vis dan photoluminescence spectroscopy, XRD, HR
TEM, dan XRA. Kalkulasi selisih dari HOMO-LUMO (akronim untuk orbital molekul terisi
paling tinggi dan orbital molekul tak terisi paling rendah) partikel CdSe sebagai fungsi dari
ukuran telah dilakukan menggunakan pendekatan perluasan massa efektif.

Pendahuluan
Sejumlah hal menarik berkaitan dengan ukuran dan permukaan yang bergantung pada
sifat dari ukuran partikel semikonduktor yang mana terletak diantara molekul dan bentuk
nyata dari senyawa, telah mendorong pengembangan eksponensial pada bidang nanokimia
dan nanofisika selama satu decade terakhir yang mana saat ini diwujudkan pada bidang
nanoteknologi. Sintesis dan karakterisasi yang telah dilakukan terhadap semikonduktor koloid
II-VI nanopartikel menjadi sebuah tonggak penting dalam pengembangan penggunaan bahan
kimia berair untuk cadmium chalcogenide nanokristal, bersama dengan teknik zat non larutan
TOP/TOPO (trioktil pospin/trioktil pospin oksida), dan penggunaan thiol yang berbeda
sebagai agen pengstabil pada larutan berair. Spektroskopi dasar dan karakterisasi structural
dari thiol yang terlapisi oleh nanopartikel CdSe akan ditampilkan, dengan menyimpan hasil
studi yang lebih detil terhadap beberapa sampel CdSe untuk ditindaklanjuti lebih lanjut.
Metode Penelitian
Semua bahan kimia yang digunakan pada penelitian ini memiliki kemurnian tinggi.
Semua bahan didapat dari Sigma, Merck, Aldrich, Alfa, dan Fluka. Pelarut NaHSe dengan
konsentrasi 0,05M telah disiapkan sesuai dengan alur sintesis dari pelarut NaHTe yang telah
dijelaskan sebelumnya. Dibawah atmosfer N
2
, 100mL NaOH 0,05M dititrasi dengan H
2
Se
(yang dihasilkan dari reaksi antara Al
2
Se
3
dengan H
2
SO
4
10%) Setelah titrasi, pelarut
digelembungkan dengan N2 selama 30 menit untuk menghilangkan bekas dari H
2
Se yang
masih terdapat pada pelarut. Pelarut NaHSe dapat disimpan dibawah nitrogen untuk beberapa
hari tetapi kali ini NaHSe yang didapat langsung digunakan setelah preparasi.
Absorpsi spectrum UV-Vis pada suhu ruang diukur menggunakan Perkin-Elmer
Lambda 40 UV-Vis spektrofotometer. Pengukuran photoluminescence dilakukan pada suhu
ruang dilakukan dengan menggunakan FluoroMax-2 spektro-flourimeter. XRD yang
digunakan didapat dari Phillips XPert diffractometer (Cu radiasi K, variable celah masuk,
geometri Bragg-Brentrano, monokromator sekunder). Sampel pada pengukuran ini disiapkan
dengan cara meletakkan padatan CdSe terdispersi pada PVC standar. Mikroskop penerus
electron resolusi tinggi (HR TEM) dan energy sebaran analisis x-ray (EDX) dilakukan dengan
menggunakan mikroskop Phillips CM-300 yang dioperasikan pada 300kV. Sampel TEM
disiapkan dengan meletakkan larutan encer dari nanopartikel CdSe ke kisi tembaga yang
dilapisi oleh karbon 400-mesh yang mana dengan pelarut berlebih pelarut akan segera
menguap.

Hasil dan Pembahasan
Gambar disamping menunjukkan
pola XRD dari beberapa fraksi yang
dipilih dari nanopartikel CdSe dengan
pengstabil yang berbeda. Difraktogram
menyatakan bahwa data yang dihasilkan
dari XRD sesuai dengan kristalinitas
nanopartikel CdSe. Posisi dari refleksi
puncak sesuai dengan system Kristal
berbentuk kubik CdSe yang mana hasilnya
lebih baik bila dibandingkan dengan yang heksagonal. Perlu dicatat bahwa pemodelan dengan
system Kristal kubik juga lebih sesuai pada sintesis thiol terlapisi CdS dan CdTe nanokristal
pada suatu pelarut pada suhu normal yang mana berkebalikan dengan pemodelan heksagonal
dari cadmium chalcogenide yang didapat melalui teknip TOP/TOPO pada suhu tinggi.
Pemodelan secara eksperimental data XRD dengan system Kristal heksagonal dari CdSe
dengan munculnya suatu susunan yang cacat disepanjang sumbu (002) telah ditunjukkan oleh
Murray et al, kemungkinan penyesuaian data dari nanopartikel CdSe yang berukuran lebih
kecil lebih baik bila dibandingkan dengan pemodelan dengan sistem kubik. Lebar dari puncak
difraksi yang ditunjukkan data dari XRD meningkat secara bertahap seiring dengan
penurunan ukuran partikel.
Refleksi maksimum juga terlihat pada daerah sudut-kecil pada pola XRD mengacu
pada periodisitas dari susunannya. Munculnya puncak memberikan konfirmasi lebih lanjut
untuk penyebaran dalam skala kecil dari partikel. Puncak sudut maxima dapat dikonversi ke
sampel nanopartikel lain yang letaknya berdekatan dengan menggunakan persamaan Bragg
(arah dari kristal difraksi sinar-X dari persamaan. 2dsin = n, n = 1,2 ....).

Gambar diatas adalah gambar dari nanopartikel CdSe yang diambil menggunakan HR
TEM (CdSe dengan pengstabil tiogliserol) bersama dengan satu partikel CdSe dan sesuai
dengan transformasi fourier cepat/FFT. Keberadaan bidang kisi pada gambar dari HR TEM
memberikan konfirmasi lebih lanjut dari kristalinitas nanopartikel CdSe. Estimasi ukuran
rata-rata dari mikrografik HR TEM umumnya lebih besar dari yang didapat dari pola XRD.
Pengukuran EDX terhadap nanokristal CdSe mengindikasikan keberadaan unsur Cd,
Se, dan S dengan rasio atomic dari S/Se meningkat seiring berkurangnya ukuran dari partikel.
Hal ini berkorelasi dengan peningkatan rasio permukaan-ke-volume saat partikel mengecil,
yang mana sesuai untuk jumlah yang lebih besar dari pengstabil (molekul tiol dan atom S)
pada permukaan partikel relative dengan nomor atom Se pada inti partikel.

Kesimpulan

Beberapa karakteristik rangkaian nanopartikel CdSe dengan pengstabil tiol dengan
berbagai ukuran terangkum pada tabel. Semua partikel berada pada rezim kuantisasi (operasi
pemotongan (truncation) atau pembulatan (rounding) nilai data dengan suatu presisi
(precision) tertentu) dalam perbandingan dengan CdSe berukuran besar. Transisi elektronik
kedua dengan jelas terpecahkan untuk CdSe nanopartikel paling kecil. Ukuran partikel-yang
bergantung terhadap perubahan selisih energy dari partikel CdSe- dihitung dengan potensi
kedalaman model yang baik dalam batasan pendekatan massa efektif dengan kesesuaian yang
masuk akal dengan perubahan pada pengamatan eksperimental pada absorpsi spectra dari
nanopartikel CdSe.
Nanopartikel CdSe merupakan kristalin dan secara sempurna diadopsi pada fase kubus
zink-blende CdSe. Meskipun kurang menguntungkan untuk CdSe berukuran besar, fase zink-
blende muncul untuk diobservasi untuk CdS terlapisi thiol, CdSe, dan CdTe gugus nano yang
disintesis pada pelarut berair pada suhu normal. Photoluminescence dari CdSe nanopartikel
berasal dari permukaan dalam dan tidak terikat dengan ukuran partikel.
Struktur detil penelitian dari rangkaian nanopartikel CdSe ditampilkan disini,
khususnya konfirmasi dari struktur gugus CdSe terkecil dengan penyerapan yang terdefinisi
dengan baik, adalah target dari investigasi di masa yang akan datang.

Resume Jurnal Anorganik
Synthesis and Characterization of a Size Series of Extremely Small Thiol-
Stabilized CdSe Nanocrystals




oleh:
Lutfi Rizky Fauzi
1112096000020

You might also like