You are on page 1of 15

Pendahuluan

Latar Belakang
Campak atau morbili adalah suatu infeksi virus akut yang memiliki 3 stadium
yaitu pertama, stadium inkubasi yang berkisar antara 10 sampai 12 hari setelah pajanan
pertama terhadap virus dan dapat disertai gejala minimal maupun tidak bergejala, kedua,
stadium prodromal yang menunjukkan gejala demam, konjungtivitis, pilek, dan batuk
yang meningkat serta ditemukannya enantem pada mukosa (bercak Koplik, dan ketiga
stadium erupsi yang ditandai dengan keluarnya ruam makulopapular yang didahului
dengan meningkatnya suhu badan
1
!ngka kejadian campak di "ndonesia sejak tahun 1##0 sampai 2002 masih tinggi
sekitar 3000$%000 per tahun demikian pula frekuensi terjadinya kejadian luar biasa
tampak meningkat dari 23 kali per tahun menjadi 1&%' (amun case fatality rate telah
dapat diturunkan dari ),)* menjadi 1,2*'
+ransmisi campak terjadi melalui udara, kontak langsung maupun melalui droplet
dari penderita saat gejala yang ada minimal bahkan tidak bergejala' ,enderita masih dapat
menularkan penyakitnya mulai hari ke$& setelah terpajan hingga ) hari setelah ruam
muncul' -iasanya seseorang akan mendapat kekebalan seumur hidup bila telah sekali
terinfeksi oleh campak
2
1
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
.orbili juga dikenal dengan nama campak atau morbillia dan rubeola (bahasa
/atin, yang kemudian dalam bahasa 0erman disebut dengan nama masern, dalam bahasa
"slandia dikenal dengan nama mislingar dan measles dalam bahasa "nggris' Campak
adalah penyakit infeksi yang sangat menular yang disebabkan oleh virus, dengan gejala$
gejala eksantem akut, demam, kadang kataral selaput lendir dan saluran pernapasan,
gejala$gejala mata, kemudian diikuti erupsi makulopapula yang ber1arna merah dan
diakhiri dengan deskuamasi dari kulit'
&
Etiologi
2irus campak merupakan virus 3(! famili paramyxoviridae dengan genus
Morbili virus' 4ampai saat ini hanya diketahui 1 tipe antigenik yang mirip dengan virus
,arainfluen5a dan .umps' 2irus bisa ditemukan pada sekret nasofaring, darah dan urin
paling tidak selama masa prodromal hingga beberapa saat setelah ruam muncul' 2irus
campak adalah organisme yang tidak memiliki daya tahan tinggi apabila berada di luar
tubuh manusia' ,ada temperatur kamar selama 3$) hari virus kehilangan 60* sifat
infektifitasnya' 2irus tetap aktif minimal 3% jam pada temperatur kamar, 1) minggu di
dalam penga1etan beku, minimal % minggu dalam temperatur 3)7C, beberapa hari pada
suhu 07C, dan tidak aktif pada p8 rendah
3
Patologi
/esi pada campak terutama terdapat pada kulit', membran mukosa nasofaring,
bronkus, saluran pencernaan, dan konjungtiva' 9i sekitar kapiler terdapat eksudat serosa
dan proliferasi dari sel mononuklear dan beberapa sel polimorfonuklear' Karakteristik
patologi dari Campak ialah terdapatnya distribusi yang luas dari sel raksasa berinti
banyak yang merupakan hasil dari penggabungan sel' 9ua tipe utama dari sel raksasa
yang muncul adalah (1 sel :arthin$;indkeley yang ditemukan pada sistem
2
retikuloendotel (adenoid, tonsil, appendiks, limpa dan timus dan (2 sel epitel raksasa
yang muncul terutama pada epitel saluran nafas' /esi di daerah kulit terutama terdapat di
sekitar kelenjar sebasea dan folikel rambut' +erdapat reaksi radang umum pada daerah
bukal dan mukosa faring yang meluas hingga ke jaringan limfoid dan membran mukosa
trakeibronkial' ,neumonitis intersisial karena virus campak menyebabkan terbentuknya
sel raksasa dari 8echt' -ronkopneumonia yang terjadi mungkin disebabkan infeksi
sekunder oleh bakteri
%
,ada kasus encefalomyelitis terdapat demyelinisasi vaskuler dari area di otak dan
medula spinalis' +erdapat degenerasi dari korteks dan subsdtansia alba dengan inclusion
body intranuklear dan intrasitoplasmik pada subacute sclerosing panencephalitis
1
Patogenesis
Campak merupakan infeksi virus yang sangat menular, dengan sedikit virus yang
infeksius sudah dapat menimbulkan infeksi pada seseorang' /okasi utama infeksi virus
campak adalah epitel saluran nafas nasofaring' "nfeksi virus pertama pada saluran nafas
sangat minimal' Kejadian yang lebih penting adalah penyebaran pertama virus campak ke
jaringan limfatik regional yang menyebabkan terjadinya viremia primer' 4etelah viremia
primer, terjadi multiplikasi ekstensif dari virus campak yang terjadi pada jaringan
limfatik regional maupun jaringan limfatik yang lebih jauh' .ultiplikasi virus campak
juga terjadi di lokasi pertama infeksi'
4elama lima hingga tujuh hari infeksi terjadi viremia sekunder yang ekstensif dan
menyebabkan terjadinya infeksi campak secara umum' Kulit, konjungtiva, dan saluran
nafas adalah tempat yang jelas terkena infeksi, tetapi organ lainnya dapat terinfeksi pula'
9ari hari ke$11 hingga 1% infeksi, kandungan virus dalam darah, saluran nafas, dan organ
lain mencapai puncaknya dan kemudian jumlahnya menurun secara cepat dalam 1aktu 2
hingga 3 hari' 4elama infeksi virus campak akan bereplikasi di dalam sel endotel, sel
epitel, monosit, dan makrofag
%
3
9aerah epitel yang nekrotik di nasofaring dan saluran pernafasan memberikan
kesempatan serangan infeksi bakteri sekunder berupa bronkopneumonia, otitis media,
dan lainnya' 9alam keadaan tertentu, adenovirus dan herpes virus pneumonia dapat
terjadi pada kasus campak
)
+abel 1' ,atogenesis infeksi campak tanpa penyulit
8ari .anifestasi
0 2irus campak dalam droplet kontak dengan permukaan epitel nasofaring atau
kemungkinan konjungtiva
"nfeksi pada sel epitel dan multiplikasi virus
1$2 ,enyebaran infeksi ke jaringan limfatik regional
2$3 2iremia primer
3$) .ultiplikasi virus campak pada epitel saluran nafas di tempat infeksi pertama,
dan pada 3<4 regional maupun daerah yang jauh
)$& 2iremia sekunder
&$11 .anifestasi pada kulit dan tempat lain yang bervirus, termasuk saluran nafas
11$1% 2irus pada darah, saluran nafas dan organ lain
1)$1& 2iremia berkurang lalu hilang, virus pada organ menghilang
4umber =;eigin et al'200%'Textbook of Pediatric Infectious Diseases 5
th
edition
Manifestasi klinis
Stadium inkuasi
4
.asa inkubasi campak berlangsung kira$kira 10 hari (> hingga 12 hari'
:alaupun pada masa ini terjadi viremia dan reaksi imunologi yang ekstensif, penderita
tidak menampakkan gejala sakit'
Stadium !rodromal
.anifestasi klinis campak biasanya baru mulai tampak pada stadium prodromal
yang berlangsung selama 2 hingga % hari' -iasanya terdiri dari gejala klinik khas berupa
batuk, pilek dan konjungtivitis, juga demam' +anda tersebut dapat dikenal sebagai 3 C
(cory5a, cough, conjunctivitis' "nflamasi konjungtiva dan fotofobia dapat menjadi
petunjuk sebelum munculnya bercak Koplik' ?aris melintang kemerahan yang terdapat
pada konjungtuva dapat menjadi penunjang diagnosis pada stadium prodromal' ?aris
tersebut akan menghilang bila seluruh bagian konjungtiva telah terkena radang'
>
Koplik spot yang merupakan tanda patognomonik untuk campak muncul pada
hari ke$10@1 infeksi' Koplik spot adalah suatu bintik putih keabuan sebesar butiran pasir
dengan areola tipis ber1arna kemerahan dan biasanya bersifat hemoragik' +ersering
ditemukan pada mukosa bukal di depan gigi geraham ba1ah tetapi dapat juga ditemukan
pada bagian lain dari rongga mulut seperti palatum, juga di bagian tengah bibir ba1ah
dan karunkula lakrimalis' .uncul 1 A 2 hari sebelum timbulnya ruam dan menghilang
dengan cepat yaitu sekitar 12$1> jam kemudian' ,ada akhir masa prodromal, dinding
posterior faring biasanya menjadi hiperemis dan penderita akan mengeluhkan nyeri
tenggorokkan'
Stadium eru!si
,ada campak yang tipikal, ruam akan muncul sekitar hari ke$1% infeksi yaitu pada
saat stadium erupsi' 3uam muncul pada saat puncak gejala gangguan pernafasan dan saat
5
suhu berkisar 3#,)7C' 3uam pertama kali muncul sebagai makula yang tidak terlalu
tampak jelas di lateral atas leher, belakang telinga, dan garis batas rambut' Kemudian
ruam menjadi makulopapular dan menyebar ke seluruh 1ajah, leher, lengan atas dan dada
bagian atas pada 2% jam pertama' Kemudian ruam akan menjalar ke punggung, abdomen,
seluruh tangan, paha dan terakhir kaki, yaitu sekitar hari ke$2 atau 3 munculnya ruam'
4aat ruam muncul di kaki, ruam pada 1ajah akan menghilang diikuti oleh bagian tubuh
lainnya sesuai dengan urutan munculnya
1
4aat a1al ruam muncul akan tampak ber1arna kemerahan yang akan tampak
memutih dengan penekanan' 4aat ruam mulai menghilang akan tampak ber1arna
kecokelatan yang tidak memudar bila ditekan' 4eiring dengan masa penyembuhan maka
muncullah deskuamasi kecokelatan pada area konfluensi' -eratnya penyakit berbanding
lurus dengan gambaran ruam yang muncul' ,ada infeksi campak yang berat, ruam dapat
muncul hingga menutupi seluruh bagian kulit, termasuk telapak tangan dan kaki' :ajah
penderita juga menjadi bengkak sehingga sulit dikenali
1
Stadium Kon"alesens
,ada stadium ini demam akan mengalami penurunan, ruam akan meninggalkan
bekas hiperpigmentasi yang dapat bertahan sampai &$1% hari'
Diagnosis
9iagnosis dan pemeriksaan fisik sesuai dengan stadium penyakit dapat membantu
penegakkan diagnose'+anda utama yang terdapat pada penderita morbili cukup
membantu diagnosis' 9iagnosis campak biasanya cukup ditegakkan berdasarkan gejala
klinis' ,emeriksaan laboratorium jarang dilakukan' ,ada stadium prodromal dapat
ditemukan sel raksasa berinti banyak dari apusan mukosa hidung' 4erum antibodi dari
virus campak dapat dilihat dengan pemeriksaan Hemagglutinationinhibition (8",
complement fixation (C;, neutrali!ation, immune precipitation, hemolysin inhibition,
</"4!, serologi "g.$"g?, dan fluorescent antibody (;!' ,emeriksaan 8" dilakukan
dengan menggunakan dua sampel yaitu serum akut pada masa prodromal dan serum
6
sekunder pada & A 10 hari setelah pengambilan sampel serum akut' 8asil dikatakan
positif bila terdapat peningkatan titer sebanyak %B atau lebih (Cherry, 200%' 4erum "g.
merupakan tes yang berguna pada saat munculnya ruam' 4erum "g. akan menurun
dalam 1aktu sekitar # minggu, sedangkan serum "g? akan menetap kadarnya seumur
hidup' ,ada pemeriksaan darah tepi, jumlah sel darah putih cenderung menurun' ,ungsi
lumbal dilakukan bila terdapat penyulit encephalitis dan didapatkan peningkatan protein,
peningkatan ringan jumlah limfosit sedangkan kadar glukosa normal
1,>
Diagnosis Banding
9iagnosis banding morbili diantaranya =
#$ %oseola infantum ,ada 3oseola infantum, ruam muncul saat demam telah
menghilang'
&$ %uella 3uam ber1arna merah muda dan timbul lebih cepat dari
campak' ?ejala yang timbul tidak seberat campak'
'$ Alergi oat 9idapatkan ri1ayat penggunaan obat tidak lama sebelum
ruam muncul dan biasanya tidak disertai gejala prodromal'
($ Demam skarlatina 3uam bersifat papular, difus terutama di abdomen' +anda
patognomonik berupa lidah ber1arna merah stroberi serta
tonsilitis eksudativa atau membranosa
6
Morili )ang termodifikasi
,enyakit campak yang termodifikasi muncul pada orang yang hanya memiliki
setengah daya tahan terhadap campak' 8al tersebut dapat diakibatkan ri1ayat
7
penggunaan serum globulin maupun pada anak usia kurang dari # bulan karena masih
terdapatnya antibodi campak transplasental dari ibu' 9itandai dengan gejala penyakit
yang lebih ringan' 4tadium prodromal akan menjadi lebih pendek' -atuk, pilek dan
demam lebih ringan' -ercak Koplik lebih sedikit dan kurang jelas, namun dapat juga
tidak muncul sama sekali' 3uam yang muncul sama dengan infeksi campak klasik, tetapi
tidak bersifat konfluens' ,ada beberapa orang, infeksi campak yang termodifikasi ini
dapat tidak memberikan gejala apapun
%
Morili ati!ikal
9idefinisikan sebagai sindroma klinik yang muncul pada orang yang sebelumnya
telah kebal akibat terpajan pada infeksi campak alamiah' -iasanya muncul pada orang
yang telah mendapat vaksin dari virus campak yang dimatikan
.asa inkubasi dari campak atipikal sama seperti pada campak yang tipikal yaitu
sekitar & hingga 1% hari' 4tadium prodromal ditandai dengan demam tinggi yang
mendadak (3#,)7C sampai %0,67C dan biasanya sakit kepala' -isa juga didapatkan gejala
nyeri perut, mialgia, batuk non$produktif, muntah, nyeri dada dan rasa lemah' -ercak
Koplik jarang ditemui' 9ua atau tiga hari setelah onset penyakit muncullah ruam yang
dimulai dari distal ekstremitas dan menyebar ke arah kepala' 3uam sedikit ber1arna
kekuningan, terlihat jelas pada pergelangan tangan dan kaki serta terdapat juga pada
telapak tangan dan kaki' 3uam dapat berbentuk vesikel dan terasa gatal' ,ada campak
atipikal dapat muncul efusi pleura, sesak nafas, hepatosplenomegali, hiperestesia, rasa
lemah maupun paresthesia' 9iagnosis dari campak atipikal dapat ditegakkan melalui tes
serologis' -ila sampel serum a1al diambil sebelum atau pada saat onset ruam, C; dan
titer 8" biasanya kurang dari 1=)' ,ada hari ke$10 infeksi kedua titer akan meningkat
mencapai 1=12>0 atau lebih' ,ada campak yang tipikal, di hari ke$10 infeksi titer jarang
melebihi 1=160
%

Kom!likasi
8
.orbili menjadi berat pada pasien dengan gi5i buruk dan anak berumur lebih
kecil' Kebanyakan penyulit campak terjadi bila ada infeksi sekunder oleh bakteri'
-eberapa penyulit campak adalah =
a* Bronko!neumonia
.erupakan salah satu penyulit tersering pada infeksi campak' 9apat
disebabkan oleh invasi langsung virus campak maupun infeksi sekunder oleh
bakteri (Pneumococcus, "treptococcus, "taphylococcus, dan Haemophyllus
influen!a' 9itandai dengan adanya ronki basah halus, batuk, dan meningkatnya
frekuensi nafas' ,ada saat suhu menurun, gejala pneumonia karena virus campak
akan menghilang kecuali batuk yang masih akan bertahan selama beberapa lama'
-ila gejala tidak berkurang, perlu dicurigai adanya infeksi sekunder oleh bakteri
yang menginvasi mukosa saluran nafas yang telah dirusak oleh virus campak'
,enanganan dengan antibiotik diperlukan agar tidak muncul akibat yang fatal'
* En+e!halitis
Komplikasi neurologis tidak jarang terjadi pada infeksi campak' ?ejala
encephalitis biasanya timbul pada stadium erupsi dan dalam > hari setelah onset
penyakit' -iasanya gejala komplikasi neurologis dari infeksi campak akan timbul
pada stadium prodromal' +anda dari encephalitis yang dapat muncul adalah =
kejang, letargi, koma, nyeri kepala, kelainan frekuensi nafas, t#itching dan
disorientasi' 9ugaan penyebab timbulnya komplikasi ini antara lain adalah adanya
proses autoimun maupun akibat virus campak tersebut'
+* Subacute Slcerosing Panencephalitis ,SSPE*
.erupakan suatu proses degenerasi susunan syaraf pusat dengan
karakteristik gejala terjadinya deteriorisasi tingkah laku dan intelektual yang
diikuti kejang' .erupakan penyulit campak onset lambat yang rata$rata baru
9
muncul & tahun setelah infeksi campak pertama kali' "nsidensi pada anak laki$laki
3B lebih sering dibandingkan dengan anak perempuan' +erjadi pada 1C2)'000
kasus dan menyebabkan kerusakan otak progresif dan fatal' !nak yang belum
mendapat vaksinansi memiliki risiko 10B lebih tinggi untuk terkena 44,<
dibandingkan dengan anak yang telah mendapat vaksinasi ("9!", 200%'
d* Kon-ungti"itis
Konjungtivitis terjadi pada hampir semua kasus campak' 9apat terjadi
infeksi sekunder oleh bakteri yang dapat menimbulkan hipopion, pan oftalmitis
dan pada akhirnya dapat menyebabkan kebutaan'
e* .titis Media
?endang telinga biasanya hiperemi pada fase prodromal dan stadium
erupsi'
f* Diare
9iare dapat terjadi akibat invasi virus campak ke mukosa saluran cerna
sehingga mengganggu fungsi normalnya maupun sebagai akibat menurunnya
daya tahan penderita campak
3
g* Laringotrakheitis
,enyulit ini sering muncul dan kadang dapat sangat berat sehingga
dibutuhkan tindakan trakeotomi'
h* Jantung
.iokarditis dan perikarditis dapat menjadi penyulit campak' :alaupun
jantung seringkali terpengaruh efek dari infeksi campak, jarang terlihat gejala
kliniknya'
10
i* Black measles
.erupakan bentuk berat dan sering berakibat fatal dari infeksi campak
yang ditandai dengan ruam kulit konfluen yang bersifat hemoragik' ,enderita
menunjukkan gejala encephalitis atau encephalopati dan pneumonia' +erjadi
perdarahan ekstensif dari mulut, hidung dan usus' 9apat pula terjadi koagulasi
intravaskuler diseminata
%
Imunitas
Struktur antigenik
"munoglobulin kelas "g. dan "g? distimulasi oleh infeksi campak' Kemudian
"g. menghilang dengan cepat (kurang dari # minggu setelah infeksi sedangkan "g?
tinggal tak terbatas dan jumlahnya dapat diukur' "g. menunjukkan baru terkena infeksi
atau baru mendapat vaksinasi' "g? menandakan pernah terkena infeksi' "g! sekretori
dapat dideteksi dari sekret nasal dan hanya dapat dihasilkan oleh vaksinasi campak hidup
yang dilemahkan, sedangkan vaksinasi campak dari virus yang dimatikan tidak akan
menghasilkan "g! sekretori
6
Imunitas trans!lasental
-ayi menerima kekebalan transplasental dari ibu yang pernah terkena campak'
!ntibodi akan terbentuk lengkap saat bayi berusia % A 6 bulan dan kadarnya akan
menurun dalam jangka 1aktu yang bervariasi' /evel antibodi maternal tidak dapat
terdeteksi pada bayi usia # bulan, namun antibodi tersebut masih tetap ada' 0anin dalam
11
kandungan ibu yang sedang menderita campak tidak akan mendapat kekebalan maternal
dan justru akan tertular baik selama kehamilan maupun sesudah kelahiran
1
Imunisasi
"munisasi campak terdiri dari "munisasi aktif dan pasif' "munisasi aktif dapat
berasal dari virus hidup yang dilemahkan maupun virus yang dimatikan' 2aksin dari virus
yang dilemahkan akan memberi proteksi dalam jangka 1aktu yang lama dan protektif
meskipun antibodi yang terbentuk hanya 20* dari antibodi yang terbentuk karena infeksi
alamiah' ,emberian secara sub kutan dengan dosis 0,)ml' 2aksin tersebut sensitif
terhadap cahaya dan panas, juga harus disimpan pada suhu %7C, sehingga harus
digunakan secepatnya bila telah dikeluarkan dari lemari pendingin'
2aksin dari virus yang dimatikan tidak dianjurkan dan saat ini tidak digunakan
lagi' 3espon antibodi yang terbentuk buruk, tidak tahan lama dan tidak dapat merangsang
pengeluaran "g! sekretori'
"ndikasi kontra pemberian imunisasi campak berlaku bagi mereka yang sedang
menderita demam tinggi, sedang mendapat terapi imunosupresi, hamil, memiliki ri1ayat
alergi, sedang memperoleh pengobatan imunoglobulin atau bahan$bahan berasal dari
darah
6

"munisasi pasif digunakan untuk pencegahan dan meringankan morbili' 9osis
serum de1asa 0,2) mlCkg-- yang diberikan maksimal ) hari setelah terinfeksi, tetapi
semakin cepat semakin baik' -ila diberikan pada hari ke # atau 10 hanya akan sedikit
mengurangi gejala dan demam dapat muncul meskipun tidak terlalu berat'
Penatalaksanaan
,engobatan bersifat suportif dan simptomatis, terdiri dari istirahat, pemberian
cairan yang cukup, suplemen nutrisi, antibiotik diberikan bila terjadi infeksi sekunder,
anti konvulsi apabila terjadi kejang, antipiretik bila demam, dan vitamin ! 100'000 Dnit
untuk anak usia 6 bulan hingga 1 tahun dan 200'000 Dnit untuk anak usia E1 tahun'
12
2itamin ! diberikan untuk membantu pertumbuhan epitel saluran nafas yang rusak,
menurunkan morbiditas campak juga berguna untuk meningkatkan titer "g? dan jumlah
limfosit total
%

"ndikasi ra1at inap bila hiperpireksia (suhu E3#,)7C, dehidrasi, kejang, asupan
oral sulit atau adanya penyulit' ,engobatan dengan penyulit disesuaikan dengan penyulit
yang timbul
6,>
Pen+egahan
,encegahan terutama dengan melakukan imunisasi campak' "munisasi Campak di
"ndonesia termasuk "munisasi dasar yang 1ajib diberikan terhadap anak usia # bulan
dengan ulangan saat anak berusia 6 tahun dan termasuk ke dalam program
pengembangan imunisasi (,,"' "munisasi campak dapat pula diberikan bersama .umps
dan 3ubela (..3 pada usia 12$1) bulan' !nak yang telah mendapat ..3 tidak perlu
mendapat imunisasi campak ulangan pada usia 6 tahun' ,encegahan dengan cara isolasi
penderita kurang bermakna karena transmisi telah terjadi sebelum penyakit disadari dan
didiagnosis sebagai campak
6
Prognosis
Campak merupakan penyakit self limiting sehingga bila tanpa disertai dengan
penyulit maka prognosisnya baik
2
KESIMPULAN
.orbili merupakan penyakit virus akut yang disebabkan oleh virus 3(! dari
family paromyBoviridae' .orbili merupakan masalah kesehatan di negara berkembang'
.orbili dapat ditandai melalui gejala klinis yang khas yaitu 3C (cory5a,
cough,conjunctivitis' 4elain itu terdapat gejala umum infeksi seperti demam, lemas dan
hilangnya nafsu makan' .orbili dapat dengan mudah menular ke individu lain' .orbili
13
dapat menyebabkan kematian jika mengenai penderita dengan gi5i buruk sehingga dapat
menjadi sebuah faktor terhadap terjadinya komplikasi' +erdapat 3 stadium pada morbili'
!namnese, temuan klinis dan pemeriksaan penunjang yang teliti dapat membantu dalam
penegakkan diagnosa morbili' .anajemen suportif dan simptomatis yang tepat dapat
menurunkan morbiditas penderita morbili'
DA/TA% PUSTAKA
1' ,hillips C'4' 1#>3' .easles' "n= -ehrman 3'<', 2aughan 2'C' (eds (elson
+eBtbook of ,ediatrics' 12th edition' 0apan' "gaku$4hoinC4aunders' p'&%3
2' +'8' 3ampengan, "'3' /aurent5' 1##&' ,enyakit "nfeksi +ropik pada !nak'
0akarta' ,enerbit -uku Kedokteran <?C' 8al' #0
14
3' 4oegeng 4oegijanto' 2002' Campak' dalam= 4umarmo 4' ,oor1o 4oedarmo, dkk'
(ed' -uku !jar "lmu Kesehatan !nak "nfeksi F ,enyakit +ropis' <disi "' 0akarta'
-alai ,enerbit ;KD"' 8al' 12)
%' Cherry 0'9' 200%' .easles 2irus' "n= ;eigin, Cherry, 9emmler, Kaplan (eds
+eBtbook of ,ediatrics "nfectious 9isease' )th edition' 2ol 3' ,hiladelphia'
4aunders' p'22>3 A 22#>
)' !lan 3' +umbelaka' 2002' Pendekatan Diagnostik Penyakit $ksantema %kut
dalam= 4umarmo 4' ,oor1o 4oedarmo, dkk' (ed' -uku !jar "lmu Kesehatan
!nak "nfeksi F ,enyakit +ropis' <disi "' 0akarta' -alai ,enerbit ;KD"' 8al' 113
6' 4oegeng 4oegijanto' 2001' 2aksinasi Campak' 9alam= "'?'(' 3anuh, dkk' (ed
-uku "munisasi di "ndonesia' 0akarta' ,engurus ,usat "katan 9okter !nak
"ndonesia' 8al' 10)
&' !nonim' 201%' +injauan ,ustaka Campak' D4D "nstitusional 3epository'
Dniversitas 4umatera Dtara' .edan' 20 4eptember 201%
(http=CCrepository'usu'ac'idC
>' 8erry ?', !5hali .'4', et'al' 2012' .orbili' "nfeksi dan ,enyakit +ropis' ,edoman
9iagnosis dan +erapi' "lmu Kesehatan !nak' <disi ke$%' -andung' 9epartemen
"lmu Kesehatan !nak ;akultas Kedokteran Dniversitas ,adjadjaran A 34D, 9r'
8asan 4adikin -andung' 8al' %26
15

You might also like