You are on page 1of 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

RS
DENGAN GANGGUAN CAIRAN dan ELEKTROLIT
DI RUANG RAWAT INAP LANTAI II RS.GANESHA
TANGGAL 02-05 Agustus 2012
I.

PENGKAJIAN

1.
Identitas
a.
Identitas Pasien
Nama
: Tn.RS
Umur
: 33 Tahun
Agama
: Hindu
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Status
: Menikah
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Swasta
Suku Bangsa
: Indonesia
Alamat
: Br. Satria Blahbatuh
Tanggal Masuk
: 30 Juli 2012
Tanggal Pengkajian : 02 Agustus 2012
No. Register
: 029477
Diagnosa Medis
: Diare Akut
b.
Identitas Penanggung Jawab
Nama
: Ny.A
Umur
: 36 Tahun
Hub. Dengan Pasien : Istri
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: Br. Satria Blahbatuh
2.
Status Kesehatan
a.
Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
Pada saat MRS dan pengkajian, pasien mengeluh lemas di seluruh badannya.
2) Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini
Sekitar 2 bulan yang lalu pasien mengalami diare dan dibawa ke dokter lalu diberi obat dan injeksi,
namun tidak sembuh-sembuh. Kemudian keluarga mencoba pengobatan non-medis, dan dikatanya
pasien terkena penyakit magic, namun tidak sembuh juga. Setelah beberapa minggu kondisi pasien
semakin memburuk, sehingga istri pasien membawa pasien ke RS.Ganesha pada tanggal 30 juli 2012,
pada pukul 20.00 Wita. Sesampainya di RS pasien langsung dirujuk ke IGD, keadaan pasien saat itu
lemes, pusing, dan enek di bagian ulu hati, sehinggga perawat memberikan tindakan medis seperti
memasang infus, mengukur TTV dan akhirnya dibawa ke ruang rawat inap lantai 2 RS.Ganesha.
Pada saat pengkajian pasien mengeluh masih sedikit pusing, enek di ulu hati serta saat BAB
fesesnya masih encer dan bercampur darah .
3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya

Hal yang pertama dilakukan keluarga pasien adalah membawa pasien berobat ke dokter.
b.
1)

Satus Kesehatan Masa Lalu


Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan bahwa ia pernah mengalami penyakit seperti batuk, pilek, dan demam.

2) Pernah dirawat
Pasien mengatakan bahwa ia tidak pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya.
3) Alergi
Pasien mengatakan bahwa ia tidak mempunyai riwayat alergi terhadap obat-obatan ataupun
makanan
4) Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)
Pasien mengatakan bahwa ia memiliki kebiasaan minum kopi 3xsehari, minum alkohol hampir
setiap hari dan dimulai sejak SMA, serta kebiasaan merokok 7 batang per hari.
c.

Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien mengatakan bahwa ia maupun keluarganya tidak mempunyai riwayat penyakit keluarga
ataupun keturunan, seperti DM, asma, penyakit jantung, maupun hipertensi.
d.
Diagnosa Medis dan therapy
1)
Diagnose medis : Diare Akut
2) Therapy
JENIS
NAMA OBAT
DOSIS
RUTE
Injeksi
IVFD RL+kCl IA
20 tpm
Intravena
Injeksi
Levolin
1x1 fls
Intravena
Tablet
Tri mexol forte
3x1 mg
Oral
Tablet
Trans fector
3x2 mg
Oral
Tablet
Govasol
1x1 mg
Oral

Tablet
Ripal bumin
3x2 mg
Oral
3.
a.

Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)


Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan bahwa gaya hidupnya kurang baik, karena ia memiliki
kebiasaan minum kopi 3xsehari, minum alkohol hampir setiap hari dan dimulai sejak SMA, serta
kebiasaan merokok 7 batang per hari.
b.
Pola Nutrisi-Metabolik
Sebelum sakit : Pasien mengatakan bahwa ia biasa makan 4x sehari dengan 1 porsi. Menunya
seperti nasi, daging, sayur, dan makanan habis dalam 1 porsi. Pasien biasa minum air putih 9
gelas/hari dan sering minum-minumanan yang beralkohol. Berat badannya 55kg dan tinggi badannya
165cm.
Saat sakit
: Pasien mengatakan bahwa nafsu makannnya menurun, ia makan 3x sehari 1 porsi
dengan menu bubur dan sayur bening, tetapi masih bersisa, dan biasa minum air putih 5 gelas/hari.
Berat badannya 50kg dan tinggi badannya 165cm.
c.
Pola Eliminasi
1) BAB
Sebelum sakit : Pasien mengatakan bahwa ia biasa BAB setiap pagi hari dengan bentuk faces
padat, warna feses kuning, bau khas feses, dan feses tidak bercampur darah.
Saat sakit
: Pasien mengatakan bahwa ia BAB 5x/hari dengan bentuk fases encer, feses
berwarna kuning, feses bercampur darah,terdapat sedikit lendir dan berbau obat.
2) BAK
Sebelum sakit : Pasien mengatakan bahwa ia biasa BAK secara normal dengan karakteristik urin
cair, warnanya kuning, bau khas urine, serta tidak bercampur darah.
Saat sakit
: Pasien mengatakan bahwa ia BAK 4 x/hari, dengan karakter urinenya kuning pekat
dan berbau obat.
d.
Pola aktivitas dan latihan
1) Aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri
0
1
2
3
4
Makan dan minum

Mandi


Toileting

Berpakaian

Berpindah

0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total
2) Latihan
Sebelum sakit : Pasien mengatakan bahwa ia biasa melakukan aktivitas sehari-hari seperti bekerja
Saat sakit
: Pasien mengatakan bahwa ia tidak bisa melakukan aktivitas seperti sebelum sakit.
e.

Pola kognitif dan Persepsi


Status mental pasien sadar, dapat berbicara dengan normal dan tidak ada gangguan pada
kemampuan membaca serta berinteraksinya, pendengaran dan penglihatan pasien normal. Pasien
mengatakan bahwa ia mengetahui penyakitnya.
f.

Pola Persepsi-Konsep diri


Pasien mengatakan bahwa ia terganggu baik harga diri, konsep diri, ideal diri, identitas diri, dan
gambaran dirinya.
g.
Pola Tidur dan Istirahat
Sebelum sakit : Pasien mengatakan bahwa ia sering tidur larut malam, biasanya tidur 8 jam sekitar
dari pukul 01.00 Wita sampai dengan 09.00 Wita, ia tidur dengan nyenyak.
Saat sakit
: Pasien mengatakan bahwa ia tidak bisa tidur dengan nyenyak, biasanya ia tidur
pukul 20.00 Wita dan sering terbangun.
h.

Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan bahwa dukungan keluarganya sangat berpengaruh dalam proses
penyembuhannya.
i.

Pola Seksual-Reproduksi
Pasien mengatakan bahwa ia mempunyai 1 orang anak laki-laki yang masih bersekolah.

j.

Pola Toleransi Stress-Koping


Pasien mengatakan bahwa ia tidak dapat makan dan minum-minuman kesukaannya, ia hanya bisa
menahan keinginannya tersebut, tetapi tidak sampai membuatnya depresi hanya saja merasa sedih
karena penyakitnya menggagalkan semua rencana kegiatannya. Pasien memiliki keinginan keras untuk
sembuh.
k.

Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien mengatakan bahwa ia beragama hindu dan biasanya bersembahyang ke pura pada hari-hari
tertentu saja. Saat sakit ia biasa lebih sering berdoa di tempat tidur saja.
4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : Lemas
Tingkat kesadaran : komposmetis / apatis / somnolen / sopor/koma
GCS
: verbal=5, Psikomotor = 6, Mata = 4
b. Tanda-tanda Vital : Nadi =
60 , Suhu = 37C, TD = mmHg,
RR = 20
c. Keadaan fisik
a.
Kepala dan leher
:
Bentuk kepala pasien normal simetris, tidak terlihat adanya alopesia, warna rambut hitam,
kebersihan cukup, tidah terdapat luka pada kulit kepala dan wajah, tidak ada nyeri tekan, tidak teraba
massa. Alis dan mata terlihat simetris, tidak terdapat udim palpebra, sklera aninterik, pupil isokor
miosis, konjungtiva anemis. Hidung simetris, tidak terlihat adanya serumen, penyebaran silia merata,
tidak teraba massa dan nyeri tekan pada sinus frontalis, sinus etmoidalis, sinus spenoidalis, dan sinus
masilaris. Telinga simetris, tidak terlihat adanya serumen dan discart, tidak terlihat adanya betelsains,
tidak teraba massa dan nyeri tekan pada tragus, cartilago, dan aurikul. Mulut simetris, mukosa bibir
kering, tidak terlihat adanya stomatitis. Leher terlihat simetris, tidak terlihat adanya hiperpigmentasi,
tidak terlihat adanya lesi, tidak terlihat peningkatan JVP, tidak teraba massa pada kelenjar tiroid dan
kelenjar limfe.
b.
Dada :
Paru
Bentuk paru terlihat simetris, tidak terlihat adanya lesi dan udim, terlihat adanya tatto,tidak teraba
massa dan nyeri tekan, terdengar suara sonor pada ICS 2-8.
Jantung
Terlihat iktus kordis,terdengar suara S1 dan S2 tunggal reguler tidak teraba massa dan nyeri tekan.
c.

Payudara dan ketiak :


Bentuk payudara terlihat simetris, tidak terlihat adanya lesi dan udim, tidak terlihat
hiperpigmentasi, tidak teraba massa dan nyeri tekan.
d.

Abdomen
:
Tidak terlihat adanya hiperpigmentasi,tidak terlihat adanya lesi pada abdomen. Terdengar
gerakan peristaltik 37 kali/menit. Terdapat nyeri tekan pada abdomen. Terdengar suara pekak.
e.

Genetalia
:
Tidak terkaji

f.

Integumen :

Tidak terlihat adanya lesi dan udim, tidak terlihat hiperpigmentasi, terlihat adanya tatto di bagian
tangan, kaki, dada dan punggung, kulit terlihat kering dan turgor kulit tidak elastis.
g.

Ekstremitas :
Atas
Tangan terlihat simetris, tidak terlihat adanya lesi dan udim, tidak terlihat hiperpigmentasi, terlihat
adanya tatto, dan turgor kulit kering, terjadi refleks bisep, dan kekuatan otot 4.

Bawah
Kaki terlihat simetris, tidak terlihat adanya lesi dan udim, tidak terlihat hiperpigmentasi, terlihat
adanya tatto, dan turgor kulit kering, terjadi refleks babinskyn, terjadi refleks patela, dan kekuatan otot
4.
h.
Neurologis
:
Status mental da emosi :
Ekspresi wajah pasien tampak sedih dan kesal karena harus bolak-balik toilet
Pengkajian saraf kranial :
Semua saraf kranial yang mengatur panca indra pasien berfungsi secara normal
Pemeriksaan refleks :
Semua refleks pada pasien berfungsi secara normal
b.
Pemeriksaan Penunjang
1.
Data laboratorium yang berhubungan
Hematologi rutin pada tanggal 30 Juli 2012
JUMLAH SEL DARAH
HASIL
SATUAN
NILAI RUJUKAN
Hemoglobin (HGB)
-10,5
g/dl
13,0-18,0
Hematokrit (HTC)
-31,8
%
40-52
Lekosit (WBC)
7,80
10^3/UL
3,8-10,6
Trombosit (PLT)
346
10^3/UL
150-440
Eritrosit (RBC)
-3,64
10^3/UL
4,5-6,5
RDW
12,9

%
10-16
MPV
-7,1
fL
7,2-11,1
PCT
0,2
%
0,2-0,5
MCV
87,4
fL
80-100
MCH
28,8
Pg
26-34
MCHC
33,0
Pg
32-36
Limfosit %
10,7
%
20-35
Monosit %
3,3
%
2-8
Gran %
86,0
%
50-80
Lymp #
0,80
10^3/UL
1-5
Monosit #
0,30
10^3/UL
0,1-1
Gran #
6,50
10^3/UL
2-8
Pemeriksaan pada tanggal 1 Agustus 2012
NAMA PEMERIKSAAN

HASIL
NILAI RUJUKAN
SATUAN
KET.
FUNGSI HATI
Albumin
2,6*
3,4-4,8
g/dl
ELEKTROLIT
Natrium (Na)
Kalium (K)
Chloride (Cl)
138
2,2*
9,8
135-147
3,5-5,0
98-106
mmol/L
mmol/L
mmol/L

2.
3.
4.

Pemeriksaan radiologi : Hasil konsultasi : Pemeriksaan penunjang diagnostic lain :-

ANALISA DATA
A. Tabel Analisa Data
NO.
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
1.
DS :
Pasien mengatakan biasa minum air putih 5 gelas/hari.
Pasien mengatakan bahwa ia BAK 4 x/hari, dengan karakter urinenya kuning pekat dan berbau
obat.
DO :

Kulit pasien terlihat kering dan turgor kulit tidak elastis


konjungtiva anemis
mukosa bibir kering
TD = mmHg
Kondisi menurun
Kekurangan volume cairan
2.
DS :
Pasien mengatakan bahwa nafsu makannnya menurun, ia makan 3x sehari 1 porsi dengan menu
bubur dan sayur bening, tetapi masih bersisa
Pasien mengatakan bahwa ia BAB 5x/hari dengan bentuk fases encer, feses berwarna kuning, feses
bercampur darah,terdapat sedikit lendir dan berbau obat.
Pasien mengatakan berat badannya 50kg dan tinggi badannya 165cm
Pasien mengatakan sedikit pusing
DO:
Konjungtiva anemis
Wajah pasien terlihat pucat
Pasien terlihat lemas
Mukosa bibir kering
Kondisi menurun
Ketidakseimbangan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh
3.
DS :
Pasien mengatakan bahwa ia tidak bisa tidur dengan nyenyak, biasanya ia tidur pukul 20.00 Wita dan
sering terbangun.
DO:
Wajah pasien terlihat pucat
Terlihat adanya lingkaran hitam pada sekitar mata pasien
Nyeri abdomen
Insomnia
B.

Tabel Daftar Diagnosa Keperawatan /Masalah Kolaboratif Berdasarkan Prioritas

NO
TANGGAL / JAM DITEMUKAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TANGGAL
TERATASI
Ttd
1.
2-8-2012
Pkl. 11.00
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan ditandai dengan pasien mengatakan
biasa minum air putih 5 gelas/hari, pasien mengatakan bahwa ia BAK 4 x/hari, dengan karakter
urinenya kuning pekat dan berbau obat, kulit pasien terlihat kering dan turgor kulit tidak elastis,
konjungtiva anemis, mukosa bibir kering, dan TD = mmHg

5-8-2012
2.
2-8-2012
Pkl. 11.00
Ketidak seimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan
untuk mengabsorpsi nutrien ditandai dengan pasien mengatakan bahwa nafsu makannnya menurun, ia
makan 3x sehari 1 porsi dengan menu bubur dan sayur bening, tetapi masih bersisa, pasien mengatakan
bahwa ia BAB 5x/hari dengan bentuk fases encer, feses berwarna kuning, feses bercampur
darah,terdapat sedikit lendir dan berbau obat, pasien mengatakan berat badannya 50kg dan tinggi
badannya 165cm, pasien mengatakan sedikit pusing, konjungtiva terlihat anemis, wajah pasien terlihat
pucat, pasien terlihat lemas dan mukosa bibir kering
5-8-2012
3.
2-8-2012
Pkl. 11.00
Insimnia berhubungan dengan tidur terputus ditandai dengan pasien mengatakan bahwa ia tidak bisa
tidur dengan nyenyak, biasanya ia tidur pukul 20.00 Wita dan sering terbangun, wajah pasien terlihat
pucat, dan terlihat adanya lingkaran hitam pada sekitar mata pasien.
5-8-2012

C. Rencana Tindakan Keperawatan


Hari/
Tgl
No Dx
Rencana Perawatan
Ttd
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi
Rasional
Kamis,
2-8-2012
1
Setelah diberikan askep selama 3x24 jam, diharapkan volume cairan pasien dapat kembali normal,
dengan KH :
Turgor kulit dapat kembali elastic kembali dalam 3 detik
Mukosa bibir lembab
Tidak terjadi dehidrasi
TTV :
TD =
S = 36-37 C
N = 60-90
RR = 12-20
Kaji tanda vital, contoh TD, frekuensi jantung, nadi, dan suhu (kesamaan dan volume
Catat perubahan mental, turgor kulit, hidrasi, membrane mukosa, dan karaktersputum

Ukur/hitung masukan, pengeluaran, dan keseimbangan cairan. Catat kehilangan tak tampak.
Timbang berat badan
Kaji tanda vital, contoh TD, frekuensi jantung, nadi, dan suhu
Berikan cairan IV dalam observasi ketat dengan alat control sesuai indikasi

Awasi/ganti elektrolit sesuai indikasi


Kekurangan / perpindahan cairan meningkatkan frekuensi jantung, menurunkan TD, dan mengurangi
volume nadi.
Penurunan curah jantung mempengaruhi perfusi/ fungsi serebral. Kekurangan cairan juga dapat
diidentifikasi dengan penurunan turgor kulit, membrane mukosa kering, dan viskositas secret kental.
Memberikan informasi tentang status cairan umum. Kecenderungan keseimbangan cairan
negatifdapat menunjukan terjadinya deficit.
Perubahan cepat menunjukkan gangguan dalam air tubuh total
Untuk membedakan TTV normal klien dengan keadaan pada saat sakit.
Memperbaiki/mempertahankan volume sirkulasi dan tekanan osmotic. Catatan meskipun kekurangan
cairan, pemberian dapat mengakibatkan peningkatan kongesti paru, pengaruh negative fungsi
pernafasan
Elektrolit khususnyakalium dan natrium mungkin menurun sebagai akibat terapi diuretic
Kamis,
2-8-2012

2.

Setelah diberikan askep selama 3x24 jam, diharapkan asupan makanan pasien dapat kembali normal,
dengan KH :
Nafsu makan kembali normal
Karakteristik feses dapat kembali normal
Tubuh pasien dapat kembali sehat
BB pasien dari 50kg menjadi 53kg.

Buat jadwal masukan tiap jam. Anjurkan mengukur cairan/ makanan dan minuman sedikit demi
sedikit atau makan dengan perlahan
Timbang berat badan

Tekankan pentingnya menyadari kenyang dan menghentikan masukan


Beritahu pasien untuk duduk saat makan/ minum
Diskusikan yang disukai pasien dan masukan dalam diet murni
Kaji tanda vital, contoh TD, frekuensi jantung, nadi, dan suhu
Rujuk ke ahli gizi

Berikan tambahan vitamin B12 injeksi, folat, dan kalsium sesuai indikasi

Setelah tindakan pembagian, kapasitas gaster menurun kurang lebih 50 ml, sehingga perlu makan
sering

Pengawasan kehilangan dan alat pengkajian kebutuhan nutrisi/ keefektifan terapi


Makan berlebihan dapat menyebabkan mual/muntah atau kerusakan operasi pembagian
Menurunkan kemungkinan aspirasi

Dapat meningkatkan masukan, meningkatkan rasa berpartisipasi/ control

Untuk membedakan TTV normal klien dengan keadaan pada saat sakit.
Perlu bantuan dalam perencanaan diet yang memenuhi kebutuhan nutrisi
Tambahan dapat diperlukan untuk mencegah anemia karena gangguan absorpsi. Peningkatan
motilitas usus setelah prosedur bypass merendahkan kadar kalsium dan meningkatkan absorpsi oksalat,
dimana dapat menimbulkan pembentukan batu urine.
Kamis,
2-8-2012

3.

Setelah diberikan askep selama 3x24 jam diharapkan pola tidur pasien dapat kembali normal, dengan
KH:
Pasien dapat tidur dengan nyenyak
Tidak terlihat lingkaran hitam pada mata
Pasien tidak terjaga

Batasi masukan makanan/ minuman mengandung kafein

Dukung kelanjutan kebiasaan ritual sebelum tidur


Pastikan kebiasaan defekasi pasien dan gaya hidup sebelumnya.
Tinjau ulang pola diet dan jumlah/ tipe masukan cairan
Libatkan pasien dalam perawatan ostomi secara bertahap
Berikan analgesic, sedative saat tidur sesuai indikasi
Kafein dapat memperlambat pasien untuk tidur dan mempengaruhi tidur tahap REM,
mengakibatkan pasien tidak merasa segar saat bangun.
Meningkatkan relaksasi dan kesiapan untuk tidur
Membantu dalam pembentukkan jadwal irigasi efekttif untuk pasien kolostomi
Masukan adekuat dari serat dan makanan kasar memberikan bulk, dan cairan adalah factor penting
dalam penentuankriteria feses.

Rehabilitasi dapat dipermudah dengan mendorongpasien mandiri dan terkontrol


Nyeri mempengaruhi pasien untuk jatuh/tertidur

D.
Implementasi Keperawatan
Hari/ Tgl/Jam
No. Dx
Tindakan Keperawatan
Evaluasi proses
Ttd
Kamis,
02-08-2012
Pkl.
07.00Wita
Pkl.
08.15Wita
Pkl.
08.15Wita

Pkl.
08.15Wita
Pkl.
11.00Wita

Pkl.
16.10Wita
Pkl.
16.10Wita
Pkl.
22.00Wita
3
Mengganti alat tenun
DS : pasien mengatakan bersedia diganti alat tenunnya
DO : tempat tidur pasien terlihat lebih bersih
1,2

Menimbang berat badan pasien


DS: Pasien mengatakan bersedia diukur berat badannya
DO: BB pasien 50kg
1,2
Memberikan cairan IV RL
DS: Pasien mengatakan bersedia dipakaikan infus
DO: obat dimasukkan melalui injeksi dan tidak terlihat adanya reaksi alergi.
1,2
Memberikan obat oral tri mexol forte, trans fector, govasol
DS: pasien bersedia diberikan obat
DO: obat diberikan secara oral
1,2
Mengkaji TTV
DS : pasien mengatakan lemas dan nyeri saat menelan
DO:
Nadi = 80
Suhu = 37 C
TD = mmHg,
RR = 20
1,2
Menanyakan asupan makanan/ minuman
DS : pasien mengatakan tidak nafsu makan
DO : makanan pasien terlihat masih tersisa
1,2
Memberikan obat oral
DS: pasien bersedia diberikan obat
DO: tidak terlihat adanya reaksi alergi
1,2
Memberikan obat oral
DS: pasien bersedia diberikan obat
DO: tidak terlihat adanya reaksi alergi
Jumat,
03-08-2012
Pkl.
05.00Wita

Pkl.
05.15Wita

Pkl.
07.05Wita
Pkl.
08.15Wita
Pkl.
08.15Wita
Pkl.
11.00Wita

Pkl.
16.05Wita

Pkl.
17.05Wita
Pkl.
17.05Wita
Pkl.
22.05Wita
1,2
Mengkaji TTV
DS : pasien mengatakan lemas, nafsu makan menurun
DO:
Nadi = 80
Suhu = 38,3 C
TD = mmHg
RR = 20
3
Memandikan pasien

DS : pasien menolak untuk dimandikan


DO: pasien dimandikan oleh keluarganya
3
Mengganti alat tenun
DS : pasien mengatakan lebih nyaman
DO : tempat tidur pasien terlihat lebih bersih
1,2
Mengganti cairan infuse
DS : pasien bersedia diganti infusnya
DO : Infus berjalan dengan lancar
1,2
Memberikan obat tri mexol forte, trans fector, govasol, ripal bumin
DS: pasien bersedia diberikan obat
DO: tidak terlihat adanya reaksi alergi
1,2
Mengkaji TTV
DS : pasien mengatakan lemas
DO:
Nadi = 80
Suhu = 37,3 C
TD = mmHg
RR = 20
1,2
Mengkaji TTV
DS : pasien mengatakan pusing dan enek di ulu hati
DO:
Nadi = 80
Suhu = 36,7 C
TD = mmHg
RR = 20
1,2
Memberikan obat oral tri mexol forte
DS: pasien bersedia diberikan obat
DO: tidak terlihat adanya reaksi alergi
1,2
Mengganti cairan infuse
DS : pasien bersedia diganti infusnya
DO : Infus berjalan dengan lancar
1,2
Memberikan obat oral tri mexol forte, trans fector, , ripal bumin

DS: pasien bersedia diberikan obat


DO: obat diberikan secara oral
Sabtu,
04-08-2012
Pkl.
05.00Wita

Pkl.
05.20Wita
Pkl.
07.15Wita

Pkl.
10.15Wita
Pkl.
10.15Wita
Pkl.
11.15Wita

Pkl.
16.15Wita

Pkl.
17.15Wita
Pkl.
17.15Wita
Pkl.
17.15Wita

Pkl.
22.15Wita
1,2
Mengkaji TTV

DS: pasien mengatakan masih lemas


DO:
Nadi = 80
Suhu = 36,7 C
TD = mmHg
RR = 20
3
Memandikan pasien
DS : pasien menolak untuk dimandikan
DO: pasien dimandikan oleh keluarganya
3
Mengganti alat tenun
DS : pasien mengatakan lebih nyaman dan dapat tidur dengan nyenyak
DO : tempat tidur pasien terlihat lebih bersih dan lingkaran hitam pada mata terlihat berkurang
1,2
Mengganti cairan infuse
DS : pasien bersedia diganti infusnya
DO : Infus berjalan dengan lancar
1,2
Memberikan obat oral tri mexol forte, trans fector, , ripal bumin, govasol
DS: pasien bersedia diberikan obat
DO: tidak terlihat adanya reaksi alergi
1,2
Mengkaji TTV

DS : pasien mengatakan sudah tidak pusing


DO:
Nadi = 80
Suhu = 37, C
TD = mmHg

RR

= 20

1,2
Mengkaji TTV
DS : Pasien mengatakan minumnya 7 gelas /hari
DO : mukosa bibir terlihat kering, turgor kulit tidak elastic, TTV-nya :
Nadi = 80
Suhu = 36,7 C
TD = mmHg
RR = 20
1,2
Memberikan obat oral tri mexol forte, trans fector, , ripal bumin
DS: pasien bersedia diberikan obat
DO: tidak terlihat adanya reaksi alergi
1,2
Menanyakan asupan makanan/ minuman
DS : pasien mengatakan nafsu makan menurun
DO : makanan pasien terlihat masih bersisa
1,2
Mengganti cairan infuse
DS : pasien bersedia diganti infusnya
DO : Infus berjalan dengan lancar
1,2
Memberikan obat oral tri mexol forte
DS: pasien bersedia diberikan obat
DO: tidak terlihat adanya reaksi alergi
E.
Evaluasi Keperawatan
No
Hari/Tgl
Jam
No Dx
Evaluasi
TTd
1.
Minggu,
5-8-2012
Pkl 16.15 Wita
1.
S = Pasien mengatakan minumnya 7 gelas /hari
O = mukosa bibir terlihat kering, turgor kulit tidak elastic, TTV :
Nadi = 80
Suhu = 36,7 C

TD = mmHg
RR = 20
A = masalah teratasi sebagian
P = lanjutkan intervensi

Memberikan minum seperti air putih

Mengkaji TTV
2.
Minggu,
5-8-2012
Pkl 17.15 Wita
2.
S = Pasien mengatakan nafsu makannya menurun
O = makanan pasien terlihat masih bersisa
A = Masalah teratasi sebagian
P = lanjutkan interv
ensi

Menganjurkan makan dengan perlahan

Mengkaji karakteristik feses pasien

Menimbang berat badan pasien


3.
Minggu,
5-8-2012
Pkl 07.15 Wita
3.
S = pasien mengatakan lebih nyaman dan dapat tidur dengan nyenyak
O = tempat tidur pasien terlihat lebih bersih dan lingkaran hitam pada mata terlihat berkurang
A = Masalah sudah teratasi
P = Pertahankan kondisi
AngLiCe WiKa di

You might also like