You are on page 1of 2

Analisis pada kasus Workplace Drug Testing

Pengujian narkoba pada tempat kerja pertama kali dilakukan oleh perusahaan pada tahun 1980-
an karena terjadinya beberapa kecelakaan besar akibat adanya penggunaan narkoba dalam tempat
kerja. Hal ini membuat pengujian narkoba diwajibkan bagi perusahaan tertentu dan diatur dalam
Undang-Undang. Masalah pengujian narkoba ini kompleks dan mempunyai dimensi ilmiah, ekonomi,
sosial, etika, dimensi hokum. Masalah mendasarnya adalah konflik antara hak perusahaan untuk
melindungi properti mereka dan hak para pekerja untuk bebas dari penggangguan yang sah terhadap
kebebasan pribadi mereka.
Penggunaan narkoba dalam tempat kerja, menimbulkan banyak biaya seperti kehilangan
produktivitas, premi asuransi yang lebih tinggi, banyaknya pekerja yang absen dan sakit, kehilangan para
pekerja yang terlatih karena mereka dipecat dan ada yang meninggal, biaya administrasi untuk program
anti narkoba, keamanan ekstra pada pabrik, kerusakan property, penurunan moral pekerja, ternodanya
nama baik perusahaan, penuntutan hokum, dan pencurian property. Selain itu, ada dua efek yang
ditunjukkan oleh para pengguna narkoba, yaitu ketidakmampuan pekerja dalam mengikuti pola-pola
waktu normal untuk bekerja, serta kurangnya motivasi dalam bekerja.
Metode pengujian narkoba bervariasi, antara lain pemeriksaan barang-barang pekerja,
pengawasan pekerja, tes tertulis mengenai narkoba, poligrafi, pengujian kemampuan fisik pekerja, tes
darah, tes air ludah, tes rambut, dan tes air seni. Perusahaan biasanya melakukan pengujian narkoba ini
pada para pekerja dalam posisi yang sensitif dengan safety, para pakerja yang menunjukkan efek-efek
dari penggunaan narkoba tersebut, para pekerja yang telah melalui rehabilitasi, para pelamar pekerjaan,
dan semua pekerja dengan metode pemilihan yang random. Pemilihan metode dan objek pengujian
narkoba ini tergantung dari level indikasi penggunaan narkoba. Namun, beberapa metode pengujian
tersebut masih dapat diganggu oleh para pekerja dengan memasukkan berbagai jenis bahan kimia ke
dalam tubuh mereka agar mereka dapat lulus tes.
Dalam kasus ini, disebutkan langkah-langkah yang sebaiknya dipersiapkan sebelum melakukan
pengujian narkoba. Langkah-langkah tersebut sangat berguna untuk memastikan bahwa hasil pengujian
ini akan dijaga kerahasiaannya. Selain itu, perusahaan juga dapat memperoleh hasil pengujian yang
aman dan terjamin secara hukum.
Perusahaan mendukung dilakukan pengujian narkoba pada tempat kerja. Adapun lima alasan
yang mendasari hal tersebut, antara lain:
a) Perusahaan harus menaati peraturan pemerintah sebagai prasyarat untuk memperoleh izin.
b) Hasil pengujian tersebut dapat membantu perusahaan untuk mengendalikan biaya, meningkatkan
produktivitas, dan memberikan keuntungan lainnya baik untuk pekerja maupun perusahaan.
c) Para tester menganggap bahwa tes air seni adalah metode praktis dan lebih baik dan lebih tidak
mengganggu daripada metode-metode lainnya.
d) Perusahaan memiliki tanggung jawab sosial dalam memerangi penggunaan narkoba
e) Menghindari masuknya pekerja baru yang sebelumnya gagal diterima bekerja di perusahaan lain
karena alasan penggunaan narkoba
Para pekerja menganggap bahwa pengujian narkoba tidak perlu dilakukan. Ada enam alasan
yang mendasari hal tersebut, yaitu:
a) Pengujian ini mengganggu dan menyerang kebebasan pribadi para pekerja, seperti kondisi
kesehatan mereka sebelumnya.
b) Perendahan diri sudah menjadi sifat pembawaan dari tes air seni yaitu apakah sebuah sampel
diambil dengan pengawasan yang visual atau pasif.
c) Pengujian ini tidak adil karena melanggar kode etik dari perlakuan yang adil.
d) Tes air seni tidaklah sempurna sehingga dapat memberikan hasil yang tidak akurat dan sesuai.
e) Pengujian ini dapat menyesatkan dan tidak dapat memenuhi standar pembuktian yang layak.
f) Biaya yang dihabiskan oleh pengujian ini tidaklah efektif.
Penetapan hukum pada pengujian narkoba adalah hal yang relatif baru dan masih berkembang.
Hak-hak asasi manusia yang ada dalam Undang Undang Dasar Amerika Serikat, hanya melindungi para
pekerja di perusahaan milik negara, tetapi tidak melindungi para pekerja di perusahaan swasta.
Beberapa orang menuntut pemerintah untuk melindungi para pekerja di perusahaan swasta,
berhubungan dengan pengujian narkoba ini, tetapi pada akhirnya mereka tidak berhasil karena tidak
ada ketetapan hukum yang dapat memenuhi tuntutan mereka.
Pengujian narkoba juga pernah dilakukan pada siswa sekolah. Hal ini disetujui oleh pengadilan
karena pengujian tersebut tidak melanggar hukum dan berguna untuk mencegah penggunaan narkoba
di kalangan siswa sekolah. Pengujian ini juga pernah dilakukan pada para pemain baseball dengan
persetujuan dari para pemilik klub dan para pemain. Pengujian ini dilakukan karena adanya indikasi
penggunaan narkoba oleh pemain untuk meningkatkan penampilan mereka.

You might also like