You are on page 1of 5

PANDUAN JAMINAN SOSIAL

PT KERJA BUANA LESTARI




FASILITAS yang di peroleh untuk Kedua Progam tersebut adalah Jaminan Kesehatan, Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua
1. Jaminan Kecelakaan Kerja

adalah program perlindungan terhadap resiko kecelakaan hubungan kerja berupa
kompensasi biaya dan santunan, iurannya ditanggung oleh Pengusaha.
Kecelakaan kerja (JKK) :
Memberikan kompensasi dan rehabilatasi bagi TK yg mengalami kecelakaan yang
terjadi berhubung dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena
hubungan kerja (PAK)
Kriteria kecelakaan berhubung dengan hubungan kerja adalah ;
Apakah ada perintah dari perusahaan / majikan, atau
Apakah berkaitan dengan kepentingan perusahaan / majikan, atau
Melakukan hal-hal lain yang sangat penting dan mendesak dalam
jam kerja atas seijin Perusahaan / majikan.
Penyakit Akibat Kerja (PAK)
Adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau kondisi lingkungan kerja.( 31
Golongan Penyakit Akibat kerja diatur dalam Keppres N0 22 th 1993) perlindungan kasus
ini diberikan sampai dengan 3 tahun setelah tenaga kerja berhenti bekerja.
Ruang lingkup kecelakaan kerja adalah sejak tenaga kerja berangkat dan pulang dari rumah
dan berada di jalan umum menuju ketempat kerja /kantor atau menuju ketempat lain sesuai
perintah dan ada hubungan dengan tugas serta melalui jalan yang wajar.
BPJS
(Progam Wajib dari Pemerintah)
BPJS
Ketenagakerjaanan
(ex. JAMSOSTEK)
BPJS
KESEHATAN
(ex. ASKES. JAMKESMAS,
JPK JAMSOSTEK)


TATA CARA PENGAJUAN JKK
Apabila terjadi kecelakaan kerja pengusaha wajib mengisi form BPJS KETENAGAKERJAAN 3
(laporan kecelakaan tahap I) dan mengirimkan kepada PT. BPJS KETENAGAKERJAAN tidak lebih
dari 2x24 Jam terhitung sejak terjadinya kecelakaan.
Setelah tenaga kerja dinyatakan sembuh oleh dokter yang merawat / meninggal dunia,
pengusaha wajib mengisi form 3a (laporan kecelakaan tahap II) dan dikirim kepada PT. BPJS
KETENAGAKERJAAN tidak lebih dari 2X 24 jam sejak tenaga kerja dinyatakan
sembuh/meninggal. Selanjutnya PT. BPJS KETENAGAKERJAAN akan menghitung dan
membayar santunan dan ganti rugi kecelakaan kerja yang menjadi hak tenaga kerja/ahliwaris.
Form BPJS KETENAGAKERJAAN 3a berfungsi sebagai pengajuan permintaan pembayaran
jaminan disertai bukti-bukti:
Fotokopi kartu peserta.
Fotokopi KTP tenaga kerja.
Bukti Print out absensi dari perusahaan.
Surat keterangan dokter yang merawat dalam bentuk form BPJS KETENAGAKERJAAN
3b atau 3c.
Kwitansi semua biaya pengobatan dan perawatan serta kwitansi pengangkutan. Biaya
diatas 250.000 menggunakan matrai 3000, biaya perawatan diatas 1.000.000
menggunakan matrai 6000.
Bukan merupakan kecelakaan kerja, merupakan perluasan JKK sehingga masuk dalam ruang
lingkup kecelakaan Kerja apabila :
Tenaga kerja pada saat bekerja ditempat kerja tiba2 meninggal dunia tanpa melihat
penyebab dari penyakit yang dideritanya.
Tenaga kerja mendapat serangan penyakit di tempat kerja kemudian langsung dibawa
ke dokter/unit pelayanan kesehatan atau rumah sakit dan tidak lebih dari 24 jam
kemudian meninggal dunia.
PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK): Ada 31 macam yg timbul karena hubungan kerja
DATA PENDUKUNG DALAM MENEGAKKAN DIAGNOSIS P A K
Data hasil pemeriksaan kesehatan awal
Data hasil pemeriksaan kesehatan berkala
Data hasil pemeriksaan khusus
Data hasil pemeriksaan lingkungan kerja oleh balai hyperkes atau institusi lain yang
berwenang
Data hasil pemeriksaan kesehatan tenaga kerja secara umum di unit kerja tersebut.
2. Jaminan Kematian
Tenaga kerja yang meninggal dunia bukan akibat dari kecelakaan kerja, akan
mengakibatkan terputusnya penghasilan dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan
sosial ekonomi bagi keluarga yang ditinggalkan. Oleh Karena itu diperlukan Jaminan
Kematian dalam upaya meringankan beban keluarga.
Jaminan Kematian diperuntukkan bagi ahli waris dari peserta program BPJS
Ketenagakerjaan yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja. Jaminan Kematian
diperlukan sebagai upaya meringankan beban keluarga baik dalam bentuk biaya
pemakaman maupun santunan berupa uang.
Pengusaha wajib menanggung iuran Program Jaminan Kematian sebesar 0,3% dengan
jaminan kematian yang diberikan adalah Rp 21.000.000,- terdiri dari:
Rp 14.200.000,- santunan kematian dan
Rp 2 juta biaya pemakaman
dan santunan berkala Rp 200.000,-/ bulan (selama 24 bulan) *(pembayaran bisa
dibayarkan sekaligus atau berkala sesuai permintaan ahli waris).
Tata Cara Pengajuan Jaminan Kematian
Pengusaha/keluarga dari tenaga kerja yang meninggal dunia mengisi dan mengirim form 4 kepada
BPJS Ketenagakerjaan disertai bukti-bukti:
1. Kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan (KPJ) Asli tenaga Kerja yang Bersangkutan
2. Surat keterangan kematian dari Rumah sakit/Kepolisian/Kelurahan
3. Salinan/Copy KTP/SIM dan Kartu Keluarga Tenaga Kerja bersangkutan yang masih berlaku
4. Identitas ahli waris (photo copy KTP/SIM dan Kartu Keluarga)
5. Surat Keterangan Ahli Waris dari Lurah/Kepala Desa setempat
6. Surat Kuasa bermeterai dan copy KTP yang diberi kuasa (apabila pengambilan JKM ini
dikuasakan)
BPJS Ketenagakerjaan hanya akan membayar jaminan kepada yang berhak







3. Jaminan Hari Tua
Definisi
Program Jaminan Hari Tua ditujukan sebagai pengganti terputusnya penghasilan tenaga kerja
karena meninggal, cacat, atau hari tua dan diselenggarakan dengan sistem tabungan hari tua. Program
Jaminan Hari Tua memberikan kepastian penerimaan penghasilan yang dibayarkan pada saat tenaga
kerja mencapai usia 55 tahun atau telah memenuhi persyaratan tertentu.
Iuran Program Jaminan Hari Tua:
Ditanggung Perusahaan = 3,7%
Ditanggung Tenaga Kerja = 2%
o Kemanfaatan Jaminan Hari Tua adalah sebesar akumulasi iuran ditambah hasil
pengembangannya.
o Jaminan Hari Tua akan dikembalikan/dibayarkan sebesar iuran yang terkumpul ditambah dengan
hasil pengembangannya, apabila tenaga kerja:
Mencapai umur 55 tahun atau meninggal dunia, atau cacat total tetap
Berhenti bekerja yang telah memenuhi masa kepesertaan 5 tahun dan masa tunggu 1 bulan
Pergi keluar negeri tidak kembali lagi, atau menjadi PNS/POLRI/ABRI
Ilustrasi manfaat taabungan hari tua di masa yang akan datang (asumsi bunga +/- 9%
pertahun)
Iuran JHT setiap bulan:
Ditanggung Perusahaan = 3,7%---------------------------------- Rp. 44.622;
Ditanggung Tenaga Kerja = 2%----------------------------------- Rp. 24.120;
----------------------------------------------------------------------------------------------+
Rp. 68.742
Dihitung dalam setahun = Rp. 68.782; x 12-----------------RP. 824.904;
Ditambah hasil pengembangan 9%(dapat berubah sewaktu-waktu) Rp. 72.241;

Tabungan setelah 5 tahun Rp. 5.626.590,00
Tabungan setelah 10 tahun Rp. 15.838.381,00
Tabungan setelah 15 tahun Rp. 33.534.337,00
Tabungan setelah 25 tahun Rp. 112.314.696,00
Ilustrasi diatas bukan merupakan saldo terakhir JHT, terantung besaran upah dan bunga
saldo
Tata Cara Pengajuan Jaminan
1. Setiap permintaan JHT, tenaga kerja harus mengisi dan menyampaikan formulir 5 BPJS
Ketenagakerjaan kepada kantor BPJS Ketenagakerjaan setempat dengan melampirkan:
a. Kartu peserta Jamsostek (KPJ) asli
b. Kartu Identitas diri KTP/SIM (fotokopi)
c. Surat keterangan pemberhentian bekerja dari perusahaan atau Penetapan
Pengadilan Hubungan Industrial
d. Kartu Keluarga (KK)
2. Permintaan pembayaran JHT bagi tenaga kerja yang mengalami cacat total dilampiri
dengan Surat Keterangan Dokter
3. Permintaan pembayaran JHT bagi tenaga kerja yang meninggalkan wilayah Republik
Indonesia dilampiri dengan:
a. Pernyataan tidak bekerja lagi di Indonesia
b. Photocopy Paspor
c. Photocopy VISA
4. Permintaan pembayaran JHT bagi tenaga kerja yang meninggal dunia sebelum usia 55
thn dilampiri:
a. Surat keterangan kematian dari Rumah Sakit/Kepolisian/Kelurahan
b. Photocopy Kartu keluarga
5. Permintaan pembayaran JHT bagi tenaga kerja yang berhenti bekerja dari perusahaan
sebelum usia 55 thn telah memenuhi masa kepesertaan 5 tahun telah melewati masa
tunggu 1 (satu) bulan terhitung sejak tenaga kerja yang bersangkutan berhenti bekerja,
dilampiri dengan:
a. Photocopy surat keterangan berhenti bekerja dari perusahaan
b. Surat pernyataan belum bekerja lagi
c. Permintaan pembayaran JHT bagi tenaga kerja yang menjadi Pegawai Negeri
Sipil/POLRI/ABRI

Selambat-lambatnya 30 hari setelah pengajuan tersebut BPJS Ketenagakerjaan melakukan
pembayaran JHT
Info lebih lengkapnya bisa cek di www.BPJS KETENAGAKERJAAN.co.id

Perhitungan Iuran utuk ketiga Progam (JKK, JKM, JHT)

Data Upah (Rp.)
Iuran JKK
(Rp) 0.89%
Iuran JK
(Rp) 0,3%
Iuran JHT
Perusahaan
(Rp) 3.7%
Iuran JHT TK
(Rp) 2%
Total Iuran
(Rp)
1.206.000
10.733 3.618 44.622 24.120
83.093


Diptogkan
dari gaji
karyawan
setiap bulan
dan menjadi
tabungan
karyawan
Dibayarkan oleh
perusahaan
sejumlah
Rp. 58.973;

You might also like