You are on page 1of 184

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Sekarang kita teruskan pula kepada pelajaran yang kita tuju,yaitu Marifatullah,artinya
MENGENAL ALLAH AZZA WAZALLA.Jadi sebelum kita mengenal Tuhan,kenalilah
DIRI. Ini sesuai dengan sabda Rasulullah s.a.w : MAN ARAFA NAFSAHU FAQAD
AROFA ROBBAHU,artinya :Barang siapa mengenal akan dirinya,niscaya mengenal
akan tuhannya. Perjalanan itu dimulai dari dalam diri kita sendiri,perjalanan itu dimulai
dari dalam terus kedalam,akhirnya serta alam dengan keindahannya dan dengan
keganjilannya,hanyalah sebagai saksi pencari diri.
Jadi sebelum kita mengenal Tuhan,maka kenallah diri,sebelum kita mengenal diri lebih
dahulu,kenallah Adam lebih dahulu,dan sebelum kenal kepada Adam kenallah
MUHAMMAD lebih dahulu.Demikianlah orang yang hendak mengenal diri dan
mengenal akan tuhan Allah Azza Wazalla.
Baiklah kita mulai dengan ayat yang berbunyi : INNALAHA KHOLAQO QOBLAL ASIA
INNURI NABIYUKA. Bahwasanya Allah Talala menjadikan dahulu daripada segala asia
itu ilah NUR NABIMU. Diriwayatkan oleh ZABIR beliau pernah juga bertanya kepada
Nabiallah s.a.w. ; yaitu dijawab oleh Nabi AWWALUMA KHOLAQOL LAHU TAALA
NURI NABIYIKA,YA ZABIR. Mula mula dijakan AllahTaala daripada segala asia itu
ialah : NUR NABIMU ya ZABIR.
Maka nyatalah RUH NABI itu dijadikan dahulu daripada segala asia itu,dan lagi
dijadikan ia daripda Zatnya jua,tetapi sebelum tuhan menjadikan NUR
MUHAMMAD,Tuhan telah mengatakan dalam kitabnya Alquranul qarim yang berbunyi :
artinya : Pertama kujadikan ILMU sebelum kujadikan NUR MUHAMMAD. Maka
nyatalahkepada kita bahwa : NUR MUHAMMAD.
Maka nyatalah kepada kita bahwa NUR MUHAMMAD itu jadi daripada ILMUnya dan
daripada KUDRAT DAN IRADATNYA jua,seperti kata Syeh ABDUL WAHAB
SYAHRANI : INNALAHA KHOLAQOR RUHUN NABIYI MUHAMMADIN
MINZATIHI,WAKNOLAQOR RUHUL ALIMU MINNURI MUHAMMAD S.A.W.
Bahwasanya Allah Taala menjadikan Roh nabi itu daripada Zatnya jua, dan daripda
ilmunya jua, dan serta qudrat dan iradatnya. Dan menjadikan Roh sekalian alam ini
daripada NUR MUHAMMAD s.a.w Maka nyatalah kepada kita bahwa Roh sekalian
alam ini daripada NUR MUHAMMAD jua.
Dan segala batang tubuh kita ini nyata daripada Adam,tetapi Nabi Adam itu dijadikan
daripada tanah,seperti firman Allah Taala dalam AL quran : KHOLAQOL INSANA
MINTIN artinya : Aku jadikan Insan Adam itu daripada tanah dan tanah itu jadi daripada
Air, dan Air itu jadi daripada NUR MUHAMMAD s.a.w. jua. Maka nyatalah kepada kita
bahwa Roh kita dan batang tubuh kita ini jadi daripada NUR MUHAMMAD; maka
wajarlah kita ini bernama MUHAMMAD. Dan nyatalah bahwa kalau Roh kita dan batang
tubuh kita ini daripada Nur Muhammad. Maka kita ini tiada lain dan tiada bukan,pada
Hakikatnya Nur Muhammad jua. Dan kalau telah jelas dalam hati marifatakan hakikat
Nur Muhammad itu, maka hendaklah engkau mesrakan Nur Muhammad itu kepada
Roh dan kepada batang tubuhmu dan kepada seluruh kainat. Kalau sudah benar-benar
mesra,insya allah engkau akan melihat keelokan zat yang wajibal wujud.
Sekarang baiklah kita teruskan kepada membicarakan tentang mengenal diri,yaitu
sekalian nanti bab yang akan datang kita perdalam lagi menurut yang semestinya.
Dan Syeh ABDUL RAUF berkata : yang sebenar-benar diri itu ialah nyawa. Yang
sebenar-benarnya nyawa itu ialah Nur Muhammad. Dan yang sebenar-benarnya Nur
Muhammad itu ialah sifat. Yang sebenar-benarnya sifat itu ialah zat. Tetapi disini bukan
zat hayun,tapi zat hayat.
Dan lagi kata aribillah : Bermula yang sebenar-benarnya diri itu ialah Roh,tatkala ia
nasab sekalian tubuh,nyawa namanya. Tatkala keluar masuk nafas namanya. Tatkala
ia berkehendak hati namanya. Tatkala ia ingin akan sesuatu nafsu namanya. Tatkala ia
memilih akan sesuatu ihtiar namanya. Taktkala ia dapat memperbuat akan sesuatu akal
namanya. Dan tatkala ia yakin akan sesuatu iman namanya.
Jadi pohon akal itu adalah ilmu. Inilah yang disebut yang se-benar benar diri. Tetapi
janganlah terhenti kepada roh itu saja, teruskanlah kepada yang hak. (kepada Allah
Taala).
Dan firman Allah Taala dalam Al quran :
ANA MINNURILAH WAL ALIMU MINNUR,artinya : Dari pada cahaya Allah,dan sekalian
Ilmu daripada cahayaKu. Tetapi Nur disini bukan lah menurut pahaman umum yang
berlaku ia bukan zat,bukan benda dan bukan materi,tetapi diatas segala-galanya. Insya
Allah kita akan bertemu juga dengan NUR cerlang cemerlang itu. Sekarang kita
teruskan kepada firman Allah : KHOLAQTUKA LIADJLI WA KHOLAQTUL ASNI
LIADJLIKA, artinya : Aku jadikan engkau karenaku ya Muhammad dan Aku jadikan
sekalian alam itu karenamu ya Muhammad. Jadi dengan adanya ini tadi, maka nyatalah
kepada kita bahwa Nur Muhammad itu jadi daripada Nur Allah Jua,atau yg lazim
disebut NUR ZAT atau NUR ILAHI ROBBI. Maka kalau demikan adanya,wajarlah kita
ini dengan Zat Allah Taala,sebab Zat itulah bermula segala ujud. Tidak ada yang ujud,
hanyalah Allah dan perbuatan Allah.
Maka adalagi sebuah hadis qudsyi berbunyi : AL INSANU SIRRI WAANA SIRRAHU.
Artinya : insan itu rahasiaKu,dan Akupun rahasianya. Dan lagi firman yang berbunyi :
AL INSANU SIRRI WA ANA SIRRI WASIFATIN WA SIFATUN LAGOIRIH, artinya :
insan itu rahasiaku,rahasiaku itu sifatku,dan sifat itu tiada lain daripada aku jua. Jadi
yang sebenar-benarnya insan itu manusia, yang sebenar-benarnya manusia itu ialah
Afal Allah. Yang sebenar-benarnya Afal Allah itu ialah Sifat Allah. Yang sebenar-
benarnya Sifat Allah itu ialah Zat Allah. Karena zat dan sifat itu tiada menerima tunggal;
dan Zat dan Sifat itu tiada sekutu dan tiada pula bercerai. Dan barang siapa
menyekutukan Zat dan Sifat, atau menceraikannya, maka tersebut dihukumkan SYIRIK
KHAFI.
Orang yang mmenceraikan itu berdosa. Orang yang syirik itu syirik zali hidupnya penuh
dosa yang tiada maaf baginya. Karena orang yang seperti itu ia merasa bahwa dirinya
yang ada. Sabda Rasulullah s.a.w. didalam Al hadist : yang berbunyi UJUDUKA
ZAMBUN QIAASALAHU LIGOIRIH. Artinya : Syirik Khafi itu adalah dosa besar. Jadi
selama ujud Adam masih melekat dalam dirimu,niscaya tiada sampai semua ibadatmu
walau setinggi langit. Jadi untuk melepaskan syirik khafi itu keluarlah engkau dari diri
engkau. Disini kita bicarakan sedikit tentang diri kita yang sebenar-benarnya.
Adapun diri kita ini ada tiga bagian :
Pertama ialah diri yang sebenarnya (rahasia)
Kedua ialah diri terperi (Muhammad)
Ketiga ialah diri terdiri (adam).
Jadi yang pertama tadi ialah kembali kepada yang hak. Kedua ialah kembali kepada
rasa Muhammad. Ketiga ialah yang betah tinggal kepada rasa adam semula. Jadi dosa
besar yang tiada ampunan : kecuali kembali kepada yang sebenarnya. Insya Allah kita
uraikan panjang lebar dan lebih mendalam lagi dalam pelajaran yang akan datang.
MENGENAL DIRI
Sabda Rasulullah s.a.w. : MAN AROFA NAFSAHU FAQOD AROFA RABBAHU.
Artinya: Barang siapa mengenal dirinya,niscaya mengenal akan Tuhannya. Jadi
sebelum mengenal Tuhan, kenallah diri. Perjalanan itu kita mulai dari dalam diri kita
sendiri, dari dalam terus kedalam, akhirnya serba alam dan keindahannya dan dengan
keganjilannya : hanyalah sebagai pencari diri.
Alam ini penuh dengan rahasia-rahasia yang tersembunyi. Rahasia itu tertutup oleh
dinding-dinding, dinding- dinding itu ialah hawa nafsu kita sendiri, atau yang disebut
nafsu kita sendiri, atau disebut pula nafsu saiton, atau dengan kata lain ialah : nafsu
lawammah atau nafsu sawiyah atau nafsu yang batal/agiar. Dinding-dinding itu mungkin
tersimbah dan terbuka, asal kita sudi menempuh jalannya, jalannya ialah : jalan yang
ditempuh oleh orang arif, dan mau mengurangi sedikit dari hawa nafsu kebendaan. Dan
sanggup menyisihkan segala halangan dan rintangan yang hendak menggagalkan niat
kita yang baik itu. Jadi yang hendak kita kenal ini bukanlah diri yang kasar ini. Tetapi diri
yang bersifat ketuhanan.
Diri kita ini ada dua unsur : pertama unsure jasad atau badan kasar. Kedua unsur Ruh
atau badan latif. Ruh itu erat sekali pertaliannya dengan Tuhan. Memang sudah hamba
katakan dahulu bahwa RUH itu adalah suatu Rahasia yang amat pelit sekali.
Jadi yang sebenar benar Ruh itu Nur Muhammad.
Jadi yang sebenar-benar Nur Muhammad itu Sifat. Sebenar-benar sifat itu ialah Zat.
Jadi Zat itu Zat Hayat,bukan Zat Hayun. Jadi Allah adalah nama Zat, dan Muhammad
nama Sifat. Zat dan Sifat itu tiada bersatu dan tiada bercerai.
Sekarang marilah kita teruskan untuk mengenal diri dan mengenal Tuhan Allah
Azzawazalla.
WANAN KAANAFI HAJIHI AMA FAHUWA FIL AKHIRATIAMA WA ADHOLLU
SABBILA, artinya : Barang siapa buta dalam dunia ini, niscaya buta juga di akhirat
sesat di jalan.
Seratus dua puluh empat ribu nabi-nabi dit=utus Tuhan kedalam dunia ini, adalah untuk
mengajar dan memimpin umat manusia, untuk cara-cara membersihkan bathin atau
qalbu, supaya dapat marifat dan mengenal Allah. Tujuan utama ialah : agar
memperoleh kebahagiaan jiwa, dan ketenangan bathin. Karena yang sebenar-benar
Kaya itu ialah kebahagiaan jiwa dan kebersihan hati.
Inilah tujuanutama bagi alat jiwa manusia ini. Inti daripada selaga kebahagiaan itu ialah
: Marifatullah. Jadi siapa yang sudah Marifat itulah sorga dunia dan sorga akhirat nanti.
Dan siapa belum/masih terdinding itulah neraka dunia dan neraka akhirat nanti.
Jadi barang siap tidak ada hasrat memiliki ilmu ini maka samalah ia makan nasi
bercampur pasir.
Marifat itu adalah suatu amanah dari tuhan yang wajib kita tuntut dan kita tuju.
PERINTIS JALAN YANG PERTAMA
Pengantar dan Perintis yang pertama dalam ilmu bathin, atau ilmu hakikat/ilmu tasawuf
adalah RASULULLAH sendiri. Kemudian dijadikan suatu pelajaran, dan ilmu tersendiri
oleh Syaidina ALI KARAMMULLAHUWAJHAH, kemudian dilanjutkan oleh HASAN
BASRI anaknya. Hairoh yang menjadi pembantu peribadi Ummu Salamah yaitu ketika
HASAN BASRI masih kecil ilmu ini sudah mulai melimpah kepada beliau, karena
dekatnya kepada Rasulullah s.a.w.
Kemudian Ahli kebatinan yang pertama sekali ialah : ABU HASYIM AL KUFI, beliau
berasal dari koufah yang meninggal pada tahun 150 atau tahun 761 M. Adapun sumber
ilmu tasawuf itu adalah dari AL QURAN dan AL HADITS. Dan menuntut ilmu ini adalah
hukumnya Fardhu ain. Maka barang siapa tidak peroleh ilmu ini ditakuti mati dalam
kekafiran.
MARIFATULLAH.
SEBELUM MENGENAL TUHAN,KENALLAH DIRI.
MENGENAL DIRI :
Diri itu ada dua unsur.
1. Diri jahir berupa jasad.
2. Diri bathin berupa Ruh.
Dan diri itu dapat pula dibagi atas 3 unsur.
1. Diri yang Hak. (diri yang sebenarnya)
2. Diri terperi. (Muhammad)
3. Diri terdiri. (Adam).
Dan Ruh itu ada tiga Martabat.
1. Ruh idhofi (nafas yang keluar masuk)
2. Ruh mukayyat (yang mengedari/yang ergerak keseluruh tubh)
3. Ruh mutlak (yang tetap pada tempatnya)
Dan Zat itu ada tiga Asma.
1. ZAT illahiyah
2. ZAT masbiyah
3. ZAT addahiyah.
Dan diri jahir ada dua unsure bahagi pula.
1. Jasad yang mengandung Ruh.
2. Ruh yang mengandung Jasad.
Dan diri kita ini mengandung dua aspek.
1. Diri yang bersifat ketuhanan (lahud)
2. Diri yang mengandung kehambaan (nasud)
Dan dalam diri kita ini mengandung tiga Rahasia.
1. Rasa yang Hak (rasa tuhan)
2. Rasa Muhammad (Nur Muhammad)
3. Rasa Adam (rasa yang tercela).
Dan didalam diri kita ini ada suatu perbendaharaan yang tersembunyi : disitu ada
mahligai. Didalam mahligai itu ada alat yang halus , ada yang kasar. Kesemuanya itu
adalah berupa amanah tuhan dan suatu titipan Tuhan kepada hambanya. Amanah itu
ialah suatu titipan Ruh dan itulah yang wajib kita pelihara dan kita jaga kemurniaannya.
Ruh inilah yang sanggup mengenal Tuhannya. Dan yang sanggup melaksanakan
sebagai khalifah didalam bumi ini. Apakah alat yang halus dan kasar itu tadi?
Sekarang marilah kita uraikan satu persatunya.
Adapun diri kita ini ada dua unsur/macam.
Pertama diri jahir berupa jasad. Batang tubuh dengan kelengkapannya seperti ;
kaki,tangan,mata hidung,mulut telinga,dan lainnya. Serta dalam tubuh ini ada
Ruh,hati,akal dan nafsu. Yang kesemuanya itu tergolong alam yang disebut alam sagir
(alam kecil).Yang kesemuanya itu terjadi dari unsur2 api,angin,air dan tanah/bumi.
Inilah yang disebut laksana kuda tunggangan yang menjadialat nbagi hakikat Roh itulah
sebagai penunggangnya.
Kedua diri bathin yang berujud qalbu atau Ruh. Bukannya ber-ujud benda dalam tubuh,
dan dia tidak akan binasa untuk selamanya. Dialah yang sanggup memerintah jasad,
dialah yang mampu mengenal Allah. Dialah Raja kuasa. Ruh itu raja kuasa dan
sanggup mengenal Allah. Apakah sebabnya dikatakan raja kuasa? Sebabnya ialah
kerena ruh ituu adalah yang menjadi tempat majhor kenyataan terang benderangnya
sifat-sifat Allah. Ruh Muhammad itulah/adalah dari NUR menyata. Itulah yang dikatakan
cahaya yang cerlang cemerlang yang tiada harapan : Tuhan bertajali kepadanya.
Sedabg sifat sifat Allah itu ada pada ZATnya. Maka apabila kita mendakwa kepada
Ruh, maka haruslah ditembuskan pandangan kita kepada Sifat dan Zat Allah.supaya
tidak terdinding lagi kepada Allah.
Kalau kita terhenti kepada ruh itu saja, tidak kita teruskan kepada Allah, maka kita
terdinding kepada Allah. Kalau masih betah berdiam kepada Muhammad, ber-arti
belum kembali atau belum pulang landas kepangkalannya. Kalau sudah pernah tinggal
landas inilah yang dikatakan orang yang bergembira setiap saat. Sedangkan Rasulullah
sendiri sebagai asal usul segala kejadian,toh beliau pulang kembali
kepangkalannya,apalagi kita ini.
RUMUS/ MUTIFATOR
1. Hidup tubuh karena nyawa,hidup nyawa karena Allah.
2. Tahu hati karena tahu Ruh, tahu Ruh karena Allah.
3. Kuasa anggota tubuh karena Ruh, kuasa Ruh karena kuasa Allah.
4. Berkehendak puad kerena berkehendak Ruh, berkehendak Ruh karena berkehendak
Allah.
5. Mengdengar telinga karena mendengar Ruh, mendengar Ruh karena mendengar
Allah.
6. Melihat mata karena melihat Ruh, melihat Ruh karena melihat Allah.
7. Berkata mulut karena berkata Ruh, berkata Ruh karena berkata Allah.
Maka kita rumuskan pula tentang diri bathin itu sebagai berikut dibawah ini :
1. Wujud bathin,hakikatnya adalah wujud Allah.kepada kita jadi Rahasia. Maksudnya
tentang Zat Tuhan itu tidak dapat dilihat dan diraba, hanya dengan nur iman dan
dirasakan oleh sinar hati. Inilah yang dimaksud oleh hadits yang berbunyi : Al insanu
sirri wa ana sirrohu. Artinya : insane itu rahasiaku , dan akupun rahasianya.
2. Ilmu bathin, hakikatnya adalah sifat Allah, yang kepada kita menjadi nyawa/Ruh. Dan
ruh itulah tempat majhor sifat-sifat Allah. Hingga dia kuasa memerintahkan jasad dan
lain2nya.
3. Nur bathin, hakikatnya Asma Allah, yang kepada kita menjadi hati. Maksudnya hati
itu adalah tempat majhor daripada Asma Allah.
4. Syuhud bathin, hakikatnya adalah Afal Allah, yang kepada kita menjadi batang tubuh.
Maksunya batang tubuh kita ini adalah tempat majhor dan tempat nyata perbuatan
Allah. Jalannya adalah bahwa segala amal usaha lahir yang dilakukan ole manusia.
Tapi pada hakikatnya dan pada bathinnya adalah semata-mata perbuatan Allah.
Maka hal itu dinamakan penyaksian Bathin. Karena amal usaha jahir itulah yang
membuktikan perbuatan bathin. Itulah yang member bekas, kerena terjadi dari sifat
bathin, yang tidak bias lepas dari ujudnya : yakni Zatnya yang maha kuasa.
Demikianlah yang dinamakan tauhidul Zat, tauhidul Sifat, tuahidul Asma, tauhidul Afal.
maka melihat sesuatu apa saja perbuatan Allah.
Maka dengan demikian fana lah yang lain : yakni ujud lahir dan sifat lahir,dikala itu tidak
ada yang ada kecuali bathin. Maka sekaran bathinlah yang melihat bathin/melihat
gerakan Zat. Dari itu maka jelaslah sekarang kepada kita bahwa yang memandang ia
yang memandang. Dan kalau sudah mantap pandangan ini, dengan sendirinya naiklah
ke makam baqabillah. Karena pada makam ini seperti ucapan ahli tasawuf, BAQA itu
ialah daripada Allah, dan dengan Allah.
Cara pandangan itu ada dua macam,pertama :
SYUHUDUL WAHDAH FIL KASRAH artinya : memandang yang satu kepada yang
banyak. Dimana pokok pandangan dimulai dari syuhud bathin, naik kepada Nur bathin,
dan kepada ilmu bathin. Dan akhirnya sampai kepada ujud bathin.
Pandangan kedua ialah : SYUHUDUL KASRAH FIL WAHDAH, Artinya : memandang
banyak kepada yang satu. Pandangan ini dimulai pada pangkal pertama yakni ujud
bathin yang hakikatnya Zat semata-mata dan Zat yang satu itulah yang menerbitkan
ilmu bathin ; yakni Sifat. Dan juga Nur bathin yakni Asma. Bahkan syuhud bathin yakni
Afal. maka apabila yang banyak itu berasal dari yang satu :akhirnya akan kembali juga
kepada yang satu. Dan apabila sekarang kita sudah kembalikan,maka tidak ada lagi
ujud kecuali Allah semata. Tamsil, cahaya terang itu adalah permulaan dari sinar
matahari,yang disebut siang. Sebelum itu didapat, lebih dahulu yang dipandang itu
adalah cahayanya yang terang tersebut. Kemudian baru sinar yang menerangi itu, sinar
itu menyatakan cahaya matahari. Meskipun tidak tampak, karena sinar itu tidak lepas
dari matahari. Bahkan cahaya terang itu juga menyatakan adanya matahari, karena
datang dari sinar yang ada pada matahari tersebut.
Maka apabila sudah lenyap dan fana segala yang lain daripada Allah Taala dan sudah
lenyap segala sifat-sifat kejadian,yakni majhor kenyataan,maka akan tercapailah
makam baqa ; yang disebut juga makam tajali atau Nampak, makam Zuhur atau nyata;
yang menghasilkan pandangan :
MA RAYTU SYAIA ILLA WAROITULLAH MAAH Artinya : tidak aku lihat sesuatu, yang
Nampak bagiku Allah besertanya.
MA RAYTU SYAIA ILLA WAROITULLAH QABLAH Artinya : tidak aku lihat sesuatu,
kecuali yang Nampak bagiku Allah sebelumnya.
MA RAYTU SYAIA ILLA WAROITULLAH BADAH Artinya : tidak aku lihat sesuatu,
yang Nampak bagiku Allah sesudahnya.
MA RAYTU SYAIA ILLA WAROITULLAH FIIH Artinya : tidak aku lihat sesuatu, kecuali
yang Nampak bagiku Allah dalamnya.
Demikianlah makam yang dicari setelah melewati fana dan fana ul fana.
Adapun yang dimaksud dengan fana oleh ahli tasawuf ialah : lenyapnya perasaan
hamba dari nafsu basyariah,yakni segala sifat-sifat ke-ia-an dan ke akuan dari
kemanusiaan,sudah takluk pada tuhannya, maka jadilah ia baqa dengan Allah Taala.
Pertanyaan yang kedua adalah tentang diri.
Kapankah datangnya dan kapan pula kembalinya? Jawabnya ialah : bahwa diri bathin
itu datang kedunia ini adalah setelah adanya jasad,sesuai dengan firman Allah : yang
artinya ; kemudian kami sempurnakan jasad itu, lalu ditiupkan roh kepadanya.
Dan pertanyaan yang ketiga dan yang ke-empat ialah :
Darimana diri itu datangnya den kemana pula kembalinya, serta apa maksud datang
kedunia ini?
Jawabnya ialah : datangnya dari Allah dan kembalinya kepada Allah,adapun maksud
datang kedunia ini adalah dengan jasad sebagai alatnya.
Karena sudah dijelaskan fasal yang lewat : yaitu laksana kuda tungganganya dengan
penunggangnya. Kuda ditamsilkan sebagai jasad. Dan Roh sebagai penunggangnya.
Pada fasal yang lalu sudah kita jelaskan bahwa perjalanan salik dalam mencari dan
mengenal Zat Allah itu adalah dimulai dari bawah hingga kepada keatas atau yang
disebut TARRAQI : misalnya dimulai dari tauhidul asma, tauhidul sifat, tauhidul afal dan
tauhidul Zat sampai kepada LAMAUJUDA BIHAQQIN ILLALLAH, artinya : Tidak ada
yang ada kecuali dia jua yang ada.
Sekarang kita mengambil dalil dari pada kaum sufi yaitu sudah dimufakati ber-sama
bahwa : segala sesuatu selain Allah pada hakikatnya tidak ada,dengan kata lain semua
itu tidak dapat dikatakan ada, sebagai adanya tuhan.
Disini hamba katakan bahwa semua itu Allah dan Allah itu semuanya. Ujud alam ain
ujud Allah dan Ujud Allah ain ujud alam. Allah itulah hakikat Alam : maka wajarlah kita
ini dengan Zat Allah atau Ujud Allah (rahasia Allah).
Berkata ABU HASSAN AS SYAZALI r.a Bahwa ; melihat Allah itu dengan penglihatan
iman dan yakin, ini lebih kaya daripada melihat dalil-dalil. Lebih baik kita katakana
bahwa; kita tidak akan melihat alam, dan andaikata ada juga, maka penglihatan itu atau
penglihatan aribillah itu tak ubahnya laksana melihat debu terbang diangkasa yang
pada penglihatan ada, tapi/namun dicari tak ada,artinya : tak dapat menangkapnya.
Itulah perjalanan aribillah atau wali Allah ; yang telah sampai kepda makam fana dan
makam baqa.
FANA TERBAGI ATAS TIGA BAGIAN.
1. Fana pada Afal (perbuatan), sampai merasakan bahwa tidak ada satu perbuatan
pun didalam ala mini.selain dari perbuatan Allah Taala.
2. Fana pada Sifat, hingga sampai menyakinkan bahwa tidak ada yang hidup kecuali
Allah. Apabila dikatakan tidak ada yang hidup pada hakikatnya kecuali Allah ; berate
juga tidak ada yang kuasa, yang berkehendak, yang ber-ilmu, yang mendengar, yang
melihat, dan yang berkata-kata, kecuali Allah semata-mata.
3. Fana pada Zat ialah ; hilang ujud yang lahir ini dan alam seluruhnya dan pandangan ;
kecuali Allah.
Jadi barang siapa yang melihat mahluk tidak punya perbuatan pada mereka, maka
sesungguhnya ia menang. Dan barang siapa yang melihat mahluk yang tidak ada hidup
pada mereka, maka derajatnya telah naik. Barang siapa melihat mahluk tidak ada pada
hakikatnya, maka ia telah sampai kepada titik yang dituju, yaitu titik puncak ilmu dan
marifat. Apabila kita sudah menjalani yang tiga perkara ini, maka itulah makam fana
namanya, dan selanjutnya naik kemakam baqa, makam baqa itu ialah : HU ITU ALLAH
TAALA. Sedang makam fana kesimpulannya kepada : LAMAUJUDA BIHAQQIN
ILLALLAH. Tidak ada yang maujud, kecuali Allah Taala.
Demikianlah apa yang dapat hamba sampaikan, kalau sudah faham dan
mengerti,kuburlah ia. Jangan dibeberkan ditengah masyarakat umum/awam, nanti bisa
membawa fitnah besar. Sekarang baiklah kita teruskan kepada membicarakan tentang
meng-esakan Allah Taala pada segala perbuatan.
TAUHIDUL AFAL.
MENGESAKAN ALLAH TAALA PADA PERBUATAN
Dalam pelajaran atau pengajian-pengajian kita yang terdahul sudah kita jelaskan/kita
sampaikan, titik tujuan pelajaran dan ilmu tasawuf adalah menuju jalan kembali kepada
Allah dan supaya liqo/ bertemu Allah, maka jalan bagi salik/ penuntut haruslah dimulai
dengan mempelajari dan mengamalkan tauhidul afal, artinya : me-esakan Allah Taala
pada segala perbuatan,yakni meninggalkan seluruh perbuatan yang ada pada makhluk
ini kepada Allah.maksudnya pandanganlah olehmu dengan syuhud hati dan dengan
mata mata kepala dengan itikad yang putus dan dengan haqqul yakin, bahwa segala
perbuatan dan gerakan yang ada terlihat dalam ala mini, baik yang datang dari diri kita
sendiri maupun yang datang dari semua mahluk yang ada dalam ala mini : baik
perbuatan yang diridhoi oleh syara maupun yang dilarang oleh syara ; adalah
kesemuanya itu perbuatan Allah Taala.
Memang itu perbuatan Allah; maka kalau kita lihat pada lahirnya segala perbuatan itu
dilakukan oleh manusia/hamba dan segala hayawan dan lain-lain sebagainya. Tetapi
namun kita teliti dengan cermat dan dengan penuh keyakainan dan dengan tinjauan
akal, dengan seksama bahwasanya memang mahluk ini lemah, daif, hina tak punya
daya upaya sama sekali. Dan tidak punya sifat tasir dan sebagainya. Sedangkan
segala pebuatan itu tidak akan ada kalau sifat yang memperbuat itu tidak memiliki sifat-
sifat tsb. Sifat-sifat tasir itu ialah Qudrat, Iradat, ilmu, hayat sedang semua sifat-sifat itu
ialah kepunyaan dan milik Allah. Jadi segala perbuatan yang ada terlihat pada ala mini
dan diri kita, itulah perbuatan mazazi belaka,dan bukan hakiki. Itu adalah majhor dan
kenyataan perbuatan Allah kepada kita.
Allah menyandarkan perbuatannya kepada kita, adalah tanda kasih sayangnya, supaya
kita punya titik dan penempatan mengenal perbuatan Allah dan ZATnya. Disamping itu
juga merupakan coba dan ujian kepada kita ; apakah kita sanggup memandang
perbuataan Allah, atau menjadi orang buta dan sirik, mengakui/kekuatan dan perbuatan
dia sendiri lahir dan bathin/luar dan dalam.
Kenyataan dan kejahiran perbuatan Allah kepada hambanya ; inilah oleh kaum sufi
disebut usaha ihtiar hamba. Dan disinilah takluknya hokum syara.
SYEH WAHAB SYAHRANI berkata ; beliau ada mendengar dari syaidina ALI AL
HAWAS ia berkata : Wajib bagi hamba mengitiqadkan bahwa segala perbuatan dan
usaha ikhtiar hamba, sama sekali tidak member bekas dangan sekira-kira takwin dan
atsar. Lebih jauh beliau berkata, Allah menghendaki mengadakan suatu harakat atau
yang disebut gerak perbuata, maka tidak akan ada ujunya kecuali pada maddah atau
tempat yang menerima hokum yang dimaksud ; mustahil ada ujud gerak atau perbuatan
tanpa ada maddah itu. Maka yang dijadikan maddah atau tempat menjahirkan
perbuatan Allah itu, adalah hamba dan lain-lainnya. Itulah sebabnya dipandang ada
segi lain, ada perbuatan hamba.
Sanagat banyak sekali penjelasan dalam Al quran dan hadits-hadits nabi yang
memberikan keterangan2 bahwa hamba atau mahluk ini sama sekali tidak punya
perbuatan. Antara lain menegaskan, WALLAHU KHOLAQOKUM WAMAA TAMALUN
artinya : Allah yang menjadikan kamu dan segala perbuatan kamu. (surah as shaa ayat
96).
Dan lagi ayat yang berbunyi : WAMAA ROMAITA IZROMAITA WALAKINNALAHA
HAROMA Artinya ; Hai Muhammad bukanlah engkau yang melempar dikala engakau
melempar, tapi Allah lah yang melempar dikala engkau melempar. ( surah anfaal 17 ).
Jadi untuk kemantapan pandangan kita,kita harus selalu melatih diri dengan tidak
bosan-bosannya mensyuhud perbuatan Allah Taala Azzawazalla.kita hendak lah dalam
hidup ini tidak hanya melihat yang tersurat saja,tetapi juga yang tersirat. Dengan
basyirah hati kita ini, biar saja mata melihat perbuatan alam,namun dalam hati melihat
perbuatan Allah.
Biar saja telinga mendengar alam, namun hati kepada Allah. Biar saja mulut
mengatakan perbuatan si A si B dan si C, namun hati tetap tercurah kepada Allah.
Boleh saja buat misal sekedar untuk mendekatkan kepada Allah (kepada faham).
Bahwa alam AKUAN yang kita lihat ini dengan bermacam-macam corak dan ragam,
hendaknya tak ubahnya laksana kita melihat bayang2 yang man hati kita akan tertuju
kepada yang punya bayang2 itu. Tidak mungkin bergerak bayang bayang, tanpa
bergerak yang punya bayang2. Jadi kesimpulannya adalah : tiada yang hidup, tiada
yang tahu, tiada yang kuasa, tiada yang berkehendak dan tiada yang berkata-kata pada
hakikatnya melainkan Allah Taala.
Adapun zahir sifat ini kepada mahluk adalah tempat memandang sifat2 Tuhan yang
zahir pada mahluk, yakni bayang2 sifat tuhan kepada hamba. Seperti ujud kita adalah
bayang2 ujud Allah Taala. Mustahil ujud bayang2 dengan tiada ujud yang
mempunyai/empunya bayang2. Dan mustahil pula bergerak bayang2 dangan tiada
bergerak yang empunya bayang2. Bermula misal ini karena untuk menghampirkan
faham jua adanya.
Jadi untuk kemantapan pandangan ini bahwa mahluk ini tiada mempunyai perbuatan
barang perbuatan, hanya saja perbuatan yang ada dalam ala mini perbuatan,hanya
saja perbuatan Tuhan Allah semata-mata. Dan jika engkau sangka ada perbuatan
lainnya daripadanya, walaupun sebesar zarroh, maka sirik lah engkau,artinya :
mensekutukan Tuhan dengan lainnya,(syirik khafi).
Demikianlah orang yang hendak me-esakan Allah Taala pada Afal atau perbuatan,
tanamkanlah keyakinan kita itu kedalam lubuk jiwa yang sangat mendalam.
,sekira2/tidak bergeser walau sebesar zarrohpun, kalau sudah mantap pandangan akan
Afal Allah Taala maka manunggallah perbuatanmu (manunggal dalam rahasia) dengan
Afal-Nya.
TAUHIDUL ASMA
ME-ESAKAN ALLAH TAALA PADA ASMA
Maksud dan tujuan meesakan Allah Taala pada nama : yaitu yang sebenarnya ialah
untuk mengenal Zat Allah,sehingga manakala kita memandang,mendengar,atau
melihat nama apapun jua pada mahluk ini,maka tercurahlah pandangan basyirah kita
dan perhatian kita kepada Allah s.w.t. Adapun pengertiaan meesakan sama itu ialah
menyatukan,meninggalkan,dan mengembalikan seluruh nama-nama atau nama-nama
yang ada pada mahluk ini,kepada nama dan Zat Allah Taala. Baik nama-nama yang
menurut hikmah dan manfaat daripada benda ala mini ataupun nama-nama menurut
perbuatan mahluk ini,yang disebut dengan nama perbuatan atau asmaul afal. Sekira-
kira dalam pandangan basyirah hati kita tidak ada yang bernama kecuali Allah. Jadi
nama-nama ini tidak terbatas kepada asmaul husna saja,tetapi lebih luas dan lebih
mendalam sekali atau tak dapat dihinggakan. Bermula kalfiat meesakan Allah Taala
pada asma itu,yaitu kita pandang dengan mata kepala dan dengan mata hati kita pada
asma Tuhan semata. Atau harus dikembalikan kepada Allah Taala dengan dalil-dalil
dan alasan sebagai berikut :
1. Karena afal mahluk adalah majhor dan kenyataan perbuatan Allah. Maka begitu juga
asma mahluk adalah majhor asma Allah yang tujuannya adalah untuk mengenal Allah.
2. Tiap-tiap nama menuntut ujud musama,yakni tiap-tiap nama tidak pisah dengan zat
yang empunya nama. Sedangkan kalau diperiksa dengan teliti dan dipandang dengan
pandangan marifat,maka tidak ada yang maujud pada hakikatnya kecuali Zat Allah
Taala.
3. Allah berfirman : WALILLAHIL ASMA UL HUSNA FADUHU BINAA. Artinya : Bagi
Allah ada nama yang baik-baik ,maka beroleh kamu dengan DIA.
4. Sabda Rasulullah S.A.W : INNAMA TADUUMA MAN HUWA SAMIUN
BASYIRUN,MUTAKALLIMUN, WA HUWA MAAKUM AINAMA KUNTUM. Artinya :
hanya saja kamu berdoa kepada Tuhan yang maha mendngar lagi maha melihat,dan
yang berkata-kata dan DIA selalu beserta kamu dimana saja kamu berada.
Adapun cara kita mamusahadakan pandangan ini ialah dengan dua cara yaitu :
SYUHUDUL KASRAH FIL WAHDAH dan SYUHUDUL WAHDAH FIL KASRAH. Artinya
: Pandang yang banyak pada yang satu. Dan pandang yang satu pada yang banyak.
Disni hamba simpulkan saja bahwa : Seluruh ASMA ini dari Allah dan kembali kepada
Allah. Jadi pada hakikatnya nama-nama yang ada pada mahluk ini nyata adalah :
nama-nama Tuhan Allah.
Maka dari itu wahai sekalian penuntut,mantapkan lah pandanganmu dalam segala
perkara,supaya ia tetap bagimu. Kalau sudah mantap pandanganmu, maka engkau
yang bernama halifah Tuhan dalam dunia fana ini. Sekarang baiklah kita teruskan
tentang meesakan sifat Allah Taala. Tetapi sebelum kita membicarakan tentang
meesakan sifat Allah Taala : maka baiklah anda sekalian hamba bawa kepada
membicarakan tentang ayat Alquran yang berbunyi : FAILUN ILALLAH, Artinya
SEMUA KERJA DARI ALLAH. Maka yakinlah kita sekarang ini tak da yang perlu kita
ragukan lagi. Karena sysk dan ragu itu adalah musuh kemerdekaan akal. Demikianlah
penjelasan hamba mengenai tauhidul asma. Sekarang baiklah kita teruskan kepada
membicarakan tentang me-esakan Allah Taala pada sifat,artinya : seluruh sifat-sifat
yang ada dalam alam ini,siempunya kepada sifat Hayat.
TAUHIDUS SIFAT
MEESAKAN ALLAH TAALA PADA SEGALA SIFAT
Maksudnya meesakan Allah Taala pada segala sifat ialah : megembalikan,
meninggalkan seluruh sifat-sifat yang ada pada mahluk ini kedalam sifat-sifat Allah
s.w.t. dengan pengertian yaitu memfanakan sifat-sifat mahluk ini,kedalam sifat-sifat
Allah Taala sehingga tercapailah pandangan,bahwa tidak ada yang bersifat kecuali
Allah Taala saja.
Adapun tujuannya adalah untuk marifat kepada Allah,sedangkan sifat-sifat yang ada
pada mahluk ini adalah nyata sifat-sifat Allah Taala. Dan sengaja Allah sahirkan sifat-
sifatnya itu kepada hambanya atau mahluknya, karena rahmatnya supaya mahluk itu
sendiri mempunyai tangga dan jembatan untuk mengenal sifat-sifat Allah. Dan bukan
jadi dinding dan hijab untuk melihat sifat-sifat Allah, Tuhan yang kita cari, kita cintai.
Adapun kaifiat dan cara memandang sifat Tuhan itu ialah :
Engkau pandang dengan hatimu dan dengan mata kepalamu dengan hakkul yakin dan
dengan itiqad yang putus, bahwasanya tidak ada yang bersifat dialam alam ini kecuali
Allah. Seperti : kudrat, iradat, ilmu, hayat, sama, basyar dan kalam. Semuanya adalah
sifat-sifat Allah.
Jadi sifat-sifat yang ada pada mahluk ini adalah sifat-sifat majaji belaka,bukan hakiki.
Maka daripada itu nyatalah kepada kita bahwa sifat-sifat yang ada pada kita sekarang
ini adalah nyata sifat-sifat Tuhan Allah semata. Kalau kita sudah mengembalikan sifat-
sifat yang ada pada kita itu kepada Allah, niscaya fanalah sifat-sifat kita itu kepada sifat-
sifat Allah.
Sehingga tidak ada lagi yang bersifat,kecuali Allah. Jadi jelaslah sudah kepada kita
bahwa : kita ini tidak punya perbuatan,tidak punya nama dan tidak punya sifat kecuali
Tuhan. Sekarang tinggal lagi mengeesakan Allah Taala pada Zatnya.
BEBERAPA PENJELASAN
Sebelum kita membicarakan tentang tauhidul Zat. Maka marilah kita jelaskan dahulu
tentang tauhidis sifat itu tadi. Didalam istilah ilmu tasauf ada beberapa perkataan yang
menyangkut masalah sifat itu tadi. Kata-kata itu seperti dibawah ini :
ZAIDUN MAAQAAMA, MANQALA, MANFAKA, MAAKUMA, LAUDMA, QADIMUN, LA
HANA.
Maksudnya ialah : tentang dari sifat-sifat itu sebagai berikut :
Sifat-sifat Allah itu tidaklah berdiri kepada ZAT. ( tidak berdirinya seprti sifat hitam
kepada sesuatu benda ). Maksudnya tidak berpindah dari Zatnya, tidak terlepas
daripada Zatnya. Dan tidak tersembunyi dari Zatnya, bukan berarti tidak ada. Dia qadim
karena qadimnya zat,dan tidak akan binasa selamanya, jadi begitulah hakikat sifat-sifat
Tuhan tidak pernah berpindah kepada mahluknya. Ia seperti nafi isbat jua,tidak bercerai
dan tidak bersatu,tetapi memang satu dalam rahasia. Maka dari itu supaya hambanya
dapat mengenal sifat-sifat Tuhan. Ia zahirkan NUR dan benderangnya sifat-sifatnya itu
kepada Roh kita, seperti sudah kita jelaskan dahulu tadi.
Jadi kalau tahkik pandangan kita dengan cara demikian, niscaya fanalah sifat-sifat kita
dan mahluk sekaliannya kedalam sifat Allah. Maka dapatlah kita rasakan bahwa : tidak
mendengar kita, tidak melihat kita, tidak berkata-kata kita, tidak tahu kita, melainkan
dengan pendengaran Allah, dengan penglihatan Allah, dengan kalam Allah, dengan
tahunya Allah. Dan tidak hidup kita ini,melainkan hayatullah zat, hingga yang lainya
daripada sifat-sifat Allah s.w.t. semata-mata. Demikianlah penjelasan hamba. Baiklah
kita teruskan kepada mengeesakan Allah Taala pada ZAT,agar supaya para penuntut
menjadi maklum adanya.
TAUHIDUL ZAT
ME-ESAKAN ALLAH TAALA PADA ZAT
Meesakan Allah Taala pada zat adalah jalan yang terakhir dari perjalan seorang salik.
Disnilah titik terahir bagi arifibillah untuk menuju Allah dan disini perhentian perjalanan
kaum sufi dan para wali-wali.
Dan disinilah batasnya mirojnya orang-orang mukmin sejati. Apabila sudah mencapai
kepada makam tauhidul zat itu,maka diperolehnya kelezatan dan kenikmatan yang
tiada taranya.
Hanya dengan itulah yang dapat memuaskan dahaga jiwanya : menenangkan
qalbunya,nikmat-nikmat yang tak dapat diperoleh orang lainnya. Inilah puncak rasa
menikmati ridhonya : puncak kebahagiaan yang kekal dan abadi sepanjang masa.
Bermula kaifiat atau cara meesakan Allah Taala pada zatnya, yaitu : engkau pandang
dengan mata hatimu dan curahkan seluruh perhatianmu itu semata-mata kepada Tuhan
seru sekalian alam. Karena sudah nyata kepada kita bahwa : TIADA YANG MAUJUD
DALAM ALAM INI,KECUALI ALLAH. DAN TIADA MAUJUD YANG DALAM UJUD
INI,HANYA ALLAH. TIADA/TIDAK DALAM JUBAH MELAINKAN ALLAH. DAN TIDAK
ADA DIDALAM YANG ADA INI,KECUALI DIA. Karena sudah jelas bagi
arifibillah,bahwa : AL HAK ADA PADA NABI KITA MUHAMMAD S.A.W.
Kalau alhak ada pada nabi,demikianlah ada pada kita. Demikianlah hamba tambahkan
supaya anda menjadi faham,dan supaya dapat melaksanakan tugas masing-masing.
Firman Allah Taala : AL INSANU SIRRI WA ANA SIRROHU. Artinya insan itu
rahasiaku dan akupun rahasianya. Dan lagi firmannya : AL INSANU SIRRI WA ANA
SIRRI WASIFATIN WA SIFATUN LAGOIRIH. Artinya insan itu rahasiaku, rahasiaku itu
sifatku, dan sifatku itu tiada lain daripada aku jua. Jadi jelas kepada kita bahwa
memang : LA MAUJUDA BIHAQQIN ILALLAH. Artinya tiada yang maujud didalam alam
ini, melainkan Allah.
Pandangan yang demikian adalah dengan alasan-alasan :
1. Semua zat mahluk itu nampak dilihat dengan mata ini,itu bukan hakiki ( rusak ). Dan
itu hanya ujud hayali dan wahmi jua,yaitu sangka-sangka saja,dengan tidak
beralasan,karena ujudnya berada antara dua ADAM. Sedang ujud yang berada antara
dua itu,hukumnya ADAM,yaitu : ujud hayal.
2. Sedang ujud Adam itu tiada maujud pada hakikatnya,hanyalah ia maujud kepada
Allah Taala yang hakiki dan fana dibawah ujudnya. Ujud yang lain daripada ujud Allah
semuanya qaim,artinya berhajat kepada Allah Taala. Jadi jelasnya begini dia tidak
akan ujud,kalau tidak diwujudkan oleh Allah Taala. Yaitu : yang biasanya disebut
dengan majhor atau kenyataan ujud Allah Taala.
3. Adanya nyata : dan semua ujud ala mini adalah yang dimaksudkan hanya sekedar
dalil titian untuk memandang kepada zat Allah Taala.
4. Jadi pada pelajaran yang lalu itu sudah kita jelaskan bahwa sifat-sifat yang ada pada
mahluk ini nyata sifst-sifat Allah s.w.t. Jadi kalau demikian jelas dan nyata bahwa : zat
mahluk ini berarti juga sesungguhnya nyata sifat dan afi al,tidak lepas dari zat.
5. Ujud semesta ala mini tak ubahnya laksana debu yang terbang atau diterbangkan
oleh angin diangkasa : pada penglihatan mata ada,tapi kalu dicari tak ada. Kalau
sekiranya ada ujud ala mini pada hakikatnya,maka pasti pula ada sifat-sifat atau afal
yang member bekas itu. Sedangkan semua itu sifat dan afal yang memberi bekas itu
tidaklah ada,selain daripada sifat dan afal Allah Taala semata-mata.
6. SYEH SIDIK IBNU UMAR KHAN berkata : Semua ujud lain daripada Allah
Taala,laksana ujud sesuatu yang kita lihat dalam mimpi. Tidak ada baginya hakikat
apabila kita terbangun dari tidur,maka hilanglah semua itu. Begitulah hendaknya
pandangan kita terhadap ujud ala mini sesuai dengan hadist yang berbunyi :
FALANNASU NIYAAFAIJA MAATU INTABAHUA. Artinya ; manusia adalah tidur
apabila mereka mati,barulah mereka bangun atau jaga.
Baiklah hamba uraikan sedikit tentang hadist yang baru kit abaca tadi,supaya kita
faham. Manusia semuanya itu tidur,apabila bangun barulah mereka jaga,maksud hadist
ini tadi ialah : orang yang hidup dengan hawa nafsunya sendiri,bagaikan orang yang
tidur,walaupun ia dalam keadaan bangun. Mereka berbangga dengan nafsunya sendiri
dan dengan akuanya,tetapi orang yang telah sampai kepada rahasia yang satu
itu,itulah orang yang bangun dari tidurnya. Jadi siapapun yang masih tidur,maka
mereka itu tetap betah pada nafsunya sendiri,yaitu yang belum mengembalikan hak
Allah Taala,mereka itu tetap dalam hak Adam Demikianlah sepintas kilas hamba
uraikan dan yang dimaksud mati disini ialah : mati manawi atau mati mana saja. Itu
sesuai dengan hadist nabi s.a.w. yang berbunyi : ANTAL MAUTU QOBLAL MAUTU.
Artinya matikan dirimu sebelum engkau mati. Jadi disini adalah mati nafsu saja. Maka
daripada itu untuk mematikan nafsu itu jalannya ialah melepaskan diri dari belenggu
penjajahan hawa nafsu angkara murka. Jalannya ialah mengikuti jalan sufiah,yang
mereka itu telah berada dipuncak. Demikian seperti apa-apa yang hamba uraikan
menurut yang terdahulu itu. Untuk lebih mantapnya lagi, baiklah hamba bawa anda
kedalam laut marifat yang penuh dengan ombak dan badai,sehingga anda bisa mabuk
karenanya. Mabuk disini artinya : Karam lenyap, hancur dan lebur kedalam hakikat
hidup yang sebenarnya. Yaitu lebur kedalam hidup yang sejati telah Esa dengan seisi
alam dan bersatu dengan seluruh per-kemanusiaan. Demikianlah contoh bagi orang
yang hendak mengenal diri. Sekarang baiklah kita berkisar pula kepada membicarakan
tentang makam fana atau maka binasa.
MAKAM FANA/MAKAN BINASA
Makam fana ialah : Hilangnya ujud kita ini lahir dan bathin. Bukan hilang pada nafsu
ammaroh, tetapi hilang dalam pandangan makhluk, kalau kita sudah benar-benar
memesrakan diri kita lahir bathin kepada Nur Muhammad dan bersatu dengan seluruh
perikemanusiaan dan bersatu dengan seluruh perikemanusaiaan dan bersatu dengan
seluruh alam, maka kalau sudah beroleh wasiat, hingga lenyaplah sifat2 Allah Taala.
Inilah yang disebut dngan fana dan baqa,
1. kudrat kita lenyapkan kepada kudrat Allah Taala,
2. iradat kita lenyapkan kepada iradat Allah Taala,
3. ilmu kita lenyapkan kepada ilmu Allah Taala,
4. hayat kta lenyapkan kepada hayatullah Zat,
5. pendengaran kita lenyapkan kepada pendengaran Allah Taala,
6. penglihatan kita lenyapkan kepada penglihatan Allah Taala,
7. perkataan kta lenyapkan kepada perkataan Allah Taala.
Maksud diatas tadi ialah :
1. wala qadirun : tiada kuasa hanya Allah Taala,
2. wala muridun : tiada berkehendak hanya Allah Taala,
3. wala alimun : tiada tahu hanya Allah Taala,
4. wala hayyun : tiada hayat/hidup hanya Allah Taala,
5. wala basyirun : tiada melihat hanya Allah Taala,
6. wala samiun : tiada mendengar hanya Allah Taala,
7. wala muttakalimun : tiada yang berkata-kata hanya Allah Taala.
Jadi kalau sudah begini fana lah zat kita dan sifat kita zahir dan bathin,inilah dalilnya.
1. MAUJUDUN WAHIDUN : Ujud yang empunya ujud Esa.
2. WAJATUN WAMAUSUFUN : Zat dengan empunya zat adalah Esa jua.
3. SIFATUN WAMAUSUFUN,Wahidun sifatun wahidun ; sifat dengan empunya sifat
adalah Esa.
4. ASMAUN WAMAUSFUN,Wa asmaun wahidun ; nama dengan yang empunya nama
adalah Esa jua.
5. AFALUN WAMAUSUFUN,afalun wahidun ; afal dengan yang empunya afal Esa
jua.
Jadi inilah yang disebt arti dan makna yang sebenarnya daripada fana dan baqa itu
tadi.
Inilah arti fana dan baqa yang dituntut oleh seorang salik/penuntut/tholib/murid. Adapun
alam insan itu terhimpun kepada diatas daripada segala alam,jika bukan karena insane,
se-suatu pun tiada dijadikan/dijahirkan oleh Tuhan selamanya. Dalil menyatakan : Al
insane sirri wa ana sirrohu, artinya insan itu rahasiaku dan akupun rahasianya. Dan lagi
: Al insanu sirri wa ana sirri,sifatun wasifatin lagoirih : artinya ; insan itu
rahasiaku,rahasiaku itu sifatku,tiada lain daripadaku jua.
Maka dari itulah insan dilebihkan oleh Allah Taala daripada malaikat ; pun demikian lah
hendaknya itikad kita adanya. Yaitu : itiqad yang putus adanya,dan tiadanya,dan
adanya.
Kalau anda sudah faham benar berarti putus itiqadnya, dan tiadanya dan adanya; maka
barulah mendapat makan ARIFIN yang sebenarnya. Baiklah hamba uraikan secara
ringakas tentang; ADANYA DAN TIADANYA.
MANUNGGAL DUA UNSUR KETIDAK ADAANYA : ADALAH KEADAANYA,DAN
KEADAANYA ADALAH KETIADAANYA.
Sekarang baiklah kita buat contoh/missal :
Kalimah : LA ILAHA ILLALAH itu meliputi sangkalan dan pengakuan. Adalah keadaan/
adanya dan tiadanya keadaannya/tiadanya, artinya : hakikat dari Tuhan adalah
tiadanya? Dalam ketidak adaannya/tiadanya : DIA mulai ADA. Yang terakhir lagi
disebut : keadaan yang abadi.
Itulah makna atau arti dari : ADANYA DAN TIADANYA.
Sekarang kita teruskan sedikit lagi tentang ada dan tiada. Keadaan yang abadi dan
ketidak adaanya keduanya sekalian bersamaan (sekaligus bersamaan). Adalah
merupakan : Ujud dati Tuhan. Sangkalan mengandung pengakuan yang positif.
Jadi disini sangkalan dan pengakuan tidaklah terpisah dan tidaklah tersentuh,
maksudnya ialah : bercerai tidak ,bersatu tidak : akan tetapi keduanya Nafi dan dibatasi
oleh kalimah ILA dan tidak boleh masuk kedalam kalimah ILLALLAH.
Selanjutnya kita harus tahu keadaan harus memberi petunjuk yang terang tentang apa
yang dianggap ada, seperti suatu petunjuk terhadap yang ditunjuk.
Jadi rumus ILLALLAH adalah yang dianggap sebagai ADA. Maka mutlak lah nama
keadaan yang maha mulia dari Tuhan Allah Azzawalla, hanya untuk dialah rumus
ILALLAH itu tepat. Jadi kesimpulannya adalah : SERBA ESA,SERBA SATU,DAN
HITUNGAN SEGALA JIWA-PUN ADALAH SATU (DALAM RAHASIA TUHAN).
Disini tidak ada lagi dua faham dalam ujud,tidak ada lagi dua kata dalam
perbuatan,tidak ada lagi dua unsur dalam asma dan tidak ada lagi dua jenis kehidupan.
Dan tidak ada lagi dua rumus dalam Zat dan Sifat segalanya : QADIRUN BI ZATIHI,
MURIDUN BI ZATIHI, ALIMUN BIZATIHI, HAYUN BIZATIHI,SAMIUN BIZATIHI,
BASYIRUN BIZATIHI, DAN MUTTAKALIMUN BIZATIHI.
Jadi siapa sudah Faham,merekalah yang beroleh ilham.
Sekarang kita teruskan pla pembicaraan kita kepada tentang hakikat Muhammad
secara ringkasnya.
Hakikat Muhammad itu ialah NUR MUHAMMAD.
NUR MUHAMMAD itu ialah HAKIKAT ALAM.
NUR MUHAMMAD atau HAKIKAT MUHAMMAD disebut juga NUR AWAL, artinya asal
segala kejadian dan akhir segala kenabian : ALHAK dan dia pada Nabi. Itulah
sebabnya hakikat MUHAMMADitu disebut utusan, maka kalau hakikat Muhammad itu
disebut utusan tuhan maka carilah dan galilah sedalam-dalamnya hakikat hidup kita
ini,supaya bisa pulang kembali keasalnya,yaitu kembali kepada hidup yang sejati, yaitu
hidupnya tuhan yang kekal dan abadi,dan asali dan tidak terkena rusak. Itulah yang
disebut Zat yang maha besar HAK Tuhan Allah yang dikenal dengan sebutan :
HAQQULLAH TAALA.
Itulah tempat kembali, tempat manusia Marifat, sebagai kesempurnaan kita yang sejati
dan abadi. HAQQULLAH itu adalah sebagai kenyataan kita yaitu, untuk alam akhirat
nanti dan alam dunia ini.
LIQO-PERTEMUAN
Bertemunya makhluk manusia kepada Tuhan dan sampainya, itulah puncak harapan,
dan dengan itulah ia mencapai akan kebahagiaan dan kerajaan besar, bahkan dengan
itulah ia akan lupa dan terhibur dari segala sesuatu selain Allah. Apabila tuhan
membukakan bagimu jalan untuk marifat atau mengenal kepadanya, maka janganlah
engkau menghiraukan asal amalmu yang masih sedikit umpamanya.
Sebab tuhan tidak membukakan bagimu, melainkan Ia memperkenalkan DiriNya
kepadamu. Tidaklah engkau ketahui bahwa marifat itu adalah puncak keuntungan
seorang hamba, maka tak usah kau hiraukan berapa banyak banyak amal kebaikanmu
atau amal perbuatanmu, meskipun masih sedikit amalmu dengan anggota yang lahir,
Marifat itu suatu karunia pemberian Allah kepadamu, maka Ia sekali-kali tidak
tergantung kepada banyak atau sedikitnya amal kebaikanmu.
Andaikata engkau tidak dapat sampai kepada Allah : kecuali sesudah habis lenyap
semua dosa dan kekotoran sirik, niscaya engkau tak dapat sampai kepadanya. Untuk
selamanya. Tetapi bila Allah menarik engkau kepadanya, maka Allah menutupi
sifat2mu dengan sifatNya, dan kekuranganmu dangan kurniaNya. Hilangkan
pandangan mahkluk kepadamu,karena puas dengan Penglihatan Allah kepadamu. Dan
lupakan perhatian makhluk kepadamu,karena melihat bahwa Allah menghadap
kepadamu.
Sebaik-baik saat dalam hidupmu : ialah saat ingat kepada tuhan,dan ptus hubungan
dengan segala sesuatu yang lainnya.
Dan apabila pada saat itu tidak ada lagi pandangan yang lainnya dari Allah, maka pada
saat itu murnilah pengertian tauhidmu kepada Allah.
Nikmat itu meskipun beraneka macam bentuknya : hanya disebabkan karena melihat
dan dekatnya Allah. Demikianlah pula siksa itu walaupun ber macam-macam bentuknya
itu hanya karena terhijab dari Allah. Demikanlah pandangan orang yang faham.
Kesimpulannya adalah : siksa itu karena adanya hijab. Dan nikmat itu karena melihat
kepada Zat yang wajibal ujud. Dan siapa fana dengan Allah: pastilah ia lupa segala
sesuatu, dan siapa yang benar2 mengenal kepada Allah, Niscaya tiada risau dan sedih
lagin menghadap hidup ini. Lagi pula barang siapa telah sampai titik puncak, Wali Allah
namanya, atau yang sering disebut : AL ALIMURROBANIYAH,( Alim yang sebenarnya).
Marifat yang paling tinggi dan yang paling dianugrahi Allah Taala dengan ilmu
Terbayang.
Apakah ilmu terbayang itu?
Yang dimaksud ilmu ternyang itu ialah ; ILMU LADUNIYAH, yang tiada mudah hilang.
Sedang ilmu yang tampak ini mudah hilang dibawa angin lalu, jadi yang dinamakan ilmu
yang tampak ialah ilmu hafalan dan darusan. Apabila lupa ia dengan ilmunya,niscaya
terhenti bicaranya(lafalnya). Karena kalau diteruskan bisa membawa kehancuran dan
kerusakan menyeluruh. Itulah dia ilmu yang tampak. Sedang ilmu terbayang tak pernah
pudar untuk selama-lamanya. Ilmu yang tampak hanya dimilki orang alim fiqih, sedang
ilmu terbayang dimilki oleh Ahlullah.
Jadi ilmu yang tampak kitu hanya bercahaya dalam alam dunia ini saja. Sedang ilmu
yang terbayang,bercahaya-cahaya meliputi hati orang yang memiliki qalbun salim.
Artinya ; hati yang latif yang bersifat ketuhanan(Lahud).
Itulah DIA yang disebut cahaya yang cerlang cemerlang yang tiada harapan tuhan
bartajali kepadanya. Dia bukan Zat, bukan benda dan bukan materi : tetapi dia adalah
yang paling sulit pada segalanya. Itulah DIA
kaymiyakbathin, DIA diatas daripada ilmu yang ada dalam dunia ini.
Kalau masih terhenti kepada ilmu, belumlah ilmu. Ilmu yang sejati ialah : ALIMULGOIBI
WASYSYAADAH. Ilmu yang seperti ini hanya dianugrahi kepada hambanya yang
dikehendakinya.
Ilmu yang nyata boleh untuk semua orang, ilmu yang goib hanya untuk hambanya yang
beroleh petunjuk dan anugrah istimewa daripada Allah Taala, bukti nyata lihatlah
kepada nabi-nabi. khususnya kepada Nabi Muhammad s.a.w.
Kalam yang tertulis dalam Al quran datangnya dariman dan kembalinya atau
simpunnya kemana?
Apakah setelah membekas pada kulit2 kayu, daun korma, dibatu dan dikayu2 : sudah
hilangkah yang sejatinya?
Apakah Al quran itu hanya tertulis di lukh mahfut saja? Adakah lagi lainnya?
Bagaimana riwayatnya dan apakah nama tempatnya?
Kitab yang diturunkan Allah kebumi ini ada 104 buah kitab, Adakah kitab yang
tersmbunyi dibalik yg 104 itu? Tidak; Kitabullah yang sebenarnya itu apakah ia
berhuruf, bersuara, dan merupakn kata-kata?
Manusia ini ini hanya diberikan sedikit saja percikan kalam Tuhan yang hakiki dan Azali.
Jadi siapa yang berhajat kepada ilmu, ilmulah namanya, siapa yang berhajat kepada
Allah,Allah namanya.
Dan barang siapa tiada berhajat kepada ilmu dan kepada Allah, ITULAH YANG
SEBENARNYA ,yang sampai.
Inilah makam tuhan yang hakiki dan Azali. Dan inilah makam Ahlul akhirat namanya.
Inilah makam nabi-nabi dan rasul-rasul Allah, inilah makam MAHMUDAN namanya:
Makam yang terpuji dilangit dan dibumi, jadi siapa yang dikehendaki Allah,semuanya
Jadi.
Tidak ada tertengah bagi Allah,hanya engkau sendiri kurang faham dengan Allah. Bila
engkau faham dengan Allah, maka berarti engkau sefaham dengan Allah. Artinya :
fahaman satu rahasia dengan faham Allah. Kemauanmu satu rahasia dengan kemauan
Allah. Kebesaranmu satu rahasia dengan kebesaran Allah. Akhirnya Ujudmu dan
hidupmu satu rahasia dengan Ujud Allah dan Hayatullah Zat. Dan satu rahasia dengan
perikemanusiaan, dan dengan seluruh jagat raya ini. Dan se-gala2nya dalam hal
apapun jua, tetapi tetap satu rahasia dengan kebesaran dan kemuliaan dan kekerasan,
keelokan dan kesmpurnaan zat. TUHAN YANG MAHA AGUNG DAN YANG MAHA
SEMPURNA.
PANDANGAN HIDUP MUSLIM
Marilah kita menjadi seorang sufi,menjadi seorang sifa. Karena kita adalah pengikut
nabi yang telah disucikan dan dibersihkan atau mutafa. Marilah kita menjadi sufi,dalam
menghadapi kehidupan sehari-hari,suci dalam perniagaan,sufi dalam pergaulan,sufi
dalam hidup kasih saying,dan sufi dalam hubungan dengan Tuhan. Sufi sejati luas
perasaannya,tinggi hikmahnya dan putus segala tali pengikat yang mengikat
kebebasan jiwa,terikat oleh siapapun,dan oleh apa-apa saja,selain terikat oleh Allah.
Sufi yang sejati meleburkan dirinya kedalam masdar tempat asalnya,fana diri kedalam
baqa. Dalam manusia biasa,maksudnya dalam pandangan manusia biasa, Tuhan
adalah yang maha kuasa atas alam ini. Alam ini dibolak balikkan,ditelentangkan dan
ditelungkupkan oleh satu zat yang maha kuasa : ALLAHU AKBAR. Dalam pandangan
sufi memandang bahwa Tuhan itu adalah hakikat ujud dalam hidup ini atau hakikat
kekuatan dalam hidup. Kekuatan dan tenaga itulah menjadi gerak gerik hati manusia
bahwa gerak gerik alam alam maya pada ini. Sufi yang sejati ialah : yang selalu ingat
kepada Allah dalam setiap saat dan lidah tidak kering-kering menyebut Allah,dengan
maksud nyawanya tidak putus mengingat Allah. Meskipun lidah jasmaninya berdiam diri
saja. Sufi sejati telah putus segala-gala rantai yang beri batas dengan alam. Rohaninya
terbang tinggi laksana burung yang terbang keangkasa luas menyusup awan
hijau,ditinggalkannya sangkar,naik keatas puncak gunung,ditinggalkannya gunung naik
keatas awan hijau,dia bertahta diatas awan hijau,dipandangnya sangat lemah sekali
alam semesta ini,termasuk dirinya,kian lama kian terasa semakin lemah, AKUNYA :
yang akhirnya leburlah AKU kedalam hakikat AKU yang sebenarnya. Itulah ufuk tinggi
luar biasa,kadang-kadang ia berjumpa dengan orang-orang suci,atau aulia Allah,dan
waliAllah,serta orang-orang ahli tasauf.inilah mirojnya yang pertama bagi seorang sufi.
Jadi kalau aku masih merasa aku,maka belumlah aku sampai kepada inti cinta. Kalau
AKUKU : Aku leburkan kedalam engkau,maka AKU adalah ENGKAU dalam segala hal.
Kini AKU tiada disana. Hanya engkau tinggal semata. Sekarang AKU tak dapat berkata-
kata lagi. Bagaimana AKU menerangkan tentang DIA. Sedangkan AKU dengan AKU,
dan AKU dengan dimana. Kalau AKU kembal, maka dengan AKU kembali itu terpisah.
Kalau AKU lalai,dengan lalai itu, AKU diringankan. Apabila AKU berpadu kembali
barulah jiwaku menjadi tentram dan damai/bahagia. Inilah pendirianku atau akidahku
yang terakhir. Akhirnya : AKUKU LEBUR KEDALAM JIBU.
LAHURUFIN WALA SAUTIN,artinya : Tiada huruf, tiada suara, tiada kata-kata,zat
dirinya.
Jadi kalau seorang penuntut telah sampai kepada JIBU / LA HURUFIN WALA SAUTIN :
Maka pastilah ia faham akan apa-apa yang dibicarakan. Jadi siapa-siapa belum
faham,berarti dia belum bisa menangkap segala pembicaraan yang amat halus ini dan
sulit baginya untuk memahami. Demikianlah apa-apa yang dapat hamba sampaikan.
ALAM DAN TUHAN
Kehidupan dan alam penuhlah rahasia-rahasia. Rahasia-rahasia itu tertutup oleh
dinding. Diantara dinding-dinding itu ialah hawa nafsu kita sendiri. Tetapi rahasia-
rahasia itu mungkin terbuka atau tersimpan. Dan dinding-dinding / hijab itu mungkin
tersimbah kita dapat melihat atau merasai berhubungan langsung dengan yang ter-
rahasia,asal kita sudi menempuh jalannya. Jalannya ialah jalan yang dinamai tarikat.
Dan jalan inilah yang menyampaikan kepada ilmu hakikat. Jadi kumpulan ilmu
pengetahuan sariat,kesediannya menempuh jalan tarikat dan mencapainya akan
hakikat,dan semuanya
Jadi marifat itulah kumpulan ilmu pengetahuan,amal dan ibadah. Kumpulan daripada
ilmu,dan filsfat agama. Kumpulan daripada pengamalan dan perasaan atau zauq. Dan
kumpulan daripada mantik,keindahan dan cinta.
Jadi sariat itu artinya kenyataan,dan tarikat itu jalan. Sedang hakikat itu artinya : yang
sebenarnya,yaitu : Itiqad yang sebenarnya,yang wajib dipercayakan dan takluk ia
kepada perbuatan hati.
Hakikat itu ialah kebenaran sejati dan mutlak. Yang padanyalah ujung segala
perjalanan bagaimanapun jauhnya. Akhirnya daripada segala langkah tujuan segala
jalan. Dan untuknyalah sariat dan undang-undang,dan didalam perjalanan menuju
hakikat itu,orang memulai dari dalam dirinya sendirinya. Untuk mengenal Tuhan
kenallah diri ( diri sendiri ). Perjalanan itu dimulai dari dalam kita sendiri dari dalam terus
kedalam,ahirnya serba alam dengan keindahannya dan dengan
keganjulannya,hanyalah sebagai aksi pencari diri. Disini sering terjadilah cara yang
didapat oleh ahli suluk atau ahli perjalanan / tharikat.
Setengahnya karena sakig asyiknya,maka dirasainya bahwa diri tiada lagi. Yang ada
hanya yang ada atau: LAMUJUDA BIHAQQIN ILALLAH (hanya Tuhan yang ada
sedang mahluk tiada ). Yang ada ialah yang AWAL,yang tidak ada permulaan dan yang
akhir tidak ada penghabisan.
Adapun diri sendiri dalam alam seluruhnya tidaklah ada ; sebab awalnya ADAM,artinya
tiada. Dan ahirnya fana dan lenyap : maka apabila jalan itu telah dijalani dengan
segenap kesungguhan, ketaatan, dan setia memegang segala syarat dan
rukunnya,akhirnya bertemulah kita dengan hakikat yang sebenarnya.
Mula-mula tercapailah kasyap,yaitu terbukalah rahasia yang senantiasa yang
menyelubungi antara kita dengan DIA.
Maka dengan itu terbukalah hijab atau dinding yaitu : dinding-dinding tebal yang
memisahkan kita dengan DIA, dan dinding-dinding itu ialah :Hawa nafsu kita sendiri
atau yang disebut angkara murka,atau nafsu hewani atau nafsu syaiton. Maka dari itu
gunanya kita TAJAHUT,artinya : melepaskan diri dari belenggu segala ikatan atas diri
kita sendiri.
Dan apabila rohani kita telah mencapai kesempurnaan,maka otomatis takluklah jasmani
kepada kehendak rohani. Pada waktu itu tidak ada miskin lagi,bahkan mautpun sebagai
sangkar kecil kepada kebebasan luas mencari kekasih. Dan mereka katakana,mati itu
adalah alamat CINTA sejati dan mutlak. Disini timbullah dalam kata yaitu yang
dikatakan hulul. Hulul yaitu : timbul kesatuan diantaraasyik dan masyuknya. Atau
meninggalnya antara asyik masyuk atau yang mencintai dengan yang dicintai,sehingga
AKU adalah DIA,dan DIA adalah AKU dan Analhak. Disini mulailah ada pertingkahan
diantara ulama ahli lahir dengan ulama ahli bathin. Tentu saja ada yang menolak dan
adapula yang membela. Kata yang membela,orang yang telah mabuk cinta dan
rindu,yang diliputi oleh perasaan-perasaan lebih mendalam daripada orang yang hanya
menggunakan akal semata dan mantik semata.
AHLI TASYAUF YANG SEJATI
Ahli tasyauf yang sejati ialah mereka yang benar-benar memegang agama yang tulen.
Ahli sufi yang sejati ialah mereka yang jiwanya bebas tidak terikat oleh apa-apa atau
siapapun,dan bebas menjalankan kebenaran dari ilahi robbi. Berani mengatakan itu
benar dan ini salah. Ahli tasyauf adalah putus dengan mahluk dan erat hubungannya
dengan Tuhan,pandangannya Allah semata. Ahli tasyauf tidak melihat kepada dirinya
lagi,hanya Allah dalam pandangannya. Jadi siapa yang masih melihat kepada dirinya,
niscaya tiada melihat akan Tuhannya. Seluruh pandangan ruhaniyah memandang satu
dalam banyak. Dan yang banyak pada yang satu.
Tersimpun dalam satu kesatuan yang dalam istilah sufi disebut pabrik KUN dan yang
diatur oleh seorang insinyur yang pintar ialah : ALLAH TAALA. Kalau pandangan kita
sudah mantap separti itu,maka hilanglah rasa takut dan gentar,kecuali kepada Allah
saja. Jadi pandangan seorang yang dibawah memang berbeda dengan yang diatas.
Ujud selain daripada ujud Allah adalah ujud injaman karena semua itu Allah dan Allah
itu semuanya,ia hanya pertanda dari yang sebenarnya ada. Yang ada adalah yang
ada,yang ada ialah yang awal dan tidak ada permulaannya,yang ahir tidak ada
penghabisannya.
SABDA RASULULLAH S.A.W.
Zabir berkata,katanya : RASULULLAH S.A.W. bersabda : Siapa dapat melakukan
HUSUDHZAN artinya ; baik sangka kapada Allah Taala,sehingga ia tiada mati kecuali
tetap dalam husnudhzan terhadap Allah Taala.
Maka haruslah kita berbuat husnudhzan terhdap Allah Taala dan pada sesama kita
umat MUHAMMAD.
Sesungguhnya kata NABI,sebaik-baik fiil / kelakuan ibadah kepada Allah ialah : baik
sangka kepada Allah. Baik sangka kepada Allah itu pertanda bahwa sudah bulat
tawakkalnya kepada Allah,dan penyerahannya kepada Allah, orang itu jaminannya
hanya Allah.
LA HAWLA WALA QUWWATA ILLA BILLAHI
Artinya : TAK ADA DAYA UNTUK BERBUAT KEBAIKAN
DAN TAK ADA UPAYA UNTUK MENOLAK KEJAHATAN.
BUHARI MUSLIM BERKATA :
Tak ada dayaku untuk menolak suatu kemelaratan atau bahaya keburukan,dan tak ada
upayaku untuk berbuat kemanfaatan,melainkan dengan Allah jua. Jadi tidak mudah
bagi kaum sufi untuk mengatakan: La hawla wala quwwata illa billahi.
Disini hamba tekankan janganlah kamu berani mengatakan La hawla wala quwwata illa
billahi,sebelum kamu memasuki alam tasyauf. Engkau katakan itu tetapi ujudmu masih
ada,selama ujudmu masih ada, selama itu juga engkau dalam bergelimang dalam dosa
durhaka kepadanya.
Selama ujud ADAM masih melekat dalam ingatanmu,selama itu pula engkau
mempermainkan Tuhanmu. Ini namanya lain dimulut / dihati. Kalau engkau mengatakan
: LA HAWLA WALA QUWWATA ILLA BILLAHI.
SEBELUM ENGKAU MATI,MAKA CELAKALAH KEMATIAANMU. Hilangkanlah ke
AKUAN mu,lenyapkanlah kesombonganmu,baharu sempurna amal ibadahmu kepada
Allah.
BISMILLAHI AWWALLUH, WA AKHIRU, artinya : Awalnya Allah,ahirnya Allah.
Awalnya tidak ada permulaannya. Dan ahirnya tidak ada penghabisannya.
MALLAM YASY KURINNAS, LAM YASY KURILLAH. Artinya : Barang siapa tidak
berterima kasih kepada sesamanya,maka samalah ia tidak berterima kasih kepada
Allah.
Sebab NUR MUHAMMAD itu adalah hakikat alam. Dan Allah adalah hakikat alam atau
hakikat ujud dalam hidup ini. Allah adalah hakikat kekuatan dalam hidup ini. Johir
Tuhan ada dimanusia, dan bathin manusia ada di Tuhan.
Kalau anda sudah mengerti,laksanakanlah.
Untuk memperkuat dalil ini,hamba bawakan sebuah hadist qudsyi yang berbunyi :
AL INSANU SIRRI,WA ANA SIRRUHU ( SIRROHU ).
Kata TUHAN : INSAN ITU RAHASIAKU, AKUPUN RAHASIANYA.
DAN LAGI : AL INSANU SIRRI WA ANA SIRRI, SIFATIN WA SIFATUN LA GOIRIH.
ARTINYA : INSAN ITU RAHASIAKU DAN RAHASIA ITU SIFATKU, SIFATKU ITU
TIADA LAIN DAIPADAKU.
Dalil ini dalil nyata,tak bisa lagi diragukan. Menurut riwayat :Banyak para pemuka-
pemuka agama,ahli tasyauf dan lain-lainnya : mencari siapa DIA yang sebenarnya.
Maka datang para nabi-nabi dan rasul-rasul menyampaikan langsung,melompat dari
mulut / lidahnya perkataan :
AMALLAH LA ILAHA ILLA ANA
Artinya AKU ALLAH, TIDAK ADA TUHAN, MELAINKAN AKU
Jadi menurut aqidah/pendirian hamba dalam soal ini ; hamba tidak taklid dengan
siapapun,dan hamba nyatakan bahwa kalimah itu tadi adalah inti dari semua golongan
tasyauf,golongan para wali-wali,para sahabat,aulia dan anbiya dan para nabi-nabi dan
para rasul-rasul. Jadi kalau para nabi dan rasul demikian adanya,maka tiada lain
andapun juga demikian hendaknya.
Banyak kaum sufi mati,karena mempertahankan pendiriannya.
Hamba sebagai penulis buku ini menyatakan : Apabila lain dari yang di ucapkan
RASULULLAH s.a.w. itu tadi,maka : BUKANLAH IA DARI GOLONGAN MUHAMMAD.
DAN KELUAR DARI GOLONGAN MUHAMMAD. MAKA IA BUKAN TERMASUK
KELURGA TUHAN.
Didalam Al-Quranul karim Tuhan mengatakan :
AKU akan memberikan SATU kata kepadamu. Tetapi engkau tidak sanggup.
Apakah yang dimaksud SATU kata itu ?
Inilah SATU kata itu tadi : Siapa yang sanggup dialah keluarga Tuhan. Siapa tidak
sanggup dialah keluarga syaiton.
Pilihlah antara dua : ingin jadi pahlawan Tuhan, atau jadi pahlawan syaiton.
Siapa menjadi kelurga Tuahan didunia ini,niscaya sampai ke-ahirat. Dan siapa menjadi
keluarga syaiton didunia ini,niscaya sampai juga ke-ahirat.
SABDA RASULULLAH S.A.W.
SYARIAT ITU SEPERTI TANAH
THARIKAT ITU SEPERTI AIR
HAKIKAT ITU SEPERTI ANGIN
MARIFAT ITU SEPERTI API
TANAH ITU BADAB MUHAMMAD
AIR ITU NUR MUHAMMAD
ANGIN ITU NAFAS MUHAMMAD
API ITU PENGLIHATAN MUHAMMAD
ADAPUN MATI ORANG SYARIAT ITU HANCUR LULUH
ADAPUN MATI ORANG THARIKAT ITU KURUS KERING
ADAPUN MATI ORANG HAKIKAT ITU LAMAK GEMUK
ADAPUN MATI ORANG MARIFAT ITU HILANG LENYAP
SABDA NABI S.A.W. : SYARIAT ITU LIDAHKU
THARIKAT ITU HATIKU
HAKIKAT ITU KEDIAMANKU
MARIFAT ITU ROHKU
PERNYATAANKU :
AKU HIDUP BUKAN KARENA NAFAS
BUKAN KARENA DENGAN NYAWA
BUKAN KARENA DENGAN ROH
BUKAN KARENA ITU DAN INI
TAPI AKU HIDUP SENDIRINYA SEBELUM ADA KEHIDUPAN DIDUNIA INI
AKU SUDAH ADA SEBELUMNYA ADA DUNIA YANG ADA INI
AKU ADALAH AKU DIDALAM AKU, BER-AKU AKU
BILA AKU BERNYATA, ITULAH AKU DALAM KEAADANKU
SEBAB KEADAANKU ITU ADALAH KEADAANKU JUA
TENTANG FANA UL FANA
1. Fana zahir yaitu : merasakan tajali atau memantul keagungan Tuhan pada tindak
tanduk seseorang,sehingga segala keinginan,kehendaknya,ikhtiarnya sudah terlepas
dari dirinya. Karena itu kadang-kadang orang itu sampai-sampai beberapa lama tidak
tahu makan dan minum dan sebagainya,semuanya terserah kepada Allah.
2. Fana bathin yaitu : hatinya saja yang fana dan lahirnya tidak,lahirnya seperti biasa.
Hatinya terbuka pada melihat sifat-sifat Tuhan,dan keagungan serta gerakan-gerakan
Tuhan,hilanglah segala was-was dan keragu-raguan dalam hatinya dan penuhlah
hatinya dengan keyakinan terhadap Allah s.w.t. Tidak ada dalam hatinya timbul perasan
takut dan gentar,kasih dan sayang, suka dan duka,kecuali kepada Allah.
Fana yang demikian itu yang membawa ke maqam baqabillah,serta melewati fana yang
pertama. Biasanya lebih dahulu dimulai dengan pengakuan seluruh wujud. Sedang
hatinya atau rohnya selalu melihat gerakan Allah,baik dalam ibadah seperti : dalam
sembahyang. Dan dalam segala apa yang dilihat dan didengar dan lain-lain
sebagainya.
Maqam baqabillah inilah yang senantiasa ada pada para nabi dan rasul-rasul,dan aulia
dan anbiya Allah Taala yang bereda dibawah qidamnya nabi Muhammad s.a.w.
Maqam baqabillah ini kebanyakan adalah maqam mereka yang mahzub,dimana setelah
mereka berada dipuncak tauhid,lalu mereka turun kepada sifat,dan sama,terus kepada
afal,sehingga kelihatan pada lahirnya mereka seperti orang biasa saja,memandang
akuan ini,dan berbuat seperti ahli syariat umumnya. Tetapi hati mereka tidak pernah
lupa kepada Allah dan selalu berpegang kepadanya. Ada perbedaan sedikit bagi orang
yang berada dimaqam fana,mereka adalah orang yang salik. Dimana pandangan
mereka dimulai dari bawah dan terus naik atau tarakki. Yakni dimulai memandang
akuan,naik kepada afal,sama,terus kepada sifat,dan ahirnya kepda zat. Dan karena
tajamnya dan asyiknya musahadah,mungkin terjadi perasaan fana,yang kita
maksudkan dengan fana zahir yang tersebut diatas.
Demikianlah perjalanan fana dan baqa bagi seorang aribillah atau wali Allah Taala.
Jadi disini hamba katakan bahwa,kalau dimaqam fana belum faham betul atau belum
mengerti,maka tidak ada harapan untuk mencapai maqam baqa. Maka daripada itu
pandanglah sedalam-dalamnya tentang maqam fana, kalau sudah hasil makam
fana,maka tercapailah maqam baqa.Demikianlah tentang maqam fana dan maqam
baqa.
SOAL SOAL IKHLAS
Tidak dapat dikatan kecil perbuatan yang dilakukan dengan ikhlas ( sepiring pamrih ).
Tidak dapat dikatakan benar awal-awal yang dilakukan dengan tidak ikhlas,karena
belum marifat.
Orang yang menjalankan fana dan baqa baru syah disebut husyu dan ikhlas.
Firman Allah Taala dalam Al quranul karim : yang artinya demikian : Sesungguhnya
Allah hanya menerima amal perbuatan yang sudah kembali. Yaitu amal yang dilakukan
dengan ikhlas,dan tepat sasarannya menurut ajaran Tuhannya.
ABDULLAH IBNU MASUD r.a berkata : Dua rakaat yang dilakukan oleh orang yang
berilmu,dan mengerti /ikhlas,adalah lebih baik daripada amal ibadah yang dilakukan
oleh orang yang tidak mengerti, sepanjang umurnya atau selama hidupnya ( tidak
diterima amal ibadahnya ).
Sekarang baiklah kita berkisar pada ilmu-ilmu. Ilmu itu ada tiga unsur atau tiga martabat
:
1. Ilmuyakin ialah : keyakinan yang didapat dari pengertian teori belajar atau berguru.
2. Ainalyakin ialah : keyakinan yang didapat dari fakta keyakinan yang lahir,setelah
terungkap atau terbuka.
3. Hakkulyakin ialah : keyakinan yang benar-benar langsung dari Tuhan dan tidak dapat
diragukan lagi kebenarannya,yaitu ; keyakinan-keyakinan yang mutlak.Demikianlah
adanya.
ZIKKRULLAH
Apakah yang disebut dengan ZIKKRULLAH itu ?
Menurut pengertian umum memuji dan menuju dengan hati yang tulus ikhlas. Tetapi
tulus dan ikhlasnya itu berbeda dengan orang yang mengerti/ yang faham.Orang yang
faham ialah,seperti dalil berbunyi :
LA YAZIKKRULLAH ILLALLAH,artinya : tida menyebut Allah hanya Allah.
Adapun yang mengatakan LA ILAHA ILLALLAH itu ialah : RAHASIA ALLAH ZAHIR
DAN BATHIN,ATAU BATHIN DAN ZAHIR. Kesimpulannya ialah : tidak lagi kita ini yang
mengatakan kalimat itu,melainkan
SIRULLAH jua adanya. Dengan demikian leburlah tubuh itu dan hati itu kepada
Roh,dan Roh itu hancur pula menjadi NUR,dan NUR itu lenyap pula kepada RAHASIA
ALLAH TAALA. Jadi yang berzikir itu adalah RAHASIA ALLAH jua.
Disini letaknya nialai,dan nilai itu terletak dalam diri pribadi masing-masing. Inilah yang
disebut ISI daripada ZIKKRULLAH itu. Berzikirlah dengan Zikkrullah,dan ingatlah
dengan ingatnya Allah dan pandanglah dengan pandangannya Allah.Dan berbuatlah
dengan perbuatan Allah,dan tinggalkanlah apa-apa yang ditinggalkan oleh Allah.
Kerjakanlah apa yang dikerjakan Allah,dan tinggalkanlah apa yang ditolak Allah.
INILAH KATA-KATA PAHIT TAPI MANIS.
BEBERAPA KESIMPULAN
TIADA MENGENAL ALLAH,HANYA ALLAH
TIADA MELIHAT ALLAH,HANYA ALLAH
TIADA MENYEMBAH ALLAH,HANYA ALLAH
TIADA MENYEBUT ALLAH,HANYA ALLAH
TIADA YANG MAUJUD,HANYA ALLAH
TIADA UJUD BAGIKU,HANYA UJUD ALLAH
TIDAK ADA DALAM DIRI,MELAINKAN ALLAH
TIADA UJUD BAGI KITA,HANYA UJUD ALLAH
TIADA HIDUP KITA,HANYA HAYATULLAH ZAT
TIADA PERBUATAN KITA,HANYA FIIL ALLAH
TIADA NAMA BAGI KITA,HANYA ASMA ALLAH
TIADA PANDANGAN KITA,HANYA PANDANGAN ALLAH
TIADA PENGLIHATAN BAGI KITA,HANYA PENGLIHATAN ALLAH
TIADA PENGUCAP BAGI KITA,HANYA UCAPAN ALLAH
TIADA PENCIUMAN BAGI KITA,HANYA PENCIUMAN ALLAH
TIADA RASA BAGI KITA,HANYA RAHASIA ALLAH
TIADA KUASA BAGI KITA,HANYA KUDRAT ALLAH
TIADA HIDUP BAGI KITA,HANYA KEHIDUPAN ALLAH
TIADA BERKEHENDAK KITA,HANYA IRADAT ALLAH
TIADA TAHU KITA,HANYA ILMU ALLAH
TIADA MENDENGAR KITA,HANYA ALLAH
TIADA MELIHAT KITA,HANYA ALLAH
TIADA BERKATA-KATA KITA,HANYA RAHASIA ALLAH
TIADA UJUD BAGI KITA,HANYA UJUD ALLAH
TIADA LAGI KITA KITA INI,HANYA DALAM RAHASIA ALLAH
DEMIKIANLAH BEBERAPA RAHASIA DALAM MARIFAT
KHALIK DAN MAHLUK
BEBERAPA KESIMPULAN :
Asal kata mahluk diambil dari kata-kata halq.
Dan kata-kata halq itu diambil dari kata khalik.
Dan kata-kata khalik itu adalah khalik.
Jadi asal dari khalik kembali lagi kepada khalik.
INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROJIUN.
DATANG DARI ALLAH KEMBALI KEPADA ALLAH.
Awalnya Allah,dan ahirnya Allah.
Awalnya Tuhan,dan ahirnya Tuhan.
Awalnya tidak ada permulaannya,dan ahirnyapun tidak ada penghabisannya.
Kalau marifat kita sudah tazmullah,yaitu : tilik seorang arif itu akan kebesaran dan
kemuliaan,keagungan sesuatu itu melainkan itu semata-mata kebesaran,kemuliaan,dan
keagungan Tuhan Allah aza wazallah jua adanya.
Maka intisari daripada itu adalah : Segala mahluk itu adalah khalik,dan khalik itu
sebaliknya.
Dalilnya : SYUHUDUL KASRAH FIL WAHDAH dan SYUHUDUL WAHDAH FIL
KASRAH,ahirnya SYUHUDUL WAHDAH FIL WAHDAH. Demikianlah pandangan
seorang arifibillah.
Jadi kesimpulannya adalah : SEMUA ITU ALLAH,dan ALLAH ITU SEMUANYA. Inilah
yang disebut WAHDAH AL UJUD : atau kesatuan UJUD. Demikianlah yang dapat
hamba menyimpulkan bahwa :
ALLAH ADALAH HAKIKAT ALAM.
RUKUN AGAMA ADA EMPAT PASAL
Agama islam adalah agama yang murni.Kemurniaan agama itu dibarengi oleh 4 rukun.
Pertama : SARIAT, Kedua : THARIKAT, Ketiga : HAKIKAT, Keempat : ialah MARIFAT.
Tanpa yang empat macam ini bukan dinamakan agama.Pokok yang empat ini ialah :
MARIFAT.
Dan MARIFAT ialah : kumpulan daripada syariat,tharikat,hakikat.Itulah yang disebut
MARIFAT.
Syariat artinya : kenyataan
Tharikat artinya : jalan yang menuju/menyempurnakan syariat
Hakikat artinya : kebenaran yang sejati dan mutlak
Jadi kumpulan ilmu pengetahuan tentang syariat dan kesediaannya dengan
tharikat,ahirnya akan bertemu dengan hakikat. Itulah yang disebut marifat.
Maka nyatalah kepada kita bahwa marifat itu adalah gabungan dari ilmu fiqih,usulludin
dan ilmu tasauf. Kumpulan dari mantik,keindahan dan cinta. Dengan demikian hanya
empat pasal inilah yang menyempurnakan agama Allah didalam dunia ini. Jadi tanpa
yang empat ini,semua amal ibadah,baik lahir maupun bathin akan membaa masuk
neraka. Sebab dalam amal ibadah pasti ada syariatnya, tharikatnya,hakikatnya dan
marifatnya.
Seperti dalam rukun islam ada lima perkara :
1. Dua kalimat syahadat
2. Mengerjakan sholat
3. Puasa pada bulan ramadhan
4. Mengeluarkan zakat fitrah
5. Naik haji kalau mampu
Jadi susunannya sebagai berikut dibawah ini :
1. Syariat syahadat
2. Tharikat syahadat
3. Hakikat syahadat
4. Marifat syahadat
Inilah susunan syahadat yang sebenarnya. Dan rukun islam yang kedua ialah :
1. Syariat sholat
2. Tharikat sholat
3. Hakikat sholat
4. Marifat sholat
Inilah susunan rukun islam yang ketiga ialah :
1. Syariat puasa
2. Tharikat puasa
3. Hakikat puasa
4. Marifat puasa
Inilah susunan rukun islam yang keempat ialah :
1. Syariat zakat
2. Tharikat zakat
3. Hakikat zakat
4. Marifat zakat
Inilah susunan rukun islam yang kelima ialah :
1. Syariat haji
2. Tharikat haji
3. Hakikat haji
4. Marifat haji
Baiklah kita uraikan satu persatunya ;
Pertama Syahadat.
Syariat syahadat itu ialah : mengucap dengan lidah.
Tharikat syahadat itu ialah : pada sholat sejatinya,sedang melakukan tajli kepada
Tuhan.
Hakikat syahadat itu ialah : hidup/hayat yang sesungguhnya.
Marifat syahadat itu ialah : agar supaya merasa dan melingkupi yang mencorong itu
dengan zat dan sifat Allah.
Kedua Sholat.
Syariat sholat ialah : saat-saat berdiri,ruku,sujud,dan lain-lain.
Tharikat sholat ialah : tetap saja dalam kita sedang sholat sejatinya ialah tajli mutlak.
Hakikat sholat ialah : telah jelas adanya,alif,lam awal,lam ahir,ha.Katakanlah Allah tak
salah lagi.
Marifat sholat ialah : harus sampai bertemu dengan Nur Muhammad itu.
Inilah sholat sejatinya,sebelum kita ini tahu dia sudah ada.
Ketiga Puasa.
Syariat puasa ialah : kita sudah maklum adanya.
Tharikat puasa ialah : menyatu dengan tajli.
Hakikat puasa ialah : puasa yang bergelimang dengan nafsu angkara murka,dan
supaya kita berdiri
dengan nafsu zat hak taala. ( nafsu yang diridhoi ).
Ma;rifat puasa ialah : harus bertemu dngan bulan purnama sidi. Yaitu terang
benderangnya,Tuhan telah
Bertazalli kepadanya.
Keempat Zakat.
Syariat zakat ialah : kita sudah maklum adanya.
Tharikat zakat ialah : harus berdirinya/fananya mahluk dari ingatannya,dan harus tajli
mutlak.
Hakikat zakat ialah : jangan sampai kita lupa atau salah dalam akidah.
Marifat zakat ialah : harus bisa atau harus sanggup merasakan hilangnya ujud
seluruhnya lahir dan
Bathin dan menunggal dengan Tuhan ( dalam rahasia ).
Kelima Haji.
Syariat haji ialah : kita sudah maklum adanya.
Tharikat haji ialah : sedang kita sholat atau waktu kita ada dibaitullah ( rumah Tuhan ).
Hakikat haji ialah : meleburkan dosa dengan jalan marifat,mengenal Tuhan Allah.
Marifat haji ialah : rohani dan jasmani telah menyatu dalam kesatuan yang utuh/mutlak.
Demikianlah yang dapat hamba sampaikan. Jadi rukun islam itu tadi tiap-tiap satu rukun
mempunyai empat pasal. Maka klau demikian,lima rukun itu menjadi lima kali empat
adalah duapuluh pasal. Inilah siempunya sifat dua puluh itu. Sebab dua puluh itu pasal
ini menghimpunkan segala sifat-sifat Allah didalam alam ini. Dan manakah sifat
istimewah bagi Tuhan ?
Segala-galanya harus bagi Tuhan,tidak ada yang tertegah bagi Tuhan/tidak ada
dinding-dindingnya lagi. Hanya nafsumu sendiri yang tertegah,karena masih terdinding.
Bagi Tuhan tidak ada lagi wajib,yang ajib hanya bagimu dan bagi orang yang belum
faham dan belum mengerti. Jadi siapa yang faham,itulah yang beroleh petunjuk dari
Tuhan Allah. Kesimpulan rukun agama itu tadi ialah ESA SEGALANYA dan tidak ada
lagi DUANYA.
RUKUN IMAN
Perihal rukun iman itu ialah :
1. AMANTUBILLAH
2. WAL MALAIKATIHI
3. WA KUTUBIHI
4. WA RASULIHI
5. WAL YAUMIL ACHIRI
6. WA QADRI ACHIRI, WAARIHI MINALLAHI TAALA
Artinya ialah :
Aku percaya adanya Tuhan Allah Taala s.w.t.
Apakah cukup dngan keyakinan begitu saja ?
Apakah adanya yang ada itu berada di arsyi atau dilangit sebelah,ataukah berada
dalam sorga ?
Kepercayaan yang seperti itu adalah kepercayaan orang taklid buta. Karena orang
kebanyakan mereka raba sendiri-sendiri. Sedang dalil ada mengatakan :
WANNAHU AKROBU ILAIHI MINHABLIL WARID.
Artinya : dekat urat lehermu dengan daging.Maka dekat lagi Tuhan itu.
Jadi makna rukun iman yang pertama tadi harus begini dan tidak bisa dicari dengan
dalil yang lain.
Jadi AMANTUBILLAH ini harus diartikan dengan : Sesungguhnya percaya bahwa
kehidupan sendiri,kehidupan wujud ini,selama hidup ini adalah tanda adanya Tuhan
Allah s.w.t.
Jadi jelasnya kepada kita bahwa dunia ini pasti didalam ruang lingkup hidupnya Tuhan.
Sedangkan sifat hidup ini adalah zat Tuhan Allah.
1. AMANTUBILLAH,artinya : aku percaya adanya Tuhan.
2. WAL MALAIKATIHI,artinya : percaya kepada malaikatnya.
3. WA KUTUBIHI,artinya : percaya kepada kitab-kitabnya.
4. WA RASULIHI,artinya : percaya kepada rasul-rasulnya.
5. WAL YAUMIL ACHIRI,artinya : percaya kepada hari ahir.
6. WAL QADRI AHIRI,artinya : percaya kepada untung baik dan untung jahat daripada
Allah Taala.
Sekarang baiklah kita uraikan satu persatunya :
AMANTUBILLAHI,artinya : Percaya kepada adanya Tuhan.
Belumlah benar kalau belum dihalalkan,artinya kalau belum kembali kapada roh lagi
danperasaan.Dalil sudah jelas mengatakan bahwa Tuhan lebih dekat
kepadamu,daripada urat lehermu sendiri. Jadi kita tak usah repot menari Tuhan. Tuhan
ada pada kamu dimana saja kamu berada. Kesimpulannya ialah : pandangan dan
tatapanmu itulah tanda adanya Tuhan/yang ada. LAMAUJUDA BI HAQQIN ILALLAH.
Artinya,tidak ada yang maujud didalam alam ini,kecuali Allah Taala.
WAL MALAIKATIHI,artinya : Percaya kepada malaikat-Nya.
Pertama kita yakin bahwa malaikat itu ada.
Cobalah tekadkan dan telanjangi sekujur badan kita,agar supaya cepat beriman kepada
Tuhan Allah s.w.t. Supaya jadi iman kepada Tuhan yang maha Agung/maha kuasa.
Tatkala sedang menghadapi sakaratul maut nanti.
Dalil apakah yang bisa menolong untuk nmenyempurnakan nyawa ?
Bukankah kita sudah tahu bahwa malaikat itu utusan Allah. Jelaslah sudah dengan
usiknya utusan,tentu hiduplah yang memerintahkan,biarpun sehelai bulu usiknya,begitu
pula bertambah panjangnya bulu itu, juga semua itu malaikat. Malaikat itu bukan jirim
bukan jisim. Tentunya terasa oleh kita bahwa sedang tidur itupun,juga bulu memanjang
akan tetap berlaku.Nah begitulah kenyataannya malaikat pada diri kita ini,tidak akan
hilanhg dengan badan kita ini.Siang dan malam terus bekerja tiada hentinya. Jadi
usiknya dalam melihat,mendengar,mencium,dn dalam bicara.Mandornya ialah,
JIBRIL,MIKAIL,ISROFIL, DAN IZROIL.
WA KUTUBIHI,artinya : Percaya kepada kitab kitab-Nya.
Jadi yang benar-benar percaya kepada kitabnya itu seperti Al-quran,harus dirangkap
dengan wujud kita ini.Jdi begini,kalau kita belum mengetahuinya,kita harus percaya
kepadaa takdir yang sudah tertulis kepada diri kita sendiri.Kita harus yakin dngan
adanya takdir Tuhan itu.Tulisn wujud kita ini yang sesungguhnya,kalau kita sudah ainal
yakin dan hakkul yakin,kita bisa sabar dalam menghadapi apapun juga. Karena pohon
ilmu itu adalah sabar dan ridho.Tentunya sudah tertulis dilikhmakhfudh. Jadi iman
kepada kitab-kitabnya itu umum.Persoalan diluar alkitab,manusia tidak ada yang
tahu,terkeuali Allah. Memang ada persoalan diluar kitab,tetapi amat sulit
mencapainya.Itulah yang disebut MAKHSYAF,yang tiada huruf,tiada suara,dan
tiada kata-kata.Iniadalah RAHASIA yang amat dalam dan amat dahsyat,dan tidak
seorangpun yang mendapatkannya,keuali Tuhan sendiri. Kehendak Tuhan idak ada
yang menghalanginya. Dia sanggup merubah yang tak dapat dirubah oleh mahluk.
Sedang perubahan yang ada padaa mahluk ini adalah perubahan pada sangkamu saja.
Tuhan kuasa menghidupkan yang mati, dan mematikan yang hidup. Fahamkanlah
wahai sekalian tholib.
WA RASULIHI,artinya : Percaya kepada rasul-rasulnya.
Memang kita percaya kepada nabi-nabi dan rasul-rasul,itupun tak ada
salahnya,memang dlam bentuk nyaa,memang demikian.Tetapi karena sudah pada
wafat semua,sudah lestari,maka tinggal percaya itu berbalik
kepada wujud.Yaitu,kepada hakikat badan yang jadi utusan hidup kita pribadi,beginilah
tekad kita sesungguhnya percaya kapada rasa wjud
kita.Seperti,melihat,mendengar,mengucap dan mencium. Coba saja kita
rasakan,bagaimana kita tidak peraya kepada ujud kita kita ini ?
Kalau kita menciipi garam,sudah tentu kita merasa asin,tidak mungkin yang
lainnya.Demikian pula dengan yang lainnya,seperti : pendengaran,tidak mungkin
salah lagi.Juga seperti panglihatan,penium dan pengucap.Semuanya dapat kita fahami
dengan perasaan kita.
Disinilah orang banyak tidak faham arti rasul yang sesungguhnya.Padahal rasul atau
utusan itu ada pada kita jua.Makanya kita kalau mengatakan dua kalimat syahadat
itu,harus tahu rahasianya. Kalau Tuhan mengatakan Aku naik saksi,tiada Tuhan
melainkan Aku,dan Muhammad ituutusanKu.Maka kitapun demikian pula adanya,kalau
lain daripada itu,maka tersalahlah marifatkita.Orang kebanyakan salah memahami
tentang arti rasul yang sebenarnya,mereka mengira rasul itu hanya ada pada nabi-nabi,
seperti nabi Muhammad. Jadi yang dimaksud dalam pengertian Muhammad itu
utusanku,yaitu Muhammad dalam arti rahasia marifat.Karena setiap insan kamil itu
mempunyai utusan(rasul) pribadi. Disinilah letaknya nilai dan barang yang bernilai itu
letaknya dalam pribadi masing-masing.
Inilah arti percaya kepada rasul-rasul yang hak.
WAL YAUMIL ACHIRI,artinya : Percaya kepada hari akhir yaitu hari kiamat (
pembalasan ).
Kiamat besar hanya kita yakini dan kiamat kecil dapat kita rasakan masing-masing.
Pertama kiamat diri,yaitu hancur leburnya kedalam Nur Muhammad,dan hingga sirna
dan tuntas sampai tiada merasa lagi memiliki wujud lahir dan bathin.Dan akhirnya
menunggal dengan kemaha agungan Tuhan ( menunggal dalam rahasia ).
Dan kiamat diri yang kedua ialah : dikala sakaratul maut telah tiba.Inilah yang disebut
kiamat sugro,sedangkan kiamat kubro adalah kiamat yang sebenarnya.
Inilah pengertian walyaumil akhiri itu tadi. Yang terakhir sekali ialah :
WAQODRI AKHIRI, artinya : percaya kepada untung baik dan untung jahat datang
daripada Allah jua. Maksunya segala perbuatan yang berlaku didalam ala mini adalah
perbuatan Allah Taala. Allah yang menjadikan kamu dan barang perbuatan kamu. Dan
yakinlah kita bahwa kita ini tidak mempunyai daya dan upaya, kecuali dengan kudrat
dan iradat Allah Taala jua adanya. Maka dengan adanya rukun iman ini yang ke-enam
ini, tentunya kita menjadi sadar akan diri kita ini. Kesadaran itu timbul karena marifat
dan marifat itu timbul karena terbuka hijab (dinding).
Orang Ahli hakekat yang telah lupa kepada makhluk, karena langsung melihat Allah
raja yang Hak. Mereka lupa dengan sebab musabab, karena teringat kepada yang
menentukan dan yang menjadikannya. Orang ini sebagai hamba yang menghadapi
hakikat yang nyata baginya terang cahayanya dan sedang berjalan pada jalannya.
Telah sampai pada puncaknya, hanya ia sedang tenggelam dalam alam cahaya :
sehingga tidak kelihatan bekas-bekas mahluknya lagi. Dan lebih banyak lupanya
terhadap alam, daripada ingatnya kepada makhluk. Dan bertemunya daripada
renggangnya, dan lenyapnya atau leburlah dirinya dari tetapnya perasaannya, dan
lupanya terhadap mahkluk daripada ingatnya pada mereka.
Demikianlah seorang ahli hakikat : yang telah fana zahirnya dan fana bathinnya kepada
yang Hak. Dan siapa yang telah fana dengan Allah maka pasti ia lupa atau goib dari
segala sesuatu. Orang ini pandangannya Allah semata. Siapa dalam tauhidnya itu
seolah-olah sebagai hasil kepintarannya sendiri,maka tauhidnya itu tidak dapat
menyelamatkan dirinya dari Api neraka.
BERTEMUNYA MANUSIA KEPADA TUHAN
Bertemunya manusia kepada Tuhan dan sampainya kepadanya, itulah puncak
harapan, dan dengan itulah dia mencapai kebahagiaan dan kerajaan besar ; bahwa
dengan itulah dia akan lupa dan terhibur dari sesuatu selain Allah Taala. Hilangkan
pandangan makhluk kepadamu, karena pua dengan englihatan Allah kepadamu. Dan
lupakan perhatian/menghadapnya mahluk kepadamu.
Nikmat itu meskipun beraneka ragam bentuknya ; hanya disebabkan karena melihat
Allah dan dekatnya kepada Allah. Demikian pula siksa itu walau bagaimana pun aneka
ragamnya,karena terhijab, dan sempurna nikmat itu, karena melihat kepada ZAT Tuhan
yang maha mulia.
Maha suci Allah yang sengaja tidak member tanda kepada walinya kecuali sekedar
untuk mengenal kepadaNya.
Sebagaimana tidak menyampaikan dengan mereka, kecuali kepada orang yang hendak
disampaikannya untuk mengenal Allah ; itulah HIKMAH YANG MAHA TINGGI.
bersambung..
sambungan dari postingan tanggal 22 juli 2014
BISMILLAHIRRACHMANIRRACHIM
Adapun yang dinamakan : PAHAM AL-FATIHAH, itu sebagai berikut
ALHAMDULILLAH : Artinya, Ya Muhammad, sembahyangmu itu aku jua memuji diriku.
RABBIL ALAMIN : Artinya, Ya Muhammad, aku tahu lahir bathinmu.
ARRACHMANIRRACHIM : Artinya, Ya Muhammad, yang membaca fatihah itu,aku jua
memuji diriku.
MALIKIYYAUMIDDIN : Artinya, Ya Muhammad, engkau jua ganti pekerjaanku,karena
engkau tiada lain Aku.
IYAKANABUDU WAIYYA : Artinya, Ya Muhammad, tiada yang sembahyang hanya
aku dan yang ghaib Aku jua kerja sendirian.
KANASTAIN
IHDINASSYIROTOL : Artinya, Ya Muhammad, tiada yang mengetahui akan
daku,hanya
MUSTAQIM engkau jua.
SYIROTOLLAZINA ANAMTA : Artinya, Ya Muhammad, sesungguhnya karenamu
sekalian yang ada.
ALAIHIM
GHOIRILMAGDHUBIALAIHIM : Artinya, Ya Muhammad, tiada aku marah Aku kasih
padamu dan
Sekalian umatmu. Aku mengatakan Rahasiaku padamu, dan engkau
Katakan rahasiamu pada sekalian umatmu.
WALADHOLLIN : Artinya, Ya Muhammad, jika tiada engkau kekasihku, maka tiada
RahasiaKU sekaliannya padamu.
AMIN : Artinya, Ya Muhammad, engkau ganti Rahasiaku, Allah nama bagi zat
Tuhan yang qadim
ooOoo
BISMILLAHIRRACHMANIRRACHIM
ADAPUN YANG DINAMAKAN DINDING ASAL DIRI ITU ADALAH SEPERTI DISEBUT
DIBAWAH INI :
AKU ALIF ALLAH.MASUKKU KEPADA LAM DJALALLAH. LENYAPKU DI
GHOIRULLAH. HILANGKU KEPADA LA ILAHA ILLALLAH
MUHAMMADARRASULULLAH.

PERPINDAHAN KEDUDUKAN NYAWA DITIAP-TIAP WAKTU
SUBUH berada di SULBI Nabinya ADAM Warnanya PUTIH.
ZOHOR berada di PUSAT Nabinya IBRAHIM warnanya KUNING.
ASHAR berada di JANTUNG Nabinya YUSUF warna MERAH.
MAGRIB berada di DADA Nabinya ISA warnanya BIRU.
ISYA berada di OTAK Nabinya MUSA Warnanya HITAM.
UNTUK DIBACA SEBELUM TAKBIRATUL IHRAM SEBELUM MEMBACA DOA
PERTAMA
BAITULLAH,HU ALLAH, HU BAINA ALLAH, RAHASIA ALLAH.
Caranya kita hendak mengangkat TAKBIRATULIHRAM, Yaitu kita tarik napas dengan
HU, hakikat kita AKU masuk kedalam.
Tatkala kita mengangkat TAKBIR ingat ZAT ALIF
Tatkala kita RUKU ingat SIFAT SIFAT
Tatkala kita ITIDAL ingat akan ASMA LAM
Tatkala kita SUJUD ingat akan AFAL HA
Yaitu sampai salam jangan lupa ;
ZAT ALIF SIFAT LAM ASMA LAM AFAL HA
LA ILAHA ILLA ALLAH
1. Adapun ALIF itu ibarat SIFAT ALLAH, menjadi Rahasia kepada MUHAMMAD,
menjadi CAHAYA kepada kita.
2. Adapun LAM AWAL itu ibarat SIFAT ALLAH, menjadi RUPA kepada MUHAMMAD,
menjadi CAHAYANYA kepada kita.
3. Adapun LAM ACHIR itu ibarat ASMA ALLAH, menjadi ILMU kepada MUHAMMAD,
menjadi IMAN kepada kita.
4. Adapun HA itu ibarat AFAL ALLAH, menjadi KELAKUAN kepada MUHAMMAD,
menjadi HATI kepada kita. Maka HU itu AKULAH ALLAH.
Leburnya MUHAMMAD kepada ALLAH. LA itu AKULAH Raja Dunia dan Akhirat.
ZAT MARIFAT SIFAT HAKIKAT ASMA THARIKAT AFAL SYARIAT
Adapun ZATnya Adapun SIFATnya Adapun ASMAnya Adapun AFALnya
Nyata kepada nyata kepada nyata kepada nyata kepada
MARIFAT. HAKIKAT. THARIKAT. SYARIAT.
Adapun SYARIAT nyata kepada kelakuan TUBUH INSAN.
Adapun THARIKAT nyata kepada kelakuan HATI INSAN.
Adapun HAKIKAT nyata kepada kelakuan NYAWA INSAN.
Adapun MARIFAAT nyata kepada kelakuan FUAD INSAN.
Inilah rupa yang 4 perkara ini, jangan tidak diketahui risalah tersebut dibawah ini.
ZAT SIFAT ASMA AFAL
MARIFAT HAKIKAT THARIKAT SYARIAT
RAHASIA NYAWA HATI TUBUH
MIM HA MIM DAL
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Adapun asal tubuh ( lembaga ) terdiri dari 4 ( empat ) nasar ialah :
1). TANAH 2). AIR 3). ANGIN 4). API
Kesemuanya ini daripada NUR MUHAMMAD ( Muhammad Al quran ).
Adapun asal kejadian diri terdiri dari 3 perkara ialah :
1. BAPAK 2. IBU 3. TUHAN
- Urat besar Rambut Penglihat
- Urat kecil Kulit Pendengar
- Tulang Daging Pengrasa
- Otak Darah Pencium
-Nyawa
Ketiga perkara ini jumlahnya 13 ( tigabelas ) dan ini terhimpun dalam rukun 13 (
tigabelas Rukun Sembahyang ( Hadist).
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
1. Bismillah 1. Kepala kita.
2. Arrachman 2. Mata kita.
3. Arrachim 3. Antara kedua mata kita.
4. Alhamdulillah 4. Muka kita.
5. Rabbilalamin 5. Telinga kanan kita.
6. Arrachman 6. Telinga kiri kita.
7. Arrachim 7. Tangan kanan dan kiri.
8. Malikiyyaumiddin 8. Belakang kita.
9. Iyyakanabudu 9. Kulipak ( kulit ) kita.
10. Waiyyakanastain 10. Dada kita.
11. Ihdinasyirotol mustaqim 11. Urat lidah kita.
12. Syirotollazina anamtaalaihim 12. Pusat kita.
13. Ghoirilmagdhubi alaihim 13. Empedu kita, Hati kita.
14. Waladdollin 14. Hati kura ( paru paru ) kita.
15. Amin 15. Jantung kita.
BISMILLAHIRRACHMANIRRACHIM
1. SYARIAT 2. THARIKAT 3. HAKIKAT 4. MARIFAT
Syariat tubuh Afal Allah (diri terperiksa Syariat Ilmu yaqin).
Tharikat hati Asma Allah (diri terperi Tharikat Ainul yaqin).
Hakikat roh Sifat Allah (diri tadjali Hakikat Hakkul yaqin).
Marifat Rahasia Zat Allah (diri tadjali Marifat malul yaqin).
LA ILAHA ILLA ALLAH LAILAHAILLALLAH
LA : Jasmani yakni syariat tubuh ( Syariat itu perbuatan Djalla ).
ILAHA : Rochani yakni tharikat hati ( Tharikat itu kataku Jamal ).
ILLA : Hakikat nyawa ( Hakikat itu kediamanku Qahar ).
ALLAH : Marifat atau rahasia ( Marifat itu rahasiaku Kamal ).
LA : Menjadi ALCHAMDU atau ZAT Hayat.
BISMILLAHIRRACHMANIRRACHIM
Apabila kita hendak mancari/mengenal diri,maka hendaknya terlebih dahulu kita
ketahui/kita kenal akan RAHASIA NUR MUHAMMAD karena rahasia Nur Muhammad
itulah sebenar-benar diri.
RAHASIA NUR MUHAMMAD : Adapun yang bernama diri itu terbagi 2(dua) bagian,
pertama diri yang lahir, kedua diri yang bathin. Adapun yang lahir berasal daripada
ANAMIR ADAM yakni 4(empat) perkara:
1. API 2. ANGIN 3.AIR 4.BUMI
a. Adapun API itu terbit daripada yang bathin berhuruf ALIF, bernama ZAT, menjadi
RAHASIA, hurufnya DARAH pada kita.
b. Adapun ANGIN itu terbit daripada yang bathin berhuruf LAM AWAL, bernama SIFAT
menjadi NYAWA, hurufnya NAFAS pada kita.
c. Adapun AIR itu terbit daripada yang bathin berhuruf LAM ACHIR, bernama ASMA
menjadi HATI, hurufnya MANI pada kita.
d. Adapun BUMI itu terbit daripada yang bathin berhuruf HA, bernama AFAL menjadi
KELAKUAN, hurufnya TUBUH pada kita.
Jadi jika demikian Diri kita yang lahir itu terbit daripada bayang-bayang diri kita yang
bathin jua,yang berhuruf atau berkalimah ALLAH,dan jangan kiranya kita syak dan
waham lagi.
Kemudian daripada itu hendaklah kita fikirkan pula diri kita yang sudah berhuruf atau
berkalimat ALLAH itu,bagaimana hendaknya supaya jangan sampai tersalah sangka.
Kemudian sesudah kita ketahui diri yang lahir itu,hendaknya kita ketahui pula diri yang
bathin,siapa dan yang mana. Karena diri yang bathin itulah yang mengenal
Tuhannya,seperti sabda Nabi Muhammad MAN ARAFA NAFSAHU FAQOD ARAFA
RABBAHU : Artinya, barang siapa yang mengenal akan dirinya, maka dikenalnya akan
Tuhannya.
Tetapi sebelum kita mengenal diri yang bathin,maka hendaknya lebih dahulu diri kita
yang lahir itu,yang berwujud nama ALLAH itu. Kita matikan sebelum daripada
mati,seperti firman Allah didalam Quran ; ANTAL MAUTU QOBBAL MAUTU, Artinya
engkau matikan dirimu sebelum kamu mati.
Maka jikalau sudah kita matikan diri kita yang lahir,barulah nyata diri kita yang
bathin,yang bernama sebenar-benarnya diri.
Adapun mematikan diri yang berhuruf atau berkalimah nama Allah itu demikian caranya
: pertama manafikan hurufnya ALIF-LAM-LAM-HA.
1. ALIF ALLAHUSSAMAWATUWAL ARD.
2. LAM LILLAHISSAMAWATIWAL ARD.
3. LAM LAHULMULQUSSAMAWATIWAL ARD.
4. HA HUWAL AWALU WAL ACHIRU WAL ZAHIRU WAL BATHINU.
Jadi kalau diri kita yang lahir itu nyata sudah FANA,artinya berkali-kali tiada mempunyai
apa lagi,seperti kata lafat :
MIN ADAMIN ILLA UJUDIN WAMIN UJUDINILLA ADAMIN Artinya, Daripada tiada
menjadi ada dan daripada ada kembali kepada tiada.
Jadi maksudnya kita ini ( diri kita yang lahir ini ) sudah fana kepada diri yang
bathin,artinya yang lahir ini sehelai rambutpun tiada mempunyai apa lagi,dan tiada
boleh dikatakan ada lagi. Pada ILMUnya hanya diri yang bathin jua,ialah yang bernama
MUHAMMAD. Seperti firman Allah didalam hadist qudsyi : CHALAQAL ASYIA
LIAZLIKA WAHA OTUHALILAZLI, Artinya ; kujadikan engkau karenaku ya Muhammad.
Jadi jelaslah bahwa yang bernama MUHAMMAD itulah sebenar-benarnya diri yang
bathin,dan hendaknya janganlah kita syak dan waham lagi,karena MUHAMMAD itulah
yang ada mempunyai :
TUBUH, HATI, NYAWA, dan RAHASIA.
1. Adapun TUBUH MUHAMMAD itulah yang bernama ALAM IHSAN yakni SYARIAT.
2. Adapun HATI MUHAMMAD itulah yang bernama ALAM DJITSIH yakni THARIKAT.
3. Adapun NYAWA MUHAMMAD itulah yang bernama ALAM MISAL yakni HAKIKAT.
4. Adapun RAHASIA MUHAMMAD itulah yang bernama ALAM ROH yakni MARIFAT.
Maka sesudah demikian itu hendaklah MUHAMMAD itu pula yang mengenal
TUHANNYA,tetapi belum lagi MUHAMMAD bisa mengenal Tuhannya,jika belum lagi
fana TUBUHNYA, HATINYA, NYAWANYA, RAHASIANYA, ZATNYA, SIFATNYA,
ASMANYA dan AFALNYA. Seperti firman Allah didalam Quran :
QUL HUALLAHU AHAD,Artinya ; Katakan olehmu Ya Muhammad,bahwasanya Allah
Taala ESA. ESA pada ZATNYA, ESA pada SIFATNYA, ESA pada ASMANYA, dan
ESA pada AFALNYA.
Dan lagi firman Allah didalam Al Quran :
WATAWAKKAL ALAL HAYYIL LAZILA YAMUTU Artinya,serahkan dirimu Ya
Muhammad kepada Tuhanmu yang hidup dan tiada mati.
Maka keterangan MUHAMMAD meng Esakan dan menyerahkan diri kepada Allah
seperti tersebut dibawah ini,dan jangan syak dan waham lagi pada perkataan ini.
1. Adapun BATHIN MUHAMMAD,ZAT kepada Allah, RAHASIA kepada hamba.
2. Adapun AWAL MUHAMMAD, SIFAT kepada Allah, NYAWA kepada hamba.
3. Adapun ACHIR MUHAMMAD, ASMA kepada Allah, HATI kepada hamba.
4. Adapun ZAHIR MUHAMMAD, AFAL kepada Allah, TUBUH kepada hamba.
Adapun yang disebut / dinamakan HAMBA itu tiada lain ialah MUHAMMAD jua dan
jangan disangka bahwa yang disebut HAMBA itu KITA, itu salah karena kita ini pada
ilmunya sudah tidak ada lagi.
Jadi RAHASIA, NYAWA, HATI dan TUBUH MUHAMMAD itupun tiada jua karena tubuh
fana kepada Zatnya, Sifatnya, Asmanya, Afalnya, yakni Allah jua,seperti firman Allah
HUWAL AWWALU WAL AHIRU, WAL ZAHIRU WAL BATHINU Artinya ia jua Tuhan
yang awal,tiada baginya berpermulaan dan ia jua achir yang tiada baginya
berkesudahan dan ia jua yang Zahir serta ia jua yang Bathin.
Jadi Muhammad itu hanya sekedar nama jua. Adapun keterangan yang lebih jelas lagi
yang lebih menentukan bahwasanya itu tiada mempunyai sesuatu melainkan hanya
sekedar nama jua,adalah seperti tersebut dibawah ini :
1. Seperti yang dikatakan RAHASIA MUHAMMAD itu,yang sebenar-benarnya tiada lain
daripada kezahiran Lima SIFAT ALLAH jua yang dinamakan kalimah Qala yaitu ;
WJUD, QIDAM, BAQA, MUCHALAFATUHULILHAWADDIS, QIYAMUHU TAALA
BINAFSIH.
2. Adapun yang dikatakan NYAWA MUHAMMAD itu,yang sebenar-benarnya tiada lain
daripada kezahiran Enam SIFAT ALLAH jua yang dinamakan kalimah ILAHA yaitu ;
SAMA, BASAR, QALAM, SAMIUN, BASHIRUN, MUTAKALLIMUN.
3. Adapun yang dikatakan HATI MUHAMMAD itu,yang sebenar-benarnya tiada lain
daripada kezahiran Empat SIFAT ALLAH jua yang dinamakan kalimah ILLA yaitu ;
QODRAT, IRADAT, ILMU, HAYAT.
4. Adapun yang dikatakan TUBUH MUHAMMAD itu,ang sebenar-benarnya tiada lain
daripada kezahiran Lima SIFAT ALLAH jua yang dinamakan kalimah ALLAH yaitu ;
QADIRUN, MURIDUN, ALIMUN, RAJAUN, WAHDANIAT.
Jadi yang bernama MUHAMMAD itu sebenar-benarnya adalah SIFAT TUHAN jua,yaitu
SIFAT KEBESARAN, KEELOKAN dan KESEMPURNAAN, ialah yang dinamakan
KALIMAH TAUHID yang mulia yaitu LAILAHAILLALLAH artinya tiada yang terdahulu
hai MUHAMMAD dan tiaa yang terkemudian Ya MUHAMMAD.
Kemudian daripada itu hendaklah diketahui pula maksudnya Kalimah yang mulia itu
supaya jangan syak dan waham lagi pada pengetahuan TAUHID dan MARIFAT.
Adapun kalimah LA ILAHA ILLA ALLAH itu terbagi ddua bagian :
Pertama, LA ILAHA. Dan yang Kedua, ILLA ALLAH. Adapun LA ILAHA ialah SIFAT
KEKAYAAN yang tiada ada kekurangannya,yaitu Allah Taala. Dan ILLA ALLAH itu
ialah SIFAT KEKURANGAN yang masih berkahendak,yaitu Muhammad.
Kemudian hendaklah diketahui pula yang bernama MUHAMMAD itu apa oleh ALLAH
TAALA dan yang bernama ALLAH TAALA itu apa oleh MUHAMMAD supaya benar-
benar bisa menjai TAUHID pada Kalimah yang mulia ini. Adapun MUHAMMAD ITU
HAMBA. Artinya, Rahasianya oleh Allah Taala,karena Allah itu adalah nama bagi ZAT
yang wajibul wujud dan mutlak,yakni BATHIN MUHAMMAD.
TAALA itu adalah nama bagi SIFAT,yakni ZAHIR MUHAMMAD. Jadi ZAHIR dan
BATHIN MUHAMMAD itulah yang bernama ALLAH TAALA. Dengan demikian maka
patutlah kalimah yang mulia itu dinamakan Kalimah Tauhid artinya Kalimah ESA. Yaitu :
LAILAHAILLALLAH
Maka pada kalimah yang mulia inilah pertemuan HAMBA dengan TUHANNYA. Lagi
pula kalimah yang mulia ini diumpamakan sebesar-besar gedung perhimpunan segala
RAHASIA,segala ROH,segala NYAWA, segala ILMU dan segala ISINYA,segala ISLAM,
segala IMAN,segala TAUHID dan MARIFAT,yang kesemuanya terhimpun didalam
kalimah yang mulia ini.
Dan hendaklah diamalkan supaya mahir,seperti :
JAUMUN RASA JAUMUL MESRA. Artinya, Mesrakan pada siang dan malam yang
terutama sekali didalam atau diwaktu sembahyang Lima Waktu. Karena diwaktu itulah
Tuhan menurunkan petunjuk yang dinamakan WAHYU ( bagi para Nabi-Nabi dan
Rasul-Rasulnya atau yang dinamakan ILHAM untuk manusia biasa seperti kita ). Dan
jikalau kita sudah faham betul maksud bicaranya tentulah kita gemar dan rajin
mengamalkannya Kalimah yang mulia ini.Karena sudah tahu betul dan terang betul
bahwasanya kita ini tiada ada mempunyai sesuatu.
Jadi tiada boleh lagi dikatakan yang berkata-kata ini kita,karena apabila dikatakan yang
berkata-kata ini adalah kita,berarti Tuhan fana kepada kita bukan kita fana kepada
Tuhan. Maka yang demikian ini mustahil dan yang sebenar-benarnya kita jua yang fana
kepada Tuhan ( ALLAH ).
Rupa niat Kanitah itu ialah niat dalam hati serta selamanya daripada takbirnya
menyusun lafadz serta maknanya dan niat Tawasijah itu membagikan niat itu daripada
suku-suku takbir daripada asal hingga Allahu akbar. Itulah niat yang batal keduanya.
Adapun niat Arifiyah itu ialah bahwa menghadirkan. Ialah yang pertama-tama
sembahyang dengan Qasat, thaarat, thaain. Terdahulu sedikit daripada Takbir,maka
dimulai niat itu daripada Allahu dan disudahi dengan Akbar. Jangan terdahulu dan
terkemudian.
Adapun niat Kamaliyah itu ialah masuk ia pada niat Arifiyah jua,karena niat Arifiyah itu
3(tiga) derajat didalamnya ialah :
1. DUNI,artinya segala yang wajib pada syara dikerjakan memadai akan dia.
2. WASTAI,artinya yang sempurna.
3. QAAWI,artinya terlebih sempurna daripada yang amat sempurna,yaitu niat Nabi-Nabi
dan Wali-Wali yang memakainya.
\
BISMILLAHIRRACHMANIRRACHIM
Alhamdulillahi rabbilalamin washolatu wassalamuala syaiyidina ,ursalin waala alihi
wasahabihi adjamin, amma badu. Adapun kemudian dari pada itu diketahui olehmu hai
thalib, bahwasannya tiada sempurna bagi seseorang mengenal dirinya, jika tidak ada
tahu akan asalnya diri. (kejadian diri) dan mengetahui akan yang mula-mula dijadikan
Allah Subhanahu wataala, seperti sembahyang mula-mula dijadikan Allah subhanahu
wataala. Seperti sembah ABDILLAH bin ABBAS R.A. katanya, Ya Junjunganku,
apakah jua yang mula-mula dijadikan Allah Subhanahu wataala. Maka sabda Nabi
Muhammad SAW. Yang artinya : Bahwasannya Allah Taala menjadikan dahulu
daripada segala Asyia ini yaitu NUR NABIMU. Maka nyatalah Roh Nabi kita
Muhammad SAW itu dijadikan lebih dahulu daripada Asyia, dan lagi dijadikan Allah
Taala daripada ZATnya, seperti kata Syeh Abdulwahab yang artinya; Allah Taala
menjadikan Roh Nabi Muhammad itu daripada Zat-nya. Dan menjadikan sekalian ala
mini jadi daripada NUR NABI MUHAMMAD. Maka nyatalah Roh sekalian alam ini
daripada NUR MUHAMMAD dan segala batang tubuh kita ini jadi daripada ADAM
seperti Sabda Nabi Muhammad Saw. Yang artinya : Aku adalah bapak oleh sekalian
ROH dan Nabi ADAM adalah bapa oleh segala batang tubuh, Karena Nabi ADAM itu
dijadikan ia daripada Tanah, seperti Firman Allah yang artinya; aku jadikan INSAN
ADAM daripada tanah, tanah itu adalah NUR yang dijadikan ia daripada AIR, dan AIR
itu NUR MUHAMMAD SAW. Maka nytalah ROH kita Tubuh kita Tubuh kita serta
sekalian ala mini jadi daripada NUR MUHAMMAD SAW. Maka nyatalah ROH kita tubuh
kita serta sekalian ala mini jadi daripada NUR MUHAMMAD kepada ROHMU dan
kepala BATANG TUBUHMU dan kepada sekalian kainat, insya Allah melihatlah engkau
akan keelokan dan Dzat wajibal wujud lagi yang suci adanya, karena tubuh kita yang
samar ini sekali-kali tiada dapat mengenal ALLAH TAALA karena ia NUR MUHAMMAD
dan me-musyahadahkan NUR MUHAMMAD, adalah ia memesakan TUHANNYA dan
sebagai bukti (dalil) keadaan akan kezairan dan kenyataan bag ujudnya, maka bagi
tiap-tiap yang datang kepadamu itu seperti; penglihat, pendengar, pengrasa, dan lain
sebagainya, yaitu semata-mata sebab NUR MUHAMMAD jua. Seperti firman Allah
Taala yaitu NUR, dan firman Allah yang artinya barang yang dating kepadamu yaitu
hak Allah yang artinya barang yang datang kepadamu yaitu hak Allah daripada
Tuhanmu, yaitu NUR dan kepada NUR itulah perhimpunan dan perjalanan segala
AULIA dan ARABIA yang mursalin mengenal ALLAH TAALA dan mula-mula sampai
pendapat Aribillah pada martabat ini karena ia asal kejadian alam seperti Firman Allah
didalam Hadist Qudsyi yang artinya ; Ya, MUHAMMAD, engkau kujadikan karena-ku
dan aku jadkan semesta sekalian ala mini karenamu. Maka sabda Nabi MUHAMMAD
SAW. Yang artinya ; Aku daripada Allah dan sekalian MUMIN daripada aku. Maka
hendaklah berpegang kepada NUR itu, Cuma ada didalam ibadat atau lainnya. Yang
lain daripada pekerjaan. Kemudian ketahui pula olehmu akan sebenar-benarnya diri,
seperti kata Syeh ABDUR RAUP ; Bermula yang sebenar-benarnya diri itu adalah
NYAWA dan yang sebenar-benarnya NYAWA itu adalah NUR MUHAMMAD dan se-
benar-benarnya NUR MUHAMMAD itu adalah SIFAT dan se-benar-benarnya SIFAT itu
adalah ZAT HAYAT bukan ZAT HAYUN. Tetapi tiada lain kata setengah ulama,
bermula yang sebenar-benarnya DIRI itu adalah ROH, tatkala ia asuk bagi sekalian
tubuh maka bernama NAFAS,Dan tatkala ia berkehendak bernama HATI, dan tatkala ia
ingin sesuatu bernama NAFSU dan tatkala ia dapat memilih akan sesuatu bernama
ICHTIAR, dan tatkala ia percaya akan sesuatu bernama IMAN, dan tatkala ia dapat
memperbuat barang sesuatu bernama AKAL, dan poko/pangkal AKAL itu adalah ILMU
itulah se-benarnya DIRI, dan kepada diri itulah ZAHIRNYA TUHAN, seperti sabda nabi
MUHAMMAD SAW. ZAHIRU RABBI WAL BATHINU ABDI, artinya Lahir Tuhan itu ada
pada bathin hambanya, yakni pada ILMU HAKIKAT yang putus adanya dan tiadanya
dan Esanya. Kemudian daripada itu maka hendaklah engaku kenal DIRI itu supaya
sempurna mengenal ALLAH TAALA, seperti Sabda Nabi MUHAMMAD SAW. MAN
ARRAFA NAFSAHU FAQAD ARRAFA RABBAHU, artinya, barang siapa mengenal
akan dirinya, niscaya menegenal akan Tuhannya. Bermula mengenal DIRI itu terdiri
atas 2 (dua) perkara; Pertama hendaklah kita ketahui Asal diri seperti yang tersebut di
atas tadi, Kedua hendaklah MATIKAN DIRIMU seperti Firman Allah; ANTAL MAUTU
QABLAL MAUTU artinya matikan dirimu sebelum kamu mati. Bermula mematikan diri
itu seperti ; WALA QADIRUN, WALA MUDIRUN WALA ALIMUN, WALA HAYUN,
WALA SAMIUN WALA BASHIRUN, WALA MUTAKALIMUN, artinya ; tiada hambanya
kuasa, tiada berkehendak, tiada tahu, tiada hidup, tiada mendengar, tiada melihat, tiada
berkata-kata. Yang kuasa hanya Allah, yang tahu hanya Allah, yang hidup Allah, yang
mendengar Allah, yang melihat Allah, berkata-kata Allah serta Maujud dan Esa Allah
jua. Maka falah sekalian DIRI itu di dalam DIRI Ahdiat Allah yakni ; fanalah di dalam
ILMUNYA ALLAH yang Qadim adanya. Kemudian daripada itu maka hendaklah
diketahui akan SYIR ALLAH didalam UJUD IHSAN ini, niscaya senantiasa di dalam
dosa, seperti Sabda Nabi MUHAMMAD SAW, yang artinya ; Bermula ADAM itu di dosa
yang amat besar dan dosa itu sebagiannya yakni tiada sempurna mengenal Allah
Taala jikalau diri di dalam kebaktian, karena kebaktian itu adalah umpama JASAD dan
ROH, demikian pula kebaktian tiada sempurna jika tiada dengan ILMU, demikianlah
adanya. Adapun SYIR ALLAH DIDALAM UJUD INSAN itu seperti Firman Allah di dalam
Hadist Qudsyi yang artinya ; bermula INSAN itu RAHASIAKU dan AKUPUN
RAHASIANYA. Dan lagi Firman Allah di dalam Hadist Qudsyi yang artinya ; INSAN itu
RAHASIAKU dan AKU RAHASIANYA, atau RAHASIAKU itu SIFATKU dan sifatku itu
tiada lain daripada AKU. Maka kata GHAUSYALU AZIM yang artinya ; TUBUH
MANUSIA, NAFSUNYA, HATINYA, NYAWANYA, PENDENGARANNYA,
PENGLIHATANNYA, TANGANNYA, KAKINYA, dan sekalaiannya itu AKU nyatakan
dengan azzaku dirinya bagi diriku itu tiada lain daripada AKU, dan aku tiada lain
nDARIPADANYA. Dan ketahui olehmu bahwasannya HAK ALLAH SUBHANAHU
TAALA itu tiada ia berdengan segala AFALNYA seperti Firman Allah WAHUWA
MAAKUM AINAM KUNTUM artinya Tiada ada kamu, Allah Taala beserta kamu, dan
lagi Firman Allah. Artinya di dalam DIRI KAMU jua AKU, maka tiadalah KAMU melihat
akan DAKU, karena aku terlehampir daripada HATI MATAMU YANG HITAM DENGAN
YANG PUTIH. Maka hendaklah engkau tilik tiap-tiap sesuatu daripada ala mini ALLAH
TAALA serta di dalamnya, seperti sabda Nabi MUHAMMAD SAW yang artinya, barang
siapa menilik kepada sesuatu, jika tiada dilihatnya Allah Taala didalamnya, maka
tiliknya itu bathal yakni sia-sia. Maka kata Syaiyidina ABU BAKAR artinya ; tiada aku
lihat akan sesuatu melainkan padahal aku lihat Allah Taala dahulunya. Jadi yang
mengata kalimah LAILAHA ILLA ALLAH itu tiada lain IA jua memuji DIRI-NYA, seperti
Firman Allah di dalam Quran :
1. ABABARALLAH ILLALIAH artinya ; Tiada yang menyebut Allah hanya Allah
2. LAYAJAHARALIAH ILLALLAH artinya ; Tiada yang menyembah Allah hanya Allah
3. LAYURIFULLAH ILLALLAH artinya ; Tiada yang melihat Allah hanya Allah
4. LAYABUDULLAH ILLALIAH artinya ; Tiada yang mngenal Allah hanya Allah
1. ZAT bagi ALLAH, NAFSIAH pada MUHAMMAD, NAFAS pada ADAM
2. SIFAT bagi ALLAH, SALBIAH pada Muhammad, TUBUH pada ADAM
3. ASMA bagi ALLAH, MAANI pada MUHAMMAD, HATI pada ADAM
4. AFAL bagi ALLAH, MANAWIYAH pada MUHAMMAD, RAHASIA pada ADAM
Kemudian yang empat sifat itu dibagi dua :
1. Pertama ; SIFAT mengadakan SYORGA dan NERAKA
2. Kedua ; SIFAT mengadakan DOSA dan PAHALA, jahat dan baik
I. ISTIGNA bagi Allah, SIFAT KETUHANAN pada MUHAMMAD, ILMU pada ADAM
II. ISTIGFAR bagi Allah, SIFAT BERCAHAYA (NUR) pada MUHAMMAD ADA pada
ADAM
Adapun yang terkandung didalam yang empat sifat ini ;
1. SIFAT NAFSIAH = ialah NYAWA, pada kita
2. SIFAT SALBIAH = ialah KULIT, URAT, TULANG, DAGING, DAN
DARAH
3. SIFAT MAANI = ialah HATI, JANTUNG, SIMIT, RABU, EMPEDU, DAN
RAMBUT
4. SIFAT MANAWIYAH = ialah OTAK, SUMSUM, MENDENGAR, MELIHAT,
MENCIUM, BERKATA
Inilah yang dinamakan asal tubuh kita daripada sifat (empat sifat adanya).
ASYHADU ALLA ILAHA ILLA ALLAH = Zat Wajibal wujud, qadim yang kusembah
WAASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH = harap kurnia ampun, Rahmad
dari pada Allah.
Adapun SEMBAHYANG LIMA WAKTU terhimpun didalam ALHAMDU, keluar daripada
CAHAYA MANIKAM yang PUTIH yaitu HATI pada kita.
ALIF = SUBUH dua rakaat ROH dan JASAD. Keluar daripada CAHAYA MANIKAM
yang HIJAU yaitu EMPEDU pada kita.
LAM = ZUHUR empat rakaat DUA KAKI (empat potong/ruas) keluar daripada
CAHAYA MANIKAM yang MERAH yaitu PARU-PARU pada kita.
HA = ASHAR empat rakaat DUA TANGAN (empat potong/ruas) keluar daripada
CAHAYA MANIKAM yang KUNING yaitu JANTUNG pada kita.
MIM = MAGHRIB tiga rakaat DUA LOBANG HIDUNG + SATU LOBANG KULIT.
Keluar daripada CAHAYA MANIKAM yang HITAM, LIMPA pada kita.
DAL = ISYA empat rakaat DUA BIJI MATA + DUA LOBANG KUPING, Amal ROH
ialah NYAWA, Amal HAti ialah PENGETAHUAN, Amal TUBUH ialah
BADAN.
HUKUM SYAHADAT : Pertama = Mengesakan Zat Allah Taala : ADA. DIA KEKAL
BERSALAHAN dan BERDIRI SATU.
Kedua = Mengesakan Sifat Allah Taala HIDUP, TAHU,
KUASA, BERKEHENDAK, MENDENGAR,
MELIHAT dan BERKATA-KATA.
Ketiga = Mengesakan Afal Allah Taala ; yang HIDUP, YG
TAHU, YG KUASA, YG BERKEHENDAK, YG
MENDENGAR, dan YG BERKATA-KATA.
Keempat= Meng-esakan kebenaran Rasulullah Saw
PERCAKAPAN YG BENAR, PERJALANAN YANG
BENAR, DAN PENGETAHUAN YANG BENAR.
LA ILAHA ILLA ALLAH, ialah nama bagi ROHUL HAYAT
MUHAMMADAR RASULULLAH, ialah nama bagi TUBUH INSAN KAMIL.
LA ILAHA ILLA ALLAH = LA ; Sifat Mafsiah. ILAHA ; Sifat salbiah, ILLA : Sifat
Maani, dan ALLAH Sifat Manawiyah.
LA = Kalimah IMAN, artinya IMAN itu percaya didalam hati kepada Allah.
ILAHA = Kalimah ISLAM, artinya ISLAM itu mengerjakan segala perintah
ALLAH, dan menjunjung segala perintah ALLAH serta menjauhi segala
yang dlarang oleh ALLAH.
ILLA = Kalimah TAUHID, artinya itu mengesakan ALLAH daripada segala
SIFAT yang bersekutu dengan ALLAH.
ALLAH = Kalimah MARIFAT, artinya MARIFAT itu pengenalan kepada Allah
dengan jalan MARIFAT yang putus.
Kemudian diketahui olehmu hai Thalib, adapun yang dinamakan ISLAM itu daripada
Kalimah LAILAHAILLALLAHI. Maka wajib diketahui dahulu Kalimah itu barulah
dinamakan ISLAM, yang asalnya demikian Firman Allah ; WATASHINU BIHABILLAHI
SAMIAN WALA WALA TAPARRAQU, artinya ; berpeganglah kamu kepada tali Allah
dan janganlah engkau bercerai. Adapun berpegang kepada tali Allah itu adalah seperti
yang tersebut dibawah ini.
HU = Puji NYAWA, zikir waktu naik, nyawa keluar.
ALLAH = Puji ROH, zikir waktu turun, nyawa masuk.
ZIKIR ALLAH = Sama dengan Zikir LA ILLAHA ILLA ALLAH.
Maka kata Syaiyidina UMAR ; WAMA RAAITU SYAIAN ILLA WARRAITUL LAHI
BADAH, artinya Tiada aku lihat akan sesuatu melainkan aku lihat Allah Taala sertanya.
Dan berkata SYAIYIDINA ALI ; WAMA RAAITU SYAIAN ILLA WARRAITULLAHI FIHI ;
artinya Tiada aku lihatakan sesuatu melainkan aku lihat Allah Taala di dalamnya. Maka
sekalian dalil dan hadist serta sekalian kata sahabat-sahabat ini adalah perhimpunan
WAHDAH Seperti Firman Allah ; ALLAHU BIKULLI SYAIN MUHITH, artinya Allah
Taala itu meliputi ia bagi tiap-tiap sesuatu, seperti BESI diliputi oleh API. Begitulah
pandang kita kepada Allah Taala tempat perhimpunan daripada LAILAHA ILALLAH
didalam TAKBIRATUL IHRAM, dan segala niat dan Itikad inilah jalannya, maka
berhimpunlah 4 (empat) huruf itu pada kalimah ALLAH. Huruf Allah itu apabila
dihilangkan huruf ALIF maka terbacalah LILLAH, apabila dihilangkan huruf LAM AWAL
maka terbacalah oleh kita LAHU, apabila dihilangkan huruf LAM ACHIRNYA, maka
terbacalah oleh kita HU, dan apabila fana huruf LAM itu, maka tiadalah dapat terbaca
lagi ALLAH tersebut. Untuk mengetahui dengan sesungguhnya atas kefanaan atau
setelah fananya huruf HA ini, maka bicarakanlah olehmu baik-baik. Hai salah seorang
yang meuntut ilmu jalan kepada Allah Taala. Bicarakanlah olehmu baik-baik huruf atau
perkataan itu (perkataan Allah itu) dengan seorang Guru yang boleh atau berhak
mengeluarkannya perkataan yang sedikit ini,karena perkataan ini terlebih keras
daripada DUNIA ini, terlebih keras daripada BATU, terlebih keras daripada BESI dan
terlebih keras daripada Segala yang keras dan jikalau tiada ilmunya, sekalian amalnya
dan Itikadnya, maka jauhilah daripada makam Nabi MUHAMMAD SAW. Inilah jalannya
SYUFI, ARIBILLAH dan ALIMBILLAH namanya.
Inilah jalan bagi segala AULIA dan AMBIA, segala jalan ARIBILLAH itu tiada ia menilik
DIRINYA itu ada baginya UJUD lain selain UJUD ALLAH Taala semata-mata. Bagi
Allah Taala jua yang ada baginya UJUD dan baginya ZAT dan baginya SIFAT BAQA
seperti firman Allah ; MAN ARAFA NAFSAHU BIL FANAI, FAQAD ARAFA RABBAHU
BIL BAQAI, artinya ; Barang siapa mengenal DIRINYA dengan FANA, bahwasannya
dikenalnya TUHANNYA DENGAN BAQA. Bermula inilah jalan NABI MUHAMMAD
mengenal kepada Allah Taala yaitu HADAP YG TIADA BERPUTUS, tiada
BERKETIKA, tiada LALAI, tiada LUPA, tiada berkeputusan, atau BERKESUDAHAN
siang dan malam, senantiasa CINTA dan KASIH kepada ALLAH TAALA, baik pada
waktu Tidur maupun jaganya. Inilah yang sebenar-benarnya jalan MARIFAT kepada
ALLAH TAALA, yaitu menghilangkan segala pekerjaan dunia, mengerjakan akan
ilmunya dan menghancurkan akan segala pandangannya, maka berhimpunlah
kesemuanya ini daripada huruf HA seperti disebutkan terdahulu. Maka disanalah kita
MEMATIKAN UJUD DIRI KITA, SIFAT KITA, ASMA KITA, DAN AFAL KITA.
Demikianlah kita mencari yang dinamakan RAHASIA ALLAH dengan MUHAMMAD.
Adapun orang AHLI SHUFI mengucapkan ZIKIR ALLAH itu ada empat perkara
kesempurnaannya :
1. LA ILAHA ILLA ALLAH pada Syariat : Tiada ada Tuhan yang lain hanya Allah.
2. LA ILAHA ILLA ALLAH pada Tharikat : Tiada aku kasih yang lain hanya Allah.
3. LA ILAHA ILLA ALLAH pada Hakikat : Tiada aku kasih yang lain hanya Allah.
4. LA ILAHA ILLA ALLAH pada Marifat : Tiada ujud sesuatu hanya ujud Allah.
1. Barang siapa menyebut LAILAHAILLALLAH dengan katanya tiada lidahnya, maka
kafirlah orang itu pada zahirnya dan selamanya pada bathinnya.
2. Barang siapa menyebut LAILAHAILLALLAH dengan lidahnya dan tiada tasdik
hatinya, maka kafirlah ia.
3. Barang siapa menyebut LAILAHAILALLAH dengan lidahnya dan tasdik hatinya,
maka orang muminiah ia dengan se-benarnya mumin.
4. Barang siapa mengekalkan ia akan ujud itu, maka fanalah ia di dalam menyebut LA
ILAHAILALLAH, maka orang itu WALI ALLAH, karena kita ini ke ESAAN ujud ALLAh
jua, sebab ujud Allah itu ujud HAKIKI dan ujud kita ini hanya ujud MUJAJI.
Adapun tandil tergangi tiada mempunyai Ujud hanya Allah Taala. Adapun kita ini
hamba-nya artinya MUNAJAT itu berkata-kata, adapun yang berkata ALLAHU AKBAR
itu Allah jua, bukannya kita, karena kita ini hamba-nya. Adapun MIRADJ itu LAIP,
adapun LAIP itu tiada mempunyai DIRI, melainkan hanya Allah Taala bukannya kita,
karena kita ini hambanya,
adapun IHRAM itu artinya ter-cegang adapun ter-cengeng itu tiada tahu akan dirinya
dan dia tahu maka apabila hapuslah/fanalah dan tiada kelihatan ujud lagi ujud diri kita,
maka disanalah tempat kita menanamkan diri dengan Tuhan kita AZZA WAZALLA, dan
barulah kita bertemu GAIB dalam GAIB, Ujud didalam Ujud, Zat didalam Zat, Sifat
didalam Sifat, asma didalam Asma, Afal didalam Afal, Syir didalam Syir, Rahasia
didalam Rahasia dan Rasa didalam Rasa, maka disanalah kita menerima ZAUK
WADJDAN dan ASYIK menghasiki, inilah dalil yang menunjukkan diri kepada ALLAH
TAALA.
Kedua martabat WAHDAH : artinya ESA karena Tunasah dan Tasbih ialah
perhimpunan SHALIK dan seperti laut dengan ombak maka tiadalah bercerai keduanya,
maka dinamai TAIM AWAL artinya CINTA PERTAMA, yang bernama ALLAH dan
MUHAMMAD, bernama ZAT dengan ZAT, maka yaitu Sifat Allah Taala : WAHUWA MA
AKUM AINAMA KUNTUK, artinya ; dimana saja kamu berada Allah Taala beserta
kamu. Dan mula serta itu tiada bercerai ZAT dengan SIFAT, tiada bercerai TUHAN
dengan MAKHLUK, adapun menurut kelakuan disini ZAT UJUD ILMU NUR SYUHUD
itu dinamai yaitu HAKIKAT ASYIA, artinya ada yang se-benarnya, perkara yang maklum
bukan perkara ilmu (segala ilmu) Allah Taala kemudiannya dan lagi seperti kata para
sahabat-sahabat Nabi terdahulu. Inilah pandangan orang aribillah yang sebenar-
benarnya jalan MARIFAT kepada ALLAH TAALA. Begitu pula pandang kita.
Adapun yang terhimpun didalam tubuh kita ada DUA ROH, yang hendak diketahui ;
Pertama. ROH yang dinamakan ROH QUDUS
Kedua, ROH yang dinamakan ROHANI,
zikir sebutan ROHANI itu ucapannya ALLAH-ALLAH
ROH QUDUS itu ucapannya HU HU
Tiada tahu akan Tuhannya, hanya bertemu GAIB didalam GAIB, SYEKH MUHAMMAD
USMAN pernah berwasiat kepada anaknya, yang artinya ; Hai anakku tiada dapat tidak
atau jangan tidak, wajib engkau ketahui serta engkau Itikadkan didalam hatimu ilmu
yang 5 (lima) perkara ini, inilah yang dinamakan ILMU HAKIKAT. Artinya ilmu Hakikat
itu mengetahui dengan yakin hati, bukannya dengan bacaan atau dengan perkataan
lidah tetapi dengan diberi ESANYA ditetapkan didalam hati jua.
Maka tiada berfaedah bacaan dengan lidah dan kalimat perkara tersebut adalah
sebagai berikut :
PERTAMA : TAUHIDUL AFAL
KEDUA : TAUHIDUL SIFAT
KETIGA : TAUHIDUL ASMA
KEEMPAT : TAUHIDUL ZAT
Dan suatu riwayat mengatakan sebagai berikut : FANAIL AFAL FANAIL SIFAT dan
FANAIL ZAT. Adapun Tauhidul Afal itu seperti engkau kata ; LAFALUN ILLA
FILULLAH, artinya tiada mempunyai perbuatan melainkan se-mata perbuatan Allah
Taala jua didalamnya (Hakikatnya). Dan Tauhidul Sifat itu yakni seperti engkau kata,
dan engkau itikatkan didalam hatimu : IA QUDRAT, IRADAT, ILMU, HAYAT, SAMA,
BASHAR, KALAM, artinya ; Tiadamempunyai KUASA, BERKEHENDAK, TAHU,
HIDUP, MENDENGAR, MELIHAT DAN BER-KATA-KATA. Melainkan kesemuanya itu
daripada Allah Taala jua pada hakikatnya.
Adapun Tauhidul ZAT itu seperti engkau kata engkau Itikatkan didalam hatimu ; LA
MAUJUDA ILLALLAH, artinya tiada yang ujud didalam alam ini melainkan Allah Taala
semata-mata pada Hakikatnya,karena sekalian alam (Ujud alam) ini tiada maujud
sendirinya, tetapi berdiri ujud kepada ujud Allah aza wazalla. Keempat dalil Shuhudul
Kasyrah, seperti telah diuraikan terdahulu, yaitu pandang yang banyak didalam satu
dan pandang yang satu didalam yang banyak. Maka pandang itu olehmu dengan
bahwasannya ujud sekalian alam ini berdiri kepada Ujud Allah Taala, tiada maujud
sendirinya dan pandang olehmu bahwasannya Allah Taala itu maujud didalam sesuatu
yang maujud maka disertakan pandangmu itu dengan pandang PANDANG RAHASIA
DIDALAM HATI. Gukan pandang yang dibangsakan dengan perkataan dan lafad itu
tiada memberi faedah.
Artinya pandang olehmu bahwasannya Allah Taala itu maujud ia didalam tiap-tiap
sesuatu ujud, yaitu pandang HAWIYAHNYA QIYAUMAHNYA dan Qudratnya serta
kebesarannya dan tiada diambil tempat dan Allah Taala itu tiada menjadi rupa sesuatu,
karena Allah Taala LAISAKAMISLIHI SYAIUN WAHUWASSAMIUL BASHIR artinya ;
Tiada menyamai Allah Taala itu sesuatu juapun dan ia amat mendengar lagi amat
melihat akan segala pekerjaan baik yang zahir maupun yang bathin.
Dan lagi ketahui olehmu bahwasannya sesungguhnya keadaan kita itu tetap selama-
lamanya didalam ILMU ALLAH TAALA jua, demikianlah se-benar-benarnya Itikad kita,
maka itulah Itikad sekalian para Nabi-Nabi Allah, sekalian wali Allah dan Itikada
sekalian yang Sholih-Sholih maka janganlah kita ubah daripada itikad ini, supaya
sampai kepada jalan FANAFILLAH dan BAQABILLAH,Artinya ; LAIP KITA DIDALAM
ALLAH TAALA dan KEKAL ADANYA DENGAN ALLAH TAALA. Adapun artinya LAIP
itu ialah HAPUS, hapus itu tiada lagi kelihatan ZAT kita, kecuali ZAT Allah Taala se-
mata. Begitulah hendaknya Itikad dan pandang kita, umpamanya seperti ombak ia
bernama ombak atau laut sebab ia bernama laut, tetapi pada hakikatnya adalah
daripada AIR jua. Maka itu namanya tiga hakikat tetapi berasal daripada satu jua.
Umpamanya seperti besi didalam Api, maka hilanglah besi itu oleh api, tiada kelihatan
lagi ujud besinya, hanya keadaan api itulah yang kelihatan se-mata, zatnya, sifatnya
dan Afalnya. Maka apabila ditetapkan keadaan itu dan dikeraskan didalam keadaan
kita, niscaya hilanglah keadaan kita itu, maka tiada lagi dan sampailah kita kepada jalan
fanafillah dan baqabillah, maka apabila kita tidur terlihatlah oleh kita dalalahnya pada
bertemu.
TUDIBBUL BADANI HAJJA ALA QALBI, hancurlah badan jadilah HATI. TUDIBUL
QALBI SHARARROHI, artinya, hancurkan hati jadikan ROH. TUDIBURROHI
SHARANNURU, artinya, hancurkan roh jadikan CAHAYA, ialah AKU ALLAH (dalam
Diam). Aku yang se-benarnya RAHASIA MARKUM MANUSIA didalam hatimu itu.
Adapun hati manusia itu umpama cermin, maka apabila ditilik didalamnya, maka
kelihatanlah itu TUHANNYA, daripada RAHASIANYA, karena rupa kita yang bathin
itulah yang diakui Allah RUPA DARIPADA RAHASIANYA, karena dalil menyatakan
yang artinya ; INSAN ITU RAHASIAKU, RAHASIAKU ITU SIFATNYA, SIFATNYA ITU
TIADA LAIN DARIPADA UJUDKU yang WAJIB UJUD adanya. ALQALBUHAYATI
SYIRRI ANA ILLA ANA, artinya ; Didalam Akal itu Hati, didalam Hati itu Roh, didalam
Roh itu Syir, didalam Syir itu AKU. AKU RAHASIA SEGALA MANUSIA
AKU RAHASIA SEGALA MANUSIA DIDALAM HATI. Ketahui olehmu hai Shaleh. Inilah
orang yang sebenar-benarnya mengenal ALLAH TAALA seperti ; MAN ARAFALLAHU
FAHUWA ALLAH, yakni barang siapa mengenal ALLAH yaitu bernama Allah dan
Muhammad.
ooo0oo
ALAM MINKUM
Adapun HAYAT artinya dihidupkan, adapun MINKUM itu keTuhanan namanya. Maka
inilah sifat Allah Taala yang dizahirkan kepada manusia, maka manusia itu disertai
sifat-sifat Tuhan, ialah ; HAYAT, QUDRAT, IRADAT, ASMA, BASHAR DAN KALAM.
Inilah kejadian segala manusia, maka inilah yang dikatakan TAJLI ZAT namanya.
Adapun yang jadi NYAWA itu terdiri dari (empat) perkara ; Pertama MANI, KEDUA
WALI, KETIGA WADI, KEEMPAT MADI. Maka itulah yang disertai ia dengan sifat 7
(tujuh) tersebut diatas, tempat TAJLI ZAT MUHAMMAD dan ZAT INSAN. Bahwa
daripada menyatakan sesuatu Qaidah perhimpunan marabat ABDIATUL JALAL,
AHDIATUL QAHAR, ABDIATUL KAMAL, namanya. Kemudian daripada itu martabat
AHDIAT itu ESA ia, itulah yang dinamai martabat, artinya
tiada nyata-nyatanya. Adapun ZAT ALLAH TAALA itu sangat nyata ia pada insane
maka jadi terlindung oleh UJUD .sebenarnya-benarnya yang tiada dengan
sifat sesuatu, yakni belum ada UJUD ALAM SYUHUD dan dinamai akan dia UJUD
MUHDAR, artinya Ujud se-mata-mata. Maka dinamai akan dia KUN AZALA artinya
dahulu dan pertama sekali, dan dinamai akan dia KUNHI ZAT yang tiada dapat
diketahui dan tiada boleh dipikirkan oleh akal dan tiada sampai kepadanya ILMU.
Melainkan sedikit jua dan dinamai TUNAZZAH MAHAHI. Artinyasuci semata-mata.
Mula suci belum Sifat dengan segala kelakuan dan belum dapat NUR itu, dan kedua.
ALAM MINKUM
Alam MINKUM itu adalah alam ketuhanan atau LAHUD. Ini sangat sekali , dan jarang
hmbanya sampai kepada alam MINKUM ini tidak seorangpun sampai kepadanya,
kecuali apa-apa yang dikehendaki ALLAH buat hambanya. Orang yang telah sampai
kepadanya itu ialah ; Hamba Allah yang sudah bulat tawakalnya kepada TUHANNYA.
Dan tidak ada lagi yang patut diragukan lagi dan tidak ada lagi baginya rasayang ada.
Kecuali ADA sendirinya dan berdiri dengan sendirinya . Dan orang yang demikian itu
telah berasda dalam kedudukan KHIB didalam KHIB.
Dialah bernama KHIB itu dalam keseluruhanNYA.
Orang yang seperti itu, apa saja yang dikehendakinya, pasti jadi. MINKUM ; siapakah
dan apakah yang disebut KUM itu didalam alam KUM itu ZAT TUHAN berdiri dengan
sendirinya, dialah rahja kuasa, langit dan bumi dan alam seluruhnya.
Dan disini berdiri JALALULLAH, JANALLULLAH, KAHARULLAH, DAN KAMALULLAH.
DAN DISINI DIA SENDIRI SEBAGAI HAKIM, DAN MEHAKIMI.
Memang dahsyat daripada DUSTA, lebih keras daripada baja, ebih hebat daripada
segala yang hebat.
Alam KUM ini tiada beda dengan KUN
Singkatannya ialah KAFMIM dan KAFNUN
Samalah ia dengan ; MAHJUN dan MAKNUN
TANYAKANLAH KEPADA YANG LEBIH TAHU.
bersambung..

ambungan dari postingan tanggal 23.

MAKAM PENELANJANGAN TUHAN
Makam ini disebut juga dengan makam ahlul ahirat, atau makam HAKIKAT SEMATA.
Makam ini sangat dahsyat sekali. Ia diluar dari akal orang banyak. Dan ia tidak
berpegang kepada kulit lahir daripada Nas dan dalil lagi. Ia telah menyeberang
daripada
Nas dan dalil yang ada ini, ia tidak berpegang dengan kata- kata yang ada ini lagi, dan
tidak bersandar kepada hukum-hukum lahir lagi. Ia berdirisendiri menurut kata SIR-nya
Inilah yang menjadi hokum baginya Jadi yang beginilah yang hamba katakan sangat
dahsyat sekali, dan sangat hebat sekali
TIDAK AdA TUHAN, MELAINKAN TUHAN
TIDAK ADA ENGKAU, MELAINKAN AKU
TIDAK ADA AKU, MELAINKAN ENGKAU
ENGKAU DAN AKU ADALAH ESA
ENGKAU LENYAP, AKU BERNYATA
AKU LENYAP ENGKAUPUN NYATA
ENGAKU DAN AKU telah lenyap didalam kefanaannya,
kefanaan lenyap didalam ke-esaannya Tuhan.
Keesaan lenyap didalam kekidaman.
Kekidaman lenyap didalam kebaqaan.
Akhirnya fana dan baqa dalam keagungan.
Kini tiada kelihatan lagi makhluknya.
HAMBA dan TUHAN hanyalah asma.
HAMBA itu berarti ; AKU
TUHAN itu berarti ALLAH
HAMBA dan TUHAN adalah Satu
AKU dan ALLAH juga Satu
Kalau dihimpunkan menjadi : AKU ALLAH
Lenyap AKU, tinggallah ALLAH
FANA HURUF ALLAH, timbullah kosong
Kosong huruf, kosong asma, kosong suara, kosong segala-galanya, dan tidak apa-apa,
tiada hingga. Ahirnya didalam kekosongan, Nampak jelas ujud membayang. Bayangan
Allah adalah alam.
Terpandang kepada Allah Nampak jelas ujud yang sebenarnya. Karena ia tiada boleh
pisah walau .
Jadi bagi orang yang berada pada makam penelanjangan TUHAN, berkata dengan
sembarang kata, tapi jadi. Apa yang dikehendaki pasti jadi.
Hanya orang banyak tidak mengerti dan tidak paham dengan apa yang dimaksudkan.
Contoh banyak sekali kepada wali-wali Allah yang terdahulu. Hamba pribadi telah
banyak membuktikan apa-apa. Yang terjadi, diluar kemampuan orang umum/awam.
Siapa percaya boleh percaya, dan siapa yang tidak percaya boleh tinggalkan ajaran ini.
AKULAH YANG ERNAMA CINTA, AKULAH YANG BERNAMA si HAK, AKULAH YANG
BERNAMA SORGA DAN NERAKA ITU. AKULAH YANG BERNAMA ZATULHAQQ,
SIFATULHAQQ, ASMAULHAQQ, DAN AFALLUNHAQQ, HAQUQULHAQ adalah ;
HAQQ, HAQQ TAALA itulah AKU.
TAALA itu namaku yang rahasia didalam ala mini.
RUHULHAQ RASIA HAMBA, NAMAKU DISEBUT SETIAP SAAT.
Apabila orang menyebut TAALA didalam bacaannya, atau dalam hatinya atau dalam
DIAMnya. Maka tersebut samaku didalamnya.
AKULAH TAALA ITU, DAN AKULAH RAHASIA ITU.
BERARTI HAMBA ALLAH. Yang member nama yang empunya nama.
HAMBA ALLAH berarti : AKU ALLAH
NAMA YANG DIHANTARKAN KEPADAKU NYATA DARI ALLAH
Tiap-tiap nama seseorang itu mengandung hikmah. Hikmah itu bertepatan dengan
pemberian nama itu. AKULAH YANG HAMBA DAN AKULAH YANG TUHAN.
AKULAH YANG BERNAMA siHAQ ITU
DAN AKULAH YANG NYATA DAN YANG GOIB ITU
AKU JUA YANG LAHIR DAN AKU JUA YANG BATHIN
AKU HIDUP YANG TIADA MATI-MATI, dan apabila AKU tiada lagi dalam dunia fana
ini, janganlah mencari Aku lagi.
Aku tetap ada setiap orang yag beriaman kepada ALLAH. Bila engkau hendak bertemu
AKU, pandanglah dirimu itu AKU. Tidak ada AKU, melainkan AKU. Dalam
keseluruhannya.
AKULAH yang bernama ala mini, dan AKULAH YANG bernama akhirat itu
Tidak aku lihat didalam sesuatu itu, melainkan AKU melihat AKU
AKU itu telah lenyap dalam KE AKUANKu, sehingga tidaklah AKU melihat
kehambaanku lagi. Dan Aku telah bernyata didalam AKU, beraku ku. Sehingga
hapuslah mulutku dan hatiku
mengata AKU. Kini Aku tidak berkata dengan lidah lagi, tidak dengan hati lagi, dan tidak
dengan puad dan jantung lagi.
TAALA RIDHA KASIH SAYANGKU
TAALA RACHMAD ITU SELIMUTKU
TAALA NIKMAT ITU RASAKU
TAALA HIKMAH ITU RACHMAN RACHIMKU
TAALA SUNNAH ITU ATURANKU
TAALA SHOLEH ITU ILMUKU
TAALA ADIL ITU KEKUASAANKU
TAALA ISFIAH ITU KEMAUANKU
TAALA DHOIM ITU RAHASIA PRIBADIKU
TAALA ALAIH ITU KALAMKU PASTI
T ALA JALAL ITU KEMESRAANKU
TAALA JAMAL ITU KEELOKKANKU
TAALA KOHAR ITU KEKERASANKU
TAALA KAMAL ITU KESEMPURNAAN DAN KEMULIAANKU
TAALA KHIB ITU KESATUANKU BAGI SELURUH ALAM
Demikialah sebagai penutup dari pembukaan
Rahasia yang terkandung pada kejadian DUNIA dan
Achirat, dan amalan akhir kalamku sebagai harta atau
Pembendaharaan GOIB yang kuwariskan kepada saudaraku
MUSLIMIN DAN MUSLIMAH dimanapun ia berada.
INILAH ASAL SEBENARNYA TUHAN
MENJADIKAN MANUSIA
1. KUN PAYAKUN : MENJADI OTAK PADA KITA YAITU ; ROH
IDOFI
2. KUN HAQ : MATA TERANG HATI TERANG
3. KUN SABITAH : NAPSIAH NAFSU PADA KITA
4. KUN SAPUTIH : NYAWA PADA KTA (GERAK PADA KITA)
5. KUN SADJATURRACHMAN : KEHENDAK PADA KITA
6. KUN SUDJATULLAH : KELAKUAN PADA KITA
7. KUN RAHMAN : RUPA KITA
8. KUN ZAT HAYUN : TIADA MATI
9. KUN ILLA NUR : RASA SEGALA TUBUH KITA
NAMA DIRI HAMBA NUR HAYA QADIM
TURNA ILALLAHI WAYARAKNA ILLALLAHI WAMA DAMA, ALA MAPAAL NAHU
WALA ADJAM NAHU, MINGKULI DJAMIL AZIM WALA NAU WUDU BIHI ABADAN
ABADA.
Kata Allah nyawa itu kekuasaanku dihati putih tempat bernyawa
dalam UKUP, dijadikan umat MUHAMMAD sekaliannya daripada ;
AIR KUM DUMULLAH. (yang bernama NUR MAYA QADIM).
LAILLAHAILLALLAH : Hampir hamba kepada Tuhannya
LAILLAHAILLALLAH : MAUJUD BIHAKQI
ILLALLAH : Aku maujud pahu (diri)
RAHASIA SYARIAT PD ANGGOTA TUBUH.
RAHASIATHARIKAT PD HATI.
RAHASIA HAKIKAT PD NYAWA.
RAHASIA MARIFAT PD DIRI. Kalau sudah mengenal diri nampaklah hakikat diri
pencipta sekalian alam.
Itulah yang bernama ; ALLAH : tiada berpermulaan tiada berkesudahan
1. LAILLAHAILLALLAH ; zikir
2. ILLALLAH ; zikir
3. ALLAH ; zikir
4. ; sunyi
MINALLAH ; HAMBA
BILLAH ; MUHAMMAD
LILLAH ; ALLAH
1. Dari pada ALLAH
2. Kepada ALLAH
3. Karena ALLAH
1. ROHANI : TUBUH SYARIAT
2. RAHMAN : HATI THARIKAT
3. IDOFI : NYAWA HAKIKAT
4. BABBANI : RAHASIA MARIFAT
INI PASAL AIRMULHAYAT
Bermula asal diri kita diambil secara ringkas.
Asal diri kita selagi belum ada apa-apa, hanya ibu dan bapak belum berkumpul menjadi
satu. Maka Allah Taala memerintahkan mengambil air MULHAYAT, diarak didalam
surga atau dilangit beberapa malaikat dan jibril membawanya lalu diperintahkan dikirim
kepada Bapak kita MAKAMAL MACHMUD, namanya setelah mahaluat 7(tujuh) hari
lamanya. Lalu bapak kita menjadi satu kepada ibu, umpama besi terdampar dibatu,
jatuhlah air mulhayat dirahim ibu kita, yang dinamakan MUKTAH.
Air mani ayah berasal dari matahari, justru Putih warnanya, maka dari itu sir atau
syahwat cepat merangsang pada pihak ayah, itu dinamakan ZAT SIR RAHU, jatuh
kepada ibu seperti air hujan setitik didalam daun keladi. Maka menjadi anasar ayah
aurat, tulang, otam, sumsum. Dan pada ibu air mani tersebut dari bulan dan dinamakan
MUTEPAH. Karena itu air mulhayat ibu kuning warnanya. Sir atau syahwat ibu lambat
merangsang namun kekuatannya air tadi sama dengan bapak, pihak ibu dinamakan
ZAT SIR JAMANINI artinya anasar ibu ; bulu, kulit, darah, dan daging. Dan anasar
MUHAMMAD ; Pendengar, Penglihatan, pencium dan pengrasa. Empat puluh hari
belum lagi terserat, tatkala delapan puluh hari didalam rahim ibu kita, waktu itu darah
haid nikah bercampur dengan air bercampur dengan air Nuktah, lalu suka makan asam-
asam ibu kita dan suka tidur, karena sudah hamil atau mengandung. Demikianlah
daeerahnya atau alkah sedarah namanya daging segumpal dirahim ibu kita. Tatkala
seratus dua puluh hari didalam rahim ibu maka menjadi ALIF ACHMAD pujinya, Inilah
daerahnya tatkala genap seratus empat puluh hari cukup lengkap kai, tangan, mata,
mulut, kepala, hidung dan telinga MUHAMMAD pujinya, inilah darahnya didalamrahim
ibu kita. Tatkala cukup 9 (sembilan bulan)9 (sembilan) hari maka firman Allah Taala :
LA TATTAHARAKA ILA BI IZNILLAH dengan seizin Allah maka keluarlah anak itu
demikianlah berdoalah amin.
MAKAM SALIK
Ini jalan ringkas dimakam salik yaitu ambil jumlah, supaya lekas paham, asal mula
ambil dari bawah naik keatas : Pertama ROHANI jasmani, arad basariyah segala tubuh
yang kasar. Kedua ayan darajiah, roh idhofi atau roh maruhul qudus artinya roh yang
halus tetapi masih kasar jua halusnya itu jirim-jisim artinya tubuh yang halus betul,
halus masih kasar jua, halusnya ini seperti debu dijendela iruhul cahaya matahari,
karena alam roh, alammitsal, alam ajasam dan alam insan, sifat maani nur iman belum
dapat mengenal allah, mesti berhancur atau jalan fana, hapus atau jalan baqa ulbaqa
atau jalan kadim bagi kadim, baru bisa dapat makam ubudiyah dan mendapat makam
uluhiyah serta didapatnya pula makam rububiyah. Serta didapatnya akan salik karena
nur mubassarah dengan nur mutalazimah, berlazim-laziman didapatnya ZAUK
WADJIDAN IDRAK artinya dirasa dengan pengrasanya dan didapat dengan
pendapatnya daripada yang lemah, karena kita tiada merasa, dan mendapat serta
lemah, hanya ilmu saja yang tahu sampai kepada JUDBAH, dan makam laduniyah atau
makam istiqomah artinya tetap.
ALAM NUR / NUR AKLI NUR
BISMILLAHIRRACHMANNIRRACHIM
Ambil ringkas saja jalan asal UJUD ADAM mesti mengambil amanah HALAKAL
INSANA MINTIN. Artinya asal manusia itu dari pada ujud Adam. Adapun ujud Adam
dari pada NUR MUHAMMAD. Jadi jasad dan roh oun jadi dari pada NUR MUHAMMAD
jua. Sebenar-benarnya diri adalah Roh. Sebenar-benarnya Roh adalah manusia,
sebenar-benarnya manusia adalah Muhammad, sebenar-benarnya Muhammada
adalah NURULLAH, sebenarnya NURULLAH ialah NUR ZAT, sebenarnya NUR ZAT
ialah ILMU ; mengetahui pandang SUHUD yaitu pandang SALIK.
NAIK dan TURUN, tatkala naik pujinya HU dan tatkala turun pujinya ALLAH Naik
senaiknya, turun seturunnya tiada di naik-naikan, tiadaa diturunkan. Ini hanya
sendirinya, janagan berpegang kepada nafas keluar masuknya, kalau naik, nafas
masuk, kalau turun nafas keluar.
Yang dikata dengan lidah dan hati. Yang dipakai puji naik HU dan turun ALLAH.
Supaya jangan berpegang kenafas, tetapi naik-turun, tatkala naik pujinya HU
melengkapi tujuh lapis langit ujudnya HUTASARPAH la hurufin wala sautin, tiada huruf
dan suara, zat dirinya. Tatkala turun pujinya ALLAH melengkapi tujuh lapis bumi
ujudnya huyasariyah ZAT dirinya.
Inilah dinamakan makam SALIK, (taraki dan tanazul) turun dan naiknya tetap berdiri
sendirinya sampai pulang ke rahmattullah. Jika ada yang menyerupai tolak, semua
was-was dari syaiton, tidak ada yang menyerupai lagi.
Itulah JIBU / UJUD MUHDAR.
BISMILLAHIRRACHMANIRRACHIM
Yang menjadikan dan yang memberi baik dan jahat dan yang lengkap tujuh lapis langit
dan tujuh lapis bumi yaitu hanya ZAT ALLAH dan SIFAT ALLAH yang sebenar-
benarnya. Adapun akan JIBU itu yaitu yang tiada ber ujud dan tiada ia ZAT. Adapun
ZAT dan SIFAT itu namanya jua, maka jikalau ada ujud, ZATlah namanya. Sungguhpun
ada ujudnya, yaitu belum nama tetapi pada hakikatnya tiada lain daripada JIBU, tiada
ujudnya dan tiada zatnya dan tiada sifatnya melainkan dirinya jua, yang sekalian ni
JIBU jua. Adapun yang ber-ujud itu zatnya dan yang berzat itu ujudnya, dan yang ber
pa-el itu sifat ilmunyadan yang berilmu itu Zatnya karena Tuhan itu yang tiada bersifat.
Adapun Allah itu bukan karena ia karena nama, Allah itu namanya. Engkau pikirkan/
cari dengan pikiran yang sempurna. Maka barang siapa yang menyembah ZAT ALLAH
maka orang itu sirik, barang siapa meninggalkan ZAT ALLAH dan UJUD ALLAH maka
orang itu mukmin sebenar-benarnya MUKMIN.
Maka itu barang siapa menyembah ZAT atau SIFAT, maka orang itu BIDAH sesat
menjadi kafir kepada Allah, Islam makhluknya. Adapun lenyap sekalian semesta alam
ini malum, lenyap maklum kepada hayun, lenyap hayun kepada ZAT, kepada hidup
yang tiada berzat, karena zat dan sifat dan ujud kembali kepada JIBU, pada hari yang
kemudian, kedua-keduanya itu karena tiada kembali kepada tiada.
UJUD MUHDAR
UJUD MUHDAR
Alhamdulillahirabbil alamin wassalatu wassalam ala saidul mursalin, waala alihi
wasahbihi ajmain. Asal-usul sebelum ada bumi dan langit, tiada ada apa-apa hanya
kosong saja, melainkan ALLAH TAALA saja yang ada sendirinya tiada apa-apa. Allah
pun belum ada namanya LA TA YIN, tiada senyata-nyatanya. Hanya UJUD
MUHDAR yang ESA, hidup didalam ilmunya takluk kabdah namanya ESA sendirinya
didalam genggamannya yang hidup tiada mati.
AHDIYAT, WAHDAH, WAHDIYAT
Tanzizi kadim suluhiyah kadim takluk kodrat iradat ; jalal, jamal, kabar dan kamal.
artinya ; kebesaran, keelokkan, kekerasan dan kesempurnaan. Maka lengkaplah bumi
dan langit dengan isinya semesta sekalian alam ini adanya. KUN katanya ALLAH
PAYAKUN kata MUHAMMAD, ALLAH bernama ZAT MUHAMMAD bernama SUHUN
ZAT, karena kita bernama tanzizi hadist, arad basariyah tubuh yang kasar sifat baharu
alam, keterangan ringkas ini didabit oleh DATUK ABDURRAHMAN dan diperbanyak
oleh DATUK SYAHRUDIN.
Sekian hanya untuk akhlinya saja.
oo0oo
HADIST QUDSYI
Dan ini bermula hadist qudsyi, menerangkan sehingganya pada batang tubuh kita dan
lenyap melainkan yang ada, Ujudnya Allah Taala semata-mata, dan inilah
keterangannya tersebut di bawah ini.
1. Hancurlah badan timbul hati
2. Hancurlah hati timbul akal
3. Hancurlah akal timbul fikir
4. Hancurlah fikir timbul faham
5. Hancurlah faham timbul ilmu
6. Hancurlah ilmu timbul rahasia
7. Hancurlah rahasia timbul cahaya
8. Hancurlah cahaya timbul nyawa
9. Hancurlah nyawa timbul AKU (rahasia) melainkan ujudku yang ada.
NAMA ROH DALAM JANTUNG
1. Ruhul amin
2. Ruhul Amri
3.
1. AKU : ALLAH
2. AKU : MUHAMMAD
3. KARENA : HAMBA
: ALLAH
: IRADAT
: UJUD
oo0oo
UNTUK HALAMAN YG TERAKHIR INI ; saya gali sejarah
KALIMANTAN SELATAN pada abad ke 18 (delapan belas)
Ada beberapa tokoh yang terkenal ditengah-tengah
PERTAMA ialah Syeh ABDUL HAMID TATAKAN/RANTAU, yaitu dengan gelar DATUK
SANGGUL / DATUK KUNING.
KEDUA ialah SYEH MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI
KETIGA ialah SYEH ABDUL HAMID ABULUNG
KEEMPAT ialah SYEH MUHAMMAD NAFIS AL BANJARI
Dan pada abad ke-19 bertambah banyak lagi tokoh-tokoh agama di Kalimantan ini. Dan
akhirnya pada abad ke-20 banyak lagi melahirkan tokoh-tokoh baru untuk penerus
perjuangan beliau itu.
Jadi tokoh-tokoh empat besar itu tadi patut kita warisi, karena adalah berdasarkan Al-
Quran dan hadist dan ijma Ulama yang ahlus sunnah wal jamaah yang hak.
Bagaimana kita hendak ingkar dengan ajaran-ajarannya yang berbau dengan
kebenaran itu.
Demikian pula wali-wali itu adalah di bawah nabi sebagai halifah didalam bumi ini,
sedang nabi-nabi itu beroleh wahyu dan wali-wali beroleh ilham.
Marilah kita teruskan perjuangan yang gigih itu untuk merebut kembali kemenangan
yang pernah dicapai oleh nenek moyang kita dahulu. Beranikanlah dirimu untuk terjun
dimedan laga, untuk meraih kemenangan yang gilang-gemilang. Serahkanlah dirimu
bulat-bulat kepadanya, niscaya Tuhan berdiri dihadapanmu sekaliannya. Kita semua
harus berani jangan pengecut ; karena pengecut itu adalah bibit segala dosa durhaka.
Kalau siapa pengecut dalam perjuangan, itu namanya pahlawan syaiton namanya. Dan
siapa berani berjuang dengan Allah, ia akan mendapat gelar pahlawan Tuhan. Pilihlah
antara dua, inign jadi pahlawan Tuhan atau jadi pahlawan shaiton.
Marilah kita menuju kebenaran ; insya Allah, Tuhan akan menunjukkan jalannya.
Lihat contoh sebagai pahlawan Tuhan yaitu ;
DATUK ABULUNG mati dalam mempertahankan agamanya. Dan beliau meninggalkan
warisan yaitu sebuah kata-kata mutiara yang lebih berharga daripada harta benda
dunia, apakah kata-kata itu ;
TIADA YANG MAUJUD, MELAINKAN HANYALAH DIA
DIA ADALAH AKU
DAN AKU ADALAH DIA
Inilah inti sari tasauf beliau
Dan DATUK SANGGUL mewariskan kalimat ; A, I, U
Dan DATUK KELAMPAIAN mewariskan kalimat ; L, L, L
Dan DATUK MUHAMMAD NAFIS mewariskan sebuah kitab yang bernama ADDURUN
NAFIS
Dengan intisarrinya yang berbunyi ; A, A, A
Apakah arti dan makna A, L, U, itu ?
Apakah arti dan makna L, L, L, itu ?
Dan apakah arti dan makna dari A, A, A
Marilah kita gali selanjutnya sampai tuntas, siapa beroleh
Petunjuk, dialah yang beruntung
DEMIKIANLAH RIWAYAT SINGKAT TENTANG TOKOH KEAGAMAAN DI
KALIMANTAN SELATAN, KHUSUSNYA, DAN KALIMANTAN UMUMNYA.
Sekian.
WASSALAM
INSAN KAMIL
1. Jadi insan kamil adalah pada waktu tanazul berada paling akhir, sedang pada waktu
taraki nantinya jadi yang awal sekali.
2. Yang disebut rahul hajat ialah pintu Tuhan hakikatnya dikatakan pintu-pintu zat itulah
dia lobang yang dinamakan mekar dan kkuncupnya marnas atau buka tutupnya mahid.
3. Syiratal mustaqim ialah maksudnya menamakan hilang perginya atau, sempat
diakhirat atau diakhirat ilahi robbi dan tuhan kita mengatakan bahwa ayat yang diatas
ini tadi maksudnya adalah keluarnya perkataan kita.
4. Arsiullah artinya muka pada hakikatnya wadah persidangan zat yaitu berada di
kepala dan di dada kita
5. Kursi artinya tempat duduk pada hakikatnya tempat duduk zat yaitu berada pada otak
dan jantung
6. Luch machfut / luch kalam artinya luch tempat machfut dijaga pada hakikatnya
adalah sifat-sifat zat. tempatnya berada di jasad serta dijaga oleh malaikat katibin. Jadi
yang dimaksud puncak hidup itu ialah berada di badan kita pribadi (pahmakanlah)
7. Mizan artinya timbangan, pada hakikatnya pertimbangan zat yang berada di
penglihat, pendengar, pencium, pengrasa dan perkataan maksudnya mengatakan
terhadap pertimbangan hidup kita yang berada di panca indra.
Ibarat wahana zat dengan sifat itu, seperti sendiri-sendiri saja. Jelasnya mengatakan
terhadap berdirinya hamba dan Tuhan. Seolah-olah berdiri sendiri-sendiri padahal yang
sebenarnya adalah tetap satu (esa). Jadilah kesimpulannya adalah tidak ada sifat yang
berdiri diatas zat atau yang bertambah dengan sifat maani yaitu gazlikun bizatihi,
maridun bizatihi, alimun bizatihi, dan seterusnya sampai kalam.
Jadi disini duduknya kepada JIBU artinya tiada huruf dan tiada suara, zat dirinya. Ibarat
roh dengan badan, tetap kekal. Inilah yang dinamakan alip mutakalimun wahid. Artinya
yang berkata-kata jadi ucapan tanpa mulut itu adalah yang mempunya rupa yang sejati,
dan tempatnya berada didalam sukma/nyawa kita pribadi, dan suara. Inilah yang disbut
zikir batin yang sesungguhnya dan yang sebenarnya serta azali dan qadimdan yang
baqa. Sedang malaikat pun tidak boleh tahu apapun yang keluar itu : semua malaikat
dan zipun bisa tahu. Tetapi yang disebut mudawatuhzukri itu tak ada seorangpun yang
tahu kecuali dia sendiri inilah puncak segala puncak ilmu dan amal marifat. Dan inilah
zikir yang senantiasa dan tiada pernah lupa walau sekejap matapun. Maka ada seorang
wali pernah berkata : apabila aku lupa sekejap juapun sengaja atau tidak sengaja,
maka aku hukumnya diriku itu murtad. Demikianlah adanya kepada kita ini semuanya,
bila lupa berarti belum sempurna ilmnya. Dengan sdanya keterangan ini itulah apa
adanya dapat hamba sampaikan semoga Allah meridhoinya amin ya robbal alamin.
TENTANG NAFSU
Nafsu itu ada empat martabat :
1. Nafsu amarah tempatnya pada empedu
2. Nafsu lawwamah tempatnya pada perut
3. Nafsu sawiyah tempatnya pada limpa
4. Nafsu mutmainah tempatnya pada tulang
Inilah nafsu zat haq taala. Kenyataannya pada/diri hidung kejadiannya dalam cahaya
putih : kelihatan segala macam sesuatu dikalam laut Rachmad jadi kesempurnaan dari
ke 4 macam tersebut diatas tadi adalah bersatu di dalam alam nur/ cahaya kita pribadi.
Demikianlah uraian ringkas dari hamba semoga kita semua beroleh petunjuk, serta
taufik dan hidayahnya dari pada Tuhan azzawazallah. Amin
Qalbu hati
Hati itu ada dua bagian :
1. Hati sanubari : juga disebut hati nabati
2. Hati nurani : juga disebut hati cahaya
Sebab disebut hati nabati, karena ia daging segumpal berhenti dibawah lambung kiri
diantara dua jari di bawah susu kiri di dalam dada kita. Dan adapun hati nabati itu
mempunyai beberapa nama. Namanya Halifatullah artinya ganti Allah karena ia
memerintah tubuh manusia dan lain-lainnya. Namanya amisu muminin artinya raja
yang nyata karena kuasa akan sesuatu. Namanya arsyullah artinya mahligai Allah,
karena ia tempat taajalli allah taala kepadanya. Namanya Zarrotul Haq artinya cermin
haq taala karena ia haq taala kepadanya. Namanya iradatul ujud artinya kehendak
yang nyata ada atau kehendak dari. Karena ia tiada luput daripadanya. Adapun hati
nurani itu amat besar dan amat luasnya daripada segala alam. Tetapi amat/halus maka
ialah menerima tadjali zat allah, sifat allah, asma allah, afal allah. Maka daripadanya
lampah kepada yang lainnya Karena hati nurani itulah yang memakai sifat 7 yaitu:
hayat, ilmu, kudrat, iradat, sama, besar dan kalam, jadi kalau terhenti kepada hati
nurani karena hidupnya hati nurani itu adalah kenyataan hayat.
Zatullah taala. Tahu hati nurani kenyataan ilmu Zatullah taala. Kuasa hati nurani
kenyataan kudrat Zatullah taala. Berkehendak hati nurani kenyataan pendengaran
Zatullah taala melihat hati nurani kenyataan penglihat Zatullah taala. berkata hati
nurani kenyataan alam Zatullah taala. jadi pernahkah susunan/gugurnya kepada diri
kita sendiri atau diri pribadi.
Arti dan Makna
Jadi baiklah kita uraikan arti dan makna sebenarnya apa yang berlaku kepada hati
nurani itulah kelakuan Zatullah taala maknanya apabila kelakuan Zatullah taala pada
hati nurani itu tiada di dalam da tiada diluar hamba tiada dengan nyata-nyatanya hati
nurani karena hati nurani itu adalah sifat zattullah dan daripada hati nurani itulah
lampah kepada tubuh kita ini. Maka nyatalah tubuh kalimah daripada hati nurani. Maka
karena hidup tubuh kita ini sebab hidup hati nurani tahu tubuh kita ini sebab tahu hati
nurani. Kuasa tubuh kita ini sebab kuasa hati nurani. Berkehendak tubuh kita ini sebab
berkehendak hati nurani. Mendengar tubuh kita ini, sebab mendengar hati nurani.
Melihat tubuh kita ini. Sebab melihat hati nurani. Berkata tubuh kita ini sebab melihat
hati nurani. Berkata tubuh kita ini sebab berkata hati nurani. Bergerak tubuh kita ini
sebab bergerak hati nurani. Gerak dan diam tubuh kita ini sebab gerak diam hati nurani
jua. Maka nyatalah hidup kita dan tahu, kuasa kita, bergerak dan mendengar/melihat
serta berkata-kata ini kenyataan hati nurani artinya kelakuan hati nurani. Maka apabila
kelakuan hati nurani pada tubuh kita yang kasar ini, tiada nyatanya kepada tubuh kita
yang kasar ini karena tubuh kita yang kasar ini. Sifat hati nurani dan hati nurani itulah
kenyataan zat Allah Taala yang tiada baginya ialah yang di per-ujudileh sekalian yang
maujud adapun sebenarnya hamba itu yaitu : mata tiada melihat, telinga tiada
mendengar, mulut tiada berkata-kata, hidung tiada mencium, maka mata dapat melihat,
telinga dapat mendengar hidung dapat mencium mulut dapat berkata-kata. Hanya
pekerjaannya jua. Sabda rasulullah saw yang artinya : lidah itu juru bicara hati dan hati
itu juru bahasa lidah, hidayah itu daripada cahaya yang qadim dan azali. Adapun arti
hidayah itu ialah sifat tubuh yang nyata pada hati nurani adapun sifat itu adalah
kenyataan zat yang wajibal wujud. Tuhan Allah ada menerangkan didalam al-Quran
yang artinya kenyataan Allah didalam diri kamu melengkapi, mengapakah kamu tidak
melihat. Dan lagi Allah Taala serta kamu, dimana saja kamu berada
Maka nyatalah bahwa kelakuan yang nyata kepada dirimu itu ialah nafsumu itu
semuanya kenyataan keadaan zatullah taala yang meutlak, adapun hamba tak punya.
Jadi yang mempunyai kelakuan itu tiada huruf dan tiada suara.dan tiada isyarat itulah
dirimu dunia dan akhirat itulah Jibu. Adapun pahamnya segala yang tersebut didalam
akibat yang lain-lainnya, ang dinaakan kitab maksudi tasauf itu yaitu jikalau kita ada
bisa mengembalikan amanah allah atau berlaku barang sebgainya sama didalam
sembahyang, didalam ziki atau barang pekerjaan dunia, maka sudah karamlah kita
didalma laut qadim ang haqiqi. Manakal karam hapuslah namanya, manakala hapus
lenyaplah baginya namapun tiada itulah yang dikata Esa dan meliputi. Jadi kalau tiada
demikian, tiadalah hasil marifat seperti ini barulah benar-benar cinta dan rindu dendam
dengan zat hayat yang hidup sendirinya. Maka berkasih-kasih dan berinjak-jinakan,
karena sudah sauju senyawa, serta serasa dan serahasia. Inilah walaupun sembarang
saja kelakuannya, tiada diketahuinya dirinya karena pekerjaan itu atau kelakuannya
didunia dan diakhirat sama dibuatnya adapun arti rindu itu belum berjumpa dan arti
dendam itu sudah bertemu.
Dan arti rindu itu hamba, dan dendam ialah Tuhan maksudnya. Yang artinya berjumpa
itu sudah bertemu nyatalah dengan nyatanya, manakala nyata datanglah laut rahmat
dan nikmat itulah jibu.
KARENA itu tidaklah BERDIRI SENDIRI. TETAPI SEMUANYA BERHAJAT KEPADA
ALLAH. MAKANYA ADANYA ALAM INI TIDAK MENARIK PERHATIANNYA. KARENA
ITU MEREKA ANGGAP BAGAIKAN TIDAK ADA. INILAH CAHAYA ILAHI ROBBI
YANG MENYINARI DIRINYA LAHIR BATIN.
DUA KALIMAH SYAHADAT
Dua kalimah syahadat itu ada dua bagian : pertama yang disebut syahadat tauhid,
kedua syahadat rasul. Dua kalimah syahadah itu kita sudah maklum yang artinya
menurut logat umum ialah aku naik saksi tiada tuhan melainkan allah. Dan aku naik
saksi bahwasannya Muhammad itu utusan Allah.
Maksudnya ialah : yang dinamakan tuhan itu ialah kenyataan adanya hidup kita pribadi.
Sebab sebenar-benarnya yang kita sebut itu tidak ada. Itulah disebut tiada tuhan itu
menetapkan hanya hidup kita pribadi. Sebab yang menyebut itu juga yang menyebut
atau yang menyaksikan itu juga yang disaksikan. Berdasarkan dalil al-Quran dan al-
Hadist al-insanu sari wa ana sirrohu. Artinya : insan itu rahasiaku dan akupun
rahasianya.
Dan lagi firmannya : al-insan sirri wa ana sirri sifatin wa sifatun ligoirih, artinya : insan itu
rahasiaku, rahasiaku itu sifatku, dan sifatku itu tiada lain daripada aku jua. Jadi nyatalah
kepada kita bahwa allah, Muhammad, adam (insan) adalah satu. Insan kamil pun allah
jua. Adam dan Muhammad pun pada hakikatnya. Jadi pada hakikatnya manusia ini
adalah tuhan (dalam rahasia) atau rahasia dalam ketuhanan.
Johiro abdi bathinu abdi artinya : pemeliharaan tuhan pada bathin tuhannya yakni
kepada ilmu hakikat kenyataannya, adanya tiadanya dan Esanya huwal awwalu wal
ahiru wadjohiro wal bathinu wahuwa ala kulli syain qadir. Dia yang awal dia yang akhir,
dia yang johir dia yang batin. Adapun yang dinamakan Muhammad itu bukannya
Muhammad yang di Madinah. Tetapi yang sebenarnya ialah cahaya kita pribadi. Itulah
sebabnya diakui utusan, sebab cahaya kita itu pertandanya tuhan. Masalahnya adalah
begini : apabila kita benar-benar sampai kepada tuhan, utsan tuhan keluar dari diri kita :
bahwa utusan tuhan itu mendatangkan apa ciptamu, maka barang siapa percaya
mendapat kasih ampunan tuhan. Apabila sudah menerima petunjuk yang demikian itu.
harap hati-hati dan waspadalah didalam hati. yang hidup kita pribadi itulah adanya
nugraha dan anugrah. Artinya : nugraha itu tuhan dan anugrah itu hamba.Sebab usaha
senyawa didalam badan pribadi. Janganlah sak dan ragu lagi.
oo0oo
Artinya : aku adalah suatu perbendaharaan yang tersembunyi, aku ingin dikenal, maka
kujadikan makhluk, supaya mereka mengenal aku dengan aku. Maka disinilah kita
membuatkan cita-cita yaitu : yang disebut jam-ul himmah dan ada lagi sebuah hadist
yang berbunyi. Mallam yazuq lam yarif, artinya barang siapa belum pernah merasai,
maka belumlah ia akan tahu, dan lagi sebuah hadist yang berbunyi : Mal-lam bizuq lam
yadir, artinya : barang siapa tiada merasai niscaya tiadalah ia mendapat dan tiada
beroleh maqam arifinbillah, jadi dalam tingkat ini siapa tiada merasai dengan rasanya
niscaya ia bergemilang dalam dosa durhaka kepada tuhan dan kepada rasulullah saw
sekarang baiklah hamba teruskan kepada membicarkan tentang Hulul. Hulul artinya :
yaitu ketuhanan atau lahu menjelma kedalam diri insan atau nasud. Nur Muhammad
sebagai asal usul segala kejadian amal perbuatan dan ilmu pengetahuan dan dengan
perantaraanya seluruhnya ala mini djadikan. Bila batin seorang insan telah suci di
dalam
menempuh perjalanan dalam hidup kebathinan, niscaya akan naiklah tingkat hidupnya
it dari satu makam ke makam yang lainnya yaitu yang dmulai makam yang paling
bawah sampai ke makam yang paling atas yaitu makam Mukarrabin.
Mukarrabin artinya: orang yang paling dekat kepada tuhan di atas daripada makam
mukarrabin itu tibalah di puncak sehingga bersatu dengan tuhan (tunggal dalam
rahasia) maka tidak dapat lagi dibedakan atau dipisahkan diantara asyik dengan
masyuknya. Dan apabila ketuhanan itu telah menjelma atau tjih di badan dirinya maka
tidaklah lagi kehendaknya yang sabda Rasulullah saw.
Sabda nabi: yang aku khawatirkan terhadap umatku, ialah kelemahan dalam iman
keyakinan. Kalau lemah dalam ibadah lahir dapat diperbaiki dengan kesabaran.
Kelemahan iman keyakinan bisa membawa lenyapnya semua amal yang lalu/ yang
sekarang dan yang akan dating maka dari pada itu marifatlah lain tidak. Sebab marifat
itu adalah puncak segala amal, dan puncak segala kebahagiaan dunia dan akhirat,
puncak rasa menikmati ridhanya. Jadi kesempatan adalah sorga karena adanya
marifat dan neraka itu karena terhijap artinya ; tidak kenal kepada Allah, dan tidak
melihat allah dalam apa yang ia lihat.
Sabda nabi Isa alaihissallam
Berbahagialah orang yang perkataannya zikir, diamnya berzikir panangannya penuh
perhatian. Sesungguhnya orang yang sempurna akalnya ialah selalu mengoreksi
dirinya sendiri, sebelum dikoreksi orang lain.
Dan selalu berakal untuk kemudian harinya rasulullah saw bersabda
Rasulullah saw membenarkan perkataan seorang pujangga yang berkata : bahwa
segala sesuatu itu selain allah semuanya palsu belaka. Maksudnya ialah : apabila
memandang kepada sesuatu apapun jua, maka pandangan itu tertuju kepada sesuatu
itu saja, maka pandangan itu palsu belaka. Jadi yang benar ialah apabila kita
memandang kepada sesuatu itu maka pandangan kita lenyaplah sesuatu itu dalam
pandangan basyirah hati itu. walaupun kita memandang kepada makhluk namun hati
tetap memandang kepada Allah Taala. itulah pandangan yang benar yang hak. Jadi
jelasnya begini : semua itu allah dan allah itu semuanya inilah yang disebut yang satu,
memandang kepada yang satu (suhudul wahdah filwahdah).
Demikianlah tampak jelas sifat-sifat allah didalm tiap-tiap sesuatu didalam ala mini
sehingga apabila masih ada manusia tidak dapat melihat allah dalam apa yang ia lihat
dan ia dengar niscaya ia masih terdinding/terhijab.
Ciri-ciri nas seorang arif
Suatu tanda/ciri nas dari orang yang lulus dalam perjuangan mereka selalu menyerah
kepada allah sejak awal perjuangannya mereka ridho kepada allah dan berbuat
menurut kehendak allah.
Pertama : syuaaaul basyirah : cahaya akal
Kedua : ainal basyirah : cahaya ilmu
Ketiga : haqqul basyirah : cahaya ilahi
Keterangan-keterangan
Orang yang sampai kepada cahaya akal yakni : allah selalu meliputi dirinya dan
mengurung mereka lahir dan bathin, artinya : ia yang meliputi dan ia yang meliputi, ia
yang mengurung dan ia yang dikurung.
Orang yang sampai kepada cahaya ilmu, yakni : allah selalu bersamanya dimana saja
ia berada. Ia merasa dirinya tidak ada lagi jika disbanding dengan adanya allah : artinya
adanya adalah adanya allah, dan tiadanya adalah tiada makhluk. Karena pada
hakikatnya makhluk ini fana kepada / kedalam allah (fana zihir dan bathinlahir bathin).
Inilah disebut seorang aribillah.
Karena ahli hakikat itu hanya melihat kepada allah saja walaupun matanya terbelalak
melihat alam. Orang seperti itu bukanlah tidak melihat kepada sesuatu disampingnya
karena itu tidaklah berdiri sendir-sendiri.
Maka tidaklah lagi kehendaknya yang berlaku, melainkan kehendak allah taala jua.
Apabila ruh allah telah meliputi akan isa anak mariyam, demikian pula kita ini pada
hakikatnya tiada berbeda-beda dengan isa a.s.Jadi apabila siapapun mampu
memfanakan dirinya ke dalam tuhan yaitu dengan pensucian ruh. Maka pada waktu itu
ruh Allah masuk ke dalam badan insan maka dikala itu perbuatan dan iradat insani tadi
menjadi perbuatan dan iradat tuhan. Tegasnya insan ain allah dan allah ain insan. Jadi
pada hakikatnya manusia itu adalah tuhan tuhan dalam rahasia. Sebab insane jadi
daripada zatnya jua (rahasia). Tuhan menurut bentuk dan surahnya sendiri. Itulah
sebabnya maka tuhan menindahkan kepada malaikat supaya sujud kepada adam
(manusia). Ini adalah bukti yata dalam al-Quran. Tuhan itu menjelama atau tjli kepada
insan yang telah sanggup mempanakan dirinya kedalam tuhan, sehingga mendapat
baqa didalamnya, fana kedalam tuhan dan baqa dalam tuhan. Cinta kedalam tuhan
adalah kecintaan tuhan. Sekarang kita lanjutkan pula kepada membicarakan tentang
hakikat. Perkataan hakikat berpokok dari kata al-haqqu (sebenarnya) kemudian pindah
menjadi muhaqqa (nyata kebenarannya). Sudah itu pindah menjadi ta haqio (benar tak
salah lagi). Akhirnya menjadi hakikat (zat dari al-haqqu). Jadi ang disebut haikat dalam
mutunya yang luhur itu ialah bebas lepas dari segala pengaruh berkuasa sendiri dan
tidak satu misalpun di pendapat untuk dicontohnya. Hakikat yang kuhur itu hanya dapat
dilihat oleh ilmu, ruh dan perasaan (ZAUQ). Sekarang kita dalami lagi tentang
mengenal hakikat.
Kata-kata hakikat tadi berpokok dari pada al-haqqu. Al-haqqu itulah yang memberikan
nur cahaya dan aulia yang menjadikan segala yang ujud (segala yang ada) dialah yang
Menjadikan segala yang ujud (segala yang ada). Dialah yang menjadikan alam
seluruhnya. Didalam alam itulah terletak sinar yang membukakan rahasia dari al-haqqu.
Dengan kata lain al-haqqu itu ialah : allah taala. Jadi apabila manusia berangsur-
angsur mengetahui dan mengenal al-haqqu itu. Maka akhirnya al-haqqu itu pulalah
yang menjadi buah kehidupan manusia itu. Demikianlah keterangan tentang mengenal
Hakikat.
SAKSI DAN PENYAKSIAN
Yang dinamakan kesaksian ialah sebab diwaktu menyampaikan kewejangan atau
ajaran, supaya disaksikan oleh sanak saudara kita sesama muslim. Yaitu semua titah
yang dititahkan didalam alam dunia ini diantaranya seperti bumi, langit, bulan, bintang,
matahari, api, angin, air, hawa dan udara dan lain-lainnya. Semuanya menjadi saksi
dan menyaksikan bahwa kita sekarang ini mengakui berdirinya dan adanya tuhan dan
jadinya hamba Tuhan. Didalam hadist qudsyi, Tuhan berfirman artinya : aku
menyaksikan hidupku sendiri sebenarnya tiada tuhan melainkan aku.
Dan aku naik saksi bahwa Muhammad itu urusanku.
Dan sebenarnya yang bernama Allah itu akidahku.
Rasul itu rasaku. Muhammad itu cahayaku.
Akulah yang hidup yang tiada pernah mati. Yang ingat yang tidak
Lupa, kekal tiada berubah, pada kenyataan zat, akulah yang hawas lagi tahu, dan tiada
samar dan dari segala sesuatu.
Akulah yang kuasa dan menguasai, dan akulah yang maha bijaksana, maha suci aku,
dan sungguh besar kuasaku, dan sembahlah aku.
Di hadist qudsyi ini tadi, bukan saja kita baca saja tetapi yang utama sekali ialah ; untuk
pribadi kita sendiri dan untuk akidah kita sendiri.
Jadi inti dari semua itu adalah ; Tiada tuhan melainkan allah, dan Muhammad itu utusan
Allah.
Jadi yang disebut allah itu adalah afalnya.
Dan disebut rasul itu ya muhammad.
Muhammad itu adalah cahaya kita jua.
Jadi hakikat kita yang sebenarnya adalah, hidup kita ini adalah hidupnya Tuhan Allah
(Rahasia)
Buktinya Tuhan kuasa menghidupkan yang mati dan adanya mati dari hidup. Justru
hidup kita ini berasal dari yang mati.
Dan akhirnya tiada yang mati, dan hidup didunia dan akhirat tiada akan pernah lupa
akan hidup kita, tanpa perbuatan, tanpa bergeser dalam kenyataan yang sejati.
Jadi dasar kenyataan yang sampai kepada pusat yakin. Itulah dia kesempurnaan hidup.
Dan tiada merasa apa-apa yang dimaksud asal kita mati ialah, mati MANAWI, bukan
mati HISYI.
Adapun kehidupan ini atau kehidupan dunia ini, itulah dia zat yang maha suci, yang
tiada huruf, dan tiada suara, tiada kata-kata dan tiada nama, tiada warna-warni, tiada
roh, tiada jasad, dan tiada apa-apa tiulah dia JIBU.
LAHURUFIN WALA SAUTIN artinya ialah tiada huruf, tiada suara, tiada kata-kata zat
dirinya. Demikian tentang dua kalimat syahadat tersebut.
Asal dua kalimat syahadat itu ialah ; nur Muhammad, nur Muhammad itu ialah cahaya
kita yang terang benderang tuhan telah bertazalli kepadanya. Nur Muhammad itu
adalah hakikat alam. Dan nur Muhammad itu ialah cahaya kita pribadi. Jadi
kesimpulannya ialah kita ini asal adam. Adam dari nur Muhammad, dan nur Muhammad
itu dari nur zat. Maka wajarlah kita ini dengan zat allah. Karena zat itulah bermula
segala ujud. Jadi nyatalah kepada kita bahwa ujud sekalian alam ini kenyataan ujudnya
allah taala jua. Inilah yang disebut wahdatul ujud (ke-esaan ujud). Nyata dan jelaslah
kepada kita bahwa semua ujud ala mini adalah ujud allah taala jua. Jadi allah,
Muhammad, adam adalah satu. Insane kamil pun allah jua, adam dan Muhammad pun
pada hakikatnya. Jadi hakikatnya manusia ini tuhan/dalam rahasia hamba.
oo0oo
Beberapa hadist untuk jadi pertimbangan
Rithatu bil ilmilah
Pokok pengetahuan itu ialah : orang yang telah mendapatkan makam tuhannya. Dan
diduduki kedudukan orang yang kuasa manusia allah yang bersifat dengan sifat-sifat
allah dalam dirinya. Latknatuni goirif wala goirifuna. Artinya : adapun ilmu yang satu itu,
siapa saja yang menangkapnya, niscaya masuk sorgalah ia.
Layarifu Robbahu wala robbahu. Artinya : barang siapa yang mengetahui ilmu satu itu,
dan dapat mengamalkan, niscaya sempurnalah ia di dunia dan akhirat. Demikianlah
yang hamba sampaikan kepada saudaraku muslim.
Wala mukminin hayun fiddroini. Artinya : masuk dalam lipatan pakaian suaminya hal ini
terdapat pada nikah batin, sebab dia mengaku mamum pada suaminya.
Dan menghalalkan dirinya kepada suaminya, dan mengharuskan nyawanya pada allah
dan melenyapkan tubuhnya pada nabi Muhammad, serta mengaku mamum pada
suaminya dunia akhirat.
Nata kimbolong artinya : termasuk dalam lipatan pakaian istrinya : ialah karena
perkawinan itu.
Nikah bathin yang sebenarnya, dan jangan sampai pisah dunia akhirat. Nikah bathin
yang sebenarnya ialah : apabila si istri mengenal diri dan memahami sebenar-benarnya
tentang rahasia dirinya dan memahami akan tuhannya sedalam-dalamnya. Maka dialah
yang diberikan oleh suaminya nikah bathin.Sebab mustahil akan bercerai dengan suami
dari dunia hingga akhiratnya. Cobalah renungkan sejenak berpisahnya allah dengan
Muhammad.
Inilah bukti nyata dan dalil nyata.
Syahadatnya para rasul-rasul
Nama-nama rasul utusan tuhan allah
1. Nabi Muhammad saw
2. Nabi Adam a.s
3. Nabi Nuh a.s
4. Nabi Musa a.s
5. Nabi Isa a.s
a. Asyhadu alla illaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah
b. Asyhadu alla illaha illallah wa asyhadu anna adam khalifatullah
c. Asyhadu alla illaha illallah wa asyhadu anna nuh habibullah
d. Asyhadu alla illaha illallah wa asyhadu anna Ibrahim kholilullah
e. Asyhadu alla illaha illallah wa asyhadu anna musa kalamullah
f. Asyhadu alla illaha illallah wa asyhadu anna isa ruhullah
Firman Tuhan kepada Muhammad
Ya, Muhammad, engkau utusanku
Sekarang engkau harus marifat kepadaku. Sebab engkau adalah kehadiranku. Dalilnya
adalah: al-insanu sirri, wa ana sirrohu. Insan itu rahasiaku dan akupun rahasianya.
Jelasnya adalah, sesungguhnyarasaku ini sudah pasti dan derajatnya tidak salah lagi
Muhammad rasulullah. Dan aku menganugerahimu burokuntuk nanti menghadapku dan
terus sampai ke anak cucumu, lalu kepada wali-waliku.
Ini tiada batas sampai kepada hari kiamat.
Kesimpulannya apabila nabi kita miraj maka kitapun miraj jua adanya.
Kalau tidak demikian, maka tersalahlah marifat kita kepada Allah Taala. karena
hakikatnya disekujur badan kita ini telah menerima keadaan dalam wujud pribadi.
Jadi hakikat adam itu tadi adalah sebagai adekan perwujudan kita pribadi yang nyata
kepada kita adalah pendengaran, penglihatan, perkataan, penciuman kita itulah nafas
kita yang sudah pasti dan Muhammad itu tadi adalah rasa jasad kita. Sekarang
meresap sekali yaitu : penglihatan, pendengaran, pencium, pengrasa dan pengucap.
Semuanya masuk kedalam rasa. Ujud juga adalah sebagai bukti. Jadi pada hakikatnya
seluruh rasa itu sudah menyatu atau menunggal didalam jasad. Tentu tidak ada
kekurangan lagi bukan ?
Makanya sudah kita katakan dahulu tadi bahwa kalau didalam hadits qudsyi allah
mengatakan seperti di bawah ini. Tidak ada Tuhan melainkan Aku dan Muhammad itu
adalah utusan-Ku. Makanya kitapun harus demikian juga adanya kalau tidak tersalahlah
marifat kita kepada Allah dan kepada Rasulullah. Memang banyak yang dapat
memahami arti dalil-dalil dan hadits yang mendalam sekalipun mereka tiu cap seorang
guru atau seorang ulama dan penceramah, belum tentu dapat memahami dalil dan
nash dan hadits-hadits qudsyi yang mendalam dan yang penuh dengan liku-likunya
memang sulit kalau tidak ada pertolongan, Ilham dari Tuhan robbul alamin. Kalau hanya
menggunakan akal manusia semata, bangkrutlah yang akan bertemu.
Jadi yang utama sekali dalam menggali ilmu ketuhanan itu ialah tumpahan ilham dari
alam goib dan jangan mengartikan ayat-ayat al-Quran dan al-hadits menurut seleramu
sendiri, karena ayat-ayat suci al-Quran itu mengandung empat arti dan makna dan
pengertiannya. Kalau mengajinya hanya selapis saja memang sulit untuk mencari
kebenaran mutlak maka dari itu wahai sekalian penuntut camkanlah selama akalmu
masih bergelimang dalam nafsumu selama itu pula shaiton selalu mengkuti jejakmu.
Bagaimanakah mengatasi yang demikian ? untuk megatasi dalam perjuangan pertama
ialah : menyerah bulat-bulat dengan tak ada sak wasangka lagi. Mohonlah doamu
supaya hatimu beroleh petunjuk.
Firman allah kepada nabi adam a.s
Wahai engkau adam, diperintahkan olehmu menjadi utusan tetapi engkau sekarang
jangan marifat kepadaku dulu, pengetahuanmu tiu biarlah dahulu wujudmu itu sendiri.
Sebab ujudmu itu sebagai kenyataan adanya aku. Dalilnya adanya : wallahu bathinul
insan johirullah.
Artinya : johir Tuhan ada dimanusia dan bathin manusia ada di Tuhan. Dan sholatmu itu
dua rakaat. Yaitu pada waktu subuh apakah sebabnya jadi dua rakaat ? sebabnya ialah
adanya nyawa dan ujud.
Firman Allah kepada nabi Nuh a.s
Wahai engkau Nuh, aku perintahkan engkau menjadi utusanku, tetapi engkau jangan
marifat dulu kepadaku, ketahui siapa dulu olehmu : bahwa pendengaranmu itu adalah
pendengaranku, dalilnya sama dengan adam dan engkau sholat empat rakaat pada
waktu johor. Apakah sebabnya jadi empat rakaat ? sebabnya ialah engkau punya
telinga dan dua kaki.
Firman Allah kepada Nabi Ibrahim a.s
Wahai engkau Ibrahim, kuperintahkan engkau jadi utusanku, tetapi engkau jangan ingin
marifat kepadaku dahulu. Ketahui saja dahulu bahwa penglihatanmu itu adalah
penglihatanku dan sholatmu empat rakaat ashar. Demikianlah tentang sholat ashar.
Firman Allah kepada Nabi Musa a.s
Wahai engkau Musa kujadikan engkau utusanku, tetapiengkau jangan ingin tahu dahulu
kepada zat dan sifatku. Ketahui saja bahwa pengucapmu itu sesungguhnya adalah
pengucapku. Dalilnya sudah ada yaitu kalam mutakalimun. Sholatmu ada tiga rakaat
pada waktu maghrib, yaitu mulut, punya lisan dan memiliki arti yang tak salah lagi.
Firman Allah kepada Nabi Isa a.s
Wahai nabi Isa, engakau adalah utusanku, dan engkau tak usah marifat kepadaku
dulu, atau engkau ingin tahu tentang zatku ketahui saja bahwa nafasmu itu sendiri. Itu
adalah kenyataan hidupku ini pasti, dan engkau harus sholat empat rakaat pada waktu
isa. Sebab di dirimu itu ada dua lobang hidung, sebagai bukti nyata dari padaku, dan
punya darah. Sebab darah itu nanti mati (beku), dan nafasmu habis hilang. Jadi
dapatlah kita simpulkan bahwa sholat lima waktu itu sudah terhimpun pada diri.
Baikah hamba susun seperti di bawah ini. Inilah sholat yang 17 rakaat itu pada diri kita.
1. 1. Nyawa 11. mulut
2. 2. Ujud 12. lisan
3. 3. Telinga kanan` 13. Arti yang tak salah lagi
4. 4. Telinga kiri 14. Lobang hidung kanan
5. 5. Kaki kanan 15. Lobang hidung kiri
6. 6. Kaki kiri 16. nafas
7. 7. Mata kanan 17. darah
8. 8. Mata kiri
9. 9. Tangan kanan
10. 10. Tangan kiri
Demikianlah adanya usul sholat 17 rakaat yang ada pada diri kita masing-masing. Inilah
sebenarnya sholat (ingat) ingatlah selalu jangan lupa pada asalnya.
Marifat ada tiga bagian
Pertama : marifat sariat
Kedua : marifat tharikat
Ketiga : marifat hakikat
Apakah perbedaan antara tiga bagian itu :
Pertama : marifat orang ahli sariat itu yaitu : mengenal segala hukum dan mubah,
fardhu dan sunat.
kedua : adapun marifat orang dalil tharikat itu yaitu mengenal barang yang seni seperti:
ria, ujud, takbur, sumah, dan hasad dan Lainnya. Segala sifat mazmumah yang tercela
oleh rasa dan mengenal akan kasih sayang akan Allah Taala kepada hambanya dan
mengenal buruk dan baik zahir bathin.
Ketiga : adapun marifat orang ahli hakikat yaitu: antara antazzahu tasybih dan tiada
terdinding pandangan zahir dengan yang bathin dan sebaliknya tiada terdinding
pandangan bathin akan zahir. Demikianlah secara ringkasnya saja.
Apakah yang dinamakan sariat dan apapula hakikat ? sariat itu tubuh kita dan hakikat
itu jiwa, keduanya itu tiada boleh pisah atau bercerai walaupun kita sudah kembali kea
lam baqa. Ruh dan badan tiada tiada boleh pisah. Sebab sudah senyawa di dalam
badan atau di dalam rasa. Jadi siapa sariat semata dalam hidupnya, maka tiada
harapan kumpul dengan ruhnya. Tetapi kalau sudah sampai kepada hakikat tidak
mungkin lagi terpisah dengan sifatnya (badannya).
Jadi bagi ahlul hakikat walau bagaimanapun jua bentuknya, tetaplah ia ada sariat inilah
arti sariat yang sejati dan mutlak, disini tidak ada tawar menawar lagi, titik.
Sariat tubuh, tharikat nafas, hakikat ruh, dan marifat adalah sir. Inilah yang disebut
afal.Asma, sifat, dan zat kesemuanya ada dalam diri kita lahir bathin. Dan inilah orang
yang dahulu disebut: pandanagn, pengrasa, pengucap, dan pencium. Kesemua itu
bersatu atau bersamaan di dalam di dalam rasa. Jadi siapa sudah mengembalikan hak
taala yaitu rasa, maka dialah yang merasa di dalam rasanya da siapa masih betah
dalam rasa adam, maka tempatnya d neraka karena rasa itu ada tiga martabat, 1. Rasa
allah 2. Rasa Muhammad 3. Rasa adam. Demikianlah yang sebenarnya yang dapat
hamba sampaikan, dan pilihlah sendiri-sendiri.
Iman dan Islam
Adapun islam itu sariat, dan iman itu hakikat, atau dengan kata lain ialah islam itu zahir
dan iman itu bathin, dan bisa juga disebut islam itu tubuh dan iman itu ruh/nyawa, jadi
kalau kita kembalikan kepada asalnya yaitu: ruh dan jasad kembali kepada nur
Muhammad dan nur Muhammad itu jadi daripada kudrat dan iradatnya. Kalau demikian
adanya nyata kepada kita
bahwa nur Muhammad itu jadi daripada nur zat nyata benar bahwa zat itulah bermula
sgala ujud. Zat itulah bermula segala ujud tidak ada yang ujud hanya allah dan
perbuatan allah taala. Jadi nur Muhammad itu tadi disebut juga dengan hakikat alam,
Muhammad, dan hakikat Muhammad ialah hakikat alam. Jaid nyata kepada kita bahwa
ujud alal dan ujud allah, dan ujud allah ain ujud alam ialah adalah hakikat alam. Jadi
alam dan tuhan ialah satu (rahasia). Kalau demikian adanya maka ini dengan alam
seluruhnya adalah satu rahasia di kesimpulannya adalah: allah, Muhammad, adam
ialah satu rahasia insane kamil pun allah jua. Muhammad dan adam pun pada
hakikatnya, jadi ada hakikatnya manusia ini tuhan dalam rahasia. Syarat a dalam
beramal. Yang sebenarnya syarat syah beramal ialah: khusyu, ikhlas, dan ikhsan
(marifat)
Baiklah kita ambil pertengahan saja dahulu ikhlas ada tiga martabat/tiga bagian:
1. Ikhlas orang mubtadi
2. Ikhlas orang mutawasit
3. Ikhlas orang muntahi
1. Ikhlas orang mubtadi itu ialah; suci daripada riya, ujud sumah dan tujuannya hanya
semata karena allah taala. maksud dan tujuannya untuk masuk surge dan takut akan
neraka. Jenisnya ingin pahala dan menjauhi akan segala dosa.
2. Ikhlas orang mutawasit itu ialah:
Maha suci dari riya dan sumah hanya semata karena allah dan tidak inign pahala,
hanya mengerjakan suruh dan meningkatkan tengah.
3. Ikhlas orang muntahi itu ialah: tiada menilik baginya dari atau amal lainny, hanya
memandang fiil hakiki kelakuan allah taala pada dirinya.
Dan mereka tiada merasa lagi ada ujudnya sendiri, semuanya fana zahir dan batinnya.
Kehendaknya adalah tidak bersalahan dengan kehendak tuhannya pandangannya
manuggal dengan pandangan tuhannya. Kemauannya telah menunggal dengan
kemauannya atau tuhannya dan dia seujud, senyawa, serasa, serasi dan serahasia
dengan tuhannya. Tuhan menjadi matanya untuk melihat, telinganya untuk mendengar
dan lidahnya untuk berkata-kata. Dia menjadi wali allah dan allah menjadi walinya.
Demikianlah orang yang duduk pada golongan muntahi itu tadi. Inilah yang dimaksud
dengan ikhlas, atau khusu dan ikhlas, dan ihsan. Inilah maqam ahlul akhirat namanya.
Untuk menjalani ke maqam muntahi ini kita harus sabar dan ridha apa kehendak allah
taala saja dan harus menjalani maqam/martabat yang tiga itu seperti yang diterangkan
di atas tersebut. Demikianlah keterangan ini.
oo0oo
Rahasia Marifat
Adapun rahasia itu didalam hati, dan hati itu didalam puat, puat itu didalam jantung, dan
jantung itu di dalam rahasia allah.
Tetapi hati, puat, jantung itu sudah lebur kedalam rahasia allah. Jadi tuhan itu tiada
bertempat dan tiada ditempati oleh makhluk siapa yang sangka bahwa tuhan itu
bertempat di hati, di puat, di jantung, di arsy, di langit, di surge, atau di manusia, maka
rang itu kafir.
Atau rahasia marifat itu tidak terpakai lagi kata-kata yang bagaimanapun, sebab kalau
kita masih berpegang kepada kata-kata maka kata-kata itulah yang jadi dinding. Dan
yang disebut rahasia allah itu tadi, pertama rahasia yang berada di dalam jantung itulah
yang bernama allah. Dan yang demikian bernama rahasia allah, dan kehendaknya,
kehendak allah inilah yang berada dalam puad, dan inilah yang bernama rasa. Karena
disitulah tempat akan segala kehendak allah, lahir atau bathin. Sekali lagi janganlah
dipahami bahwa tuhan itu bertempat kepada manusia, atau manusia bertempat kepada
tuhan. Untuk membuktikan hilangnya rasa itu. lihatlah contoh orang yang sedang tidur.
Semuanya tiada merasa apa-apa lagi. Apalagi yang disebut in itu sudah tidak ada. Dari
itu janganlah lagi akhluk berkehendak, jangan lagi ada Ingatanmu, dan dirimupun tiada.
Maka yang ada itupun hanya hayat jua adanya. Jadi, disini adalah rahasia allah itu jad
iradat kepada insane dan kepada hayawan, sekiranya jika rahasia allah itu dan iradat
allah zahir dan bathin, tidak ada maka disitulah manusia menganggap ada perbuatan
dirinya sendirinya. Disinilah hawa nafsu menunggangi manusia. Bukan manusia
menunggangi nafsu, tapi nafsulah yang beraku-aku itu dalam setiap kejapan mata. Aku
haramkan mulutku, aku kapirkan hatiku, bila aku masih beraku-aku dengan hawa nafsu
yang tercela atau dengan nafsu akuan makhluk aku sebagai si penyusun kitab ini
bertanggung jawab atas kata-kataku tadi. Siapa yang hendak mengambil boleh dan
siapa yang menolakpun boleh.
Tidak ada pakaian dalam agama allah.
Seorang wali itu tidak beraku-aku lagi kecuali dengan akuan allah. Bulanlah engkau
yang beraku-aku.
Dikata engkau beraku-aku tepi allahlah yang beraku-aku tiada engkau beraku-aku. Jadi
yang beraku-aku dikala itu adalah rahasia allah, bukan engkau dalilnya: wama romaita
idjromaita, walakinnallah aroma. Artinya: bukanlah engkau yang melempar dikala
engkau melempar, tapi allahlah yang melempar dikala engkau melempar. Pahamkah.
oo0oo
Yang Sebenar Diri
Yang sebenar benar diri itu nyawa
Yang sebenar benar nyawa itu ruh.
Yang sebenar benar ruh itu nur Muhammad
Yang sebenar benar nur Muhammad itu sifat
Yang sebenar benar sifat itu zat (zat hayat)
Yang sebenar benar zat itu diri
Yang sebenar benar sifat itu rupa
Tapi bila kita mendakwa kepada ruh, maka teruskanlah kepada zat dan sifat allah.
Supaya jangan terdinding kepada allah apabila sudah kita tembuskan kepada zat dan
sifat allah, itulah tubuh orang marifat yang sebenarnya. Kalau sudah sampai kepada
diri yang sebenarnya atau diri bathin, barulah bathin dapat melihat bathin. Disini
dapatlah orang yang sampai itu melihat perjalanan ruh/rohani. Adapun yang disebut roh
idhofi itu berbadan Muhammad. Disini hamba tambahkan pula tentang nama-nama roh
yang patut dikenal: seperti roh idhofi, roh mukayyat, dan roh mutlak. Dan yang pertama
tadi disebut roh idhofi. Dan yang disebut roh/nyawa itu tadi disebut juga roh mukayyat.
Yang disebut roh mutlak itu adalah roh robbani itu adalah roh tuhan allah.
Kalau orang yang hanya sampai kepada roh mukayyat atau yang disebut nyawa itu:
artinya yang belum meneruskan kepada zat dan sifat allah taala.
Maka orang yang telah meneruskannya kepada zat dan sifat allah itulah yang disebut
roh mutlak. Atau lazim disebut oleh kaum sufi dengan ruhul kudus atau ruhul haq, ruhul
amin.
Jadi seorang wali allah yang berada pada tingkat atas darinya bertubuh sir, dan
berubah-ubah tuhan. Yang disebut sir dan roh itu ialah : zat allah dan sifat allah.
Dengan adanya zat dan sifat itu lalu kita ingat kepada kalimah yang berbunyi ah, ah,
ah, ah, ah, ah, ah. Disini ada dua huruf, yaitu huruf alif dan huruf ha. Alif itu berarti ujud,
dan h itu berarti hayat. Tiap-tiap hayat tentunya dengan ujud. Setiap ujud dan hayat,
pasti dengan namanya pula. Dan setiap ada ujud, hayat dan asma, tentu ada afal jadi
susunannya yang sebenarnya itu adalah : zat, sifat, asma, dan afal itulah yang
bernama allah dan akhirnya kalimah la illha ilallah itulah yang bernama zat sifat asma
dan afal. inilah rahasia bathin dan zahir syariat dan hakikat. Hamba dan tuhan, abid
dan mabud, khalik dan makhluk. Zat dan sifat tiada boleh pisah, begitu juga tidak boleh
sekutu. Ia seperti naf dan isbat jua adanya dan masa lalinya rasa, kita lupa dan kita
tidak ingat lagi yang sebagai macam, itulah yang bernama idhafat maallah artinya :
hilang semuanya dan tidak ketinggalan walau sebesar atom. Maka ini hamba disebut
dengan makam : penelanjangan tuhan. Sekarang baiklah kita teruskan kepada
membicarakan tentang yang lainnya. Adapun cita-cita dan rasa perasaan masalah
berbagai bathin dan zahir sekalian tubuh itu lahir dan bathin. Sebab karena
yang dipuji itu jatuhnya kepada tubuh bathin dan zahir. Inilah jadinya kedalam diri kita,
bilangan tatkala allah taala itu bersifat dengan sifat, kata ain. Jadi kesimpulannya ialah
yang memuji ia yang dipuji. Ia yang menyembah dan ia juga yang disembah. Karena
ahadiyah, wahdah, dan wahadiah adalah Esa. Jadi disini boleh di kata : puji qadim
bagian qadim, puji hadist bagi qadim. puji qadim bagi hadits. Dan puji hadits bagi
hadits. Bagi orang yang paham tentan rahasia marifat itu, tidak ada lagi syakan ragu
atas kata-kata yang diatas ini tadi sebab dalam ilmu hakikat ada kesimpulan yang
berbunyi wahadiah, wahdah, wahidiyah, adalah Esa. Jadi Muhammad, adam adalah
Esa.
Kamilpun allah jua. Muhammad dan adapun ada hakikatnya : jadi pada hakikatnya
manusia ini adalah rahasia Tuhan menurut bentuk dan surahnya sendiri. Makadari itu
tuhan memerintahkan kepada malaikat supaya sujud kepada adam a.s.
KHALIK DAN MAKHLUK
Beberapa kesimpulan
Asal kata makhluk diambil dari kata-kata halq dan kata-kata halq diambil dari kata
khaliq. Dan kata-kata khalik itu adalah khalik. Jadi asal dari khalik kembali lagi kepada
khalik. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Datang dari allah kembali kepada allah. Awalnya
allah, dan akhirnya allah. Awalnya tuhan dan akhirnya tuhan. Awalnya tidak ada
permulaannya dan akhirnya puntidak ada penghabisannya.
Kalau marifat kita sudah tazimullah, yaitu :
Tilik seorang arif itu akan kebesaran dan kemuliaan dan keagungan tuhan allah azza
wazalla jua adanya maka intisari dari pada itu adalah segala makhluk itu adalah khalik,
dan khalik itu sebaliknya. Dalilnya : syhudul kasrah til wahdah dan syuhudul wahdah fil
kasrah, akhirnya syuhudul wahdah fil wahdah. Demikianlah pandangan seorang arifin
billah. Jadi kesimpulannya adalah : semua itu allah dan allah itu semuanya inilah yang
disebut wahdah al-ujud atau kesatuan ujud. Jadi hamba dapat menyimpulkan pula
bahwa allah adalah hakikat alam.
Apakah yang dimaksud Azzazatullah
Baiklah hamba uraikan secara ringkas saja bagi orang yang telah marifat zat, tiadalah
baginya permulaan dan penghabisan.
Pandangannya jauh berbeda dengan pandangan orang yang hanya berada dengan
pandangan tingkat bawah. Orang demikian berpandangan bahwa ia melihat allah setiap
kejapan mata dan dalam setiap sentuhan hatinya yang disebut mata hati itu bukannya
ia nya. Sebab mata lahir dan mata hati itu hanya asma jua adanya disini mata bathin
melihat bathin. Dan mata hati itu sudah lebur kedalam fana. Jadi pandangan yang
tertinggi sekarang ini adalah kembali kepada mata zahir jua dahulu. Hingga mata
bathin, sebab tiada kebilangan hakikat itu tanpa syariat/ zahir dan tiada kebilangan
sariat itu tanpa hakikat/bathin. Kesimpulannya adalah : zahir ia yang bathin, dan bathin
ia yang zahir, sebab awal dan akhir itu adalah rahasia insan. Maka dari pada itu
pandangan akhir jua pandangan awal. Disinilah letaknya rahasia allah / insan, dan
rahasia allah adalah rahasia insan. Rahasia insan dan rahasia allah itu disebut juga
dengan sirullah atau sirullahzat atau zat ilahiah.
Zat ilahiah itu yaitu diri bathin dan zahir. Zahir tuhan ada dimanusia dan bathin manusia
ada di tuhan. Dengan kata lain yaitu : johirnya makhluk dan bathinnya tuhan dan
zahirnya..bathin..
Jadi hendaklah diketahui akan sirullah didalam ujud insan dari kita ini. Sekira kira
ujudullah berdiri dihadapanmu dengan nyata dan jelas. Hilangkan dan lenyapkan
ujudmu. Niscaya ujudullah berdiri dengan kedirianmu.
Tak ada ujud bagimu, lahir dan bathinnya, kecuali itu hanya ujudullah jua yang ada.
Ujud kesegalaan ini hanya ujud hayal, bukan sebenarnya ujudullah ada pada setiap diri
: dan ada pada setiap manusia dan seluruh makhluk. Tetapi disini memerlukan
perincian yang mendalam. Jadi siapa masih melihat kepada dirinya seumur hidupnya
tidak akan bertemu dengan tuhannya. (tidak akan melihat kepada tuhannya). Siapa
yang melihat kepada tuhannya niscaya tiada lagi melihat kepada dirinya sendirinya.
Tiada lagi melihat makhluk yang terlihat hanya tuhannya. Itu menunjukkan tidak lagi
melihat dirinya dengan kekuatan dalil yang nyata yaitu : ROBBI BI ROBBI.
Melihat tuhannya dengan tuhannya.
Mengenal tuhannya dengan tuhannya.
Demikianlah tentang ujudillah itu tadi.
Beberapa Bentuk Zikir
Dalam ajaran tasauf ada beberapa bentuk zikir walaupun umpamanya berlainan antara
saufi ini dan saufi itu, atau guru ini, dan guru itu, semuanya disebut zikir jua. Bagi
penelitian hamba yang daif lagi hina in, semua bentuk zikir itu baik hanya ada beda
dalam sebutannya dan hurufnya. Tapi semua itu adalh zikir. Tetapi yang penting disini
bukan huruf dan suara akan tetapi isinya apakah zikirnya kosong, atau isi, itulah yang
menjadi nasa allah. Dalilnya adalah : laya zikrullah ilallah, artinya : tiada menyebut
allah hanya allah, inilah ainnya. Sekarang zikir yang hendak menangkap burung nuri
seekor. Umpamanya kita berzikir mangata : hu allah, hu allah. Itu ibaratnya menangkap
burung tertangkap ekornya.
Mengata : allahu, allahu, baru tertangkap bulunya saja
Mengata : allah, allah, tertangkap kakinya saja
Mengata : la ilalaha ilallah zatullah tertangkap kepala
Mengata : la ilaha ilallah hak, tertangkap paruhnya
Mengata : la ilaha ilallah nurul hak, tertangkap dadanya.
Mengata : lahu, lahu, tertangkap lehernya
Mengata : la, la, la tertangkap sayapnya saja
Mengata : hu, hu, hu tertangkap suaranya saja
Mengata : ah, ah, ah tertangkap keindahannya saja.
Ahirnya : la hurupin wala sautin : baru tertangkap saikungan
Artinya : diam
bersambung..
DIKALA SAKARATAL MAUT
Kesempurnaan hamba allah pulang ke rahmatullah ini hanya sebuah misal atau contoh
Ada beberapa pertanda menjadai rahasia
Bergerak daripada ujung sulla lalu naik ke atas kepada, rasanya seperti ditusuk-tusuk
dengan jarum, dan lalu terus kepada telinga kiri dan kanan. Dan mendengar bunyi
suara seperti bunyi badil/ meriam atau petir, dan heran rasanya terlalu sangat, itulah
hakikat jibril memberi tanda. Jibril itu suatu cahaya keluar dari diri kita pada waktu itu
kita mengata : ya hu, ya hu, ya hu.
Sekarang umur kita tinggal 40 hari saja sesudah 33 hari yaitu tinggal 7 hari lagi
keluarlah suatu cahaya/dari mata kita rupanya sangat elok bercahaya cahaya.
Dengan berpakaian hijau itulah dia malaikat izrail. Dikala itu kita mengucap : Hakkul
hak, hakkul hak, hakkul hak jadi umur kita tinggal 7 hari lagi.
Sesudah 3 hari itu, yaitu pada hari yang ke 36 keluar pula cahaya dari mata kita, yaitu
cahaya yang amat putih bersih seperti kita jua besarnya, atau rupanya : baunya terlalu
sangat harum seperti ambar kasturi dan dia berkata : akulah yang bernama muhammad
itulah sesungguhnya allah taala memberi tanda gerak.
Dan dikala itu kita mengucap alhamdulillah robbil alamin dan pada hari yang yang
keempat puluh (40) : maka allah tazali yaitu zat allah s.w.t yang sebenarnya maka
bertetaplah engkau pulang kerahmatullahi taala seperti terlalu nikmat rasanya, tiada
hingga lagi. Maka kita ingat, jangan lupa dalam hati kita ini Ujudullah Taala.
Maka himpunlah muhammad dan allah, yaitu hu allah inilah perjalanan para aribillah
dan para wali-wali allah jangan di ingat dimulut dan dihati ingat didalam dan barang
siapa mengenal akan tuhannya, niscaya ia jahil akan dirinya sendiri.


Jikalau tiada anugerahnya kepadaku, niscaya tiadalah aku dapat mengenal tuhanku
Dan saiyidina Abu Bakar pernah ditanya orang
Bika arofa robbaka, artinya : dengan apa engkau mengenal tuhanmu ?
Maka syayidina abuu bakar menjawab dengan tegas
Araftu robbi bi robbi, walaula robbi ma araftu robbi
Artinya : aku mengenal tuhan dengan tuhanku jua, jiakalu tiada karena tuhanku,
tiadalah aku dapat mengenal tuhanku. Maka yang bertanya itu meneruskan
pertanyaannya. Apa mungkinkah manusia ini dapat mengenal tuhan ?
Maka saiyidina abu Bakar menjawab :
Al adju andarkil idroki idrokum
Artinya : lemah daripada mendapat akan pendapat, itulah yang mendapat, maksudnya
ialah : kelemahanku akan tuhannya. Jadi jelasnya ialah : dia juga yang mendapat
kaunya lebih jelas lagi kaum sufi mengatakan layarifullah ilallah.
Artinya : tiada mengenal allah hanya allah
Sekarang baiklah hamba bawakan pula ayat yang berbunyi : wafi amfusikum afala
tursirun, artinya : didalam diri kamu kenapa kamu tidak mengetahuinya dan lagi dalil
mengatakan wafi amfusikum wama yafalun, artinya : tuhan ada pada engkau tetapi
Engkau tiada melihat. Maka dengan adanya dalil ini/ dalil al-quran yang nyata ini.
Marilah kita mengenal Tuhan Allah s.w.t.
Beranikanlah : jangan ada rasa takut, rasa takut itu adalah bujukan syaiton laknatullah.
Lil jismil insani insanu
Artinya : carilah orang, yang ada orang didalam orang
Fastazkurni, fastzkurkum
Artinya : kenalilah sedalam-dalamnya tuhanmu dan dia juga mengenal kepadamu
Demikianlah orang yang hendak mengenal diri dan lagi firman Allah Taala dalam al-
quran : wanah aqrobu ilahi min khablil wail . Artinya : kami adalah lebih dekat
kepadanya daripada urat leher mereka sendiri (Qaf s. 50,16)
Quluah bitu al-jamia famma yatiyanakum minni huda famantabia huda yafala khaufun
alaihin walahum yakhjanun, artinya : berangkalah kamu sekaliannya, jika datang
petunjukku kepadamu
maka barang siapa mengikuti petunjukku, niscaya tiada takut dan tiada gentar dan tiada
berduka cita waktu selama-lamanya.
Jadi ayat ini adalah bagi kita untuk mendorong kita dalam menuju tuhan robbul alamin.
Maka dari pada itu segalanya ialah : menuntut demi allah, mengenal demi allah,
berjuang demi allah
Sembahyang demi allah, bekerja demi allah, beramal demi allah, berusaha demi allah,
jadi keseluruhnnya adalah demi allah. Tidak ada demi itu dan demi ini, semuanya
ditundukan dan direndahkan demi allah. Hidup di alam maya semata-mata
melaksanakan perintah allah dan meninggalkan larangan allah. Hamba berbuat
menurut sekehendak allah. Tidak menambah dan mencurangi dari kehendak allah.
Apabila hamba berani menambah dan mengurang daripada kudrat dan iradat allah,
maka aku hukumkan dariku itu murtad. Dan apabila kau lupa sekejap saja kepada allah,
maka aku hukumkan diriku itu kafir. Sekarang baiklah kita teruskan dengan ayat yang
berbunyi Kholaqtul zinna wal insa liyabudun. Arrtinya : aku jadikan jin dan manusia
semata-mata untuk mengenal kepadaku atau untuk mengabdi kepadaku, atau untuk
menyembah kepadaku mengenal tuhan adalah suatu amanah dari allah, untuk kita
laksanakan secepat mungkin dan janganlah kita lalaikan mengaji/menuntut rahasia
besar ini. Sabda Rasulullah saw faija ajakaro illa khonasa, artinya : apabila ingatlah
musnahlah syaiton. Maksudnya ialah : yang ingat disini bukan makhluk biasa, etapi
hamba yang sudah melasanakan kepada keakuan tuhannya. itulah manusia allah
namanya. Itulah insan kamil inilah yang dimaksud oleh abda nabi kita Muhammad s.a.w
dan sekarang kita teruskan pula kepada hadist yang berbunyi : Takholaqu bi
akhlakillah. Artinya : berakhaklah kamu dengan akhlak allah.
Apa yang dimaksud dengan berakhlak dengan akhlak allah ? jawabnya ialah hamba
yang sudah mewujudkan tuhan dalam dirinya pribadiitulah akhlak allah. Jadi tujuan
utama dalam bidang ilmu tasauf ialah : untuk menyempurnakan lahir dan bathin, luar
dan dalam, sariat dan hakikat, fikih dan tasauf. Dan dapat membedakan yang yang hak
dengan yang batil. Dan dapat membedakan dan mengetahui mana yang sebenar-
benarnya insan kamil dan mana manusia biasa.
Yang semula mulia hamba disini tuhannya ialah : yang tahu akan dirinya dan yang tahu
rahasia yang satu itu. setinggi-tingi maqam ialah yang menduduki kedudukan tuhannya.
Tuhan menjadi matanya untuk melihat, tellinganya untuk mendengar, dan lidahnya
untuk berkata-kata.
Dan orang yang tidak terdinding lagi pandangannya ialah : hanya satu pandangannya,
satu tekatnya satu akidahnya, satu pendiriannya, dan satu dalam rahasianya. Pokoknya
segala-gala adalah Satu belaka bagi pendirian hamba hanya satu dan satu. Semuanya
bilangan adalah satu. Semesta satu,semua alam satu, surge dan neraka satu,
pendeknya adalah semua satu.
Demikianlah pendirian seorang arif atau waliallah. Seorang waliaalah pernah berkata
tidak ada kejahatan di dalam dunia ini.beliau sangat optimis sekali. Demikian lah yang
pernah melompat dari mulutnya seorang arif atau wali Allah.

ILLAH : RASA
Rasa sejati dan mutlak dan murni inilah rasa tuhan yang sejati dan abadi dan mutlak
nafsulmuttmainnah itulah yang disebut sunyi dari zat maha suci tuhan yang disebut
nafsu zat hak taala yang disebut sunyi dari zat maha suci tuhan.
Rasa yang sejati itu tidak tersentuh dan tidak bercerai dari maha suci tuhan, ini yang
dikatakan dia yang didalam dan dia yang diluar. Dia yang mengurung dan dia yang
dikurung. Itulah kedudukan seorang waliallah atala. Beliau itu sudah wahua ma akum
artinya berberangan siang dan malam dan tiada dibatasi oleh ruang dan waktu dan
tiada rusak karena rusaknya adam, Dia tetap langgeng selamanya.

Liqo (pertemuan)
Kalau yang tertulis dalam al-quran itu datangnya dari mana dan kemana simpunnya.
Apakah setelah membekas pada kulit-kulit kayu daun-daun kurma, batu-batu dan di
kayu-kayu sudah dihilangkan yang sejatinya ?
Apakah al-quran itu hanya yang tertulis di lukh mahfutz saja ? adalah yang alinnya lagi
?
Bagaimana muayatnya dan apakah nama tempatnya?
Kitab yang diturunkan allah kebumi ini ada 104 buah kitab. Adalah kitab yang
tersembunyi dibalik yang 104 itu yang memang ada, ialah : kitabullah yan sebenarnya
itu apakah ia berhuruf, bersuara merupakan kata-kata kitabullah itu sunyi dari
segalanya. Manusia hanya diberi sedikit saja percikan kalau tuhan hakiki dan azalli.
Jadi siapa yang berhajat kepada ilmu, ilmuwan namanya. Dan siapa yang berhajat
kepada ilmu dan kepada allah, itulah yang sebenarnya, yang sampai. Inilah makam
tuhan yang hakiki dan azali dan inilah makam ahlul akhirat namanya. Inilah makam
nabi-nabi. Dan rasul-rasul allah. Ini makam muhammada namanya. Makam yang terpuji
dilangit dan terpuji di bumi. Jadi siapa-siapa yang dikehendaki allah, hanya engkau
sendiri kurang faham dengan allah. Bila engkau paham dengan Allah, maka berarti
engakau sepaham dengan Allah.
Artinya : fahammu satu rahasia dengan allah, kemauanmu satu rahasia dengan kuasa
allah.
Akhirnya ujudmu dan hidupmu satu rahasia dengan ujud allah dan hayatullah zat.

Nur Muhammad
Nur Muhammad itu adalah pandangan pertama bagi kita karena itu adalah bibit dari
segala kejadian.
Adapun takbir atau mukarramah itu ialah : Allah itu hayat Hu itu Roh, Roh itu nafas,
nafas itu nyawa. Mukarramah takbir ini diambil dari kitab TUHPA. Pakaian dari DATUK
SANGGUL tanah kuning Rantau (kalsel). Sekarang kita mengambil pakaian DATU
MUHMMAD HASAN Negara (kalsel) bunyinya inilah ilmu rapat mufakat segala ulama
yang ahlus sunnah wal jamaah yang hak. Maka inilah pegangan kita pada hayat. Hayat
itu menjadi nyawa dan nyawa itu menjadi Nur Muhammad. Dan Muhammad itulah Roh
Allah. Tetapi disini kita teruskan kepada zat-zat sifat allah jua. Jangan
terhijab/terdinding. Jadi allah dan Muhammad jangan diceraikan, seperti naf dan isbat
kesimpulannya ialah kalimah la ilaha ilallah itu gugurnya kepada : hayat, roh, nafas dan
nyawa.
Susunannya begini la itu hayat, ilaha itu roh, illa nafas dan allah itu nyawa.
Jadi yang sebenar-benarnya diri itu nur muhammad
Yang sebenar-benarnya nur Muhammad itu sifat
Sebenar-benarnya sifat itu zat, yaitu zat hayat
Allahlah yang disebut rahasia allah (sirrullah)
Inilah perjalanan menurut Datuk Muhammad Hasan
Kebersihan hamba kepada semua penuntut smpanlah
Ia baik-baik jangan sampai dibeberkan ditengah- tengah
masyarakat, nanti bisa menimbulkan fitnah besar.

Syeh Muhammad arsyad Al-banjari / datuk arsyad
Pandangan syeh Muhammad arsyad al banjari dalam
Martapura (kalampaian martapura)
ampun yang sebenar-benarnya diri itu hayat
zat itu roh, roh itu nafas, nafas itu rahasia, rahasia itu nur Muhammad
dan yang sebenar-benarnya Muhammad it ujud kita ini. itulah pegangan kita sekarang
ini, dan seterusnya inilah pakaian datuk Arsyad Kalampaian, Martapura.
Dan selanjutnya kita teruskan kepada pakaian Datuk Abussamad Bakumpai, Kalsel
menurut keputusan kaji beliau adalah yang sebenar-benarnya badan rohani kita itu
adalah : Allah Taala sesudah engkau faham, maka jangan engkau cari lagi. Karena ia
sudah menjadi nyawa kita.
Maksudnya ialah : jangan dicari lagi, karena Allah itu sudah laisya kamislihi saiun
Apabila kau cari lagi ia bertambah jauh darimu
Coba saja kau berdiri di muka cermin yang bersih
Apa yang engkau lihat? Bayangan bukan ?
Mana ujudmu yang sebenarnya dari keduanya itu ?
Tentu ujud berdiri itu bukan
Nah, itulah contohnya yang paling mudah pada akal
Hamba mohon diambilkan dan dimesrakan lahir
Bathin. Sekali lagi. Jangan dicari lagi. Karena ia sudah
Menjadi al-insanu sirri wa ana sirohu
Artinya : insan itu rahasiaku dan akupun rahasianya
Demikianlah adanya, wassalam.

oo0oo

Kalimah La Ilaha Illallah
Kalimah tauhid ini mengandung empat roh
Satu roh JASMANI, tempatnya pada seluruh tubuh.
Roh ROHANI tempatnya diatas jantung kita
Roh RAHMANI, tempatnya pada otak, member cahaya mata
Roh IDHAFI, tempatnya dalam jantung.
Ialah empat roh itu yang ada pada diri kita
Tapi jangan kau artikan bahwa roh itu bertempat karena semuanya itu sudah lebur
Ke dalam rahasia Allah. Siapa yang mendapatkan Allah pada suatu tempat orang itu
sesat dan kafir naudjubillahiminzalik.
Dan kalimat ini mengandung empat pasal pula itu sifatnya kebesaran, kemuliaan,
keragaman, keelokkan dan kesempurnaan zat Allah Taala. sedang sifat 20 itupun
simpunnya pada kalimah ini. Juga seperti : sariat,tarekat, hakikat, marifat. Simpunnya
kepada kalimat tauhid itu tadi juga. Sedang asma afal sifat dan zat tercakup kepada
kalimah tauhid juga.
Dan kalimah tauhid ini tadi termasuk kalimah meadakan dan meniadakan, maksudnya
ialah allah ada, makhluk ada. Dan juga kalimah tauhid itu menunjukkan fana dan baqa.
Fana hamba ke dalam tuhan dan baqa dan tuhan. Artinya : fana dalam kekidaman, dan
baqa dalam keesaan. Sebagai yang terakhir kalimah tauhid itu menjadikenyataan ujud
semesta dan hayat semesta.
Kalimah la ilahailallah ini simpulnya kepada huruf lamjalalah ini menunjukkan keadaan
allah. Dan keadaan yang menyebut itu sendiri. Kalau kita artikan secara umum, itu
berarti dengan tiada. Tapi sebaliknya menunjukkan keadaannya. Kalau seorang arif itu
mengata ala allah. Artinya melainkan allah jadi huruf la ini zikir jua adanya dan
senantiasa adapula zikir bathin yang tak panjang bacaannya hanya bagi ingat cukup,
inilah kesempurnaan diri. Allah hadir, allah maI, allah alimun, allah basyirun, allah
samiun, allah mutakalimun. Artinya : allah hadir, allah serta, allah tahu, allah melihat,
mendengar, berkata-kata. Inilah zikir bagi ingat atau bagi tahu-tahu saja. Tapi kalau
belum matang bisa dilatih dahulu, dan kalau sudah mesra dan zliam. Pemberitahuan :
umpama ada yang lainnya hanay ada empat zikirnya, pun sama saja. Kalau yang
empat itu kita sudah mengerti artinya maka dengan sendirinya bisa meneruskan yang
lainnya. Demikianlah mengenal zikir rahasia atau zikir diri, namanya. Sebab arti zikir ini
sangat luas dan dalam arti dan maksudnya.
Zikir itusemua baik, asal saja sudah faham artinya dan tujuannnya, tepat diantara
semua zikir lahir atau bathin yang paling istimewa dan paling mulai ialah zikir DIAM.

Susunan Sifat 20 Gugurnya Kepada Diri

Ujud adalah kepala
Qidam adalah telinga kanan
Baqa adalah telinga kiri
Muhalapah adalah mata kanan
Qiamuhu adalah mata kiri
Wahdaniat adalah mulut
Kuadrat adalah bahu kanan
Iradat adalah bahu kiri
Ilmu adalah susu kanan
Hayat adalah susu kiri
Sama adalah tangan kanan
Besar adalah tangan kiri
Kalam adalah pangkal lengan
kanan
Badhrun adalah pangkal lengan kiri
Muridun adalah kaki kanan
Alimun adalah kaki kiri
Hayyun adalah paha kanan
Samiun adalah paha kiri
Bashirun adalah pusat
Mutakalimun adalah jantung
Demikian susunan menurut urutan-urutannya.

Huruf-huruf nama Allah
Allah : zat, sifat, asma, afal
Muhammad : sir, nur, asma, perbuatan
Adam : rahasia, roh, hati, kelakuan
Insan kamil : rahasia allah Taala
Sebuah misal :
Roh umpam istana
Hati umpama raja
Ilmu umpama hakiki
Akal umpama pembesar kerajaan
Tubuh unpama kendaraan
Nafsu umpama penarik kereta
Telunjuk sebagai penguasa kerajaan
Mata sebagai pengawas
Telinga sebagai penghubung
Hidung sebagai timbangan
Mulut sebagai palu
Kaki sebagai lascar
Tengah sebagai tempuk pemerintahan, sayap kanan/kiri.
Demikianlah yang dapat hamba harapkan untuk sesamaku. Ini hanya sebagai missal
atau contoh saja. Inilah raja kuasa bagi sekalian umat. Inilah yang disebut halifah di
dalam bumi ini. Sekianlah ulasan tersebut di atas ini.

Doa nikah supaya mendapat tuntunan hidup
Wanumadzilu minal qurani wahuma sifau warahma hulillmuminin
Mada keluarlah engkau daripada tubuh
Madi keluarlah engkau daripada hati
Mani keluarlah engkau daripada nyawa
Manikan keluarlah engkau daripada rahasia
Keluarlah engkau dengan izin Allah
Keluarlah engkau dengan qodrat allah
Keluarlah engkau dengan iradat allah
Malaikat kiraman-katibin bukai pintu hadijah, buka pintu aisyah, bukai pintu maimunah,
bukai pintu salamah, bukai pintu patimah, pintu surga zannatun nain, tutupkan pintu
neraka dengan pandangan lailahaillallah muhammadarrasulullah.

Cara memakainya
Duduk berhadapan bertemu lutut, ajari dengan membaca astagfirullah hal adzim 3x
Syahadat dan al-fatihah. Selesai ini kita baca dalam hati ayat tersebut diatas. Selesai
membaca ayat yang dimaksud sewaktu akan main, senjata kita didepan senjatanya,
baca assalamualaikum yang bahir rahman, dijawab oleh istri : waalaikum salam ya
bahir rahim. Sewaktu air akan keluar kita abaca syahadat tauhid yakni
ashaduanlaailahaa illallah disambung Istri dengan syahadat rasul yakni waashaduanna
muhammadarrasulullah.

Cinta hakiki
Jangan jauh-jauh engkau mencari ajaran. Karena ajaran-ajaran itu telah berada
didalam dirimu sendiri. Bahkan seluruh dunia ini telah berada dalam dirimu sendiri.
Jadikanlah dirimu itu cinta, cinta sejati dan abadi. Dengan cinta itu kau dapat melihat
dunia, arahkanlah pandanganmu dengan tajam dan dengan keheningan parasmu nan
elok rupawan kepadanya siang atau malam. Karena apakah kenyataannya ? segala
sesuatu yang tampak di sekeliling kita adalah akibat perbuatannya. Oleh karena itu
jelaslah sudah bahwa tuhan berada dalam cinta, engkau tidak akan menemui kesulitan
lagi asalkan masuk dan keluarnya telah jelas bagimu. Pengertian tentang hal ini sangat
terbatas sekali. Dia sama sekali tidak berbentuk seperti sangkamu. Dia tidak tampak
oleh orang biasa (orang awam) tetapi dia tetap ada dan tetap hadir. Tetapi bagi orang
yang berakhir dalam pandangannya, maka tampak sesuatu yang benar dan agung. Dan
ketika dipandangnya ujud itu, maka dengan jelas tampak membayang ujud yang
seragam antara dia dengan ujud itutidak ada bedanya. Dia tidak tampak karena
terdesak oleh gerakan-gerakannya sendiri dari seluruh dan azali. Jadi bedanya tidak
tampak pada sumbernya karena ini walaupun kita bicarakan siang dan malam tapi jika
orang belum pernah memperoleh ajaran yang rahasia ini tetaplah tiada faedahnya
(tidak ada gunanya).
Ia maujud dengan ujudnya allah taala yang hakiki, dan fana dibawah ujudnya. Maka
jelaslah kepada kita bahwa hilang diri itu atau insan itu melahirkan seorang insane
kamil atau Muhammad insan kamil. Persembahan seorang insan kamil tidaklah
mengenal waktu semua gerakannya digunakan untuk ibadah. Sikap diamnya dan
bicaranya dan gerak tubuhnya, bahkan bulu romanya, kotorannya, kencingnya
semuanya diperuntkkan sebagai ibadah memuji tuhan. Inilah sholat dhaimnamanya.
Sekian wassallam.


Sedikit tentang Tanya Jawab
Tanya : Bagaiman menutup pintu shaiton?
Jawab : untuk menutup pintu-pintu itu mudah saja. Asal tahu rahasianya kejadiannya
yaitu :
lepaskan akuan sendiri kepada akuan tuhan, itulah penutup pintu-pintu shaiton.
Tanya : apakah puncak segala puncak marifat itu ?
Jawab : puncak segala ilmu dan marifat itu ialah : kosong
Tanya : manakah al-quran yang rahasia itu?
Jawab : al-quran yang rahasia itu ialah tiada huruf, tiada suara dan tiada kata-kata
Tanya : apakah nama tuhan yang azali itu?
Jawab : nama tuhan yang azali itu tiada bernama hanya disebut huwa, sesudah itu baru
hu.
Hu itu allah taala : dan nur bernama Muhammad.
Tanya : apakah bedanya nur allah dengan nur Muhammad?
Jawab : nur allah dengan nur Muhammad tiada lain. Siapa menyangka berlainan,
kafirlah
orang itu
Tanya : nur itu artinya cahaya benarkah itu?
Jawab : itu tidak benar. Itu hanya kata-kata kiasan saja. Nur yang sebenarnya bukan
cahaya,
bukan benda, dan bukan materi, dan bukan zat, dan bukan sifat. Tidak seorang pun
yang tahu kecuali orang yang beroleh petunjuk hidayah.
Tanya : apakah yang dimaksud mekkah itu?
Jawab : yang dimaksud dengan Mekkah itu ialah Muhammad
Tanya : apakah yang dimaksud dengan madinah itu ?
Jawab : yang dimaksud madinah itu ialah : dua kalimat syahadat/ syahadatain
Tanya : apakah yang dimaksud dengan kabah itu ?
Jawab : yang dimaksud kabah itu ialah adam
Tanya : huruf mim, ha, mim, dal, itu masuknya ke mana?
Jawab : huruf Muhammad itu masuk kepada huruf : alif, lam awal, lam achir,dan ha
Tanya : mana menyatukan itu?
Jawab : alif dalam mim
Lam awal dengan ha
Lam achir dengan mim
Ha dengan dal
Tanya : apakah arti sin, ba, qab ?
Jawab : sin itu adalah rahasia semesta alam
Ba itu kejadian semesta alam
Qaf itu meliputi sekalian alam
Tanya : coba kamu uraikan sedikit sedikit tentang sin, ba, qaf
Jawab : sin, ba, qof itu ialah
Sin itu rahasia allah
Ba itu rahasia Muhammad
Qab itu rahasia alam
Baiklah ringkasnya saja hamba uraikan :
Allah ya Muhammad, Muhammad ya adam
Apakah arti ba, alif, mim, lam ?
Bakhrul abu malun laqut
Apakah yang dimaksud dengan bakhrul abu malun laqut?
Itu yang disebut. Bismillahirahmanirrahim
Itulah asma tuhan yang paling rahasia
Tutuplah kepada yang bukan ahlinya. Karena bisa membawa fitnah besar dimata umum
Apakah mungkin ada ba, alif, mim, lam, kalau tidak ada sin, ba, qob, tidak ada, tentunya
ba, alif, mim, lam pun tidak ada jua. Jelasnya : kalau Muhammad tiada, siapa yang
mengatakan tuhan itu ada. Jadi buktinya tuhan itu ada, adanya aku. Adanya tuhan itu
adanya aku. Dan adanya aku,
adanya tuhan. Jadi intisari kalimah la ilaha illallah itu tidak ada tuhan, melainkan aku.
Dan tidak ada aku melainkan aku. Sekarang, akuku lenyap dalam jibu. La hurufi wala
sautin artinya : tiada huruf, tiada kata-kata, tiada suara.
Aku kini tiada disana, hanya engkau tunggal semata.kini aku tiada lagi mengata aku,
hanya aku mengata : engkaulah tuhanku.
Maksudnya : ialah yang tuhan itu adalah aku didalam rahasiaku
Demikianlah garis besar tentang Tanya jawab ini maka sampai disini.

HAQIQAT SEMATA
Maqam ini disebut juga dengan haqiqat mujaradat atau dengan kata DERAJAT
HAQIQAT. Orang awan dan orang alim belum mendapat atau mencapai DERAJAT
HAQIQAT ini. Mereka hanya sampai kepada tingkat ilmu belaka. Belum lagi sampai
kepada DERAJAT HAQIQAT ILMU DAN MARIFAT. Orang yang berada pada tingkat
haqiqat semata ini, tiada lagi berpegang kepada kulit lahir dan nash dan dalil mereka
telah menyeberang dari alQuran dan al-hadits.
Mereka langsung menuju tuhan tanpa perantara
Rasulullah S.A.W sendiri, sebelum turunnya alQuran beliau beliau sudah marifat
kepada Tuhan Allah. Beliau cukupmemakai dalil-dalil alam sekelilingnya. Itulah yang
disebut KITABUL UJUD. Orang yang berada pada maqam ini berkata dengan
sembarang kata, karena mereka tidak peduli atas kaedah sareat. Makanya ulama-
ulama sareat atau ulama fiqih menghukumkan jindik kepada mereka. Sebenarnya kata-
kata jindik itu hanya kata-kata menakuti saja.
Orang-orangsiddik yang kuat memegang sareat berkata-kata jindik itu hanya untuk
supaya jangan ditiru oleh orang yang dangkal ilmu pengetahuanya. Jadi saya yakin,
bahwa haqiqat semata ini dapat dibenarkan, asal orang itu benar-benar mendalam, dan
dalam ilmu marifah dan telah sampai kepuncaknya.
RASULULLAH S.A.W sendiri pernah bersabda, dan tiba-tiba disuruh Tuhan menutup
lidahnya, agar supaya terpelihara sareat MUHAMMAD. Para sahabat mengumpulkan
dan mencatat semua hadits nabi saw tetapi nabi melarang mencatat hadits-hadits nabi
yang sangat rahasia, kalau dicatat semua maka bisa membawa fitnah besar, para
sahabat sering membicarakan soal yang mendalam. Sampai-sampai keluar dari al-
quran dan alhadits nabi saw sering melarang. Sebab sabda beliau : tidak semua
umatku yang mencapai makam ini. Dan nanti bisa membawa fitnah besar, dan sabda
nabi s.a.w. yang sangat rahasia itu hanya dibisikan orang ditelinga yang beroleh ilham.
Dan RASULULLAH s.a.wa sendiri pernah bersabda, yang artinya begini : AKU ALLAH
TIDAK ADA TUHAN, MELAINKAN AKU.
Demikianlah hadits shahih yang pernah saya temui dalam sebuah kitab tasauf yang
sangat mendalam sekali isinya. Maka apabila saya sak dan ragu dengan hadits ini,
maka kafirlah saya pada saat ini juga. Dan bakarlah saya dengan neraka jahanam itu.
turunkanlah bala bencana yang hebat didalam dunia ini juga. Dan janganlah engkau
terima tobat saya sampaii hari kiamat.
Engkau maha mendengar lagi maha mengetahui. Orang yang telah mencapai tingkat
ini, mereka telah berada pada alam yang tertinggi, yang disebut dalam firman Tuhan
yang berbunyi AL MALA IL ALA. Orang ini hakikat semata, tiada lagi berpegang
kepada sareat yang jahir ini. Sebab dalam pandangannya sareat yang berlaku ini
adalah sareatullah jua. Gerak dan gerik hanya pada Allah.
Orang yang sampai pada Allah mereka seia sekata , seujud, senyawa , serasa dan
serahasia. Kehendaknya tidak berlawanan dengan kehendak Allah. Mereka telah satu
dengan Tuhan.
Sifat Tuhan menjadilalah sifatnya.
Ia telah fana dalam Tuhan dan baqa dalam Tuhan. Siapakah lagi yang memerintahkan
dan siapakah yang diperintah. Tentunya tidak ada apa-apa lagi. PAHAMKANLAH.
Orang yang pada maqam tertinggi ini, telah mendapat kebebasan dari Tuhan, karena
mereka satu kedudukan dengan Tuhan dalam segala hal. Orang ini kerap kali berkata
dengan sembarang kata
Karena mereka berdiri sendiri dan berbuat sendiri menurut sesukanya, sering mereka
berkata; Aku yang punya alam, aku yang punya kuasa, dan aku yang menentukan
hokum. Yang Tuhan itu adalah Aku. Maha suci aku dan sembahlah aku. Tidak ada
Tuhan, melainkan Aku MUHAMMAD itu utusanku, MALAIKAT itu abdiku.
Dan semua makhluk mendapat menghadap kepadaku, dan algi katanya ; Akulah Tuhan
sekalian makhluk.
Semua orang yang mengahadap itu adalah menyembah kepadaku. Alangkah besarnya
kuasa. Akulah Tuhan yang hidup, yang tiada mati semua dengan sendirinya, tiada Ruh
dan tiada jasad. Kadang-kadang mereka berpisah.
Berkata pula; Akulah Tuhan yang maha besar, yang meliputi alam.
Aku ada dimana-mana. DI ARSY, DI LANGIT DAN DI BUMI.
Apabila aku berkata ; maka tuhanku menjawab, hambamu mendengar suaramu.
Alangkah mesranya hidupku bersama kekasihku. Dia adalah aku dan aku adalah dia.
AKU DAN AKU ADALAH DIA.
Aku satu dengan Allah, Aku satu dengan Muhammad, Aku satu dengan Adam, Aku atu
dengan seluruh alam, Akulah Tuhan yang maha Esa (rahasianya).
Aku berbuat menurut sekehendakku. Kalau hendak melihat Tuhan ; lihatlah aku. Semua
wali-wali itu adalah waliku. Aku berkata sembarangan kata, Tak ada satupun kata, Tak
ada satupun yang menenagahnya, kecuali aku sendiri.
Alangkah mulianya aku, Akulah lapang dan akulah yang sempit. Semua perbuatanku di
ala mini adalah baik. Hanyalah makhluk sendiri salah sangka.
Siapa menyangka buruk, buruklah jadinya
Siapa menyangka baik, maka baiklah ia.
Inilah contoh orang yang sejajar dengan maqam Rasulullah s.a.w.
Janganlah pandang jahir semata, niscaya jauh dari Tuhan.
Apakah arti hakikat yang sesungguhnya ?
Arti hakikat itu ialah Tuhan semata, tiada campur dengan makhluk
Sedang makhluk itupun juga asma Tuhan. Allah itupun asma Tuhan, semua asma
Tuhan, tetap ia hakikatnya satu jua.
Jadi bagi orang yang telah bertemu dengan inti sari ilmu dan marifat adalah ; ia tidak
perlu lagi menyebut asmanya, atau pengkatnya, cukuplah ia menyatakan dirinya
dengan kata-kata Aku (Hu). Inipun kalau keluar. Tetapi bagi bathinnya ; cukuplah
diamnya orang yang telah bulat atau satu dengan Tuhan, telah hapus kata-kata sareat
atau tarikat. Hanya tinggal bathin hakikat dan lahir marifat. Yang teratasnya lagi tidak
ada/hapus kata-kata marifat ; tinggallah hakikat (tuhan semata). Jadi tinggallah satu
pandang syuhud saja. SYUHUDUL WAHDAH FILWAHDAH. Tuhan memandang
kepada dirinya sendiri. Jadi disini tidak ada sareat, tarekat dan marifat lagi. Semuanya
tidak ada yang berdiri diatas hakikat.
Hakikat adalah ZAT DARI TUHAN ALLAH AZZAWAZALLA, jelasnya tidak ada sifat
yang berdiri diatas zat. Jadi jahir Tuhan, bathinnya Tuhan. Yang nyata Tuhan dan yang
bathinpun Tuhan jua.
Jadi yang berlaku pada sekalian ala mini adalah ZAT SEMATA atau yang disebut
hakikat semata. Dengan kata lain (Rahasia) ialah : HU (AKU) semata.
Kata-kata AKU disini adalah murni dan tak diragukan lagi kebenarannya. MAN ANA
(SIAPA AKU) ; Aku disini ialah, Tuhan sekalian makhluk. Simpun seluruh alam dunia
dan alam akhirat. Kalau hendak menerangkan kalimah AKU (ANA). Kering air laut untuk
tintahnya dan tak cukup daun kayu-kayu untuk kertasnya. Untuk menulis kalimah KU
atau ANA tak akan habis-habisnya.
Untuk memecahkan satu kalimah saja, tak cukup umur kita. Inilah tanda kebesaran
Tuhan seru sekalian Alam.
Sedang inipun hanya satu tetes dari pialanya
Ilmu rahasia yang dianugerahikan Tuhan kepada hambanya hanyalah sebagai setetes
embun diwaktu pagi. Sedang setetes ini sajapun banyak orang yang heran dan
tercengang mendengarnya.
Apalagi umpamanya dua tetes, mungin ada yang matiterkejut karenanya. Atau
langsung mendustakannya.
Sekurang-kurangnya orang mengatakan gila atau kapir.
Tetapi saya tidak heran atas tingkah laku hamba Allah didalam alam dunia ini. Karena
semuanya itu terjadi atau kudrat dan kehendak Allah semata-mata.
Dunia ini adalah panggung sandiwara Allah Taala, dimana Tuhan sendiri sebagai
dalangnya. Maka kalau sudah tahu rahasianya, tentunya tentram dan bahagia
hidupnya. Dan tak pernah mengeluh lagi. Orang yang sudah benar-benar bulat
tekadnya, tidak ada takut lagi. Kadang-kadang orang yang telah merasa nikmatnya
kurnia tuhan itu, ada yang ingin mati saja, yaitu mati di pangkuan kekasih. Orang yang
demikian ini pandangannya Allah semata dan baik semata dan tersenyum semata. Tak
ada lagi kebencian, buruk sangka, fitnah dan lain-lain sebagainyaorang yang seperti ini
berkata selalu benar dan tak mau dusta lagi. Mereka tidak mengeluh dalam kemiskinan
dan cacian orang. Orang ini telah melekat alam hati sanubarinya sampai kepuncak
ARSY perasaan ridhanya dan suci bersih RUH dan SIRNYA. Hanya dalam
pandangannya; AKU semata-mata.
Ia tidak lagi mengata : AMALLAH atau ANAL HAQ, atau AKU ZAT, AKU SIFAT. Atau
aku hamba, atau aku makhluk atau Aku manusia. Tetapi cukuplah dengan isarat : AKU
(ANA).
Kalau tidak perlu diam saja. Mereka tidak dapat lagi membedakan, yang mana dirinya
dan yang mana Tuhannya dan mana makhluknya.
Ia tidak tahu lagi siapa dirinya dan siapa Tuhannya.
Ia tidak tahu lagi membedakan yang mana dirinya dan yang mana Tuhannya dan mana
makhluk.
Ia tidak tahu lagi siapa dirinya dan siapa Tuhannya
Ia tidak tahu lagi dosa dan pahala. Hanya ia berkata dengan sembarang kata. AL-HAQ
ada padanya dan dengan dialah hakikat. Dialah yang bathin dalam hakikat dan dialah
yang lahir dalam marifat zahirnya Tuhan dan bathinnya Tuhan. Dia berdiri diatas
hukum, bukan di bawah hukum. Biarpun dia dicela dan dicaci, dimanja dan dipuja
baginya adalah sama saja.
Inilah manusia Allah yang suci murni dan tiada noda, walaupun satu titik hitam kata-
kata kafir atau gila dianggapnya sebagai suara merdu bagaikan seorang sufi meniup
seruling buluh perindu dari surga.
Suara cacian dan hinaan sebagai nyanyian pelepas rindu dikala kesepian, tak mampu
manusia memutarbalikkan hatinya atau yang disebut kalbun salim.
Dia tetap tenang ; tentram dan bahagia.
Allah tetap hadir dalam setiap saat / detik dalam perasaan
Orang yang seperti ini dapat dihitung dengan jari tangan, dia adalah termasuk golongan
yang sedikit diantara 72 atau 73 golongan. Kami berani menyatakan, bahwa kami
termasuk golongan yang sedikit. Yaitu golongan FIYAH QALILLAH.
Dalam istilah sufi disebut keluarga Tuhan.
Artinya : satu haderat dengan Tuhan, bahkan satu kedudukan dan satu kekayaan
dengan Tuhan. Satu kekuasaan dan satu kebesaran dan satu kemuliaan. Kamilah
Tuhan sekalian alam.
NUR ILAHI memenuhi jiwanya, NUR MUHAMMAD meliputi ujudnya.
Akhlak Allah dalam gerakan dan geriknya. Kalamullah setiap kata dan ucapannya.
RACHMAN DAN RACHIM dalam setiap pandangannya. Suara ALAIH dalamsetiap
pendengarannya.
Kalimah Allah dalam dalam setiap langkah dan tujuannya. SIRULLAH dalam setiap niat
dan perasaannya. NIKMAT dan RACHMAD ALLAH dalam setiap turun naik nafasnya.
ZIKRULLAH dalam setiap denyut jantungnya.
HUDAWAATUZZIKRI dalam setiap diamnya. RAHASIA ALLAH dalam setiap akuannya.
Dia ESA dalam ARSYnya dan tunggal dalam melayutnya.
Dia berhaq berkata ; dengan namaku yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Segala puji itu hanya untukku. Karena ia dating dariku dan kembali kepadaku.
Tahukah kamu wahai makhlukku !
Bukan engkau yang berbuat itu ; tetapi aku juga memuji diriku. Aku memuji diriku atau
aku diam saja; apakah aku tidak kuasa ? aku bebas menurut sekehendakku.
Aku jua yang menyuruh dan Aku jua yang mendengar.
Apabila Aku yang menyuruh, maka satu makhluk pun tak ada yang sanggup
meninggalkannya. Dan apabila aku ang menengahmu, maka satu makhlukpun tak ada
yyang sanggup mengerjakannya. Inilah tanda kebesaranku dan tanda kekuasaanku
dalam setiap makhluk.
Apakah kamu masih belum mengerti?
Apakah aku yang ada, maka tak usah kamu takut dengan neraka, dan tak perlu kamu
mencari surga. Akulah yang berhak menentukannya. Karena aku jua yang berbuat dan
yang melarangnya.
Apabila aku menyampaikannya bukan aku yang mewajibkannya apa-apa untukku.
Hanya semata-mata aku menyuruhmu supaya masuk kedalam surgaku. Apakah kamu
belum mengerti? Bukanlah aku merindukan surga tetapi surga itu rindu padaku
Dan aku takut neraka ; teapi neraka sendiri lenyap dariku. Akankah neraka itu terbit dari
surga?
Surga itu terbit dari AKU.
Pantaskah aku yang sujud kepada surge dan neraka?
Orang yang mencari surga atau takut akan neraka ?
Tahukah kamu wahai sekalian manusia ?
Dia ini milikmu dan akhirat itu haqmu
Dia ini zahirmu dan akhirat itu bathinmu
Dia ini badanmu dan akhirat itu jiwamu
Dia ini sifatmu dan akhirat itu zatmu
Zatmu tiada lain daripada zatmu
Dia ini neraka pada hakikatnya. Akhirat itu adalah surga . ia dan akhirat adalah satu.
Surga dan nerakapun satu jua. Allah dan Muhammad satu. Kalau begini manakah
neraka itu?
Manakah dunia atau makhluk itu ?. Manakah yang adan dan Muhammad ?
Manakah yang jasad dan manakah yang roh itu ? manakah yang makhluk dan
manakah yang Tuhan itu? rohlah kamu kalau masih belum mengerti.
Bacalah kitab barincong ; artinya perpisahan antara yang lahir dengan yang bathin.
Antara yang batal dengan yang haq. Antara ahli kulit dengan ahli isi. Antara ahli sareat
dengan ahli hakikat. Perpisahan antara makhluk dengan Tuhan. Perpisahan antara ahli
jahir dengan ahli ibadat bathin.
RINCUNG : tak mau campur baur dengan ahli sareat. Memisahkan diri tak mau rapat.
Ilmu jahir membawa mudarat.
Hakikat Allah bahagia dunia akhirat. Kitab barincungpusaka lama. Jangan dibuang
dilaut merah. Hati bingung didalam dada.
Ingin mati dilautan darah. Kalau belum bertemu, rindukan bulan
Kalau dapat, jangan tak dihiraukan
Sulit mencari, buang anak bini rahasia sejati ilmu robbani.
PANTUN ORANG HAKIKAT
KALAU BENAR INGIN TERUSKAN
TUNJUKKAN MUKA TARUH DIDEPAN
PANTANG MUNDUR PAHLAWAN TUHAN
MATI SYAHID DIPANGKUAN TUHAN
KITAB BARINCUNG JANGAN TANYAKAN
TAK ADA JAWAB TUAN DAPATKAN
KALAU PERCAYA SILAHKAN MAKAN
KALAU RAGU SILAHKAN (CEPAT) MUNTAHKAN
BANYAK BICARA RAGU TIMBULAN
BANYAK TANYA, NYATA KETAKUTAN
HATI DUA, MAKHLUK DAN TUHAN
KITAB BARINCUNG UNGGUL DIDEPAN
DATUK SANGGUL GELAR MULIA
ILMU SEJATI TAK MAU DIBELAH DUA
TUHAN DAN MUHAMMAD ADALAH BETA
SANGGUL UNGGUL AKULAH TIMBUL
DATUK SANGGUL JELMAAN TUHAN
TUHAN MENJELMA BERNAMA SANGGUL
LIMPAH RACHMAT ABDULLAH TIMBUL
SANGGUL LENYAP DIDALAM MAKBUL
BUKAN AKU BERTAKLID BUTA
KEPADA PIMPINAN ASAL SEMULA
KINI LANGSUNG MENUJU DIA
TUHAN ALLAH TANPA PERANTARA
AKU ALLAH SANGGUL PUN ALLAH
PARA WALI HALIFATULLAH TIDAK BERDUA DIHADERAT ALLAH
WALAU TAK HINA ATAU NABI-NABI ALLAH
RASUL DAN NABI-NABI MANUSIA UTAMA
PANDANGAN JAHIR ADAT DUNIA
AKU ALLAH DIATAS SEGALA-GALANYA
NAMA DAN PANGKAT HANYALAH ASMA
KALAU ORANG BERKATA ; RASUL INI
MULIA DAN NABI INI ADALAH KAYA
SAHABAT DAN AULIA SERTA ANBIYA
PARA WALI TARUH DISUKA
DARI KUJAWAB SEMUA KATA
SEMUA ITU ADALAH BETA
MISKIN DAN KAYA, MULIA ADA PADA KITA
SEMUA ALLAH TUHAN YANG KAYA
ADAKAH YANG TINGGI ATAU MELATA
SEMUA MAKHLUK TERMASUK KITA
TUHAN ALLAH KHALIK PENCIPTA
SEMUA KATA DIHADAPKAN KITA
ORANG JAHIL SERTA PENDUSTA
PAKAI JUBAH KAYA PENDETA
HATI BUSUK, JIWA KAYA BUAYA
LAIN DIMULUT LAIN PULA DIRASA
ILMU ZAHIR MENCEGAH KATA
YANG SATU DIBELAH DUA
ALIM ULAMA JANGAN DIPERCAYA
KALAU MAKHLUK MASIH BERDAYA
BIAR MALING GAWIAN DUNIA
ILMUNYA AMBIL ASAL SEMPURNA
TIDAK SEMBAHYANG BUKAN UKURANNYA
ILMU SEJATI TUHAN YANG PUNYA
BIAR ALIM DALAM DUNIA
TAQLID BUTA HIDUP PERCUMA
BILA SEMBAHYANG MENCARI BALASANNYA
TANDA MUNAFIK NAMPAK KELIHATANNYA
AMAL SEMBAHYANG TIADA ARTINYA
HATI SIRIK, KATA JIWANYA
AKU ALLAH YANG MENENTUKANNYA
SIAPA KENAL ITULAH SEMPURNA.
Tuhan itulah haqiqat ujud dalam hidup ini
Tuhan itulah haqiqat alam, Alam dan tuhan adalah satu
Maka siapa yang fana dengan Allah, niscaya ia lupa akan dirinya.
Dan berkenalan dengan Allah dalam suhudnya
Siapa tiada melekat Allah, dalam apa yang ia lihat ; nyatalah ia masih terdinding.
Seorang ahlul haqiqat yang tiada ber haqiqat.
Seorang pencinta Tuhan, yang tiada bertuhan. Dan seorang sareat, yang tiada
bersareat.
Dan seorang ahlul marifat, yang tiada bermarifat. Seorang ahli pikir, yang tiada
menggunakan pikiran. Dan seorang ahli tasyauf, yang tiada bertasyauf. Seorang
pengenal, yang tiada mengenal lagi. Karena yang dikenal dan yang dikenal adalah satu
jua.
Yang mencari itu, itulah yang dicari. Artinya ; Tuhan mengenal Tuhan.
Lemah dari pendapatan akan mendapat, itulah pendapatan Tuhan.
Jadi siapa kenal akan dirinya, niscaya kenal akan Tuhannya. Sebab dirinya itu tiada lain
dari Tuahnnya. Jadi nyatalah tuhan didalam diri. Diri dalam genggaman Tuhan.
Dengan kata lain ; pemeliharaan Tuhan pada bathin hambanya. Jadi kesimpulannya
JOHIR TUHAN, BATHINPUN TUHAN.
Dunia Tuhan, akhiratpun Tuhan, yang nyata Tuhan, yang ghoib pun Tuhan.
Awal pun Tuhan, akhir pun Tuhan
Yang nyata Tuhan, yang ghoib pun Tuhan
Semua itu Tuhan dan Tuhan itu semuanya.
Inilah ilmu marifat yang sempurna.
Inilah ilmu rahasia yang esa yang sejati.
Inilah agama Islam yang sebenarnya.
Inilah iman haq yang diridhai.
Inilah amal ibadat yang bernilai.
Inilah manusia Allah yang suci murni.
Inilah dua kalimah syadahat yang sesungguhnya dan yang sempurna.
Disinilah sembahyang miroj namanya.
Disinilah puasa yang sebenarnya.
Disinilah yang sesungguhnya yang berzakat.
Disinilah haji yang mabrur.
Disinilah letaknya kebenaran cinta kepada Rasulullah dan
Kepada Tuhandan kepada segala makhluk.
Dan inilah yang disebut: AGAMA
Artinya: ALIF, AGEN DAN MIM.
APAKAH ARTI AGAMA itu.
Dalam arti yang sangat mendalam ialah.
ALIF artinya : ZAT ALLAH.
MIM artinya : SIFAT ALLAH.
AGEN artinya : Antara dua ujud. Yaitu ujud Allah dan ujud Muhammad.
Atau antara ujud Adam dn Ujud Allah.
Baiklah aku susun dengan rapi sekali.
ALIF : artinya ALLAH
MIM : artinya Muhammad.
AGEN : artinya nafsu Syahwat.
Jadi dinding antara Muhammad dengan Allah Taala inilah NAFSU. Siapa sanggup
mengalahkan nafsu itu ; berarti bertemu dengan Tuhan. Inilah arti yang sebenarnya
dalam Rahasia ke-Tuhanan. Jangan hanyabisa mengatakan saja. Sedang haqiqat
belum tahu.
Haqiqat yang sesungguhnya nafsu itu ialah ; SYAHWAT .
Maka saya uraikan dalam beberapa fasal.
1. Yang disebut dal AlQuran yaitu : SYAITON
2. Nafsu kebinatangan (hayawan)
3. Nafsu yang belum terkendalikan
Siapa yang sudah sanggup mengalahkan nafsu shaiton itu berarti tidak adashaitonnya
lagi.
Kini menjadilah ia nafsu ZAT HAQ TAALA atau nafsu mutmainnah. Inilah SIROLLAH
NAMANYA. Maka apabila datangnya dari ZAT illahiyah (Zat-ketuhanan) semuanya
baik dan semuanya ibadat. Ialah artinya Agama itu. inilah agama yang selamat.
Atau yang lazim disebut : AGAMA ISLAM. Islam itu artinya selamat sejahtera.
Jadi dinding (hijab Allah) itu ialah : yang disebut AGEN itu tadi. Apabila musnah Agen
itu tadi ; disebut juga AEN. Inilah ZAT ketuhanan yang mutlak. Marilah kita buka terus
rahasia ini. Anda sering mendengar orang berkata : Hilangkan titiknya dahulu, baru
kamu sampai kepada Allah. Baiklah aku dengan rela hati menerangkannya kepada
anda, sesudah itu tutuplah. Baiklah kita membicarakan kembali antara AIN ( ) dan
Agen ( ). Huruf AIN tidak bertitik.
Sedangkan huruf AGEN ( ) ada titiknya. Maka jadilah ia huruf AIN ( ). AGEN
AIN kalau huruf agan itu tadi sudah kita buang titiknya ; maka otomatis orang menyebut
AIN.
Jadi AIN ini ZAT ketuhanan yang mutlak (Nafsu ZAT Hau Taala) sedang AGEN itu tadi
adalah nafsu shaiton atau nafsu yang batil. Maka bila hilang titik AGEN itu tadi ;
berubahlah menjadi AIN contohnya ;
Hanya menghilangkan titiknya, jadi sempurna ilmunya. Sama halnya dengan kata-kata
AKU. Dan si batal menyebut AKU jua.
Disini kita kita hanya menghilangkan akuan makhluk. Bila sudah hilang, hanya akuan
Allah saja yang ada lagi. Sempurnalah ilmunya.
Inilah cara menghilangkan titik itu tadi. Rahasiakanlah buat sementara. Mudah saja
bukan. Semuanya jadi rahasia kalau belum diketahui.
ISLAM
Dalam artian umum ialah selamat
Artian dalam marifat lain pula.artinya : Allah, Sir, Nafsu, yang haq, dan Muhammad
Antara Allah dengan Muhammad adalah Sir rahasia dan nafsu zat haq Taala.
Apabila dapat menyatukan antara Sir dan nafsu yang haq, maka baru benarlah dapat
menyatukan Allah dengan Muhammad. Apabila sempurna yang empat macam ini ;
berarti sempurna islamnya dan sempurna imannya. Dan setelah tersebut tadi.
Sesudah mengetahui yang sesungguhnya arti islam itu ; Barulah dinamakan Islam
sejati dan iman yang sempurna. Inilah yang sebenar-benarnya Agama, dan sebenar-
benarnya islam dan iman yang haq. Inilah mumin sejati dan hamba yang sempurna.
Janganlah hanya mengaku beragama Islam, sedang jiwanya kosong dari Agama.
Demikian pula halnya mengenai akidah/ pendirian seseorang yaitu tanpa taqlid buta
dan ikut-ikutan orang lain. Kita wajib menyaksikan sendiri, membuktikan sendiri, dan
merasakan sendiri. Inilah yang sebenar-benarnya agama Islam yang sempurna.
Keterangan, ini merupakan ILMU LADUNI DAN RAHASIA KUDUS.
KEBENARAN DALAM AJARAN TASYAUF
Untuk mengetahui kebenaran dalam ajaran tasyauf ini kita dapat merasakan sendiri,
umpamanya ; mendapat musibah, kita harus sabar dan ridha. Dan hanya sanggup tidak
berdusta lagi. Jadi dalam pandangan kita semata-mata Allah, dan dalam perasaan kita
harus kasih sayang. Dalam hidup ini kita telah mengetahui arti AGAMA.
AKIDAHKU : Aku tidak mau taklid buta lagi, walaupun ulama memakai dalil-dalil
dan nash yang hebat.
Alhamdulillah kini jiwaku tenteram dan bahagia, hidupku puas dengan nikmat Allah dn
setiap saat. Dalam soal ibadah aku aku tidak takut sedikit amal. Perasaanku kini tak
ada lagi merasakan takut atau gentar. Aku tidak takut dengan neraka dan tidak takut
siksa dan tidak takut sedikit amal dan tidak takut dicela dan tidak takut dikapirkan
makhluk, tidak takut miskin dan tidak takut mati. Kata-kata takut itu lenyap semua
dalam perasaanku. Sebaliknya ; aku merasa senang, bahagia, kasih saying, sabar,
cinta dan ridha. Dan aku telah merasa nikmat didalam nikmat. Semua nikmat, tidak ada
bala dan siksa.
Kini aku tidak minta sorga lagi. Sebab nikmat itu sorga, dan telah kurasakan didalam
dunia ini.
Dunia nikmat akhiratpun nikmat. Senang nikmat susahpun nikmat.
Tidak ada yang tidak nikmat bagiku. Tak ada yang tak baik bagiku. Tak ada yang tak
taat bagiku.
Semua nikmat, semua baik, semua ibadat, semua rahmat dan semua ridha bagiku.
Dalam pandanganku tak ada lagi iblis dan shaiton, manusia dan jin, malaikat dan nahi-
nahi, semua Tuhan dan Tuhan semuanya. Pendeknya serba Tuhan, tak ada selalu
Tuhan.
Hanya dengan cara beginilah hamba Allah akan mencapai ketentraman jiwadan
kebahagiaan. Dengan inilah caraku mencari kebenaran mutlak dan tidak ada yang lebih
bahagia daripada kebahagiaan seorang ahlul marifat.

AKIDAH / PENDIRIAN
Pendirian seorang ahlul marifat ialah tak ragu akan akidahnya, dan tak pernah berubah
walaupun dikapirkan orang. Mereka rela mati daripada berubah keyakinannya, mati
adalah jalan yang terbaik dari semua jalan yang baik. Seorang ahlul marifat tak pernah
luntur, walaupun dihujani dengan hujan fitnah. Kata-kata sesat dan kapir ; dianggapnya
sebuah nyanyian seorang sufi yang edang rindu kepada kekasihnya. Mereka tidak
peduli akan kata-kata huruf dan suara. Hanya yang penting baginya perasaannya
kepada Tuhannya. Apabila cintanya telah bersemi dan berupa penerimaan dari haliknya
; disinilah nilai hidup itu. baginya tak guna hidup, tanpa nikmat (marifat). Karena
marifat itu adalah jiwanya iman ; dan jiwanya iman adalah ichsan.
Jadi jiwanya Islam adalah iman, dan jiwanya iman adalah ichsan. Apabila jiwa-jiwa itu
kosong dari marifat ; samalah hidupnya sebagai seekor binatang buas, yang rakus dan
tak tahu diri. Karena akhir tujuan hidup adalah inta dan ridha.
Apabila cinta dan ridha telah bebas dari belenggu kemakhlukan semata. Karena dalam
jiwa yang suci, akan melahirkan perbuatan yang suci pula. Dalam jiwa yang kotor, akan
melahirkan perbuatan yang kotor pula. Tentang kata-kata suci dan kotor ini ; anda telah
malum adanya. Tak usah anda pikirkan lagi. Karena bagi anda semua suci, semua
halal, semua baik. Tidak ada kejahatan didalam dunia ini. Yang jahat itu dalam artian
dunia ialah ; orang yang mengaku ada punya akal sendiri. Dan perbuatan sendiri ; yaitu
diluar perbuatan Allah. Itulah yang dimaksud jahat atau jahil. Tetapi bagi kita, iman dan
toat kapir da masiat, jahat dan baik ; adalah sama, dan semuanya adalah baik. Tidak
ada perbuatan Tuhan itu yang jahat.
Bila datang dari Tuhan semua baik. Jadi pendirian seorang ahlul Haqiqat atau haqiqat
semata ialah benar-benar sudah bersih dari kesirikan ; menyatakan, setiap perbuatan
adalah baik, setiap gerak dan geriknya ibadat.
Setiap nafas keluar masuk ; zikir. Jelasnya adalah gerak dan adalah puji (ingat).
Pohon dari ingat ini adalah ; Esa/satu (bersatu dalam rahasia). Apabila sudah benar-
benar satu dengan seluruh alam dan Tuhan ; itulah kesatuan ujud namanya.
Sahdatul ujud artinya ; semua itu Allah dan Allah. Kalau sudah begini, inilah yanh
disebut Tuhan yang maha Esa. Yang maha sempurna. Kkalau sudah begini katakanlah
apa yang kau semuanya baik, sempurnanya ibadah dan semuanya ibadat yang
sempurna. Karena pokok pangkalnya segala kejadian, segala kehidupan dan segala
perbuatan telah kita ketahui seluruhnya. Maka dari itu janganlah kita ada perasaan syak
dan ragu lagi.
Tidak ada yang perlu ditakuti. Jangan takut kepada Tuhan, karena Tuhn bukan hantu
bukan iblis dan bukan jin dan bukan malaikat semuanya bukan dan bukan.
Adakah orang takut dengan dirinya sendiri?
Adakah orang benci kepada dirinya sendiri?
Dan adakah orang menyiksa dirinya sendiri?
Adakah orang memerintah dirinya sendiri?
Adakah orang menyakiti kepada dirinya sendiri?
Jawabnya :
Yang ada hanya memuji dirinya sendiri
Mencintai dirinya sendiri
Merasa sendiri dan berbuat sendiri
Tidak ada yang diperintah dan yang diperintah
Tidak ada yang disakiti dan yang menyakiti, tegasnya karena CINTA
Yang ada hanya memuji dirinya sendiri, merasa sendiri dan berbuat sendiri.
Semua orang merasa benar, mengaku baik dan mulia. Hamper semua orang merasa
dirinya tidak bersalah, tidak berdosa, tidak tercela.
Semua orang mengaku baik dan mulia dan sebagainya.
Hampir semua orang merasa dirinya tidak bersalah, tidak berdosa, tidak bersalah.
Fahamilah kata-kataku ini. Kalau percaya ambil, kalau ragu buang jauh-jauh. Tidak ada
paksaan dalam agama Allah, pilihlah sendiri saja.
MAQAM TUHAN
Seorang insan kamil (manusia sempurna) ; bagi mereka, tak ada atau tak perlu lagi
kepada sama atau kedudukan , atau dengan pangkat. Arif/wali. Atau dengan
mengulang-ulang kata-kata hamba, atau manusia atau makhluk. Dia tidak perlu lagi
mengata zat atau sifat. Apalagi kata-kata sariat dan tharekat, dia tidak memerlukan lagi
kata-kata hakikat marifat.
Hanyalah ia diam dalam malaqutnya dan tunggal dalam jabarutnya. Hanya tinggal
AKUdalam isyaratnya. Jadi kata-kata AKU telah mencakup keseluruhan seisi langit dan
bumi, Arsy dan kursyi, Luh dan kalam,dunia dan akhirat.
Demikianlah hakikat ketuhanan yang maha ESA. Kembali kepada asalnya (awalnya).
Sebelum ada yang mengenalnya. Belum tahu namanya, apalagi sift dan zatnya. Dan
sebelum menjadikan RUH dan ARAD nya. Sedangkan NUR MUHAMMADIYAH belum
ada. Dia berdiri sendiri, hidup sendiri, tanpa RUH dan jasad. Jadi pada hakikatnya tidak
memerlukan apa-apa cukup dengan AKU. Tidak pakai kata-kata ENGKAU. Hanya
simpun dalam KALIMAH AKU.
Dan kalimah AKU ini harus lenyap pula dalam huruf dan kata-kata dan dalam suara.
Artinya: tiada huruf, tiada kata-kata, dan suara. Inilah yang sebenar-benarnya fana dan
lenyap dan baqa dan baqaul baqa. Tidak ada diatas ini lagi.
Kata-kata AKU disini hanya ada dalam KAIMINYAK BATHIN. Ada kata, tetapi tiada
berkata, ada huruf tetapi tiada berhuruf dan ada suara, tetapi tidak bersuara. Dikatakan
diam, tidak berdiam. Dikatakan berdiam padahal tidak diam. AKU disini ialah
ALHAQQU.
Jadi akuan orang hawas dengan akuan orang alim/awam adalah berlainan. Akuan
orang awam/alim masih konselit. Sedang akuan orang hawas adalah putus hubungan
dengan makhluk. Tidak ada duanya lagi, atau siriknya lagi, atau tidak ada berbau
makhluk lagi. Ia satu rahasia dengan Tuhan dan satu dengan seluruh alam
Dan satu dengan seluruh perikemanusiaan. Satu ujud, satu nyawa, satu rasa, satu
rahasia, satu zat, satu sifat, satu asma, satu perbuatan, satu iradat, satu kekuasaan,
satu undang-undang dan satu keputusan. Dalam tingkat ini tidak ada lagi dua kata.
Atau dua bagian, atau dua zat, dua sifat, dua perbuatan. Semuanya terlingkup dalam
satu kata, satu maksud dan satu tujuan.
Pokoknya serba satu, bukan serba dua. Apabila masih ada merasa dua ujud, atau dua
perbuatan atau dua bahagi, atau dua pandangan, maka nyatalah ia masih terdinding.
Orang yang benar-benar marifat kepada Tuhannya, ia tidak meadakan selain dirinya.
Tidak meadakan perbuatan lain, selain perbuatan dirinya, dan tidak ada pandangan
lain, selain pandangan dirinya sendiri. Ia tidak mendatangkan pembela dari langit, atau
pengampunan dari luar dirinya, ia hadapi semua itu dengan apa yang ada pada dirinya.
Ia telah merasa bahwa AL-HAQ ada padanya. AL-HAQ itulah dirinya. Dan AL-HAQ
itulah jaminannya.
Semua orang menghadap Tuhan, membawa jaminan pahala dan kebajikan. Yaitu amal
sembahyang dan amal puasa dan seluruhnya, amal-amal kebaikan dengan anggota
tubuh.
Tetapi orang yang berada pada maqam Tuhan semata itu; jaminannya tak ada apa-
apa. Hanya AL-HAQ jaminannya. Hanya Allah-lah yang menutupi kekurangan-
kekurangannya.
Sebenarnya tidak ada kekurangan-kekurangannya, atau tidak ada kelebihannya ;
hanyalah itu kata-kata mutiara saja. Lapang dan sempit ada pda Tuhan. Tetapi bagi
orang hawas, semuanya lapang. Semuanya nikmat dan semuanya Rachmat.
Dunia ini sorga pertama bagi orang buta mata hati, dan akhirat neraka yang kedua.
Sorga itu rasa menikmati ridhanya. Neraka itu puncak kegelisahan merasai murkanya.
Sorga dan neraka itu lebih dekat kepadamu, daripada kamu pergi kesana.
Baiklah aku nyatakan dengan jelas ; sorga itu karena marifat. Neraka itu karena
terhijab.
Soal yang lainnya hanya soal yang kedua saja, atau tidak ada soal sama sekali, yang
penting kamu telah suci dari perbuatan Allah, artinya bersih daripada perbuatan sirik.
Karena sirik itu ada dua rupa.
Rupa pertama berupa sirik samar,
Rupa yang kedua berupa syirik yang nampak.
Sirik yang halus atau samar ; anda sudah maklum.
Dan sidik yang nampak atau yang terang-terangan seperti di bawah ini :
1. Mengadakan sajian atau memberi makanan kepada makhluk halus kartena takut
disakiti, atau supaya ia bisa menyembuhkan.
2. Kedua imannya kosong kepada Tuhan, iblis dan syaitan selalu di adakan
3. Karena syaitan selalu diadakan, maka jelaslah dirinya merupakan syaiton, maka tak
segan-segan memberi syaiton.
4. Selama kawan nafsu shaiton belum lenyap dari panddangannya selama itu pula ia
sirik kepada Tuhan.
5. Tobat sirik itu tidak ada, kecuali marifat kepada Tuhan
6. Menyembah sesuatu yang bukan Tuhan
7. Karena masih ada sirik yang kasar atau sirik durhaka kepada Allah untuk selamanya.
Dan tidak ada ampunannya atau tobatnya kecuali kembali kejalan yang diridhai.
8. Jalan yang diridhai ialah marifat. Inilah suatu peringatan bagi orang yang sempurna
akal, tak guna ilmu setinggi langit kalau masih ada berbau sirik. Biar amal seperti
sebesar jarah atau sebesar debu, asal diri bersih daripada sirik. Biar bertungging
sampai kelangit ; namun sirik bagaikan bukit. Jadi yang utama disini adalh untuk diri
sendiri. Jangan bingung kepada pendapat orang lain. Cela dan maki soal biasa saja.
Sekianlah.
ZAZAM
Dari kutub utara, sampai kutub selatan.
Dari maghrib dan sampai ke masyrik, dari daksina sampai kepagsina.
Dari ujung dunia, ke ujung dunia, hanya beberapa orang saja yang sampai ketingkat
zazam ini. Sedang dunia (didunia) ini hanya ada beberapa daerah besar ini. Maka dari
itu nyatalah dapat dihitung dengan jari tangan, orang-orang yang berada pada tingkat
ini.
Apakah arti zazam?
Apakah arti zazam ?
Zazam artinya : KOSONG
Dalam kitab berincung disebut : ALIF TITIK KOSONG
Apabila alif dan titik itu sudah lenyap atau sudah karam dalam lautan ahadiyah zat
mutlak ; maka semuanya kosong.
ALLAHUMA ; ya Tuhan kami !
Tidak engaku jadikan alam ini kosong saja ; semuanya mengandung rahasia. Didalam
kekosongan itu ada rahasia. Hanya satu daerah satu saja yang sanggup mengisi yang
kosong itu. Tidak boleh ada dua orang dalam satu rahasia.
Memasuki daerah Tuhan hanya satu saja, tidak boleh lebih dari satu. Pahamkah anda?
Kalau paham diamlah kalau tidak paham simpanlah.
Dalam soal ini tidadk memerlukan pertanyaan. Siapa bertanya, dia sendiri
menjawabnya. Tidak ada atau tidak boleh ada dua jiwa yang mengisi kekosongan itu.
Jelasnya tidak boleh ada perantara guru atau seorang syeh. Langsung berdialog
dengan tuhannya sendiri tidak ada tawar-menawar dalam soal rahasia ini. Tidak ada
emas dan perak menjadi sarat.
Tidak ada anak mas dan anak tiri dalam soal ketuhanan, tidak ada lantaran anak
dengan orang tuanya. Tidak ada alasan karena nabi dan rasulnya yang dibolehkan.
Nabi-nabi dan rasul-rasul itu sama saja dengan kamu. Rahasia ini bukan hanya untuk
nabi-nabi dan rasul-rasul bahkan nabi-nabi dan rasul tercengang melihat umatnya, ada
yang sejajar dengan nabi-nabinya atau rasul-rasulnya di alam baqa nanti. Siapakah
orang itu?
Orang itu ialah yang : ZAZAM
Dan mereka itu benar-benar sampai kepada maqam ichsan.Ichsan Tuhan kepada
Tuhan. Karena ichsan (zazam) ini diatas dari Islam dan iman, sebab islam dan iman itu
adalah termasuk sifat ubudiyah (kehambaan).
Sedang tuhan mempunyai dua sifat utama, pertama sifat kehambaan dan kedua sifat
ketuhanan.
Aspek luar aradh ; sedang aspek dalamnya al-haq
Jadi orang yang sampai kepada maqam Tuhan (maqam ichsan) atau zazam, maka
telah hapusm kedua sifat itu tadi. Karena tidak ada sifat yang berdiri diatas zat.
Maka maqam ichsan itu diluar daripada pengetahuan makhluk. Dan diatas dari semua
maqam ahlul marifat. Maqam ini disebut dengan gelar ; PENELANJANGAN TUHAN.
Sebab tidak ada kitabnya, dan keluar dari dalil / nash yang ada, ia merupakan ilmu
laduni dan rahasia qudus. Merupakan ilham dan wahyu yang tiada batas.
orang yang berada pada tingkat ini digelari dengan keulungan agama ; atau AL
ABQORIA TUDDIHIYAH. Karena ia telah berhasil dalam laratannya dalam bakat
penganasia. Ia telah bertemu kepada puncaknya segala puncak. Maka ia berhak disifati
dengan gelar keulungan agama itu tadi (penelanjangan Tuhan), orng yang seperti inilah
yang dimaksud Tuhan dalam firmannya ; tiap-tiap seratus tahun ; Aku turunkan satu
orang utusanku sesudah Muhammad.
Maka sabda Rasulullah s.a.w. yang berbunyi ; Tidak ada nabi sesudahku. Ini bukan
berarti; tidak ada utusan sesudahku karena tiap-tiap nabi ; bukan rasul. Tetapi tiap-tiap
rasul adalah nabi.
Nabi itu artinya ; menerima wahyu, tetapi tidak menyampaikan. Jadi kata-kata utusan itu
tiada batas.
Tiap-tiap seratus tahun ; Tuhan turunkan seorang utusan untuk menyampaikan agama
Allah yang haq. Dan ada lagi firman Allah yang berbunyi; artinya aku akan memperbuat
agamaku yang haq ini dengan seorang lidahnya lacur. Maksudnya ialah : Aku turunkan
nati utusanku yang embwa agamaku kejalan yang hak. Yang disampaikannya dengan
terus terang tanpa merasa takut dan gentar. Mereka buka tanpa disadari. Artinya ;
diluar kesadaran manusia mereka berkata sembarang kata, asal benar. Mereka tidak
takut difitnah atau dikapirkan. Bahkan mereka berani mati dalam menyampaikan yang
hak itu. apa-apa yang diputuskannya, tak dirubah lagi kehendaknya tidak bertenangan
dengan hukum-hukum Tuhan yang azali Tuhan telah berabda : katakanlah semuanya
Ku ikuti kemauanmu. Itulah yang dimaksud Tuhan dengan lidah seorang yang lacur.
Berkata dengan sembarang kata.tetapi semuanya hak dan benar. Karena Tuhan maha
mengetahui banyak ulama sekarang yang menyembunyikan ilmu agama. Agama
dijadikan pencarian. Dimana bunyi gendrang disitu ia menari. Dimana banyak uang,
disitu ia berbunyi. Pangkat dan kedudukan, kursi dan kemegahan dijadikan Tuhan.
Harta dunia jadi rebutan ; kalau hilang jadi pikiran. Gelar ulama jadi kebanggaan.
Menghambur fitnah melalui kekuasaan masjid dan mimbar tempat peraduan. Agama
dijadikan pokok dalam perpecahan. Hasut- menghasut menjadi-jadi. Orang bodoh
makanan si pintar. Masyarakat bingung mencari pemimpin balik belakang akal pun
hilan. Supaya aku tidaklah pincang, pilih ulama sulit dibilang. Aku kembali langsunglah
datang. Menghadap Tuhan malikul alam Quran dan hadits petunjuk jalan. Menuju
sempurna dimalam kelam.
KUN MUHAMMADAN
JADIKANLAH DIRIMU MUHAMMAD
NUR MUHAMMAD atau HAKIKAT MUHAMMAD adalah ; HAKIKAT ALAM ; sebab
seluruh alam maya pada ini terbit daripada NUR MUHAMMAD jua adanya. Disini para
ulama tidak banyak yang mengetahui arti dan makna yang sebenarnya daripada Nur
Muhammad itu tadi.
Ia bukan cahaya yang dalam pahaman para kebanyakan orang. Ia bukan mat, bukan
benda, bukan matahari, bukan cahaya seperti sorot lampu dimalam hari. Tetapi diatas
daripada segala-galanya ; diatas daripada cahaya segala cahaya.
NUR MUHAMMAD itu adalah cahaya diatas cahaya yang cerlang cemerlang, tiada
cahaya yang lebih bercahaya ang lebih qadim daripada Nur Muhammad itu. Nur disini
adalah cahaya yang abadi dan petunjuk hidayah. Nur Muhammad itulah asal segala
kejadian, dan dia telah terjadi sebelum apa yang terjadi. Dalam hal kejadian dialah yang
awal, dalam hal kenabian dialah yang akhir dalam kejadian (kesahiran). Alhak adalah
dengan dia, dan dengan dialah hakikat. Dialah yang pertama dalam hubungan, dialah
yang akhir dalam kenabian, dialah yang bathin dalam hakikat, dan dialah yang mahir
dalam marifat. NUR MUHAMMAD atau hakikat Muhammad itulah yang memenuhi
tubuh Adam dan tubuh Muhammad.
Maka apabila NUR MUHAMMAD atau petujnjuk hidayah Muhammad itu telah masuk
kedalam diri kita in; maka otomatis dia membawa cahay yang abadi sepanjang masa.
NUR MUHAMMAD atau HAKIKAT MUHAMMAD itu qadim pula. Dan apabila
Muhammad mati sebagai tubuh, namun NUR MUHAMMAD itu tetaplah ada. Sebab
NUR MUHAMMAD itu tiada lain daripada NUR ZAT.
Jadi ALLAH, MUHAMMAD, ADAM adalah satu jua adanya. Insan kamil pun Allah jua ;
Muhammad dan Adam pun pada hakikatnya. Jadi pada hakikatnya manusia ini adalah
Tuhan dalam Rahasia. Tuhan menurut bentu dan surahnya sendiri, maka dari itu Tuhan
memerintahkan kepada malaikat supaya sujud kepada ADAM.
Disini baiklah hamba jelaskan secara mendalam tentang KUN MUHAMMAD IT TADI.
Jangan menetapkan saja kepada Muhammad s.a.w yang di MEKKAH itu atau di
MADINAH itu. itu memang yang menjadi bibit; bibitnya yang telah marifat. Tetapi
carilah hakikat nabi yang ada didalam sekujur wujud kita ini. Sebab Muhammad itu
tiada mati-mati dan kekal. Kalau dia mati maka pastilah Dunia ini akan hancur lebur.
Semuanya hancur kecuali wajahnya. Jadi pada hakikatnya dia tetap hidup dan tiada
mati-mati(langgeng selama-lamanya). Oleh sebab itu cobalah cari Muhammad itu,
artinya ; RASA TUHAN yang ada disekujur wujud kita pribadi.
disekujur kita pribadi, kalau sudah ketemu tentu saja marifat kepada zat tuhan yang
Maha agung itu.
ketahui olehmu bahwa marifat seseorang itu tidak akan dapat dilihat dengan mata
kepala ini, tetapi tetap saja kta ini tidak punya daya upaya, selain rasa Tuhan yang
maha kuasa, yang tetap mengetahuinya. Tetapi hanya yang goib diwujud kita ini harus
bisa ketemu, supaya bisa pulang keasalnya semula. Yaitu kerasa yang dahulu itu, yaitu
pulang kepada rasa Allah atau rasa Tuhan semula. Sebab kalau tidak ketemu sekarang
ini tentu nanti tidak akan bisa pulang kembali kepada rasa semula. Yaitu kepada RASA
yang haq itu, maka dari pada itu marifatullah lain tidak. Dan kalau belum marifat
dikhawatirkan matinya sesat sekarang barulah kita berkisar pula kepada membicarakan
SUMBER yang satu.
HAKIKAT RUH itu ialah bukti nyatanya rasa. (hakikat nyawa). Sedang rasa itu adalah
beberapa unsure nafsu atau beberapa fasal nafsu. Adapun yang disebut atau yang
dimaksud kehidupan yang kekal abadi itu adalah : hidupnya illahi Robbi. Yaitu yang
bersifat terang-benderangnya, yang tiak terkena mati dan meliputi seluruh alam ini.
Begitu pula seperti Arsy, kursyi, sorga dan neraka yang meliputi semuanya itu, oleh
karena itu ia merupakan sifat hidup Tuhan Allah azzawazalla. Jalan yang demikian ini
disebut oleh kaum sufi, SAMUDERA HIDUP. Sedang bibit nyawa itu disebut hidupnya
seluruh bentuk dan jasad ; sekalipun sampai kepada bakteri, dan kuman-kuman yang
sangat kecil sekalipun. Juga manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan apapun jua
yang bernyawa atau yang hidup didalam seluruh semesta ala mini, semuanya
bersumber dari yang satu itu jua adanya. Sedangkan segala kehidupan didalam dunia
ini tidak terbilang banyaknya, hanyalah Cuma itu hanya nyawa. Yaitu yang ada disemua
bentuk jasad kita ini. Dan janganlah kita memahami bahwa satu Tuhan itu terbagi-bagi
miliyuran jiwa.
Lalu sedikt demi sedikit akan menjadi kurang. Maka dari itu janganlah salah mengerti,
bahwa zat Tuhan itu tidak ada berubah sedikit juapun. Tetapi tetap saja langgeng tidak
berkurang dan tidak akan bertambah lagi. Karena zat Tuhan yang hakiki itu tidak
pernah rusak dan tidak pernah binasa oleh apapun.
Sekarang baiklah kita umpamakan atau kita buat sebuah missal untuk memudahkan
paham kita. Umpamanya didunia ini kita nyalakan satu lampu dan lampu itu kita tutup
dengan satu kawat kasa yang sangat halus dan menggelembung. (cembung). Dan
kawat kasa itu bermiliyunan lubangnya, yaitu lubang kawat kasa itu.
Yaitu lubang kawat kasa itu tadi. Jadi setiap lubang cembung itu adalah sebagai nyawa,
satupula.maka jelaslah kepada kita bahwa setiap lubang kawat kasa tersebut memiliki
satu nyawa. Dan lampunya hanya yang satu itu jua adanya.
Demikianlah yang menjadi kita bagi seluruh manusia, ataupun makhluk yang lainnya.
Begitulah sebuah contoh untuk jadi perbandingan dan untuk memudahkan faham kita
adanya. Kalau tidak ada contoh dan perumpamaannya, maka sulitlah kita
memahaminya. Maka dari itu setiap seorang guru atau seorang ulama tasauf haruslah
banyak memberikan contoh dan perumpamaan supaya si murid mudah memahaminya.
Jadi yang sebenarnya yang sulit itu bukanlah guruulama itu, tetapi yang ulit itu adalah si
muriditu sendiri. Didalam penuntutan itu ata menuntut ilmu tasauf yang utama sekali
ialah FAHAMNYA.
Makanya dicari dengan jalan berbelit-belit. Tuhan tidak keberatan menganugerahi kita
dengan rahasia marifatnya. Hanyalah kita disuruh memahami dengan fahamnya. Tidak
seorangpun yang faham, kecuali dengan fahamnya. Karena didalam ilmu ketuhanan itu
tidak seorangpun mendapatkan KIMMIZATNYA, kecuali dengannya jua.
Demikianlah agar kita menjadi maklum adanya.
oo0oo
Fasal pada menyatakan artinya yang bernama Alam itu, maka ada satu-satunya
tersebut bahwasannya ini soal dan jawab, enjunjungkan yang mana yang dinamai
JAMAL ALAM.
Didalam tubuh kita ini bernama manusia, dan yang dinamai kursyi itu apa ?
Dan yang dinama CUPU GADING itu apa ?
Yang dinama MANI ASTAGIN itu apa?
Yang dinamai Alam awal itu apa?
Yang dinamai PADANG TEPI LAUT itu apa?
Yang dinamai KUDA SAMBRANI itu apa?
Yang dinamai MALAIKAT itu apa?
Yang dinamai akan alam JABARUT itu apa?
Yang dinamai SRI KAMINTING itu apa?
Yang dinamai BUKIT TURSINA itu apa?
Yang dinamai MEKKAH itu apa?
Yang dinamai MADINAH itu apa?
Yang dinamai TIANG ARSY itu apa?
Yang dinamai GUNUNG JABAL KAP itu apa?
Yang dinamai KAWAH NERAKA itu apa?
Yang bernama quran 30 huruf itu apa?
Yang bernama LOH MAHFUD itu apa?
Yang bernama KALAMULLAH itu apa?
Yang bernama ZIKIR RAHMAN itu apa?
Yang bernama ALAM UHUK itu apa?
Yang bernama KIRAMAN itu apa?
Yang bernama KATIBIN itu apa?
Yang bernama MAKAM RASULULLAH itu apa?
JAWAB
Yang bernama JAMAL ALAM itu KEPALA
Yang bernama kursyi tempat duduk sat
Yang bernama CUPU GADING itu UBUN-UBUN
Yang bernama MANI ASTAGINA itu dibawah ubun-ubun
Yang bernama ALAM AWAL antara kedua kening
Maka soal CUPU GADING itu apa isinya dan manik agina itu apa
Isinya, maka jawabnya : CUPU itu malunya perempuan akan ininya dan ASTAGINA itu
percintaan perempuan akan isinya.
Yang bernama padang tepi laut itu MATA.
Yang bernama KUDA SAMBRANI itu BIJI MATA.
Yang bernama alam jabarut itu MATA YANG HITAM
Yang bernama SRI KAMUNTING itu ORANG-ORANG MATA.
Yang bernama ALAM JABARUT MATA YANG HITAM
Yang bernama BUKIT TURSINA HIDUNG
Yang bernama MEKAH ITU PIPI KANAN
Yang bernama MEKAH ITU PIPI KANAN
Yang bernama MADINAH ITU PIPI KANAN
Yang bernama TIANG ARSY ITU BATANG LEHER
Yang bernama GUNUNG JABALKAP ITU RAGU
Yang bernama KAWAH NERAKA ITU MULUT
Yang bernama KAWAH NERAKA ITU MULUT
Yang bernama QURAN ITU 30 HURUF ITU GIGI
Yang bernama LUH MAHFUD ITU LIDAH
Yang bernama KALAMULLAH ITU AMAL LIDAH
Yang bernama ZIKIR RAHMAN itu DIBAWAH LIDAH
Yang bernama ALAM UHUK ITU LUBANG HIDUNG
Yang bernama KINAMAN ITU BAHU KANAN
Yang bernama KATIBIN ITU BAHU KIRI
Yang bernama MAKAM RASULULLAH itu ialah orang yang MARIFAT kepada ALLAH
Yang bernama tempat sujud itu DAHI
Yang bernama telapak nabi miraj itu ialah antara hidung dan bibir kita yang diatas
Yang bernama KAIN ASANDUSIN ialah TELAPAK TANGAN
Yang bernama AIR JAM-JAM JAMILLAH ialah AIR MATA
Yang bernama MINYAK ZAITUN ialah disamping hidung kiri dan kanan
Yang bernama TOMDIL itu ialah TERGANTI
Yang bernama MIRAJ itu BERJALAN
Yang bernama IHRAM itu TERPANDANG
Yang bernama MUNAJAT itu BERKATA- KATA.
Sekianlah.
ILMU TASYAUF
Bertemunya manusia kepada Tuhan dan sampainya kepdanya, itulah puncak harapan,
dan dengan itulah dia mencapai kebahagiaan dan kerajaan besar. Bahkan dengan
itulah ia akan lupa dan terhibur dari sesuatu selain Allah Taala. hilangkan pandangan
makhluk kepadamu, karena puas dengan penglihatan Allah kepadamu dan lupakanlah
perhatian/menghadap makhluk kepadanya, karena melihat; bahwa Allah menghadap
kepadamu.
Nikmat disebabkan, oleh karena melihat dan dekatnya kepada Allah. Demikian pula
siksa itu walau bagaimanapun aneka ragamnya, hanya karena terhijab, dan sempurna
nikmat itu, karena melihat kepada zat Tuhan yang maha mulia. Maha suci Allah yang
sengaja tidak member tanda kepada walinya kecuali sekedar untuk mengenal
kepadanya. Sebagaimana tidak menyampaikan dengan mereka, kecuali kepada orang
yang hendak disampaikannya untuk mengenal Allah;itulah hikmah yang maha tinggi.
Dan siapa benar-benar sudah mengenal kepada Allah, maka pastilah dapat melihat
dalam tiap-tiap sesuatu.
Tidak/tiada suatu nafas yang terlepas yang terlepas daripadanya (daripadamu),
melainkan disitu pula ada takdir Allah diatasmu. Semua manusia dalam alam ini sudah
tergambar dalam/dilluh mahfu tidak ada kehendak makhluk yang mesti berubah.
Perubahan itu hanya dalam pandangan syariat. Sedang dalam pandangan hakikat
hanya Allah yang maha mengetahuinya.
Kehendak Allah tidak ada yang tertegah, semua berjalan dengan hikmahnya. Jadi
kesimpulannya: kehendak makhluk adalah terbatas, sedang kehendak Allah tidak ada
batasnya. Maka daripada itu orang yang paham ialah;orang yang bergembira dalam
hidupnya, bergembira dengan Allah dalam setiap nafasnya keluar masuk. Orang yang
sudah paham ialah tidak menanyakan lagi apakah boleh berubah atau tidak; dia telah
sunyi dengan Allah. Maksudnya ialah : sudah satu iradat dengan Tuhannya. Tidak ada
lagi duanya. Apabila sudah menunggal dengannya, maka nyatalah Allah yang berlaku
dalam segala hal. Karena lapang dan sempit ada pada Allah saja.
Andaikan Allah membukakan NUR seorang WALI yang berbuat dosa umpamanya :
niscaya cahayanya memenuhi antara langit dan bumi. Apalagi dengan NUR cahaya
seorang WALI yang taat. Tentu dapat kita membayangkan, bukan ?
Andaikan Allah membukakan hakikat kewalian seorang WALI, niscaya akan disembah
orang. Sebab ia telah bersifat dengan sifat-sifat Allah. Dan siapa tidak puas dengan
pandangan dan penglihatan Allah dalam amal perbuatan dan dalam perkataannya,
maka pasti orang itu kemasukan ria atau atau masih terdinding dengan Allah.
Bagaimana dapat dibayangkan bahwa Allah dapat dihijab oleh sesuatu. Padahal Allah
yang menzahirkan atau menampakkan segala sesuatu.
Bagaimana mungkin akan dihijab oleh sesuatu.
Padahal Allah yang Nampak zahir pada segala sesuatu.
Bagaimana akan mungkin dihijab oleh sesuatu.
Padahal dia jelas dari segala sesuatu.
Bagaimana akan dhijab oleh sesuatu.
Padahal Allah lebih dekat kepadamu dari segala sesuatu.
Bagaimana akan mungkin dihijab oleh sesuatu.
Padahal dia terlihat dalam tiap sesuatu.
Sesungguhnya yang menghijab engkau daripada melihat Allah itu, karena dekatnya
Allah kepadamu.
Allah yang menjahirkan segala sesuatu, karena Allah yang bersifat bathin. Dan Allah
yang melihat adanya segala sesuatu, sebab Allah itulah yang johir atau yang jelas pada
tiap-tiap sesuatu.
Bagaimana Allah akan terhijab dengan sesuatu. Padahal semata yang terhijab itu
semata-mata nur illahi, dan pada segala tempat Allah berada dan tetap hadir, tak
pernah goib. Andaikata Allah tidak johir pada benda-benda alam ini, tidak mungkin
adanya penglihatan padanya. Dan andaikan Allah mengahirkan sifat-sifatnya, pastilah
lenyap alam bendanya.
Bagaimana akan mungkin dihijab oleh sesuatu,
Padahal andaikan tidak ada Allah, niscaya tidak aka nada segala sesuatu. Demikianlah
kebijaksanaan Allah atas semua makhluknya atau hambanya.
MANUSIA INI ADA DUA MACAM :
PERTAMA ADA YANG MENDAPAT KARUNIA ALLAH, SEHINGGA IA BERBUAT
TAAT KEPADA ALLAH. MAKSUDNYA IALAH MENGERJAKAN SURUH DAN
MENINGGALKAN TEGAH.
KEDUA ADALAH, YANG DENGAN TAATNYA KEPADA ALLAH, SEHINGGA
MENCAPAINYA KEBESARAN KARUNIA ALLAH.
NUR IMAN SEORANG SUFI
Dengan NUR cahaya matahari, seorang dapat melihat benda-benda alam ini. Tetapi
dengan NUR cahaya iman keyakinan yang mendalam, engkau dapat langsung melihat
Allah yang menjadikan benda ala mini.
Amal perbauatan apakah yang paling dekat kepada murka Allah?
Amal yang tidak disukai Allah ialah : karena melihat kepada dirinya sendirinya dan lebih
jahat lagi kalau ia menuntut upah balasan itu karena amalnya.
Bagaimana engkau minta upah atas amal perbuatanmu?
Sedang engkau sendiri tidak ikut berbuat.
Nur itulah yang menerangi dan basyirah atau matahari itulah yang menentukan hikum.
Dan hati yang melaksanakan dan menggagalkannya.
NUR itulah yang menerangi baik atau buruk ; lalu dengan matahari ditetapkan hukum,
dan setelah itu maka hatilah yang melaksanakan atau yang menggagalkannya.
Sebab hati itu RUHANI, dan RUHANI itu ialah yang bersifat ketuhanan atau luhud.
Alam ini berupa kegelapan, sedang yang meneranginya hanya karena tampaknya Allah
padanya.
Maka barang siapa yang melihat alam, tapi tidak meihat Allah didalamnya, atau
sesudahnya ; maka nyatalah orang itu buta mata hatinya.

WAL AWAL WAL ACHIR ALLAHUSSAMA WATIWAL ARDI
WAL JAHIRU WAL BATHINU LILLAHISSAMA WATIWAL ARDI
LAHU KUSSAMA WATIWAL ARDI
ALLAHUL LAZI KHOLAQOSSAMA WATIWAL ARDI
LAHURUFIN ALIF TIDAK KOSONG
WALA SAUTIN
FA LAM ALIF
KOSONG TITIK ALIF
ALLAH MUHAMMAD ADAM
AHADIYAT WAHDAH WAHDIYAT
ZAT SIFAT AFAL
ALIF _________ TERBANG
LA HURUFIN WALA SAUTIN
TIADA HURUF TIADA SUARA
INILAH DIA JIBU
ALIF TERBANG INI DIBUNYIKAN MENJADI : A.I.U
(AKU INI HIDUP) ATAU DENGAN LAIN KATA :
AKU TUHAN, IA TUHAN, UJUD TUHAN
SEMUANYA SIMPUN KEPADA HU ; DAN HU ITU LENYAP
DALAM JIBU, ARTINYA ;
TIADA HURUF DAN TIADA SUARA
INILAH AHIR PERJALANAN SEORANG SALIK/ PENUNTUT KAUM SUFI ATAU AHLI
PERJALANAN
DEMIKIANLAH ADANYA.
oo0oo
ZAT JIBU
SIFAT Kenyataan ZAT
sifat namanya
ASMA Kenyataan ZAT,
Asma namanya
AFAL Kenyataan ZAT
Kelakuan namanya
SYAREAT
THAREKAT
THAQIQAT
MARIFAT
ALIF ADALAH ZAT
LAM AWAL ADALAH SIFAT
LAM ACHIR ADALAH ASMA
HA ADALAH AFAL
INILAH YANG BERNAMA ALLAH YANG SEBENARNYA
ALIF KENYATAAN HAYATULLAH ZAT
KAF KENYATAAN ALIMULLAH
BA KENYATAAN KUDRATULLAH
RO KENYATAAN IBADATULLAH
INILAH KEMAHA BESARAN TUHAN ALLAH AZZAWAZALLA
KALAU KITA SIMPUNKAN MENJADI SATU
1. ALLAH : ADALAH NAMA BAGI ZAT YANG WAJIBAL WUJUD
AKBAR : ADALAH NAMA BAGI SIFAT HAYATULLAH ZAT
2. ALLAH : NAMA BAGI BATHIN
ALLAH TAALA
AKBAR : NAMA BAGI ZAHIR
JADI YANG SEBENAR-BENARNYA TAKBIR ITU ADALAH :
MENUNJUKKAN KEADAAN ALLAH PADA MUHAMMAD
ARTINYA : ZAHIR TUHAN ADA PADA MUHAMMAD DAN BATHIN MUHAMMAD ADA
DI TUHAN
BER-ARTI : YANG MENYEMBAH JUGA YANG DISEMBAH
MAKA YANG BERLAKU DALAM KEADAAN SEMBAHYANG ITU
ADALAH RAHASIA ALLAH SEMATA-MATA
DALILNYA : LAYA BUDULLAH ILLALLAH
ARTINYA : TIADA YANG MENYEMBAH ALLAH, HANYA ALLAH
oo0oo
NAIKNYA NAFAS SHIFAT
TURUNNYA NAFAS ZAT
HILANGNYA NAFAS ASMA
NAIKNYA NAFAS, BUKAN HURUF
TURUNNYA NAFAS, BUKAN SUARA
ATAU PUN DENGUNG
LENYAPNYA NAFAS TURUNYA NAFAS NAIKNYA NAFAS
BERSATUNYA NAFAS.
A I U = AKU INI HIDUP
LA HURUFIN WALA SAUTIN.
TIADA HURUF TIADA SUARA TIADA KATA-KATA.
KUDRAT
ILMU
IRADAT
HAYAT
SAMA
KALAM
SHIFAT 7
BASAR
INSAN INSAN
INSAN IMAN
RAHASIA ISLAM
NYATA TAUHID
HATI MARIFAT
ZAT
TUBUH MARIFAT
AFAL
SIFAT
ASMA
LAISA
TAALA SANI TAAIN AWAL LA TAAIN
ROH IDHOFI UJUD IDHOFI ALLAH
RAHASIA SIR ZAT
ROH ROH
NYAWA
PENGRASA PENGLIHAT PENDENGAR PENCIUM
KAKI PUSAT DADA KEPALA
Maghrib Ashar Zohor Subuh
ISYA : meliputi seluruhnya ataupun dengan kata lain zahir bathin
NYAWA ADAM
SAREAT : TUBUH
TAREQAT : HATI
HAQIQAT : RUH
MARIFAT : RAHASIA NYAWA MUHAMMAD
FANA MUHAMMAD
PADA ALLAH
NUR MUHAMMAD = NUR ALLAH
HA DAN ALLAH
WAL AWAL WAL ACHIR
NAH : INILAH ZIKIR MARIFAT ATAU RAHASIA (SEMPURNA) KENAL DAN
MENGENAL
HA ALIF
TIDAK BERHURUF TIDAK BERSUARA DAN TIDAK ADA KATA-KATA.
AKU ADALAH AKU DALAM SEGALA HAL
Tidak akan diucapkan kalimat AKU : melainkan oleh orang yang berkawan dengan
kelengahan dan oleh setiap orang yang terhijab oleh hakikat. Tidaklah semuanya benar
bagi orang yang ber-AKU-AKU. Engkau berani mengatakan AKU ; sedang engkau
masih terhijab/terdidinding dari padaku. Pesona dunia ini masih mencekam dirinya
(dirimu), masing-masing akan menyambar dirimu dengan seruan kepad zat dirimu,
engkau saja masih didalam kegaiban yang kelam daripadaku. Maka apabila engkau
telah melihat AKU; dan akupun telah bernyata dihadapanmu, maka tetapkanlah
keteguhanmu, maka tiada Aku lagi, melainkan aku.
Telah kuciptakan atau kuadakan untukmu dan untuk sesuatu menjadi tujuan ; antara
lain tujuan itu ialah ; CINTAMU KEPADA DIRIMU SENDIRI.
Itulah tetesan waham atau kalimat yang engkau warisi. Kata-kata Aku adalah egomu
sendiri ; Aku berlepas diri dari anggapan yang demikian. Dan tidak lain ZAT itu,
melainkan kepunyaanku jua. Dan tidak lain AKU itu, kecuali hanya untukmu semata.
Akulah yang dia itu : dan adapun hakikatmu itu bukanlah pula persoalan. Hanya
sesungguhnya engkau berada pada pembagian yang bersifat waham atau dugaan saja
(sangka-sangka).
Hal ini disebabkan karena caramu berfikir dan pencapaianmu pada pendakian jiwa dan
persoalan. Engkau dalam setiap saat terbagi kepada : menyaksikan dan disaksikan
Dua menjadi satu dalam bentuk perjodohan. Jiwa yang mencapai dan persoalan yang
dicapai. Adapun hakikatnya sendiri tersembunyi jauh dibalik perjodohan itu, meninggi
atasnya, jauh dari segala itu semuanya. Sekarang engkau bukan lagi ZAT dan
perjodohan; tetapi engkau hanyalah RUH dari RUHKU, tiada nisbah bagimu melainkan
padaku. Engkau tidak mengungkapkan hakikat ini, kecuali dikala terangkat daripadamu
tirai penutup dan engkau memandangku ketika itulah engkau telah lenyap dari pada
dirimu yang berjodohan yang bersifat serba duga/waham (sangka-sangka).
Dirimu yang sebenarnya yang bukan ZAT dan bukan pula dari persoalan. Tetapi hanya
engkau semurni-murni RUH yang tidak terbagi-bagi atau JAUHAR, meninggi, tidak
nisbah melainkan kepadaku. Maka engkau tidak lagi mengulangi mengata AKU.
Melainkan engkau mengatakan ENGKAU TUHANKU
Akumu itu adalah rahasiaku jua adanya. Sebab telah engkau ketahui, bahwa AKU
adalah untukmu semata. Dan sekarang engkau adalah hambaku, Hai hambaku.
Jika engkau sudah melihatku, maka tiada lagi engkau dan apabila engkau telah tiada,
maka tiada lupa ada tuntutan dan apabila tiada tuntutan hilanglah sebab, dan bila
sebab telah lenyap tiada lagi nisbah, sampai disini sirnalah hijab.
CINTA MUTLAK
Cinta hakiki tak mau dibelah dua, dia tetap satu, dia rahasia. Inilah akidah/pendirian
seorang sumber segala akal yang mengatur alam ini, yang terbit daripadany karena se-
mata-mata limpahan dan anugerah.
Puncak segala akal ialah aqlul faal atau akal pembuat dan dialah yang mengatur bumi
dann segala yang ada dalam bentuknya yang tetap. Dan dialah masdar atau tempat
timbul jiwa insane. Oleh karena jiwa-jiwa itu senantiasa ingin hendak kembali
kepadanya maka apabila manusia menyediakan dirinya untuk belajar dan menuntut dan
merenungi dan tidak puas-puas/ tidak bosan-bosan menyediakan sedalam-dalamnya,
niscaya akan beroleh dia akan kebahagiaan yang dimiliki orang lainnya yaitu dengan
marifatul kamilat atau pengetahuan yang sempurna. Dan hakikat mujaradat atau
hakikat semata, sampai tercapai pertemuan dengan al aqlul faal. Permulaan dan
kesedahan ujud adalah ALLAH. Diatasnya tidak ada apa-apa lagi, walaupun Adam dia
jadi sendirinya dan tidak berkehendak kepada penciptanya/pencipta lainnya buat
menciptakan dirinya. Karena demikian timbullah bertali-tali dan berlingkar-lingkar yang
tiada putus-putusnya. Kainat atau segala yang ada, yang lainnya adalah mashor atau
kenyataan daripada adanya, daripada ilmunya dan iradatnya. Dan daripadanyalah
terambil hayat seluruhnya. Memang alam itu adalah mendatang atau ardi. Sebab itu
yang ada itu hanya satu pada hakikatnya. Bahkan dialah ujud semata, kainat yang
Nampak. Jadi fahamnya kembali kepada keesaan ujud jua.
Beramal bukan ingin sorga dan bukan pahala takut akan neraka
Tetapi karena CINTA. Dan yang ada dalam diri sendiri.
Karena itu adalah tumpahan segala cinta. Jadi siapa-siapa yang telah sampai kepada
cinta hakiki atau cinta mutlak atau cinta qudus, maka mereka berhak disebut INSAN
KAMIL, atau dengan kata lain, MUHAMMAD INSAN KAMIL.
Muhammad insan kamil itu ialah: orang yang ber-akhlak dengan akhlak Allah. Orang
yang bersifat dengan sifat Allah. Orang yang berakal dengan akal Allah. Orang yang
berbuat dengan perbuatan Allah. Orang yang berpandangan dengan pandangan Allah.
Semuanya demi Allah, bukan demi itu dan ini.
Orang yang seperti ini pandangannya hanya satu ialah : SEMUA ITU ALLAH DAN
ALLAH ITU SEMUANYA.
Inilah yang hamba maksud dengan :
FANA DALAM CAHAYA DAN LEBUR DALAM API.
.
demikianlah akidah atau pendirian seorang wali semoga kita demikian pula hendaknya.
oo0oo
YANG DIMAKSUD MASIAT BATHIN
1. Minta habarkan dan minta didengari oleh orang tatkala berbuat ibadat (sembahyang).
2. Ria, minta dilihat orang waktu ibadat
3. Membesarkan diri angkuh-sombong menghina orang lain
4. Hasad dengki akan anugerah Allah Taala kepada orang lain
5. Al-Haqad dendam pada orang lain
6. Hubul Mal kasih akan harta dunia, kikir berbuat sedekah
7. Hubul Jah kasih akan kejahatan
8. Hubul mada kasih untuk dipuji
9. Hubul dunnya kasih akan dunia malas beribadat untuk akhirat
10. Ujuh menyebut-nyebut orang lain dengan sindiran
Demikianlah yang dimaksud dengan maksiat bathin. Semoga kita sekalian sungguh-
sungguh terlepas daripada yang 10 (sepuluh) pasal tersebut.
oo0oo
BISMILLAHIRRACHMANNIRRAKHIM
Alhamdulillahi robbil alamin washolatu wassalamu ala asrofil anbiya wal mursalin waala
alihi wasahbihi ajmain amma badu.
Asal suatu risalah yang kecil yang menyatakan usul bagida ALI kepada RASULULLAH
S.A.W. barang siapa mengetahui jalan sempurna amalnya ini. Bermula sembah
asiyidina ALI.
Ya Tuhanku apakah Syariat, tharikat, hakikat, dan marifat itu.
Jawab Rasulullah
Syareat itu pada TAUBAT
Tharikat itu pada HATI
Hakikat itu pada RUH
Marifat itu pada ZAT ALLAH
Sembah syaidina ALI
Ya tuhanku apakah syareat, tharekat, hakikat, dan marifat itu, samakah, samakah
berlainankah amalnya.
Jawab Rasulullah s.a.w
Asalnya orang sareat dan tharikat ; semata-mata mengerjakan segala pesuruh.
Amalnya orang hakikat ; mengesakan Zat Allah
Amalnya orang marifat : tetap pada Zat Allah
Sembah Saiyidina ALI
Ya Tuanku adapun syareat, tharekat, hakikat, dan marifat, berlainankah atau samakah
nafsunya.
Jawab Rasulullah s.a.w
Syariat, nafsunya, amarah, matinya hancur lebur/cerai berai
Tharekat, nafsunya sawiyah, matinya kurus kering
Hakikat nafsunya lawwamah, matinya lamak gemuk putih kuning
Marifat nafsunya mutmainah, matinya lenyap dalam kubur
Sembah saiyidina ALI ya tuanku adapun syareat, tharekat, hakikat, marifat,
berlainankah atau samakah sembahyangnya.
Jawab Rasulullah s.a.w
Sembahyang orang sareat akan kiblat. Menghadap baitullah membara hatinya
bercahaya.
Sembahyang orang tharekat membara hatinya bercahaya, kiblatnya menghadap Baitul
makmur.
Sembahyang orang hakikat kiblatnya menghadapa Arsy membara hatinya bercahaya.
Sembahyang orang marifat kiblatnya menghada seperti firman Allah s.w.t. didalam al-
quran.
FAATIMALLA TUWALLU FASSAMA WAD HULLAH
Barang siapa dimana kamu menghadap akan mukamu/wajahmu, atau akalmu, rohmu
maka disanalah wujud Allah bercahaya-cahaya dan imannya terang tiada sepertinya.
Sembah sayisina ALI
Ya tuanku adapun syareat, tarekat, hakikat dan marifat, berlainankah atau samakah
pekerjaannya.
Jawab Rasulullah s.a.w
Pekerjaan sareat itu : mengucap syahadat, sembahyang, puasa, memberi zakat dan
naik haji.
Pekerjaan tarekat itu : mentasdikkan barang yang diamalkannya
Pekerjaan hakikat itu : senantiasa tetap adanya dan mengesakan zat Allah Taala
menepikan
barang lainnya.
Pekerjaan marifat itu: semata-mata tetap adanya dan sendirinya zat Allah Taala
Sembah sayidina Ali
Ya Tuanku adapun sareat, tarekat, hakekat dan marifat, berlainankah atau samakah
alamnya
Sabda Rasulullah s.a.w
Sareat itu ialah : alamnya perjalanan tubuh
Tarekat itu ialah : alamnya malakut perjalanannya hati
Hakikat itu ialah : alamnya jabarut perjalanannya RUH
Marifat itu ialah : alamnya lahud perjalanannya SIR
Sembah sayidina Ali
Syareat, tharekat, hakikat, marifat, samakah ilmunya.
Sabda Rasulullah s.a.w
Sareat itu ialah : ilmunya yakin
Tharekat itu ialah : Ainal yakin
Hakikat itu ialah: Haqul yakin
Marifat itu ialah : Kamallul yakin
Sembah Sayidina Ali
Apakah yang empat itu sama kebangkitannya?
Sabda Rasulullah s.a.w
Kebangkitan sareat ialah : taubat sekalian dosa
Kebangkitan tarekat ialah : sabar dan ridha akan qudrat Allah
Kebangkitan hakikat ialah : syukur akan barang yang dating daripada Allah swt.
Kebangkitan marifat ialah : ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah Taala.
Maka sembah Sayidina Ali
Ya tuanku orang yang ampuk itu apa kejadiannya.
Sabda Rasulullah saw
Adapun sareat itu ialah : kejadiannya afal
Adapun tharekat itu ialah : kejadiannya asma
Adapun hakikat itu ialah : kejadiannya sifat
Adapun marifat itu ialah : kejadiannya zat
Sembah Sayidna Ali
Adapun yang empat (4) itu apakah atas zatnya
Sabda Rasulullah saw
Adapun sareat itu ialah : kulit dan bulunya
Adapun tharekat itu ialah : darah dan daging
Adapun hakikat itu ialah : urat tulang
Adapun marifat itu ialah : otak dan sumsum
Sembah Sayidna Ali
Ya tuanku adapun yang 4 itu apakah maujudnya
Sabda Rasulullah saw
Sareat itu ialah : pendengarannya
Tharekat itu ialah : penglihatannya
Hakikat itu ialah: penciumannya
Marifat itu ialah : pengrasanya
Sembah Sayidna ALI
Ya tuanku adapun yang 4 (empat) itu berlainankah Rohnya
Sabda Rasulullah saw
Syareat itu ialah : Rohani
Tharekat itu ialah : Rahmani
Hakikat itu ialah: Roh Idofi
Marifat itu ialah : Robbani
Sembah Sayidna ALI
Ya, tuanku : Apakah yang tinggi tiada rendah
Yang hidup tiada mati.
Yang luas tiada sempit
Yang benar tiada salah
Yang menghadap tiada membelakangi
Yang manis tiada pahit
Yang ruh tiada dua
Sabda Rasulullah s.a.w
Yang tinggi tiada rendah itu Allah
Yang hidup tiada mati itu Allah
Yang besar tiada kecil itu Allah
Yang hampir itu tiada jauh itu Allah
Yang luas tiada sempit itu Allah
Yang menghadap itu tiada membelakangi itu Allah
Yang suci itu tiada nazis itu Allah
Yang manis tiada tiada pahit itu Allah
Yang ESA tiada dua itu Allah
Sembah Sayidina ALI
Ya, tuanku dapatkah hamba peroleh ilmuyang dimiliki itu?
Maka sabda Rasulullah s.a.w
Siapa ia sungguh-sungguh mengenal dirinya itulah yang tinggi tiada rendah
Siapa yang merendahkan diri itulah yang besar tiada kecil
Siapa yang mengesakan Allah itulah yang hidup tiada mati
Siapa percaya akan Allah ituah yang suci tiada Nazis
Dan barang siapa yang tiada sirik itulah yang manis tiada pahit
Barang siapa yang menafikan hal lain itulah ESA tiada dua
Sembah sayidina Ali
Apakah hamba dapat memiliki martabat seperti itu
Sabda Rasulullah s.a.w
HAI ANAKKU ALI : tatkala akan makan minum didalam dunia, supaya engakau makan
minum beserta Allah.
Tatkala akan dudukmu didalam dunia supaya engkau melihat serta Allah.
Tatkala akan pendengaranmu didalam dunia supaya engkau mendengar serta Allah.
Tatkala akan perkataanmu didalam dunia, supaya engkau berkata-kata serta Allah
Matikan dirimu didalam dunia, besok aku bertemu akan Allah
Sembah Sayidina Allah
Ya, Tuhanku, sejak syujud menyembah.
Rasulullah s.a.w
Matinya iman itu agama, guru iman itu ikhlas, dan dahan iman itu cita-cita, dan iman itu
SIR, dan cabang iman itu amal, dan daun iman itu kasar tekun dan haraf, buah iman itu
joah (joah) dan nyawa iman itu kasih (kasihan), iman itu ruh dan iman itu hati, yang
mumin dan iman itu yakin, dan pertahanan iman itu sembahyang, dan sareat iman itu
fardhu. Dan tharekat iman itu jalan sempurna, dan hakikat iman itu Esa. Marifat iman
itu tetap pada zat waibal wujud.
Adakah syahadat iman itu selain daripada itu.
Kepala iman itu akir (laillahaillallah) hatina menyatakan iman dan cahaya iman itu
benar, dan kalam iman itu suci, dan nyawa iman itu hidup.
Jantung iman itu jamaah.
Urat iman itu segala rukun.
Tulang iman itu rukun.
Lutut iman itu sabar.
Dada iman itu amar.
Iga iman itu ikhlas.
Ilmu iman itu sempurna dunia dan akherat.
Wallahu alam bisawwab.
oo0oo
Kemudian apa yang terkandung dalam nama MUHAMMAD.
1. MIM-MAHMUDUN ALAIYAH : maksud kepujian pada Muhammad ialah; yang
menjadikan wakil dari Tuhan YME pada hari hisab.
Firman Allah Taala ; tiada aku utus engkau Muhammad melainkan menjadi rahmat
sekalian alam.
2. HA-HAMIDUN ALAIHI : maksudnya MUHAMMAD lah yang terpuji yag mendirikan ;
syareat, tharekat, hakikat, dan marifat, seperti kata Tuhan
YME. Dalam hadits qudsyi, maksudnya ; benarlah hambaku
Muhammad, setiap apa yang disampaikannya kepadaku.
3. MIM- MUJANIUN : ialah MUHAMMAD lah yang menghimpun puji bagi Allah
LAHMIJIDILLAH Taala, bagi puji zahir maupun puji bathin
Firman Allah Taala maksudnya : sesungguhnya kami menyuruh mengikuti Muhammad
pada perhatiannya maupun perbuatannya.
4. DAL TOBADILLAH ILLA HUA : maksudnya, kuganti kerjaanku kepadamu ya
Muhammad, dijadikan Muhammad atas rupaku, artinya tiada wujudku melainkan wujud
Muhammad ganti kerjaanku.
Syahadat bathin ada mengandung sifat 20 kadim :
Syahadat jahirpun ada juga sifat 20nya nyata, yaitu :
UJUD ialah : Bumbunan kepala
KIDAM ialah : Telinga kanan
BAQA ialah : Telinga kiri
MUHALLAFAH ialah : Mata kanan
KIAMUHU ialah : Mata kiri
WAHDANIYAT ialah : Mulut
KODRAT ialah : Bahu kanan
IRADAT ialah : Bahu kiri
ILMU ialah : Susu kanan
HAYAT ialah : Susu kiri
SAMA ialah : Tangan kanan
BASHAR ialah : Tangan kiri
KALAM ialah : Pangkal tangan kanan
KODIRUN ialah : Pangkal lengan kiri
MURIDUN ialah : Kaki kanan
ALIMUN ialah : Kaki kiri
HAYUN ialah : Paha kanan
SAMIUN ialah : Paha kiri
BASIRUN ialah : Pusat
MUTAKALIMAN ialah : Jantung
Maka dengan adanya sifat 20 (dua puluh ) ini, bathin maupun zahir, sudah ada dalam
wujud.
BISMILLAHIRRACHMANNIRRAKHIM
WASSOLATU WASSALAMU ALA ASROFIL MURSALIN SYAIYIDINA MUHAMMAD
WA ALA ALLIHI WASOHBIHI WASSALAM AMA BADU
Adapun pasal menyatakan bicara hakikat dan amrifat menyemabah Allah Taala
dengan memelihara segala hukum syareat yang zahir yang diperintahkan oleh
Rasulullah, yaitu : yang dimaksudkan oleh Allah Taala, ilmu dan amal, dan
menjalankan akan jalan segala nabi-nabi dan wali-wali Allah
Yaitu memandang Allah Taala itu dengan hati yang normal. Bahwasannya Allah Taala
wujud sendirinya,yaitu memandang dan mengetahui, mengenal satu-satunya paham
dan putih bersih, dan nugrahanya haq Allah Taala serta dalil aqal dan naqal. Maka
tiada hasil hakikat itu, melainkan dibaiki syareat. Hasil ketiganya itu menghasilkan
marifat.
Pasal pada menyatakan hal dan limpahan segala ahli tasauf yang diperbuat tiap-tiap
hari siang dan malam ketika mengerjakan segala yang dipardukan Allah Taala dengan
sekira-kiranya memadai kuatnya jasad pada mengerjakan dia yang disuruhnya atau
disuruh oleh Allah Taala. dan menjauhkan segala yang dilarang. Dan disuruh oleh
Allah taala memeliharakan segala rahasia-rahasia kehati dan melazimkan segala
makam yang 11 (sebelas) ; seperti Taubat, sakit, sabar, syukur, tawwakal, ridha, wara,
suci, ajam, murakabah dan lainnya.
Pertama-tama orang yang megerjakan jalan ini mulai dengan taubat karena taubat itu
bersuci dari pada najis. Demikianlah ha ahli tasauf.
Bermula setengah dari rahasia ketuhanan itu IMAN DAN KAMIL. Yaitu keluarlah
engkau dari pada Allah taala seperti bahwasannya, jangan engkau sekutukan Allah
Taala dengan sesuatu dari segala sifatnya yang tertentu dengan DIA :
Dan YAKIN KAMIL Yaitu keluar engkau dari diriku, artinya keluar dari pada dayamu
dan kuatmu dan wujudmu. Jangan engkau sekutukan Allah Taala dengan sesuatu dari
segala sifatnyayang tertentu dengan dia yang yakin kamil, yaitu ada pada mukamu,
karena ujudmu dan dayamu itu majas., dan bayang-bayang jua. Karena sekalian yang
dijadikan Allah Taala hanya ujud hakiki, dan kuat daya upaya yang hakikatnya hanya
Allah Taala jua.
Maka hendaklah engkau nafikan ujud dirimu dan sekalian yang lan daripada ujud Allah
Taala itu. supaya sempurnalah dari pada syirik hafi dan supaya engkau pandang
kesempurnaan Allah Taala dan daya upayanya dan kuatnya pada temat ujud dan
lemahnya/lemahmu dan daifmu itu.
Setengah dari pada rahasia, ketahuilah olehmu akan bahwasannya kita pandang, kita
Itiqadkan, bahwa sesungguhnya akan kita ini tetap selama-lamanya dalam ilmu Allah
Taala.
Pertama : Penglihat, pendengar, kelakuan dan kehendaknya.
Sekianlah pada sebenarnya Itiqad segala nabi-nabi dan wali-wali Allah serta Ulama-
ulama yang saleh-saleh, janganlah kita berubah Itiqad ini supaya kita sampai kepada
jalan FANA BILLAH BAQA BILLAH. Yaitu lenyapkanlah kita ke dalam Allah Taala
supaya kekal dalam keadaan Allah taala.
Bermula dikehendaki lenyap dan hapus itu, tiada lagi kita atau diri kita, hanya yang
kelihatan ZAT ALLAH TAALA jua semata-mata tetap dengan penglihatannya mata hati
dan mata zahir harus menyatu dalam rahasianya.
Dan tilik hakikat adalah isyarat umpama besi di dalam api, maka tatkala merah besi,
tidak kelihatan besi, hanyalah keadaan api jua yang kelihatah itu semata-mata. Maka
ZAT ALLAH TAALA SIFAT ALLAH TAALA AFAL ALLAH TAALA semata-mata.
Maka apabila tetap dikarenakan sukuan didalam keadaan kita niscaya kita ini hilang.
Maka tiada tinggal lagi baginya bekam. Maka kita sampailah kepada jalan fana billah
dan baqa billah. Adapun dalil akal, apabila kita tidur lihatlah pada dirimu, adakah
kekuasaan, dan kehendak, pengetahuan, penglihatan, pendengaran dan perkataan dan
gerakan. Maka dalilnya yang menunjukkan akan tiada mempunyai, hanya daripada
menerima sifat jua.
Dan empunya sifat itulah Allah Taala jua semata-mata.
Maka jad dalil tahliklah kita dengan pengajaran guru yang kamil adanya.
SABDA NABI MUHAMMAD SAW pada menyatakan :
Bermula Syareat itu seperti tanah
Tharekat itu seperti air
Hakikat itu seperti angin
Marifat itu seperti api
Maka sembahah syayidina Ali, ya, junjunganku adapun
Syareat itu seperti tanah, tanah yang mana ?
Tharekat itu seperti air, air yang mana ?
Hakikat itu seperti angin, angin yang mana ?
Marifat itu seperti api, api yang mana ?
Jawab Rasulullah s.a.w
Hai ALI dengarlah pengajaranku, yaitu :
Syareat itu seperti tanah, yaitu badanku
Tharekat itu seperti air, yaitu Nur Muhammad
Hakikat itu seperti angin, yaitu nafasku
Marifat itu seperti api, yaitu penglihatanku
Maka sembah Syaiyidina ALI, ya junjunganku sebenar-benarnya lah
Maka jikalau mati orang syareat apakah kejadiannya?
mati orang tharekat apakah kejadiannya?
mati orang hakikat apakah kejadiannya?
mati orang marifat apakah kejadiannya?
RASULULLAH MENJAWAB :
Mati orang syareat hancur luluh
Mati orang tharekat kurus kering
Mati orang hakikat lemak gemuk putih kuning
Mati orang marifat hilang lenyap
Sembah syaiyidina ALI, ya Rasuullah sebenar-benarnyalah
Jawab Rasulullah, barang siapa mengetahui ilmu ini maka sempurnalah serta
sselamatlah dunia akherat, imannya lagi tiada kurang NUGRAHA Allah Taala akan
rezeki. Inaya Allah Taala. Maka barang siapa yang tidak mengetahui ilmu ini yaitu
terlebih atau dulu daripada binatang, sebab belum mengetahui akan tubuhnya sendir,
wallahu alam bisawab.
MAN ARAFA NAFSAHU ARAFU RABAHU, artinya ; Barang siapa mengenal akan
dirinya maka sesungguhnya ia mengenal akan Tuhannya.
MAKAM ARAFA RABBAHU FASADUL JASAD. Artinya : Barang siapa mengenal akan
Tuhannya maka binasalah dirinya.
Maka ketahuilah olehmu NUR MUHAMMAD, itulah anginnya, biasa gaib kepada
sekalian nyawa, itu misalnya jadi badan Muhammad, umpamanya karena sabit gaib
kepada Muhammad, dan Muhammad itu gaib kepada sekalian hambanya Allh Taala.
Firman Allah Taala dalam hadits qudsyi yang artinya; bermula Sir Allah dengan Sir
Muhammad itu sama arti.
Firman Allah taala dalam hadits qudsyi, yang artinya :
Bermula Sir Allah dengan Sir Muhammad artinya ; Rahasia allah rahasia Muhammad.
Maka Rahasia Allah tiada sekutu baginya an lawannya, tiada boleh nabi yang lain
seperti NABI MUHAMMAD, karena diakui SIR ALLAH KALILLAHU TAALA ;
menjadikan akan sesuatu jika tiada serta Muhammad, maka tidaklah dijadikannya
semesta ala mini. Maka dinamai sifat hamba didalam badan, maka sembah syaiyidina
ALI kepada Rasulullah s.a.w.
Ya Rasulullah, apakah yang dinamai jalan empat itu?
1. SYAREAT 2. THAREKAT 3. HAKIKAT 4. MARIFAT
Itu jalan empat dalam manusia.
Sabda Nabi s.a.w ya, Ali,
Adapun yang dinamai syareat itu ialah lidahku
Adapun yang dinamai tharekat itu ialah hatiku
Adapun yang dinamai hakikat itu ialah kediamanku
Adapun yang dinamai marifat itu ialah nyawaku. Inilah jalan empat namanya.
Sembah Syaiyina ALI
Ya, rasulullah, akan tuan hamba mencari siddiq
Ya , rasulullah, adapun seperti syareat itu apa, tharekat itu
Apa, hakikat itu apa,, marifat iru apa
Sabda Rasulullah s.a.w YA ALI
Diri itu ada dua : 1. Diri bathin, 2. Diri zahir
Keterangan :
Diri zahir / jasad : nyata daripada Nabi Muhammad s.a.w yaitu api, angin, air, tanah.
Maka itulah asal tubuh kita yang kasar atau zahir ini.
Yang dimaksud diri bathin, yaitu yang tersembunyi didalam badan adapun nyawa itu
daripada NUR MUHAMMAD
artinya : adapun syareat itu perkataanku
tharekat itu perbuatanku
Hakikat itu kediamanku
Marifatitu penglihatanku
Dan yang dikatakan : Syareat itu tubuh RASULULLAH
Tharekat itu Hati RASULULLAH
Hakikat itu kediaman RASULULLAH
Marifat itu Rahasia RASULULLAH
Maka mana : Tubuh Rasulullah itu Roh Rohani
Hati Rasulullah itu Roh Rahmani
Hati Rasulullah itu Roh Robbani
Dan jadinya : Syareat itu hancurkan jadikan tharekat
Tharekat itu hancurkan jadikan hakikat
Hakikat itu hancurkan jadikan marifat
Marifat itu hancurkan jadikan cahaya
Itulah bayang-bayang Allah taala yang sebenar-benarnya karena :
Syareat itu Afal Allah Taala
Tharekat itu Asma Allah Taala
Hakikat itu Sifat Allah Taala
Marifat itu Ujud Allah Taala
Maka barulah sampai (sempurna) marifat kita pada orang arif billah atau alimullah.
Wallahu alam bissawab.
Asal mula-mula kejadian dunia tatkala belum ada sesuatu , maka Allah taala
sendirinya. Kallahu Taala atau kallallahu Taala.
Kun fayakun, maka nur Muhammad sekaliannya lengkap. Maka jadilah nur Muhammad
itu.
Apakah artinya Allah taala ?
Jawabnya : hual awalu, wal achiru, wajohiru, walbathinu.
Ia jua yang awal, ia jua yang akhir, ia jua yang zahir, ia jua yang goib (bathin).
Tentang syahadat artinya tahu akan zatnya, tahu akan sifatnya, tahu akan asmanya,
tahu akan afal. dan tahu akan iradatnya.
ASYHADU itu artinya syareat
ANLA itu artinya tharekat
ILAHA itu artinya hakikat
ILALLAH itu artinya marifat
Syareat itu tempatnya pada lidah
Tharekat itu tempatnya pada hati
Hakikat itu tempatnya pada Ruh
Marifat itu tempatnya pada Rahasia
ASYHADU itu artinya Marifat
ANLA itu artinya Tauhid
ILAHA itu artinya Iman
ILALLAH itu artinya Islam
Soal syahadat yang empat didalamnya yaitu : Marifat, tauhid, iman, islam, barang siapa
belum sampai pada ketetapan ilmu marifat.
Barang siapa belum sampai pada ketetapan ilmu marifat-tharekat, hakekat-syareat ia
membawa kitab ini membawa sesat. Jika engkau tetap didalam syareat, tharekat,
hakekat, marifat, maka engkau bacalah kitab ini niscaya jalanmu sekalian anbiya dan
mulia,sekalian yang salah-salah.
Jalannya ilmu hakekat juga karena syareat. Hakekat yang tak ada didalam syareat yaitu
batal. Barang siapa menghimpunkan antara keduanya maka itulah yang bernama
KAMIL MUKAMIL artinya sempurna yakni bernama suci.
Adapun yang bernama rahasia itu ialah SIR ALLAH. Adapun kita ini tidak tahu jikalau
tidak serta guru yang benar-benar kepada murid. Maka tiadalah mendapat perkataan-
perkataan ini, tidak boleh didengar orang. Karena ilmu ini tidak ada didalam kitab.
Adapun kita ini MENTUBUHKAN MUHAMMAD JAHIR BATHIN. Maka berbuahlah RUH
namanya. Tidaklah kita genang lagi dihati dan tubuh. Artinya Muhammad jadi tubuh kita
kepada hakikat kita. Maka kita ini bertubuhkan idhafi. Karena kita tidak lagi mengenang
atau mengingat-ingat tubuh bathin dan zahir itu karena yang bernama Muhammad itu
Rahasia Sir namanya.
Karena nama rahasia itu banayk sekali namanya. Allah, sifat, asma, afal namanya jua,
Muhammad sekalipun itu namanya jua. Adapun yang sebenar-benarnya Allah itu
kepada kita ialah rahasia yang ada pada kita ketahui. Adapun tatkal jalan hakikat
namanya : yang mengata ALLAHUAKBAR. Ber-zat-ber-sifat-ber-asma-ber-afal. tidak
lagi tubuhnya menyebut dan tidak lagi yang mengata itu lidah. Yang mengata itu ialah :
ZAT, SIFAT, ASMA, AFAL. yang mengata Allahu akbar itu, atau yang berbagai-bagai
itu bunyinya.
Didalam sembahyang itu hanya zat-sifat-asma-afal-hayat-ilmu-kodrat-iradat. Itulah
yang mengata tidak dihati lagi. Karena yang bernama zat-sifat-asma-afal itu ialah
hayat-ilmu-kodrat-dan iradat. Itulah yang namanya RAHASIA ALLAH TAALA kepada
bathin hambanya yang memerintah didalam diri kita yaitu RAHASIA ALLAH TAALA.
RAHASIA ITULAH YANG BERNAMA :
Adapun ujar marifat atau kata marifat :
Tatkala berdiri sembahyang itu Allah yang ada ia sendiri dan tidak dua tiga, hanya Allah
yang ada,
Adapun yang mengata Allahu akbar itu Rahasia Allah. Ia memuji dirinya sendiri jua.
Maka itulah namanya fana kita namanya fana itu tiada lagi tubuh kita bathin dan zahir
dan tidaklah rahasia hati yang mengatakan, hanya Allah jua yang ada. Karena Allah jua
yang bernama rahasia itu, kehendaknya Allah kepada kita menjadi RASA. Jikalau
tidak/tiada RASA, karena mengenal Allah dan memuji Allah, dan dapat ber-kata-kata
dan sebagainya itulah, seperti dalil :
MAN ARAFA NAFSAHU FAQAD ARRAFA ROBBAHU
Artinya : Barang siapa mengenal dirinya, maka ia mengenal akan tuhannya
Bab ini pasal menyatakan asal Nabi ADAM as. unsurnya kepada kita API, ANGIN, AIR,
TAMAN, turun kepada kita.
API ITU RUH KITA HURUFNYA
ANGIN ITU NAFAS KITA HURUFNYA
AIR ITU RASA KITA HURUFNYA
TANAH ITU TUBUH KITA HURUFNYA
Keterangan lainnya :
Kejadian tanah itu bernama syareat
Kejadian air itu bernama tharekat
Kejadian angin itu bernama hakikat
Kejadian api itu bernama marifat
Syareat itu tubuh kita
Tharekat itu nafas kita
Hakikat itu ruh kita
Marifat itu rasa kita
Syareat itu umpama kaki kita
Tharekat itu umpama tangan kita
Hakikat itu umpama tubuh kita
Marifat itu umpama kepala kita
Jadi yang 4 (empat) ini tak boleh bercerai.
SYAHADATAIN
Aku naik sakai tiada Tuhan melainkan Allah, dan aku naik sakai sebenarnya
Muhammad itu utusan Allah.
Maksudnya ialah yang dinamakan Tuhan itu ialah kenyataan adanya hidup kita pribadi.
Se bab sebenar-benarnya, sebanyak-banyaknya yang disebut itu tidak ada, itulah
sebabnya, disebutkan tiada tuhan itu menetapkan hanya hidup kita pribadi. Sebab yang
disebut itu, juga yang menyebut. Atau menyaksikan itu juga yang disaksikan. Artinya :
Dia menyaksikan dia sendirinya. Sama halnya dengan marifatullah dia yang mengenal
dia yang dikenal.
Atau seperti puji qadim bagi qadim. Bahkan si muhaddas memuji si qadim. Maka dari
itu NUR MUHAMMAD itu disebut qadim. Adapun yang dinamakan MUHAMMAD itu :
bukannya Muhammad yang di MEKKAH atau yang dimadinah itu, tetapi yang
sebenarnya adalah cahaya kita pribadi. Itulah sebabnya diakui utusan. Sebab cahay
kita itu pertandanya Tuhan.
FAHAMKANLAH. Masalahnya adalah : apabila kita benar-benar sampai kepada Tuhan
; utusan Tuhan dari diri kita bahwa utusan itu medatangkan apa ciptamu atau citamu.
Maka barang siapa percaya maka niscaya mendapat kasih ampunan Allah (al-
maghfirah) apabila sudah menerima petunjuk yang demikian itu, harap hati-hati dan
waspada didalam hati, yang hidup kita pribadi. Itulah adanya nugrah dan anugraha.
Artinya , nugrah itu Tuhan, dan anugraha itu hamba. Sebab sudah senyawa didalam
badan kita pribadi. Janganlah ada ayak dan ragu lagi didalam hati kita semua.
SAKSI DAN PENYAKSIAN
Yang dinamakan kesaksian : sebab diwaktu menyampaikan sunnah supaya disaksikan
oleh sanak saudara kita sesame muslim, yaitu semua titah yang dititahkan didalam
alam dunia ini diantaranya ; seperti bumi, langit, bulan, bintang, matahari, api, angin, air
dan tanah dan alin-lain sebagainya, supaya semua menjadi saksi dan menaksikan
bahwa kita sekarang ini sudah mengakui berdirinya dan adanya Tuhan dan jadi hamba
Tuhan, karena Tuhan itu mempunyai dua sifat : 1. Sifat ketuhanan (lahud)
2. Sifat kehambaan (nasud)
Allah adalah hakikat alam, maka jelaslah bahwa sat itu bermula segala ujud, tidak ada
yang ujud hanya Allah. Kalau sudah jelas dalam hati marifat akan hakikat ketuhanan
itu, afal, sifat, dan zatnya ; itulah yang dikatakan bahagia.
Dan tiada merasa apa yang dimaksud amal kita mati itu tadi ialah ; mati manawi/mati fil
haqiqat, hukum mati hisyi, yang sebenarnya kita ini hidup sebelum ada kehidupan alam
ini/dunia fana ini, itulah dia zat yang maha suci, yang tiada huruf dan tiada kata, tiada
suara, tiada isyarat dan tiada bernama, tiada warna dan tiada ruh dn tiada jasad dan
tiada apa-apa; itlah dia JIBU.
oo0oo
MELEBURKAN DIRI
TUJIBUL BADANI SARRIL QALBI
TUJIBUL QALBI SARRIR RUH
TUJIBBURUH SARRIN NUR
TUJIBUN NUR SARRIL ANA
Artinya
HANCURKAN BADAN JADIKAN HATI
HANCURKAN HATI JADIKAN RUH
HANCURKAN RUH JADIKAN NUR
HANCURKAN NUR JADIKAN AKU
SIRAU ANA : AKU ALLAH (dalam rahasia).
oo0oo
NAMA TUHAN YANG DIJADIKAN ADAM : IALAH MUFTI
Keterangan : M : MARIFATUL
U : UJUDIN
F : MAFATULILLAHI
T : TASRUFIL
I : IHSAN.
oo0oo
TAHTINU HAFSANU WATAKARAMU NAFSAHU. Artinya
Ia hendak berbesar dirinya dan bermulia dirinya, ia asyik mengasihi birahinakan
kekasihnya maka ditiliknya dirinya dengan asyik. NUR MUHAMMAD.
oo0oo
Jadi yang tidak ada maujud didalam ujud ini hanya Allah, Adam pun tiada maujud
dengan seendirinya. Tetapi ia maujud dengan ujud Allah Taala yang hakiki, dan fana
dibawah ujudnya.
Jadi kalau begini jelaslah kepada kita bahwa ala mini madjhor ujud Allah Taala jua.
Maka nyatalah ujud makhluk adalah waham dan hayal jua, kalau dinisbahkan kepada
ujud Allah Taala yang hakiki dan fana dibawh ujudnya, jadi nyatalah bahwa ; Allah,
Muhammad, Adam adalah satu. Insane kamilpun Allah jua. Adam dan Muhammad pun
pada hakikatnya.
HADITS QUDSYI
Artinya : Aku menyaksikan hidupku sendiri sebenarnya tiada Tuhan selain aku. Dan aku
naik saksi bahwasannya Muhammad itu utusanku dan sebenarnya yang bernama itu
AKIDAHKU, RASUL ITU RASAKU, dan Muhammad itu CAHAYAKU, akulah Tuhan
yang hidup yang tiada mati-mati yang ingat tiada kekal tiada berubah pada kenyataan
ZAT ; Akulah yang hawas lagi tahu, tiada samar akan sesuatu. Akulah yang kuasa dan
yang menguasai dan akulah yang maha bijaksana. Dan maha suci aku, maha adil dan
maha pengasih ddan maha penyayang aku, dan sembahlah aku/kenallah aku.
Jadi hadits qudsyi yang diatas ini tadi bukanlah dibaca begitu saja, maksudnya ialah
untuk pribadi kita sendiri. Beanikan dlalam soal ini dan jangan takut dan jangan gentar,
Tuhan beserta kita. Jadi bolehlah kita mengatakan bahwa kita ini termasuk golongan
yang sedikit atau golongan FIAHQALILLAH sedikit tapi bermutu.
Orang awam dan orang alim belum sampai kepada tingkat ini. Orang awam dan orang
alim hanya sampai kepada tingkat ilmu belaka. Belumlagi ampai kepada derajat
haqiqat, ilmu dan marifat. Jadi sekarang yang penting sekali adalah untuk pribadi kita
sendiri. Jadi yang dinamakan Allah itu adalah : afalnya, dan yang disebut Rasul-rasul
itu ya Muhammad, dan Muhammad itu sebenarnya adalah cahaya kita jua. Maka
jelaslah yang sebenarnya hidup kita ini adalah hidupnya Tuhan Allah. Bukti nyata dalil
quran mengatakan : bahwa Tuhan Allah itu kuasa menghidupkan yang mati, adanya
mati dari hidup. Justru hidup kita pribadi berasal dari yang mati dan akhirnya tiada mati-
mati dan tetap hidup di dunia dan di akhirat dan tiada pernah lupa akan hidup kita,
tanpa perubahan dan tanpa bergeser dalam keadaan kenyataan sejati. Itulah dia
kesempurnaan hidup. Dan tiada merasa apa yang terang cahaya jauh dipandang.
Hendak mendekat dalil dan menaruh dibelakang. Penyeberang dari anak dan dalil
menang terlarang. Hati rindu tidak tidak diperdulikan. Biar bahaya, terus berjuang
Tuhan Tuhan mengampuni pahlawan sejati.
Quran dan hadits khusus pedoman
Baiklah aku serukan ; agar supaya lebih mendalam, tiada batas menurut quran tiada
seorang makhluk sanggup menghalang jangan pduli ocehan orang sebagai penghalang
memuji Tuhan.
Yakin dan bulat didalam bulan, menunjukkan Tuhan chalikul alam.
TUHAN ALLAH ADA BERPERI
SETIAP INSAN HARUS DIBERI
ASAL TUAN SUDI MENCARI
TUHAN ALLAH DIDALAM DIRI
Demikianlah mengenai haqiqat semata ini, semoga kita dapat mendalaminya. Akhirul
kalam ku-ucapkan ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WA BARAKATUH.
oo0oo
DEMIKIAN SAMPAI DISINI ISI KITAB BARENCONG TANPA MENGURANGI ISI DAN
KANDUNGANNYA.
BAGI PARA SAHABAT AM INDONESIA ATAU PARA PENGNJUNG YANG INGIN
BERKENALAN ATAU SEKEDAR SHARING DENGAN SAYA SILAHKAN TELPON
ATAU SMS DI 08115038709.
DAN UCAPAN TERAKHIR
TERIMAKASIH KEPADA SELURUH SAHABAT AM INDONESIA DAN SELURUH
PEMBACA YANG BUDIMAN DISELURUH PENJURU DUNIA,salah dan khilaf mohon di
maafkan.
salam persahabatan selalu,
BANJARMASIN,25 JULI 2014 An ; BAKHTIAR- AM INDONESIA

You might also like