Sistem pemerintahan tingkat pusat di Indonesia terdiri dari 9 lembaga negara utama yaitu MPR, DPR, DPD, Presiden, MA, MK, KY, BPK, dan Dewan Pertimbangan Presiden. Setiap lembaga memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.
Sistem pemerintahan tingkat pusat di Indonesia terdiri dari 9 lembaga negara utama yaitu MPR, DPR, DPD, Presiden, MA, MK, KY, BPK, dan Dewan Pertimbangan Presiden. Setiap lembaga memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.
Sistem pemerintahan tingkat pusat di Indonesia terdiri dari 9 lembaga negara utama yaitu MPR, DPR, DPD, Presiden, MA, MK, KY, BPK, dan Dewan Pertimbangan Presiden. Setiap lembaga memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.
Berdasarkan amandemen UUD 1945, lembaga negara adalah sebagai berikut : 1. MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT (MPR) 2. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) 3. DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) 4. PRESIDEN 5. MAHKAMAH AGUNG (MA) 6. MAHKAMAH KONSTITUSI (MK) 7. KOMISI YUDISIAL (KY) 8. BADAN PEMERIKSA KEUANGAN (BPK) 9. DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT (MPR) MPR adalah lembaga negara yang anggotanya terdiri atas anggota DPR dan DPD Jumlah anggota MPR adalah 678 orang yang terdiri atas 550 anggota DPR dan 128 DPD. Masa jabatan anggota MPR adalah 5 tahun Tugas dan Wewenang MPR: Menetapkan dan mengubah UUD 1945 Melantik presiden dan wakil presiden hasil pemilu. Memberhentikan presiden dan wakil presiden atas usul DPR dan putusan MK.
Hak MPR: Mengajukan usul perubahan pasal dalam UUD Hak menentukan sikap dan pilihan Hak imunitas Hak protokoler Alat kelengkapan MPR: Pimpinan MPR terdiri atas 1 orang ketua dan 3 orang wakil ketua. Panitia Ad Hoc Badan Kehormatan.
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) DPR adalah lembaga negara yang merupakan perwakilan rakayat dan mempunyai kekuasaan membentuk undang-undang. Anggota DPR terdiri dari anggota partai polik hasil pemilu. Jumlah anggota DPR 550 orang. Masa jabatan anggota DPR 5 tahun. Syarat anggota DPR : Bukan pejabat negara, PNS atau TNI/Polri Tidak boleh melakukan pekerjaan sebagai pejabat struktural pada lembaga pendidikan swasta, akuntan publik, konsultan, pengacara, notaris, dokter praktek. Fungsi DPR : Fungsi legislasi Fungsi anggaran Fungsi pengawasan Tugas dan wewenang DPR : Membentuk undang-undang (UU) Menetapkan APBN bersama presiden Mengawasi pelaksanaan UU Membahas hasil pemeriksaan BPK Menampung aspirasi rakyat Hak DPR Hak interpelasi hak meminta keterangan kepada pemerintah atas kebijakan pemerintah. Hak angket melakukan penyelidikian terhadap kebijakan pemerintah. Hak menyatakan pendapat hak menyatakan pendapat atas kebijakan pemerintah. Pimpinan DPR: Terdiri dari 1 orang ketua dan maksimal 4 wakil ketua. Dipilih oleh anggota DPR Fungsi untuk mewakili DPR, memimpin rapat, melaksanakan administrasi DPR. Ketua DPR sekarang adalah Marzuki Alie.
Komisi Komisi adalah unit kerja utama dalam DPR. Saat ini terdapat 11 komisi dalam DPR Badan Musyawarah (Bamus) Jumlah anggota Bamus maksimal sepersepuluh anggota DPR (55 orang) Tugasnya menetapkan acara DPR. tugas : membahas APBN. Badan Kehormatan (BK) : Tugas : memeriksa pelanggaran yang dilakukan anggota DPR. Badan Legislasi Tugas : menetapkan prioritas pembahasan RUU dan melakukan evaluasi tata tertib dan kode etik DPR. Badan Urusan Rumah Tangga Tugas : dalam bidang keuangan/administrasi DPR. Badan Kerjasama Antar Parlemen Panitia Khusus (Pansus) dan Panitia Kerja (Panja) Pansus adalah panitia sementara yang dibentuk oleh paripurna untuk melaksanakan tugas tertentu. Panja adalah unit kerja sementara untuk mengefisienkan kinerja DPR. Sekretariat Jendral DPR Dipimpin oleh seorang sekretaris jendral. Tugas : membantu fungsi dan tugas DPR
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DPD merupakan wakil-wakil daerah provinsi yang dipilih melalui pemilu. Jumlah anggota DPD 128 orang; Masa jabatan 5 tahun. Fungsi DPD: Mengajukan usul, membahas masalah yang berhubungan dengan bidang legislasi. Mengawasi pelaksanaan UU. Tugas dan wewenang DPD : Mengajukan RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah kepada DPR. Mengawasi pelaksanaan UU yang berkaitan dengan otonomi daerah Hak DPD : Menyampaikan usul dan pendapat Membela diri Hak imunitas Hak protokoler Alat kelengkapan DPD Pimpinan Panitia Ad Hoc Badan Kehormatan Panitia lain
PRESIDEN Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Menurut UUD 1945 amandemen pasal 6A presiden dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat. Masa jabatan 5 tahun dan dapat dipilih kembali untuk 1 kali masa jabatan. Wewenang Presiden Memegang kekuasaan pemerintahan Memegang kekuasaan tertinggi Angkatan Darat, Laut, dan Udara Kewajiban Presiden Mengajukan RUU Membuat peraturan pemerintah Mengangkat menteri Hak Presiden Memberikan grasi, rehabilitasi, amnesti dan abolisi Memberi gealr, tanda jasa, dan tanda kehormatan Menetapkan hakim agung dan hakim konstitusi MAHKAMAH AGUNG (MA) Merupakan lembaga kehakiman Dalam MA terdapat 60 orang hakim agung. Tugas dan wewenang MA Mangadili tingkat kasasi Memberi pertimbangan pada presiden tentang grasi dan rehabilitasi MAHKAMAH KONSTITUSI (MK) Merupakan lembaga kehakiman Mempunyai 9 hakim konstitusi Masa jabatan hakim konstitusi 5 tahun Tugas dan wewenang MK Menguji undang-ungang Memutuskan sengketa lembaga negara Memutuskan pembubaran partai politik KOMISI YUDISIAL (KY) Dibentuk berdasarkan UU No 22 tahun 2004 Fungsi : mengawasi perilaku haim.
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN (BPK) Menurut UUD 1945 merupakan lembaga yang mandiri Anggotanya dipilih oleh DPR Hasil pemeriksaan keuangan diserahkan kepada DPR, DPD, atau DPRD DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN Bertugas memberik nasihat dan pertimbangan kepada presiden. Anggotanya terdiri dari 9 orang. Anggotanya dapat berasal dari PNS atau non PNS.
STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH PROVINSI
. Pemerintahan Provinsi Selain gubernur, di pemerintahan provinsi, terdapat juga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), yang mempunyai kewenangan dan tugas sesuai dengan fungsinya. Adapun tugas dan wewenang DPRD,yaitu sebagai berikut. a. Bersama gubernur membuat peraturan daerah (perda). b. Bersama dengan gubernur membahas dan menyetujui rancangan APBD. c. Melaksanakan bentuk pengawasan terhadap perda dan peraturan perundang-undangan lainnya. d. Mengusulkan pemberhentian dan peng-angkatan kepala daerah dan wakil kepala daerah kepada presiden melalui menteri dalam negeri. e. Memilih wakil kepala daerah jika terjadi kekosongan jabatan. f. Memberikan pendapat dan pertimbangan terhadap rencana perjanjian internasional di daerah. g. Memberikan persetujuan rencana kerja sama internasional. h. Meminta laporan per tanggungjawaban kepala daerah. i. Membentuk panitia pengawas pemilihan kepala daerah. j. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama antardaerah. Selain mempunyai tugas dan wewenang, DPRD juga memiliki hak. Hak tersebut antara lain sebagai berikut. a. Interpelasi, yaitu hak DPRD untuk meminta keterangan kepada gubernur/bupati/ walikota. Biasanya, mengenai kebijakan yang berdampak pada kehidupan orang banyak/ masyarakat. Misalnya, pendirian tempat pembuangan sampah akhir (TPA), apakah sudah sesuai AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). b. Angket, yaitu hak DPRD untuk melakukan penyelidik an terhadap suatu kebijak an kepala daerah. c. Menyatakan pendapat, yaitu hak DPRD menyatakan pendapat terhadap kebijakan kepala daerah mengenai kebijakan luar biasa yang terjadi di daerah.
Adapun kewajiban DPRD, antara lain sebagai berikut. a. Mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, dan menaati segala peraturan perundang-undangan. b. Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. c. Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). d. Memperjuangkan peningkatan kesejahteraan rakyat di daerah. e. Menyerap, menampung, menghimpun, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat. f. Mendahuluk an kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan g. Memberikan per tanggungjawaban atas tugas dan kinerjanya selaku anggota DPRD terhadap daerah pemilihannya sebagai bentuk tanggung jawab moral dan politis. h. Menaati peraturan, tata tertib, kode etik, dan sumpah/janji anggota DPRD. i. Menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga terkait.
STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH KABUPATEN
a. Bupati Pada dasarnya, bupati memiliki tugas dan wewenang memimpin penyelenggaraan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD kabupaten. Bupati dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat di kabupaten setempat. Bupati merupakan jabatan politis (karena diusulkan oleh partai politik). b. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah dan berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. c. Sekretariat Daerah Sekretariat daerah dipimpin oleh sekretaris daerah. Tugas sekretaris daerah adalah membantu kepala daerah dalam menyusun kebijakan dan mengoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah. d. Sekretariat DPRD Tugas sekretariat DPRD antara lain: 1) Menyelenggarakan administrasi kesekretariatan DPRD. 2) Menyelenggarakan administrasi keuangan DPRD. 3) Mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD. 4) Menyediakan dan mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan DPRD dalam pelaksanaan fungsinya sesuai kemampuan daerah. e. Polisi Pamong Praja Tugas polisi pamong praja adalah memelihara ketenteraman dan ketertiban umum serta merupakan penegak peraturan daerah. f. Kecamatan Kecamatan merupakan bagian dari wilayah kabupaten. Kecamatan dipimpin oleh seorang camat. Wilayah kecamatan terdiri atas beberapa desa/kelurahan.
g. Kelurahan Wilayah kelurahan terdapat di daerah kota. Kelurahan adalah wilayah kerja lurah. Kelurahan merupakan perangkat kabupaten/kota di bawah kecamatan. h. Dinas Daerah Dinas daerah adalah unsur pelaksana otonomi daerah yang dipimpin oleh kepala dinas. Kepala dinas diangkat dan diberhentikan oleh kepala daerah. Contoh dinas daerah antara lain dinas pendidikan, dinas pekerjaan umum, dinas kesehatan, dinas pendapatan daerah, dan sebagainya. i. Lembaga Teknis Daerah Lembaga teknis daerah merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah dalam menyusun dan melaksanakan kebijakan daerah yang sifatnya spesifik yang berbentuk badan, kantor, atau rumah sakit umum daerah. Berikut ini contoh lain struktur organisasi pemerintahan kabupaten.
Kecamatan adalah wilayah administratif di Indonesia di bawah kabupaten atau kota. Kecamatan terdiri atas desa-desa atau kelurahankelurahan. Pemerintah kecamatan dipimpin oleh camat dengan dibantu oleh perangkat kecamatan. Camat merupakan pegawai negeri sipil dan bertanggung jawab kepada bupati atau walikota karena kecamatan adalah bawahan kabupaten atau kota. Perangkat kecamatan juga berstatus pegawai negeri sipil dan bertanggung jawab pada camat. Camat merupakan pemimpin kecamatan. Camat berkedudukan sebagai koordinator penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kecamatan, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris daerah kabupaten/kota. Camat diangkat oleh bupati/ walikota atas usul sekretaris daerah kabupaten/kota dari pegawai negeri sipil yang memenuhi syarat. Tugas camat adalah melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh bupati sesuai karakteristik wilayah kebutuhan daerah dan menyelenggarakan kegiatan pemerintahan lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan. Seperti halnya desa, struktur organisasi di satu kecamatan dengan kecamatan lainnya juga belum tentu sama. Struktur Organisasi Wilayah Kecamatan Dalam struktur organisasi pemerintahan kecamatan, biasanya terdiri dari Camat, kemudian ada Sekretaris Camat. Kemudian di bawah Camat ada beberapa seksi, yaitu: Seksi Pemerintahan, Seksi Pembangunan, Seksi Ketentraman dan Ketertiban dan lainnya. Seksi- seksi yang ada juga dapat berlainan. Hal ini karena antara satu kecamatan dengan kecamatan lainnya memiliki kondisi dan kebutuhan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, struktur organisasi yang ada harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing- masing kecamatan. Untuk lebih memahami organisasi pemerintah kecamatan, perhatikan bagan berikut ini.
Desa merupakan kesatuan masyarakat yangmemiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentinganmasyarakat setempat.Untuklebihmemahaminya, perhatikanlah susunan pemerintahan desa berikut.
2. Pemerintahan Kelurahan Kelurahan merupakan wilayah gabungan dari beberapa Rukun Warga (RW). Pemerintahan di tingkat desa dan kelurahan merupakan unsur pemerintahan yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Dalam menjalankan semua perencanaan pembangunan di kelurahan terdapat Dewan Kelurahan (Dekel). Dewan Kelurahan berfungsi sebagai pemberi masukan kepada lurah tentang rencana pembangunan di wilayahnya. Adapun yang menjadi tata urusan dalam kelurahan dapat dilihat dalam susunan pemerintahan kelurahan berikut ini.
KEPENGURUSAN TINGKAT RW Pasal 8 (1) Pengurus RW 09 adalah setiap orang ( Warga RW 09) yang telah dipilih oleh ketua yang sudah disahkan (2) Ketentuan mengenai syarat pengurus RW 09 diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART). BAB VII Pasal 9 STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 10 Kekuasaan Organisasi Kekuasaan tertinggi organisasi RW terdapat pada rapat Pengurus RW 09 yang di hadiri oleh seluruh pengurus RW bersama ketua RT dan serta organisasi yang ada dilingkungan RW 09 Pasal 11 Kepengurusan Kepengurusan organisasi RW 09 diatur pada Anggaran Rumah Tangga (ART) Pasal 12 Tugas Pengurus Pengurus bertugas melaksanakan amanah warga melalui program kerja yang telah disyahkan seperti yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART).
BAB VIII HAK DAN KEWAJIBAN WARGA Pasal 13 Setiap warga berhak : (1) Menunaikan ibadah keagamaan sesuai dengan keimanan/kepercayaannya; (2) Menyampaikan pendapat baik lisan maupun tulisan kepada pengurus RT /RW; (3) Mengikuti kegiatan yang diadakan dilingkungan RT /RW; (4) Memilih dan dipilih sebagai ketua RT/RW maupun pengurus RT/RW; (5) Mengetahui laporan keuangan dan kas RT/RW secara proposional; (6) Mendapatkan rasa aman, ketentraman dan ketertiban serta pelayanan kebersihan lingkungan yang diwujudkan secara bersama-sama dalam satu kesatuan RT/RW; (7) Meminjam inventaris yang dimiliki RT/RW untuk keperluan hajatan keluarga/musibah (8) Menggunakan fasilitas umum dan fasilitas sosial dilingkungan RT/RW dengan mengindahkan tata tertib yang berlaku. Hak warga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan/atau ketentuan lain yang menyebabkan tidak diperolehnya hak warga. Pasal 14 Setiap warga berkewajiban : (1) Memiliki identitas diri berupa KTP dan/atau identitas lainnya yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan; (2) Membayar iuran keamanan, iuran kematian, kebersihan, dan kas RT/RW untuk menunjang operasional kegiatan dan sosial kemasyarakatan yang disetorkan kepada bendahara RT setempat, paling lambat tanggal 15 pada setiap bulannya; (3) Menyampaikan data dan/atau identitas diri kepada pengurus RT setempat; (4) Bagi warga baru berkewajiban melaporkan kepada Ketua RT setempat dengan membawa surat keterangan pindah dari RT/RW alamat sebelumnya, fotocopy KTP, Kartu Keluarga dan/atau fotocopy identitas diri lainnya yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak kepindahannya; (5) Mematuhi hasil musyawarah pengurus RT/RW; (6) Mematuhi peraturan tata tertib RT/RW; (7) Menjaga martabat dan kehormatan diri, keluarga dan lingkungan sesuai kaidah agama dan norma hubungan sosial kemasyarakatan; (8) Menciptakan dan menjaga lingkungan RT/RW agar senantiasa dalam kondisi yang aman, tertib dan tentram serta bersih dan nyaman; (9) Menyukseskan pencapaian Visi RW yakni BERSAMA KITA MAJU (10) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus ditaati oleh seluruh warga kecuali yang diputuskan lain oleh musyawarah pengurus RT/RW;
BAB IX KEAMANAN, KETERTIBAN DAN KETENTRAMAN Pasal 15 (1) Setiap warga dilarang keras menggunakan rumah tempat tinggal dan fasilitas umum yang ada di RT /RW untuk melakukan kegiatan/perbuatan transaksi narkoba, minuman keras, berjudi, asusila, mengadu hewan peliharaan dan tindakan kriminal lainnya; (2) Setiap warga dilarang berbuat anarkis dengan membawa nama pribadi atau golongan, agama dan suku yang dapat menimbulkan keresahan dan keributan dilingkungan RT/RW; (3) Setiap Kepala Keluarga pada kondisi tertentu diwajibkan melaksanakan kegiatan Siskamling sesuai jadwal yang ditetapkan oleh Pengurus RT/RW dengan menandatangani daftar hadir dan jika berhalangan harus ijin kepada Ketua RT setempat baik secara lisan dan/atau tertulis; (4) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Kepala Keluarga dapat mewakilkan Kepada Anggota Keluarga yang berjenis kelamin Laki-laki dan berusia 17 (tujuh belas) tahun ke atas; Pasal 16 (1) Setiap warga yang menerima tamu, kerabat/keluarga yang bermaksud menginap/bermalam, wajib dengan segera melapor kepada Ketua RT setempat baik secara langsung, melalui telpon dan/atau tertulis; (2) Kunjungan tamu dari luar wilayah RW 09 yang tidak menginap dibatasi waktunya sampai dengan Pk.24.00 WIB (3) Setiap Warga yang mempekerjakan orang lain, seperti Pembantu Rumah Tangga, Tukang Bangunan dan/atau lainnya yang lebih dari 3 x 24 jam wajib melaporkan kepada Ketua RT dengan menyampaikan foto copy identitas pekerja dimaksud. (4) Pemulung dibatasi waktu operasinya mulai Pk. 05.00-20.00 dan setiap warga diharapkan atas kepeduliannya; Pasal 17 (1) Warga yang akan mempunyai hajatan/acara/pesta pernikahan dan sejenisnya yang menggunakan dan menutup jalan di depan rumahnya, wajib melapor kepada Ketua RT setempat dan memberitahukan kepada minimal 5 (lima) tetangga terdekat; (2) Untuk menjaga keamanan dan keindahan lingkungan, setiap warga wajib menghidupkan lampu jalan / teras setiap malamnya; (3) Setiap warga dilarang melakukan kegiatan yang mengganggu ketenangan dan kenyamanan warga, kecuali dengan izin khusus dari pengurus RT/RW; (4) Kendaraan roda dua/roda empat milik warga/tamu warga, pada saat parkir agar dalam kondisi terkunci dan menempatkan kendaraannya di tempat yang tidak mengganggu aktivitas warga dan tetangga sekitar.