Post operasi laparatomi eksplorasi > apendiktomi atas indikasi peritonitis lokal akibat apendiksitis perforasi membutuhkan pengobatan intensif untuk mencegah komplikasi seperti infeksi paru akibat efek anestesi dan trombosis pembuluh darah akibat faktor risiko operasi serta dehisensi luka.
Post operasi laparatomi eksplorasi > apendiktomi atas indikasi peritonitis lokal akibat apendiksitis perforasi membutuhkan pengobatan intensif untuk mencegah komplikasi seperti infeksi paru akibat efek anestesi dan trombosis pembuluh darah akibat faktor risiko operasi serta dehisensi luka.
Post operasi laparatomi eksplorasi > apendiktomi atas indikasi peritonitis lokal akibat apendiksitis perforasi membutuhkan pengobatan intensif untuk mencegah komplikasi seperti infeksi paru akibat efek anestesi dan trombosis pembuluh darah akibat faktor risiko operasi serta dehisensi luka.
adalah pembedahan perut sampai membuka selaput perut. Yang dimaksud
pembedahan laparatomi adalah: 1) Berbagai jenis operasi pada uterus; 2) Operasi pada tuba fallopi; 3) Operasi pada ovarium. Ada empat cara, yaitu: 1) idline in!ision 2) "aramedium# $aitu; sedikit ke tepi dari garis tengah %& 2#' !m) dan panjang %12#' !m). 3) (ransverse upper abdomen in!ision# $aitu; insisi di bagian atas. )) (ransverse lo*er abdomen in!ision# $aitu; insisi melintang di bagian ba*ah & ) !m di atas anterior spinal iliaka. b. +ndikasi 1) (rauma abdomen %tumpul atau tajam) 2) "eritonitis 3) "erdarahan saluran pen!ernaan %+nternal Blooding) )) ,umbatan pada usus halus dan besar ') asa pada abdomen. !. -omplikasi 1) .entilasi paru tidak kuat 2) /angguan kardiovaskuler 3) /angguan keseimbangan !airan dan elektrolit )) /angguan rasa n$aman dan ke!elakaan. APENDIKSITIS A. Konsep Teori . Pen!ertian a. 0aparatomi 1ksplorasi enurut 2onna 2. +gnatavi!us %133':141') dan 2r.ed.5hmad 6amali %2777:13))# laparatomi eksplorasi adalah pembedahan untuk membuka rongga perut dengan memeriksa abnormalitas rongga perut. b. 5pendiktomi enurut 2onna 2. +gnatavi!us %133': 141') dan ,melt8er and Bare %5lih bahasa 5gung 9alu$o# 2771: 173:)# apendiktomi adalah tindakan membuang apendiks $ang terinflamasi. !. 5pendiksitis "erforasi 5pendiksitis perforasi adalah peradangan pada apendiks bila terjadi kerapuhan dinding apendiks $ang telah menjadi gangren. %;-<+# 2771:37:). d. "eritonitis "eritonitis adalah inflamasi pertonium = lapisan membran serosa rongga abdomen dan meliputi visera. %,melt8er and Bare. 5lih bahasa 5gung 9alu$o. 1334:173:) "eritonitis adalah komplikasi berbaha$a $ang sering terjadi akibat pen$ebaran infeksi dari organ=ogan abdomen %misaln$a apendiksitis# salpingitis)# ruptura saluran !erna atau dari luka tembus abdomen. %,$lvia 5nderson "ri!e.5lih bahasa "eter 5nugrah. 133': )71) 2apat disimpulkan dari beberapa pengertian diatas bah*a "ost operasi laparatomi eksplorasi > apendiktomi atas indikasi peritonitis lokal akibat apendiksitis perforasi adalah suatu keadaan pas!a operasi pembedahan perut untuk mengangkat apendiks $ang terinflamasi karena adan$a komplikasi inflamasi peritonium = lapisan membran serosa rongga abdomen dan meliputi visera akibat pen$ebaran infeksi dari apendiksitis $ang telah mengalami perforasi. ". Etio#o!i enurut ,$amsuhida$at dan 9im 2e ?ong %277): 4)7)# pen$ebab apendiksitis adalah a. +nfeksi bakteria b. ,umbatan lumen apendiks !. @iperplasia jaringan limfe d. ;ekalit e. (umor apendiks f. Aa!ing askaris g. 1rosi mukosa apendiks karena parasit seperti 1.h$stoliti!a h. 2iet rendah serat ,edangkan etiologi peritonitis menurut ,melt8er and Bare %5lih bahasa 5gung 9alu$o# 2771: 1173) dan ,udarth and ,mith %133': ))1) adalah a. "en$ebab "rimer 1) Bakteria patogen %strepto!o!!i# pneumo!o!!i# gono!o!i) 2) "asien dengan sirosis atau nephrosis b. "en$ebab ,ekunder 1) "ada pasien infeksi gastrointestinal seperti apendiksitis perforasi# hernia in!ar!erata# t$phoid perforasi# ileus obstruktif dll. 2) "roses bedah abdominal dan dialisis peritoneal. $. Mani%estasi K#inis enurut 6. ,$amsuhida$at dan 9im 2e ?ong %277):4))) manifestasi klinis pada klien dengan peritonitis akibat apendiksitis perforasi adalah: a. 2emam tinggi b. B$eri $ang makin hebat $ang meliputi seluruh perut !. "erut menjadi tegang dan kembung d. B$eri tekan e. 2efans muskuler f. "eristaltik menurun sampai hilang g. alaise h. 0eukositosis &. Pato%isio#o!i 5pendiksitis biasan$a disebabkan oleh obstruksi lumen apendiks. Obstruksi tersebut men$ebabkan mukus $ang diproduksi mukosa mengalami bendungan. akin lama mukus tersebut semakin ban$ak# namun elastisitas dinding apendiks mempun$ai keterbatasan sehingga men$ebabkan peningkatan tekanan intralumen. (ekanan $ang meningkat tersebut akan menghambat aliran limfe $ang mengakibatkan edema# diapedesis bakteri# dan ulserasi mukosa. "ada saat inilah terjadi apendiksitis akut fokal $ang ditandai n$eri epigastrium. Bila sekresi mukus terus berlanjut# tekanan akan terus meningkat. @al tersebut akan men$ebabkan obstruksi vena# edema bertambah# dan bakteri akan menembus dinding. "eradangan $ang timbul meluas dan mengenai peritoneum sehingga menimbulkan n$eri di daerah kuadran ba*ah. -eadaan ini disebut dengan apendiksitis supuratif akut. Bila kemudian aliran arteri terganggu akan terjadi infark dinding apendiks $ang diikuti dengan gangren. ,tadium ini disebut dengan apendiksitis gangrenosa. Bila inding telah rapuh itu pe!ah# akan terjadi apendiksitis perforasi. +nfeksi $ang terjadi dapat masuk ke peritoneal le*at sistem vaskular. ,ehingga peritonium mengalami infeksi. 5dan$a proliferasi bakterial# terjadi edema jaringan dan dalam *aktu singkat terjadi eksudasi !airan. Aairan dalam rongga peritoneal menjadi keruh dengan peningkatan jumlah protein# sel darah putih# debris seluler dan darah. '. Penata#a(sanaan Medis a. anajemen medis ,ampai pembedahan dilakukan# $ang dapat dilakukan adalah pemberian !airan intra vena dan anti biotik. %?o$!e . Bla!k et al# 133': 1434). b. "embedahan 1) "ra "embedahan "ada apendiksitis perforasi# persiapan pra bedah men!akup pemasangan sonde lambung dan tindakan dekompresi. "enurunan suhu tubuh# antibiotika dengan spektrum luas# dosis !ukup# diberikan se!ara intra vena. "ada apendiksitis dengan pen$ulit peritonitis umum# umumn$a pasien dalam kondisi buruk. (ampak septik dan dalam kondisi hipovolemi serta hipertensi. @ipovolemi diakibatkan oleh puasa lama# muntah dan pemusatan !airan di daerah proses radang# seperti edema oran intraperitoneal# dinding abdomen dan pengumpulan !airan dalam rongga usus dan rongga peritoneal. "ersiapan pra bedah: pemasangan sonde lambung untuk dekompresi# pemasangan kateter untuk kontrol produksi urine# rehidrasi# antibiotika dengan spektrum luas# dosis tinggi dan diberikan se!ara intravena# obat=obatan penurun panas. 2) "embedahan "embedahan dikerjakan bila rehidrasi dan usaha penurunan suhu tubuh telah ter!apai. ,uhu tubuh tidak melibihi 3C derajat# produksi urine 1=2 mlD kgBBD jam. Badi diba*ah 127 ED menit. (indakan bedah men!akup mengangkat materi terinfeksi dan memperbaiki pen$ebab. "ada peritonitis lokal akibat apendiksitis perforasi dilakukan eksisi pada %apendiks)# reseksi dengan atau tanpa anastomosis %usus)# memperbaiki %perforasi) dan drainase %abses). 2ilakukan laparatomi dengan insisi $ang panjang# supa$a dapat dilakukan pen!u!ian rongga peritoneum dari pus maupun pengeluaran fibrin $ang adekuat se!ara mudah# begitu pula pembersihan kantong nanah. ,elain itu dianjurkan pemasangan pen$alir subfasia untuk menghindari infeksi. 2ua atau empat kateter mungkin dimasukan sebagai drain rongga perut dan sebagai rute irigasi post operasi. 3) "ost "embedahan "erlu dilakukan observasi tanda= tanda vital untuk mengetahui terjadin$a perdarahan di dalam s$ok# hipertermi atau gangguan pernafasan. 5ngkat sonde lambung bila pasien telah sadar# sehingga aspirasi !airan lambung dapat di!egah. Baringkan pasien dalam posisi semi fo*ler. "asien dikatakan baik bila dalam 12 jam tidak terjadi gangguan. ,elama itu pasien dipuasakan. Bila tindakan operasi lebih besar# misaln$a pada perforasi atau peritonitis umum# puasa diteruskan sampai fungsi usus kembali normal. Bila terjadi peritonitis umum terapi spesifik $ang dilakukan adalah operasi untuk menutup asal perforasi. ,edangkan untuk tindakan lain sebagai penunjang: tirah baring dalam posisi semi fo*ler medium# pemasangan B/(# puasa# koreksi !airan dan elektrolit# pemberian penenang# pemberian antibiotik spektrum luas dilanjutkan dengan antibiotik sesuai kultur# transfusi untuk mengatasi anemia# dan penanganan s$ok septik se!ara intensif bila ada. Bila terbentuk abses apendiks akan teraba masa di kuadran kanan ba*ah $ang !enderung menggelembung ke arah rektum atau vagina. (erapi dini dapat diberikan kombinasi antibiotik %misaln$a ampisilin# gentamisin# metronida8ol atau klindamisin). 2engan sediaan ini abses akan segera menghilang# dan apendiktomi dapat dilakukan 4=12 minggu kemudian. "ada abses $ang tetap progresif harus segera dilakukan drainase. 5bses daerah pelvis $ang menonjol ke arah rektum atau vagina dengan fluktuasi positif juga perlu dibuatkan drainase. 4. -omplikasi -omplikasi dari post operasi laparatomi eksplorasi > apendiktomi a.i perotinitis lokal e.! apendiksitis perforasi adalah adan$a komplikasi pada sistem respiratori seperti atelektase dan statis pneumonia akibat efek anestesi terutama anestesi dengan !ara inhalasi. "ada sistem sirkulasi dapat terjadi thrombophlebitis $ang timbul akibat vena statis dengan faktor risiko akibat efek anestesi dan kurang bergerak. 5dan$a dehisensi luka dapat terjadi sekitar 1 F dari kasus bedah abdomen akibat ban$ak batuk# muntah# distensi# dehidrasi ataupun infeksi. ). Konsep Dasar Asu*an Kepera+atan 1. "engkajian a. "engumpulan 2ata 1) 2ata 2emografi a) +dentitas -lien -aji usia dan jenis kelamin klien. "erforasi timbul 33 F pada anak= anak diba*ah usia 2 tahun dan antara )7=:' F kasus terjadi diatas usia 47 tahun.%;-<+# 1333: 1C1). ,edangkan jenis kelamin perlu dikaji karena apendiksitis terjadi 1#3=1#4 kali lebih sering terjadi pada laki=laki dibanding *anita. %;-<+# 1333: 1::). b) +dentitas "enanggung ?a*ab +dentitas penanggung ja*ab meliputi: nama# umur# pekerjaan# agama# alamat dan hubungan dengan klien. 2) 6i*a$at -esehatan a) 6i*a$at -esehatan ,ekarang %1) 5lasan asuk 6, -lien umumn$a datang dengan keluhan n$eri# spasme dinding otot perut kuadran kanan ba*ah dengan tanda peritonitis umum atau abses $ang terlokalisasi# ileus# demam dan malaise. %;-<+# 2771:373) <mumn$a n$eri $ang dirasakan bertambah bila bergerak# terutama bila batuk dan ekstensi ekstrimitas bagian ba*ah dan berkurang bila berbaring dan mengangkat kaki mendekati perut untuk menahan tekanan pada otot abdomen. B$eri dirasakan hebat pada area epigastrium atau periumbilikal dan men$ebar ke abdomen kuadran bagian kanan ba*ah. B$eri dirasakan terus menerus daripada hilang timbul. B$eri dirasakan berat. %2) -eluhan ,aat 2ikaji -lien dengan post operasi laparatomi > apendiktomi umumn$a mengeluh n$eri# keluhan n$eri akan bertambah bila klien bergerak dan menurun jika diistirahatkan dengan kaki ditekuk# n$eri bersifat tajam $ang dirasakan terus menerusD hilang timbul# n$eri dirasakan pada area operasi dan !enderung dirasakan dari sedang sampai berat. b) 6i*a$at "en$akit 2ahulu -aji kebiasaan menahan B5B# kebiasaan makan makanan pedas# rendah serat dan makanan biji=bijian. -aji adan$a pen$akit 2iabetes elitus dan (B paru $ang dapat menghambat proses pen$embuhan luka# ri*a$at pembedahan perut# ri*a$at pen$akit kanker dan jantung# ri*a$at menderita !a!ingan dan ri*a$at alergi obat dan protein. 6i*a$at merokok $ang dapat mempengaruhi proses pen$embuhan luka. !) 6i*a$at kesehatan keluarga -aji adan$a anggota keluarga D lingkungan $ang mempun$ai pen$akit menular infeksi seperti (B dan hepatitis. -aji adan$a ri*a$at pen$akit hipertensi# jantung dan diabetes melitus di keluarga. 3) "ola 5ktivitas ,ehari=hari a) Butrisi %1) akan ,ebelum sakit perlu dikaji adan$a diet rendah serat# berasa asam dan pedas dan biji=bijian. ,etelah sakit kaji adan$a penurunan intake nutrisi akibat anoreksia# mualDmuntah akibat efek anestesi dan rasa tak sedap pada mulut. ,elain itu kaji konsumsi makanan tinggi protein dan vitamin A $ang dapat memper!epat pen$embuhan luka. %2) inum ,ebelum sakit# kaji adan$a kebiasaan sedikit minum dan konsumsi alkohol dan kopi. ,etelah operasi# kaji frekuensi dan jumlah intake !airan $ang masuk peroral. b) 1liminasi %1) B5- "ada saat sebelum operasi ditemukan adan$a peningkatan frekuensi berkemih dan rasa sakit saat berkemih bila apendiks menempel pada kandung kemih "ada klien post operasi# kaji jumlah urine selama 2) jam dan adan$a ketidakn$amanan akibat adan$a kateterisasi. %2) B5B 1liminasi sebelum operasi# kaji adan$a diare atau konstipasi dan kebiasaan menahan B5B. -aji adan$a konstipasi post operasi akibat efek anestesi $ang menurunkan peristaltik usus. !) +stirahat (idur -aji kebiasaan istirahat tidur klien sebelum sakit se!ara kualitas dan kuantitas. "erlu dikaji adan$a gangguan istirahat tidur akibat n$eri $ang dapat merangsang 65, sehingga klien dalam keadaan *aspada. d) "ersonal @$gene ,ebelum sakit perlu dikaji pola kebersihan diri klien meliputi mandi# keramas# gosok gigi dan gunting kuku. -aji adan$a penurunan kemampuan untuk kebersihan diri klien akibat kelemahan dan n$eri $ang meliputi mandi# keramas# gosok gigi dan gunting kuku. e) 5ktivitas -aji aktivitas klien sehari=hari sebelum sakit. "ada klien post operasi umumn$a mengalami penurunan aktivitas akibat kelemahan dan n$eri. )) "emeriksaan ;isik a) ,istem "ernafasan "ada klien dengan post operasi kaji adan$a penumpukan sekret dan pernafasan $ang !epat dan dangkal# suara nafas ron!hi dan rales dan peningkatan respirasi akibat n$eri. b) ,istem -ardiovaskular -lien luka post operasi kaji peningkatan nadi dan tekanan darah# konjungtiva pu!at# penurunan @b# adan$a hipotensi orthostatik# kaji A6(# akral klien untuk mengetahui fungsi perfusi jaringan dan homan sign. !) ,istem "en!ernaan "ada klien dengan post operasi ditemukan mulut kering dan distensi abdomen. (erdapat mual# muntah dan anoreksia# distensi abdomen dan n$eri. (erdapat luka operasi dan drain sehingga perlu dikaji keadaann$a# adan$a tanda= tanda infeksi seperti kemerahan# bengkak# panas# n$eri dan fungsio laesa. (erjadi penurunan peristaltik akibat efek anestesi selama 2) jam dan berangsur= angsur peristaltik normal kembali. -aji adan$a konstipasi %teraba masa akibat pengerasan feses di kuadran kanan ba*ah) dan setelah efek anestesi hilang mungkin masih terdapat mual dan tidak nafsu makan. d) ,istem "erkemihan "ada klien post operasi mungkin ditemukan adan$a pemasangan kateter sesuai indikasi dan penurunan jumlah urine output akibat adan$a kekurangan volume !airan. -aji adan$a kateterisasi dan keadaan kebersihan kateter dan kulit sekitar kateter seperti adan$a kemerahan# n$eri atau perasaan ketidakn$amanan. 2) 2ata psikologis -aji adan$a ke!emasan# gelisah dan konsep diri dan koping klien akibat pen$akit# keprihatinan finansial dan hospitalisasi. 3) 2ata sosial "erlu dikaji tentang persepsi klien terhadap dirin$a sehubungan dengan kondisi sekitarn$a# hubungan klien dengan pera*at# dokter dan tim kesehatan lainn$a. Biasan$a klien tidak akan ikut serta dalam aktivitas sosial atau menarik diri akibat adan$a n$eri# kelemahan dan kelelahan. )) 2ata spiritual -aji tentang ke$akinan atau persepsi klien terhadap pen$akitn$a dihubungkan dengan agama $ang dianutn$a.. harapan klien terhadap masa$ang akan datang# dan kegiatan keagamaan selama klien sakit. ') 2ata "enunjang 2ata penunjang $ang diperlukan pada klien dengan apendiksitis perforasi menurut 2oengoes %2771: '73) dan ;-<+ %2771: 37C)# $aitu : %a) "emeriksaan 0aboratorium = 0eukosit : 2iatas 12.777 mm 3 = Beutrofil : meningkat sampai :' F = <rinalisis : normal# tetapi mungkin ditemukan eritrositD leukosit %b) 6adiologi ;oto abdomen : 2apat men$atakan adan$a pergerakan material dari apendiks %fekalit)# ileus terlokalisir. %!) <,/ <,/ dilakukan bila terjadi infiltrat apendikularis b. 5nalisa 2ata 2. 2iagnosa -epera*atan 5dapun diagnosa $ang mun!ul pada klien dengan gangguan sistem pen!ernaan :post operasi laparatomi eksplorasi > apendiktomi a.i peritonitis difusa e.! apendiksitis perforasi menurut 2oengoes %5lih bahasa + ade -ariasa# 2771)# Aarpenito %5lih bahasa 1ster oni!a# ,etia*an# 1333) dan 1ngram %5lih bahasa ,urha$ati ,amba# 133C)# antara lain: a. 6isiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan prosedur invasif# insisi bedah b. 6isiko tinggi terhadap kekurangan volume !airan berhubungan dengan pembatasan pas!a operasi %!ontoh puasa)# status hipermetabolik %!ontoh demam# proses pen$embuhan)# penurunan intake oral dan kehilangan !airan abnormal !. B$eri berhubungan dengan insisi bedah d. 6isiko tinggi terhadap perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh# $ang berhubungan dengan peningkatan kebutuhan protein dan vitamin untuk pen$embuhan luaa dan penurunan masukan sekunder terhadap n$eri# mual# muntah dan pembatasan diet. e. /angguan pemenuhan istirahat tidur berhubungan dengan medikasi dan hospitalisasi f. +ntoleran aktivitas $ang berhubungan dengan keterbatasan mobilitas dan kelemahan sekunder terhadap anestesi# hipoksia jaringan dan ketidak!ukupan nutrisi dan !airan 3. "eren!anaan "eren!anaan kepera*atan adalah men$usun ren!ana tindakan kepera*atan $ang dilaksanakan untuk menanggulangi masalah dengan diagnosa kepera*atan $ang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhin$a kebutuhan pasien. enurut 2oengoes# %alih bahasa + ade -ariasa# 2777::42)# Aarpenito %5lih bahasa 1ster oni!a# ,etia*an# 1333) dan 1ngram %5lih bahasa ,urha$ati ,amba# 133C)# adalah: a. 6isiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan prosedur invasif# insisi bedah (ujuan : +nfeksi tidak terjadi -riteria hasil : = eningkatn$a pen$embuhan luka dengan benar = Bebas tanda infeksi# eritema = Bebas dari demam Inter,ensi Rasiona# 1. 5*asi tanda=tanda vital terutama suhu. "erhatikan demam# berkeringat# perubahan mental# meningkatn$a n$eri abdomen 2. /anti verband sesuai aturan dengan teknk aseptik 3. "antau terhadap tanda dan gejala infeksi 1. <ntuk mengidentifikasi kemajuan atau pen$impangan dari hasil $ang diharapkan# suhu tubuh $ang meningkat adalah salah satu tanda dari terjadin$a infeksi jika suhu tubuh meningkat akan mempengaruhi tanda vital lainn$a. 2ugaan infeksiD terjadin$a sepsis# abses dan peritonitis 2. .erband $ang lembab merupakan media kultur untuk pertumbuhan bakteri. 2engan mengikuti teknik aseptik akan mengurangi risiko kontaminasi bakteri. 3. 6espon jaringan terhadap ). 5jarkan pada klien tentang faktor=faktor $ang dapat memperlambat pen$embuhan luka: a. ?aringan luka dehidrasi b. +nfeksi luka !. Butrisi dan hidrasi tidak adekuat d. /angguan suplai darah e. "eningkatan stres atau aktivita berlebihan infiltrasi patogen dengan peningkatan darah dan aliran limfe %dimanifestasikan dengan edema# kemerahan# dan pengingkatan drainase) dan penurunan epitelisasi %ditandai dengan pemisahan luka). ). a. "enelitian melaporkanbah*a migrasi epitel dihambat di ba*ah krusta kering; gerakan tiga kali lebih !epat di atas jaringan basah. b. 1ksudat pada luka terinfeksi merusak epitelisasi dan penutupan luka !. <ntuk memperbaiki harus meningkatkan masukan protein dan karbohidrat dan hidrasi $ang adekuat untuk transpor vaskular dari oksigen dan 8at sampah d. ,uplai darah pada jaringan !edera harus adekuat untuk mentranspor leukosit dan membuang 8at sampah e. "eningkatan '. Berikan antibiotik sesuai indikasi 4. Berikan paling sedikit 2 liter !airan setiap hari ketika melaksanakan terapi antibiotik stress dan aktivitas mengakibatkan peningkatan kadar kalon# suatu penghambat miotik $ang menekan regenerasi epidermal '. ungkin diberikan se!ara profilaktik atau menurunkan jumlah organisme %pada infeksi $ang ada sebelumn$a) untuk menurunkan pen$ebaran dan pertumbuhann$a pada rongga abdomen. 4. Aairan membnatu men$ebarkan obat ke jaringan tubuh b. 6isiko tinggi terhadap kekurangan volume !airan berhubungan dengan pembatasan pas!a operasi %!ontoh puasa)# status hipermetabolik %!ontoh demam# proses pen$embuhan)# penurunan intake oral dan kehilangan !airan abnormal (ujuan : .olume !airan adekuat -riteria hasil : = empertahankan kesimbangan !airan = embran mukosa lembab = (urgor kulit baik = (anda=tanda vital stabil = @aluaran urine adekuat Inter,ensi Rasiona# 1. 5*asi (2 dan nadi 2. 0ihat membran mukosa; kaji turgor kulit dan pengisian 1. (anda $ang membnatu mengidentifikasi fluktuasi volume intravaskular 2. +ndikator keadekuatan sirkulasi kapiler 3. 5*asi masukan dan haluaran; !atat *arna urineD konsentrasi# berat jenis ). 5uskultasi bising usus '. Berikan sejumlah ke!il minuman jernih bila permasukan oral di mulai# dan dilanjutkan dengan diet sesuai toleransi Mandiri 4. Berikan pera*atanmulut sering dengan perhatian khusus pada perlindungan bibir Kolaborasi :. "ertahankan penghisapan gasterD usus C. Berikan !airan +. dan elektrolit perifer dan hidrasi seluler 3. "enurunan haluaran urine pekat dengan peningkatan berat jenis diduga dehidrasiD kebutuhan peningkatan !airan ). +ndikator kembalin$a peristaltik# kesiapan untuk masukan peroral '. enurunkan iritasi gasterD muntah untuk menimbulkan kehilangan !airan 4. 2ehidrasi mengakibatkan bibir dan mulut kering dan pe!ah=pe!ah :. ,elang B/ biasan$a dimasukan pada praoperasi dan dipertahankan pada fase segera pas!a operasi untuk dekompresi usus# meningkatkan istirahat usus# men!egah muntah. C. "eritonium bereaksi terhadap iritasiD infeksi dengan menghasilkan sejumlah besar !airan $ang dapat menurunkan volume sirkulasi# mengakibatkan hipovolemia. 2ehidrasi dan dapat terjadi ketidakseimbangan. !. B$eri berhubungan dengan insisi bedah (ujuan : endemonstrasikan berkurangn$a rasa tidak n$aman -riteria hasil : = elaporkan n$eri hilangD terkontrol = "ostur tubuh rileks = -lien mampu istirahatD tidur dengan tepat Inter,ensi Rasiona# 1. -aji n$eri# !atat lokasi# karakteristik %skala 7=17). ,elidiki dan laporkan perubahan n$eri dengan !epat. 2. "ertahankan istirahat dengan semifo*ler 3. 2orong ambulasi dini ). Berikan aktivitas liburan Kolaborasi: '. "ertahankan puasaD penghisapan B/ a*al Kolaborasi 4. Berikan analgesik sesuai 1. Berguna dalam penga*asan keefektifan obat# kemajuan pn$embuhan. "erubahan pada karakteristik n$eri menunjukan terjadin$a absesD peritonitis# memerlukan upa$a evaluasi medik dan intervensi. 2. /ravitasi melokalisasi eksudat inflamasi dalam abdimen ba*ah atau pelvis# menghilangkan tegangan abdomen $ang bertambah dengan posisi terlentang. 3. eningkatkan normalisasi fungsi organ # !ontoh merangsang peristaltik dan kelan!aran flatus# menurunkan ketidakn$amanan abdomen. ). ;okus perhatian kembali# meningkatkan relaksasi# dan dapat meningkatkan kemampuan koping. '. enurunkan ketidakn$amanan pada peristaltik indikasi :. Berikan kantong es pada abdomen usus dini dan iritasi gasterD muntah 4. enghilangkan n$eri# mempermudah kerja sama dengan intervensi terapi lain. Aontoh: ambulasi# batuk. :. enghilangkan dan mengurangi n$eri melalui penghilangan ujung s$araf. Aatatan: ?angan lakukan kompres panas karena dapat men$ebabkan kongesti jarinngan. d. 6isiko tinggi terhadap perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh# $ang berhubungan dengan peningkatan kebutuhan protein dan vitamin untuk pen$embuhan luaa dan penurunan masukan sekunder terhadap n$eri# mual# muntah dan pembatasan diet. (ujuan : Butrisi adekuat -riteria hasil : = BB klien tetap atau meningkat = "orsi makan klien habis = -lien memahami pentingn$a nutrisi terhadap pen$embuhan luka Inter,ensi Rasiona# 1. ?elaskan pentingn$a masukan nutrisi harian $ang optimal 2. 5njurkan klien untuk makan porsi sedikit tapi sering 1. "en$embuhan luka memerlukan masukan !ukup protein# karbohidrat# vitamin dan mineral untuk pembentukan firoblas dan jaringan granulasi serta produksi kolagen 2. 2engan makanan sedikit demi sedikit diharapkan 3. 5njurkan klien untuk makan makanan $ang hangat ). 0akukan oral h$gene '. Berikan antiemetik sesuai indikasi 4. "ertahankan !airan +. kebutuhan nutrisi terpenuhi 3. akanan $ang hangat dapat mengurangi rasa mual sehingga menambah selera makan klien ). ulut bersih dapat membuat klien n$aman dan meningkatkan nafsu makan '. 5nti emetik dapat menetralkan atau menurunkan pembentukan asam untuk men!egah erosi mukosa dan kemungkinan ulserasi 4. emperbaiki keseimbangan !airan dan elektrolit e. /angguan pemenuhan istirahat tidur berhubungan dengan medikasi dan hospitalisasi (ujuan : +stirahat tidur klien terpenuhi -riteria hasil : = -lien tidak mengeluh susah tidur = -lien dapat tidur :=C jam sehari = -lien tampak segar Inter,ensi Rasiona# 1. Berikan penjelasan pada klien tentang pentingn$a istirahat tidur 1. (ransfer informasi sehingga klien mengetahui pentingn$a pemenuhan kebutuhan istirahat tidur agar tubuh menjadi relaks dan segar# da$a tahan tubuh tetap stabil dan mengembalikan staminaD tenaga. 2. Aiptakan lingkungan $ang n$aman dengan !ara : - (an$akan pada klien kebiasaan sebelum tidur - 0ingkungan $ang tenang - erapihkan tempat tidur - engatur posisi tidur klien sesuai ken$amanan 3. 5njurkan klien untuk minum susu hangat sebelum tidur ). 5njurkan klien untuk membatasi makananD minuman $ang mengandung kafein '. -olaborasi dengan dokter untuk pemberian obat hipnotik 2. 2engan lingkungan $ang n$aman dan tenang akan mendukung untuk memenuhi kebutuhan tidur klien. 3. 2idalam susu mengandung 8at la!toferin $ang dapat merangsang kantuk. ). -afein dapat memperlambat pasien untuk tidur tahap 61# mengakibatkan pasien tidak merasa segar. '. Obat hipnotik dapat menurunkan perangsangan 65, sehingga membantu klien untuk memenuhi kebutuhan istirahat tidur. f. +ntoleran aktivitas $ang berhubungan dengan keterbatasan mobilitas dan kelemahan sekunder terhadap anestesi# hipoksia jaringan dan ketidak!ukupan nutrisi dan !airan (ujuan : -lien dapat beraktivitas se!ara mandiri -riteria hasil : = -lien dapat memenuhi kebutuhan 520 se!ara mandiri = -lien dapat beraktivitas sesuai kemampuan Inter,ensi Rasiona# 1. tivasi klien untuk beraktivitas : 1. obilisasi bertahap memungkinkan sistem membiarkan kaki klien menjuntai ditempat tidur# atur posisi tidur agar kepala lebih tinggi# dan anjurkan moblisasi se!ara bertahap 2. otiva si klien untuk memenuhi kebutuhan 520n$a sendiri sesuai kemampuan 3. 6en!an akan periode istirahat teratur sesuai jadual ). 5njurk an kepada keluarga untuk membantu kebutuhan 520 klien $ang tidak dapat dilakukan sendiri oleh klien kardiopulmonal klien untuk kembali pada status klien sebelum sakit# menjuntaikan kaki dapat membantu meminimalkan hipotensi orthostatik# peninggian bagian kepala dapat mengurangi stress pada jalur jahitan 2. "artisipasi klien dalam pera*atan diri memperbaiki fungsi fisiologin$a dan mengurangi kelelahan akibat ketidak aktifan# dan juga memperbaiki harga dirin$a dan kesejahteraan$a. 3. "eriode istirahat teratur memungkinkan tubuh lebih menghemat dan memulihkan energi ). 5gar keluarga dapat berpartisipasi untuk memenuhi kebutuhan 520 klien ). +mplementasi "elaksanaan adalah inisiatif dari ren!ana tindakan untuk men!apai tujuan $ang spesifik %l$er et al# 1334). (ahap pelaksanaan dimulai setelah ren!ana tindakan disusun dan ditujukan pada nursing order untuk membantu klien men!apai tahapdalam tindakan kepera*atan: persiapan# peren!anaan dan dokumentasi %Bursalam# 2771:43). '. 1valuasi 1valuasi terdiri dari 2 komponen# $aitu: a. 1valuasi "roses %;ormatif) ;okus dari tipe evaluasi ini adalah aktivitas dari proses kepera*atan dan hasil kualitas pela$anan tindakan kepera*atan.. 1valuasi ini harus segera dilakukan setelah peren!anaan kepera*atan dilaksanakan untuk membantu keefektifan tindakan. %Bursalam# 2771: :)) b. 1valuasi hasil %sumatif) ;okus evaluasi hasil adalah perubahan perilaku atau status kesehatan klien pada akhir tindakan kepera*atan klien. 1valuasi ini dilakukan pada akhir tindakan kepera*atan se!ara paripurna. %Bursalam# 2771: :)). DA-TAR P.STAKA Aarpenito# 0$nda ?uall.# 5lih bahasa oni!a 1ster dan ,etia*an# 1333# Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan, 1/A# ?akarta. Aor*in# 1li8abeth.?.# 5lih bahasa Brahnmu. 2777# Buku Saku Patofisiologi, 1/A# ?akarta. 2juharie# O. ,etia*an.# 2771# Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, Disertasi, Yrama 9id$a# Bandung. 2oengoes# aril$nn.1.# 5lih bahasa + ade -ariasa# 2771# Rencana Asuhan Keperwatan# 1/A# ?akarta. 1ngram# Barbara.# 5lih bahasa ,uhar$ati ,amba# 133C# Rencana Asuhan Keperwatan Volume dan !# 1/A# ?akarta.