You are on page 1of 7

Proposal seminar fisika - Semester Ganjil 2013/2014

PEMBUATAN DAN KARATERISASI PAPAN KOMPOSIT PLASTIK DAUR


ULANG DENGAN SERBUK KAYU ATAU JERAMI SEBAGAI FILLER
Sumber Jurnal :
Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan
Vol. 8, No. 1, hal. 17-22, 2011
ISSN 1412-5064
Pembuatan Papan Komposit Dari Plastik Daur Ulang dan Serbuk Kayu serta Jerami
Sebagai Filler

Farid Mulana, Hisbullah, Iskandar
Disusun Untuk Memenuhi Syarat Matakuliah Seminar Fisika





Oleh
Kiki Kurniadi Yuda K
1006799

PROGRAM STUDI FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013

A. LATAR BELAKANG
Berangkat dari fenomena sampah Plastik yang terjadi di kota Bandung yang
sempat menyandang gelai sebagai kota sampah serta pada kebutuhan akan material
industri properti sepeti kayu yang terus meningkat sedang pemenuhanya yang sangat
terbatas karena junlah kayu indonesia yang makin menipis, maka sangat penting
kiranya untuk menemukan solusi dari dua permasalah besar ini.
Limbah kayu yang dihasilkan industri penggergajian kayu terdiri dari bagian
kulit (Jawa: sebretan) sebesar 20 %, potongan kecil sebesar 14 %, dan serbuk
gergajian yang mencapai 11 % (Purwanto, dkk. 1994). Serbuk gergajian pada
umumnya hanya dibakar atau dibuang begitu saja.
Berbagai usaha telah telah dilakukan untuk mengantikan pemakaian papan
kayu dengan pemakaian bahan alternatif seperti pemakaian metal, baja, almuniun,
seta plastik telah dicoba. Namun karena faktor keramahan lingkungan yang rendah
dan harganya yang tinggi menyebabkan para peneliti berusaha menemukan material
penganti berbasis limbah kayu dan limbah plastik, material komposit ini diharapkan
akan memiliki beberapa sifat yang lebih baik dari kayu aslinya (Susan dan Indrek,
2004; Basuki, 2005; Snchez, dkk., 2008; yihua, dkk. 2008).
Pada penelitian ini komposit (papan komposit) dibuat dari libah padat serbuk
kayu, jeram, dan plastik daur ulang jenis polietilen dengan komposisi yang berbeda-
beda yang akan mempengaruhi karakteristik mekanik dan termal komposit yang
dihasilkan dengan proses penyampuran dan pengempaan dengan hot press. Metode
ini merupakan metode yang sangat sederhana sehinga memudahkan proses produksi
masal, relatif murah namun memberikan kualitas papan yang baik, sehingga sifat
sifat mekanis dan termal material komposit yang dihasilkan akan lebih baik dari
bahan asalnya.
Penggunaan plastik daur ulang jenis polietilen juga dapat menggantikan
penggunan biji plastik komersial dalam proses pembuatan papan komposit, shingga
dapat mengurangi pencemaran lingkungan.






B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pada latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam
penulisan kali ini adalah sebagai berikut:
1. Apa keuntungan membuat serbuk kayu dan jerami menjadi komposit?
2. Bagaimana membuat komposit dari bahan tersebut?
3. Bagaimana pengaruh komposisi serbuk kayu, jerami, dan plastik pada
karakteristik mekanik dan termal bahan komposit?

C. BATASAN MASALAH
Yang menjadi batasan masalah pada penulisan kali ini yaitu:
1. Proses pembuatan komposit.
2. Metode pengujian kekerasan mengunakan Rockwell Hardness Test.
3. Metode pengujian Kekuatan tarik mengunakan alat Tensile Strength.
4. Metode Pengujian terrmal mengunakan DSC (Differential Scanning
Calorymeter).
5. Pengaruh komposisi serbuk kayu, jerami, dan plastik terhadap nilai
kekerasan, kekuatan tarik, dan suhu pelelehan.
D. TUJUAN
Adapun tujuan dalam penulisan kali ini adalah :
1. Mengetahui keuntungan pengunaan seruk kayu dan jerami sebagai
komposit.
2. Menyelidiki pengaruh komposisi serbuk kayu, jerami, dan plastik pada
komposit untuk menentukan komposisi yang baik untuk material
komposit.

E. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan berdasarkan pada jurnal yaitu metode
eksperimen. Metode penelitian terdiri dari dua tahap. Tahap I yaitu pembuatan
komposit dengan mengunakan serbuk kayu dan jerami sebagai filler dan libah plastik
daur ulang jenis polietilen sebagai matrik dengan menvariasikan komposisi matrik :
filler. Tahap II karakerisasi papan komposit dengan mengunakan Rockwell Hardness
Test, alat Tensile Strength, DSC (Differential Scanning Calorymeter) untuk
mengetahui karakteristik mekanik dan termal papan komposit.
Sedangkan metode penulisan yaitu dengan metode deskriptif dengan teknik
studi literatur.

F. TINJAUAN PUSTAKA
Komposit merupakan bahan yang terdiri dari dua (atau lebih) bahan penyusun
yang berbeda yang membentuk suatu kesatuan (Lawrence H. Van Vlack, 1984).
Material ini menjadi unik karena tidak terjaadi ikatan kimia antara bahan bahan
penusunya namun terjai ikatan yang meningkatkan kekuatan mekanik bahan bahan
penyusunya seperti besi pada beton yang bersifat sebagai serat yang memperkuat
beton. Seriring perkembangan teknologi rekayasa material ditemukan pula material
komposit berbasis serat alam (kayu) yang dicampur dengan polymer jenis HDPE
(high density poli etilen).
Proses pembutan komposit plastik dengan kayu atau jerami terbilang cukup
mudah, Sebanyak 50 gram plastik yang telah diayak dan dikeringkan dimasukkan ke
dalam labu leher tiga dan ditambahkan pelarut xylene20% sebanyak 200 ml untuk
mencairkan bijiplastik (Carrol, dkk, 2001), selanjutnya dipanaskan pada suhu sekitar
105-110
0
C. Setelah plastik mencair lalu dimasukkan serbuk kayu atau jerami dan
diaduk hingga homogen selama 15 menit. Campuran homogen dikeluarkan dari
labu dan dibiarkan hingga pelarut menguap dan setelah itu dilakukan proses
pengempaan dengan hot press pada suhu 145
0
c selama 20 menit. Setelah proses ini
selanjutnya papan komposit didinginkan sampai suhu lingkungan. Akhirnya
dilakukan proses pengujian kekerasan, uji tarik dan termal untuk mengetahui sifat
mekanis dan termal dari komposit yang dihasilkan.
Pengujian kekerasan dengan metode Rockwell bertujuan menentukan
kekerasan suatu material dalam bentuk daya tahan material terhadap indentor berupa
bola baja ataupun kerucut intan yang ditekankan pada permukaan material uji
tersebut.
Untuk mencari besarnya nilai kekerasan dengan menggunakan metode Rockwell
yaitu pada langkah 1 benda uji ditekan oleh indentor dengan beban minor (Minor
LoadF0) setelah itu ditekan dengan beban mayor (major Load F1) pada langkah 2,
dan pada langkah 3 beban mayor diambil sehingga yang tersisa adalah minor load
dimana pada kondisi 3 ini indentor ditahan seperti kondisi pada saat total load F yang

terlihat pada Gambar 1.


Gambar 1 Prinsip kerja metode pengukuran kekerasan Rockwell

Dibawah ini merupakan rumus yang digunakan untuk mencari besarnya
kekerasan dengan metode Rockwell.

HR = E - e
Dimana :
F0 = Beban Minor(Minor Load) (kgf)
F1 = Beban Mayor(Major Load) (kgf)
F = Total beban (kgf)
e = Jarak antara kondisi 1 dan kondisi 3 yang dibagi dengan 0.002 mm
E = Jarak antara indentor saat diberi minor load dan zero reference line yang
untuk tiap HR = Besarnya nilai kekerasan dengan metode hardness
Uji kekuatan tarik pada benda dilakukan dengan alat Tensile Strength dengan
melakukan uji tarik dan merekam tekanan terhadap regangan; titik tertinggi dari kurva
tegangan-regangan adalah Tensile Strength. Ini adalah properti yang intensif,
sehingga nilainya tidak tergantung pada ukuran benda uji. Namun, tergantung pada
faktor-faktor lain, seperti persiapan spesimen, kehadiran atau cacat permukaan, dan
suhu lingkungan pengujian dan material.
Uji termal dilakukan dengan alat DSC (Differential Scanning Calorymeter) yang
merupakan alat untuk mempelajari sifat termal suatu polimer ketika mengalami
perubahan suhu.

Saat pengujian sampel akan ditempatkan pada salah satu pemanas dan
membiarkan pemanas lainya kosong sebagai pembanding, lalu aktifkan alat yang akan
memanaskan sampel dengan rate 10
0
permenit.
Maka pada layar pada layar akan muncul plot heat flow terhadap temperatur yang
akan menunjukan kita sifat termal polimer sampel.


G. REFERENSI
Setyawaty, D., (2003), Komposit Serbuk Kayu Plastik Daur Ulang: Teknologi
Alternatif Pemanfaatan Limbah Kayu danPlastik,
http://tumoutou.net/702_07134/dina_setyawati.htm. 22 Agustus 2006.

Purwanto D, Samet, Mahfuz, dan Sakiman.1994., Pemanfaatan Limbah Industri kayu
lapis untuk Papan PartikelBuatan secara Laminasi. DIP ProyekPenelitian dan
PengembanganIndustri. Badan Penelitian dan Pengembangan Industri. Departemen
Perindustrian. Banjar Baru.

Basuki, (2005), Wood-Fiber Reinforced Ther- moplastic for Structural Housing and
Automotive Interior Applications, Sentra Teknologi Polimer, Tangerang. Bledzki,
A.K., RehmnanedanGassan, J., (1998), Thermoplastics Reinforced with Wood
Fillers: A literature review, Polymer- plastics Technology and Engineer- ing, 37,
451-468 Carrol, D.R., Stone, R.B., Sirignano, A.M., Saindon, R.M., Gose, S.C. dan
Friedman, M.A., (2001), Structural properties of recycled plastic/sawdust lumber
decking planks, Resources, Conservation and Recycling, 3, 241-251

Choi, N.,W., Mori, I. danOhama, Y.,(2006), Development of Rice Husk-Plastic
Composites for Building Material, Waste Management, 26, 189-194 Harper dan
Charles A, (1999), Modern Plastic Handbook,McGraw-Hill.

Snchez-Soto, M., Rossa, A., Snchez, A., J. dan Gmez-Prez, J., (2008), Blends of
HDPE wastes: Study of the properties, Waste Management, 28, 2565-2573
Susan, E. S. dan Indrek, W., (2004), Wood Fiber/polyolefin composites, Composites
Part A: Applied Science and Manufac- turing, 35, 321-326.

Yihua,C.,Lee, S., Noruziaan, B., Cheung, M. dan Tao, J., (2008),Fabrication and
interfacial modification of wood/recycled plastic composite materials, Composites
Part A: Applied Science and Manufac- turing, 39, 655-661
Vlack, Lawrence H. van (1984): ilmu dan teknologi bahan. Jakarta : Erlangga.

H. LAMPIRAN JURNAL

You might also like