You are on page 1of 11

Komposisi

Satu sendok takaran (5 ml) sirup Bricasma Expectorant mengandung Terbutaline Sulphate 1.5 mg, Guaiacol
Glyceryl Ether 66.5 mg dan Etil Alkohol 1.24 % v/v.


Cara kerja

Terbutaline Sulphate dalam Bricasma Expectorant adalah suatu senyawa yang dikembangkan akhir-akhir ini.
Mempunyai efek melenyapkan kejang bronki padapenyakit-penyakit asmatis dan bronkial, dan efeknya tahan
lama. Terbutaline Sulphate bersifat adrenergik. Bekerja selektif terutama pada reseptor- reseptor 6,dijantung,
dengan akibat terjadinya palpitasi dan rasa tidak enak untuk pasien.Bricasma Expectorant yang diberikan
dengan dosis terapeutik sangat jarang sekali menimbulkan efek tersebut.Sebagai obat ekspektoran, Bricasma
Expectorant juga mengandung GuaiacolGlyceryl Ether, karena zat tersebut sudah lama diakui memberikan hasil
yang baik dalam pengalaman-pengalaman klinis.
Bricasma Expectorant bekerja propilaktis, efek bronkodilatasi mulai kira-kira satu jam setelah pemberian dan
mencapai maksimum setelah 2-3 jam. Masa bekerjanya tahan lebih lama dibandingkan dengan senyawa sejenis
yangdiketemukan sebelumnya.
Kerja Bricasma Expectorant bertahan kira-kira 7 jam atau lebih.
Indikasi

Asma bronkial, bronkitis dan emphysema untuk bronkodilatasi dan efek ekspektoran.
Kontraindikasi

Tirotoksikosis
size="2">Efek samping

Jarang ditemukan karena Bricasma Expectorant bekerja selektif. Yang tercatat yaitu tremor dan palpitasi, adalah
karakteristik dari amin simpatomimetik. Tremor akan hilang setelah pengobatan beberapa hari dan palpitasi
akan reda bila dosis diturunkan.
Takaran pemakaian Dewasa :

Sirup : 2-3 sendok takaran, 2-3 kali sehari.


Anak - anak

Sirup

7-15 tahun : 1 - 2 sendok takaran, 2- 3 kali sehari.
3-6 tahun : VI - 1 sendok takaran, 2- 3 kali sehari.
di bawah 3 tahun : VI sendok takaran, 2- 3 kali sehari.


Kemasan Sirup :

Botol 100 ml
Reg. No. : DKL7808903037A1


"Harus dengan resep dokter"


Trade Marks herein are the property of the AstraZeneca group


Dibuat oleh :

P.T. AstraZeneca Indonesia Jl Raya Kasri 153, Pandaan, Jawa Timur
AstraZeneca
http://www.farmasiku.com/index.php?target=products&product_id=29917

info obat

Terbutalin Sulfat



nama dagang
- Brasmatic - Bricasma - Forasma - Lasmalin
- Nairet - Prosmalin - Pulmobron - Sedakter
- Tabas - Terasma - Tismalin - Astherin


dosis
Oral : awal 2,5 mg 3 kali sehari selama 1-2 minggu, kemudian jika
perlu ditingkatkan sampai maksimum 5 mg 3 kali sehari. Anak : 75
mcg/kg 3 kali sehari; 7-15 th : 2,5 mg 2-3 kali sehari, maksimum 7,5
mg per hari.
Subkutan, intramuskular, intravena : 250-500 mcg sampai 4 kali
sehari. Anak 2-15 th : 10 mcg/kg sampai maksimum 300 mcg.
Infus intravena : larutan yang mengandung 3-5 mcg/mL, dengan laju
0.5-1 mL/menit (1.5-5 mcg/menit) selama 8-10 jam. Dosis anak
dikurangi.
Inhaler : dewasa dan anak : 250-500 mcg (1-2 semprot) 3-4 kali
sehari1, maksimum 8 kali semprot sehari.


indikasi
Terapi simptomatik pada asma bronkial dan bronkospasme reversibel
yang berhubungan dengan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik),
termasuk bronkitis kronik dan emfisema.


kontraindikasi

Hipersensitif terhadap terbutalin / simpatomimetik amin.
Cardiac arrhythmias yang berhubungan dengan takikardi.


efek samping
Tremor (terutama di tangan), sakit kepala, otot kaku, palpitasi,
takikardi, aritmia, gangguan tidur dan perilaku pada anak. Paradoxical
bronchospasm, urtikaria, dan angioderma pernah dilaporkan.
Hipokalemia terutama pada dosis tinggi.


interaksi
Dengan Obat Lain :
Toksisitas meningkat dengan MAO inhibitor, antidepresan
trisiklik.
Efek menurun dengan beta bloker.
Risiko hipokalemia meningkat dengan kortikosteroid, diuretik,
xantin.
Obat-obat simpatomimetik yang lain kemungkinan akan
meningkatkan efek samping pada kardiovaskular.
Kombinasi dengan teofilin berpotensi menimbulkan aritmia
jantung.
Dengan Makanan : -


mekanisme kerja
Terbutalin menstimulasi reseptor beta adrenergik di sistem saraf
simpatetik sehingga menyebabkan relaksasi smooth muscle di
bronchial tree dan peripheral vasculature. Efek pada reseptor alfa
adrenergik sedikit atau tidak ada.


bentuk sediaan

Tablet 2,5 mg
Sirup 1,5 mg/5 ml, Ampul 0,5 mg/ml
Canister 0,25 mg/Semprot, Aerosol 0,25 mg/Semprot, Respules 2,5
mg/ml, Turbuhaler 0,25 mg, 0,5 mg.


parameter monitoring
Serum potassium, glukosa, laju jantung, tekanan darah, laju
pernafasan, FEV1, peak flow.


stabilitas penyimpanan
Simpan di suhu kamar (15-30C), terlindung dari panas, cahaya,
dingin, dalam wadah tertutup rapat.
Jangan digunakan bila larutan berubah warna.
Kadaluwarsa injeksi : 2 tahun, tablet : 3 tahun dari tanggal produksi.


informasi pasien
Informasikan kepada pasien tentang cara penggunaan,
pembersihan / perawatan dan penyimpanan inhaler.
Kocok inhaler setiap kali sebelum dipakai.
Hindari semprotan ke dalam mata.
Lakukan test semprotan ke udara pertama kali sebelum
digunakan atau jika tidak digunakan dalam waktu yang lama.
Kumur mulut dengan air setelah inhalasi.
Diberitahukan kepada pasien untuk segera menghubungi
dokter bila dijumpai efek-efek samping atau kondisi
bertambah parah.
http://medicatherapy.com/index.php/content/read/197/info-obat/terbutalin-sulfat

NEOSMA


Expectoran Syrup
Terbutaline sulfate ; Guaifenesin

KOMPOSISI :
Setiap sendok takar (5 ml) mengandung :
Terbutaline sulfate 1,5 mg
Guaifenesin 50 mg

CARA KERJA OBAT :
Terbutaline sulfate bekerja sebagai perangsang beta-2 yang bersifat selektif. Kerjanya
spesifik pada adrenoseptor beta-2 terutama bekerja pada otot-otot bronkus dan rahim. Pada
dosis terapeutik, tidak memberikan efek palpitasi/rasa tidak enak. Mekanisme kerja dengan
cara merangsang pembentukan siklik AMP dengan cara mengaktivasi enzim adenilsiklase,
peningkatan siklik AMP dalam sel tersebut secara aktif menyebabkan efek bronkodilatasi.
Selain itu mencegah influks ion Ca ke dalam sel sehingga tidak lagi cukup untuk
menimbulkan kontraksi aktinomiosin sel otot bronkus.
Guaifenesin bekerja sebagai ekspektoran atau pengeluar dahak.

INDIKASI :
Sebagai bronkodilator dan ekspektoran, digunakan untuk mengobati asma bronkial, bronkitis
kronis, emfisema.

DOSIS :
Dewasa : 2-3 sendok takar, 2-3 x sehari.
Anak-anak 7-15 tahun : 1-2 sendok takar, 2-3 x sehari
Anak-anak 3-6 tahun : -1 sendok takar, 2-3 x sehari
Anak-anak < 3 tahun : sendok takar, 2-3 x sehari

PERINGATAN DAN PERHATIAN :
Hati-hati dengan pemberian pada pasien hipertensi, gangguan kardiovaskuler,
hipertiroidisme, diabetes melitus, dan penderita dengan riwayat kejang.

EFEK SAMPING :
- Umumnya ringan berupa gelisah, sakit kepala, tremor, palpitasi, berkeringat, mual
sampai muntah.
- Dapat pula timbul takikardi dan kejang otot.

KONTRA INDIKASI :
- Penderita gangguan fungsi hati yang berat
- Penderita hipersensitif terhadap obat ini.
- Tirotoksikosis
- Toksemia gravidarum
- Abortus iminens

INTERAKSI OBAT :
Jangan diberikan bersama dengan obat-obat penghambat beta adrenoseptor, misalnya
Propanolol.

CARA PENYIMPANAN :
Simpan pada suhu kamar (25-30C) dalam wadah tertutup rapat dan hindarkan dari cahaya
matahari.

KEMASAN :
Dus, botol 60 ml ; No. Reg. DKL0809217337A1
nama dagang

Gliseril guaikolat


dosis
Dosis dewasa :
liquid/syrup, dosis secara oral 200 to 400 mg setiap 4 jam; dosis maksimum 2400 mg/hari
Dosis anak-anak :
12 tahun keatas : liquid/syrup, dosis secara oral 200 sampai 400 mg setiap 4 jam;
dosis maksimum 2400 mg/hari.
6-12 tahun : liquid/syrup, dosis secara oral 100 sampai 200 mg setiap 4 jam; dosis
maksimum 1200 mg/hari.
2-6 tahun : liquid/syrup, dosis secara oral 50 sampai 100 mg setiap 4 jam; dosis
maksimum 600 mg/hari
2 tahun kebawah perlu penyesuaian dosis secara individual, pada umumnya
digunakan dosis 25 sampai 50 mg secara oral setiap 4 jam; dosis maksimum 300
mg/hari.
Cara pemberian :
Secara oral : minum bersama dengan segelas penuh air, dapat digunakan bersamaan atau
tidak bersama makanan


indikasi

Produksi sputum yang tidak normal. Batuk.

kontraindikasi

Hipersensitivitas terhadap produk guaifenesin

efek samping

Efek samping yang sering muncul adalah mual dan muntah

interaksi

Dengan Obat Lain : -
Dengan Makanan : -


mekanisme kerja
GG memiliki aktivitas sebagai ekspektoran dengan meningkatkan volume dan mengurangi
kekentalan sputum yang terdapat di trakhea dan bronki. Dapat meningkatkan reflek batuk dan
memudahkan untuk membuang sputum. Akan tetapi bukti objektif masih sedikit.


bentuk sediaan

Tablet, Larutan

parameter monitoring

1. Produktivitas batuk, konsistensi dan volume sputum.
2. Tingkat keparahan batuk
3. Efek samping (nausea, mengantuk).


stabilitas penyimpanan
Serbuk Guaifenesin cenderung menggumpal pada saat penyimpanan.
Simpan dalam wadah yang tertutup rapat.


informasi pasien

Gunakan segelas air untuk membantu menelan
Terbutalin
Sulfat

Thursday, 08 April 2010 03:23
There are no translations available.

Deskripsi
- Nama & Struktur
Kimia
:
2-tert-Butylamino-1-(3.5-dihydrophenyl)ethanol sulfate. (4).
(C12H19NO3)2. H2SO4
- Sifat Fisikokimia
:
Serbuk kristal warna putih sampai putih abu-abu, tidak berbau atau
sedikit berbau seperti asam asetat. (4,6)Mudah larut dalam air,
larut dalam HCl 0,1 N, sedikit larut dalam alkohol, tidak larut
dalam kloroform. (4,6)Injeksi terbutalin sulfat : non pirogen,
larutan dalam air, NaCl digunakan untuk adjust tonisitas (3-5).
HCl juga dapat digunakan untuk adjust pH sampai pH 4. (6)
- Keterangan : -

Golongan/Kelas Terapi
Obat Untuk Saluran Napas


Nama Dagang
- Brasmatic - Bricasma - Forasma - Lasmalin
- Nairet - Prosmalin - Pulmobron - Sedakter
- Tabas - Terasma - Tismalin (3) - Astherin



Indikasi
Terapi simptomatik pada asma bronkial dan bronkospasme reversibel yang berhubungan
dengan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik), termasuk bronkitis kronik dan emfisema.
(1,2,3,6)

Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian
Oral (1,4,6) : awal 2,5 mg 3 kali sehari selama 1-2 minggu, kemudian jika perlu
ditingkatkan sampai maksimum 5 mg 3 kali sehari. Anak : 75 mcg/kg 3 kali sehari; 7-15 th
: 2,5 mg 2-3 kali sehari, maksimum 7,5 mg per hari. Subkutan, intramuskular, intravena
(1,4) : 250-500 mcg sampai 4 kali sehari. Anak 2-15 th : 10 mcg/kg sampai maksimum
300 mcg. Infus intravena (1,4) : larutan yang mengandung 3-5 mcg/mL, dengan laju 0.5-1
mL/menit (1.5-5 mcg/menit) selama 8-10 jam. Dosis anak dikurangi. Inhaler : dewasa dan
anak : 250-500 mcg (1-2 semprot) 3-4 kali sehari1, maksimum 8 kali semprot sehari. (4)
Farmakologi
Absorpsi (2,4,5,6) : 33-50% dosis oral diabsorpsi di saluran cerna. Obat diabsorpsi dengan
baik setelah pemberian subkutan. Bioavailabilitas (tablet) 103% terhadap larutan. OOA:
oral 30-45 menit; inhalasi 5 menit; subkutan 6-15 menit. tmax ? oral : larutan = 1,5 jam
(0,5-3 jam), tablet= 2 jam (1-3 jam), subkutan 0,25 mg = 20 menit, 0,5 mg = 0,5 jam
(0,08-1 jam). DOA : oral sampai 8 jam, efek maksimum dicapai 2-3 jam; inhalasi 3-4 jam.
Distribusi (6) : konsentrasi yang terdistribusi ke dalam ASI kurang lebih sama dengan
konsentrasi dalam plasma, tetapi diperkirakan yang terdistribusi ke dalam ASI kurang dari
1% dosis. Metabolisme (2,6): dimetabolisme sebagian di hati, terutama dalam bentuk
konjugat sulfat.
Stabilitas Penyimpanan
Simpan di suhu kamar (15-30C), terlindung dari panas, cahaya, dingin, dalam wadah
tertutup rapat. (4,5,6) Jangan digunakan bila larutan berubah warna. (6) Daluwarsa injeksi :
2 tahun, tablet : 3 tahun dari tanggal produksi. (6)
Kontraindikasi
Hipersensitif terhadap terbutalin / simpatomimetik amin. (2)
Cardiac arrhythmias yang berhubungan dengan takikardi. (5)
Efek Samping
Tremor (terutama di tangan), sakit kepala, otot kaku, palpitasi, takikardi, aritmia, gangguan
tidur dan perilaku pada anak. (1,2,4,6). Paradoxical bronchospasm, urtikaria, dan
angioderma pernah dilaporkan. Hipokalemia terutama pada dosis tinggi. (1)
Interaksi

- Dengan Obat Lain :
Toksisitas meningkat dengan MAO inhibitor, antidepresan trisiklik. (5,6)
Efek menurun dengan beta bloker. (5)
Risiko hipokalemia meningkat dengan kortikosteroid, diuretik, xantin. (4)
Obat-obat simpatomimetik yang lain kemungkinan akan meningkatkan efek samping pada
kardiovaskular. (6)
Kombinasi dengan teofilin berpotensi menimbulkan aritmia jantung. (6)
- Dengan Makanan : -

Pengaruh

- Terhadap Kehamilan :
Kategori B.2,5. Efek samping yang serius seperti hipokalemia sesaat, peningkatan laju
jantung, aritmia jantung, iskemik otot jantung, edema paru, hipoglikemi, hiperglikemi
sesaat, terjadi pada wanita hamil yang mendapat terbutalin sulfat. Juga dilaporkan
terjadinya hipoglikemi dan peningkatan laju jantung pada neonatus. (6)
- Terhadap Ibu Menyusui : Jumlah yang dieksresi melalui ASI sangat sedikit, tetapi
meskipun demikian penggunaan pada ibu menyusui harus hati-hati dan hanya jika manfaat
yang diperoleh lebih besar daripada risikonya pada bayi. (1,6)

- Terhadap Anak-anak : Dapat digunakan sebagai alternatif terapi dari epinephrine pada
serangan asma akut. (6) Produsen tidak merekomendasikan untuk digunakan pada anak-
anak di bawah 12 tahun. (6)

- Terhadap Hasil Laboratorium : -

Parameter Monitoring
Serum potassium (4,5), glukosa, laju jantung, tekanan darah, laju pernafasan, FEV1, peak
flow. (5)
Bentuk Sediaan
Tablet 2,5 mg
Sirup 1,5 mg/5 ml, Ampul 0,5 mg/ml
Canister 0,25 mg/Semprot, Aerosol 0,25 mg/Semprot, Respules 2,5 mg/ml, Turbuhaler
0,25 mg, 0,5 mg. (3)
Peringatan
Penyakit kardiovaskular, konvulsi, diabetes melitus, hipertensi, hipertiroid, hipokalemia.
(2,6)
Kasus Temuan Dalam Keadaan Khusus
-
Informasi Pasien
Informasikan kepada pasien tentang cara penggunaan, pembersihan / perawatan dan
penyimpanan inhaler. Kocok inhaler setiap kali sebelum dipakai. Hindari semprotan ke
dalam mata. Lakukan test semprotan ke udara pertama kali sebelum digunakan atau jika
tidak digunakan dalam waktu yang lama. Kumur mulut dengan air setelah inhalasi.2
Diberitahukan kepada pasien untuk segera menghubungi dokter bila dijumpai efek-efek
samping atau kondisi bertambah parah. (2)
Mekanisme Aksi
Terbutalin menstimulasi reseptor beta adrenergik di sistem saraf simpatetik sehingga
menyebabkan relaksasi smooth muscle di bronchial tree dan peripheral vasculature. Efek
pada reseptor alfa adrenergik sedikit atau tidak ada. (6)

You might also like