You are on page 1of 4

Reaksi Penataan Ulang Fries

Dwi Erikawati, Handini


Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Yogyakarta

Abstrak


I. PENDAHULUAN
Reaksi penataan ulang Fries merupakan reaksi yang dapat menghasilkan
senyawa fenil keton seperti aril asetat dan diarilketon (benzofenon). Mengingat begitu
luas manfaat senyawa turunan benzofenon, maka sangat diperlukan untuk dapat
menemukan jalur dan metode yang tepat untuk sintesis senyawa turunan benzofenon.
Salah satunya adalah dengan menggunakan reaksi penataan ulang Fries.
Reaksi penataan ulang Fries diperkenalkan tahun 1908 ketika Karl Fries
memanaskan fenil ester dengan adanya katalis asam Lewis menghasilkan hidroksi
keton. Penataan ulang Fries dapat dilakukan dengan cara reaksi langsung tanpa
pelarut atau dengan menggunakan pelarut. Pada reaksi penataan ulang Fries
diperlukan katalis seperti AlCl
3
yang mampu membentuk kompleks fenil aluminium
diklorida sehingga terjadi pelepasan ion asilium (R-C=O)
+
yang dapat mengalami
penataan ulang pada cincin aromatis.
Menurut Vogel [1989], mekanisme reaksi Fries disajikan pada Gambar 1:

Gambar 1. Mekanisme reaksi Fries
Dalam reaksi tersebut terbentuk senyawa kompleks antara feril ester dan asam
Lewis yang diikuti dengan lepasnya ion asilium dan ion klorida menghasilkan
senyawa fenil Alumunium diklorida. Fenil alumunium diklorida dapat mengalami
resonansi seperti pada gambar 2.

Gambar 2. Struktur resonansi dari fenil alumunium klorida
Adanya ion asilium (R-C=O)
+
dapat menyerang cincin aromatik pada posisi
orto dan para yang dapat dilihat pada gambar 3.


Gambar 3. Serangan orto dan para pada cincin aromatik
Produk orto dan para tersebut dengan adanya air akan menghasilkan o-
hidroksiketon dan p-hidroksiketon. Produk penataan ulang Fries dapat dilihat pada
Gambar 4.

Gambar 4. o-hidroksiketon dan p-hidroksiketon hasil penataan ulang Fries.

Dalam suatu penelitian, dilakukan analisis retrosintesis senyawa turunan
benzofenon yang dapat diperoleh melalui dua jalur yang ditunjukkan pada Gambar 5.:
Jalur 1:

Jalur 2:

Gambar 5. Jalur retrosintesis senyawa benzofenon
Pada jalur pertama senyawa turunan benzofenon (1) dapat diperoleh melalui
reaksi asilasi Friedel-Crafts antara senyawa fenol (2) dan benzoil klorida (3). Proses
sintesis turunan benzofenon yaitu o-benzoil metil eugenol melalui asilasi Friedel-
Crafts menggunakan benzoil klorida dan katalis AlCl3 dalam pelarut metilen klorida
telah dilakukan [5]. Hasil akhir reaksi tersebut mengandung empat produk utama dan
2,3-dimetoksi-5- (4-fenil-1,3-siklobutadienil) benzo-fenon dihasilkan dengan
rendemen sebesar 14,10%. Hasil rendemen tersebut menunjukkan bahwa sintesis
turunan benzofenon melalui asilasi Friedel-Crafts langsung ternyata masih kurang
baik. Oleh karena itu dicari alternatif prosedur lain yaitu sintesis turunan benzofenon
melalui penataan ulang Fries (Jalur 2).
Dari penelitian di atas dapat diketahui bahwa untuk mensintesis senyawa
turunan aril benzoat dibutuhkan bahan awal dengan karakteristik senyawa fenol.
Telah diketahui bahwa banyak ditemukan senyawa fenolik alami seperti asam
salisilat, eugenol, dan vanilin yang ketersediaannya melimpah di Indonesia. Senyawa-
senyawa yang mengandung gugus fenolik tersebut diharapkan dapat diubah menjadi
senyawa yang lebih bermanfaat seperti turunan benzofenon. Permasalahan yang
dihadapi adalah senyawa fenolik alami memiliki banyak substituen lain pada cincin
aromatis selain gugus OH, sehingga dapat mempengaruhi reaktivitas senyawa
fenolik tersebut terhadap penataan ulang Fries. Untuk mengetahui pengaruh gugus-
gugus tersebut pada penataan ulang Fries, maka perlu dilakukan kajian terhadap
terhadap penataan ulang Fries dengan menggunakan model senyawa p-tersier-
butilfenol yang mempunyai substituen pendorong elektron, yaituC(CH3)3.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk memahami reaksi penataan ulang Fries, yaitu dari senyawa
hasil sintesis senyawa turunan benzofenon melalui reaksi penataan ulang Fries p-
tersier-butilfenilbenzoat.

II. PEMBAHASAN
III. KESIMPULAN
IV. DAFTAR PUSTAKA

You might also like