You are on page 1of 2

1

Praktikum ke-3 M. K. Meteorologi Satelit


Nama : Anjias Yonatan Hari, Tanggal : Selasa, 23 September 2014
NRP : G24120045 Asisten :
1. Ryan Karida Pratama (G24100023)
2. Teungku Haikal (G24100082)
3. Sulviana Widuri E (G24110007)
4. Muhammad Fahrul (G24110020)
5. Priyo Dwi Utomo (G24110040)
6. Pungky Alim Febriani (G24110044)
7. Heidei Putra Hutama (G24110045)

KOREKSI GEOMETRIK DAN RADIOMETRIK
PADA CITRA MODIS LEVEL 1B

MODIS atau Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer adalah salah
satu instrument utama yang dibawa Earth Observing System (EOS) Terra
satellite, yang merupakan bagian dari program antariksa Amerika Serikat atau
National Aeronautics and Space Administration (NASA) (Thoha 2008). MODIS
merupakan program yang kompleks, menggunakan sensor pada dua satelit yang
masing-masing memberikan data secara lengkap cakupan harian bumi. Satelit
yang digunakan adalah stelit TERRA dan Aqua. Data yang ada memiliki berbagai
resolusi, spektral, spasial, dan temporal. Satelit TERRA yang membawa sensor
MODIS merupakan satelit pengamatan lingkungan yang dapat digunakan untuk
mengekstraksi data permukaan yang bersifat regional. Satelit ini mempunyai
wilayah cakupan yang luas, yaitu 2.330 km dengan resolusi spasial 250 m (kanal
1 dan 2) dan resolusi spektral yang tinggi (36 kanal) serta resolusi temporal yang
kurang lebih sama dengan satelit generasi sebelumnya yakni NOAA
(Widipaminto 2008). Dengan karakteristik tersebut, MODIS memiliki beberapa
kelebihan, seperti lebih banyaknya spektral panjang gelombang (resolusi
radiometrik) dan lebih telitinya cakupan lahan (resolusi spasial) serta lebih
rapatnya frekuensi pengamatan (resolusi temporal). Untuk kajian meteorologi
sensor MODIS dapat menyadap berbagai kenampakan seperti halnya pola
pergerakan awan, pertumbuhan awan, luasan awan, dan suhu permukaan awan
(Buana 2012).
Efek Bowtie adalah distorsi geometri untuk moderat pencitraan resolusi
spektrum-radiometer (MODIS) tingkat data level 1B (Ren et al 2010). Efek
Bowtie merupakan efek di mana gambar telihat menyimpang di dekat batas karena
efek kelengkungan bumi. Efek ini sering terlihat di garis batas dan sering disebut
earthquake effect. Efek Bowtie diperlukan bila sudut sensor scanning mencapai
15, dan semakin bertambahnya sudut maka efek tersebut semakin tampak.
Sebagian besar peneliti menggunakan Geographic Lookup Table (GLT) untuk
menghilangkan Efek Bowtie untuk data MODIS (Ren et al 2010). Komposit
2

merupakan proses penggabungan band untuk menghasilkan kenampakan yang
diinginkan. Komposit band 3,2,1 merupakan true color composite atau warna
sebenarnya yang ada di permukaan bumi sedangkan komposit band 4,5,3
merupakan false color composite atau warna yang bukan sebenarnya yang ada di
permukaan bumi (Hadi 2006). Cropping image atau pemotongan citra bertujuan
untuk membuat area of interest, dan juga untuk mempertegas fenomena
geospasial dan pembahasan pada daerah kajian. Hal ini dilakukan untuk
menghindari adanya analisis di luar daerah kajian. Selain itu, hal ini dilakukan
untuk lebih memudahkan perencana melakukan analisis citra dari daerah yang
ingin dikaji (Santi 2011). Mozaik citra adalah citra yang terdiri gabungan atas
beberapa scene dari kenampakan suatu wilayah (Indarto dan Faisol 2009).
Apabila dengan menampilkan dua citra akan memperberat kerja sistem, maka
penggabungan citra akan lebih memudahkan pekerjaan, sehingga analisa terhadap
citra dapat lebih cepat, persyaratan utama dalam pengabungan ini adalah dengan
menggabungkan dua citra dengan kualitas dan band yang sama.


Daftar Pustaka:
Buana F I. 2012. Estimasi Curah Hujan Mengunakan Citra Modis di Sebagian
Daerah Jawa Tengah. Jurnal Bumi Indonesia. 1(3):81-90.
Hadi A I. 2006. Analisis Citra Digital dengan Menggunakan Teknik Penajaman
Citra. Jurnal Gradien. 2(1):109-112.
Indarto, Faisol A. 2009. Identifikasi dan Klasifikasi Peruntukan Lahan
Menggunakan Citra Aster. Media Teknik Sipil. 9(1):1-8.
Ren R, Guo S, Gu L. 2010. Fast Bowtie Effect Elimination for MODIS L1B Data.
The Journal of China Universities of Posts and Telecommunications.
17(1):120-126.
Santi R C N. 2011. Teknik Perbaikan Kualitas Citra Satelit Cuaca dengan Sataid.
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK.16(2):101-109.
Thoha A S. 2008. Karakteristik Citra Satelit [Internet]. Medan (ID): Universitas
Sumatera Utara. Hlm 13; [diunduh 2014 Sept 23]. Tersedia pada:
http://aqwam.staff.jak-stik.ac.id/files/30.-pengolahan-citra%5B5%5D.pdf.
Widipaminto A. 2008. Pengembangan Teknik Kompresi Hybrid Untuk Data
Penginderaan Jauh MODIS. Jurnal Penginderaan Jauh. 5:14-26.

You might also like