REKOMBINASI: PENGERTIAN, HUBUNGAN DENGAN MUTASI, PERAN
TERHADAP PROSES EVOLUSI
RESUME
Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Genetika II yang diampu oleh Prof. Dr. Hj. Siti Zubaidah, S.Pd, M.Pd
Oleh : Kelompok 3 Offering H 2012 Genetika Selasa Allysa Khanza 120342422475 Megawati 120342422462
The Learning University
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI SEPTEMBER 2014 Tugas harian ke 9 9 BAB 7 REKOMBINASI, PENGERTIAN, HUBUNGAN DENGAN MUTASI, PERAN TERHADAP PROSES EVOLUSI SERTA KEJADIANNYA Dasar percobaan pesilangan pada Drosophila melanogaster, di ajukan oleh Morgan yang dalam pengajuannya berisi interprestasi tentang pautan. T.H Morgan juga merupakan orang pertaman yang menghubungkan pautan dan pemisahan keromosom-kromosom homolog maupun kejadian pindah silang antara kromosom-kromosom holmolog selama miosois. T.H Mengajukan hipotetisi bahwa selama miosis berlangsung pertukaran fisik antara kromosom-kromosom yang berakibata terjadinya rekombinasi genetic. Bukti adanya rekombinasi genetic dengan dasar hasil percobaan H.B Creighton dan B. Mc. Clintock pada jagung. Pengertian Rekombinasi Dan Hubunngannya Dengan Mutasi Rekombinasi diartikan sebagai peristiwa pembentukan suatu asosiasi baru dari molekul-molekul DNA atau Kromosom (Ayala, dkk, 1984). Sumbe rlain menyatakan bahwa rekombinasi adalah proses yang berakibat terbentuknya kombinasi-kombinasi gen yang baru pada kromosom. Antara rekombinasi dan mutasi sebernya tidak ada hubungan, terkecuali bahwa keduaa peristiwa itu sama-ssama menimbulkan perubahan genetic dan beberpa oeristiwa peristiwa itu sam-sama menimbulkan perubahan matei genetic fenotip yang laszimnya merupakan dampak mutasi. Peran Rekombinasi Terhadap Proses Evolusi Pindah silang bersama dengan kombinasi secara bebeas merupakan mekanisme- mekanisme yang menghasilkan kombinasi-kombinasi gen yang baru. Pada kenyataannya rrekombinasi memeang merupakan suatu mekanisme sumebr variasi genetic. Evolusi mekanisme-mekanisme yang mendorong perubahan genetic antar indivisu benar-benar nyata dalam biologi seluruh organism,melai dari prokariot hinggan eukariot tinggi. Rekombinasi juga mungkin sel untuk memperbaiki urutan-urutan nuleotida yang hilang dengan cara mengganti baguan yang rusak dengan sepenggal DNA yang berasal dari kromosom homolog. Daerah homolog itu urutan-urutan nukleotida sama atau sekurang-kurangnya sangat mirip. Lebih lanjut molekul-molekul itu berjajar berdampingan, serta berinteraksi melalui pertukaran bagian-bagian polinukleotida yang identik. Pertukaran bagian-bagian itu dikatalis oleh enzim endonuklease. Di pihak lain terbentunya pecabangan pindah sikakng itu menimbulkan/menghasilkan suatu heteroduplleks. Celah atau bagian yang terputus itu akan tertutup oleh enzim ligase DNA, dan selanjutnya unting-unting ditukar melallui mirgrasi cabang dalam hal ini titik pindaj silang migrasi sepanjang kedua molekul. Struktur yang berperan dalam rekombinasi diseut dengan Holliday Intermediet atau recombination intermediet atau chi from. Struktur tersebut ditemukan pada E.coli khususnys terkait dengan plasmid ColE. Plasmid ColE berbentuk cincin. Pembentukan Stuktur Holliday Pada Makhluk Hidup Eukariotik. Model holyday mempertimbangkan kejadian terputusnya satu unting yang berlanjut dengan berlangsungnnya pertukaran resiprok unting-unting tungggal. Mengakibatkan terbentuknya DNA heteroduplex yang simestris oada ke dua pihak yang terlibat pada proses pertukaran. Namun hanya ada satu pihak yang memiliki DNA heterodupiex, hal ini berarti bahwa tidak terjadi pertukaran resiprok atau tidak terjadi pertukaran unting yang asimetrik. Berkenaan dengan pertukaran unting aasimetrik dikenal ada dua model yang memperjelasnya. Penjelasan kedua model itu sama-sama menju kepada pembantukan suatu Holliday, meskipun jalur tersebut berbeda. Kedua model yang dimaksud itu adalah Meselson Radding sreta model pemutudsn unting ganda dan perbaikannya. Pada model Meselson- Radding bermamfaat unyuk menjelaskan kenyankan osbervasi atas gen conversion mapun atas segresi yang menyimpang. Sedangka untuk pemutusan unting ganda dan perbaikannya tidak hanya menjelaskan sejumlah observasi khan yang berkenaan dengan rekombinasi pada khamir, tetapi juga observasi yang dapat dijelaskna dengan baik melalui model Meslson- Radding.
BAB 8 REKOMBINASI PADA MAKHLUK EUKARIOTIK. Pada masa kini rekombinasi melalui pindah silang yang petama kali di kemukaan oleh T.H Morgan dan para peneliti selanjutnya. Di katakana bahwa pindah silang umumnya terjadi salama miosis oada makhluk hidup berkelamin betina maupun jantan dan antara semua pasangan kromosom. Pindang Silang Pada Miosis Makhluk Hidup Eukariotik Peristiwa pindah silang terjadi Selma sinapsis dari kromosom-kromosom homolog pada zygote dan pachiten dari profase 1 miosis. Pindah silang yang dimaksud adalah pindah silang pada makhluk hidup yang pembelahan reduksinya berlangsung selama miosis 1. Peristiwa pindah silang terjadi snata keempat kromatid itu, tetapi yang terjadi antara dua kromosom sesaudara. Pada individu jantan dalam banyak jenis dipetra termsuk dalam marga Drosophila peristiwa pindah dilan tidak trejadi.Pindah silang pada makhluk hidup eukarotik berlangsung Selama tahap tertad pasca replikasi. Perstiwa ini biasnya digunakan pada hewan N. crassa, dimna memamng mempunyai mamfaat dan sifat yang diantranya: 1. Misosi berlangsung setelah fusi kedua inti dari dua tipe kemlamin yang menyebabkan terbentuknya satu inti diploid 2. Ascospora-ascospora (haploid) hasil miosi tersesun secara linier di dalam struktur tabung yang disebut ascus. 3. Ascospora-ascospra haploid tumbuh dan berkemban menghasilkan miselia multiseluler, yang seluruh selnya tetap haploid. 4. Dapat tumbuh pada suatu medium buatan sederhana yang hanya mengandun garam- garam organic. 5. Perkembanng bikan kawin dan tak kawin dapat mempertahankan genotip strain tertentu. Pemetaan Kromosom Pengkajian pindah sialng diungkapkan bawa factor-faktor gen tersusun secara linier spanjang kromosom. Pertukuran bagian-bagian antara kromosom homolog memang menyebabkan perubahan posisi fakor gen tertentu dari suatu kromosom pasangan homolognya. Pada droso[hila pindah silang hanya terjadi Selma miosis pada individu betina. Frekuensi tipe-tipe rekombinan sebesar 6.25% yang jauh dari frekuensi 50%, batasan besar frekuensi tipe-tipe rekombinan yang menjamin berlangsungnya proses pilihan bebas. Rekombinasi adalah jarak relative anatara dua factor (gen) pada suatu kromosom, dalam arti bahwa posisi salah satu factor secara arbiter dipandang sebagai posisi awal. Persilangan yang digunkan adalah minimal seca khusus memperlihtakan dua tanda beda pada suatu kromosom, namun kedua factor gen terletak paa kromsom yang sama. Cara perhitungan frekuensi rekombinan dapat dilihat kembali pada : 1. Pemetaan kromsom yang memamfatkan sarana persilangan trihibridisasi adalah melibatkan 3 faktor gen yang terpaut dalam kromoom. Dimana urutan ketiga factor ini liner pada untaian kromosom. Selain itu tipe rekombinasi tidak dapat terbentuk sendiri-sendiri sehinggan mempertergas bahwa factor gen tersusun secara linier. 2. Inferensi genetic adalah apabila letak factor-faktor tidak terlalu jauh mana frekuensi rekombinan dapat dipandan sebagai suatu perkiraan probalitas bahawa suatu peristiwa rekombinan akan terjadi anatar factor. Niali inferensi dapat dihitung dengan cara I = 1-c, dimana c adalah koefesien koinsiden yang merupakan hasil bagi. Rentang niali inferensi antara 0-1 disebut interferensi positiif, untuk lebih dari 1 disebut pindah silang tambahan. Pemetaan Gen pada Neurospora crassa, Khamir, dan Chlamydomonas reinhardii Pemetaan gen atas dasar frekuensi pindah silang sebagaimana yang diterapkan pada mahkluk hidup eukariotik diploid juga dapat diterapkan pada yang sedang berada dalam siklus hidup haploid (Russel, 1992). Dalam hal ini pemetaan gen seperti tersebut memang dapat diteapkan pada Neurospora crassa, Khamir, dan Chlamydomonas reinhardii yang sedang berada pada siklus hidup haploid, bahkan pelaksanaan pemetan itu lebih sederhana. Secara teknis spora N crassa dan khamir dapat diinduksi untuk tumbuh, sehingga individu haploid yang dihasilkan itu dpat di analisis. demikian pula produk miosis yang bekemampuaan bergerak leluasa dalam air, dapat dianalisis secara langsung.
Rekombinasi Somatik Pada mamalia ditemukna lima kelas protein antibody atau immunoglobin (Ig) yaitu Ig A, Ig D, Ig E, Ig G, dan Ig M. Masing-masing kelomok antibody itu mempunyai rantai H (Heavy) yang berbeda yaitu alpha, delta, epsilon, gamma serta lamda. Di lain pihak diketahui ada dua tipe rantai L (light) yaitu K (kappa) serta lamda. Kedua tipe rantai itu ditemukan pada seluruh kelas Ig, tetapi molekul antibody tertentu memiliki dua rantai K yang identik ataupun rantai lamda yang identik (Russel, 1992). Produksi molekul protein antibodi mencakup sintetis rantai polipeptida yang konstan dan yang bervariasi pada tiap molekul. Diperkirakan bahwa suatu individu mamalia dapat menghasilkan 10 6 10 8 antibodi yang brbeda. Pada rekombinasi genetik terjadi penataan kembali molekul DNA, yang meliputi penyambungan berbagai segmen gen membentuk suatu gen, yang kemudian ditranskripsikan mnghasilkan suatu rantai Ig. Proses rekombinasi genetik itu sudah berlangsung selama perkembangan sel B.
Rekombinasi Mitosis Pada beberapa organisme pindah silang dapat terjadi selama mitosis, contohnya pada persilangan strain Drosophilla yang memberikan keturunan sebagian besar betina berfenotip wild-type. Pindah silang pada mitosis terjadi pada suatu tahap yang serupa atau mirip dengan tahap tetrad meiosis. Dalam hal ini dinyatakan bahwa (sangat jarang) sesudah tiap kromosom mengalami replikasi, mendahului metaphase, du kromatid yang berasal dari tiap kromosom induk jantan maupun betina berkumpul membentuk suatu tertrad yang analog dengan bentukan tetrad meiosis, dan pada tahap itulah pindah silang dapat terjadi.
Rekombinasi pada Organel Rekombinasi tidak hanya terbatas pada gen-gen kromosom dalam inti, tapi juga melibatkan gen sitoplasmik yang ada dalam organela-organela semacam mitokondria dan sebagainya. Indikasi pertama tentang adanya rekombinasi antara gen-gen sitoplasmik dilaporkan pada Clamydomonas yang peka terhadap antibiotic neamin dan streptomisin dengan strain yang resisten, hasil persilangannya berupa 1200 turunan dengan 20% diantaranya merupakan tipe rekombinan padahal gen yang terkait terletak pada genom kloroplas yang sirkuler. BAB 9 ENZIM-ENZIM PADA PROSES REKOMBINASI
Enzim-enzim yang di Kode Gen rec A, rec B, dan rec C Protein reca merupakan suatu enzim yang berperan pada rekombinasi umum (lazim) maupun perbaikan DNA. Protein-protein reca memiliki fungsi antara lain: Berikatan pada molekul DNA unting ganda maupun unting tunggal; Menggunakan energi yang diperoleh dari hidrolisis ATP, untuk membuka DNA unting ganda, sehingga memungkinkan terjadinya perpasangan dengan suatu DNA unting tunggal. Hal ini memungkinkan terjadinya sinapsis molekul DNA yang memiliki urutan-urutan pasangan nukleotida yang mirip; Mengkatalisasi suatu transfer unting berikutnya sehingga terbentuklah suatu jembatan silang (struktur Holiday) yang selanjutnya diikuti dengan migrasi jembatan silang tadi; Memegang peran utama pada perbaikan DNA. Protein reca memiliki suatu aktivitas proteolitik yang memotong sekurang-kurangnya dua macam molekul repressor. Ke dua represor itu adalah repressor profag lamda dan suatu produk dari gen lex A. Represor kedua ini mengatur tingkat ekspresi gen reca maupun sejumlah gen yang terlibat pada mekanisme perbaikan DNA serta fungsi survival yang disebut sebagai fungsi SOS. Menurut Watson (1987), jika enzim recA dan recB tidak ada, maka hasil rekombinan berkurang hingga ratusan kali lebih sedikit. Dikatakan pula bahwa kompleks ke dua enzim itu (recBC) mempunyai berat molekul sekitar 300.000 dalton, serta memiliki aktivitas membuka DNA maupun aktivitas nuklease. Kombinasi ke dua aktivitas itu memunculkan DNA unting tunggal yang mempunyai suatu ujung bebas dan kondisi inilah yang mendorong enzim recA mulai melaksanakan reaksi perpasangan. Enzim recBC mulai melakukan pembukaan lilitan hanya pada DNA yang mengandung/memiliki suatu ujung dupleks yang bebas. Disamping recA, recB dan recC ada juga beberapa gen lain yang produknya dibutuhkan untuk terjadinya rekombinasi yang efisien, sekalipun fungsi khususnya belum diketahui. Misalnya enzim nuklease yang bereran pada proses rekombinasi homoloh. Enzim nuklease memotong sambungan Holiday sehingga memisahkan molekul DNA rekombinan. Berkenaan dengan fungsi enzim nuklease, dinyatakan bahwa enzim recBC diduga juga melaksanakan fungsi enzim tersebut. Contoh protein pada sintesis DNA antara lain protein SSB yang membantu fungsi protein enzim recA.
Enzim Pada Insersi ke dalam Genom E. coli yang Terjadi Melalui Rekombinasi Fag mengkode enzim integrase yang berperan pada saat insersi DNA fag ke dalam genom E.coli. Insersi tersebut terjadi melalui rekombinasi pada tapak-tapak spesifik di ke dua genom DNA dan hasil insersi melalui rekombinasi itu adalah terbentuknya satu molekul sirkuler baru yang lebih besar. Selain enzim integrase, insersi genom fag ke dalam genom E.coli juga membutuhkan protein IHF (Integration Host Factor) serta ion-ion magnesium. Tapak-tapak yang menjadi tempat berlangsungnya rekombinasi dalam rangka insersi itu adalah attP (pada genom fag ) dan attB (pada genom E.coli). Enzim integrase juga dapat berperan sebagai suatu enzim topoisomerase. Enzim topoisomerase ini membuat suatu pemutusan dalam posisi menyamping. Enzim integrase membutuhkan suatu homologi urut-urutan pada daerah inti meskipun belum diketahui bagaimana enzim integrase mendeteksi homologi ini antara unting-unting ganda sebelum dipotong dan dibuka. Selain itu, ketika suatu profag diinduksi untuk tumbuh, maka keadaannya yang terintegrasi akan beralih dan peristiwa itu disebut eksisi, DNA fag maupun bakteri terlepas dan bebas satu sama lain. Profag memulai eksisi dengan cara mengekspresikan suatu protein yang disebut eksionase.
Pertanyaan 1. Mengapa factor gen harus berada dalam keadaan linier pada kromosom homolog ? Jawaban : karena setiap factor tidak dapat berdiri sendiri-sendiri,dimana rekombinan tidak dapat terjadi ketika factor gen tersebut tidak berada satu garis lurus pada kromosom. Walaupun gen tersebut sepertinya berbeda namun mereka berada stu kromosom naun hanya allele yang berbeda. Gen-gen yang tidak berada stu kromosom tidak akn mengalami rekombinasi.
2. Mengapa peristiwa pindah silang terjadi selama miosis 1 Jawaban ; karena pada saat miosis 1 terjadi sinapsis dari kromsom-kromosom homolog dan didalm miosis 1 terjadinya pembelahan reduksi pada saat pindah silang, dan pindah silang sendiri akan terjadi padaat Selma interfase pada saat pasca tetrad pasca replikasi yang mana kromosom sudah mengalami penggandaan dan membentuk empat kromatid untuk tiap pasang kromosom homolog yang terjadi antara kromsom homolog yang sesaudara atau identik. 3. Pada kenyataannya enzim integrase juga dapat berperan sebagai suatu enzim topoisomerase, jelaskan! Enzim topoisomerase ini membuat suatu pemutusan dalam posisi menyamping. Enzim integrase membutuhkan suatu homologi urut-urutan pada daerah inti meskipun belum diketahui bagaimana enzim integrase mendeteksi homologi ini antara unting- unting ganda sebelum dipotong dan dibuka. Selain itu, ketika suatu profag diinduksi untuk tumbuh, maka keadaannya yang terintegrasi akan beralih dan peristiwa itu disebut eksisi, DNA fag maupun bakteri terlepas dan bebas satu sama lain. Profag memulai eksisi dengan cara mengekspresikan suatu protein yang disebut eksionase.