Pada mesin diesel, bahan bakar bertekanan tinggi (2.500 28.
000 psi) di injeksikan langsung ke
ruang bakar (Direct Injection) ataupun ke pre combustion chamber (Indirect Injection). Untuk menghasilkan tekanan yang tinggi tersebut diperlukan sebuah pompa bahan bakar. Sejak ditemukan oleh Robert Bosch, teknologi Fuel injection terus dikembangkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Tujuannya adalah mendapatkan tekanan setinggi mungkin untuk menghasilkan proses atomisasi bahan bakar yang sempurna di dalam ruang bakar. Type-type Fuel Injection Pump
Inline Pump (PE-Pump). Jumlah plunger pump sesuai dengan jumlah silinder mesin dan disusun secara inline. Pompa digerakan oleh putaran mesin melalui drive gear maupun drive belt. Governor mengatur jumlah injeksi bahan bakar sedangkan Timer yang mengatur waktu injeksi. Pada awalnya digunakan Governor dan Timer type mekanis yang bekerja menggunakan Fly weight sesuai putaran dan beban mesin. Kemudian dikembangkan Governor dan Timer type Electric yang bekerja berdasarkan putaran, temperature & beban mesin yang diatur oleh ECU (Electronic Control Unit) yang mengumpulkan dan mengolah data-data analog dari sensor. Injection Pump type Inline digunakan pada mesin diesel kapasitas sedang sampai berat 5000cc-15.000cc dengan kecepatan mesin sedang (sampai 3000 rpm). Dengan menggunakan 1 plunger untuk 1 cylinder, tekanan bahan bakar yang dihasilkan cukup besar (up to 1300 bar) untuk mendapatkan pengabutan oleh Nozle.
2. Distributor/Rotary Pump (VE-Pump). Type ini dirancang untuk mesin diesel putaran tinggi. Jumlah plunger hanya 1 untuk 4-6 cylinder mesin, karena itu jumlah bahan bakar yang diinjeksikan kurang bagus dibanding dengan Type Inline. Type Governor adalah mekanis yang masih menggunakan fly weight sedangkan Timer menggunakan type hydraulic yang digerakkan oleh tekanan bahan bakar dari Feed pump. Pompa ini juga digerakkan oleh putaran mesin melalui drive gear ataupun drive belt. Pompa type Distributor banyak dipakai untuk mesin diesel kapasitas kecil sampai sedang dengan tekanan injeksi 1400 untuk type axial dan 1800 bar untuk type radial.
3. Injector Unit Pump. Type ini jarang kita dapati pada mesin automobile. Banyak digunakan pada alat berat dan marine diesel yang berkapasitas besar dengan jumlah cylinder yang banyak ( sampai 16 cyl). Menggunakan Feed Pump untuk memompa bahan bakar bertekanan rendah yang langsung disuplie ke Injector. Sedangkan injector sendiri bertugas menghasilkan tekanan tinggi, mengatur banyak sedikitnya injeksi sampai mengabutkan bahan bakar ke ruang bakar.Dengan kata lain Injector merupakan gabungan dari Injection pump dan Nozzle yang lagsung ditempatkan di Cylinder Head. Tidak diperlukan Nozzle lagi, karena injector sekaligus berfungsi sebagai Nozzle. Injector digerakan oleh Cam. Perkembangan teknologi juga telah menghasilkan Electronic Injector Unit yang pengaturan injeksinya diatur oleh ECU.
4. Common Rail. Seperti namanya, type ini menggunakan pipa Rel (Rail) pembagi bahan bakar. Satu pompa yang bertekanan tinggi terus menerus mensuplie bahan bakar bertekanan tinggi ke pipa pembagi (Rail). Dari pipa pembagi bahan bakar dibagi ke Nozzle masing masing cylinder. Jenis Nozzle Elektrik sekaligus berfungsi mengatur waktu dan jumlah injeksi bahan bakar dengan tekanan 1300-1800 bar. Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan di atur berdasarkan lamanya nozzle membuka. ECU mengatur kerja Nozzle berdasarkan data analog yang diterima sensor-sensor pada mesin. Keunggulan Common rail Fuel injection adalah tekanan yang dihasilkan tinggi dan konstan pada setiap putaran mesin, sehingga didapatkan atomisasi bahan bakar yang lebih baik yang menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna dibandingkan type sebelumnya. Type common rail juga dapat diaplikasikan ke berbagai kapasitas mesin diesel, dari kecil sampai besar. Para enginer terus mengembangkan Type common rail untuk menghasilkan tekanan yang lebih tinggi, hebatnya lagi type injeksi common rail sudah mulai diaplikasikan untuk mesin bensin direct injection(Gasoline Direct Injection).
5. Independent Injection Pump / Unit Pump system. Type independent hampir sama dengan type Injector unit. Hanya saja Nozzle dan pompanya terpisah. 1 pompa tekanan tinggi melayani satu Nozzle, sehingga tekanan yang dihasilkan bisa dikatakan maksimal. Pompa tekanan tinggi berupa plunger yang digerakan oleh cam. Type ini bisa diaplikasikan untuk Diesel kapasitas menengah sampai besar dari 4 cylinder sampai 18 cylinder. Tekanan yang dihasilkan lebih dari 2200 bar. Nozzle juga sudah menggunakan type Electric dimana waktu penginjeksian dan jumlahnya diatur oleh ECU.
Tujuan dari pengembangan Fuel injection adalah mendapatkan tekanan tinggi sehingga proses atomisasi bahan bakar sempurna oleh nozzle, sehingga bahan bakar dapat terbakar habis meskipun temperature kerja mesin masih rendah. Dengan berkembangnya teknologi Injeksi perbandingan kompresi Mesin diesel dapat diturunkan sehingga material cost yang selama ini tinggi dapat diturunkan. Yang paling utama adalah mengurangi emisi mesin diesel dan meningkatkan performa mesin diesel
Benarkah Mobil Matic Tak Boleh Didorong atau Diderek?
Informasi ini beredar di kalangan pengendara maupun pemilik mobil bertransmisi matic. Katanya, mobil yang menggunakan transmisi matic akan mengalami kerusakan jika dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain dengan cara didorong atau diderek dalam keadaan mesin mati. Makanya, banyak pengendara yang khawatir dan akhirnya tidak menggeser mobil matic-nya saat mengalami mogok di jalan, meskipun ketika itu kondisi jalan kurang aman. Kekhawatiran itu bermula dari pemahaman bahwa pelumasan komponen-komponen di transmisi matic sangat mengandalkan cairan hidrolis atau minyak transmisi otomatis. Nah, cairan hidrolis itu baru bersirkulasi ketika mesin dihidupkan. Sebab, untuk men-sirkulasikan cairan tersebut, dibutuhkan pompa hidrolik yang baru bisa bekerja pada saat mesin hidup. Memang benar bahwa peredaran cairan hidrolis untuk melumasi komponen-komponen dalam transmisi sangat membutuhkan pompa hidrolis yang baru bekerja saat mesin hidup. Tetapi, bukan berarti transmisi akan mengalami kerusakan jika mobil dipindahkan ke tempat lain dalam keadaan mesin mati, terutama dengan mengikuti poin berikut: 1.Untuk sekadar didorong / digeser dari tengah jalan ke tepi jalan atau tempat yang lebih aman, tidak akan ada pengaruh apa-apa terhadap kondisi transmisi matic. 2.Untuk pemindahan mobil dengan cara diderek juga tidak berpengaruh apa-apa sepanjang penderekannya memperhatikan kecepatan dan jarak tempuh yang telah ditentukan masing-masing ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk). 3. Saat didorong atau diderek, pastikan posisi tuas transmisi pada posisi N (Netral).
belum lagi klo mogok di jalan tanpa sebab, untuk menghidupkan mobil diharamkan untuk didorong. klopun diderek, bagian roda yg terhubung ke transmisi tidak boleh bergerak. misal, jika CRV mogok maka yg diangkat adalah roda depan karena dia berpenggerak roda depan. beda jika yg mogok innova, maka yg diangkat adalah roda belakang karena dia berpenggerak roda belakang.\
N: di posisi ini, seluruh hubungan antara roda dan mesin dilepaskan. Dan tidak ada mekanisme pengunci roda layaknya posisi P. catatan: sangat disarankan untuk menggunakan posisi N dan aktifkan rem daripada P jika anda tidak bermaksud berhenti untuk meninggalkan mobil. Asumsi Keliru Soal Mobil Matic
Mobil dengan transmisi otomatis/matic saat ini sudah banyak diminati. Beberapa hal yang perlu diperhatikan seputar mobil dengan transmisi otomatis/matic adalah asumsi keliru tentang mobil matic seperti mobil matic gak bisa didodorong jika mogok.
Jika mobil matic mogok, masih bisa didorong ke tempat yg lebih aman dengan posisi tuas di N. Memang benar mobil matic tidak bisa dihidupkan dengan cara mendorong seperti halnya mobil manual, untuk menghidupkan mobil matic sepenuhnya tergantung pada dinamo starter dan aki, selama kedua benda ini tidak bermasalah, mobil maticpun bebas masalah.