You are on page 1of 16

Bab I

Pendahuluan

A. Sejarah teknologi
Sejarah teknologi adalah sejarah penemuan dari alat dan teknik, dan mirip dalam
banyak hal dengan sejarah umat manusia . Latar belakang pengetahuan telah
memungkinkan orang untuk membuat hal-hal baru, dan sebaliknya, upaya ilmiah yang
telah menjadi mungkin melalui teknologi yang membantu manusia untuk melakukan
perjalanan ke tempat-tempat yang kita tidak bisa jika tidak pergi, dan menyelidiki sifat
alam semesta secara lebih rinci daripada indra alami kami memungkinkan.
Teknologi dapat dikatakan suatu perkembangan penemuan media/alat yang dapat
digunakan dengan lebih efisien yang berguna untuk memproses serta mengendalikan
suatu masalah.
Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis dari terapan ilmu
pengetahuan atau dapat pula diartikan sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan
alat yang diperlukan bagi kebutuhan dan kenyamanan hidup manusia.
Pada zaman Industrialisasi seperti saat ini, pencapaiannya sangat ditentukan oleh
penguasaan teknologi karena teknologi adalah mesin penggerak pertumbuhan industri.
Sebagian beranggapan teknologi adalah barang atau sesuatu yang baru. Namun teknologi
sudah sejak lama kita rasakan, hanya saja mungkin kita tidak menyadarinya dan itu
merupakan suatu gejala kontemporer. Setiap zaman tentu memiliki teknologinya sendiri.
Secara etimologis, kata teknologi berasal dari kata "techne" yang berarti
serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek,
atau kecakapan tertentu, atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode dan seni.
Istilah teknologi sendiri untuk pertama kali dipakai oleh Philips pada tahun 1706
dalam sebuah buku berjudul Teknologi: Diskripsi Tentang Seni-Seni, Khususnya Mesin
(Technology: A Description Of The Arts, Especially The Mechanical).



B. Definisi Teknologi
1. Teknologi adalah ; 1) Ilmu yang menyelidiki cara- cara kerja di dalam tehnik 2) Ilmu
pengetahuan yang digunakan dalam pabrik- pabrik dan industri- industri (Harahap,
Poerbahawadja, 1982 : 1357).
2. Teknologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan industri
bangunan, mesin- mesin dan sebagainya ( Salim, 1985 : 2015).
3. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990 : 1158) Teknologi adalah ; 1) Metode
ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu pengetahuan terapan 2) Keseluruhan
sarana untuk menyediakan barang- barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan
kenyamanan hidup manusia.
4. Menurut Rogers (dalam Seels, Richey, 1994 : 12) Teknologi adalah suatu rancangan
langkah instrumental untuk memperkecil keraguan mengenai hubungan sebab akibat
dalam mencapai hasil yang diharapkan.
5. Teknologi adalah ilmu pengetahuan mengenai pembangunan dan industri (Saliman,
Sudarsono, 1993 : 216).
6. Dari Wikipedia, Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin,
material dan proses yang menolong manusia untuk menyelesaikan masalahnya.
Sebagai aktivitas manusia, teknologi mulai sebelum sains dan teknik.
7. Dalam Random House Dictionary seperti dikutip Naisbitt (2002 : 46) Teknologi
adalah sebagai benda, sebuah obyek, bahan dan wujud yang jelas- jelas berbeda
dengan manusia.
8. Menurut Iskandar Alisyahbana seperti dikutip Yusufhadi Miarso (2007 : 131),
teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia
dengan bantuan alat dan akal, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat,
atau mebuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra, dan otak manusia.
9. Menurut Ellul dalam Miarso (2007 : 131), Teknologi adalah keseluruhan metode
yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang
kegiatan manusia.
10. Menurut Miarso (2007 : 62) teknologi adalah proses yang meningkatkan nilai tambah,
proses tersebut menggunakan atau menghasilkan suatu produk , produk yang
dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada, dan karena itu menjadi
bagian integral dari suatu system.
C. Klasifikasi Teknologi
Pada masa/zaman sekarang ini, teknologi sangatlah canggih-canggih. Dan Teknologi itu
sendiri dibedakan menjadi 3 jenis menurut khalil:
1. New Technology
Pada pengertian yang pertama ini menurut khalil adalah,teknologi yang baru-baru
saat ini akan diterapkan dan diperkenalkan terlebih dahulu, untuk dapat lebih
menunjang produksi bagi perusahaan-perusahaan atau juga pada penyedia jasa
layanan.
Contoh: Penggunaan Teknologi Sensor, sekarang bukan lagi hal luar biasa. Berbagai
peralatan elektronik sudah mengakomodasi teknologi yang satu ini. Tujuannya untuk
penghematan energi. Jadi teknologi ini memungkinkan kita ramah lingkungan dan
menghemat pengeluaran pula.
2. Emerging Technology
Pada pengertian yang kedua ini menurut khalil adalah, teknologi yang disebutkan
belum begitu banyak menghasilkan bagi para pengguna teknologi tersebut, akan
tetapi teknologi yang disebutkan diprekdisikan dalam jangka waktu 5 tahun,
teknologi tersebut akan komersial dan menghasilkan bagi para penggunanya.
Contoh: salah satu contoh dari Emerging Technology yaitu pada saat-saat ini sedang
gencar-gencarnya permasalahan kenaikan harga BBM yang meresahkan masyarakat
indonesia, dan dengan adanya pemanfaatan suatu teknologi sederhana ini
kemungkinan bisa dapat menekan pengeluaran sampai 20% apabila memanfaatkan
kotoran sapi menjadi teknologi Konversi Biogas yang dapat mengiritkan subsidi
BBM bagi warga.
3. High Technology
Dan pada pengertian yang ketiga ini atau yang terakhir ini menurut khalil adalah,
suatu teknologi yang canggih dapat dikembangkan atau dimajukan menjadi teknologi
yang sangatlah canggih.
Contoh: dan yang terakhir ini adalah salah satu contoh dari High Technology yaitu
Internet dengan akses internet yang lebih mudah menjadikan kita lebih mudah pula
dalam berkomunikasi,selain itu juga dapat melihat perkembangan dunia hanya dari
layar monitor dan tak usah beranjak dari tempat duduk.
Memang hanya dari menatap layar saja sudah tahu perkembangan dunia apalagi internet juga
dapat gunakan untuk mencari informasi dan ilmu. Saat ini perkembangan menjadi pesat banyak
layanan yang dapat semua orang dapatkan dari sini mulai chating, social media, berita, info
harga, game, software, ilmu dan masih banyak sekali yang lainnya hanya tercakup melalui
internet.
Jadi pada dasarnya dengan teknologi-teknologi yang yang ada diatas menurut khalil semua dapat
terjadi/terwujud dimasa depan apabila kita semua dapat menggunakan atau memanfaatkan
teknologi-teknologi tersebut dengan baik dan benar dan tidak memanfaatkan teknologi tersebut
dengan hal negatif.
D. Pengaruh Teknologi
Pengaruh Teknologi Terhadap Kehidupan
Seperti yang sudah kita tahu, teknologi semakin berkembang pesat di era seperti
ini. Banyak bermunculan teknologi-teknologi canggih yang semakin mempermudah
pekerjaan kita. Contohnya sangat mudah, handphone, komputer, laptop, mobil, dll.
Sekarang telah dilengkapi dengan fitur-fitur canggih yang sangat wah bagi kita. Lalu
apakah pengaruh kemajuan teknologi tersebut bagi kehidupan manusia?
Segala sesuatu di dunia ini pasti memiliki dua pengaruh, yaitu pengaruh negatif
dan pengaruh positif. Sama halnya dengan teknologi, teknologi juga memiliki pengaruh
negatif maupun positif tergantung siapa yang menggunakan teknologi tersebut.
a. Dampak Posisitf
Ada banyak sekali dampak positif perkembangan teknologi di dunia, misalkan saja,
jika dulu kita sering tersesat di jalan, maka sekarang kita bisa memanfaatkan GPS
untuk mempermudah kita mencari lokasi, atau kita juga bisa menggunakan google
maps. Teknologi juga berdampak baik bagi dunia bisnis di dunia, bayangkan saja,
sekarang sudah banyak sekali pebisnis online yang bermunculan di dunia maya, tidak
sedikit di antara mereka yang masih muda dan sudah bisa memperoleh jutaan rupiah
tiap bulannya. Itulah sedikit contoh dampak positif perkembangan teknologi di dunia
ini.


b. Dampak negative
Selain dampak positif, ternyata teknologi juga memiliki dampak negatif, masih ingat
kah kalian dengan kasus-kasus penipuan di internet yang banyak dibicarakan di
media belakangan ini? Ya, itulah salah satu contoh dampak negatif teknologi terhadap
kehidupan. Memang semua itu tergantung orang yang memakai teknologi tersebut,
sebuah handphone pun bisa berdampak negatif jika sang pemakai menggunakannya
untuk itu. jadi sudah tugas kita untuk terus menggunakan teknologi-teknologi tersebut
dengan sebaik-baiknya.





















B A B I I
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Central Venous Pressure (CVP)
Central Venous Pressure yang juga dikenal dengan singkatan CVP atau kita sebut
sebagai Tekanan Vena Sentral, pada beberapa penanganan kasus sangat diperlukan untuk
mendukungdiagnosa, mengetahui kondisi pasien, serta monitoring resusitasi. CVP adalah
suatu hasil daripengukuran tekanan vena sentral dengan jalan memasang suatu alat
Central Venous Catheteratau yang dikenal dengan singkatan CVC. CVC tersebut dapat di
pasang pada beberapa lokasiseperti pada vena jugularis interna, vena subklavia, vena
basilika, vena femoralis. Dimanamasing masing lokasi tersebut memiliki keuntungan
dan kerugian dalam hal tingkat kesulitanpemasangan, resiko pemasangan, kenyamanan
pasien, perawatan CVC, juga ketersediaan jenis CVC yang sesuai dengan lokasi
pemasangan CVC tersebut.
Central Venous Catheter ini merupakan salah satu teknik yang bersifat invasif.
Sehingga resikoresiko tindakan invasif secara umum, juga menjadi pertimbangan kita
dalam melakukanpemasangan ataupun insersi CVC ini. Seperti pada kasus luka bakar,
dimana area insersi terkenaoleh luka bakar. Dimana insersi yang kita lakukan dapat
menambah resiko terjadinya bakterimia.Sehingga kita harus lebih cermat dalam
pemilihan lokasi insersi. Atau juga pada kasus dimanapasien sudah mengalami suatu
gangguan koagulasi. Tindakan insersi CVC ini dapatmencetuskan suatu edema dilokasi
insersi, serta perdarahan yang sulit diatasi.
Walaupun pada CVP yang kita nilai adalah suatu tekanan, dimana tekanan ini
masihbanyak faktorfaktor lain yang menentukan selain volume, namun Central venous
pressure inimasih digunakan dalam hal mengestimasi kecukupan volume intravaskular.
Meskipun saat inisudah ada beberapa metode lain yang lebih tepat dalam hal pengukuran
volume intravaskularseperti Stroke Volume Variation atau SVV, dengan menggunakan
suatu alat khusus, tetap sajahal tersebut bersifat invasive dan biaya yang cukup besar.
Apalagi bila kita melakukannya secara serial. Sehingga CVP masih diandalkan untuk
mengestimasi kecukupan volume di intravascular.
B. Definisi
Tekanan vena sentral (Central venous pressure, CVP) adalah tekanan
intravaskulardidalam vena cava torakal. Tekanan vena sentral menggambarkan
banyaknya darah yangkembali ke dalam jantung dan kemampuan jantung untuk
memompa darah kedalam sistemarterial.
Perkiraan yang baik dari tekanan atrium kanan, yang mana merupakan faktor
yang menentukan dari volume akhir diastolik ventrikel kanan. Tekanan vena sentral
menggambarkan keseimbangan antara volume intravaskular, venous capacitance, dan
fungsi ventrikel kanan. Prosedur memasukkan kateter intravena yang fleksibel ke dalam
vena sentral dalam rangka memberikan terapi melalui vena sentral. Ujung dari kateter
berada pada superior vena cava. Menurut Gardner dan Woods nilai normal tekanan vena
sentral adalah 3-8 cmH2O. Sementara menurut Sutanto nilai normal CVP adalah 4 10
mmHg.

C. Tujuan Pemasangan CVP
a. Mengetahui tekanan vena sentralis (TVS)
b. Untuk memberikan total parenteral nutrition (TPN); makanan kalori tinggi secara
intravena
c. Untuk mengambil darah vena
d. Untuk memberikan obat obatan secara intra vena
e. Memberikan cairan dalam jumlah banyak dalam waktu yang singkat
f. Dilakukan pada penderita gawat

D. Penempatan Vena Sentral
Penempatan kateter vena sentral melalui vena jugularis interna,vena subklavia,
vena jugularis eksternal, dan vena femoralis. Pada umumnya pemantauan dilakukan
melalui vena subklavia.



E. Indikasi Pemantauan Vena Sentral
Adapun indikasi dari pemasangan CVP antara lain:
1. Pemantauan Tekanan Vena Sentral pada pasien akut
Hal ini memungkinkan pemberi perawatan untuk memiliki wawasan status
keseimbangan cairan pasien.CVP tinggi akan menunjukkan overload cairan atau
gagal jantung. CVP rendah akan menunjukkan tingkat dehidrasi atau kehilangan
darah. Status cairan yang tepat hanya dapat dievaluasi dengan menghubungkan Hb.
Jantung berfungsi dan semua hasil lab lain dan sejarahklinis pasien.
2. Jumlah total parenteral Gizi
Ketika pasien akut yang saluran pencernaan tidak mampu menyerap nutrisi maka tim
pengobatan dapat memutuskan untuk memberikan nutrisi pasien. Hal ini disebut TPN
dan TPN dapat diberikan secara aman hanya melalui jalur CVP atau garis sentral
perifer dimasukkan (PICC). Umumnya TPN diberikan melalui kateter intravena pusat
yang dimasukkan dalam venasubklavia atau jugularis. Pada bayi vena umbilical
digunakan paling sering. Dasar pemikiran untuk menggunakan vena dalam yang
besar adalah kenyataan bahwa TPN menyebabkan flebitispada vena perifer karena
mengandung komponen kaustik banyak. Contohnya termasuk KloridaKalsium dan
Potassium Klorida.
3. Obat
Obat-obat tertentu dapat diberikan secara aman hanya melalui saluran pusat. Oleh
karena itu CVP mungkin dimasukkan untuk tujuan ini. Obat yang kemungkinan akan
menyebabkan flebitis mencakup Agen kemoterapi digunakan dalam pengobatan dan
pengelolaan kondisi ganas.
4. Kurangnya akses perifer
Pada beberapa pasien akut, ketika tidak ada akses vena perifer, kemudian garis CVP
dapat dimasukkan. Hal ini biasanya dilakukan untuk tujuan re-hidrasi, administrasi
pengobatan, produk darah.



F. Penilaian CVP Dan Arti Klinisnya
CVP sangat berarti pada penderita yang mengalami shock dan penilaiannya adalah
sebagai berikut:
1. CVP rendah (< 4 cmH2O)
a. Beri darah atau cairan dengan tetesan cepat
b. Bila CVP normal, tanda shock hilang -> shock hipovolemik
c. Bila CVP normal, tanda tanda shock bertambah -> shock septik
2. CVP normal (4 14 cmH2O)
a. Bila darah atau cairan dengan hati hati dan dipantau pengaruhnya dalam
sirkulasi
b. Bila CVP normal, tanda tanda shock negatif -> shock hipovolemik
c. Bila CVP bertambah naik, tanda shock positif -> septik shock, cardiogenik shock
3. CVP tinggi (> 15 cmH2O)
Menunjukkan adanya gangguan kerja jantung (insufisiensi kardiak)
Terapi : obat kardiotonika (dopamin)

G. Faktor Yang Mempengaruhi Penilaian CVP
1. Volume darah:
a. Volume darah total
b. Volume darah yang terdapat di dalam vena
c. Kecepatan pemberian tranfusi/cairan
2. Kegagalan jantung dan insufisiensi jantung
3. Konstriksi pembuluh darah vena yang disebabkan oleh faktor neurologi
4. Penggunaan obatobatan vasopresor
5. Peningkatan tekanan intraperitoneal dan tekanan intrathoracal, missal:
a. Post operasi illeus
b. Hematothoraks
c. Pneumothoraks
d. Penggunaan ventilator mekanik
e. Emphysema mediastinum
6. Emboli paruparu
7. Hipertensi arteri pulmonal
8. Vena cava superior sindrom
9. Penyakit paruparu obstruksi menahun
10. Pericarditis constrictive
11. Artevac; tersumbatnya kateter, ujung kateter berada di dalam v.jugularis inferior

H. Persiapan Untuk Pemasangan CVP
1. Persiapan pasien
Memberikan penjelasan pada klien tentang:
a. tujuan pemasangan
b. daerah pemasangan, & prosedur yang akan dikerjakan








2. Persiapan alat
a. Kateter CVP; Single, double, triple
b. Set CVP
c. Spuit 2,5 cc
d. Antiseptik
e. Obat anaestesi local
f. Sarung tangan steril
g. Bengkok
h. Cairan NaCl 0,9% (25 ml)
i. Plesterc. Persiapan Alat Ukur
j. Skala pengukur
k. Selang penghubung (manometer line)
l. Standar infuse
m. Three way stopcock
n. Pipa U
o. Set infuse

I. Perawatan Alat CVP
Tidak ada perawatan khusus pada CVP, karena sebagian besar alat yang digunakan hanya
sekali pakai dan bersifat steril.

J. Cara Merangkai
a. Menghubungkan set infus dg cairan NaCl 0,9%
b. Mengeluarkan udara dari selang infuse
c. Menghubungkan skala pengukuran dengan threeway stopcock
d. Menghubungkan three way stopcock dengan selang infuse
e. Menghubungkan manometer line dengan three way stopcock
f. Mengeluarkan udara dari manometer line
g. Mengisi cairan ke skala pengukur sampai 25 cmH2O
h. Menghubungkan manometer line dengan kateter yang sudah terpasange.

K. Langkah Pemasangan:
a. Siapkan alat
b. Lakukan cuci tangan steril
c. Gunakan sarung tangan steril
d. Tentukan daerah yang akan dipasang; vena yang biasa digunakan sebagai tempat
pemasangan adalah vena subklavia atau internal jugular.
e. Posisikan pasien trendelenberg, atur posisi kepala agar vena jugularis interna maupun
venasubklavia lebih terlihat jelas, untuk mempermudah pemasangan.Lakukan
desinfeksi pada daerah penusukan dengan cairan antiseptic.
f. Pasang duk lobang yang steril pada daerah pemasangan.
g. Sebelum penusukan jarum/keteter, untuk mencegah terjadinya emboli udara, anjurkan
pasienuntuk bernafas dalam dan menahan nafas.
h. Masukkan jarum/kateter secara gentle, ujung dari kateter harus tetap berada pada
vena cava, jangan sampai masuk ke dalam jantung. Teknik pemasangan yang sering
digunakan adalah teknik Seldinger, caranya adalah dengan menggunakan mandarin
yang dimasukkan melalui jarum, jarum kemudian dilepaskan, dan kateter CVP
dimasukkan melalui mandarin tersebut..Jika kateter sudah mencapai atrium kanan,
mandarin ditarik, dan terakhir kateterdisambungkan pada IV set yang telah disiapkan
dan lakukan penjahitan daerah insersi.
i. Setelah selesai pemasangan sambungkan dengan selang yang menghubungkan
dengan IV setdan selang untuk mengukur CVP.
j. Lakukan fiksasi/dressing pada daerah pemasangan, agar posisi kateter terjaga dengan
baik.
k. Rapikan peralatan dan cuci tangan kembali.
l. Catat laporan pemasangan, termasuk respon klien (tanda-tanda vital, kesadaran),
lokasi pemasangan, petugas yang memasang, dan hasil pengukuran CVP serta cairan
yang digunakan.
m. Setelah dipasang, sebaiknya dilakukan foto rontgent dadauntuk memastikan posisi
ujung kateter yang dimasukkan, serta memastikan tidak adanya hemothorax atau
pneumothorax sebagai akibat dari pemasangan.
n. Tempat lain yang bisa digunakan sebagai tempat pemasangan CVP adalah vena
femoralis danvena fossa antecubiti.

L. Cara Pengukuran
a. Mensejajarkan letak jantung (atrium kanan) dengan skala pengukur
b. Letak jantung dapat ditentukan dengan cara membuat garis pertemuan antara sela iga
ke empat(ICS IV) dengan garis pertengahan axilla
c. Menentukan nilai CVP, dengan memperhatikan undulasi pada manometer dan nilai
dibacapada akhir ekspirasi

M. Manajemen Keperawatan pada pasien yang terpasang CVP
a. CVP digunakan untuk mengukur tekanan pengisian jantung bagian kanan.
b. Pada saat diastolic, dimana katub tricuspid membuka, darah mengalir dari atrium
kanan ke ventrikel kanan, pada saat ini CVP merefleksikan sebagai Right Ventricular
End Diastolic Pressure (RVEDP).
c. CVP normal berkisar antara 2-5 mmHg atau 3-8 cmH20.
d. Bila hasil pengukuran CVP dibawah normal, biasanya terjadi pada kasus hipovolemi,
menandakan tidak adekuatnya volume darah di ventrikel pada saat akhir diastolic
untuk menghasilkan stroke volume yang adekuat. Untuk mengkompensasinya guna
meningkatkan cardiac output, maka jantung nmeningkatkan heart ratenya,
meyebabkan tavhycardi, dan akhirnya juga akan meningkatkan konsumsi 02 miokard.
e. Bila hasil pengukuran CVP diatas normal, biasanya terjadi pada kasus overload,
untuk mengkompensasinya jantung harus lebih kuat berkontraksi yang juga akan
meningkatkan konsumsi O2 miokard.
f. Standar pengukuran CVP bisa menggunakan ukuran mmHg atau cmH2O, dimana 1
mmHg=1,36 cmH2O.

N. Kontra indikasi Pemasangan CVP
a. Nyeri dan inflamasi pada area penusukan
b. Bekuan darah karena tertekuknya kateter
c. Perdarahan: ekimosis atau perdarahan besar bila jarum lepas
d. Tromboplebitik
e. Microshock
f. Disritmia jantung
g. Pembedahan leher
h. Insersi kawat pacemaker

O. Komplikasi
Pemasangan CVP dapat mengakibatkan timbulnya beberapa hal antara lain:
a. Perdarahan
b. Erosi (pengikisan) vaskuler. Cirinya terjadi 1 sampai 7 hari setelah insersi kateter.
Cairan ivatau darah terakumulasi di mediastinum atau rongga pleura
c. Aritmia ventrikel atau supraventrikel
d. Infeksi local atau sistemik. Biasanya kebanyakan kontaminasi mkrooorganisme
seperti s.epidermidis, gram negative
e. positif basil, dan intrococcus
f. Overload cairan
g. Pneumothoraks















BAB III
KESIMPULAN

Central Venous Pressure yang juga dikenal dengan singkatan CVP atau kita sebut
sebagaiTekanan Vena Sentral, pada beberapa penanganan kasus sangat diperlukan untuk
mendukungdiagnosa, mengetahui kondisi pasien, serta monitoring resusitasi.
Tekanan vena sentral (Central venous pressure, CVP) adalah tekanan intravaskular didalam
venacava torakal. Tekanan vena sentral menggambarkan banyaknya darah yang kembali ke
dalam jantung dan kemampuan jantung untuk memompa darah kedalam sistem arterial.
Indikasi pemasangan CVP adalah: Pemantauan Tekanan Vena Sentral pada pasien akut,
jumlahtotal parenteral gizi,obat, dan akses perifer.












DAFTAR PUSTAKA

1. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22996/4/Chapter%20II.pdf
2. http://www.scribd.com/doc/73341247/LP-CVP-prosedur
3. http://maidun-gleekapay.blogspot.com/2010/06/hemodinamik-dan-central-venouse.html
4. Klabunde, Richard E. 2007.Cardiovaskular physiology concept.
Diambil pada tanggal 23 Juli 2010 dari
http://www.cvphysiology.com/Blood%20Pressure/BP020.htm
5. Scribd. 2008.Central venous pressure (CVP). Diambil pada tanggal 23 Juli 2010
darihttp://www.scribd.com/doc/3438819/CENTRAL-VENOUSE-PRESSURE-CVP.
6. http://www.rnceus.com/hemo/cvp.htm
7. http://www.artikelteknologi.com/2012/01/sejarah-kata-teknologi.html

You might also like