You are on page 1of 46

Analisis Farmasi dengan

Metode Spektrofotometri
Analisis Farmasi
Metode analisis secara konvensional:
Volumetri (Titrasi asam basa, kompleksometri,
argentometri, titrasi redoks).
Gravimetri
Metode analisis secara instrumental:
Spektrofotometri
Kromatografi
Analisis Suntik Alir

Spektroskopi
Spektroskopi adalah teknik analisis instrumental yang
membahas interaksi Radiasi Elektromagnetik (REM)
dengan molekul atau atom.
Berdasarkan instrumentasinya, teknik spektroskopi
pada garis besarnya dibagi menjadi dua macam
instrumen yaitu:
1. Spektrometer.
Contoh: spektrometer massa, spektrometer
Resonansi Magnet Inti (RMI).
2. Spektrofotometer
Contoh: spektrofotometer UV-Vis, Spektrofotometer
IR, spektrofotometer serapan atom (AAS),
spektrofotoeter Raman.

Spektrofotometri UV-Vis
Spektrofotometri UV-Vis termasuk satu di antara
sekian banyak metode analisis instrumental yang
frekuensi pemakaiannya terbanyak dilaksanakan di
dalam laboratoium kimia analisis. Demikian juga
instrumen yang paling sering ditemukan di lingkungan
laboratorium kimia analisis adalah spektrofotometer
UV-Vis.
Spektrofotometri UV-Vis
Ultra violet-visible spektrophotometry menggunakan
cahaya tampak dalam rentang ultra violet (UV) dan
infra red (IR).

Spektrofotometri UV-Vis
KONSEP:

UV-Vis spektrophotometry mempunyai rentang
panjang gelombang 10-6 10-7 nm dengan proses
ABSORPSI yang akan mengakibatkan TRANSISI
ELEKTRON.
Sinar putih pada media berwarna, sebagian warna
akan menyerap sinar sesuai dengan zat terukur dan
sinat tersisa yang terukur

Spektrofotometri UV-Vis
KONSEP:

Media yang berbeda akan menyerap sinar dengan
panjang gelombang yang berbeda .
Media ini bisa suatu senyawa berwarna yang
mempunyai gugus fungsi dalam senyawa organik
Besar serapan tergantung konsentrasi.
Serapannya merupakan perhitungan banyaknya sinar
yang diserap oleh senyawa yang dilewati sinar UV/Vis


Spektrofotometri UV-Vis
Alasan spektrofotometri UV-Vis paling banyak
digunakan, antara lain:
Tercatat metode analisis instrumental yang lahir
pertama kali.
Pelaksanaan analisisnya yang cepat, mudah, dan
relatif murah termasuk harga instrumennya yang
relatif murah.
Operasional instrumentasi spektrofotometer UV-Vis
yang dapat dilaksanakan dgn mudah.
Hampir semua molekul organik dan anorganik
dapat ditentukan dengan metode spektrofotometri
UV-Vis dengan tersedia banyak cara untuk
mengantisipasi berbagai macam komponen atau
matriks pengganggu.

Spektrofotometri UV-Vis
Alasan spektrofotometri UV-Vis paling banyak
digunakan, antara lain:
Hasil analisis kuantitatif untuk penentuan analit
tunggal (Single Component Analysis = SCA)
ataupun untuk penentuan campuran dua analit atau
lebih (Multi Component Analysis = MCA) dengan
hasil dapat dipercaya dan dapat diulang.
Teori Spektrofotometri UV-Vis
Membahas tentang interaksi Radiasi Elektro
Magfnetik (REM) monokromatis pada panjang
gelombang UV dekat (190-380 nm) sampai daerah
panjang gelombang sinar tampak (380-780 nm)
dengan molekul.
Energi radiasi UV-Vis monokromatis sesuai
dengan/berbanding lurus dengan energi elektronik
dari energi potensial molekul, sehingga interaksi
radiasi UV-Vis monokromatis dengan molekul akan
menyebabkan eksitasi satu elektron molekul
tersebut dari tingkat energi dasar (Singlet Ground
State) ke tingkat energi tereksitasi (Singlet Excited
State).

Teori Spektrofotometri UV-Vis
Suatu gambaran spektrum pita yang tampak pada
hasil analisis spektrofotometer UV-Vis disebabkan
radiasi UV-Vis yang diinteraksikan dengan molekul
merupakan daerah panjang gelombang yang cukup
lebar.
Dalam molekul banyak ikatan elektron pada gugus
molekul dengan energi elektronik yang tidak
semacam energinya menyebabkan gambaran
spektrum UV-Vis yang menaik dan menurun secara
teratur disertai tanggap detektor yang maksimum (
maksimum) dan tanggap detektor yang minimum.

Teori Spektrofotometri UV-Vis
Spektrofotometri UV-Vis melibatkan energi yang
cukup besar sehingga membawa metode ini untuk
tujuan analisis kuantitatif sebagai tujuan primer,
sedangkan analisis kualitatif hanya sebagai tujuan
pendukung.
Besarnya energi radiasi yang diabsorpsi oleh
molekul untuk terjadinya eksitasi elektron
dinyatakan dgn persamaan berikut:
= hv = hc/
di mana h adalah tetapan Plancks, v dan adalah
frekuensi dan panjang gelombang radiasi elektro
magnetik, sedangkan c adalah kecepatan radiasi.
Teori Spektrofotometri UV-Vis
Harga berbanding terbalik dengan harga . Dan
untuk energi eksitasi elektronik, yang sesuai
adalah 190 nm sampai 780 nm (UV-Vis). Untuk
radiasi UV jauh (100 nm-90 nm) tidak dipakai pada
metode spektrofotometri UV-Vis karena pada
daerah ini diperlukan kondisi hampa udara atau
udara berpotensi menyerap radiasi UV jauh.
Teori Spektrofotometri UV-Vis
Untuk menentukan analisis kuantitatif sampel, digunakan
hukum Beer-Lambert dgn persamaan berikut:
Log Io/I = abc
A = abc
A = log 1/T = -log T
Harga A berbanding lurus dengan c (concentration/kadar)
di mana:
Io = Intensitas radiasi yang masuk larutan sampel
I = Intensitas radiasi yangn diabsorpsi sampel
a = absorbansi molar
b = Tebal larutan sampel tebal kuvet, umumnya 1 cm
c = Konsentrasi / kadar zat uji (ppm atau mg/L)
A = Absorban dalam unit (AU)
T = Transmittan dalam persen (%T)
Teori Spektrofotometri UV-Vis
Dari persamaan di atas dinyatakan bahwa
absorban berbanding lurus dengan konsentrasi dan
berbanding terbalik dengan transmittansi. Jadi
dengan mengetahui nilai absorban atau
transmittansi dari sampel maka dapat diketahui
konsentrasi atau kadar sampel.
Jadi spektrofotometri merupakan metode relatif
(bukan metode absolut), artinya perlu senyawa
baku sebagai pembanding.
Teori Spektrofotometri UV-Vis
Alasan metode spektrofotometri UV-Vis untuk
tujuan analisis kualitatif hanya sebagai data
pendukung saja karena spektrum UV-Vis
merupakan spektrum elektronik yang tidak
bergantung pada struktur molekul analit tetapi
sangat bergantung pada struktur elektronik analit.
Jadi, walaupun dua analit memiliki struktur molekul
berbeda akan tetapi bila memiliki struktur elektronik
sama maka akan memberikan spektrum UV-Vis
sama.
Kemiripan spektrum UV-Vis pada analisis kualitatif
dinyatakan dengan tolak ukur MF (Match Factor).

Instrumentasi Spektrofotometri UV-Vis
Spektrofotometer UV-Vis merupakan sebuah
instrumen fisikokimia dengan tatanan bagian
peralatan teratur yang terangkai sebagai sirkuit
listrik tertutup.
Instrumental error pada spektrofotometer UV-Vis
disebabkan hal-hal beruikut:
Pemakaian sistem aliran arus listrik arus bolak-balik
(arus AC) dengan energi yang fluktuatif.
Arus gelap (dark current), suatu kesalahan
sistematik karena kebocoran arus listrik yang
disebabkan rangkaian sirkuit listrik tertutup pada
komponen peralatan UV-Vis.
Radiasi sesatan (stray radiation), yaitu radiasi yang
tidak berasal dari sumber radiasi yang disebabkan
oleh percikan (Scattering) radiasi dari permukaan
yang mengkilap atau partikel debu.
Instrumentasi Spektrofotometri UV-Vis
Sumber
Radiasi
Monokromator
Sampel
Kompartment
Detektor Amplifier Visual
Display
Instrumentasi Spektrofotometri UV-Vis
Instrumentasi Spektrofotometri UV-Vis
SPEKTROFOTOMETER
Spektrofotometer merupakan alat yang
digunakan untuk mengukur absorbansi
dengan cara melewatkan cahaya dengan
panjang gelombang tertentu pada suatu
obyek kaca atau kuarsa yang disebut
kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut
akan diserap dan sisanya akan
dilewatkan. Nilai absorbansi dari
cahaya yang dilewatkan akan
sebanding dengan konsentrasi larutan di
dalam kuvet
Syarat Pelarut dalam
Spektrofotometri
Dapat melarutkan cuplikan
Tidak menyerap sinar yang digunakan
Tidak bereaksi dengan cuplikan
Jenis Jenis Spektrofotmeter
Berdasarkan pada daerah spektrum yang akan dieksporasi, terdiri
dari :
a. Spektrofotometer sinar tampak (Vis).
Sumber cahaya yang digunakan adalah lampu tungsten halogen.
Lampu tungsten halogen menghasilkan cahaya tampak dalam
daerah panjang gelombang 350-800 nm.
Lampu tersebut terbuat dari tabung kuarsa yang berisi filamen
tungsten dan sejumlah kecil iodine.
Lampu ini mirip dengan lampu yang terdapat dalam perumahan
dan perkantoran.
b. Spektrofotometer sinar tampak (Vis) dan ultraviolet (UV)
Sumber cahaya yang digunakan adalah kombinasi antara lampu
tungsten halogen dan lampu deuterium (D2).
Lampu deuterium (D2) dapat menghasilkan cahaya dalam daerah
160-380 nm.

2. Berdasarkan teknik optika sinar, terdiri dari :
a. Spektrofotometer optika sinar tunggal
(single beams optic)
Semua cahaya melewati seluruh sel sampel.
Contoh alat spektrofotometer single beam
adalah spektronik 20.
Alat ini merupakan desain paling awal tetapi
masih banyak digunakan baik dalam
pengajaran maupun laboratorium industri.

2. Berdasarkan teknik optika sinar, terdiri dari :
b. Spektrofotometer double beams
Semua cahaya melewati dua macam sel
sampel dan referensi.
Alat ini merupakan desain terapan dan
mempermudah pengukuran.

Jenis-Jenis Sistem Optik
Spektrofotometer UV-Vis
Bagan Spektrofotometer UV-Vis Berkas Tunggal




Bagan Spektrofotometer UV-Vis Berkas Ganda

SR M SK D A VD
SR M
D
A
VD
Standar
Pembanding
Sampel
Sample Kompartemen
Sumber Radiasi
Pada spektrofotometer UV-Vis dipakai dua sumber
radiasi yaitu lampu D
2
(Deuterium) yang
memberikan radiasi = 190-380 nm dan lampu
tungsten yang memberikan radiasi = 380-760 nm.
Kedua sumber radiasi ini harus selalu diperiksa
intensitas dan stabilitasnya ( = 340 nm) pada
setiap periode tertentu. Umur kedua sumber radiasi
ini harus diperhatikan untuk lampu D
2
sekitar 500
jam dan tungsten sekitar 1.000 jam.
Monokromator
Monokromatis berfungsi untuk mengubah radiasi
polikromatis menjadi monokromatis. Ada dua
macam monokromator yaitu prisma dan kisi difraksi
(grating). Yang umum dipakai saat ini adalah
monokromator kisi difraksi yang memberikan
keuntungan resolusi jauh lebih baik dibandingkan
prisma.
Kuvet
Kuvet berfungsi sebagai wadah sampel yang akan
diuji dalam instrumen spektrofotometer UV-Vis.
Kuvet pada spektrofototmeter UV-Vis terbuat dari
leburan silica atau terbuat dari gelas.
Kuvet yang terbuat dari gelas hanya bisa dipakai
untuk penentuan di daerah visible, sedangkan
kuvet yang terbuat dari kuarsa digunakan untuk
daerah UV maupun visible.
Kuvet terdiri dari dua sisi buram dan sisi
transparan. Sisi transparan tidak boleh dipegang
dan dibersihkan dengan tissue lens. Sisi buram
boleh dipegang saat menggunakan kuvet.
Bentuk kuvet bermacam-macam tetapi semua
bentuk memiliki ketebalan jalan radiasi seragam
yaitu 1 cm.
Kuvet
Detektor
Detektor berfungsi mengubah radiasi elektro
magnetik menjadi sinyal listrik.
Ada dua macam detektor pada spektrofotometer
UV-Vis yaitu: PMT (Photo Multiplier Tube) dan PDA
(Photo Diode Array).
Cara Menghitung Konsentrasi analit (zat uji) dalam
Sampel dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis
1. Perbandingan Absorbansi
Dengan cara ini dibuat analit baku dengan satu
kadar mirip dengan kadar analit sampel.
Selanjutnya, dengan kondisi analisis yang sama,
masing-masing larutan tersebut diukur
absoransinya.
a
analit sampel
= a
analit baku
(A/C) sampel = (A/C) analit baku


C sampel =
Cara Menghitung Konsentrasi analit (zat uji) dalam
Sampel dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis
2. Intrapolasi ke dalam kurva baku
Dengan cara ini dibuat kurva baku analit dengan
beberapa macam konsentrasi (minimum 4 macam)
dengan rentang 80%-120% dari konsentrasi analit
dalam sampel. Selanjutnya, dalam kondisi analisis
yang sama, masing-masing larutan tersebut diukur
absorbansinya.
Setelah dibuat kurva baku, antar konsentrasi analit
baku (x) vs absorbansi analit baku (y) akan
diperoleh persamaan garis regresi y = bx+a
Dengan menginterpolasikan absorbansi sampel ke
dalam persamaan garis regresi tersebut akan
diperoleh konsentrasi analit dalam sampel.
C sampel =
Cara Menghitung Konsentrasi analit (zat uji) dalam
Sampel dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis
2. Intrapolasi ke dalam kurva baku

C sampel =
x
y
sampel
x
sampel
y
y = bx + a
Cara Menghitung Konsentrasi analit (zat uji) dalam
Sampel dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis
C sampel =
Aplikasi pada Analisis Farmasi



Penentuan kadar Chlorpheniramin Maleat (CTM)
dengan metode Spektrofotometri UV-Vis
Single Component, ada pengganggu,
menggunakan double beam spektrofotometer
UV-Vis 260 Shimadzu
Aplikasi pada Analisis Farmasi
A. TUJUAN
Mahasiswa dapat melakukan analisis suatu
senyawa menggunakan metode spektrofotometri
UV-Vis.
B. TEORI DASAR*)
C. ALAT DAN BAHAN
Alat
- Pipet volume 2 mL, 4 mL, 5 mL, 8 mL, 10 mL
- Labu Ukur 50 mL dan 100 mL
- Beaker glass
- Spektrofotometer UV-Vis 8452 A



Aplikasi pada Analisis Farmasi
D. PROSEDUR KERJA
1. Pembuatan larutan baku induk CTM
Larutkan 100,0 mg CTM baku dalam air suling
sampai 100,0 mL di labu takar (Baku Induk I)
Pipet 25,0 mL larutan baku induk I kemudian
encerkan ad 100,0 mL (Baku induk II).
2. Pembuatan larutan baku kerja CTM
Pipet masing-masing 2 mL, 4 ml, 5 mL, 8 mL, 10
mL dari larutan baku induk II, kemudian masukkan
ke dalam labu takar 50,0 mL. Encerkan dengan air
suling ad tanda.
3. Penyiapan larutan sampel CTM dengan cara
mengencerkan larutan CTM sampel yang telah
tersedia dengan dipipet 10,0 mL + aquadest ad
tanda dalam labu ukur 50,0 mL (replikasi 2x)

Aplikasi pada Analisis Farmasi
Bahan
- CTM
- Quinoline yellow
- Aquadest

D. DATA HASIL PENGAMATAN



C (x) A (y)
10,650 ppm 0,0822
21,300 ppm 0,1485
26,625 ppm 0,1833
42,600 ppm 0,2980
53,250 ppm 0,3647
Aplikasi pada Analisis Farmasi
E. ANALISIS DATA







Data dari kurva larutan baku di atas untuk mencari
persamaan regresi y = bx + a
C (x) A (y)
10,650 ppm 0,0822
21,300 ppm 0,1485
26,625 ppm 0,1833
42,600 ppm 0,2980
53,250 ppm 0,3647
Aplikasi pada Analisis Farmasi
E. ANALISIS DATA
a = 7,6431 x 10
-3
b = 6,7248 x 10
-3
r = 0,9996
y = bx + a
y = 6,7248.10
-3
x + 7,6431.10
-3
Didapat data absorban sampel:

Sampel A (y)
No.1 0,1337
Replikasi No.1 0,1338
Aplikasi pada Analisis Farmasi
E. ANALISIS DATA
Sampel No.1
=> y = 6,7248.10
-3
x + 7,6431.10
-3
0,1337 = 6,7248.10
-3
x + 7,6431.10
-3
x = 18,7581 ppm
Sampel Replikasi No.1
=> y = 6,7248.10
-3
x + 7,6431.10
-3
0,1338 = 6,7248.10
-3
x + 7,6431.10
-3
x = 18,7599 ppm
Jadi kadar sampel CTM rata-rata:
Kadar sampel no.1 + replikasi no.1 = 18.7590 ppm
2
Aplikasi pada Analisis Farmasi
Aplikasi pada Analisis Farmasi

You might also like